FAKULTAS TARBIYAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT ISLAM MAMBA’UL ‘ULUM (IIM) SURAKARTA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa atas
segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya,
sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “HAK ASASI
MANUSIA DALAM PANDANGAN BARAT, ISLAM DAN DI INDONESIA”.
Keberhasilan penyusunan diktat ini juga tidak terlepas dari peran serta
kontribusi berbagai pihak, baik dalam bentuk dukungan moril maupun material.
Oleh karena itu penyusun menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang ikut berkontribusi dalam penyusunan makalah
ini. Terima kasih juga disampaikan kepada para penulis buku, jurnal, dan artikel
yang dijadikan rujukan, sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Kesempurnaan hanya milik Allah Yang Maha Esa, oleh karena itu
penyusun sepenuhnya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh penulis.
30 Mei 2023
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Hak asasi manusia adalah prinsip dasar yang menjunjung tinggi martabat
dan kebebasan hidup dari setiap individu tanpa memandang ras, kepercayaan,
ekonomi, gender dan latar belakang sosial lainnya. Pemahaman terkait hak asasi
manusia dapat bervariasi tergantung latar belakang agama, budaya, pemikiran,
dan tradisi yang dianut dan diyakini sebagai landasan pandangan pada suatu
masyarakat.
Dalam konteks perspektif barat mengenai hak asasi manusia maupun dari
sudut pandang agama Islam sering menjadi suatu perbandingan berbeda namun
cukup signifikan. Islam memandang sesuatu berdasarkan apa yang diajarkan
kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam dalam Al-Qur’an
maupun perkataan dan perbuatan beliau Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam yakni Al
Hadist, maka kaum Muslim meyakini hak asasi manusia berdasarkan landasan
tersebut. Akan tetapi hak asasi manusia dalam perspektif barat lebih menggunakan
logika, filosofi, atau kerangka pemikirian sekuler yang dipengaruhi oleh filsafat
rasionalisme dan liberalisme.
PEMBAHASAN
Human yang artinya manusia dan yang termasuk dalam golongan homo
sapien yakni antara lain adalah wanita, pria, anak-anak, dan orang tua atau dengan
kata lain adalah “orang”. Rights yang artinya adalah hak, yakni seuatu yang
engkau miliki dan diperbolehkan ataupun kebebasan yang dilindungi. Dan Human
Rights (Hak Asasi Manusia) adalah sesuatu yang sederhana, yaitu hak yang
seseorang miliki sebagai manusia.
Hak Asasi Manusia tidaklah lepas dari sejarah, ia adalah sesuatu yang
diperjuangkan semenjak zaman dahulu kala, keberadaannya timbul dan tenggelam
barkali-kali, dan selalu menjadi topik hangat pada setiap zaman atau generasi.
Karenanya, mari kita terawang kembali ke dalam sejarah perjuangan nenek
moyang kita dalam memperjuangkan Hak Asasi Manusia.
Cyrus Cylinder, atau Tabung Koresh merupakan jejak sejarah hak asasi
manusia yang ditinggalkan oleh Raja Koresh dari Persia sejak 539 sebelum
Masehi. Tulisan pada tabung tersebut mencela Raja Nabonidus sebagai orang
yang tidak beriman dan menggambarkan Koresh sebagai orang yang
menyenangkan Dewa Marduk. Dijelaskan pula mengenai Koresh yang telah
meningkatkan kehidupan warga Babilonia, memulangkan orang-orang terlantar,
dan memulihkan kuil dan tempat pemujaan. Meskipun tidak disebutkan secara
khusus dalam tulisan tersebut, pemulangan bangsa Yahudi dari "penawanan
Babilonia" mereka telah ditafsirkan sebagai bagian dari kebijakan umum ini.
Dari 2 pendapat Plato diatas dapat penulis simpulkan bahwa hak asasi manusia
sudah ada sejak dahulu kala, hanya saja mereka tidak menamainya dengan hak
asasi manusia melainkan mereka memahami bahwa itu adalah Natural Law atau
hukum alam yang mereka percayai.
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA