Anda di halaman 1dari 12

Elsafira Maghfiroti Resyanta:

Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga terhadap Psikologis Wargabinaan Pemasyarakatan

ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya ISSN: 2252-9144 (Cetak)


Volume 9, Nomor 2, Juni 2020: 201 - 212 ISSN: 2355-360X (Online)
DOI: https://doi.org/10.33772/etnoreflika.v9i2.855

PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP


PSIKOLOGIS WARGABINAAN PEMASYARAKATAN

THE INFLUENCE OF FAMILY SOCIAL SUPPORT ON THE


PSYCHOLOGICAL OF PRISONERS

Elsafira Maghfiroti Resyanta


Politkenik Ilmu Pemasyarakatan
Jalan Raya Gandul No. 4 Gandul Cinere Depok
Email korespondensi: mresyanta@gmail.com

ABSTRAK
Lembaga Pemasyarakatan adalah wadah guna melaksanakan suatu pembinaan kepada
narapidana dan anak didik pemasyarakatan. Berdasarkan data Direktorat Jenderal
Pemasyarakatan (ditjenpas) per Maret 2020 jumlah wargabinaan di Lapas Kelas II Cibinong
mencapai angka 1,465 orang yang tidak semua berasal dari daerah Cibinong dan sekitarnya
namun juga tidak sedikit yang berasal dari luar, hal tersebut menjadi salah satu faktor
wargabinaan untuk mendapatkan dukungan dari keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh dukungan sosial keluarga terhadap perilaku warga binaan
pemasyarakatan. Penelitian ini dilakukan di Lapas Kelas II Cibinong. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan pada bulan
Maret tahun 2020. Data yang telah didapat menggunakan teknik pengisian kuisioner. Proses
pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik Simpel Random Sampling, yaitu
metode penarikan sampel yang mana setiap individu memiliki peluang untuk menjadi sampel
dalam penelitian. Setelah itu pengumpulan data menggunakan teknik penyebaran kuisioner
yang telah disusun dengan format jawab dalam skala Likert, wawancara mendalam serta
studi kepustakaan guna mendapatkan data dan informasi yang benar serta terperinci. Hasil
dari penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan sosial keluarga berpengaruh terhadap
perilaku wargabinaan. Warga binaan yang mendapatkan dukungan sosial dari keluarganya
akan bersikap lebih positif dan memiliki psikologis yang lebih tenang.
Kata kunci: dukungan sosial keluarga, psikologis, wargabinaan

ABSTRACT
Correctional Institution is a place to carry out a formation for prisoners and correctional
students. Based on data from the Directorate General of Prisons (Ditjenpas) as of March
2020 the number of prisoners in prison Class II Cibinong reached 1,465 people not all come
from Cibinong and surrounding areas but also not a few who come from outside. This has
become one of the factors of development to get support from the family. This research
raised the issue of how the influence of family social support on the psychological of
prisoners? This study aims to determine the effect of family social support on the behavior of
prisoners. This research was conducted in Prison Class II Cibinong. This research used a
quantitative approach research method. This research was conducted on March 2020. The
data were obtained using questionnaire filling techniques. The process of taking research

201 |
Elsafira Maghfiroti Resyanta:
Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga terhadap Psikologis Wargabinaan Pemasyarakatan

samples used the technique of Simple Random Sampling, which was a sampling method in
which each individual has the opportunity to become a sample in research. After that, the
data was collected by using questionnaire distribution techniques that have been prepared
with the answer format on a Likert scale, in-depth interviews, and literature studies to obtain
correct and detailed data and information. The results of this study indicate that family
social support influences the behavior of prisoners. Inmates who get social support from
their families will be more positive and have a calmer psychological.
Keywords: family social support, psikoligist, prisoners

PENDAHULUAN mulihan hubungan antara narapidana


Pola pembinaan pelanggar hukum dengan masyarakat (Simanjuntak, 2003).
di Indonesia dikenal dengan sistem Dengan diterapkannya sistem pe-
pemasyarakatan. Sebelum muncul pemi- masyarakatan maka hak-hak narapidana
kiran pidana sebagai sarana pembinaan, tidak bisa diabaikan. Narapidana mem-
telah ditandai dengan berpengaruhnya punyai hak untuk mendapatkan kunjung-
pandangan dan pemikiran pidana sebagai an baik dari keluarga ataupun dari sanak
tindakan pembalasan. Akan tetapi Dalam saudaranya karena keluarga tidak dapat
perkembangan terhadap pembinaan nara- dipisahkan satu sama lain. Sesuai yang
pidana, bangsa Indonesia tidak lagi tercantum dalam pasal 14 ayat 1 butir (h)
menggunakan istilah penjara melainkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995
diganti dengan istilah yang lebih tentang Pemasyarakatan yang menyata-
manusiawi yaitu pemasyarakatan (Iswar- kan bahwa “Narapidana berhak meneri-
dani, 2003). ma kunjungan keluarga, penasehat hu-
Sistem pemasyarakatan merupa- kum, atau orang tertentu lainnya”
kan suatu sistem pembinaan yang berda- (Departement Direktorat Jenderal Hukum
sarkan Pancasila dan Undang-Undang dan Kehakiman RI., 1995). Pelaksanaan
Dasar 1945, tidak hanya mengandung kunjungan keluarga sangat penting se-
aspek penjeraan belaka (kehilangan ber- bagai suatu sarana yang menghubungkan
gerak sementara), tetapi merupakan suatu narapidana dengan keluarganya. Dengan
upaya untuk mewujudkan reintegrasi segala keterbatasan yang dialami oleh
sosial warga binaan pemasyarakatan, para pelanggar hukum, maka akan mudah
yaitu pulihnya kesatuan hubungan warga ditemui narapidana dengan kondisi psi-
binaan pemasyarakatan (WBP) baik se- kologis yang menyedihkan. Namun, hal
cara pribadi, anggota masyarakat, mau- ini dapat diatasi dengan adanya program
pun sebagai insan Tuhan (Nasution, kunjungan bagi narapidana.
2019). Pemidanaannya hanyalah salah Kunjungan keluarga merupakan
satu upaya yang bersifat “Ultimatum salah satu hak narapidana, seperti ter-
Remedium” yang lebih dimaksudkan se- cantum dalam Undang-Undang Nomor
bagai media agar narapidana sadar akan 12 Tahun 1995 Pasal 1 Butir (h) yaitu
kesalahannya dan kembali sebagai warga “Narapidana mempunyai hak untuk men-
masyarakat yang baik, taat kepada hu- dapatkan kunjungan dari keluarga, pe-
kum, menjunjung nilai-nilai moral sosial nasehat hukum, atau orang tertentu
dan keagamaan, sehingga tercapai ke- lainnya”. Pelaksanaan kunjungan pada
seimbangan kehidupan masyarakat yang lapas merupakan hal yang memiliki kai-
tertib dan damai. Hal ini sesuai dengan tan erat dengan pemulihan atau reha-
tujuan Sistem Pemasyarakatan yaitu bilitasi kondisi psikologis pada nara-
Reintegrasi Sosial yang berarti bahwa pe- pidana selam (Iswardani, 2003).

202 |
Elsafira Maghfiroti Resyanta:
Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga terhadap Psikologis Wargabinaan Pemasyarakatan

Manusia dikenal sebagai makhluk indikator penyebab terjadinya stress. Se-


sosial, tidak jauh dari dengan namanya perti yang telah banyak dikutip oleh para
interaksi dengan makhluk lain. Kun- ahli bahwa indikator stres adalah ukuran
jungan merupakan salah satu interaksi kuantitatif dan kualitatif yang mana dapat
seorang wargabinaan kepada keluarga- menggambarkan serta menjelaskan ting-
nya. Melalui kunjunganpun, wargabinaan kat stres yang terjadi oleh seorang indi-
bisa mendapatkan dukungan social dari divu, termasuk pada wargabinaan. Stres
keluarganya. Tidak dipungkiri, individu memberikan dampak langsung terhadap
yang masuk ke dalam lapas akan meng- psikologis yang secara tidak langsung
alami situasi yang penuh dengan stres. berdampak pula pada fisiologis.
Berdasarkan Social Readjustment Rating Untuk dapat bertahan dengan
Scale, individu yang masuk ke dalam kondisi tersebut, manusia harus me-
penjara menjadi urutan keempat dalam lakukan penyesuaian diri, jika individu
kehidupan seseorang yang paling mem- tersebut tidak dapat beradaptasi dengan
buat individu berada dalam kondisi stres. baik dilingkungannya maka individu ter-
Beberapa masalah lainnya yang sering sebut berkemungkinan besar akan meng-
muncul pada narapidana menurut Kar- alami kondisi stres. Jadi pengaruh ling-
tono dan Sholicatun dalam Raisa & kungan terhadap psikologi individu
Ediati (2016) seperti munculnya konflik sangatlah besar, apabila keadaan ling-
dalam diri individu, pengalaman trau- kungan sesuai atau cocok dengan indivi-
matis, gangguan kepribadian, per-ilaku du maka yang akan dirasakan individu
seksual menyimpang, menutup diri, tersebut adalah timbulnya rasa nyaman
emosi yang sulit dikontrol, cemas, curiga dan dapat bertahan di lingkungan terse-
berlebihan, sulit menyesuaikan diri, but, namun sebaliknya apabila individu
jenuh, merindukan lingkungan sosialnya, merasa tidak sesuai atau tidak cocok
tidak siap menerima kenyataan, hilang- dengan lingkungannya, maka yang akan
nya rasa percaya diri, menjadi pelaku mereka rasakan yaitu tertekan secara
kejahatan yang lebih parah dari sebe- psikologis dengan lingkungannya.
lumnya, dan bahkan sampai melakukan Sedangkan menurut analisa yang
tindakan bunuh diri (Raisa & Ediati, disampaikan oleh Segarahayu (2013)
2016). yang menyatakan bahwa setiap warga-
Oleh sebab itu, dukungan sosial binaan pasti akan mengalami kondisi
sangat diperlukan oleh para wargabinaan stress, namun setiap wargabinaan yang
untuk mengontrol psikologis mereka agar mengalami kondisi stres pastilah memi-
dapat menimbulkan perilaku positif dan liki tingkatan stres yang berbeda-beda
dapat mengurangi perilaku negatif dari disetiap wargabinaannya, tergantung res-
wargabinaan itu sendiri. Dukungan ke- pon yang dilakukan individu terhadap
luarga juga dapat mengurangi tingkat stres tersebut. Respon seseorang itu dida-
stress mereka. wargabinaan yang meng- sarkan pada pola hidup, pengalaman,
alami kondisi stres atau depresi diaki- stuktur, faktor lingkungan, dan fungsi
batkan oleh kegagalannya mereka untuk keluarga, tahap perkembangan keluarga
beradaptasi terhadap situasi lingkungan serta pengalaman masa lalu yang diala-
baru yang mereka harus jalankan. Seperti minya.
halnya yang disampaikan oleh Hidayat Perbedaan perilaku dan kondisi
(1998) menyatakan bahwa pada manusia, psikologis pada narapidana yang jarang
perubahan kondisi lingkungan sangat mu- dikunjungi pun tampak jelas. Narapidana
dah menimbulkan tekanan atau stres pada yang jarang dikunjungi seringkali terlihat
manusia. Dalam kondisi stress memiliki murung atau melamun, bersikap penyen-

203 |
Elsafira Maghfiroti Resyanta:
Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga terhadap Psikologis Wargabinaan Pemasyarakatan

diri dan narapidana yang tidak pernah bulkan sebuah ketenangan batin dan
dikunjungi terlihat tertutup, susah bergaul perasaan senang dalam diri individu.
dan berkomunikasi dengan narapidana Bagi seorang wargabinaan yang yakin
yang lain. Bahkan mereka seringkali me- bahwa dirinya memiliki teman dan
rasa rendah diri dan merasa iri terhadap dukungan dari lingkungan sekitarnya
narapidana yang sering dikunjungi, serta maka akan memandang setiap perma-
menunjukkan sikap yang kurang antusias salahan secara lebih positif. Dukungan
terhadap aturan yang ada. Terkadang sosial ini berupa dukungan keluarga.
dapat ditemukan perilaku hiperaktif, hal Yang seperti dikemukakan oleh Friedman
ini terkadang mereka tampilkan sebagai (1998) dalam Muniarsih & Rahmawati
sarana untuk mendapatkan perhatian dari (2007) bahwa dukungan keluarga meru-
orang-orang di sekelilingnya. pakan suatu tindakan, sikap dan peneri-
Pada umumnya narapidana yang maan keluarga terhadap anggotanya.
tidak pernah dikunjungi adalah karena Dalam penjelasannya anggota keluarga
faktor jarak yang jauh antara tempat dinilai sebagai suatu komponen yang
domisili keluarga narapidana (terkadang tidak dapat dihilangkan dalam ling-
narapidana bukanlah warga asli kota kungan keluarga. Anggota keluarga me-
Pangkalan Bun atau terkadang karena nilai bahwa setiap orang yang bersifat
minimnya faktor ekonomi. Adapula mendukung, pasti akan selalu siap untuk
kecenderungan adanya perasan malu dari memberikan bantuan dan pertolongan
keluarga narapidana karena adanya stig- jika diperlukan. Dari penjelasan tersebut
matisasi dari masyarakat dan adanya ang- dapat kita definisikan bahwa dukungan
gapan bahwa nama baik keluarga telah keluarga mempunyai peran untuk
tercoreng akibat perilaku anggota keluar- memberikan nilai positif kepada anggota
ga mereka yang akhirnya menjadi nara- keluarga yang lain ketika berada disuatu
pidana. situasi permasalahan yang sedang
Dari pengamatan akan kenyataan dirasakan.
yang sesungguhnya terjadi dalam Lapas Menurut Harnilawati (2013) ke-
Kelas II B Cibinong timbul kecen- luarga memiliki beberapa bentuk dukung-
derungan bahwa semakin sering narapi- an sebagai berikut : a) dukungan peni-
dana dikunjungi, maka ia menunjukan laian; b) dukungan instrumental; c) du-
sikap yang mengarah pada keteraturan kungan informasional; d) dukungan Emo-
dan ketertiban perilaku dan perubahan sional. Dukungan emosional yang diberi-
kepercayaan diri narapidana tersebut. Hal kan oleh keluarga kepada anggota keluar-
ini didukung pula dengan pendapat para ganya yang sedang mengalami permasa-
petugas yang lebih memahami sifat dan lahan akan menimbulkan rasa kesan yang
perilaku narapidana. Mereka sangat baik dan lega dalam menghadapi masalah
setuju dengan adanya kunjungan keluar- karena dia mendapatkan bantuan dalam
ga, karena selain sebagai sarana hiburan menyelesaikan permasalahan yang se-
bagi narapidana, hal ini pula berfungsi dang dihadapi. Secara tidak langsung per-
sebagai upaya antisipasi timbulnya keka- lakuan tersebut membuat anggota ke-
cauan atau terjadinya kemungkinan pela- luarga yang mempunyai masalah tersebut
rian. Demikian pengaruh positif yang merasa diperhatikan dan membuat diri-
didapat dari pelaksanaan kunjungan ke- nya termotivasi untuk bangkit dari per-
luarga. masalahan yang sedang hadapi.
Kemudian menurut Dagun (1990) Seperti halnya yang dialami oleh
dalam Nur & Shanti (2011) menyatakan wargabinaan, mereka tidak akan meng-
bahwa dukungan sosial akan menim- alami tekanan akibat menjalankan masa

204 |
Elsafira Maghfiroti Resyanta:
Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga terhadap Psikologis Wargabinaan Pemasyarakatan

pidananya selama di dalam Lapas, karena Cohen & Syme (1985) dalam
adanya dukungan dari orang-orang yang Sunardi (2004) menyatakan bahwa ter-
dicintainya sehingga dirinya tidak akan dapat beberapa faktor yang mempeng-
merasakan kesepian dalam menjalankan aruhi dukungan keluarga, yaitu: a) pem-
hari-harinya di lapas dalam menjalankan beri dukungan sosial; b) jenis dukungan
masa pidananya. Namun sebaliknya, sosial; c) penerima dukungan sosial; d)
apabila wargabinaan tersebut selama di permasalahan yang dihadapi; e) waktu
dalam Lapas tidak mendapatkan dukung- pemberian dukungan sosial. Seperti per-
an sosial dari orang-orang yang dicin- nyataan yang disampaikan oleh Brownell
tainya, tidak mempunyai tempat untuk & Schumaker dalam Faradhiga (2015)
berkeluh-kesah atas permasalahan dan bahwa terdapat tiga manfaat dasar dari
beban yang sedang ia jalani, hal ini akan dukungan sosial yang mana diantaranya,
berdampak negatif bagi psikologis dan yaitu: (a) pengaruh langsung, yakni ter-
kesehatan narapidana tersebut, baik akan wujudnya hubungan interpersonal dan
mempertinggi tingkat stres maupun hal hubungan yang bersifat menolong dan
yang buruk lainnya. dari hubungan tersebut dapat menjadi
Aspek psikologis menjadi salah sarana atau fasilitas untuk terbentuknya
satu pemicu yang mendorong seseorang perilalu individu yang lebih sehat dari
untuk menolak atau tidak patuh terhadap sebelumnya; (b) pengaruh tidak langsung,
peraturan atau norma yang berlaku. yakni membantu individu untuk dapat
Secara psikologis ketaatan pada peraturan menghadapi dan mengatasi stressor yang
sangat penting, meskipun terkesan datang serta mencoba membantu individu
bahwa kepatuhan akan membatasi kebe- untuk mempelajari bagaimana cara
basan individu dalam menentukan sikap, memecahkan masalah dan mengontrol
namun sebenarnya ada dasar yang sangat masalah-masalah kecil sebelum nantinya
kuat berkaitan dengan kepatuhan (Nuqul, akan menjadi masalah yang besar; (c)
2017). pengaruh interaktif, yaitu impact yang
Faktor psikologis yang terkait interprestasikan untuk memperbaiki
dengan kepatuhan terhadap peraturan permasalahan yang terjadi pada individu
salah satunya ialah kontrol diri serta yang dapat merugikan dengan
(Kusumadewi, 2017). Kontrol diri mempengaruhi kuantitas dan kualitas
diartikan sebagai kemampuan untuk terhadap sumber-sumber koping.
menyusun, membimbing, mengatur, dan Kurniasari & Indrawati (2013)
mengarahkan bentuk perilaku yang dapat mendefinisikan dukungan sosial keluarga
membawa ke arah konsekuensi positif. adalah segala bentuk bantuan dan
Kontrol diri merupakan salah satu potensi pertolongan yang diperoleh individu
yang dapat dikembangkan dan digunakan melalui interaksi dengan individu lain di
individu selama proses-proses dalam dalam keluarga yang menyebabkan
kehidupan, termasuk dalam menghadapi individu merasa nyaman baik secara fisik
kondisi yang terdapat di lingkungan maupun psikologis. Dukungan sosial
sekitarnya (Chaplin, 2008). Para ahli keluarga dapat diberikan dalam beberapa
berpendapat bahwa kontrol diri dapat bentuk, seperti dukungan emosional,
digunakan sebagai suatu intervensi yang instrumental, informatif, dan emosional
bersifat preventif selain dapat mereduksi (Utami, 2013).
efek-efek psikologis yang negatif dari Lembaga pemasyarakatan meru-
stressor-stressor lingkungan (Ghufron & pakan tempat yang tertutup dari dunia
Risnawati, 2011). luar, tempat ini seakan mempunyai suatu
komunitas masyarakat kecil tersendiri

205 |
Elsafira Maghfiroti Resyanta:
Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga terhadap Psikologis Wargabinaan Pemasyarakatan

yang terpisah dari dunia luar. Kehidupan METODE PENELITIAN


penjara sangat kental dengan keter- Di dalam penelitian ini dianalisis
batasan dan tekanan baik fisik maupun mengenai pengaruh dukungan keluarga
mental, membutuhkan kontrol diri yang psikologis wargabinaan di Lapas Kelas II
lebih dari narapidana dalam bersikap. B Cibinong. Adapun variabel yang
Individu yang memiliki self-control yang dianalisis yaitu dukungan Keluarga
rendah menurut Gottfredson & Hirschi sebagai variable independen, sedangkan
(1990) adalah individu yang mengikuti yang menjadi variabel dependen adalah
kata hati, tidak peka, egois, dan bertindak psikologis warga binaan. Pada penelitian
tanpa berpikir ulang dalam menghadapi ini, subyek yang dijadikan responden di
tekanan. Sedangkan, individu yang penelitian ini adalah wargabinaan yang
memiki self-control yang tinggi mem- berada di Lapas Kelas II B Cibinong.
punyai kedisplinan diri dalam melakukan Jenis pendekatan penelitian yang
sesuatu hal, berpikir dengan matang diterapkan di penelitian ini adalah pen-
sebelum melakukan sesuatu, dapat dekatan kuantitatif. Data penelitian be-
mengontrol dirinya dalam segi kesehatan rupa angka-angka dan analisis meng-
dan etika sosial, kemudian mampu me- gunakan statistik (Sugiyono, 2017). Di
nyelesaikan tugas yang diberikan penelitian ini instrumen yang digunakan
(Tangney, Baumeister & Boone, 2004). berupa kuesioner adalah survey langsung
Jika narapidana tidak memiliki self- kepada wargabinaan dengan mengambil
control dapat mengakibatkan adanya sejumlah sampel dari beberapa populasi.
kerusuhan. Teknik pengumpulan data meng-
Dari penjelasan latar belakang di gunakan metode Angket atau kuesioner.
atas, permasalahan yang akan dibahas Metode ini adalah teknik yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah terkait menggunakan cara memberikan perta-
pengaruh dari tingkat dukungan sosial nyaan atau pernyataan yang telah tersu-
keluarga melalui intensitas keluarga sun dan terstruktur dengan baik kepada
mengunjungi keluarganya yang sedang responden untuk dijawab, penelitian ini
menjalani masa pidananya di Lapas lakukan untuk mengetahui pengaruh dari
terhadap tingkat psikologis wargabinaan. dukungan keluarga terhadap psikologis
Selaras dengan hal tersebut, maka tujuan wargabinaan. Di dalam angket yang dibe-
penelitian ini adalah untuk menjelaskan rikan kepada responden sudah dimuatkan
bagaimana peran dan pengaruh dari dengan pertanyaan-pertanyaan yang ter-
dukungan sosial keluarga terhadap ting- struktur. Penarikan sampel dilakukan
kat stress yang dialami oleh para dengan menggunakan teknik sampling
wargabinaan selama menjalankan proses secara probabilitas. Teknik sampling pro-
pidananya di lapas. Sedangkan manfaat babilitas adalah teknik sampling secara
dari penulisan penelitian ini adalah diha- acak dalam menentukan wargabinaan
rapkan nantinya dari hasil penelitian ini untuk dijadikan sampel.
berguna untuk menambah informasi pada
masyarakat khususnya keluarga dari war-
gabinaan terkait pentingnya dukungan
sosial, selain itu hal lain yang diharapkan
yaitu hasil penelitian ini dalam menjadi
salah satu motivasi untuk memberikan
serta meningkatkan dukungan sosial ke-
luarga terhadap wargabinaan.

206 |
Elsafira Maghfiroti Resyanta:
Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga terhadap Psikologis Wargabinaan Pemasyarakatan

HASIL DAN PEMBAHASAN den pendidikan terakhirnya Sekolah


Dasar, Kelompok 2 terdapat sebanyak 60
Hasil Penelitian responden pendidikan terakhirnya di
Pada bagian ini, dipaparkan data Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama,
hasil penelitian, yakni sebagai berikut: Kelompok 3 terdapat sebanyak 120 res-
ponden pendidikan terakhirnya Sekolah
Tabel 1. Umur Responden
Lanjutan Tingkat Akhir, kemudian
Kelompok 4 terdapat sebanyak 27 res-
ponden pendidikan terakhirnya Diploma
dan pendidikan terakhirnya Magister.
Faktor tingkat pendidikan tidak memiliki
pengaruh terhadap pengaruh dukungan
keluarga terhadap psikologis pada warga
Sumber data: Data Primer SPSS
binaan di lapas kelas II Cibinong.
Analisis Bivariat
Dalam penelitian ini melibatkan Analisis bivariat adalah tahapan
sebanyak 254 responden. Berdasarkan atau langkah dimana kegunaannya untuk
tabel di atas karena 0,002<0,05 maka mengetahui dan melihat ada atau
dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan tidaknya hubungan antara dua variable.
tingkat psikologis berdasarkan faktor usia Apabila terdapat hubungan makan
antara kelompok 1, 2, dan 3, dimana selanjutnya akan dilakukan langkah
kelompok 1 berjumlah 182 responden untuk mengtahui seberapa kuat hubungan
dengan rentang usia 18-40 tahun; antara kedua variable tersebut. Sebagai
kelompok 2 berjumlah 60 responden tahap awal dalam analisis bivariate dalam
dengan dengan rentang usia lebih dari 40- penelitian ini menggunakan tabel silang
60 tahun; dan kelompok 3 berjumlah 12 (Crosstabel).
responden dengan dengan rentang usia
≥60 tahun. Uji Normalitas
Umur responden memiliki Adapun teknik yang digunakan
pengaruh tingkat psikologis dari warga dalam uji normalitas ini adalah
binaan itu sendiri. Kolmogorov Smirnov. Berikut ini hasil
uji normalitas:
Tabel 2. Pendidikan Terakhir Responden
Tabel 3. Uji Normalitas Skala Dukungan
Sosial Keluarga dan Psikologis

Sumber data: Data Primer SPSS

Berdasarkan tabel di atas karena Sumber data: Data Primer SPSS


0,609>0,05 maka dapat disimpulkan Data disebut normal apabila nilai
bahwa tidak ada perbedaan kebahagiaan signifikansi (p>0,05). Berdasarkan hasil
berdasarkan faktor tingkat pendidikan. diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
Dari data responden riwayat pendi-
variabel dukungan sosial keluarga
dikannya terdiri dari 4 kelompok. Ke- berdistribusi normal, menunjukkan nilai
lompok 1 terdapat sebanyak 47 respon- Kolmogorof- Smirnov p 0,074>0,05. Va-

207 |
Elsafira Maghfiroti Resyanta:
Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga terhadap Psikologis Wargabinaan Pemasyarakatan

riabel psikologis juga berdistribusi nor- Tabel 5. Correlations


mal karena 0,071>0,05.
Psikologis
Uji Linearitas
Sebelum melakukan uji hipotesis,
peneliti juga terlebih dahulu melakukan
uji linearitas untuk mengetahui arah
hubungan kedua variabel yaitu variabel
dukungan sosial keluarga dan keba-
Sumber data: Data Primer SPSS
hagiaan linear atau tidak. Dimana, jika
terjadi perubahan pada variabel dependen
Uji Regresi
(Y) maka variabel independen (X) akan
mengikuti perubahan tersebut dengan Tabel 6. Variable Entered/Removed
membentuk garis yang linear. Berikut ini
hasil uji linearitas:
Tabel 4. Uji Linearitas Skala Dukungan
Sosial Keluarga dan Psikologis

Sumber data: Data Primer SPSS Sumber data: Data Primer SPSS
Data dikatakan linear bisa dilihat Jadi, dari tabel tersebut IV nya
dari nilai F dan signifikansi (p). Jika nilai adalah dukungan keluarga dan DV nya
Fhitung<Ftabel atau p<0,05 maka disebut adalah Psikologis Narapidana. Variable
linear. Berdasarkan data yang diperoleh entored/removed yaitu menentukan mana
diatas, maka dapat disimpulkan bahwa variable IV dan mana variable DV.
variabel dukungan sosial keluarga dan
Tabel 7. Model Summary
psikologis memiliki hubungan yang
linear karena 0,000<0,05. Hasilini menun-
jukkan bahwa hubungan antara kedua
variabel adalah linier. Karena kedua
variabel berdistribusi normal dan hubungan
antar variabel maka uji hipotesis dapat
dilakukan. Sumber data: Data Primer SPSS

Uji Korelasi Berdasarkan hasil pada tabel


Uji korelasi digunakan untuk diatas dapat disimpulkan bahwa nilai
mengukur kekuatan hubungan antara dua koefisien korelasi pada R Square sebesar
variable atau lebih dengan menggunakan 0,466. Hal ini berarti bahwa variabel
skala tertentu. Pada penelitian ini digu- dukungan sosial keluarga memberikan
nakan skala likert dengan menggunakan sumbangan efektif sebesar 46,6% ter-
pengujian korelasi pearson. hadap variable psikologis. Sedangkan
53,4% factor yang mempengaruhi psi-
kologis ditentukan oleh factor lain yang
tidak diukur di dalam penelitian ini

208 |
Elsafira Maghfiroti Resyanta:
Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga terhadap Psikologis Wargabinaan Pemasyarakatan

sebesar 0,000 (p > 0,05) yang berarti ada


Tabel 8. Anova
hubungan positif antara dukungan sosial
keluarga dengan tingkat psikologis pada
warga binaan di Lapas Kelas II Cibinong,
sehingga hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini dapat diterima.
Hal ini didukung dengan penelitian
yang dilakukan oleh Millatina dan Yanu-
vianti (2015) bahwa terlihat jelas kualitas
Sumber data: Data Primer SPSS
dukungan sosial memengaruhi tingkat
Uji Anova digunakan untuk me- psychological well-being. Amawidyati
lihat apakah persamaan regresinya dapat dan Utami (2007)mengungkapkan bahwa
dibuat atau tidak? sikap positif seperti ketabahan, adanya
HO: Persamaan regresi tidak dapat dibuat penerimaan, serta hubungan yang positif
atau tidak signifikan dengan orang lain dapat menyebabkan
HA: Persamaan regresinya dapat dibuat terbentuknya kondisi psikologis yang
atau signifikan positif. Hal tersebut dapat dilihat pada
Kesimpulan: jika sig <0,005 maka HO yang terjadi di lapangan, warga binaan
ditolak. yang memiliki tingkat psikologis yang
positif maka mereka juga akan ber-
Koefisien Korelasi antara Dukungan perilaku positif. Dengan mereka mau
Sosial Keluarga dengan Psikologis mengikuti kegiatan pembinaan yang
dilakukan di lapas serta tidak membuat
kerusuhan maupun masalah di lapas yang
membuat nama mereka tercatat ke dalam
buku register F. Menurut Harnilawati
Berdasarkan hasil yang dapat (2013) keluarga memiliki beberapa ben-
dilihat dari tabel diatas menunjukkan tuk dukungan sebagai berikut : a)
dukungan penilaian; b) dukungan in-
nilai koefisien korelasi (rxy) sebesar
strumental; c) dukungan informasional;
0,683 dengan signifikansi 0,000 (p<0,05).
Nilai koefisien korelasi positif berarti d) dukungan Emosional. Dukungan emo-
sional yang diberikan oleh keluarga
semakin tinggi dukungan sosial keluarga
kepada anggota keluarganya yang sedang
maka semakin tinggi psikologis, begitu
mengalami permasalahan akan menim-
juga sebaliknya semakin rendah dukung-
bulkan rasa kesan yang baik dan lega
an sosial keluarga maka semakin rendah
dalam menghadapi masalah karena dia
pula psikologis pada narapidana. Oleh
mendapatkan bantuan dalam menyele-
karena nilai signifikansi 0,000 dimana
saikan permasalahan yang sedang
0,000<0,05 hal ini berarti adanya hu-
dihadapi. Secara tidak langsung perla-
bungan antara dukungan sosial keluarga
kuan tersebut membuat anggota keluarga
dengan psikologis sehingga hipotesis
yang mempunyai masalah tersebut me-
yang diajukan peneliti bahwa ada hu-
rasa diperhatikan dan membuat dirinya
bungan positif antara dukungan sosial ke-
termotivasi untuk bangkit dari perma-
luarga dengan psikologis dapat diterima.
salahan yang sedang hadapi. Teori terse-
but semakin memperkuat kenyataan di
PEMBAHASAN
lapangan yang menunjukan adanya pe-
Berdasarkan hasil penelitian, di-
ningkatan psikologis narapidana yang
peroleh hasil nilai koefisien korelasi
menerima kunjungan dari keluarga.
sebesar r = 0,683 dengan signifikansi

209 |
Elsafira Maghfiroti Resyanta:
Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga terhadap Psikologis Wargabinaan Pemasyarakatan

Kehadiran se-seorang yang membe- semakin rendah pula psikologis individu.


suknya membuat para narapidana merasa Warga binaan yang mendapatkan dukungan
senang. sosial dari keluarganya akan bersikap lebih
Kurniasari & Indrawati (2013) positif dan memiliki psikologis yang lebih
mendefinisikan dukungan sosial keluarga tenang.
adalah segala bentuk bantuan dan per-
tolongan yang diperoleh individu melalui Saran
interaksi dengan individu lain di dalam Dukungan keluarga sangat diperlukan
keluarga yang menyebabkan individu guna menurunkan tingkat psikologis yang
merasa nyaman baik secara fisik maupun dialami oleh para narapidana yang tengah
psikologis. Dukungan sosial keluarga menjalankan masa hukumannya selama
dapat diberikan dalam beberapa bentuk, di Lembaga Pemasyarakatan Negara
seperti dukungan emosional, instru- Kelas II B Cibinong, karena peran
mental, informatif, dan emosional (Utami keluarga sangat mempengaruhi tinggi dan
(2013). Menurut Mappiare (1982) apa- rendahnya tingkat psikologis yang
bila kebutuhan sosial-psikologis tidak dialami oleh para narapidana. Di saat
terpenuhi, maka akan mengakibatkan narapidana menjalani hukuman, apabila
timbulnya rasa tidak puas, menjadi mereka mendapatkan dukungan dari
frustasi dan terhambatnya pertumbuhan keluarga mereka maka hal tersebut dapat
serta perkembangan sikap positif membantu psikologis yang dialami
terhadap lingkungan masyarakat dan mereka. Jadi peran keluarga sangat
dirinya, sehingga merasa tidak berat dibutuhkan untuk membantu psikologis
dalam melakukan hidupnya. Sejalan narapidana tetap stabil.
dengan teori tersebut, dukungan sosial
memberikan sumbangan efektif terhadap DAFTAR PUSTAKA
tingkat psikologis narapidana. Ber- Amawidyati, S. A. G.& Utami, M. S.
dasarkan hasil pada tabel diatas dapat (2007). Religiusitas dan psycholo-
disimpulkan bahwa nilai koefisien gical well being pada korban gempa.
korelasi pada R Square sebesar 0,466. Jurnal Psikologi Universitas Gajah
Hal ini berarti bahwa variabel dukungan Mada, 34, 164–176.
sosial keluarga memberikan sumbangan Millatina, A., Yanuvianti, M. (2015).
efektif sebesar 46,6% terhadap variable Hubungan antara Dukungan Sosial
psikologis. Sedangkan 53,4% factor yang dengan Psyhological Well-Being
mempengaruhi psikologis ditentukan oleh pada Wanita Menaupose (di RS
faktor lain yang tidak diukur di dalam Harapan Bunda Bandung). http://
penelitian ini karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/
psikologi/article/view/1250
PENUTUP Chaplin, J.P. (2002). Kamus Lengkap
Berdasarkan penelitian yang telah Psikologi. Jakarta: PT Raja Gra-
dilakukan, maka dapat disimpulkan findo Persada.
bahwa hipotesis yang diajukan ada Chaplin, J. P. (2008). Kamus Lengkap
hubungan yang positif antara dukungan Psikologi. Jakarta: PT. Raja Gra-
sosial keluarga dengan psikologis pada findo Persada.
narapidana di Lapas Kelas II Cibinong Departement Direktorat Jenderal Hukum
dapat diterima. Semakin tinggi dukungan dan Kehakiman RI. (1995). Undang-
sosial keluarga, maka semakin tinggi Undang No.12 Tahun 1995 tentang
psikologis individu. Sebaliknya, semakin Pemasyarakatan. 1–22. Retrieved
rendah dukungan sosial keluarga, maka fromhttp://hukum.unsrat.ac.id/uu/
uu_12_95.htm

210 |
Elsafira Maghfiroti Resyanta:
Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga terhadap Psikologis Wargabinaan Pemasyarakatan

Faradigha, Y.A. (2015). Pengaruh Du- Nur, A. L., & Shanti, L. P.(2011).
kungan Sosial, Loneliness, dan Trait Kesepian pada narapidana LP.
Kepribadian terhadap Gejala Dep- Kedungpane Semarang ditinjau dari
resi Narapidana Remaja di lem-baga dukungan sosial keluarga dan status
Pemasyarakatan. Skripsi Fakultas perkawinan. Jurnal Psikologi, 4.
Psikologi, Universitas Islam Negeri Sugiyono (2017). Metode Penelitian
Syarif Hidayatullah. https://osf.io/ Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
3xkbm/download Bandung: CV. Alfabeta.
Ghufron & Risnawati. (2011). Teori-teori Raisa., & Ediati, A. (2016). Hubungan
Psikologi. Yogyakarta: Arruz Me- antara dukungan sosial dengan
dia. resiliensi pada narapidana di Lapas
Harnilawati. (2013). Konsep dan proses kelas IIA wanita Semarang. Jurnal
keperawatan keluarga. Sulawesi Se- Empati, 5(3), 537-542.
latan: Pustaka As Salam. Republik Indonesia. (1995). Undang-
Hidayat, T. (1998). Stres dalam lingkup Undang Republik Indonesia Nomor
pekerjaan. Psikologi Jiwa, 229-441 12 Tahun 1995 tentang Pemasya-
Iswardani, T., et al. (2003) Psikologi rakatan. Lembaran Negara Republik
Pemasyarakatan. Akademi Ilmu Indonesia Tahun 1995 Nomor 77 &
Pemasyarakatan, Jakarta tambahan Lembaran Negara Repub-
Kurniasari, A., & Indrawati, E. S. (2013). lik Indonesia Nomor 3614. Jakarta:
Hubungan antara dukungan sosial Sekretariat Negara Republik Indo-
keluarga dengan disiplin berlalu nesia
lintas pada remaja kelas XI SMA Sanusi, A. (2019). Evaluasi Pelaksanaan
Negeri 3 Semarang. Jurnal Empati, Pembinaan Narapidana di Lembaga
2(3), 277-288. Pemasyarakatan Terbuka. Jurnal
Kusumadewi. (2017). Hubungan Antara Ilmiah Kebijakan Hukum, 13(2),
Dukungan Sosial Peer Group dan 123. https://doi.org/10.30641/kebi-
Konrol diri dengan Kepatuhan pada jakan.2019.v13.123-138
Remaja Putri di Pondok Pesantren Sarah Afifah Nasution, N. F. (2019).
Isalam Assalam Sukoharjo. Hubungan Antara Dukungan Sosial
Unversitas Sebelas Maret. Keluarga dengan Kebahagiaan pada
Mappiere, A. (1982) . Psikologi Remaja. Narapidana di Lembaga Pemasya-
Malang: Usana Offset. rakatan Kelas I Semarang. Jurnal
Muniarsih, E., & Rahmawati, A. (2007). Empati, 9, Nomer 1, 15–21.
Hubungan Dukungan Keluarga Sarafino, E. P., & Smith, T. W. (2011).
dengan Tingkat Kecemasan Akibat Health psychology: biopsychosocial
th
Hospitalisasi pada Anak Usia interactions 7 ed. USA: John Wiley
Prasekolah di Bangsal L RSUP Dr. & Sons, Inc.
Soeradji Tirtonegoro Klaten. Yog- Segarahayu, R. D. (2013). Pengaruh
yakarta: STIKES Surya Global. manajemen stress terhadap penu-
Nuqul. (2017). Perbedaan Kepatuhan runan stress pada narapidana di
Terhadap Aturan Tinjauan Kepri- LPW malang. Jurnal Psikologi, 9.
badian Introvert-Extrovert, Jenis Simanjuntak, S. (2003). Politik dan
Kelamin dan Lansia Tinggal, Di Praktek Pemasyarakatan, Jakarta:
Ma’had Ali Universitas Islam Akademi Ilmu Pemasyarakatan.
Negeri (UIN) Malang. Jurnal Psi- Tangney, J. P., Baumeister, R. F., &
koislamika, 4(2). Boone, A. L. (2004). High

211 |
Elsafira Maghfiroti Resyanta:
Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga terhadap Psikologis Wargabinaan Pemasyarakatan

Self‐control Predicts Good


Adjustment, Less Pathology, Better
Grades, and Interpersonal Success.
Journal of Personality, 2(April
2004), 54.
Taylor, S. E. (2012). Health psychology
th
9 ed. New York: McGraw-Hill
Education.
Utami, N. M. S. N. (2013). Hubungan
antara dukungan sosial keluarga
dengan penerimaan diri individu
yang mengalami asma. Jurnal Psi-
kologi Udayana, 1(1), 12-21.

212 |

Anda mungkin juga menyukai