Disusun Oleh :
20102050037
Pembimbing :
Endah Istiqomah,S.Sos.
2023
HALAMAN PENGESAHAN
Bismillahirrohmanirohim
Setelah diadakannya engagement dan assessment dalam praktik pekerja social,
maka rencana progam kerja praktik pekerja social semester ganjil 2022/2023 kampus
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, disusun oleh:
Nama : Renny Diyana Latifah
NIM : 20102050037
Lokasi : UPTD PPA Kabupaten Bantul
Alamat : Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 76, Karanggayam, Bantul, Bantul,
Daerah Istimewa Yogyakarta
Setelah diadakan Case Conference mengenai perencanaan intervensi yang
dilakukan pada:
Hari/tanggal : Senin, 13 November 2023
Pukul :09.00-15.00
Tempat :UPTD PPA Kabupaten Bantul
Maka dipandang sudah memenuhi syarat untuk diajukan sebagai rencana kerja
praktis pekerja social uinsunan kalijaga dari saudara tersebut dalam case conference
terdapat revisi dan masukan mengenai intervensi mikro dan mezzo.
Demikian pengesahan ini kami berikan semoga dapat dipergunakan dalam case
conference sebagaimana mestinya.
Bantul, November 2023
PENDAHULUAN
A. PROFIL LEMBAGA
kesejahteraan anak dan keluarganya secara tepat, sistematis dan tepat waktu
melalui dukungan langsung, sistem dukungan lokal, dan atau rujukan sesuai
rujukan) dan apabila sudah dirasa cukup maka akan dilakukan penyelesaian
korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang didampingi oleh praktikan
di Kabupaten Bantul;
kelompok keagamaan, organisasi sosial wanita dan dunia usaha yang peduli terhadap
masalah perempuan dan anak. Berikut di bawah ini struktur organisasi yang ada di
Sylvy Kusumaningtyas,
S.Sos Ratri Andini, S.Sos KEPALA
SUB BAGIAN TATA USAHA
KEPALA UPTD
PERENCANAAN
1. Trafficking/prostitusi
1
Poerdarmita, W.J.S: (Diolah kembali oleh pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan), Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta : PN Balai
Pustaka,1984), hlm. 192.
2
Lihat Horby, Oxford Advanced Learner’s Dictinary, edisi ke-5 (Oxford: Oxford University
Press, 1992), hlm. 1267.
Orang (PTPPO) pasal 1 ayat 1, definisi trafficking adalah tindakan
peretujuan dari orang yang memegang kendali atas orang lain tersebut,
baik yang dilakukan di dalam negara maupun antar negara, untuk tujuan
B. HASIL ASSESMENT
3
Zunly Nadia, “Perlindungan Kehidupan Perempuan Dalam Keluarga dan Masyarakat” Dalam
Jurnal Musawa , Vol. 10, No. 2, 2011.
1. Hasil Assesment Mikro(BPSS&Genogram)
a. Profil klien
JK : Perempuan
Uisa : 15 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
b. Situasi Permasalahan
Kabupaten Bantul.
c. Kondisi Biologis
berdandan/menggunakan makeup).
d. Psikologis
e. Sosial
Saat ini Korban tinggal di lingkungan pinggiran kota. Kondisi
pacar/teman dekat.
f. Spiritual
g. Genogram
1987
36
DI
2008
15
RA NN PAPI
a. Kondisi Keluarga
Klien sering pergi nongkrong bersama pacar dan temannya pada malam
hari
korban sudah tau permasalahan dan bersikap tidak mau tau. Guru
1. Teori Mikro
Teori perkembangan psikosial Erick Erickson
yang kokoh.
2. Teori Mezzo
tidak adil. Dalam penanganan kasus ini, intervensi yang efektif harus
mempertimbangkan faktor-faktor ekologis yang memengaruhi anak-anak
yang lebih aman dan mendukung bagi korban perdagangan manusia, serta
3. Teori Makro
mendalam.
menyatu antara gambar gerak, suara, dan narasi, film tidak hanya
2. Mezzo
meliputi:
yang jelas dan dapat diukur untuk perubahan yang diinginkan. Hal ini
3. Makro
Teori peer group atau teori kelompok sebaya merupakan konsep dalam
dunia.
b. Sosialisasi Sebaya
- Kelompok sebaya berperan penting dalam proses sosialisasi, yaitu
keputusan agar sesuai dengan norma dan nilai-nilai yang diadopsi oleh
kelompok tersebut.
- Teori ini mengakui adanya tekanan dari kelompok sebaya untuk sesuai
sebelumnya.
seseorang.
D. TUJUAN INTERVENSI
Intervensi yang dilakukan antara praktikan dengan klien bermaksud
1. Level Mikro
Melalui menonton film Dua Garis Biru bisa menjadi cara yang kreatif
tentang fenomena remaja yang hamil di luar nikah, film Dua Garis
Biru berisi pesan moral mendidik seputar sex education untuk para
2. Level Mezzo
kedekatan antara orang tua dan anak dengan komunikasi yang baik,
3. Level Makro
Klien mampu bersosialisasi dengan lingkungan sosialnya.mencegah
1. Level Mikro
Sebaik apapun citra sebuah keluarga dan sebaik apapun didikan orang
tua terhadap anaknya, bukan jaminan anak untuk tidak melakukan seks
di luar nikah.
Pendekatan orang tua kepada anak juga berpengaruh terhadap sifat dan
sikap anak
Sex education merupakan pelajaran penting bagi anak, apalagi bagi anak
Sebesar apapun amarah orang tua kepada anaknya, mereka akan selalu
memaafkan
2. Level Mezzo
Mengedukasi peran peran
3. Level Makro
BAB III
TABEL
A. ASSESMENT GENERALIS
Level assesment Situasi klien Informasi masalah dan kebutuhan klien Kekuatan klien
Mikro • Klien sering pergi • Kurangnya motivasi dari dalam diri klien • Korban memiliki hoby
(nongkrong) untuk mencari jati diri bernyanyi, memiliki jiwa
keluar pada malam • Kurangnya pengetahuan tentang dampak social yang tinggi.
hari dengan pacar, negative hubungan seksual diluar nikah
dan temannya.
• Klien sering tidak
berangkat sekolah
karena malas
• Klien tidak dekat
dengan keluarga
Mezzo • Kurangnya Korban masih kesulitan mengikuti aturan Kedua orang tua sangat
komunikasi yang dan orangtua membutuhkan bantuan untuk menyayangi klien dan
terarah dalam memperbaiki pengasuhan sebagai bentuk memiliki rasa tanggung
keluarga. dukungan terhadap perubahan kondisi jawab yang besar terhadap
• Tidak ada p psikologi korban. klien.namun dalam
engawasan pengawasan kurang, karena
pergaulan bebas kedua orangtua sibuk
dari keluarga bekerja. Ketika klien sedang
karena sibuk main keluar pada malam
bekerja hari orang tua jarang
• Kurangnya menghubungi mencari tahu
pemahaman keberadaan klien.
tentang bahaya
hubungan seksual
diluar pernikahan
Makro • Klien sering pergi Lingkungan tempat tinggal klien berada di Lingkungan tempat tinggal
nongkrong lingkungan pinggir kota. Dilingkungan klien berada di lingkungan
bersama pacar dan masyarakat control social cukup baik dan pinggir kota. Dilingkungan
temannya pada diadakan poskamling, namun dari masyarakat control social
malam hari permasalahan ini tidak ada warga yang cukup baik dan diadakan
• Korban sering mengetahui dan kejadiannyapun bukan di poskamling, namun dari
tidak berangkat lingkungan tempat tinggal klien. permasalahan ini tidak ada
sekolah warga yang mengetahui dan
kejadiannyapun bukan di
lingkungan tempat tinggal
klien.
B. PERENCANAAN GENERALIS
Bekerja bersama korban dengan berdiskusi menentukan alternative solusi pada tanggal 10, Bulan Oktober,
• Orang tua korban kurang pemahaman tentang bahaya hubungan seksual sebelum pernikahan.
1. Korban kurang mendapat pengawasan dari kedua • Komunikasi terbuka dengan orang tua korban
2. Korban sering keluar malam dengan teman/pacar • Bicarakan dengan orang tersebut secara terbuka
malam hari.
jawab.
• Kenali teman dan pacar mereka dengan baik.
positif.
3. Korban sering tidak berangkat sekolah • Mencari tahu apakah ada masalah di sekolahan
seperti pelecehan, tekanan akademis, atau konflik
dengan teman.
• Perhatikan apakah ada masalah pribadi seperti
masalah kesehatan fisik atau mental yang
mungkin mempengaruhi kehadiran mereka.
• Mendisikusikan tujuan dan impian mereka untuk
masa depan
• Membantu klien melihat hubungan antara
pendidikan dan mencapai tujuan tersebut.an te
4. Orang tua korban kurang pemahaman tentang • Bagikan informasi pendidikan seksual yang benar
bahaya hubungan seksual sebelum pernikahan. dan ilmiah dengan orang tua.
mereka.
Evaluasi
Mengidentifikasi Strategi untuk
Faktor Kekuatan klien untuk bisa
alternative memenuhi kebutuhan Faktor pendukung
penghambat menjalani solusi
Mikro • Sesi 1: • Klien memiliki hp •Klien susah • Klien mampu menerima
• Sesi 2:
memberi masukan
terhadap
permasalah klien
• Sesi 3:
mengedukasi klien
tentang bahaya
hubungan seksual
sebelum cukup
umur dengan
mengajak klien
menonton film
• Sesi 4:
melanjutkan
menyimpulkan
tersebut
• Sesi 1: • Orangtua
dampak hs hp
Makro • Sesi 1: memberikan • Mampu menjalin • Lokasi • Guru BK dan pihak sekolahan
meraih cita-cita.
dampak negative hubungan seksual klien dalam perkembangan teman sebaya klien tentang dampak
penyakit hiv/aids.
a. Level Mikro
Siapa/pelaku Apa yang dilakukan Waktu pelaksanan Indicator
keberhasilan
Menyimpulkan
Amanat
b. Level Mezzo
Siapa/pelaku Apa yang dilakukan Waktu pelaksanan Indicator
keberhasilan
pengertian dampak
hubungan seksual
c. Level makro
keberhasilan
bebas
DAFTAR PUSTAKA