Anda di halaman 1dari 204

DAFTAR ISI

BAB I KARAKTERISTIK SEKOLAH DAN PROGRAM KEAHLIAN .............................................. 1


1.1. KARAKTERISTIK LINGKUNGAN BELAJAR DAN KEBUTUHAN SEKOLAH ............. 1
1.2 Dasar Hukum .......................................................................................................................... 1
1.3 Karakteristik SMK Negeri 3 Batu ........................................................................................... 4
1.4 Kondisi ideal yang diharapkan .............................................................................................. 12
1.5 Program Keahlian di SMK Negeri 3 Batu ............................................................................. 12
BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN ...................................................................................................... 21
2.1. Visi dan Misi SMK Negeri 3 Batu ........................................................................................ 21
2.2. Tujuan SMK Negeri 3 Batu ................................................................................................... 21
2.3. Tujuan Program Keahlian...................................................................................................... 21
BAB III PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN ........................................................................ 26
3.1. Intrakurikuler......................................................................................................................... 26
3.1.1. Program Keahlian Broadcasting dan Perfilman ................................................................ 26
3.1.1.1. Konsentrasi Keahlian Produksi Film ............................................................................. 26
3.1.1.2. Konsentrasi Keahlian Produksi dan Siaran Program Televisi ........................................ 43
3.1.2. Program Keahlian Desain Komunikasi Visual .................................................................. 61
3.1.3. Program Keahlian Animasi ............................................................................................... 82
3.1.4. Program Keahlian Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi ............................... 100
3.2. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ........................................................................... 118
3.3. Kegiatan Ekstrakurikuler ..................................................................................................... 123
BAB IV PERENCANAAN PEMBELAJARAN ................................................................................. 140
4.1. Rencana Pembelajaran Untuk Ruang Lingkup Satuan Pendidikan ...................................... 140
4.2. Rencana Pembelajaran Untuk Ruang Lingkup Kelas .......................................................... 141
4.3. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) ........................................................................................ 141
4.4. Modul Ajar .......................................................................................................................... 144
4.5. Peraturan Akademik ............................................................................................................ 146
4.5. Kriteria Kenaikan Kelas ...................................................................................................... 149
4.6. Kriteria Kelulusan ............................................................................................................... 149
4.7. Kalender Pendidikan ........................................................................................................... 149
BAB V PENDAMPINGAN, EVALUASI DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL .................. 151
5.1. Pendampingan ..................................................................................................................... 151
5.2. Evaluasi ............................................................................................................................... 153
5.3. Pengembangan Profesional ................................................................................................. 155

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 157


BAB I
KARAKTERISTIK SEKOLAH DAN PROGRAM KEAHLIAN

1.1.KARAKTERISTIK LINGKUNGAN BELAJAR DAN KEBUTUHAN SEKOLAH


Pembelajaran pada SMK pelaksana program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat
Keunggulan (SMK-PK) merupakan pembelajaran yang berorientasi pada penguatan
kompetensi, karakter, dan budaya kerja yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Profil
Pelajar Pancasila merupakan perwujudan pelajar Indonesia sebagai pembelajar sepanjang
hayat yang kompeten dan memiliki karakter sesuai nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri
utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia,
berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
Satuan pendidikan adalah garda terdepan penyelenggaraan sistem pendidikan. Agar
semua program yang ada di sekolah berjalan dengan baik, maka harus direncanakan dengan
baik pula. Salah satu dokumen yang harus ada dalam sistem perencanaan sekolah adalah
dokumen kurikulum, yang dikenal dengan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
(KOS) atau Kurikulum Operasional SMK Negeri 3 Batu. Kurikulum adalah dokumen
sekolah yang khas, sesuai dengan karakteristik serta kebutuhan masing-masing sekolah
tanpa mengurangi bobot minimal muatan kurikulum secara nasional.
1.2 Dasar Hukum
Landasan yuridis Kurikulum Operasional SMK Negeri 3 Batu adalah:
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
3. Peraturan Presiden No 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2017 No.195);
4. Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 9 tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan
Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 tentang
Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah;

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 1


7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan
Lokal Kurikulum 2013;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014 tentang
Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 15 Tahun 2018 tentang
pemenuhan beban kerja pendidik, kepala sekolah dan pengawas sekolah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 Tahun 2018 tentang Standar
Nasional Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan / Madrasah Aliah Kejuruan;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun
2014 tentang kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50 Tahun 2020 tentang Praktik
Kerja Lapangan;
13. Pedoman Praktik Kerja Lapangan Peserta Didik SMK/MAK di dalam Negeri Tahun
2021;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang
perubahab atas Peraturan pemerintah Nomor 57 Tahun 2021;
15. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia
nomor 165/M/2021 tentang program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan;
16. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Permendikbusristek)
Nomor 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan pada Pendidikan
Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan Jenjang Pendidikan Menengah;
17. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Permendikbudristek)
Nomor 7 Tahun 2022 tentang Standar Isi pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar dan Jenjang Pendidikan Menengah;
18. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Permendikbudristek)
Nomor 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar dan Jenjang Pendidikan Menengah;
19. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Permendikbudristek)
Nomor 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian Pendidikan pada Pendidikan Anak
Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan Jenjang Pendidikan Menengah;

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 2


20. Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP)
Kemendikbudristek Nomor 008/H/KR/2022 tentang Dimensi, Elemen dan Sub Elemen
Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka;
21. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia
Nomor 262/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan
Pembelajaran;
22. Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 024/H/KR/2022 tentang
Konsentrasi Keahlian SMK/MAK Pada Kurikulum Merdeka;
23. Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 033/H/KR/2022 tentang Capaian
Pembelajaran pada PAUD, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan
Menengah pada Kurikulum Merdeka;
24. Peraturan Gubernur Jawa Timur 19 Tahun 2014 Tentang Mata pelajaran Bahasa Daerah
sebagai Muatan Lokal wajib di sekolah/madrasah;
25. Panduan Pembelajaran dan Asesmen pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar dan Jenjang Pendidikan Menengah- Badan Standar, Kurikulum dan
Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek RI;
26. Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila-Badan Standar,
Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek RI;
27. Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan Badan Standar,
Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek RI;
28. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Nomor 420/3230/101.1/2022
tentang Kalender Pendidikan bagi Satuan Pendidikan di Provinsi Jawa Timur Tahun
Pelajaran 2022/2023;
29. Perjanjian Kerjasama Nomor 001/PKS/EQUATOR/VII/2022 dan
498/749/101.6.10.31/2022 tentang Perjanjian Kerjasama antara CV EQUATOR
CINEMA MEDIA dan SMKN 3 Batu.

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 3


1.3 Karakteristik SMK Negeri 3 Batu
A. Kondisi Nyata SMK Negeri 3 Batu
Kota Batu berada di 90 kilometer barat daya kota Surabaya atau 15 kilometer
sebelah barat laut Kota Malang. Bentang alamnya pada ketinggian 953 meter diatas
permukaan laut, dengan suhu rata-rata 19 °C dan kelembaban 81%. Dari kondisi alam
tersebut, SMK Negeri 3 Batu berada di daerah yang nyaman sebagai lokasi wisata dan
baik untuk pertumbuhan sayur, bunga serta buah-buahan. SMK Negeri 3 Batu dikelilingi
oleh area persawahan, kebun bunga, dan sungai yang dapat diambil batu dan pasir
sekaligus berfungsi untuk mengairi pertanian penduduk serta areal perumahan yang
banyak difungsikan sebagai sarana hunian perorangan maupun disewakan.
Berdasarkan kondisi alam kota Batu, banyak masyarakat di sekitar sekolah
memiliki mata pencaharian sebagai petani, buruh tani, dan pedagang sayur, sedangkan
mata pencaharian lainnya adalah PNS/TNI/Polri, kantoran, pegawai tempat wisata,
wiraswasta dan pekerja bangunan. Sesuai dengan kondisi ini, bidang pekerjaan orang
tua dan wali murid SMKN 3 Batu mayoritas adalah petani, wiraswasta dan karyawan
swasta. Latar belakang pendidikan sebagian besar orang tua atau wali murid SMKN 3
Batu adalah lulusan SMA atau sederajat dengan kondisi ekonomi berada pada ekonomi
menengah ke bawah. Tingkat pendidikan dan kondisi ekonomi sebagian besar orang tua
ini menjadi pendorong untuk menyekolahkan putra-putrinya untuk belajar di sekolah
kejuruan sesuai bidang minatnya, agar setelah menyelesaikan pendidikan di jenjang
SMK putra-putrinya berkesempatan bekerja, berwirausaha atau melanjutkan pendidikan
ke perguruan tunggi.
Sekolah kejuruan dengan bidang teknologi dan seni tentunya sejalan dengan
perkembangan bidang ekonomi kreatif saat ini. Hal ini pun sesuai dengan SMKN 3 Batu
yang memiliki fokus pada pengembangan program keahlian di bidang seni dan
teknologi, sehingga menarik minat lulusan SMP yang memang menyukai teknologi
untuk bergabung menjadi peserta didik.
Jumlah peserta didik laki-laki di SMKN 3 Batu saat ini lebih banyak dari
perempuan dengan rentang usia 15-19 tahun. Peserta didik berasal dari masyarakat kota
Batu dan luar Kota Batu. Input peserta didik yang beragam juga merupakan potensi yang
baik, dengan kompetensi tidak hanya pada bidang keahliannya saja namun juga
memiliki berbagai kecakapan di luar bidang akademik. Informasi umum terkait jumlah

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 4


peserta didik SMKN 3 Batu disajikan pada tabel berikut.

TEKNIK KOMPUTER JARINGAN DAN TELEKOMUNIKASI


No Kelas Jurusan Paralel L P Jumlah siswa
1 X TKJT A 31 6 37
2 X TKJT B 30 7 37
3 X TKJT C 30 6 36
TOTAL 91 19 110
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
5 X DKV A 24 11 35
6 X DKV B 24 11 35
7 X DKV C 23 11 34
8 X DKV D 23 10 33
TOTAL 94 43 137
BROADCASTING DAN PERFILMAN
9 X BCF A 15 15 30
10 X BCF B 24 14 38
TOTAL 39 29 68
PERFILMAN
11 X PRF A 0 0 0
TOTAL 0 0 0
ANIMASI
12 X ANM A 16 5 21
13 X ANM B 15 5 20
TOTAL 31 10 41
TOTAL KELAS X 356
TEKNIK KOMPUTER JARINGAN
No Kelas Jurusan Paralel L P Jumlah siswa
1 XI TKJ A 27 6 33
2 XI TKJ B 25 7 32
3 XI TKJ C 24 6 30
TOTAL 76 19 95
MULTIMEDIA
4 XI MM A 24 11 35
5 XI MM B 25 10 35
6 XI MM C 25 11 36
7 XI MM D 22 12 34
TOTAL 96 44 140
PRODUKSI DAN SIARAN PROGRAM PERTELEVISIAN
8 XI PSPT A 15 7 22
9 XI PSPT B 14 6 20
TOTAL 29 13 42

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 5


PERFILMAN
10 XI PRF A 15 3 18
TOTAL 15 3 18
ANIMASI
11 XI ANM A 24 4 28
12 XI ANM B 22 6 28
TOTAL 46 10 56
TOTAL KELAS XI 351
TEKNIK KOMPUTER JARINGAN
No Kelas Jurusan Paralel L P Jumlah siswa
1 XII TKJ A 28 6 34
2 XII TKJ B 26 5 31
3 XII TKJ C 26 6 32
TOTAL 80 17 97
MULTIMEDIA
4 XII MM A 23 11 34
5 XII MM B 22 9 31
6 XII MM C 23 9 32
7 XII MM D 24 10 34
TOTAL 92 39 131
PRODUKSI DAN SIARAN PROGRAM PERTELEVISIAN
8 XII PSPT A 14 13 27
9 XII PSPT B 12 14 26
TOTAL 26 27 53
PERFILMAN
10 XII PRF A 20 11 31
TOTAL 20 11 31
ANIMASI
11 XII ANM A 21 1 22
12 XII ANM B 22 4 26
TOTAL 43 5 48
TOTAL KELAS XII 360
TOTAL JUMLAH SISWA SMKN 3 BATU 1067

TOTAL L P
KELAS X 356 255 101
KELAS XI 351 262 89
KELAS XII 360 261 99
1067 778 289

Pelaksanaan pembelajaran untuk 1067 siswa SMKN 3 Batu didukung oleh


Sumber Daya Manusia yang cukup memadai baik pendidik ataupun tenaga

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 6


kependidikan. Keadaan pendidik SMKN 3 Batu rata-rata adalah lulusan S1 dan
beberapa orang lulusan S2 dengan linieritas yang sesuai, sedangkan tenaga
kependidikan rata-rata adalah lulusan SMA/SMK dan beberapa lulusan S1. Data
pendidik dan tenaga kependidikan disajikan pada tabel berikut.

Tabel Data Pendidik SMKN 3 Batu


JUMLAH/ JENJANG PENDIDIKAN
NO TENAGA PENDIDIK
S1/ D IV S2 S3

1 Muatan Nasional 24 10 0

2 Muatan Kewilayahan 2 0 0

3 Muatan Peminatan Kejuruan 27 5 0

4 Bimbingan Konseling 5 0 0

Jumlah 58 15 0

Tabel Data Tenaga Kependidikan SMKN 3 Batu

JUMLAH/ JENJANG PENDIDIKAN


NO TENAGA PENDIDIK
SMA D3 S1

1 Tenaga Administrasi 6 1 4

2 Tenaga Perpustakaan 0 0 1

3 Tenaga Lab/Bengkel 4 0 0

4 Tenaga teknis 3 0 0

5 Keamanan Sekolah 4 0 0

7 Kebersihan Sekolah 3 0 0

Jumlah 20 1 4

Pembelajaran di SMKN 3 Batu juga melibatkan dunia kerja. Kemitraan dan


kerjasama SMKN 3 Batu dengan pihak lain tertuang dalam kegiatan Praktik Kerja
Lapangan. Kemitraan melibatkan masing-masing program keahlian yang

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 7


terdapat di sekolah yaitu DKV, TJKT, Animasi, BCF. Jumlah Dunia Industri
pasangan yang sudah bekerjasama dengan SMKN 3 batu berjumlah 126 Dunia
Industri. Yang tersebar di Batu, Malang Raya, Kediri, Surabaya, Bojonegoro dan
Jogjakarta.
Pada prosesnya, untuk mencapai bobot diatas standar minimal nasional, kita
perlu melihat kondisi yang ada di SMK Negeri 3 Batu. Sarana prasarana
merupakan salah satu aspek kondisi yang perlu dilihat. Data sarana prasarana di
SMKN 3 Batu sesuai Permendikbud Nomor 34 Tahun 2018 dan
Permendikbudristek Nomor 3 Tahun 2022 disajikan dalam tabel berikut.
i. Standar Lahan

Standar Sesuai Tidak Sesuai

1) Luas lahan minimum dapat menampung sarana dan √


prasarana untuk melayani minimum 3 (tiga)
rombongan belajar.

2) Koefisien Dasar Bangunan maksimum 30% (tiga √


puluh persen).

3) Lokasi lahan sesuai peruntukan yang diatur dalam √


peraturan daerah tentang rencana tata ruang wilayah
kota/kabupaten, rencana detail tata ruang
kota/kabupaten, atau peraturan zonasi yang mengikat
dan mendapatkan izin pemanfaatan tanah dari
pemerintah daerah setempat.

4) Lahan relatif datar untuk didirikan bangunan, tidak √


berbukit atau kontur naik turun secara mencolok/garis
kontur terlalu rapat.

5) Lahan tidak berada di dalam garis sempadan √


sungai/danau/laut, jalur kereta api, atau yang dapat
membahayakan/berpotensi merusak sarana dan
prasarana, dan mempunyai akses memadai untuk
mobilitas peralatan pemadam kebakaran.

6) Status kepemilikan/pemanfaatan hak atas tanah tidak √


dalam sengketa, dan memiliki sertifikat tanah atau izin
pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku untuk jangka waktu minimum 10 (sepuluh)
tahun.

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 8


ii. Standar Bangunan

Standar Sesuai Tidak Sesuai

1) Luas Bangunan √

2) Koefisien Lantai Bangunan Maksimum √

3) Persyaratan Keselamatan Bangunan √

4) Persyaratan Kesehatan √

5) Persyaratan Kemudahan dan Kenyamanan √

6) Persyaratan Bangunan Bertingkat √

7) Instalasi dan Daya Listrik √

8) Proses Pembangunan Gedung Baru dirancang, √


dilaksanakan dan diawasi secara profesional

9) Kualitas Bangunan √

10) Daya tahan bangunan baru minimal 20 tahun √

11) Perawatan dan Pemeliharaan Bangunan merujuk pada √


peraturan perundang-undangan yang berlaku

iii. Standar Ruang Pembelajaran Umum

Belum
Memenuhi
Ruangan Memenuhi
Standar
Standar

1) Ruang kelas. √

2) Laboratorium bahasa. √

3) Ruang perpustakaan. √

4) Laboratorium Informatika √

5) Ruang seni budaya, prakarya, dan kewirausahaan √

6) Laboratorium IPAS √

7) Ruang/ Lahan bermain/ berolahraga/ berkesenian/ √


upacara.

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 9


iv. Standar Ruang Praktik Keahlian
Belum
Memenuhi
Ruang Memenuhi
Standar
Standar
1) Ruang Praktik Desain Komunikasi Visual
a. Studio Kreatif Animasi √
b. Laboratorium Desain Grafis √
c. Studio Foto dan Video √
d. Ruang Percetakan dan Studio Kreatif √
e. Ruang Instruktur dan Penyimpanan √
2) Ruang Praktik TKJ
a. Ruang Sistem Komputer √
b. Ruang Perakitan Komputer √
c. Ruang Praktik Instalasi Jaringan √
d. Ruang Pemrograman Dasar √
e. Ruang Instruktur dan Penyimpanan √
3) Ruang Praktik Animasi
a. Studio Kreatif Animasi √
b. Laboratorium Desain Grafis √
c. Studio Foto dan Video √
d. Ruang Dubbing dan Color Grading √
e. Ruang Instruktur dan Penyimpanan √
4) Ruang Praktik PSPT
a. Ruang Praktik Pra Produksi √
b. Ruang Praktik Operasional Tata Kamera dan

Tata Cahaya
c. Ruang Praktik Produksi √
d. Ruang Praktik Pasca Produksi √
e. Ruang Logistik √
f. Ruang Instruktur dan Penyimpanan √
5) Ruang Praktik Produksi Film
a. Ruang Layanan Tefa √
b. Ruang Kontrol dan Ruang Audio √
c. Ruang Praktik Produksi (Mini Cinema) √
d. Ruang Newsroom/Green Screen Studio (Visual

Effect)
e. Ruang Post Produksi (Editing + Grafis) √
f. Ruang Tata Artistik √
g. Ruang Pra Produksi √
h. Ruang Recording, Scoring (musik) dan Mixing √
i. Ruang Instruktur dan Penyimpanan √

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 10


v. Standar Ruang Pimpinan dan Administrasi

Belum
Memenuhi
Ruang Memenuhi
Standar
Standar

1) Ruang Kepala Sekolah √

2) Ruang Wakil Kepala Sekolah √

3) Ruang Pendidik √

4) Ruang Tata Usaha √

vi. Standar Ruang Penunjang

Belum
Memenuhi
Ruang Memenuhi
Standar
Standar

1) Ruang ibadah √

2) Ruang Unit Kesehatan Sekolah √

3) Ruang Bimbingan dan Konseling √

4) Ruang Organisasi Siswa Intra Sekolah √

5) Jamban √

6) Ruang perawatan/perbaikan sarana dan prasarana √

7) Gudang √

8) Ruang sirkulasi √

9) Kantin √

10) Tempat parkir. √

Sebagaimana deskripsi di atas, keadaan bangunan dan ruang terbuka sekolah


tidak belum sebanding dengan jumlah peserta didik yang ada. Kebutuhan ruang
pembelajaran dan ruang praktik pun belum semuanya ideal. Namun lokasi
sekolah yang berada di kota wisata dengan kontur alam yang nyaman serta

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 11


program keahlian yang disediakan di SMKN 3 Batu yang memang sesaui dengan
minat generasi muda saat ini merupakan keunggulan tersendiri yang dapat
mendukung pembelajaran di bidang ekonomi kreatif sesuai dengan program
keahlian yang tersedia di SMKN 3 Batu.

1.4 Kondisi ideal yang diharapkan


Sekolah melaksanakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik,
interaktif, penguatan pola pembelajaran ilmu pengetahuan jamak
(multidisciplines), dan penguatan pola pembelajaran kritis. Pelaksanaan
pembelajaran ini diharapkan akan didukung dengan sarana dan prasarana yang
sesuai dengan standar dunia kerja dengan kesemibangan rasio jumlah alat dan
peserta didik. Sebagai sekolah vokasi, SMKN 3 Batu dapat menyalurkan tamatan
sesuai dengan kompetensi keahliannya dan menjalin kerjasama dengan dunia
kerja yang relevan.

1.5 Program Keahlian di SMK Negeri 3 Batu


SMK Negeri 3 Batu memiliki 2 Bidang Keahlian dengan 4 Program
Keahlian dan 5 Konsentrasi Keahlian sesuai dengan Keputusan Kepala Badan
Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 024/H/KR/2022 tentang Konsentrasi
Keahlian SMK/MAK pada kurikulum merdeka tertuang dalam tabel berikut.

BIDANG PROGRAM
NO KONSENTRASI KEAHLIAN
KEAHLIAN KEAHLIAN
Teknik Jaringan
Teknologi
Komputer dan 66 Teknik Komputer dan Jaringan
Informasi
Telekomunikasi
Desain Komunikasi
111 Desain Komunikasi Visual
Visual
Seni dan
Produksi dan Siaran Program
Ekonomi Broadcasting dan 125
Televisi
Kreatif Perfilman
126 Produksi Film
Animasi 127 Animasi

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 12


1.1. Karakteristik Program Keahlian
A. Karakteristik Program Keahlian Broadcasting dan Film

Program Keahlian Broadcasting dan Perfilman merupakan program Keahlian


yang terbentuk atas dasar perubahan pelaksanaan kurikulum merdeka. Program
keahlian isi merupakan wadah pembelajaran untuk Konsentrasi Keahlian Produksi dan
Siaran Program Televisi, serta Konsentrasi Keahlian Produksi Film. Pembelajaran di
Program Keahlian Broadcasting dan Perfilman terbagi menjadi 2 kelompok fase
belajar. Fase E untuk kelas X, yang berisi Dasar Program Keahlian, dan pembelajaran
fase F, untuk kelas XI dan XII.
Pada akhir fase E (kelas X SMK/MAK), siswa akan mendapatkan gambaran
mengenai program keahlian yang dipilihnya sehingga mampu menumbuhkan passion
dan vision untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar di bidang
Broadcasting dan Perfilman. Pada akhir fase F, siswa akan mendapatkan kesempatan
untuk melatih kompetensi pilihan sehingga mampu mengembangkan passion dan
vision melaksanakan aktivitas belajar di bidang Broadcasting dan Perfilman. Peserta
didik mampu memahami manajemen produksi, penulisan naskah dan penyutradaraan,
tata kamera dan tata cahaya film, tata suara, tata artistik dan editing audio dan video.
Peserta didik juga memahami penerapan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan
Lingkungan Hidup (K3LH) dalam proses produksi. Peserta didik memahami
Kekayaan Intelektual (Intellectual property), profil technopreneur, peluang usaha dan
dunia kerja/profesi dalam industri Broadcasting dan Perfilman.
Pada kelas X (Fase E), pembelajaran diberikan untuk membekali peserta didik
dengan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap (hard skill dan soft skill),
serta terkait dengan kompetensi kejuruan serta perkembangan teknologi komunikasi
audio visual meliputi:
1. memahami profesi dan proses bisnis yang sedang berkembang dalam industri
broadcasting dan perfilman;
2. memahami perkembangan teknologi di industri dan dunia kerja dan isu- isu
global terkait broadcasting dan perfilman;
3. memahami dan menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan
Hidup (K3LH) dalam proses produksi;
4. memahami profil technopreneur, peluang usaha dan dunia kerja/profesi dalam
KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 13
industri broadcasting dan perfilman;
5. memahami prototype Produksi dan Siaran Program Radio, Produksi Siaran dan
Program Televisi, Produksi Film dan Program Televisi serta Produksi Film secara
kreatif dan inovatif berdasarkan tren pasar masa kini dan akan datang;
6. memahami teknik dasar proses produksi pada industri broadcasting dan
perfilman;
7. mengoperasikan peralatan audio video;
8. menggunakan media digital;
9. memahami dasar-dasar fotografi, tata kamera, tata artistik, tata suara dan editing;
10. memahami estetika seni audio visual (EAV).

Pada fase F, untuk kelas XII, pembelajaran diberikan untuk membekali peserta
didik dengan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan pada kompetensi pilihan (hard
skill) dan sikap (soft skill), serta perkembangan teknologi komunikasi audio visual
meliputi:
1. Memahami Manajemen Produksi Film;
2. Memahami Penulisan naskah dan Penyutradaraan Film
3. Memahami Tata Kamera dan Tata Cahaya Film
4. Memahami Tata Suara Film
5. Memahami Tata Artistik Film
6. Memahami Editing Audio dan Video;
7. Memahami dan menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan
Hidup (K3LH) dalam proses produksi;
8. Memahami Kekayaan Intelektual (Intellectual property), profil technopreneur,
peluang usaha dan dunia kerja/profesi dalam industri perfilman;
Pada awal pembelajaran siswa dikenalkan pada lapangan kerja, jabatan kerja
setelah lulus dari program keahlian di satuan pendidikan, dan konsentrasi yang dapat
dipelajari pada kelas XI dan XII untuk menumbuhkan passion (renjana), vision (visi),
imajinasi, dan kreativitas melalui:
1. pembelajaran di kelas;
2. pembelajaran di studio/bengkel/laboratorium;
3. pembelajaran di unit Teaching Factory;

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 14


4. proyek sederhana;
5. berinteraksi dengan alumnus atau praktisi industri;
6. berkunjung pada industri yang relevan; dan
7. pencarian informasi melalui media digital.

B.Karakteristik Program Keahlian Desain Komunikasi Visual


Program Keahlian Desain Komunikasi Visual mempelajari komunikasi,
ungkapan kreatif, teknik dan media menggunakan elemen-elemen visual atau rupa
untuk menyampaikan pesan untuk tujuan tertentu (informatif atau persuasif) dengan
menggunakan media konvensional (berbasis cetak) maupun non konvensional (non
cetak). Mata pelajaran pada Program Keahlian Desain Komunikasi Visual memberi
penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam menerjemahkan konsep dan
produksi desain secara manual dan digital sesuai dengan perkembangan teknologi
yang mengacu pada kebutuhan dunia industri saat ini.
Mata pelajaran di Program Keahlian Desain Komunikasi Visual berfungsi untuk
menumbuhkan kreativitas, mengasah kepekaan estetis, dan sensitivitas terhadap
fenomena sosial budaya. Peserta didik mengamati peristiwa dan problema komunikasi
publik secara objektif, membantu pelaku industri Desain Komunikasi Visual dalam
perancangan solusi komunikasi yang tepat juga menarik. Program Keahlian ini
memberikan kesempatan pada siswa mempelajari simulasi hubungan kerja proyek
desain di kelas dalam bentuk pembelajaran Project Based Learning. Simulasi
hubungan antara pendidik dengan peserta didik adalah simulasi dari desainer dengan
pelaksana operasional desain. Peserta didik menerjemahkan arahan mendesain yang
dijelaskan oleh pendidik, memahami konsep desain yang diberikan, lalu melakukan
eksplorasi atau eksperimen perancangan secara prosedural, menerapkan pengetahuan
dan keterampilan untuk menemukan solusi komunikasi visual yang efektif, inovatif
dan imajinatif sehingga karyanya dapat mengusung nilai dan memperkaya isi budaya.
Program Keahlian Desain Komunikasi Visual membekali peserta didik dalam
memahami prinsip-prinsip desain komunikasi visual yang efektif, dan agar memiliki
kepekaan estetika dalam penciptaan produk desain komunikasi visual, pemahaman
tentang kreativitas, menggambar sketsa dan ilustratif, kemampuan menerapkan
tipografi, melakukan projek fotografi dan pemanfaatan perangkat lunak desain grafis.

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 15


Masing-masing materi memuat soft skills, antara lain berpikir kritis dan pemecahan
masalah, kreativitas dan inovasi, kolaborasi, keterampilan komunikasi, serta sadar
mutu produk; hard skills, yaitu penguasaan kompetensi spesifik sesuai dengan
pekerjaan di dunia kerja; dan integritas, yaitu jujur, pekerja tekun, menginspirasi,
sehat, akhlak mulia, bertanggungjawab, cinta Indonesia, keterampilan untuk hidup
mandiri, sebagai bagian dari Profil Pelajar Pancasila yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, bernalar kritis, mandiri, kreatif,
bergotong royong dan peduli terhadap lingkungan.
Program Keahlian Desain Komunikasi Visual bertujuan membekali peserta didik
dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap (hard skills dan soft skills) sebagai
persiapan memasuki ekosistem desain komunikasi visual secara global dan nasional.
Dasar yang harus dikuasai yaitu:
1. Memahami profil technopreneur, peluang usaha dan pekerjaan/profesi di bidang
Desain Komunikasi Visual;
2. Memahami proses bisnis berbagai industri di bidang Desain Komunikasi Visual;
3. Memahami perkembangan teknologi di industri dan dunia kerja serta isu-isu
global pada bidang Desain Komunikasi Visual;
4. Memahami teknik dasar proses produksi pada industri Desain Komunikasi Visual;
5. Memahami keterampilan membuat sketsa dan ilustrasi untuk kebutuhan dasar
rancangan desain;
6. Memahami komposisi tipografi untuk kebutuhan dasar rancangan desain;
7. Memahami prosedur penggunaan peralatan fotografi;
8. Memahami komputer grafis yang dibutuhkan pada pekerjaan DKV.

Mata Pelajaran di Program Keahlian Desain Komunikasi Visual merupakan


fondasi untuk pengembangan kompetensi Desain Komunikasi Visual. Desain
Komunikasi Visual memiliki kekhususan dalam penguasaan proses kreasi dan
pengkaryaan desain yang memiliki nilai estetika dan kreatif. Proses pembelajaran di
Program Keahlian Komunikasi Visual menggunakan model pembelajaran yang
dilakukan sesuai kebutuhan dan dapat dilaksanakan di dalam atau di luar kelas. Alur
pembelajaran dimulai dari pemahaman kreativitas, kemampuan menggambar sketsa
dan ilustrasi, menerapkan pengetahuan tipografi dan fotografi, serta penguasaan

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 16


komputer grafis dalam menggunakan perangkat lunak desain grafis secara mendasar.
Pada awal pembelajaran peserta didik dikenalkan pada lapangan kerja, jabatan
kerja setelah lulus dari program keahlian di Satuan Pendidikan, dan konsentrasi yang
dapat dipelajari pada kelas XI dan XII untuk menumbuhkan passion (renjana), vision
(visi), imajinasi, dan kreativitas melalui:
1. Pembelajaran di kelas;
2. Pembelajaran di studio/bengkel/lab;
3. Projek sederhana;
4. Berinteraksi dengan alumni atau praktisi industri;
5. Berkunjung pada industri yang relevan;
6. Pencarian informasi melalui media digital.
7. Pembuatan Project dengan melibatkan indutri sekitar atau UMKM
Tahap ini membutuhkan porsi dominan (sekitar 75%) untuk pengembangan soft skills
pada pembelajaran sebelum mempelajari aspek hard skills sebagaimana tercantum
pada elemen mata pelajaran.

C. Karakteristik Program Keahlian Animasi


Program Keahlian Animasi merupakan wadah pembelajaran untuk kompetensi
keahlian bidang seni. Pembelajaran di Program Keahlian ini terbagi menjadi 2
kelompok fase belajar. Fase E untuk kelas X, yang berisi dasar Program Keahlian, dan
pembelajaran fase F, untuk kelas XI dan XII.
Pada akhir fase E (kelas X SMK/MAK), siswa akan mendapatkan gambaran
mengenai program keahlian yang dipilihnya sehingga mampu menumbuhkan minat
untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar di bidang animasi. Pada akhir
fase F, siswa akan mendapatkan kesempatan untuk melatih kompetensi pilihan
sehingga mampu mengembangkan bakat dan minatnya. Peserta didik mampu
memahami pembuatan ide cerita, penulisan naskah, desain karakter, membuat
storyboard, membuat animatic, membuat pergerakan animasi, dan proses editing.
Peserta didik juga memahami penerapan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan
Lingkungan Hidup (K3LH) dalam proses produksi. Peserta didik memahami
Kekayaan Intelektual (Intellectual property), profil technopreneur, peluang usaha dan
dunia kerja/profesi dalam industri animasi.

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 17


Pada kelas X (Fase E), pembelajaran diberikan untuk membekali peserta didik
dengan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap (hard skill dan soft skill),
serta terkait dengan kompetensi kejuruan serta perkembangan teknologi komunikasi
audio visual meliputi:
1. memahami profesi dan proses bisnis yang sedang berkembang dalam industri
animasi
2. memahami perkembangan teknologi di industri dan dunia kerja dan isu- isu
global terkait animasi
3. memahami dan menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan
Hidup (K3LH) dalam proses produksi;
4. memahami profil technopreneur, peluang usaha dan dunia kerja/profesi dalam
industri animasi
5. memahami teknik dasar proses produksi pada industri animasi
6. mengoperasikan software animasi, dan
7. memahami estetika seni visual
Pada fase F, untuk kelas XII, pembelajaran diberikan untuk membekali peserta
didik dengan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan pada kompetensi pilihan (hard
skill) dan sikap (soft skill), serta perkembangan teknologi komunikasi audio visual
meliputi:
1. Memahami Manajemen pra produksi animasi meliputi pembuatan naskah,
storyboard, dan desain karakter
2. Memahami produksi animasi yang meliputi keyframing, inbetween, dan animate
3. Memahami proses pasca produksi yang meliputi compositing dan editing
4. Memahami dan menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan
Hidup (K3LH) dalam proses produksi;
5. Memahami Kekayaan Intelektual (Intellectual property), profil technopreneur,
peluang usaha dan dunia kerja/profesi dalam industri animasi

Pada awal pembelajaran siswa dikenalkan pada lapangan kerja, jabatan kerja
setelah lulus dari program keahlian di satuan pendidikan, dan konsentrasi yang dapat
dipelajari pada kelas XI dan XII untuk menumbuhkan passion ,vision , imajinasi, dan
kreativitas melalui:

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 18


1. pembelajaran di kelas;
2. pembelajaran di studio/bengkel/laboratorium;
3. pembelajaran di unit Teaching Factory;
4. proyek sederhana;
5. berinteraksi dengan alumnus atau praktisi industri;
6. berkunjung pada industri yang relevan; dan
7. pencarian informasi melalui media digital.

D. Karakteristik Program Keahlian Teknik Jaringan Komputer dan


Telekomunikasi
Latar belakang dibukanya Program Keahlian Teknik Jaringan Komputer dan
Telekomunikasi (TJKT) adalah karena perkembangan disiplin ilmu di bidang
informasi dan teknologi yang pesat serta besarnya peluang kerja atau usaha yang bisa
didapat oleh para lulusannya. Seperti yang diketahui bidang informasi dan teknologi
sekarang sudah menjadi kebutuhan mutlak, sehingga lulusan TJKT bisa dengan
mudah mendapat pekerjaan dari menjadi karyawan bahkan membuka usaha sendiri.
Program Keahlian TJKT yang dikhusukan pada Konsentrasi Keahlian Teknik
Komputer dan Jaringan memberikan kesempatan peserta didik mrmprlajari
Komputer dan Jaringannya, baik dari segi hardware ataupun software mulai dari
perakitan komputer, instalasi sampai merancang dan membangun jaringan sendiri
baik yang berhubungan dengan internet ataupun intranet/lokal. Selain itu diberikan
juga materi tentang dunia telekomunikasi. Kosnsentras Keahlian TJKT juga
menyelenggarakan program Praktik Kerja Lapangan/Magang, dimana peserta didik
dibekali pengalaman untuk terjun langsung dalam dunia kerja/industri agar nanti
setelah lulus sudah punya gambaran tentang Dunia Usaha/Industri (DU/DI) dan siap
bersaing.
Mata pelajaran Dasar-dasar Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi
memiliki elemen materi sebagai berikut: Proses bisnis di bidang Teknik Jaringan
Komputer dan Telekomunikasi, Wawasan perkembangan bidang Teknik Jaringan
Komputer dan Telekomunikasi, Entrepreneurship dan job-profile di bidang Teknik
Jaringan Komputer dan Telekomunikasi, Orientasi dasar Teknik Jaringan Komputer
dan Telekomunikasi, Media dan Jaringan Telekomunikasi, dan Alat Ukur.

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 19


Pengembangan soft skills pada mata pelajaran Dasar-dasar Teknik Jaringan
Komputer dan Telekomunikasi sangat penting sebagai pembekalan dasar di dalam
membangun etos kerja, meliputi: komunikasi, critical thinking, kolaborasi, dan
kreativitas. Mata Pelajaran Dasar-dasar Teknik Jaringan Komputer dan
Telekomunikasi merupakan fondasi dalam pemodelan, implementasi, dokumentasi
serta testing perangkat lunak.
Pada awal pembelajaran peserta didik di program keahlian TJKT dikenalkan
pada lapangan kerja, jabatan kerja yang dapat dimasuki setelah lulus, dan
konsentrasi-konsentrasi keahlian yang dapat dipelajari pada kelas XI dan XII, untuk
menumbuhkan passion (renjana), vision (visi), imajinasi, dan kreativitas melalui
berbagai aktivitas antara lain sebagai berikut:
1. Pembelajaran di kelas;
2. Pembelajaran di bengkel;
3. Projek sederhana;
4. Berinteraksi dengan alumni yang sudah berkarir dan praktisi industri;
5. Berkunjung ke industri yang relevan;
6. Pencarian informasi melalui media digital.
Tahap internalisasi wawasan serta soft skills ini membutuhkan porsi dominan
(sekitar 75%) dari waktu yang tersedia pada kelas X, sebelum mempelajari aspek
hard skills yang lebih spesifik.
Perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran harus sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran dan tujuan yang ingin dicapai. Pelaksanaan
pembelajaran dapat menggunakan model pembelajaran berbasis projek (project-
based learning), discovery learning, pembelajaran berbasis masalah (problem-based
learning), atau inquiry learning serta metode lain seperti ceramah, tanya jawab,
diskusi, observasi, peragaan atau demonstrasi yang dipilih berdasarkan karakteristik
materi. Penilaian meliputi aspek pengetahuan melalui tes dan non-tes, sikap melalui
observasi, catatan kejadian menonjol (anecdotal record), penilaian antar-teman, dan
penilaian diri serta keterampilan melalui penilaian proses, produk, portofolio dan
studi kasus. Pembelajaran Dasar-dasar Teknik Jaringan Komputer dan
Telekomunikasi dapat dilakukan secara sistem blok disesuaikan dengan karakteristik
elemen materi yang dipelajari.

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 20


BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN

2.1.Visi, Misi dan Moto SMK Negeri 3 Batu


A. Visi SMKN 3 Batu
Bertakwa, berbudaya, berdaya saing di bidang seni dan teknologi (B3STI).

B. Misi SMKN 3 Batu


1. Menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.
2. Membentuk karakter profil pelajar pancasila.
3. Menghasilkan lulusan yang mampu bersaing dalam dunia kerja, pendidikan, dan
wirausaha.

C. Moto SMKN 3 Batu


Confidemus Nisi Optimum (Percaya diri untuk berprestasi paling tinggi)

2.2.Tujuan SMK Negeri 3 Batu


1. Melaksanakan ibadah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing
2. Membudayakan senyum, sapa, salam, sopan, dan santun dalam pergaulan.
3. Melaksanakan 7K (keamanan, kebersihan, keimanan, kekeluargaan, kerindangan,
kerapian, keindahan).
4. Menghasilkan lulusan yang cerdas, cinta tanah air, beriman, bertakwa dan berdaya
saing sesuai dengan kompetensi yang dimiliki
5. Mewujudkan sinkronisasi dan kerjasama dengan Dunia Kerja.
6. Menghasilkan prestasi bidang akademik dan non akademik di tingkat lokal,
regional, hingga nasional

2.3.Tujuan Program Keahlian


Tujuan masing-masing program keahlian di SMKN 3 Batu sebagai berikut.
A. Tujuan Program Keahlian Broadcasting dan Film
Tuntutan kebutuhan masyarakat yang senantiasa berubah sesuai perkembangan dunia
kerja mendorong adanya relevansi pengembangan pendidikan kejuruan. Perkembangan
industri penyiaran dan film memberikan ruang yang luas untuk mengembangkan
KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 21
pembelajaran, dengan tujuan:
1. Mencetak tenaga kerja yang kompeten di bidang Broadcasting dan Perfilman
2. Mengembangkan link and match antara sekolah dengan industri di bidang
Broadcasting dan Perfilman
3. Mengembangkan kualitas sumber daya manusia pendidik bidang Broadcasting
dan Perfilman
4. Melakukan penyesuaian dan pengembangan kurikulum untuk bidang
Broadcasting dan Perfilman dengan cara sinkronisasi kurikulum, magang
pendidik, pendidik tamu secara ajeg.
5. Mengembangkan ketercapaian penyediaan sarana prasarana yang berstandar
industri di bidang broadcasting dan Perfilman
6. Melaksanakan pembelajaran berbasis Project dengan melibatkan beberapa mata
pelajaran, serta Pembelajaran Teaching Factory dengan bekerjasama dengan
Dudika
7. Meningkatkan keterserapan tenaga kerja lulusan
8. Mengakomodir siswa untuk melanjutkan studi ke jenjang perpendidikan tinggi di
bidang yang linier
9. Menyediakan simulasi kerja bagi siswa dalam bentuk PKL (praktek Kerja
Lapangan) di Industri di bidang broadcasting dan Perfilman.

B. Tujuan Program Keahlian Desain Komunikasi Visual


Pengembangan pembelajaran di program keahlian Desain Komunikasi Visual memiliki
tujuan:
1. Menghasilkan siswa yang berkarakter sesuai profil pelajar Pancasila
2. Meningkatkan mutu manajemen sekolah yang sesuai dengan standar nasional
pendidikan
3. Meningkatkan mutu layanan pendidikan dengan menerapkan Gerakan Sekolah
Menyenangkan
4. Meningkatkan upaya pelestarian lingkungan hidup
5. Melakukan pencegahan kerusakan lingkungan hidup
6. Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan
perkembangan teknologi dan berintegritas tinggi

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 22


7. Mengembangkan kurikulum operasional sekolah berbasis project based learning
tersinkronisasi dengan dunia kerja dan industri
8. Menyiapkan fasilitas proses pembelajaran secara optimal berstandar dunia kerja
dan industri
9. Menumbuhkan jiwa wirausaha peserta didik yang berbasis technosociopreneur
10. Meningkatkan kompetensi kewirausahaan peserta didik yang berbasis techno
sociopreneur
11. Meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya budaya kerja di dunia kerja dan
industri
12. Membiasakan siswa untuk menerapkan budaya kerja di dunia kerja dan industri
13. Mengembangkan kerja sama yang luas dan bermakna dengan pemangku
kepentingan, dunia kerja dan industri nasional dan internasional
14. Mengembangkan jiwa kompetisi peserta didik sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di era global.
15. Memfasilitasi peserta didik dapat melampaui kompetensi sebagaimana
terkandung dalam KKNI dan SKKNI bidang Desain Komunikasi Visual
16. Menyiapkan lulusan yang berakhlak mulia, jujur, bertanggung jawab dan
berwawasan entrepreneur
17. membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan agar
kompeten dalam hal-hal berikut:
18. Merancang dan membuat produk media desain komunikasi visual komersial
maupun sosial
19. Melaksanakan quality control di setiap tahap proses produk media desain
komunikasi visual
20. Mampu bersaing pada pasar kerja di dunia usaha dan dunia industri sesuai
kompetensi yang dimiliki
21. Memiliki jiwa wirausaha berbasis techno-sociopreneur.

C. Tujuan Program Keahlian Animasi


Pengembangan pembelajaran di program keahlian animasi memiliki tujuan:
1. Mencetak tenaga kerja yang kompeten di bidang animasi
2. Mengembangkan link and match antara sekolah dengan industri di bidang animasi

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 23


3. Mengembangkan kualitas sumber daya manusia pendidik bidang animasi
4. Secara ajeg, melakukan penyesuaian dan pengembangan kurikulum untuk bidang
animasi
5. Mengembangkan ketercapaian penyediaan sarana prasarana yang berstandar
industri di bidang animasi
6. Melaksanakan pembelajaran berbasis Project dengan melibatkan beberapa mata
pelajaran, serta Pembelajaran Teaching Factory dengan bekerjasama dengan
Dudika
7. Meningkatkan keterserapan tenaga kerja lulusan
8. Menyediakan simulasi kerja bagi siswa dalam bentuk PKL (Praktik Kerja
Lapangan) di Industri di animasi

D. Tujuan Program Keahlian Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi


Tuntutan kebutuhan masyarakat yang senantiasa berubah sesuai perkembangan dunia
kerja mendorong adanya relevansi pengembangan pendidikan kejuruan. Perkembangan
industri telekomunikasi dan jaringan komputer memberikan ruang yang luas untuk
mengembangkan pembelajaran, dengan tujuan:
1. Mencetak tenaga kerja yang kompeten di bidang Jaringan komputer dan
Telekomunikasi
2. Mengembangkan link and match antara sekolah dengan industri di bidang
Jaringan komputer dan Telekomunikasi
3. Mengembangkan kualitas sumber daya manusia pendidik bidang Jaringan
komputer dan Telekomunikasi
4. Secara konsisten, melakukan penyesuaian dan pengembangan kurikulum untuk
bidang jaringan komputer dan telekomunikasi dengan cara sinkronisasi
kurikulum, magang pendidik, pendidik tamu
5. Mengembangkan ketercapaian penyediaan sarana prasarana yang berstandar
industri di bidang jaringan komputer dan telekomunikasi
6. Melaksanakan pembelajaran berbasis Project dengan melibatkan beberapa mata
pelajaran,serta Pembelajaran Teaching Factory dengan bekerjasama dengan
Dudika
7. Meningkatkan keterserapan tenaga kerja lulusan

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 24


8. Mengakomodir siswa untuk melanjutkan studi ke jenjang perpendidikan tinggi
di bidang yang linier
9. Menyediakan simulasi kerja bagi siswa dalam bentuk PKL (Praktik Kerja
Lapangan) di Industri di bidang jaringan komputer dan telekomunikasi.

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 25


BAB III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

Pelaksanaan pembelajaran mengacu pada Keputusan Mendikbudristek Nomor


262/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan
Pembelajaran. Pengorganisasian pembelajaran sesuai keputusan tersebut mengatur beban
belajar untuk setiap muatan mata pelajaran yang terbagi menjadi dua yaitu pembelajaran
intrakurikuler dan Projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5). Penerapan pembelajaran di
SMKN 3 Batu menggunakan metode pembelajaran:
a. hybrid learning, metode pembelajaran yang menggabungkan atau mengkombinasikan
antara pembelajaran daring dengan pembelajaran tatap muka.
b. blended learning, metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara menggabungkan,
mencampurkan, mengombinasikan sistem pendidikan konvensional dengan sistem
pendidikan berbasis digital.

Model Pembelajaran yang dilaksanakan di SMKN 3 Batu adalah Teaching


Factory, model pembelajaran berbasis produksi/jasa yang mengacu pada standar dan
prosedur yang berlaku di industri dan dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di
industri.

Sedangkan untuk pendekatan pembelajaran yang diterapkan di SMKN 3 Batu


mengombinasikan pendekatan mata pelajaran, pendekatan terintegrasi, dan pendekatan
secara blok. Sistem blok yang dimaksud adalah pelaksanaan pembelajaran terjadi pada
alokasi waktu dan minggu tertentu, dengan tetap memenuhi alokasi waktu pembelajaran per
tahun.

3.1.Intrakurikuler
3.1.1. Program Keahlian Broadcasting dan Perfilman
3.1.1.1. Konsentrasi Keahlian Produksi Film
A. Struktur Kurikulum
Bidang Keahlian : Seni dan Eknomi Kreatif
Program Keahlian : Broadcasting dan Perfilman
Konsentrasi Keahlian : Produksi Film

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 26


Alokasi
No Mata Pelajaran Alokasi P5 Total JP
Intrakurikuler
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum :
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 90 18 108(3)
2 Pendidikan Pancasila 54 18 72(2)
3 Bahasa Indonesia 108 36 144(4)
4 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 90 18 108(3)
5 Sejarah 54 18 72(2)
6 Seni Budaya 54 18 72(2)
7 Muatan Lokal 72 - 72(2)
Jumlah JP Mata Pelajaran Umum (A) : 522 126 648(18)
B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan :
1 Matematika 108 36 144(4)
2 Bahasa Inggris 108 36 144(4)
3 Informatika 108 36 144(4)
4 Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 162 54 216(6)
5 Dasar-dasar Program Keahlian 432 - 432(12)
6 Mata Pelajaran Konsentrasi Keahlian - - -
7 Projek Kreatif dan Kewirausahaan - - -
8 Praktik Kerja Lapangan - - -
9 Mata Pelajaran Pilihan - - -
Jumlah JP Mata Pelajaran Kejuruan (B) : 918 162 1080(30)
Total JP 1440 288 1728(48)
Tabel 3.1 Struktur Kurikulum Konsentrasi Keahlian Produksi Film Kelas X

Alokasi
No Mata Pelajaran Alokasi P5 Total JP
Intrakurikuler
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum :
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 90 18 108(3)
2 Pendidikan Pancasila 54 18 72(2)
3 Bahasa Indonesia 90 18 108(3)
4 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 54 18 72(2)
5 Sejarah 54 18 72(2)
6 Seni Budaya - - -
7 Muatan Lokal 72 - 72(2)
Jumlah JP Mata Pelajaran Umum (A) : 414 90 504(14)
B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan :
1 Matematika 90 18 108(3)
2 Bahasa Inggris 108 36 144(4)
3 Informatika - - -
4 Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial - - -
5 Dasar-dasar Program Keahlian - - -
6 Mata Pelajaran Konsentrasi Keahlian 648 - 648(18)

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 27


Alokasi
No Mata Pelajaran Alokasi P5 Total JP
Intrakurikuler
7 Projek Kreatif dan Kewirausahaan 180 - 180(5)
8 Praktik Kerja Lapangan - - -
9 Mata Pelajaran Pilihan 144 - 144(4)
Jumlah JP Mata Pelajaran Kejuruan (B) : 1170 54 1224(34)
Total JP 1584 144 1728(48)
Tabel 3.2 Struktur Kurikulum Konsentrasi Keahlian Produksi Film Kelas XI

Alokasi
No Mata Pelajaran Alokasi P5 Total JP
Intrakurikuler
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum :
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 36 18 54
2 Pendidikan Pancasila 36 - 36
3 Bahasa Indonesia 36 18 54
4 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan - -
5 Sejarah - -
6 Seni Budaya - -
7 Muatan Lokal 36 - 36
Jumlah JP Mata Pelajaran Umum (A) : 144 36 180
B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan :
1 Matematika 54 - 54
2 Bahasa Inggris 72 - 72
3 Informatika - -
4 Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial - -
5 Dasar-dasar Program Keahlian - -
6 Mata Pelajaran Konsentrasi Keahlian 396 - 396
7 Projek Kreatif dan Kewirausahaan 90 - 90
8 Praktik Kerja Lapangan 792 - 792
9 Mata Pelajaran Pilihan 108 - 108
Jumlah JP Mata Pelajaran Kejuruan (B) : 1512 - 1512
Total JP 1656 36 1692
Tabel 3.3 Struktur Kurikulum Konsentrasi Keahlian Produksi Film Kelas XII

B. Capaian Pembelajaran
Pedoman pengembangan pembelajaran Konsentrasi Keahlian Produksi Film
mengacu pada Keputusan Kepala BSKAP Kemendikbudristek Nomor
033/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran pada PAUD, Jenjang Pendidikan
Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka menggunakan;

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 28


1) Capaian Pembelajaran dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi untuk mata pelajaran (a) Umum, yang terdiri dari mata pelajaran
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila, Bahasa Indonesia,
Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan, Sejarah, Seni Budaya; (b)
Kejuruan, meliputi Matematika, Bahasa Inggris, Informatika, Projek Ilmu
Pengetahuan Alam dan Sosial serta Dasar – dasar Program Keahlian
Broadcasting dan Perfilman
2) Capaian Pembelajaran untuk kelompok mata pelajaran konsentrasi Produksi Film
meliputi mata pelajaran Manajemen Produksi Film, Penulisan naskah dan
Penyutradaraan Film, Tata Kamera dan Tata Cahaya Film, Tata Suara Film, Tata
Artistik Film, Editing Audio dan Video Film.
3) Capaian Pembelajaran untuk kelompok mata pelajaran kejuruan Projek Kreatif
dan Kewirausahaan, dikembangkan pusat.
4) Capaian Pembelajaran untuk kelompok mata pelajaran Pilihan mengacu kepada
mata pelajaran yang dipilih oleh masing-masing peserta didik sesuai dengan
pilihannya. Mata pelajaran pilihan meliputi pendalaman mata pelajaran
konsentrasi keahlian, pilihan mata pelajaran lintas konsentrasi keahlian,
pendalaman mata pelajaran akademik mengacu CP mata pelajaran Matematika,
Bahasa Inggris, Informatika, dan / atau Projek IPAS.
5) Capaian Pembelajaran Muatan Lokal dikembangkan oleh Sekolah bersama
dengan MGMP Bahasa Jawa Propinsi Jawa Timur serta sesuai karakteristik
budaya masyarakat sekitar sekolah
C. Penetapan Konsentrasi Keahlian Produksi Film
Pemilihan konsentrasi berdasarkan minat dan bakat atau passion peserta didik,
setelah memiliki pengalaman belajar pada fase E (kelas X), sehingga peserta didik
diharapkan benar-benar telah memahami secara mendalam ruang lingkup Produksi
Film, antara lain profesi kerja setelah lulus, jabatan dalam pekerjaan, peluang usaha,
jenis kompetensi, fasilitas yang digunakan. Pihak sekolah dapat memberikan saran
kepada peserta didik atas pilihannya, berdasarkan dari pengamatan terhadap karya-
karya peserta didik selama mengikuti pembelajaran pada fase E (kelas X). Sekolah
menggunakan instrumen untuk mengetahui bakat, minat, dan passion peserta didik.
Profesi di bidang Broadcasting dan Perfilman Indonesia sudah merupakan suatu

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 29


kebutuhan di sektor ekonomi kreatif, industri informasi termasuk hiburan, iklan,
propaganda, pendidikan dan lain-lain yang dalam produksinya memerlukan kru.
Seperti di Malang Raya, banyak rumah produksi, konten kreator, juga komunitas
film memerlukan kru produksi. Melihat potensi dan peluang kerja yang ada seperti
Kamerawan, Editor, Penata Suara dan Penata Artistik maka SMKN 3 Batu
menetapkan Konsentrasi Keahlian Produksi Film dengan mengacu pada Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 977/P/2020 tentang Jenjang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Produksi Film, yang akan mempelajari
beberapa mata pelajaran, dengan konsentrasi pilihan dengan materi pada:
1. Manajemen Produksi Perfilman
2. Naskah dan Penyutradaraan Film
3. Tata Kamera Film
4. Tata Cahaya Film
5. Tata Suara Film
6. Tata Artistik Film
7. Editing Audio dan Video

D. Praktik Kerja Lapangan (PKL)


1. Deskripsi Mata Pelajaran PKL
Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi No.
165/M/2021 tentang Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan,
PKL dinyatakan sebagai mata pelajaran yang mempunyai kedudukan dan peran
yang sama dengan mata pelajaran lainnya sesuai dengan struktur program
kurikulum, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, asesmen, remedial dan
pengayaan.
Mata pelajaran PKL merupakan mata pelajaran yang dilaksanakan secara
blok dan direncanakan pelaksanaannya di fase F selama 6 bulan sebagai wahana
pembelajaran di dunia kerja untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik
meningkatkan penguasaan kompetensi teknis (hard skill) sesuai dengan
konsentrasi keahliannya serta menginternalisasi karakter dan budaya kerja (soft
skill).

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 30


2. Fungsi Mata Pelajaran PKL
Mata pelajaran PKL berfungsi memberikan wahana bagi peserta didik
untuk melengkapi kompetensi yang harus dikuasainya secara utuh sesuai tuntutan
kurikulum dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di dunia kerja,
mengaplikasikan kompetensi-kompetensi yang telah dipelajari di satuan
pendidikan pada pekerjaan nyata, dan menginternalisasi etos dan budaya kerja
yang berlaku di dunia kerja.

3. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran PKL

CAPAIAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Bidang Keahlian : Seni dan Ekonomi Kreatif
Program Keahlian : Broadcasting dan Perfilman
Mata Pelajaran : Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Waktu : 792 Jam Pelajaran

1) Rasional
Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi Nomor 165/M/2021 tentang Program Sekolah Menengah
Kejuruan Pusat Keunggulan, pada lampiran II, point 9 menjelaskan bahwa
Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan mata pelajaran yang dilaksanakan
secara blok dan direncanakan pelaksanaannya di fase F selama 6 bulan,
sebagai wahana pembelajaran di dunia kerja untuk memberikan kesempatan
kepada peserta didik meningkatkan penguasaan kompetensi teknis (hard
skill) sesuai dengan konsentrasi keahliannya serta menginternalisasi karakter
dan budaya kerja (soft skill). Pada struktur kurikulum sekolah menengah
kejuruan yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari lampiran keputusan
menteri tersebut, dijabarkan bahwa PKL adalah sebuah mata pelajaran
kelompok kejuruan yang dilaksanakan pada fase F dengan 792 jam pelajaran
per tahun atau 44 jam pelajaran per minggu.
Kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran PKL dilaksanakan
KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 31
untuk mempelajari kompetensi teknis yang belum tuntas, memperkuat
kompetensi teknis yang sudah dimiliki, mengembangkan renjana (passion),
menginternalisasi etos dan budaya kerja, dan melakukan transfer teknologi
antara sekolah dan dunia kerja tempat PKL. Selama kegiatan pembelajaran
tersebut, peserta didik dapat mengamati dan meniru tindakan-tindakan
(approximating) praktik pelaksanaan pekerjaan secara nyata, bekerja dengan
bantuan dan pengawasan dari pekerja yang menjadi mentornya, dan/atau
bekerja secara mandiri berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP)
yang berlaku di dunia kerja, sehingga pada akhirnya mampu melakukan
aktualisasi dan eksplorasi berdasarkan pengalaman langsung tersebut.
Melalui kegiatan pembelajaran langsung di dunia kerja, peserta
didik akan mampu membangun serta menginternalisasi nilai-nilai dan
karakter sebagai pribadi yang mandiri, kreatif, bernalar kritis, mampu
bergotong royong, dan berkebinekaan global.
2) Tujuan
Mata Pelajaran PKL dimaksudkan untuk membekali peserta didik
dengan seperangkat kemampuan teknis (hard skills), sikap dan etos kerja
(soft skills) sesuai kebutuhan dan perkembangan dunia kerja. Melalui
kegiatan pembelajaran langsung di dunia kerja yang sesuai, peserta didik
akan mampu meningkatkan penguasaan kompetensi teknis, sikap dan etos
kerja sesuai dengan konsentrasi keahlian yang dipelajari serta tuntutan
kebutuhan dunia kerja.
Mata pelajaran PKL bertujuan membekali peserta didik mampu:
a) Menguasai kompetensi teknis secara utuh sesuai kompetensi keahlian
yang dipelajari;
b) Menerapkan kompetensi teknis yang dikuasainya pada pekerjaan yang
sesungguhnya sesuai SOP yang berlaku di dunia kerja;
c) Menerapkan berkomunikasi secara lisan dan tulisan sesuai dengan kaidah
dan etika komunikasi yang baik dan benar di dalam interaksi kerja;
d) Bekerja secara mandiri dan/atau bekerja di dalam tim;
e) Menerapkan peraturan dan/atau tata tertib yang berlaku di dunia kerja;
f) Menjadi agen saling transfer teknologi antara sekolah dan dunia kerja.

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 32


3) Karakteristik
Mata Pelajaran PKL merupakan program pembelajaran di SMK yang
dilaksanakan di dunia kerja serta melibatkan pekerja yang ahli di bidangnya
dari dunia kerja. Pembelajaran mata pelajaran PKL direncanakan,
dilaksanakan, dan dievaluasi bersama oleh satuan pendidikan dan dunia
kerja.
Pelakasanaan pembelajaran pada Mata Pelajaran PKL menerapkan
prinsip sistem pelatihan berotasi atau Training Rotation System (TRS) agar
peserta didik mempelajari kompetensi pada konsentrasi keahlian secara utuh
sesuai dengan divisi pembagian area kerja di dunia kerja yang dapat
dilakukan dalam 1 (satu) dunia kerja dan/atau di beberapa dunia kerja yang
disusun dan disepakati oleh satuan pendidikan dan dunia kerja.
Mata Pelajaran Praktik Kerja Lapangan (PKL) terdiri atas 3 (tiga) elemen
berikut.

Elemen Deskripsi

Peningkatan Meliputi penguasaan kompetensi teknis yang belum


penguasaan kompetensi tuntas dipelajari dan menguasai kompetensi teknis
teknis secara utuh baru sesuai dengan konsentrasi keahlian

Penerapan kompetensi Meliputi penerapan tentang perencanaan,


teknis pada pekerjaan pelaksanaan proses produksi (barang dan/atau jasa),
yang sesungguhnya pengawasan proses produksi, pemeriksaan mutu
produk, dan pemasaran produk sesuai dengan SOP
yang berlaku di dunia kerja.

Internalisasi etika dan Meliputi penginternalisasian cara berkomunikasi


budaya kerja secara lisan dan tulisan, etika berkomunikasi dalam
bekerja, bekerja secara mandiri dan/atau bekerja di
dalam tim dan menerapkan peraturan dan/atau tata
tertib yang berlaku di dunia kerja.

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 33


4) Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mempunyai kemampuan teknis dan
nonteknis yang jauh lebih baik sehingga selesai melaksanakan Mata
Pelajaran PKL mereka siap berkarya, bekerja, berwirausaha, dan/atau
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sesuai kompetensi,
minat dan bakat (passion) yang dimilikinya.
Capaian Pembelajaran pada elemen-elemen Mata Pelajaran PKL dapat
diuraikan sebagai berikut.

Elemen Capaian Pembelajaran

Peningkatan Pada akhir fase F, peserta didik mampu


penguasaan kompetensi menguasai kompetensi teknis yang belum tuntas
teknis secara utuh dipelajari dan menguasai kompetensi teknis baru
sesuai dengan konsentrasi keahlian.

Penerapan kompetensi Pada akhir fase F, peserta didik mampu


teknis pada pekerjaan menerapkan tentang perencanaan, pelaksanaan
yang sesungguhnya proses produksi (barang dan/atau jasa),
pengawasan proses produksi, pemeriksaan mutu
produk, dan pemasaran produk sesuai dengan
SOP yang berlaku di dunia kerja.

Internalisasi etika dan Pada akhir fase F, peserta didik mampu


budaya kerja menerapkan cara berkomunikasi secara lisan
dan tulisan, etika berkomunikasi dalam bekerja,
bekerja secara mandiri dan/atau bekerja di dalam
tim dan menerapkan peraturan dan/atau tata
tertib yang berlaku di dunia kerja.

4. Prosedur Pelaksanaan Mata Pelajaran PKL di SMKN 3 Batu


Pelaksanaan Program Praktik Kerja Lapangan (PKL) di SMK Negeri 3 Batu
disusun bersama antara sekolah dan DUDIKA dalam rangka memenuhi kebutuhan

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 34


kompetensi peserta didik, sekaligus merupakan wahana berkontribusi bagi
DUDIKAterhadap upaya pengembangan pendidikan di SMK Negeri 3 Batu. PKL
yang berlaku di kurikulum SMK PK telah terintegrasi dalam mata pelajaran yang
diakui menjadi jam mengajar pendidik. Berlakunya jam mengajar pendidik
berdasarkan jumlah DUDIKA maupun jumlah peserta didik.
Berdasarkan Kepmendikbudristek RI Nomor 165/M/2021 tentang Program
Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan, durasi waktu praktik kerja
lapangan, yaitu minimal setara dengan 792 jam (44 jam tugas terstruktur). Adapun
alur pelaksanaan PKL di SMKN 3 Batu adalah sebagai berikut:
a) Perencanaan,
b) Pelaksanaan,
c) Penilaian,
d) Monitoring dan Evaluasi,
Kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan penilaian dilakukan bersama oleh
pendidik pengampu dari satuan pendidikan dan dunia kerja mitra. Sedangkan
monitoring dan evaluasi dilaksanakan oleh manajemen satuan pendidikan dan
perwakilan dari dunia kerja mitra. Pelaksanaan kegiatan tersebut secara
keseluruhan dapat digambarkan sebagaimana diagram berikut.

Gambar 3.1 Prosedur pelaksanaan mata pelajaran PKL

a) Perencanaan
Perencanaan pembelajaran Mata Pelajaran PKL disusun bersama SMKN
3 Batu dengan dunia kerja agar dapat memenuhi kebutuhan peserta didik

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 35


sesuai ketentuan dunia kerja. Sekolah dan dunia kerja memetakan kompetensi
apa saja yang akan dipelajari di dunia kerja, memetakan kompetensi yang ada
di sekolah dan di dunia kerja mitra, tempat pelaksanaan mapel di sekolah atau
di dunia kerja mitra, bahkan teknis pelaksanaan mapel PKL.
Pada tahapan perencanaan mata pelajaran PKL di SMKN 3 Batu mengikuti
alur sebagai berikut :

Gambar 3.2 Prosedur perencanaan mata pelajaran PKL

i. Pemetaan Kompetensi
Pemetaan kompetensi merupakan proses analisis kompetensi peserta
didik SMK/MAK berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) dari mata pelajaran
pada kompetensi keahlian yang dapat dilaksanakan di dunia kerja. Proses
pemetaan tersebut dilaksanakan berdasarkan peluang pembelajaran praktik di
masing-masing dunia kerja. Pemetaan kompetensi peserta didik SMK/MAK
terhadap persyaratan dunia kerja bertujuan untuk memperoleh kesesuaian
antara kebutuhan dunia kerja dan kompetensi peserta didik yang diajarkan di
sekolah.

ii. Penetapan Lokasi PKL


Penetapan lokasi dilaksanakan berdasarkan hasil kerja sama SMK/MAK
dengan dunia kerja. Hal yang digunakan sebagai dasar dalam penetapan PKL
adalah ketersedian kompetensi pada jabatan atau jenis perkerjaan di dunia
kerja dan kapasitas dunia kerja menerima peserta PKL. Kompetensi yang ada
di masing-masing konsentrasi keahlian disesuaikan dengan data yang
diperoleh dari dunia kerja yang selanjutnya dilaksanakan penetapan lokasi.
Hal tersebut dilaksanakan dengan mempertimbangkan daya dukung dan

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 36


sumber daya yang dimiliki sekolah dan institusi dunia kerja.

iii. Penetapan waktu dan jangka waktu PKL


Penetapan jangka waktu PKL di SMKN 3 Batu dilaksanakan selama 6 bulan
pada akhir fase F. Dimulai di kelas XII semester 5. Waktu pelaksanaan PKL
bisa berubah sesuai kesepakatan antara sekolah dengan dunia kerja.

iv. Pemetaan Penempatan Peserta Didik Sesuai Kompetensi


Pemetaan penempatan peserta didik sesuai kompetensi merupakan
proses lanjutan dari hasil pemetaan kompetensi yang disesuaikan dengan
situasi dan kesediaan sumber daya di institusi dunia kerja.

v. Penetapan Pembimbing PKL


Penetapan pembimbing PKL merupakan proses penetapan pembimbing
yang terdiri atas pendidik pembimbing dari sekolah dan pembimbing dari
dunia kerja (instruktur). Pembimbing dari pihak sekolah adalah seorang
pendidik yang bertanggung jawab atas pembelajaran kompetensi peserta didik
atau pendidik lain yang ditugasi untuk keperluan tersebut. Instruktur
merupakan pembimbing dari pihak dunia kerja yang bertindak mengarahkan
dan membimbng peserta didik dalam melakukan pekerjaannya di dunia kerja.
Tugas pendidik pembimbing adalah :
1) Mengidentifikasi peserta didik yang siap mengikuti PKL;
2) Mendiskusikan dengan peserta didik dan orang tua terkait teknis
keberangkatan ke dunia kerja;
3) Melaksanakan penyerahan peserta didik kepada institusi dunia kerja;
4) Melakukan monitoring PKL di dunia kerja,
5) Menjemput peserta PKL di akhir masa program PKL;
6) Turut menyelesaikan kasus jika terdapat kejadian tertentu di lokasi PKL,
dan
7) Memberikan bimbingan penulisan laporan.
Tugas instruktur antara lain :
1) Mengarahkan, membimbing, dan mementori peserta didik dalam

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 37


melakukan pekerjaannya di dunia kerja dan dalam kehidupan sosialnya;
2) Memberikan penilaian hasil kerja, dan
3) Melaporkan kepada pihak sekolah secara berkala perkembangan peserta
PKL dan jika terdapat kejadian tertentu di lokasi PKL.

vi. Pembekalan Peserta Didik


Program pembekalan PKL yang diberikan kepada peserta didik bertujuan untuk
memberikan pemahaman tentang kegiatan belajar yang harus dilakukan oleh
peserta didik di dunia kerja. Materi pembekalan PKL bagi peserta didik dapat
meliputi beberapa hal antara lain dan tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut:
1) Karakteristik budaya kerja di dunia kerja;
2) Aturan kerja di dunia kerja;
3) Orientasi lingkungan sosiokultural
4) Penyusunan laporan kegiatan harian maupun laporan akhir, dan
5) Penilaian akhir.

b) Pelaksanaan
Proses pelaksanaan PKL di SMKN 3 Batu dilaksanakan sesuai dengan alur berikut.
i. Penempatan Peserta Didik di Dunia Kerja Sesuai Kompetensi
Berdasarkan proses pemetaan kompetensi, penetapan lokasi, dan penyesuaian
dengan kebutuhan sumber daya dunia kerja, proses selanjutnya adalah
penempatan peserta didik di institusi dunia kerja sesuai dengan kesepakatan
antara sekolah dengan institusi pasangan.
ii. Orientasi di tempat PKL
Sebelum melaksanakan PKL, para peserta PKL akan menjalani masa orientasi
kerja yang dilaksanakan oleh instruktur dan pendidik pembimbing. Masa
orientasi kerja merupakan pengenalan tentang dunia kerja kepada peserta
PKL. Pada masa orientasi kerja, para peserta PKL akan mendapatkan materi
pembekalan yang meliputi profil perusahaan, tata tertib perusahaan,
manajemen resiko, kesehatan, keselamatan kerja, gambaran tentang situasi
sosiokultural lingkungan, dan aspek kompetensi yang dinilai selama PKL.
Materi pembekalan masa orientasi kerja dapat disesuaikan dengan peraturan

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 38


yang berlaku di institusi tempat peserta melaksanakan PKL.
iii. Pelaksanaan PKL
Pelaksanaan PKL merupakan proses belajar di dunia kerja dengan
mengaplikasikan teori dan praktik yang dilakukan di sekolah. Perserta didik
melaksanakan praktik kerja secara langsung sesuai dengan bimbingan dan
arahan instruktur. Proses pelaksanaan praktik kerja akan dievaluasi oleh
instruktur di tempat kerja. Penyelenggaraan PKL di SMKN 3 Batu
dilaksanakan secara luring . Apabila dalam hal tertentu penyelenggaraan PKL
tidak dapat dilaksanakan di dunia kerja, sekolah dapat menyelenggarakan
bentuk pembelajaran lain sebagai pengganti PKL. Bentuk pembelajaran lain
dikoordinasikan dengan dunia kerja. dapat berupa:
(1) Kegiatan kewirausahaan sesuai dengan konsentrasi keahlian yang
ditempuh.
(2) Pembelajaran berbasis projek berdasarkan kebutuhan dunia kerja dan
potensi lingkungan serta kearifan lokal.
(3) Kegiatan teaching factory, bagi sekolah yang memiliki program tersebut.
(4) Bagi sekolah yang belum memiliki program teaching factory, dapat
menginduk pada program teaching factory pada SMK lainnya.
iv. Pementoran oleh Instruktur
Pementoran dilakukan oleh Instruktur kepada peserta PKL. Tujuan
pementoran ini adalah sebagai sarana internalisasi tugas pekerjaan yang
diberikan kepada peserta PKL di dunia kerja. Kegiatan mentoring dapat
meliputi beberapa hal sebagai berikut.
(1) Merencanakan pelaksanaan teknis pelaksanan PKL;
(2) Memberikan keteladanan implementasi nilai-nilai karakter budaya dunia
kerja;
(3) Merespon informasi dan permasalahan peserta didik dalam pelaksanaan
PKL, dan
Melayani konsultasi peserta didik terkait pelaksanaan PKL di dunia kerja.

c) Penilaian PKL
Penilaian akan mengukur penguasaan kompetensi peserta didik dalam tiga

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 39


aspek, yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian ini juga dapat dijadikan
umpan balik bagi pihak dunia kerja dan sekolah untuk menyempurnakan proses
pembelajaran di sekolah dan di dunia kerja. Selain itu pendidik juga dapat
menggunakan hasil penilaian sebagai bahan pertimbangan ketika harus membuat
keputusan tentang peserta didik pada akhir masa studi. Penilaian ini juga untuk
mempertimbangkan apakah peserta didik memerlukan remedial dan/atau pengayaan
sampai materi pada kompetensi di PKL tersebut dapat dikuasai dengan baik.
Penilaian yang dilakukan oleh instruktur dan pendidik pembimbing PKL bersifat
komprehensif, untuk mendapatkan informasi pada seluruh aspek perkembangan
peserta didik, baik aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Oleh karena itu
pembimbing PKL di sekolah maupun instruktur di dunia kerja memerlukan instrumen
penilaian yang berbeda untuk mengukur aspek perkembangan peserta didik yang
berbeda pula.
Penilaian yang direncanakan tersebut disusun sebagai acuan pendidik, maupun
satuan pendidikan dalam mengukur ketercapaian tujuan pendidikan dan pembelajaran
secara keseluruhan. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan menyebutkan bahwa penilaian
harus menjamin:
i. Perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan
dicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian;
ii. Pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif,
efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya; dan
iii. Pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan
informatif.

Selain itu penilaian harus mencerminkan konteks sosial peserta didik bukan
menilai tentang sekolah. Hasil penilaian yang telah dilaksanakan baik berupa data
angka maupun data verbal harus dilaporkan secara obyektif dan dapat
dipertanggungjawabkan, serta mampu memberikan informasi yang akurat baik bagi
peserta didik maupun orang tua peserta didik. Komponen penilaian meliputi:
• Penilaian Aspek Sikap
Penilaian pada aspek ini meliputi penilaian disiplin dan tanggung jawab, taat pada

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 40


prosedur kerja (SOP), komitmen dan integritas, menghargai dan menghormati
sesama (kesopanan), kreativitas, kerja sama tim, penampilan dan kerapihan
pakaian. Penilaian aspek sikap dapat dilakukan dengan cara observasi atau
pengamatan peserta PKL dalam menjalankan tugas PKL.
• Penilaian
Aspek PengetahuanPenilaian aspek pengetahuan meliputi penguasaan keilmuan,
identifikasi masalah, dan menemukan alternatif solusi secara kreatif. Penilaian
aspek pengetahuan dapat dilakukan dengan memberikan peserta PKL tes tulis
ataupun lisan.
• Penilaian Aspek Keterampilan
Penilaian Aspek Keterampilan meliputi keahlian dan keterampilan, inovasi,
produktivitas kerja, penguasaan alat kerja. Penilaian aspek keterampilan dapat
dilakukan dengan cara memberikan penilaian pada hasil tugas tertentu yang
diberikan.

Rentang nilai dari ketiga aspek penilaian di atas dan nilai laporan yaitu 1
s.d. 100. Nilai ketuntasan minimal yaitu 70 atau dapat menyesuaikan dengan
ketentuanSMK/MAK Nilai PKL diperoleh dari nilai kegiatan PKL (NPKL) yang
meliputi ketiga aspek di atas dengan bobot 80% dijumlah dengan nilai laporan
(NL) dengan bobot 20%. Nilai akhir peserta mengikuti rumus penilaian sebagai
berikut;

NA = (Nilai Rata-rata 1,2, &3) x 80% + (Nilai Laporan PKL) x 20%

d) Monitoring dan evaluasi PKL


1. Monitoring Terhadap Pelaksanaan PKL
Sesuai dengan Permendikbud No. 50 tahun 2020 tentang Praktik Kerja Lapangan
(PKL), bahwa monitoring terhadap pelaksanaan PKL sebagaimana yang
dimaksud adalah:
(a) Penempatan peserta didik di dunia kerja sesuai kompetensi;
(b) Praktik kerja di lapangan; dan
(c) Mentoring oleh instruktur/pembimbing PKL dari dunia kerja.
Monitoring terhadap pelaksanaan PKL di SMKN 3 Batu dilakukan oleh pendidik
KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 41
pembimbing paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) periode PKL.

2. Evaluasi terhadap Perencanaan dan Hasil Pelaksanaan PKL


Evaluasi yang dilakukan mengacu pada Permendikbud No. 50 tahun 2020, yakni
evaluasi terhadap perencanaan dan hasil pelaksanaan PKL. Evaluasi terhadap
perencanaan PKL meliputi:
(a) Pemetaan sesuai kompetensi peserta didik;
(b) Penetapan lokasi PKL (berkomunikasi dengan pihak dunia kerja);
(c) Penetapan jangka waktu PKL;
(d) Pemetaan penempatan peserta didik sesuai kompetensi (dilakukan Pemetaan
Kompetensi);
(e) Penetapan instruktur dan pendidik pembimbing PKL; dan
(f) Pembekalan peserta didik.
Evaluasi terhadap perencanaan dan hasil pelaksanaan PKL dilakukan paling
sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) periode PKL.

5) Data Dunia Industri Tempat PKL Program Keahlian Broadcasting dan Perilman
Konsentrasi Keahlian Produksi Film

No Nama Dunia Industri Alamat Dunia Industri Nama Pimpinan Keterangan

Jl. Langenarjan Lor


No.29A, Panembahan,
1 ELORA FILM Siska Raharja Studio Film
Kec. Kraton, Kota
Yogyakarta, 55131

Griya karanganyar Asri


Blok G15,
Viko Amanda /
2 X‐CODE FILM Brontokusuman, Kec. Studio Film
Dwi
Mergangsan, Kota
Yogyakarta, DIY 55153

Perum Mranggen Baru,


Kutu Tegal, Sinduadi, Yusron Fuadi /
3 AKASACARA FILM Studio Film
Kec. Mlati, Kab. Sleman, Eka
DIY 55284

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 42


No Nama Dunia Industri Alamat Dunia Industri Nama Pimpinan Keterangan

Jl. Gedongkiwo MJ1,


Kec. Mantrijeron, Kota
Vian Nugraha /
4 VICAMRENT Yogyakarta, Daerah Studio Film
Shandra
Istimewa Yogyakarta
55142

Perum. Pesanggrahan
Pratama Jl. Ampel
Pratama V, Blk. E2 No.7,
Wildan Aji
5 HISSTORY FILM Karangploso, Girimoyo, Studio Film
Gumelar
Kec. Karang Ploso,
Malang, Jawa Timur
65152

Semanding,
Sumbersekar, Kec. Dau,
6 EQUATOR CINEMA Taufan / Benny Studio Film
Malang, Jawa Timur
65151
Jl. Raya Candi V no 282
RT 06 RW 05 Karang Riza I Zulfikar /
7 PAPER FILM Studio Film
Besuki Kel Sukun. Ronald
Malang.
8 TV DESA BATU Andri Wijaya Studio Film

3.1.1.2. Konsentrasi Keahlian Produksi dan Siaran Program Televisi


A. Struktur Kurikulum
Bidang Keahlian : Seni dan Eknomi Kreatif
Program Keahlian : Broadcasting dan Perfilman
Konsentrasi Keahlian : Produksi dan Siaran Program Televisi

Alokasi
No Mata Pelajaran Alokasi P5 Total JP
Intrakurikuler
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum :
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 90 18 108(3)
2 Pendidikan Pancasila 54 18 72(2)
3 Bahasa Indonesia 108 36 144(4)
4 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 90 18 108(3)
5 Sejarah 54 18 72(2)
6 Seni Budaya 54 18 72(2)

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 43


Alokasi
No Mata Pelajaran Alokasi P5 Total JP
Intrakurikuler
7 Muatan Lokal 72 - 72(2)
Jumlah JP Mata Pelajaran Umum (A) : 522 126 648(18)
B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan :
1 Matematika 108 36 144(4)
2 Bahasa Inggris 108 36 144(4)
3 Informatika 108 36 144(4)
4 Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 162 54 216(6)
5 Dasar-dasar Program Keahlian 432 - 432(12)
6 Mata Pelajaran Konsentrasi Keahlian - - -
7 Projek Kreatif dan Kewirausahaan - - -
8 Praktik Kerja Lapangan - - -
9 Mata Pelajaran Pilihan - - -
Jumlah JP Mata Pelajaran Kejuruan (B) : 918 162 1080(30)
Total JP 1440 288 1728(48)
Tabel 3.1.1.2.1 Struktur Kurikulum Konsentrasi Keahlian Produksi dan Siaran Program Televisi Kelas X

Alokasi
No Mata Pelajaran Alokasi P5 Total JP
Intrakurikuler
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum :
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 90 18 108(3)
2 Pendidikan Pancasila 54 18 72(2)
3 Bahasa Indonesia 90 18 108(3)
4 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 54 18 72(2)
5 Sejarah 54 18 72(2)
6 Seni Budaya - - -
7 Muatan Lokal 72 - 72(2)
Jumlah JP Mata Pelajaran Umum (A) : 414 90 504(14)
B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan :
1 Matematika 90 18 108(3)
2 Bahasa Inggris 108 36 144(4)
3 Informatika - - -
4 Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial - - -
5 Dasar-dasar Program Keahlian - - -
6 Mata Pelajaran Konsentrasi Keahlian 648 - 648(18)
7 Projek Kreatif dan Kewirausahaan 180 - 180(5)
8 Praktik Kerja Lapangan - - -
9 Mata Pelajaran Pilihan 144 - 144(4)
Jumlah JP Mata Pelajaran Kejuruan (B) : 1170 54 1224(34)
Total JP 1584 144 1728(48)
Tabel 3.1.1.2.2 Struktur Kurikulum Konsentrasi Keahlian Produksi dan Siaran Program Televisi Kelas XI

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 44


Alokasi
No Mata Pelajaran Alokasi P5 Total JP
Intrakurikuler
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum :
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 36 18 54(1,5)
2 Pendidikan Pancasila 36 - 36(1)
3 Bahasa Indonesia 36 18 54(1,5)
4 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan - -
5 Sejarah - -
6 Seni Budaya - -
7 Muatan Lokal 36 - 36(1)
Jumlah JP Mata Pelajaran Umum (A) : 144 36 180(5)
B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan :
1 Matematika 54 - 54(1,5)
2 Bahasa Inggris 72 - 72(2)
3 Informatika - -
4 Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial - -
5 Dasar-dasar Program Keahlian - -
6 Mata Pelajaran Konsentrasi Keahlian 396 - 396(11)
7 Projek Kreatif dan Kewirausahaan 90 - 90(2,5)
8 Praktik Kerja Lapangan 792 - 792(22)
9 Mata Pelajaran Pilihan 108 - 108(3)
Jumlah JP Mata Pelajaran Kejuruan (B) : 1512 - 1512(42)
Total JP 1656 36 1692(47)
Tabel 3.1.1.2.3 Struktur Kurikulum Konsentrasi Keahlian Produksi dan Siaran Program Televisi Kelas XII

A. Capaian Pembelajaran
Pedoman pengembangan pembelajaran Konsentrasi Keahlian Produksi dan
Siaran Program Televisi pada kurikulum merdeka menggunakan:
1) Capaian Pembelajaran dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi untuk mata pelajaran (a) Umum, yang terdiri dari mata pelajaran
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila, Bahasa Indonesia,
Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan, Sejarah, Seni Budaya; (b)
Kejuruan, meliputi Matematika, Bahasa Inggris, Informatika, Projek Ilmu
Pengetahuan Alam dan Sosial serta Dasar – dasar Program Keahlian
Broadcasting dan Perfilman
2) Capaian Pembelajaran untuk kelompok mata pelajaran konsentrasi Produksi dan
Siaran Program Televisi meliputi mata pelajaran Manajemen Produksi
Manajemen Produksi dan Siaran Program Televisi, Penulisan Naskah Televisi,
KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 45
Penyutradaraan Televisi, Tata Kamera dan Tata Cahaya Televisi, Tata Suara
Televisi, Tata Artistik Televisi, Editing Audio dan Video, Penyiaran Online.
3) Capaian Pembelajaran untuk kelompok mata pelajaran kejuruan Projek Kreatif
dan Kewirausahaan, dikembangkan pusat.
4) Capaian Pembelajaran untuk kelompok mata pelajaran Pilihan mengacu kepada
mata pelajaran yang dipilih oleh masing-masing peserta didik sesuai dengan
pilihannya. Mata pelajaran piliha meliputi pendalaman mata pelajaran
konsentrasi keahlian, pilihan mata pelajaran lintas konsentrasi keahlian,
pendalaman mata pelajaran akademik mengacu CP matapelajaran Matematika,
Bahasa Inggris, Informatika, dan / atau Projek IPAS.
5) Capaian Pembelajaran Muatan Lokal dikembangkan oleh Sekolah bersama
dengan MGMP Bahasa Jawa Propinsi Jawa Timur serta sesuai karakteristik
budaya masyarakat sekitar sekolah.

B. Penetapan Konsentrasi Keahlian Produksi dan Siaran Program Televisi


Pemilihan konsentrasi berdasarkan minat dan bakat atau passion peserta didik,
setelah memiliki pengalaman belajar pada fase E (kelas X), sehingga peserta didik
diharapkan benar-benar telah memahami secara mendalam ruang lingkup Produksi
Film, antara lain profesi kerja setelah lulus, jabatan dalam pekerjaan, peluang usaha,
jenis kompetensi, fasilitas yang digunakan. Pihak sekolah dapat memberikan saran
kepada peserta didik atas pilihannya, berdasarkan dari pengamatan terhadap karya-
karya peserta didik selama mengikuti pembelajaran pada fase E (kelas X). Sekolah
menggunakan instrumen untuk mengetahui bakat, minat, dan passion peserta didik.
Penetapan Konsentrasi Produksi dan Siaran Program Televisi di SMK Negeri 3 Batu
didasarkan kepada:
1. Tersedianya raw material untuk konten yang berlimpah, sesuai dengan
potensi wilayah Kota Batu yang kaya sumber daya wisata, budaya serta
potensi kreatif masyarakat dan kelompok kreatif
2. Di Malang Raya terdapat cukup banyak rumah produksi, konten kreator,
juga komunitas film memerlukan kru produksi.
3. Di Kota Batu dan Malang Raya terdapat TV Lokal, yang konsisten
melakukan program siaran.
KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 46
4. Potensi dan peluang kerja yang besar, seiring giatnya produksi kreatif
audio visual di Malang Raya
5. Sudah terciptanya Kerjasama yang erat dengan televisi lokal dan regional,
baik di daerah Malang Raya, Surabaya, Yogyakarta, Magelang, Kediri,
hingga Jakarta.
6. Sudah terciptanya hubungan baik dan kerjasama yang bersifat resmi
dengan Lembaga Penyiaran, baik regional maupun nasional, serta Institusi
Pendidikan Tinggi

C. Praktik Kerja Lapangan (PKL)


1. Deskripsi Mata Pelajaran PKL
Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi No.
165/M/2021 tentang Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan,
PKL dinyatakan sebagai mata pelajaran yang mempunyai kedudukan dan peran
yang sama dengan mata pelajaran lainnya sesuai dengan struktur program
kurikulum, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, asesmen, remedial dan
pengayaan.
Mata pelajaran PKL merupakan mata pelajaran yang dilaksanakan secara
blok dan direncanakan pelaksanaannya di fase F selama 6 bulan sebagai wahana
pembelajaran di dunia kerja untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik
meningkatkan penguasaan kompetensi teknis (hard skill) sesuai dengan
konsentrasi keahliannya serta menginternalisasi karakter dan budaya kerja (soft
skill).

2. Fungsi Mata Pelajaran PKL


Mata pelajaran PKL berfungsi memberikan wahana bagi peserta didik
untuk melengkapi kompetensi yang harus dikuasainya secara utuh sesuai tuntutan
kurikulum dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di dunia kerja,
mengaplikasikan kompetensi-kompetensi yang telah dipelajari di satuan
pendidikan pada pekerjaan nyata, dan menginternalisasi etos dan budaya kerja
yang berlaku di dunia kerja.

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 47


3. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran PKL

CAPAIAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Bidang Keahlian : Seni dan Ekonomi Kreatif
Program Keahlian : Broadcasting dan Perfilman
Mata Pelajaran : Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Waktu : 792 Jam Pelajaran

1) Rasional
Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi Nomor 165/M/2021 tentang Program Sekolah Menengah
Kejuruan Pusat Keunggulan, pada lampiran II, point 9 menjelaskan bahwa
Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan mata pelajaran yang dilaksanakan
secara blok dan direncanakan pelaksanaannya di fase F selama 6 bulan,
sebagai wahana pembelajaran di dunia kerja untuk memberikan kesempatan
kepada peserta didik meningkatkan penguasaan kompetensi teknis (hard
skill) sesuai dengan konsentrasi keahliannya serta menginternalisasi karakter
dan budaya kerja (soft skill). Pada struktur kurikulum sekolah menengah
kejuruan yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari lampiran keputusan
menteri tersebut, dijabarkan bahwa PKL adalah sebuah mata pelajaran
kelompok kejuruan yang dilaksanakan pada fase F dengan 792 jam pelajaran
per tahun atau 44 jam pelajaran per minggu.
Kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran PKL dilaksanakan
untuk mempelajari kompetensi teknis yang belum tuntas, memperkuat
kompetensi teknis yang sudah dimiliki, mengembangkan renjana (passion),
menginternalisasi etos dan budaya kerja, dan melakukan transfer teknologi
antara sekolah dan dunia kerja tempat PKL. Selama kegiatan pembelajaran
tersebut, peserta didik dapat mengamati dan meniru tindakan-tindakan
(approximating) praktik pelaksanaan pekerjaan secara nyata, bekerja dengan
bantuan dan pengawasan dari pekerja yang menjadi mentornya, dan/atau
bekerja secara mandiri berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP)
KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 48
yang berlaku di dunia kerja, sehingga pada akhirnya mampu melakukan
aktualisasi dan eksplorasi berdasarkan pengalaman langsung tersebut.
Melalui kegiatan pembelajaran langsung di dunia kerja, peserta
didik akan mampu membangun serta menginternalisasi nilai-nilai dan
karakter sebagai pribadi yang mandiri, kreatif, bernalar kritis, mampu
bergotong royong, dan berkebinekaan global.

2) Tujuan
Mata Pelajaran PKL dimaksudkan untuk membekali peserta didik
dengan seperangkat kemampuan teknis (hard skills), sikap dan etos kerja
(soft skills) sesuai kebutuhan dan perkembangan dunia kerja. Melalui
kegiatan pembelajaran langsung di dunia kerja yang sesuai, peserta didik
akan mampu meningkatkan penguasaan kompetensi teknis, sikap dan etos
kerja sesuai dengan konsentrasi keahlian yang dipelajari serta tuntutan
kebutuhan dunia kerja.
Mata pelajaran PKL bertujuan membekali peserta didik mampu:
a) Menguasai kompetensi teknis secara utuh sesuai kompetensi keahlian
yang dipelajari;
b) Menerapkan kompetensi teknis yang dikuasainya pada pekerjaan yang
sesungguhnya sesuai SOP yang berlaku di dunia kerja;
c) Menerapkan berkomunikasi secara lisan dan tulisan sesuai dengan kaidah
dan etika komunikasi yang baik dan benar di dalam interaksi kerja;
d) Bekerja secara mandiri dan/atau bekerja di dalam tim;
e) Menerapkan peraturan dan/atau tata tertib yang berlaku di dunia kerja;
f) Menjadi agen saling transfer teknologi antara sekolah dan dunia kerja.

3) Karakteristik
Mata Pelajaran PKL merupakan program pembelajaran di SMK yang
dilaksanakan di dunia kerja serta melibatkan pekerja yang ahli di bidangnya
dari dunia kerja. Pembelajaran mata pelajaran PKL direncanakan,
dilaksanakan, dan dievaluasi bersama oleh satuan pendidikan dan dunia
kerja.

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 49


Pelakasanaan pembelajaran pada Mata Pelajaran PKL menerapkan
prinsip sistem pelatihan berotasi atau Training Rotation System (TRS) agar
peserta didik mempelajari kompetensi pada konsentrasi keahlian secara utuh
sesuai dengan divisi pembagian area kerja di dunia kerja yang dapat
dilakukan dalam 1 (satu) dunia kerja dan/atau di beberapa dunia kerja yang
disusun dan disepakati oleh satuan pendidikan dan dunia kerja.
Mata Pelajaran Praktik Kerja Lapangan (PKL) terdiri atas 3 (tiga) elemen
berikut.

Elemen Deskripsi

Peningkatan Meliputi penguasaan kompetensi teknis yang belum


penguasaan kompetensi tuntas dipelajari dan menguasai kompetensi teknis
teknis secara utuh baru sesuai dengan konsentrasi keahlian

Penerapan kompetensi Meliputi penerapan tentang perencanaan,


teknis pada pekerjaan pelaksanaan proses produksi (barang dan/atau jasa),
yang sesungguhnya pengawasan proses produksi, pemeriksaan mutu
produk, dan pemasaran produk sesuai dengan SOP
yang berlaku di dunia kerja.

Internalisasi etika dan Meliputi penginternalisasian cara berkomunikasi


budaya kerja secara lisan dan tulisan, etika berkomunikasi dalam
bekerja, bekerja secara mandiri dan/atau bekerja di
dalam tim dan menerapkan peraturan dan/atau tata
tertib yang berlaku di dunia kerja.
4) Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mempunyai kemampuan teknis dan
nonteknis yang jauh lebih baik sehingga selesai melaksanakan Mata
Pelajaran PKL mereka siap berkarya, bekerja, berwirausaha, dan/atau
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sesuai kompetensi,
minat dan bakat (passion) yang dimilikinya.
Capaian Pembelajaran pada elemen-elemen Mata Pelajaran PKL dapat
diuraikan sebagai berikut.

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 50


Elemen Capaian Pembelajaran

Peningkatan Pada akhir fase F, peserta didik mampu


penguasaan kompetensi menguasai kompetensi teknis yang belum tuntas
teknis secara utuh dipelajari dan menguasai kompetensi teknis baru
sesuai dengan konsentrasi keahlian.

Penerapan kompetensi Pada akhir fase F, peserta didik mampu


teknis pada pekerjaan menerapkan tentang perencanaan, pelaksanaan
yang sesungguhnya proses produksi (barang dan/atau jasa),
pengawasan proses produksi, pemeriksaan mutu
produk, dan pemasaran produk sesuai dengan
SOP yang berlaku di dunia kerja.

Internalisasi etika dan Pada akhir fase F, peserta didik mampu


budaya kerja menerapkan cara berkomunikasi secara lisan
dan tulisan, etika berkomunikasi dalam bekerja,
bekerja secara mandiri dan/atau bekerja di dalam
tim dan menerapkan peraturan dan/atau tata
tertib yang berlaku di dunia kerja.

4. Prosedur Pelaksanaan Mata Pelajaran PKL di SMKN 3 Batu


Pelaksanaan Program Praktik Kerja Lapangan (PKL) di SMK Negeri 3 Batu
disusun bersama antara sekolah dan DUDIKA dalam rangka memenuhi kebutuhan
kompetensi peserta didik, sekaligus merupakan wahana berkontribusi bagi
DUDIKAterhadap upaya pengembangan pendidikan di SMK Negeri 3 Batu. PKL
yang berlaku di kurikulum SMK PK telah terintegrasi dalam mata pelajaran yang
diakui menjadi jam mengajar pendidik . Berlakunya jam mengajar pendidik
berdasarkan jumlah DUDIKA maupun jumlah peserta didik.
Berdasarkan Kepmendikbudristek RI Nomor 165/M/2021 tentang Program
Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan, durasi waktu praktik kerja
lapangan, yaitu minimal setara dengan 792 jam (44 jam tugas terstruktur). Adapun

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 51


alur pelaksanaan PKL di SMKN 3 Batu adalah sebagai berikut:
a) Perencanaan,
b) Pelaksanaan,
c) Penilaian,
d) Monitoring dan Evaluasi,
Kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan penilaian dilakukan bersama oleh
pendidik pengampu dari satuan pendidikan dan dunia kerja mitra. Sedangkan
monitoring dan evaluasi dilaksanakan oleh manajemen satuan pendidikan dan
perwakilan dari dunia kerja mitra. Pelaksanaan kegiatan tersebut secara
keseluruhan dapat digambarkan sebagaimana diagram berikut.

Gambar 3.1 Prosedur pelaksanaan mata pelajaran PKL

a) Perencanaan
Perencanaan pembelajaran Mata Pelajaran PKL disusun bersama SMKN
3 Batu dengan dunia kerja agar dapat memenuhi kebutuhan peserta didik
sesuai ketentuan dunia kerja. Sekolah dan dunia kerja memetakan kompetensi
apa saja yang akan dipelajari di dunia kerja, memetakan kompetensi yang ada
di sekolah dan di dunia kerja mitra, tempat pelaksanaan mapel di sekolah atau
di dunia kerja mitra, bahkan teknis pelaksanaan mapel PKL.
Pada tahapan perencanaan mata pelajaran PKL di SMKN 3 Batu mengikuti

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 52


alur sebagai berikut :

Gambar 3.2 Prosedur perencanaan mata pelajaran PKL

i. Pemetaan Kompetensi
Pemetaan kompetensi merupakan proses analisis kompetensi peserta
didik SMK/MAK berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) dari mata pelajaran
pada kompetensi keahlian yang dapat dilaksanakan di dunia kerja. Proses
pemetaan tersebut dilaksanakan berdasarkan peluang pembelajaran praktik di
masing-masing dunia kerja. Pemetaan kompetensi peserta didik SMK/MAK
terhadap persyaratan dunia kerja bertujuan untuk memperoleh kesesuaian
antara kebutuhan dunia kerja dan kompetensi peserta didik yang diajarkan di
sekolah.

ii. Penetapan Lokasi PKL


Penetapan lokasi dilaksanakan berdasarkan hasil kerja sama SMK/MAK
dengan dunia kerja. Hal yang digunakan sebagai dasar dalam penetapan PKL
adalah ketersedian kompetensi pada jabatan atau jenis perkerjaan di dunia
kerja dan kapasitas dunia kerja menerima peserta PKL. Kompetensi yang ada
di masing-masing konsentrasi keahlian disesuaikan dengan data yang
diperoleh dari dunia kerja yang selanjutnya dilaksanakan penetapan lokasi.
Hal tersebut dilaksanakan dengan mempertimbangkan daya dukung dan
sumber daya yang dimiliki sekolah dan institusi dunia kerja.

iii. Penetapan waktu dan jangka waktu PKL


Penetapan jangka waktu PKL di SMKN 3 Batu dilaksanakan selama 6 bulan
pada akhir fase F. Dimulai di kelas XII semester 5. Waktu pelaksanaan PKL

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 53


bisa berubah sesuai kesepakatan antara sekolah dengan dunia kerja.

iv. Pemetaan Penempatan Peserta Didik Sesuai Kompetensi


Pemetaan penempatan peserta didik sesuai kompetensi merupakan
proses lanjutan dari hasil pemetaan kompetensi yang disesuaikan dengan
situasi dan kesediaan sumber daya di institusi dunia kerja.

v. Penetapan Pembimbing PKL


Penetapan pembimbing PKL merupakan proses penetapan pembimbing
yang terdiri atas pendidik pembimbing dari sekolah dan pembimbing dari
dunia kerja (instruktur). Pembimbing dari pihak sekolah adalah seorang
pendidik yang bertanggung jawab atas pembelajaran kompetensi peserta
didik atau pendidik lain yang ditugasi untuk keperluan tersebut. Instruktur
merupakan pembimbing dari pihak dunia kerja yang bertindak mengarahkan
dan membimbng peserta didik dalam melakukan pekerjaannya di dunia
kerja.
Tugas pendidik pembimbing adalah :
1) Mengidentifikasi peserta didik yang siap mengikuti PKL;
2) Mendiskusikan dengan peserta didik dan orang tua terkait teknis
keberangkatan ke dunia kerja;
3) Melaksanakan penyerahan peserta didik kepada institusi dunia kerja;
4) Melakukan monitoring PKL di dunia kerja,
5) Menjemput peserta PKL di akhir masa program PKL;
6) Turut menyelesaikan kasus jika terdapat kejadian tertentu di lokasi
PKL, dan
7) Memberikan bimbingan penulisan laporan.

Tugas instruktur antara lain :


1) Mengarahkan, membimbing, dan mementori peserta didik dalam
melakukan pekerjaannya di dunia kerja dan dalam kehidupan sosialnya;
2) Memberikan penilaian hasil kerja, dan
3) Melaporkan kepada pihak sekolah secara berkala perkembangan peserta

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 54


PKL dan jika terdapat kejadian tertentu di lokasi PKL.

vi. Pembekalan Peserta Didik


Program pembekalan PKL yang diberikan kepada peserta didik bertujuan untuk
memberikan pemahaman tentang kegiatan belajar yang harus dilakukan oleh
peserta didik di dunia kerja. Materi pembekalan PKL bagi peserta didik dapat
meliputi beberapa hal antara lain dan tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut:
1) Karakteristik budaya kerja di dunia kerja;
2) Aturan kerja di dunia kerja;
3) Orientasi lingkungan sosiokultural
4) Penyusunan laporan kegiatan harian maupun laporan akhir, dan
5) Penilaian akhir.

b) Pelaksanaan
Proses pelaksanaan PKL di SMKN 3 Batu dilaksanakan sesuai dengan alur berikut.
i. Penempatan Peserta Didik di Dunia Kerja Sesuai Kompetensi
Berdasarkan proses pemetaan kompetensi, penetapan lokasi, dan penyesuaian
dengan kebutuhan sumber daya dunia kerja, proses selanjutnya adalah
penempatan peserta didik di institusi dunia kerja sesuai dengan kesepakatan
antara sekolah dengan institusi pasangan.
ii. Orientasi di tempat PKL
Sebelum melaksanakan PKL, para peserta PKL akan menjalani masa orientasi
kerja yang dilaksanakan oleh instruktur dan pendidik pembimbing. Masa
orientasi kerja merupakan pengenalan tentang dunia kerja kepada peserta
PKL. Pada masa orientasi kerja, para peserta PKL akan mendapatkan materi
pembekalan yang meliputi profil perusahaan, tata tertib perusahaan,
manajemen resiko, kesehatan, keselamatan kerja, gambaran tentang situasi
sosiokultural lingkungan, dan aspek kompetensi yang dinilai selama PKL.
Materi pembekalan masa orientasi kerja dapat disesuaikan dengan peraturan
yang berlaku di institusi tempat peserta melaksanakan PKL.
iii. Pelaksanaan PKL
Pelaksanaan PKL merupakan proses belajar di dunia kerja dengan

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 55


mengaplikasikan teori dan praktik yang dilakukan di sekolah. Perserta didik
melaksanakan praktik kerja secara langsung sesuai dengan bimbingan dan
arahan instruktur. Proses pelaksanaan praktik kerja akan dievaluasi oleh
instruktur di tempat kerja. Penyelenggaraan PKL di SMKN 3 Batu
dilaksanakan secara luring . Apabila dalam hal tertentu penyelenggaraan PKL
tidak dapat dilaksanakan di dunia kerja, sekolah dapat menyelenggarakan
bentuk pembelajaran lain sebagai pengganti PKL. Bentuk pembelajaran lain
dikoordinasikan dengan dunia kerja. dapat berupa:
(1) Kegiatan kewirausahaan sesuai dengan konsentrasi keahlian yang
ditempuh.
(2) Pembelajaran berbasis projek berdasarkan kebutuhan dunia kerja dan
potensi lingkungan serta kearifan lokal.
(3) Kegiatan teaching factory, bagi sekolah yang memiliki program tersebut.
(4) Bagi sekolah yang belum memiliki program teaching factory, dapat
menginduk pada program teaching factory pada SMK lainnya.
iv. Pementoran oleh Instruktur
Pementoran dilakukan oleh Instruktur kepada peserta PKL. Tujuan
pementoran ini adalah sebagai sarana internalisasi tugas pekerjaan yang
diberikan kepada peserta PKL di dunia kerja. Kegiatan mentoring dapat
meliputi beberapa hal sebagai berikut.
(1) Merencanakan pelaksanaan teknis pelaksanan PKL;
(2) Memberikan keteladanan implementasi nilai-nilai karakter budaya dunia
kerja;
(3) Merespon informasi dan permasalahan peserta didik dalam pelaksanaan
PKL, dan
Melayani konsultasi peserta didik terkait pelaksanaan PKL di dunia kerja.
c) Penilaian PKL
Penilaian akan mengukur penguasaan kompetensi peserta didik dalam tiga
aspek, yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian ini juga dapat dijadikan
umpan balik bagi pihak dunia kerja dan sekolah untuk menyempurnakan proses
pembelajaran di sekolah dan di dunia kerja. Selain itu pendidik juga dapat
menggunakan hasil penilaian sebagai bahan pertimbangan ketika harus membuat

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 56


keputusan tentang peserta didik pada akhir masa studi. Penilaian ini juga untuk
mempertimbangkan apakah peserta didik memerlukan remedial dan/atau pengayaan
sampai materi pada kompetensi di PKL tersebut dapat dikuasai dengan baik.
Penilaian yang dilakukan oleh instruktur dan pendidik pembimbing PKL bersifat
komprehensif, untuk mendapatkan informasi pada seluruh aspek perkembangan
peserta didik, baik aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Oleh karena itu
pembimbing PKL di sekolah maupun instruktur di dunia kerja memerlukan instrumen
penilaian yang berbeda untuk mengukur aspek perkembangan peserta didik yang
berbeda pula.
Penilaian yang direncanakan tersebut disusun sebagai acuan pendidik, maupun
satuan pendidikan dalam mengukur ketercapaian tujuan pendidikan dan pembelajaran
secara keseluruhan. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan menyebutkan bahwa penilaian
harus menjamin:
i. Perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan
dicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian;
ii. Pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif,
efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya; dan
iii. Pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan
informatif.

Selain itu penilaian harus mencerminkan konteks sosial peserta didik bukan
menilai tentang sekolah. Hasil penilaian yang telah dilaksanakan baik berupa data
angka maupun data verbal harus dilaporkan secara obyektif dan dapat
dipertanggungjawabkan, serta mampu memberikan informasi yang akurat baik bagi
peserta didik maupun orang tua peserta didik. Komponen penilaian meliputi:
• Penilaian Aspek Sikap
Penilaian pada aspek ini meliputi penilaian disiplin dan tanggung jawab, taat pada
prosedur kerja (SOP), komitmen dan integritas, menghargai dan menghormati
sesama (kesopanan), kreativitas, kerja sama tim, penampilan dan kerapihan
pakaian. Penilaian aspek sikap dapat dilakukan dengan cara observasi atau
pengamatan peserta PKL dalam menjalankan tugas PKL.

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 57


• Penilaian
Aspek PengetahuanPenilaian aspek pengetahuan meliputi penguasaan keilmuan,
identifikasi masalah, dan menemukan alternatif solusi secara kreatif. Penilaian
aspek pengetahuan dapat dilakukan dengan memberikan peserta PKL tes tulis
ataupun lisan.
• Penilaian Aspek Keterampilan
Penilaian Aspek Keterampilan meliputi keahlian dan keterampilan, inovasi,
produktivitas kerja, penguasaan alat kerja. Penilaian aspek keterampilan dapat
dilakukan dengan cara memberikan penilaian pada hasil tugas tertentu yang
diberikan.

Rentang nilai dari ketiga aspek penilaian di atas dan nilai laporan yaitu 1
s.d. 100. Nilai ketuntasan minimal yaitu 70 atau dapat menyesuaikan dengan
ketentuanSMK/MAK Nilai PKL diperoleh dari nilai kegiatan PKL (NPKL) yang
meliputi ketiga aspek di atas dengan bobot 80% dijumlah dengan nilai laporan
(NL) dengan bobot 20%. Nilai akhir peserta mengikuti rumus penilaian sebagai
berikut.

NA = (Nilai Rata-rata 1,2, &3) x 80% + (Nilai Laporan PKL) x 20%

d) Monitoring dan evaluasi PKL


1. Monitoring Terhadap Pelaksanaan PKL
Sesuai dengan Permendikbud No. 50 tahun 2020 tentang Praktik Kerja Lapangan
(PKL), bahwa monitoring terhadap pelaksanaan PKL sebagaimana yang
dimaksud adalah:
(a) Penempatan peserta didik di dunia kerja sesuai kompetensi;
(b) Praktik kerja di lapangan; dan
(c) Mentoring oleh instruktur/pembimbing PKL dari dunia kerja.
Monitoring terhadap pelaksanaan PKL di SMKN 3 Batu dilakukan oleh pendidik
pembimbing paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) periode PKL.

2. Evaluasi terhadap Perencanaan dan Hasil Pelaksanaan PKL


Evaluasi yang dilakukan mengacu pada Permendikbud No. 50 tahun 2020, yakni

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 58


evaluasi terhadap perencanaan dan hasil pelaksanaan PKL. Evaluasi terhadap
perencanaan PKL meliputi:
(a) Pemetaan sesuai kompetensi peserta didik;
(b) Penetapan lokasi PKL (berkomunikasi dengan pihak dunia kerja);
(c) Penetapan jangka waktu PKL;
(d) Pemetaan penempatan peserta didik sesuai kompetensi (dilakukan Pemetaan
Kompetensi);
(e) Penetapan instruktur dan pendidik pembimbing PKL; dan
(f) Pembekalan peserta didik.
Evaluasi terhadap perencanaan dan hasil pelaksanaan PKL dilakukan paling
sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) periode PKL.

5) Data Dunia Industri Tempat PKL Program Keahlian Broadcasting dan Perfilman
Konsentrasi Keahlian Produksi Program Siaran Terlevisi
Nama Dunia Nama
No Alamat Dunia Industri Keterangan
Industri Pimpinan
Jl. Tvri No.1000, Oro-Oro
1 ATV Huda Stasiun Televisi
Ombo, Kec. Batu, Kota Batu
Bagian Protokol dan Protokol dan
Komunikasi Jl. Panglima Sudirman 507, Komunikasi
2 Edy Susanto
Pimpinan (HUMAS Kota Batu Pimpinan
BATU) PEMKOT Batu
Dinas
Jl. Panglima Sudirman 507, Komunikasi dan
3 KOMINFO Andri Wijaya
Kota Batu informatika
PEMKOT Batu
Videofrafi dan
4 CUBE Griya Modern Estate, Batu Zainal Arifin
Fotografi
Hendrikus Videofrafi dan
5 MOVE OUTDOOR Jl. Abdul Gani Atas, Batu
Rizky Fotografi
Galih Chandra Rental dan
Perumahan Puri Savira, Blok
6 OUTLINE Dwi Setyawan, Produksi Konten
C-8, RT.18, RW.8,
S.Ikom Foto & Video
Kel. Mojorejo, Kec. Gilbert Timothy Fotografi dan
7 VARSA CREATIVE
Junrejo, Kota Batu" Geraldo Videografi
Produksi
Gg. Mamasibi No.9, Wahyudha Program
ARTHA BONSAI
8 RT.04/RW.10, Ngaglik, Eldine Pertelevisian
VIO
Kec. Batu, Kota Batu Octaviano dan Produksi
Film

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 59


Nama Dunia Nama
No Alamat Dunia Industri Keterangan
Industri Pimpinan
Produksi
Jl. Imam Sujono No.30, Program
9 DHAMMA TV RW.04, Bulukerto, Kec. Yulianti Suswati Pertelevisian
Bumiaji, Kota Batu dan Produksi
Film
Produksi
Program
Jl. Ciliwung, Purwantoro, Syariful Arif,
10 MALANG TV Pertelevisian
Kec. Blimbing, Kota Malang S.Pd
dan Produksi
Film
Produksi
Jl. Puncak Joyo Agung No.1, Anang Sujoko, Program
11 UB TV Kel, Merjosari, Kec. S.Sos., M.Si., Pertelevisian
Lowokwaru, Kota Malang D.COMM. dan Produksi
Film
Produksi
Jl. Veteran, Ketawanggede, Program
E.PRO
12 Kec. Lowokwaru, Kota Indar Prasetyo Pertelevisian
VIDEOGRAPHY
Malang dan Produksi
Film
Jasa Outbond
Roman
13 CILIWUNG CAMP Jl. Ciliwung, Malang dan Perjalanan
Listyanu, S.Psi
Wisata
Produksi
PERUM Arjuna View B-9, Program
EQUATOR Benny Setiawan,
14 Semanding, Sumbersekar, Pertelevisian
CINEMA S.Ikom
Dau, Malang dan Produksi
Film
Edukasi, Video
Production,
PARADISE Jl. Tlogo Suryo III / 10, Vicky Arif H,
15 Broadcast TV,
PICTURES Malang S.Ikom
Perfilman, dan
Multimedia
MEDIA
Jl. Candi Mendut Sel. No.30, Fotografi,
SABILISSALAM
16 Tulusrejo, Kec. Lowokwaru, Mas Adzanil Videografi, dan
(MASJID
Kota Malang Desain Grafis
SABILISSALAM)
Produksi
Jl. Sumatera No.31-G, Program
JAWA POS TV Rudy Ahmad
17 Gubeng, Kec. Gubeng, Kota Pertelevisian
SURABAYA Syafei Harahap
SBY, Jawa Timur dan Produksi
Film
Produksi
Jl. Tais Nasution No.21, Program
I NEWS TV (MNC Ahmad
18 Embong Kaliasin, Genteng, Pertelevisian
GROUP) Willyanto
Kota Surabaya, Jawa Timur dan Produksi
Film

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 60


Nama Dunia Nama
No Alamat Dunia Industri Keterangan
Industri Pimpinan
Produksi
Jl. Kantil Dusun Dadapan Program
19 JTV KEDIRI Desa Sumberejo Kec. Simon Bagus Pertelevisian
Ngasem Kabupaten Kediri dan Produksi
Film
Jl. H. Abdul Qodir Jaelani Rt
Abdul Kharis Fotografi dan
20 NARO KAMERA 25. Rw 08 Lebo, Madiredo,
Nurullah Videografi
Pujon
Tabel

3.1.2. Program Keahlian Desain Komunikasi Visual


A. Struktur Kurikulum
Bidang Keahlian : Seni dan Eknomi Kreatif
Program Keahlian : Desain Komunikasi Visual
Konsentrasi Keahlian : Desain Komunikasi Visual

Alokasi
No Mata Pelajaran Alokasi P5 Total JP
Intrakurikuler
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum :
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 90 18 108(3)
2 Pendidikan Pancasila 54 18 72(2)
3 Bahasa Indonesia 108 36 144(4)
4 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 90 18 108(3)
5 Sejarah 54 18 72(2)
6 Seni Budaya 54 18 72(2)
7 Muatan Lokal 72 - 72(2)
Jumlah JP Mata Pelajaran Umum (A) : 522 126 648(18)
B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan :
1 Matematika 108 36 144(4)
2 Bahasa Inggris 108 36 144(4)
3 Informatika 108 36 144(4)
4 Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 162 54 216(6)
5 Dasar-dasar Program Keahlian 432 - 432(12)
6 Mata Pelajaran Konsentrasi Keahlian - - -
7 Projek Kreatif dan Kewirausahaan - - -
8 Praktik Kerja Lapangan - - -
9 Mata Pelajaran Pilihan - - -
Jumlah JP Mata Pelajaran Kejuruan (B) : 918 162 1080(30)
Total JP 1440 288 1728(48)
Tabel 3.1.2.1 Struktur Kurikulum Konsentrasi Keahlian Desain Komunikasi Visual Kelas X

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 61


Alokasi
No Mata Pelajaran Alokasi P5 Total JP
Intrakurikuler
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum :
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 90 18 108(3)
2 Pendidikan Pancasila 54 18 72(2)
3 Bahasa Indonesia 90 18 108(3)
4 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 54 18 72(2)
5 Sejarah 54 18 72(2)
6 Seni Budaya - - -
7 Muatan Lokal 72 - 72(2)
Jumlah JP Mata Pelajaran Umum (A) : 414 90 504(14)
B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan :
1 Matematika 90 18 108(3)
2 Bahasa Inggris 108 36 144(4)
3 Informatika - - -
4 Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial - - -
5 Dasar-dasar Program Keahlian - - -
6 Mata Pelajaran Konsentrasi Keahlian 648 - 648(18)
7 Projek Kreatif dan Kewirausahaan 180 - 180(5)
8 Praktik Kerja Lapangan - - -
9 Mata Pelajaran Pilihan 144 - 144(4)
Jumlah JP Mata Pelajaran Kejuruan (B) : 1170 54 1224(34)
Total JP 1584 144 1728(48)
Tabel 3.1.2.2 Struktur Kurikulum Konsentrasi Keahlian Desain Komunikasi Visual Kelas XI

Alokasi
No Mata Pelajaran Alokasi P5 Total JP
Intrakurikuler
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum :
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 36 18 54(1,5)
2 Pendidikan Pancasila 36 - 36(1)
3 Bahasa Indonesia 36 18 54(1,5)
4 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan - -
5 Sejarah - -
6 Seni Budaya - -
7 Muatan Lokal 36 - 36(1)
Jumlah JP Mata Pelajaran Umum (A) : 144 36 180(5)
B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan :
1 Matematika 54 - 54(1,5)
2 Bahasa Inggris 72 - 72(2)
3 Informatika - -
4 Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial - -
5 Dasar-dasar Program Keahlian - -
6 Mata Pelajaran Konsentrasi Keahlian 396 - 396(11)

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 62


Alokasi
No Mata Pelajaran Alokasi P5 Total JP
Intrakurikuler
7 Projek Kreatif dan Kewirausahaan 90 - 90(2,5)
8 Praktik Kerja Lapangan 792 - 792(22)
9 Mata Pelajaran Pilihan 108 - 108(3)
Jumlah JP Mata Pelajaran Kejuruan (B) : 1512 - 1512(42)
Total JP 1656 36 1692(47)
Tabel 3.1.2.3 Struktur Kurikulum Konsentrasi Keahlian Desain Komunikasi Visual Kelas XII

A. Capaian Pembelajaran
Pedoman pengembangan pembelajaran Konsentrasi Keahlian Desain
Komunikasi Visual pada kurikulum merdeka menggunakan;
1) Capaian Pembelajaran dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi untuk mata pelajaran (a) Umum, yang terdiri dari mata pelajaran
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila, Bahasa
Indonesia, Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan, Sejarah, Seni
Budaya; (b) Kejuruan, meliputi Matematika, Bahasa Inggris, Informatika,
Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial serta Dasar – dasar Program
Keahlian Desain Komunikasi Visual.
2) Capaian Pembelajaran untuk kelompok mata pelajaran konsentrasi Desain
Komunikasi Visual meliputi mata pelajaran Prinsip Dasar Desain dan
Komunikasi, Perangkat Lunak Desain, Menerapkan Design Brief, Karya
Desain, Proses Produksi Desain.
3) Capaian Pembelajaran untuk kelompok mata pelajaran kejuruan Projek
Kreatif dan Kewirausahaan, dikembangkan pusat.
4) Capaian Pembelajaran untuk kelompok mata pelajaran pilihan mengacu
kepada mata pelajaran yang dipilih oleh masing-masing peserta didik sesuai
dengan pilihannya. Mata pelajaran piliha meliputi pendalaman mata
pelajaran konsentrasi keahlian, pilihan mata pelajaran lintas konsentrasi
keahlian, pendalaman mata pelajaran akademik mengacu CP mata pelajaran
Matematika, Bahasa Inggris, Informatika, dan / atau Projek IPAS.
5) Capaian Pembelajaran Muatan Lokal dikembangkan oleh Sekolah bersama
dengan MGMP Bahasa Jawa Propinsi Jawa Timur serta sesuai karakteristik
budaya masyarakat sekitar sekolah.
KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 63
B. Penetapan Konsentrasi Keahlian Desain Komunikasi Visual
Pemilihan konsentrasi berdasarkan minat dan bakat atau passion peserta
didik, setelah memiliki pengalaman belajar pada fase E (kelas X), sehingga peserta
didik diharapkan benar-benar telah memahami secara mendalam ruang lingkup
Program Konsentrasi keahlian Desain Komunikasi Visual (DKV) antara lain
profesi kerja setelah lulus, jabatan dalam pekerjaan, peluang usaha, jenis
kompetensi, fasilitas yang digunakan. Pihak sekolah dapat memberikan saran
kepada peserta didik atas pilihannya, berdasarkan dari pengamatan terhadap
karya-karya peserta didik selama mengikuti pembelajaran pada fase E (kelas X).
sekolah menggunakan intrumen untuk mengetahui bakat, minat, dan passion
peserta didik.
Program Keahlian Desain Komunikasi Visual terbagi menjadi 4
konsentrasi yaitu Graphic Designer, Videographer, Photographer dan UI & UX
Designer. Hal ini dikarenakan sebelum penerapan Kurikulum pradigma baru ini,
SMK Negeri 3 Batu sudah memiliki 3 kompetensi keahlian tersebut, yang pada
spektrum baru digabungkan menjadi program keahlian Desain Komunikasi
Visual. Selain alasan tersebut, Graphic Designer, Videographer dan Photographer
dinilai masih sangat prospektif sejak awal berdiri hingga proyeksi 5 tahun ke
depan. Untuk itu perlu dilakukan beberapa penyesuaian terhadap kebutuhan
industri. Saat ini Graphic Designer, Videographer dan Photographer sudah
bekerjasama dengan lebih dari 40 perusahaan baik di dalam maupun luar kota
batu.

C. Praktek Kerja Lapangan (PKL)


1. Deskripsi Mata Pelajaran PKL
Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi No.
165/M/2021 tentang Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan,
PKL dinyatakan sebagai mata pelajaran yang mempunyai kedudukan dan peran
yang sama dengan mata pelajaran lainnya sesuai dengan struktur program
kurikulum, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, asesmen, remedial dan
pengayaan.
Mata pelajaran PKL merupakan mata pelajaran yang dilaksanakan secara

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 64


blok dan direncanakan pelaksanaannya di fase F selama 6 bulan sebagai wahana
pembelajaran di dunia kerja untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik
meningkatkan penguasaan kompetensi teknis (hard skill) sesuai dengan
konsentrasi keahliannya serta menginternalisasi karakter dan budaya kerja (soft
skill).
2. Fungsi Mata Pelajaran PKL
Mata pelajaran PKL berfungsi memberikan wahana bagi peserta didik
untuk melengkapi kompetensi yang harus dikuasainya secara utuh sesuai
tuntutan kurikulum dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di dunia kerja,
mengaplikasikan kompetensi-kompetensi yang telah dipelajari di satuan
pendidikan pada pekerjaan nyata, dan menginternalisasi etos dan budaya kerja
yang berlaku di dunia kerja.

3. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran PKL

CAPAIAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Bidang Keahlian : Seni dan Ekonomi Kreatif
Program Keahlian : Desain Komunikasi Visual
Mata Pelajaran : Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Waktu : 792 Jam Pelajaran

1) Rasional
Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi Nomor 165/M/2021 tentang Program Sekolah Menengah
Kejuruan Pusat Keunggulan, pada lampiran II, point 9 menjelaskan bahwa
Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan mata pelajaran yang
dilaksanakan secara blok dan direncanakan pelaksanaannya di fase F
selama 6 bulan, sebagai wahana pembelajaran di dunia kerja untuk
KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 65
memberikan kesempatan kepada peserta didik meningkatkan penguasaan
kompetensi teknis (hard skill) sesuai dengan konsentrasi keahliannya serta
menginternalisasi karakter dan budaya kerja (soft skill). Pada struktur
kurikulum sekolah menengah kejuruan yang menjadi bagian tidak
terpisahkan dari lampiran keputusan menteri tersebut, dijabarkan bahwa
PKL adalah sebuah mata pelajaran kelompok kejuruan yang dilaksanakan
pada fase F dengan 792 jam pelajaran per tahun atau 44 jam pelajaran per
minggu.
Kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran PKL dilaksanakan
untuk mempelajari kompetensi teknis yang belum tuntas, memperkuat
kompetensi teknis yang sudah dimiliki, mengembangkan renjana (passion),
menginternalisasi etos dan budaya kerja, dan melakukan transfer teknologi
antara sekolah dan dunia kerja tempat PKL. Selama kegiatan pembelajaran
tersebut, peserta didik dapat mengamati dan meniru tindakan-tindakan
(approximating) praktik pelaksanaan pekerjaan secara nyata, bekerja
dengan bantuan dan pengawasan dari pekerja yang menjadi mentornya,
dan/atau bekerja secara mandiri berdasarkan Standar Operasional Prosedur
(SOP) yang berlaku di dunia kerja, sehingga pada akhirnya mampu
melakukan aktualisasi dan eksplorasi berdasarkan pengalaman langsung
tersebut.
Melalui kegiatan pembelajaran langsung di dunia kerja, peserta
didik akan mampu membangun serta menginternalisasi nilai-nilai dan
karakter sebagai pribadi yang mandiri, kreatif, bernalar kritis, mampu
bergotong royong, dan berkebinekaan global.

2) Tujuan
Mata Pelajaran PKL dimaksudkan untuk membekali peserta didik
dengan seperangkat kemampuan teknis (hard skills), sikap dan etos kerja
(soft skills) sesuai kebutuhan dan perkembangan dunia kerja. Melalui
kegiatan pembelajaran langsung di dunia kerja yang sesuai, peserta didik
akan mampu meningkatkan penguasaan kompetensi teknis, sikap dan etos
kerja sesuai dengan konsentrasi keahlian yang dipelajari serta tuntutan

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 66


kebutuhan dunia kerja.
Mata pelajaran PKL bertujuan membekali peserta didik mampu:
a) Menguasai kompetensi teknis secara utuh sesuai kompetensi keahlian
yang dipelajari;
b) Menerapkan kompetensi teknis yang dikuasainya pada pekerjaan yang
sesungguhnya sesuai SOP yang berlaku di dunia kerja;
c) Menerapkan berkomunikasi secara lisan dan tulisan sesuai dengan
kaidah dan etika komunikasi yang baik dan benar di dalam interaksi
kerja;
d) Bekerja secara mandiri dan/atau bekerja di dalam tim;
e) Menerapkan peraturan dan/atau tata tertib yang berlaku di dunia kerja;
f) Menjadi agen saling transfer teknologi antara sekolah dan dunia kerja.
3) Karakteristik
Mata Pelajaran PKL merupakan program pembelajaran di SMK yang
dilaksanakan di dunia kerja serta melibatkan pekerja yang ahli di bidangnya
dari dunia kerja. Pembelajaran mata pelajaran PKL direncanakan,
dilaksanakan, dan dievaluasi bersama oleh satuan pendidikan dan dunia
kerja.

Pelakasanaan pembelajaran pada Mata Pelajaran PKL menerapkan


prinsip sistem pelatihan berotasi atau Training Rotation System (TRS) agar
peserta didik mempelajari kompetensi pada konsentrasi keahlian secara
utuh sesuai dengan divisi pembagian area kerja di dunia kerja yang dapat
dilakukan dalam 1 (satu) dunia kerja dan/atau di beberapa dunia kerja yang
disusun dan disepakati oleh satuan pendidikan dan dunia kerja.

Mata Pelajaran Praktik Kerja Lapangan (PKL) terdiri atas 3 (tiga) elemen
berikut.

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 67


Elemen Deskripsi

Peningkatan Meliputi penguasaan kompetensi teknis yang belum


penguasaan kompetensi tuntas dipelajari dan menguasai kompetensi teknis
teknis secara utuh baru sesuai dengan konsentrasi keahlian

Penerapan kompetensi Meliputi penerapan tentang perencanaan,


teknis pada pekerjaan pelaksanaan proses produksi (barang dan/atau jasa),
yang sesungguhnya pengawasan proses produksi, pemeriksaan mutu
produk, dan pemasaran produk sesuai dengan SOP
yang berlaku di dunia kerja.

Internalisasi etika dan Meliputi penginternalisasian cara berkomunikasi


budaya kerja secara lisan dan tulisan, etika berkomunikasi dalam
bekerja, bekerja secara mandiri dan/atau bekerja di
dalam tim dan menerapkan peraturan dan/atau tata
tertib yang berlaku di dunia kerja.

4) Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mempunyai kemampuan teknis dan
nonteknis yang jauh lebih baik sehingga selesai melaksanakan Mata
Pelajaran PKL mereka siap berkarya, bekerja, berwirausaha, dan/atau
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sesuai kompetensi,
minat dan bakat (passion) yang dimilikinya.
Capaian Pembelajaran pada elemen-elemen Mata Pelajaran PKL dapat
diuraikan sebagai berikut.

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 68


Elemen Capaian Pembelajaran

Peningkatan Pada akhir fase F, peserta didik mampu


penguasaan kompetensi menguasai kompetensi teknis yang belum tuntas
teknis secara utuh dipelajari dan menguasai kompetensi teknis baru
sesuai dengan konsentrasi keahlian.

Penerapan kompetensi Pada akhir fase F, peserta didik mampu


teknis pada pekerjaan menerapkan tentang perencanaan, pelaksanaan
yang sesungguhnya proses produksi (barang dan/atau jasa),
pengawasan proses produksi, pemeriksaan mutu
produk, dan pemasaran produk sesuai dengan
SOP yang berlaku di dunia kerja.

Internalisasi etika dan Pada akhir fase F, peserta didik mampu


budaya kerja menerapkan cara berkomunikasi secara lisan
dan tulisan, etika berkomunikasi dalam bekerja,
bekerja secara mandiri dan/atau bekerja di dalam
tim dan menerapkan peraturan dan/atau tata
tertib yang berlaku di dunia kerja.

4. Prosedur Pelaksanaan Mata Pelajaran PKL di SMKN 3 Batu


Pelaksanaan Program Praktik Kerja Lapangan (PKL) di SMK Negeri 3
Batu disusun bersama antara sekolah dan DUDIKA dalam rangka memenuhi
kebutuhan kompetensi peserta didik, sekaligus merupakan wahana berkontribusi
bagi DUDIKAterhadap upaya pengembangan pendidikan di SMK Negeri 3
Batu. PKL yang berlaku di kurikulum SMK PK telah terintegrasi dalam mata
pelajaran yang diakui menjadi jam mengajar pendidik . Berlakunya jam
mengajar pendidik berdasarkan jumlah DUDIKA maupun jumlah peserta didik.
Berdasarkan Kepmendikbudristek RI Nomor 165/M/2021 tentang
Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan, durasi waktu praktik
kerja lapangan, yaitu minimal setara dengan 792 jam (44 jam tugas terstruktur).

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 69


Adapun alur pelaksanaan PKL di SMKN 3 Batu adalah sebagai berikut:
a) Perencanaan,
b) Pelaksanaan,
c) Penilaian,
d) Monitoring dan Evaluasi,
Kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan penilaian dilakukan bersama oleh
pendidik pengampu dari satuan pendidikan dan dunia kerja mitra. Sedangkan
monitoring dan evaluasi dilaksanakan oleh manajemen satuan pendidikan dan
perwakilan dari dunia kerja mitra. Pelaksanaan kegiatan tersebut secara
keseluruhan dapat digambarkan sebagaimana diagram berikut.

Gambar 3.1 Prosedur pelaksanaan mata pelajaran PKL

a) Perencanaan
Perencanaan pembelajaran Mata Pelajaran PKL disusun bersama SMKN
3 Batu dengan dunia kerja agar dapat memenuhi kebutuhan peserta didik
sesuai ketentuan dunia kerja. Sekolah dan dunia kerja memetakan
kompetensi apa saja yang akan dipelajari di dunia kerja, memetakan
kompetensi yang ada di sekolah dan di dunia kerja mitra, tempat pelaksanaan
mapel di sekolah atau di dunia kerja mitra, bahkan teknis pelaksanaan mapel
PKL.
Pada tahapan perencanaan mata pelajaran PKL di SMKN 3 Batu mengikuti

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 70


alur sebagai berikut :

Gambar 3.2 Prosedur perencanaan mata pelajaran PKL

i. Pemetaan Kompetensi
Pemetaan kompetensi merupakan proses analisis kompetensi peserta
didik SMK/MAK berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) dari mata pelajaran
pada kompetensi keahlian yang dapat dilaksanakan di dunia kerja. Proses
pemetaan tersebut dilaksanakan berdasarkan peluang pembelajaran praktik
di masing-masing dunia kerja. Pemetaan kompetensi peserta didik
SMK/MAK terhadap persyaratan dunia kerja bertujuan untuk memperoleh
kesesuaian antara kebutuhan dunia kerja dan kompetensi peserta didik yang
diajarkan di sekolah.

ii. Penetapan Lokasi PKL


Penetapan lokasi dilaksanakan berdasarkan hasil kerja sama
SMK/MAK dengan dunia kerja. Hal yang digunakan sebagai dasar dalam
penetapan PKL adalah ketersedian kompetensi pada jabatan atau jenis
perkerjaan di dunia kerja dan kapasitas dunia kerja menerima peserta PKL.
Kompetensi yang ada di masing-masing konsentrasi keahlian disesuaikan
dengan data yang diperoleh dari dunia kerja yang selanjutnya dilaksanakan
penetapan lokasi. Hal tersebut dilaksanakan dengan mempertimbangkan
daya dukung dan sumber daya yang dimiliki sekolah dan institusi dunia
kerja.

iii. Penetapan waktu dan jangka waktu PKL


Penetapan jangka waktu PKL di SMKN 3 Batu dilaksanakan selama 6

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 71


bulan pada akhir fase F. Dimulai di kelas XII semester 5. Waktu pelaksanaan
PKL bisa berubah sesuai kesepakatan antara sekolah dengan dunia kerja.

iv. Pemetaan Penempatan Peserta Didik Sesuai Kompetensi


Pemetaan penempatan peserta didik sesuai kompetensi merupakan
proses lanjutan dari hasil pemetaan kompetensi yang disesuaikan dengan
situasi dan kesediaan sumber daya di institusi dunia kerja.

v. Penetapan Pembimbing PKL


Penetapan pembimbing PKL merupakan proses penetapan pembimbing
yang terdiri atas pendidik pembimbing dari sekolah dan pembimbing dari
dunia kerja (instruktur). Pembimbing dari pihak sekolah adalah seorang
pendidik yang bertanggung jawab atas pembelajaran kompetensi peserta
didik atau pendidik lain yang ditugasi untuk keperluan tersebut. Instruktur
merupakan pembimbing dari pihak dunia kerja yang bertindak
mengarahkan dan membimbng peserta didik dalam melakukan
pekerjaannya di dunia kerja.
Tugas pendidik pembimbing adalah :
1) Mengidentifikasi peserta didik yang siap mengikuti PKL;
2) Mendiskusikan dengan peserta didik dan orang tua terkait teknis
keberangkatan ke dunia kerja;
3) Melaksanakan penyerahan peserta didik kepada institusi dunia kerja;
4) Melakukan monitoring PKL di dunia kerja,
5) Menjemput peserta PKL di akhir masa program PKL;
6) Turut menyelesaikan kasus jika terdapat kejadian tertentu di lokasi
PKL, dan
7) Memberikan bimbingan penulisan laporan.

Tugas instruktur antara lain :


1) Mengarahkan, membimbing, dan mementori peserta didik dalam
melakukan pekerjaannya di dunia kerja dan dalam kehidupan

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 72


sosialnya;
2) Memberikan penilaian hasil kerja, dan
3) Melaporkan kepada pihak sekolah secara berkala perkembangan
peserta PKL dan jika terdapat kejadian tertentu di lokasi PKL.

vi. Pembekalan Peserta Didik


Program pembekalan PKL yang diberikan kepada peserta didik bertujuan untuk
memberikan pemahaman tentang kegiatan belajar yang harus dilakukan oleh
peserta didik di dunia kerja. Materi pembekalan PKL bagi peserta didik dapat
meliputi beberapa hal antara lain dan tidak terbatas pada hal-hal sebagai
berikut:
1) Karakteristik budaya kerja di dunia kerja;
2) Aturan kerja di dunia kerja;
3) Orientasi lingkungan sosiokultural
4) Penyusunan laporan kegiatan harian maupun laporan akhir, dan
5) Penilaian akhir.

b) Pelaksanaan
Proses pelaksanaan PKL di SMKN 3 Batu dilaksanakan sesuai dengan alur berikut.
i. Penempatan Peserta Didik di Dunia Kerja Sesuai Kompetensi
Berdasarkan proses pemetaan kompetensi, penetapan lokasi, dan
penyesuaian dengan kebutuhan sumber daya dunia kerja, proses selanjutnya
adalah penempatan peserta didik di institusi dunia kerja sesuai dengan
kesepakatan antara sekolah dengan institusi pasangan.
ii. Orientasi di tempat PKL
Sebelum melaksanakan PKL, para peserta PKL akan menjalani masa
orientasi kerja yang dilaksanakan oleh instruktur dan pendidik pembimbing.
Masa orientasi kerja merupakan pengenalan tentang dunia kerja kepada
peserta PKL. Pada masa orientasi kerja, para peserta PKL akan mendapatkan
materi pembekalan yang meliputi profil perusahaan, tata tertib perusahaan,
manajemen resiko, kesehatan, keselamatan kerja, gambaran tentang situasi
sosiokultural lingkungan, dan aspek kompetensi yang dinilai selama PKL.

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 73


Materi pembekalan masa orientasi kerja dapat disesuaikan dengan peraturan
yang berlaku di institusi tempat peserta melaksanakan PKL.
iii. Pelaksanaan PKL
Pelaksanaan PKL merupakan proses belajar di dunia kerja dengan
mengaplikasikan teori dan praktik yang dilakukan di sekolah. Perserta didik
melaksanakan praktik kerja secara langsung sesuai dengan bimbingan dan
arahan instruktur. Proses pelaksanaan praktik kerja akan dievaluasi oleh
instruktur di tempat kerja. Penyelenggaraan PKL di SMKN 3 Batu
dilaksanakan secara luring . Apabila dalam hal tertentu penyelenggaraan
PKL tidak dapat dilaksanakan di dunia kerja, sekolah dapat
menyelenggarakan bentuk pembelajaran lain sebagai pengganti PKL.
Bentuk pembelajaran lain dikoordinasikan dengan dunia kerja. dapat berupa:
(1) Kegiatan kewirausahaan sesuai dengan konsentrasi keahlian yang
ditempuh.
(2) Pembelajaran berbasis projek berdasarkan kebutuhan dunia kerja dan
potensi lingkungan serta kearifan lokal.
(3) Kegiatan teaching factory, bagi sekolah yang memiliki program tersebut.
(4) Bagi sekolah yang belum memiliki program teaching factory, dapat
menginduk pada program teaching factory pada SMK lainnya.
iv. Pementoran oleh Instruktur
Pementoran dilakukan oleh Instruktur kepada peserta PKL. Tujuan
pementoran ini adalah sebagai sarana internalisasi tugas pekerjaan yang
diberikan kepada peserta PKL di dunia kerja. Kegiatan mentoring dapat
meliputi beberapa hal sebagai berikut.
(1) Merencanakan pelaksanaan teknis pelaksanan PKL;
(2) Memberikan keteladanan implementasi nilai-nilai karakter budaya
dunia kerja;
(3) Merespon informasi dan permasalahan peserta didik dalam pelaksanaan
PKL, dan
(4) Melayani konsultasi peserta didik terkait pelaksanaan PKL di dunia

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 74


kerja.
c) Penilaian PKL
Penilaian akan mengukur penguasaan kompetensi peserta didik dalam tiga
aspek, yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian ini juga dapat
dijadikan umpan balik bagi pihak dunia kerja dan sekolah untuk menyempurnakan
proses pembelajaran di sekolah dan di dunia kerja. Selain itu pendidik juga dapat
menggunakan hasil penilaian sebagai bahan pertimbangan ketika harus membuat
keputusan tentang peserta didik pada akhir masa studi. Penilaian ini juga untuk
mempertimbangkan apakah peserta didik memerlukan remedial dan/atau pengayaan
sampai materi pada kompetensi di PKL tersebut dapat dikuasai dengan baik.
Penilaian yang dilakukan oleh instruktur dan pendidik pembimbing PKL bersifat
komprehensif, untuk mendapatkan informasi pada seluruh aspek perkembangan
peserta didik, baik aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Oleh karena itu
pembimbing PKL di sekolah maupun instruktur di dunia kerja memerlukan
instrumen penilaian yang berbeda untuk mengukur aspek perkembangan peserta
didik yang berbeda pula.
Penilaian yang direncanakan tersebut disusun sebagai acuan pendidik, maupun
satuan pendidikan dalam mengukur ketercapaian tujuan pendidikan dan
pembelajaran secara keseluruhan. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan
menyebutkan bahwa penilaian harus menjamin:
i. Perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan
dicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian;
ii. Pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif,
efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya; dan
iii. Pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan
informatif.

Selain itu penilaian harus mencerminkan konteks sosial peserta didik bukan
menilai tentang sekolah. Hasil penilaian yang telah dilaksanakan baik berupa data
angka maupun data verbal harus dilaporkan secara obyektif dan dapat
dipertanggungjawabkan, serta mampu memberikan informasi yang akurat baik bagi

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 75


peserta didik maupun orang tua peserta didik. Komponen penilaian meliputi:
• Penilaian Aspek Sikap
Penilaian pada aspek ini meliputi penilaian disiplin dan tanggung jawab, taat
pada prosedur kerja (SOP), komitmen dan integritas, menghargai dan
menghormati sesama (kesopanan), kreativitas, kerja sama tim, penampilan dan
kerapihan pakaian. Penilaian aspek sikap dapat dilakukan dengan cara observasi
atau pengamatan peserta PKL dalam menjalankan tugas PKL.
• Penilaian
Aspek PengetahuanPenilaian aspek pengetahuan meliputi penguasaan keilmuan,
identifikasi masalah, dan menemukan alternatif solusi secara kreatif. Penilaian
aspek pengetahuan dapat dilakukan dengan memberikan peserta PKL tes tulis
ataupun lisan.
• Penilaian Aspek Keterampilan
Penilaian Aspek Keterampilan meliputi keahlian dan keterampilan, inovasi,
produktivitas kerja, penguasaan alat kerja. Penilaian aspek keterampilan dapat
dilakukan dengan cara memberikan penilaian pada hasil tugas tertentu yang
diberikan.

Rentang nilai dari ketiga aspek penilaian di atas dan nilai laporan yaitu 1
s.d. 100. Nilai ketuntasan minimal yaitu 70 atau dapat menyesuaikan dengan
ketentuanSMK/MAK Nilai PKL diperoleh dari nilai kegiatan PKL (NPKL) yang
meliputi ketiga aspek di atas dengan bobot 80% dijumlah dengan nilai laporan
(NL) dengan bobot 20%. Nilai akhir peserta mengikuti rumus penilaian sebagai
berikut.

NA = (Nilai Rata-rata 1,2, &3) x 80% + (Nilai Laporan PKL) x 20%

d) Monitoring dan evaluasi PKL


1. Monitoring Terhadap Pelaksanaan PKL
Sesuai dengan Permendikbud No. 50 tahun 2020 tentang Praktik Kerja Lapangan
(PKL), bahwa monitoring terhadap pelaksanaan PKL sebagaimana yang

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 76


dimaksud adalah:
(a) Penempatan peserta didik di dunia kerja sesuai kompetensi;
(b) Praktik kerja di lapangan; dan
(c) Mentoring oleh instruktur/pembimbing PKL dari dunia kerja.
Monitoring terhadap pelaksanaan PKL di SMKN 3 Batu dilakukan oleh pendidik
pembimbing paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) periode PKL.

2. Evaluasi terhadap Perencanaan dan Hasil Pelaksanaan PKL


Evaluasi yang dilakukan mengacu pada Permendikbud No. 50 tahun 2020, yakni
evaluasi terhadap perencanaan dan hasil pelaksanaan PKL. Evaluasi terhadap
perencanaan PKL meliputi:
(a) Pemetaan sesuai kompetensi peserta didik;
(b) Penetapan lokasi PKL (berkomunikasi dengan pihak dunia kerja);
(c) Penetapan jangka waktu PKL;
(d) Pemetaan penempatan peserta didik sesuai kompetensi (dilakukan Pemetaan
Kompetensi);
(e) Penetapan instruktur dan pendidik pembimbing PKL; dan
(f) Pembekalan peserta didik.
Evaluasi terhadap perencanaan dan hasil pelaksanaan PKL dilakukan paling
sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) periode PKL.

5. Data Dunia Industri Tempat PKL Program Keahlian Desain Komunikasi Visual

Nama Dunia Alamat Dunia Nama


No Keterangan
Industri Industri Pimpinan
Jl. Soekarno Hatta
No.1, Mojolangu, Kec.
Industri
1 APKB Lowokwaru, Kota Ir. Riyanto
Kreatif
Malang, Jawa Timur
65142
Jl. Soekarno Hatta
No.1, Mojolangu, Kec.
2 JAWARA Lowokwaru, Kota - -
Malang, Jawa Timur
65142

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 77


Nama Dunia Alamat Dunia Nama
No Keterangan
Industri Industri Pimpinan
Jalan candi waringin
PT ERA no.6 Mojolangu Jasa Desain
Maratul
3 MULIA ABADI kecamatan Lowokwaru Grafis dan
Chusniah
SEJAHTERA Kota Malang Jawa Multimedia
Timur
Jl. Dewi Sartika III
No.12c, Temas, Kec. Fotografi dan
4 Opa photograph Mas Adit
Batu, Kota Batu, Jawa Videografi
Timur 65317
Karang Ampel RT. 17 Jasa Desain
RW. 02, Karangwidoro, Grafis,
5 Walang sangit FITRIANA
Kec. Dau, Malang, Fotografi dan
Jawa Timur 65151 Percetakan
Jl. Hasanudin,
Photography,
Jujuk Giripurno, Kec.
6 Pak Jujuk Desain Grafis
photographi Bumiaji, Kota Batu,
& Multimedia
Jawa Timur 65333
Jl. Brigjend Abd Manan
Jasa
Wijaya No.322, Maron,
Raditya Pembuatan
7 Elemen slide Pujon Lor, Kec. Pujon,
Febrian Desain Slide
Malang, Jawa Timur
Presentasi
65391
Jalan Moto Joyo No.10,
Babatan, Tegalgondo,
Desain
8 Sandrace Kec. Karang Ploso, Tri Sandy S.
Clothing
Malang, Jawa Timur
65152
Jl. Indragiri Awaluddin
Awanda Jasa Design
9 Gg.IV/Rodeo RT.4/10 Jamil, SE,
collection dan Sablon
Sumberejo Kota Batu S.Pd
Pasar Apung Nusantara,
Jl. Terusan Sultan
DYASSS THE Yusuf Desain
10 Agung No.2, Ngaglik,
INCONCEPT Adinata Clothing
Kec. Batu, Kota Batu,
Jawa Timur 65314
Gg. 9 No.20,
RT.1/RW.8,
Andika Aris Video
11 Black studio Pesanggrahan, Kec.
Fianto Production
Batu, Kota Batu, Jawa
Timur 65313
PERCETAKAN Donowarih, Kec.
12 RIA JAYA Karangploso, Kab. Muhajir Percetakan
MAKMUR Malang

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 78


Nama Dunia Alamat Dunia Nama
No Keterangan
Industri Industri Pimpinan
Jl. Damun No.77, Beji,
RAFFI Kec. Junrejo, Kota Achmad Desain Kaos
13
COLLECTION Batu, Jawa Timur Efendi dan sablon
65326
Jl. Candi Mendut Sel.
No.30, Tulusrejo, Kec. Multimedia
Farid
14 IT Sabilissalam Lowokwaru, Kota dan Jaringan
Hijriahwan
Malang, Jawa Timur Komputer
65141
Jalan Raya Pandanrejo
No. 37, Bumiaji, Kec. Yoyok Puji Percetakan,
15 Dendro
Bumiaji, Kota Batu, Purnomo Design Grafis
Jawa Timur 65332
Jl. Ir. Sukarno No.45 Dodid
16 Horison Printing Percetakan
Beji, Junrejo Kota Batu Efendy
Jl. Sudimoro No.38,
Mojolangu, Kec.
Agy Fotografi dan
17 Antzcreator Lowokwaru, Kota
Pradinanta Videografi
Malang, Jawa Timur
65142
Jl. Soekarno Hatta
Indah IV No.1, Imanusrin
BREAKER Mojolangu, Kec. Busyairi Videografi
18
CREATIVE Lowokwaru, Kota Muslim, dan Fotografi
Malang, Jawa Timur S.Pd., M.Pd
65132
Jl. Loncat Indah
Whusss No.kav. 5, Tasikmadu,
Saktiawan Video
19 Production/IDO Kec. Lowokwaru, Kota
Amir Production
ZAD Malang, Jawa Timur
65143
Jl. Agus Salim No.21,
Anugerah Sisir, Kec. Batu, Kota Carolin Digital
20
printing Batu, Jawa Timur Nathalia Printing
65314
Jln. KH Agus Salim
No.106, Temas, Kota
21 Hotel Kontena - -
Batu, Jawa Timur
65315
Jl. Pelabuhan Ketapang Jasa
1A Gg. Kri Badik No.7- developer
PT.Kawan Kita Anton
22 8, Bakalankrajan, Kec. website dan
Solusindo Maulana
Sukun, Kota Malang, aplikasi
Jawa Timur 65148 mobile

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 79


Nama Dunia Alamat Dunia Nama
No Keterangan
Industri Industri Pimpinan
Megawarna Jl. C. Badut No.2 A, Elkana Digital
23
Malang Mojolangu Guntur H Printing
Temas, Kec. Batu, Kota Percetakan/Pr
24 DnD Art Batu, Jawa Timur Pandinar inting, Sablon
65315 dan Garmen
Perum Pondok Alam
Sigura-gura Blok A3-
No.5, Karangbesuki, Nicko Fotografi dan
25 NICIO
Kec. Sukun, Kota Nurdiansyah Videografi
Malang, Jawa Timur
65146
Jl. Raya Sengkaling No.
Fotografi,
218, Sengkaling,
Dani Reza Videografi,
26 Targeryen Mulyoagung, Dau,
Kusuma dan Desain
Malang, Jawa Timur
Grafis
65151
Jl.Pangeran Diponegoro
No.5 RT. 02/ RW 02 Alfredo
27 Dhilandmesindo Desain Grafis
Tulungrejo Kec. Dhilan, ST
Bumiaji kota Batu
Jl. Brantas No.51-57,
photography
Sisir, Kec. Batu, Kota Rudi
28 Karunia Foto dan
Batu, Jawa Timur Hermawan
percetakan
65314
Jl. Brigjend Slamet
Riadi No.44, Oro-oro
Ratih Pratiwi Digital
29 Majesty Printing Dowo, Kec. Klojen,
Magdalena Printing
Kota Malang, Jawa
Timur 65112
JL. Dewi Mutmainah 4,
Dusun Banaran, Rakhmad
Bumiaji
30 Bumiaji, Kec. Bumiaji, Hardiyanto, Desain Grafis
Sejahtera
Kota Batu, Jawa Timur ST
65313
Jl. Melati No.2,
RT.1/RW.5,
31 Wins advertising Songgokerto, Kec. Winarti Design grafis
Batu, Kota Batu, Jawa
Timur 65313
Jl. Perum GPA Ngijo Zaifudin Digital
32 EXCELLENT
Karangploso Malang Suhri Printing

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 80


Nama Dunia Alamat Dunia Nama
No Keterangan
Industri Industri Pimpinan
Jl. Martoredjo No 95
Yoyok Areng-Areng YOYOK Fotografi dan
33
Photograpy Dadaprejo RT5/2 EFENDI Videografi
Junrejo Batu
Jln. Samadi,
CV Cetak Adhika Setya Photo &
34 Pesanggrahan, Kota
Kantor Pratama Video
Batu
Jl. Sa'i RT 07 RW 05
SDDM Studio Fauzi Studio
Dadapan Pandanrejo
35 konveksi dan Saddam Konveksi dan
Kota Batu 65332 Batu,
sablon Pamungkas Sablon
Jawa Timur, Indonesia
Jl. Ikan Tombro Tengah Suplier
LETSSTORRY Sawah, Tunjungsekar, Hardward
36 CREATIVE Kec. Lowokwaru, Kota Merry Oen Komputer dan
STUDIO Malang, Jawa Timur Network
65142 Jaringan
Jl. Tirto Utomo Gg. II
No.2, Dusun Rambaan,
POTLOT Nur Siswo
37 Landungsari, Kec. Dau, Sablon
WARNA Aji
Malang, Jawa Timur
65151
Edo
PT.GENTALA Gedung BLK Desa Fotografi dan
38 Rabmadhani
INDO JAYA Pesanggrahan Videografi
Murdyan
Jl. Watu Damar No.55,
Ngambon, Girimoyo,
Arif
39 ABBY OFFSET Kec. Karang Ploso, Percetakan
Khunaini
Kabupaten Malang,
Jawa Timur 65152
Jl. Indragiri Jl. Indragiri
Gg. 6, RT.03/RW.10,
Desain Kaos
40 DG art Sumberejo, Kec. Batu, Sugeng
dan sablon
Kota Batu, Jawa Timur
65318
Jl. Raya Punten Sumber Yudi Graphic
41 Decal Grafik
Gondo Provianto Designer
Jl. Wiyu Dalam 2,
RT.03/RW.02, Krajan,
Andi Galih Digital
42 Megamax Pujon Ngroto, Kec. Pujon,
Zulkarnain Printing
Malang, Jawa Timur
65391

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 81


Nama Dunia Alamat Dunia Nama
No Keterangan
Industri Industri Pimpinan
Jl. Pronoyudo 419, Kel. Desain grafis
Putra
43 Noil Dadaprejo, Kec. dan produksi
Oktavian
Junrejo, Kota Batu souvenir
Jl. Sidomakmur Dau- Digital
44 Simpatindo Riyadin
Malang Printing
Jl. Tegalgondo, Niswatun Wedding
45 Rossa Office
Karangploso Khasanah Galery
Graha Utero RUmah
Merah Oxyz Jl.
Desain grafis,
Bantaran 1 No.25,
Videografi,
46 Utero Tulusrejo, Kec. Dadik Wahyu
branding,
Lowokwaru, Kota
percetakan dll
Malang, Jawa Timur
65141
Jl.Abdul Kanan Wijaya
No 703 RT ,32 ,RW 14
47 MYPRINT - -
Lebaksari - ngroto -
pujon
Jl. Metro Perumahan
Outbond,
Sisir Ratu Blk. A No.5,
Outbond malang Digital
48 Sisir, Kec. Batu, Kota Pak Saifudin
nolimit marketing,
Batu, Jawa Timur
video konten
65314
Jl.Abdul Manan Wijaya
49 Rumah cetak - -
Pujon Lor
ROMBO Fotografi,
50 Jl. TVRI gang 1 batu Pak hendra
Kamera Video Konten

3.1.3. Program Keahlian Animasi


A. Struktur Kurikulum
Bidang Keahlian : Seni dan Eknomi Kreatif
Program Keahlian : Animasi
Konsentrasi Keahlian : Animasi

Alokasi
No Mata Pelajaran Alokasi P5 Total JP
Intrakurikuler
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum :
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 90 18 108(3)
2 Pendidikan Pancasila 54 18 72(2)
3 Bahasa Indonesia 108 36 144(4)

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 82


Alokasi
No Mata Pelajaran Alokasi P5 Total JP
Intrakurikuler
4 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 90 18 108(3)
5 Sejarah 54 18 72(2)
6 Seni Budaya 54 18 72(2)
7 Muatan Lokal 72 - 72(2)
Jumlah JP Mata Pelajaran Umum (A) : 522 126 648(18)
B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan :
1 Matematika 108 36 144(4)
2 Bahasa Inggris 108 36 144(4)
3 Informatika 108 36 144(4)
4 Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 162 54 216(6)
5 Dasar-dasar Program Keahlian 432 - 432(12)
6 Mata Pelajaran Konsentrasi Keahlian - - -
7 Projek Kreatif dan Kewirausahaan - - -
8 Praktik Kerja Lapangan - - -
9 Mata Pelajaran Pilihan - - -
Jumlah JP Mata Pelajaran Kejuruan (B) : 918 162 1080(30)
Total JP 1440 288 1728(48)
Tabel 3.1.3.1 Struktur Kurikulum Konsentrasi Keahlian Animasi Kelas X

Alokasi
No Mata Pelajaran Alokasi P5 Total JP
Intrakurikuler
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum :
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 90 18 108(3)
2 Pendidikan Pancasila 54 18 72(2)
3 Bahasa Indonesia 90 18 108(3)
4 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 54 18 72(2)
5 Sejarah 54 18 72(2)
6 Seni Budaya - - -
7 Muatan Lokal 72 - 72(2)
Jumlah JP Mata Pelajaran Umum (A) : 414 90 504(14)
B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan :
1 Matematika 90 18 108(3)
2 Bahasa Inggris 108 36 144(4)
3 Informatika - - -
4 Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial - - -
5 Dasar-dasar Program Keahlian - - -
6 Mata Pelajaran Konsentrasi Keahlian 648 - 648(18)
7 Projek Kreatif dan Kewirausahaan 180 - 180(5)
8 Praktik Kerja Lapangan - - -
9 Mata Pelajaran Pilihan 144 - 144(4)
Jumlah JP Mata Pelajaran Kejuruan (B) : 1170 54 1224(34)

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 83


Alokasi
No Mata Pelajaran Alokasi P5 Total JP
Intrakurikuler
Total JP 1584 144 1728(48)
Tabel 3.1.3.2 Struktur Kurikulum Konsentrasi Keahlian Animasi Kelas XI

Alokasi
No Mata Pelajaran Alokasi P5 Total JP
Intrakurikuler
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum :
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 36 18 54(1,5)
2 Pendidikan Pancasila 36 - 36(1)
3 Bahasa Indonesia 36 18 54(1,5)
4 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan - -
5 Sejarah - -
6 Seni Budaya - -
7 Muatan Lokal 36 - 36(1)
Jumlah JP Mata Pelajaran Umum (A) : 144 36 180(5)
B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan :
1 Matematika 54 - 54(1,5)
2 Bahasa Inggris 72 - 72(2)
3 Informatika - -
4 Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial - -
5 Dasar-dasar Program Keahlian - -
6 Mata Pelajaran Konsentrasi Keahlian 396 - 396(11)
7 Projek Kreatif dan Kewirausahaan 90 - 90(2,5)
8 Praktik Kerja Lapangan 792 - 792(22)
9 Mata Pelajaran Pilihan 108 - 108(3)
Jumlah JP Mata Pelajaran Kejuruan (B) : 1512 - 1512(42)
Total JP 1656 36 1692(47)
Tabel 3.1.3.3 Struktur Kurikulum Konsentrasi Keahlian Animasi Kelas XII

B. Capaian Pembelajaran
Pedoman pengembangan pembelajaran Konsentrasi Keahlian Animasi pada
kurikulum merdeka menggunakan;
1) Capaian Pembelajaran dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi untuk mata pelajaran (a) Umum, yang terdiri dari mata pelajaran
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila, Bahasa
Indonesia, Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan, Sejarah, Seni
Budaya; (b) Kejuruan, meliputi Matematika, Bahasa Inggris, Informatika,

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 84


Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial serta Dasar – dasar Program
Keahlian Animasi.
2) Capaian Pembelajaran untuk kelompok mata pelajaran konsentrasi keahlian
Animasi meliputi mata pelajaran Gerak (animation), Visual (asset creation),
Editorial (visual storytelling).
3) Capaian Pembelajaran untuk kelompok mata pelajaran kejuruan Projek
Kreatif dan Kewirausahaan, dikembangkan pusat.
4) Capaian Pembelajaran untuk kelompok mata pelajaran pilihan mengacu
kepada mata pelajaran yang dipilih oleh masing-masing peserta didik sesuai
dengan pilihannya. Mata pelajaran piliha meliputi pendalaman mata pelajaran
konsentrasi keahlian, pilihan mata pelajaran lintas konsentrasi keahlian,
pendalaman mata pelajaran akademik mengacu CP mata pelajaran
Matematika, Bahasa Inggris, Informatika, dan / atau Projek IPAS.
5) Capaian Pembelajaran Muatan Lokal dikembangkan oleh Sekolah bersama
dengan MGMP Bahasa Jawa Propinsi Jawa Timur serta sesuai karakteristik
budaya masyarakat sekitar sekolah.

C. Penetapan Konsentrasi Keahlian Animasi


Konsentrasi adalah pengkhususan studi yang diambil dalam sebuah program
keahlian pada awal fase F (Kelas XI dan XII). Konsentrasi mempelajari kompetensi
yang lebih spesifik, sesuai dengan tujuan dan dunia kerja atau peluang usaha yang
akan ditempati oleh lulusan. Peserta didik hanya diperbolehkan mengambil satu
konsentrasi, karena konsentrasi dimaksudkan agar peserta didik benar-benar fokus
dan kompeten, sehingga siap memasuki dunia kerja atau berwirausaha.
Berikut konsentrasi yang ditetapkan di SMKN 3 Batu:
1. Pembuatan naskah dan skenario untuk film animasi
2. Storyboard
3. Animatic
4. Desain karakter
5. keyframe dan inbetween
6. animate
7. modeling 3D

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 85


8. animate 3D
9. dubbing
10. Editing Audio dan Video

C. Praktik Kerja Lapangan (PKL)


1. Deskripsi Mata Pelajaran PKL
Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi No.
165/M/2021 tentang Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan, PKL
dinyatakan sebagai mata pelajaran yang mempunyai kedudukan dan peran yang
sama dengan mata pelajaran lainnya sesuai dengan struktur program kurikulum,
mulai dari perencanaan, pelaksanaan, asesmen, remedial dan pengayaan.
Mata pelajaran PKL merupakan mata pelajaran yang dilaksanakan secara blok
dan direncanakan pelaksanaannya di fase F selama 6 bulan sebagai wahana
pembelajaran di dunia kerja untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik
meningkatkan penguasaan kompetensi teknis (hard skill) sesuai dengan konsentrasi
keahliannya serta menginternalisasi karakter dan budaya kerja (soft skill).
2. Fungsi Mata Pelajaran PKL
Mata pelajaran PKL berfungsi memberikan wahana bagi peserta didik untuk
melengkapi kompetensi yang harus dikuasainya secara utuh sesuai tuntutan
kurikulum dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di dunia kerja,
mengaplikasikan kompetensi-kompetensi yang telah dipelajari di satuan pendidikan
pada pekerjaan nyata, dan menginternalisasi etos dan budaya kerja yang berlaku di
dunia kerja.

3. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran PKL

CAPAIAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Bidang Keahlian : Seni dan Ekonomi Kreatif
Program Keahlian : Animasi
Mata Pelajaran : Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Waktu : 792 Jam Pelajaran

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 86


1) Rasional
Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Nomor 165/M/2021 tentang Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat
Keunggulan, pada lampiran II, point 9 menjelaskan bahwa Praktik Kerja
Lapangan (PKL) merupakan mata pelajaran yang dilaksanakan secara blok dan
direncanakan pelaksanaannya di fase F selama 6 bulan, sebagai wahana
pembelajaran di dunia kerja untuk memberikan kesempatan kepada peserta
didik meningkatkan penguasaan kompetensi teknis (hard skill) sesuai dengan
konsentrasi keahliannya serta menginternalisasi karakter dan budaya kerja (soft
skill). Pada struktur kurikulum sekolah menengah kejuruan yang menjadi
bagian tidak terpisahkan dari lampiran keputusan menteri tersebut, dijabarkan
bahwa PKL adalah sebuah mata pelajaran kelompok kejuruan yang
dilaksanakan pada fase F dengan 792 jam pelajaran per tahun atau 44 jam
pelajaran per minggu.
Kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran PKL dilaksanakan untuk
mempelajari kompetensi teknis yang belum tuntas, memperkuat kompetensi
teknis yang sudah dimiliki, mengembangkan renjana (passion),
menginternalisasi etos dan budaya kerja, dan melakukan transfer teknologi
antara sekolah dan dunia kerja tempat PKL. Selama kegiatan pembelajaran
tersebut, peserta didik dapat mengamati dan meniru tindakan-tindakan
(approximating) praktik pelaksanaan pekerjaan secara nyata, bekerja dengan
bantuan dan pengawasan dari pekerja yang menjadi mentornya, dan/atau
bekerja secara mandiri berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang
berlaku di dunia kerja, sehingga pada akhirnya mampu melakukan aktualisasi
dan eksplorasi berdasarkan pengalaman langsung tersebut.
Melalui kegiatan pembelajaran langsung di dunia kerja, peserta didik
akan mampu membangun serta menginternalisasi nilai-nilai dan karakter
sebagai pribadi yang mandiri, kreatif, bernalar kritis, mampu bergotong royong,
dan berkebinekaan global.

2) Tujuan
Mata Pelajaran PKL dimaksudkan untuk membekali peserta didik

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 87


dengan seperangkat kemampuan teknis (hard skills), sikap dan etos kerja (soft
skills) sesuai kebutuhan dan perkembangan dunia kerja. Melalui kegiatan
pembelajaran langsung di dunia kerja yang sesuai, peserta didik akan mampu
meningkatkan penguasaan kompetensi teknis, sikap dan etos kerja sesuai
dengan konsentrasi keahlian yang dipelajari serta tuntutan kebutuhan dunia
kerja.
Mata pelajaran PKL bertujuan membekali peserta didik mampu:
a) Menguasai kompetensi teknis secara utuh sesuai kompetensi keahlian yang
dipelajari;
b) Menerapkan kompetensi teknis yang dikuasainya pada pekerjaan yang
sesungguhnya sesuai SOP yang berlaku di dunia kerja;
c) Menerapkan berkomunikasi secara lisan dan tulisan sesuai dengan kaidah
dan etika komunikasi yang baik dan benar di dalam interaksi kerja;
d) Bekerja secara mandiri dan/atau bekerja di dalam tim;
e) Menerapkan peraturan dan/atau tata tertib yang berlaku di dunia kerja;
f) Menjadi agen saling transfer teknologi antara sekolah dan dunia kerja.
3) Karakteristik
Mata Pelajaran PKL merupakan program pembelajaran di SMK yang
dilaksanakan di dunia kerja serta melibatkan pekerja yang ahli di bidangnya
dari dunia kerja. Pembelajaran mata pelajaran PKL direncanakan,
dilaksanakan, dan dievaluasi bersama oleh satuan pendidikan dan dunia kerja.
Pelakasanaan pembelajaran pada Mata Pelajaran PKL menerapkan
prinsip sistem pelatihan berotasi atau Training Rotation System (TRS) agar
peserta didik mempelajari kompetensi pada konsentrasi keahlian secara utuh
sesuai dengan divisi pembagian area kerja di dunia kerja yang dapat dilakukan
dalam 1 (satu) dunia kerja dan/atau di beberapa dunia kerja yang disusun dan
disepakati oleh satuan pendidikan dan dunia kerja.
Mata Pelajaran Praktik Kerja Lapangan (PKL) terdiri atas 3 (tiga) elemen
berikut.

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 88


Elemen Deskripsi

Peningkatan Meliputi penguasaan kompetensi teknis yang belum


penguasaan kompetensi tuntas dipelajari dan menguasai kompetensi teknis
teknis secara utuh baru sesuai dengan konsentrasi keahlian

Penerapan kompetensi Meliputi penerapan tentang perencanaan,


teknis pada pekerjaan pelaksanaan proses produksi (barang dan/atau jasa),
yang sesungguhnya pengawasan proses produksi, pemeriksaan mutu
produk, dan pemasaran produk sesuai dengan SOP
yang berlaku di dunia kerja.
Internalisasi etika dan Meliputi penginternalisasian cara berkomunikasi
budaya kerja secara lisan dan tulisan, etika berkomunikasi dalam
bekerja, bekerja secara mandiri dan/atau bekerja di
dalam tim dan menerapkan peraturan dan/atau tata
tertib yang berlaku di dunia kerja.
4) Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mempunyai kemampuan teknis dan
nonteknis yang jauh lebih baik sehingga selesai melaksanakan Mata Pelajaran
PKL mereka siap berkarya, bekerja, berwirausaha, dan/atau melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sesuai kompetensi, minat dan bakat
(passion) yang dimilikinya.
Capaian Pembelajaran pada elemen-elemen Mata Pelajaran PKL dapat
diuraikan sebagai berikut.

Elemen Capaian Pembelajaran

Peningkatan Pada akhir fase F, peserta didik mampu


penguasaan kompetensi menguasai kompetensi teknis yang belum tuntas
teknis secara utuh dipelajari dan menguasai kompetensi teknis baru
sesuai dengan konsentrasi keahlian.

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 89


Elemen Capaian Pembelajaran

Penerapan kompetensi Pada akhir fase F, peserta didik mampu


teknis pada pekerjaan menerapkan tentang perencanaan, pelaksanaan
yang sesungguhnya proses produksi (barang dan/atau jasa),
pengawasan proses produksi, pemeriksaan mutu
produk, dan pemasaran produk sesuai dengan
SOP yang berlaku di dunia kerja.

Internalisasi etika dan Pada akhir fase F, peserta didik mampu


budaya kerja menerapkan cara berkomunikasi secara lisan
dan tulisan, etika berkomunikasi dalam bekerja,
bekerja secara mandiri dan/atau bekerja di dalam
tim dan menerapkan peraturan dan/atau tata
tertib yang berlaku di dunia kerja.

4. Prosedur Pelaksanaan Mata Pelajaran PKL di SMKN 3 Batu


Pelaksanaan Program Praktik Kerja Lapangan (PKL) di SMK Negeri 3 Batu
disusun bersama antara sekolah dan DUDIKA dalam rangka memenuhi kebutuhan
kompetensi peserta didik, sekaligus merupakan wahana berkontribusi bagi
DUDIKAterhadap upaya pengembangan pendidikan di SMK Negeri 3 Batu. PKL
yang berlaku di kurikulum SMK PK telah terintegrasi dalam mata pelajaran yang
diakui menjadi jam mengajar pendidik . Berlakunya jam mengajar pendidik
berdasarkan jumlah DUDIKA maupun jumlah peserta didik.
Berdasarkan Kepmendikbudristek RI Nomor 165/M/2021 tentang Program
Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan, durasi waktu praktik kerja
lapangan, yaitu minimal setara dengan 792 jam (44 jam tugas terstruktur). Adapun

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 90


alur pelaksanaan PKL di SMKN 3 Batu adalah sebagai berikut:
a) Perencanaan,
b) Pelaksanaan,
c) Penilaian,
d) Monitoring dan Evaluasi,
Kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan penilaian dilakukan bersama oleh pendidik
pengampu dari satuan pendidikan dan dunia kerja mitra. Sedangkan monitoring dan
evaluasi dilaksanakan oleh manajemen satuan pendidikan dan perwakilan dari dunia
kerja mitra. Pelaksanaan kegiatan tersebut secara keseluruhan dapat digambarkan
sebagaimana diagram berikut.

Gambar 3.1 Prosedur pelaksanaan mata pelajaran PKL

a) Perencanaan
Perencanaan pembelajaran Mata Pelajaran PKL disusun bersama SMKN 3
Batu dengan dunia kerja agar dapat memenuhi kebutuhan peserta didik sesuai
ketentuan dunia kerja. Sekolah dan dunia kerja memetakan kompetensi apa saja
yang akan dipelajari di dunia kerja, memetakan kompetensi yang ada di sekolah
dan di dunia kerja mitra, tempat pelaksanaan mapel di sekolah atau di dunia kerja
mitra, bahkan teknis pelaksanaan mapel PKL.
Pada tahapan perencanaan mata pelajaran PKL di SMKN 3 Batu mengikuti alur

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 91


sebagai berikut :

Gambar 3.2 Prosedur perencanaan mata pelajaran PKL

i. Pemetaan Kompetensi
Pemetaan kompetensi merupakan proses analisis kompetensi peserta didik
SMK/MAK berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) dari mata pelajaran pada
kompetensi keahlian yang dapat dilaksanakan di dunia kerja. Proses pemetaan
tersebut dilaksanakan berdasarkan peluang pembelajaran praktik di masing-
masing dunia kerja. Pemetaan kompetensi peserta didik SMK/MAK terhadap
persyaratan dunia kerja bertujuan untuk memperoleh kesesuaian antara
kebutuhan dunia kerja dan kompetensi peserta didik yang diajarkan di sekolah.

ii. Penetapan Lokasi PKL


Penetapan lokasi dilaksanakan berdasarkan hasil kerja sama SMK/MAK
dengan dunia kerja. Hal yang digunakan sebagai dasar dalam penetapan PKL
adalah ketersedian kompetensi pada jabatan atau jenis perkerjaan di dunia kerja
dan kapasitas dunia kerja menerima peserta PKL. Kompetensi yang ada di
masing-masing konsentrasi keahlian disesuaikan dengan data yang diperoleh
dari dunia kerja yang selanjutnya dilaksanakan penetapan lokasi. Hal tersebut
dilaksanakan dengan mempertimbangkan daya dukung dan sumber daya yang
dimiliki sekolah dan institusi dunia kerja.

iii. Penetapan waktu dan jangka waktu PKL


Penetapan jangka waktu PKL di SMKN 3 Batu dilaksanakan selama 6 bulan
pada akhir fase F. Dimulai di kelas XII semester 5. Waktu pelaksanaan PKL bisa

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 92


berubah sesuai kesepakatan antara sekolah dengan dunia kerja.

iv. Pemetaan Penempatan Peserta Didik Sesuai Kompetensi


Pemetaan penempatan peserta didik sesuai kompetensi merupakan
proses lanjutan dari hasil pemetaan kompetensi yang disesuaikan dengan situasi
dan kesediaan sumber daya di institusi dunia kerja.

v. Penetapan Pembimbing PKL


Penetapan pembimbing PKL merupakan proses penetapan pembimbing
yang terdiri atas pendidik pembimbing dari sekolah dan pembimbing dari
dunia kerja (instruktur). Pembimbing dari pihak sekolah adalah seorang
pendidik yang bertanggung jawab atas pembelajaran kompetensi peserta didik
atau pendidik lain yang ditugasi untuk keperluan tersebut. Instruktur
merupakan pembimbing dari pihak dunia kerja yang bertindak mengarahkan
dan membimbng peserta didik dalam melakukan pekerjaannya di dunia kerja.
Tugas pendidik pembimbing adalah :
1) Mengidentifikasi peserta didik yang siap mengikuti PKL;
2) Mendiskusikan dengan peserta didik dan orang tua terkait teknis
keberangkatan ke dunia kerja;
3) Melaksanakan penyerahan peserta didik kepada institusi dunia kerja;
4) Melakukan monitoring PKL di dunia kerja,
5) Menjemput peserta PKL di akhir masa program PKL;
6) Turut menyelesaikan kasus jika terdapat kejadian tertentu di lokasi PKL,
dan
7) Memberikan bimbingan penulisan laporan.
Tugas instruktur antara lain :
1) Mengarahkan, membimbing, dan mementori peserta didik dalam
melakukan pekerjaannya di dunia kerja dan dalam kehidupan sosialnya;
2) Memberikan penilaian hasil kerja, dan
3) Melaporkan kepada pihak sekolah secara berkala perkembangan peserta

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 93


PKL dan jika terdapat kejadian tertentu di lokasi PKL.

vi. Pembekalan Peserta Didik


Program pembekalan PKL yang diberikan kepada peserta didik bertujuan untuk
memberikan pemahaman tentang kegiatan belajar yang harus dilakukan oleh
peserta didik di dunia kerja. Materi pembekalan PKL bagi peserta didik dapat
meliputi beberapa hal antara lain dan tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut:
1) Karakteristik budaya kerja di dunia kerja;
2) Aturan kerja di dunia kerja;
3) Orientasi lingkungan sosiokultural
4) Penyusunan laporan kegiatan harian maupun laporan akhir, dan
5) Penilaian akhir.

b) Pelaksanaan
Proses pelaksanaan PKL di SMKN 3 Batu dilaksanakan sesuai dengan alur berikut.
i. Penempatan Peserta Didik di Dunia Kerja Sesuai Kompetensi
Berdasarkan proses pemetaan kompetensi, penetapan lokasi, dan penyesuaian
dengan kebutuhan sumber daya dunia kerja, proses selanjutnya adalah
penempatan peserta didik di institusi dunia kerja sesuai dengan kesepakatan
antara sekolah dengan institusi pasangan.
ii. Orientasi di tempat PKL
Sebelum melaksanakan PKL, para peserta PKL akan menjalani masa orientasi
kerja yang dilaksanakan oleh instruktur dan pendidik pembimbing. Masa
orientasi kerja merupakan pengenalan tentang dunia kerja kepada peserta PKL.
Pada masa orientasi kerja, para peserta PKL akan mendapatkan materi
pembekalan yang meliputi profil perusahaan, tata tertib perusahaan, manajemen
resiko, kesehatan, keselamatan kerja, gambaran tentang situasi sosiokultural
lingkungan, dan aspek kompetensi yang dinilai selama PKL. Materi pembekalan
masa orientasi kerja dapat disesuaikan dengan peraturan yang berlaku di institusi
tempat peserta melaksanakan PKL.
iii. Pelaksanaan PKL
Pelaksanaan PKL merupakan proses belajar di dunia kerja dengan

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 94


mengaplikasikan teori dan praktik yang dilakukan di sekolah. Perserta didik
melaksanakan praktik kerja secara langsung sesuai dengan bimbingan dan
arahan instruktur. Proses pelaksanaan praktik kerja akan dievaluasi oleh
instruktur di tempat kerja. Penyelenggaraan PKL di SMKN 3 Batu dilaksanakan
secara luring . Apabila dalam hal tertentu penyelenggaraan PKL tidak dapat
dilaksanakan di dunia kerja, sekolah dapat menyelenggarakan bentuk
pembelajaran lain sebagai pengganti PKL. Bentuk pembelajaran lain
dikoordinasikan dengan dunia kerja. dapat berupa:
(1) Kegiatan kewirausahaan sesuai dengan konsentrasi keahlian yang ditempuh.
(2) Pembelajaran berbasis projek berdasarkan kebutuhan dunia kerja dan potensi
lingkungan serta kearifan lokal.
(3) Kegiatan teaching factory, bagi sekolah yang memiliki program tersebut.
(4) Bagi sekolah yang belum memiliki program teaching factory, dapat
menginduk pada program teaching factory pada SMK lainnya.
iv. Pementoran oleh Instruktur
Pementoran dilakukan oleh Instruktur kepada peserta PKL. Tujuan pementoran
ini adalah sebagai sarana internalisasi tugas pekerjaan yang diberikan kepada
peserta PKL di dunia kerja. Kegiatan mentoring dapat meliputi beberapa hal
sebagai berikut.
(1) Merencanakan pelaksanaan teknis pelaksanan PKL;
(2) Memberikan keteladanan implementasi nilai-nilai karakter budaya dunia
kerja;
(3) Merespon informasi dan permasalahan peserta didik dalam pelaksanaan
PKL, dan
(4) Melayani konsultasi peserta didik terkait pelaksanaan PKL di dunia kerja.
c) Penilaian PKL
Penilaian akan mengukur penguasaan kompetensi peserta didik dalam tiga
aspek, yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian ini juga dapat dijadikan
umpan balik bagi pihak dunia kerja dan sekolah untuk menyempurnakan proses
pembelajaran di sekolah dan di dunia kerja. Selain itu pendidik juga dapat menggunakan
hasil penilaian sebagai bahan pertimbangan ketika harus membuat keputusan tentang
peserta didik pada akhir masa studi. Penilaian ini juga untuk mempertimbangkan apakah

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 95


peserta didik memerlukan remedial dan/atau pengayaan sampai materi pada kompetensi
di PKL tersebut dapat dikuasai dengan baik.
Penilaian yang dilakukan oleh instruktur dan pendidik pembimbing PKL bersifat
komprehensif, untuk mendapatkan informasi pada seluruh aspek perkembangan peserta
didik, baik aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Oleh karena itu pembimbing
PKL di sekolah maupun instruktur di dunia kerja memerlukan instrumen penilaian yang
berbeda untuk mengukur aspek perkembangan peserta didik yang berbeda pula.
Penilaian yang direncanakan tersebut disusun sebagai acuan pendidik, maupun
satuan pendidikan dalam mengukur ketercapaian tujuan pendidikan dan pembelajaran
secara keseluruhan. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan menyebutkan bahwa penilaian harus
menjamin:
i. Perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai
dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian;
ii. Pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif, efektif,
efisien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya; dan
iii. Pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan informatif.

Selain itu penilaian harus mencerminkan konteks sosial peserta didik bukan menilai
tentang sekolah. Hasil penilaian yang telah dilaksanakan baik berupa data angka maupun
data verbal harus dilaporkan secara obyektif dan dapat dipertanggungjawabkan, serta
mampu memberikan informasi yang akurat baik bagi peserta didik maupun orang tua
peserta didik. Komponen penilaian meliputi:
• Penilaian Aspek Sikap
Penilaian pada aspek ini meliputi penilaian disiplin dan tanggung jawab, taat pada
prosedur kerja (SOP), komitmen dan integritas, menghargai dan menghormati
sesama (kesopanan), kreativitas, kerja sama tim, penampilan dan kerapihan pakaian.
Penilaian aspek sikap dapat dilakukan dengan cara observasi atau pengamatan
peserta PKL dalam menjalankan tugas PKL.
• Penilaian
Aspek PengetahuanPenilaian aspek pengetahuan meliputi penguasaan keilmuan,
identifikasi masalah, dan menemukan alternatif solusi secara kreatif. Penilaian aspek

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 96


pengetahuan dapat dilakukan dengan memberikan peserta PKL tes tulis ataupun
lisan.
• Penilaian Aspek Keterampilan
Penilaian Aspek Keterampilan meliputi keahlian dan keterampilan, inovasi,
produktivitas kerja, penguasaan alat kerja. Penilaian aspek keterampilan dapat
dilakukan dengan cara memberikan penilaian pada hasil tugas tertentu yang
diberikan.

Rentang nilai dari ketiga aspek penilaian di atas dan nilai laporan yaitu 1 s.d. 100.
Nilai ketuntasan minimal yaitu 70 atau dapat menyesuaikan dengan
ketentuanSMK/MAK Nilai PKL diperoleh dari nilai kegiatan PKL (NPKL) yang
meliputi ketiga aspek di atas dengan bobot 80% dijumlah dengan nilai laporan (NL)
dengan bobot 20%. Nilai akhir peserta mengikuti rumus penilaian sebagai berikut.

NA = (Nilai Rata-rata 1,2, &3) x 80% + (Nilai Laporan PKL) x 20%

d) Monitoring dan evaluasi PKL


1. Monitoring Terhadap Pelaksanaan PKL
Sesuai dengan Permendikbud No. 50 tahun 2020 tentang Praktik Kerja Lapangan
(PKL), bahwa monitoring terhadap pelaksanaan PKL sebagaimana yang
dimaksud adalah:
(a) Penempatan peserta didik di dunia kerja sesuai kompetensi;
(b) Praktik kerja di lapangan; dan
(c) Mentoring oleh instruktur/pembimbing PKL dari dunia kerja.
Monitoring terhadap pelaksanaan PKL di SMKN 3 Batu dilakukan oleh pendidik
pembimbing paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) periode PKL.

2. Evaluasi terhadap Perencanaan dan Hasil Pelaksanaan PKL


Evaluasi yang dilakukan mengacu pada Permendikbud No. 50 tahun 2020, yakni
evaluasi terhadap perencanaan dan hasil pelaksanaan PKL. Evaluasi terhadap

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 97


perencanaan PKL meliputi:
(a) Pemetaan sesuai kompetensi peserta didik;
(b) Penetapan lokasi PKL (berkomunikasi dengan pihak dunia kerja);
(c) Penetapan jangka waktu PKL;
(d) Pemetaan penempatan peserta didik sesuai kompetensi (dilakukan Pemetaan
Kompetensi);
(e) Penetapan instruktur dan pendidik pembimbing PKL; dan
(f) Pembekalan peserta didik.
Evaluasi terhadap perencanaan dan hasil pelaksanaan PKL dilakukan paling
sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) periode PKL.

5) Data Dunia Industri Tempat PKL Konsentrasi Keahlian Animasi


Nama
No Nama Dunia Industri Alamat Dunia Industri Bidang Usaha
Pimpinan
Jl. Raden Panji Suroso
No.12, Purwodadi,
MOCCA Studio
1 Kec. Blimbing, Kota Irwanto
MULTITALENTA Animasi
Malang

Unnamed Road, Area


Sawah, Pendowoharjo,
Andi Studio
2 WARA STUDIO Kec. Sewon, Bantul,
Sammuara Animasi
Daerah Istimewa
Yogyakarta
Singasari Resident Tio Satria Studio
3 TNA STUDIO
Block D Nomor 30 Puspita Animasi
Dusun gintung RT 3 Studio
4 LECCA STUDIO
RW 3, Kota Batu Animasi

Jl. Cempaka, Jatirejo


55C, RT.07/RW.21,
Jatirejo, Sendangadi,
FUNYMATION Studio
5 Kec. Mlati, Kabupaten Susilo Dwi
STUDIO Animasi
Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta
55285

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 98


No.Km. 9. No, Jl.
Palagan Tentara
Pelajar No.12, Tegal
Rejo, Sariharjo, Kec.
Randi Catono / Studio
6 ANIMARS STUDIO Ngaglik, Kabupaten
Rifan Binar N Animasi
Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta
55581

Perumahan Bulan
Studio
7 AETHERA STUDIO Terang Utama U-21 Rizky Putri
Animasi
no.18
Jl. Supriadi Gang 7 Studio
8 KATON STUDIO Eko Purnomo
No. 14 Sukun Malang Animasi

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 99


3.1.4. Program Keahlian Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi
A. Struktur Kurikulum
Bidang Keahlian : Teknologi Informasi
Program Keahlian : Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi
Konsentrasi Keahlian : Teknik Komputer dan Jaringan
Alokasi
No Mata Pelajaran Alokasi P5 Total JP
Intrakurikuler
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum :
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 90 18 108(3)
2 Pendidikan Pancasila 54 18 72(2)
3 Bahasa Indonesia 108 36 144(4)
4 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 90 18 108(3)
5 Sejarah 54 18 72(2)
6 Seni Budaya 54 18 72(2)
7 Muatan Lokal 72 - 72(2)
Jumlah JP Mata Pelajaran Umum (A) : 522 126 648(18)
B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan :
1 Matematika 108 36 144(4)
2 Bahasa Inggris 108 36 144(4)
3 Informatika 108 36 144(4)
4 Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 162 54 216(6)
5 Dasar-dasar Program Keahlian 432 - 432(12)
6 Mata Pelajaran Konsentrasi Keahlian - - -
7 Projek Kreatif dan Kewirausahaan - - -
8 Praktik Kerja Lapangan - - -
9 Mata Pelajaran Pilihan - - -
Jumlah JP Mata Pelajaran Kejuruan (B) : 918 162 1080(30)
Total JP 1440 288 1728(48)
Tabel 3.1.4.1 Struktur Kurikulum Konsentrasi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan Kelas X

Alokasi
No Mata Pelajaran Alokasi P5 Total JP
Intrakurikuler
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum :
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 90 18 108(3)
2 Pendidikan Pancasila 54 18 72(2)
3 Bahasa Indonesia 90 18 108(3)
4 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 54 18 72(2)
5 Sejarah 54 18 72(2)
6 Seni Budaya - - -
7 Muatan Lokal 72 - 72(2)
Jumlah JP Mata Pelajaran Umum (A) : 414 90 504(14)

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 100


Alokasi
No Mata Pelajaran Alokasi P5 Total JP
Intrakurikuler
B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan :
1 Matematika 90 18 108(3)
2 Bahasa Inggris 108 36 144(4)
3 Informatika - - -
4 Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial - - -
5 Dasar-dasar Program Keahlian - - -
6 Mata Pelajaran Konsentrasi Keahlian 648 - 648(18)
7 Projek Kreatif dan Kewirausahaan 180 - 180(5)
8 Praktik Kerja Lapangan - - -
9 Mata Pelajaran Pilihan 144 - 144(4)
Jumlah JP Mata Pelajaran Kejuruan (B) : 1170 54 1224(34)
Total JP 1584 144 1728(48)
Tabel 3.1.4.2 Struktur Kurikulum Konsentrasi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan XI

Alokasi
No Mata Pelajaran Alokasi P5 Total JP
Intrakurikuler
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum :
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 36 18 54(1,5)
2 Pendidikan Pancasila 36 - 36(1)
3 Bahasa Indonesia 36 18 54(1,5)
4 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan - -
5 Sejarah - -
6 Seni Budaya - -
7 Muatan Lokal 36 - 36(1)
Jumlah JP Mata Pelajaran Umum (A) : 144 36 180(5)
B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan :
1 Matematika 54 - 54(1,5)
2 Bahasa Inggris 72 - 72(2)
3 Informatika - -
4 Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial - -
5 Dasar-dasar Program Keahlian - -
6 Mata Pelajaran Konsentrasi Keahlian 396 - 396(11)
7 Projek Kreatif dan Kewirausahaan 90 - 90(2,5)
8 Praktik Kerja Lapangan 792 - 792(22)
9 Mata Pelajaran Pilihan 108 - 108(3)
Jumlah JP Mata Pelajaran Kejuruan (B) : 1512 - 1512(42)
Total JP 1656 36 1692(47)
Tabel 3.1.4.3 Struktur Kurikulum Konsentrasi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan XII

B. Capaian Pembelajaran
Pedoman pengembangan pembelajaran Konsentrasi Keahlian Teknik
KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 101
Komputer dan Jaringan pada kurikulum merdeka menggunakan:
1) Capaian Pembelajaran dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi untuk mata pelajaran (a) Umum, yang terdiri dari mata pelajaran
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila, Bahasa Indonesia,
Pendidikan Jasmani, Olahraga & Kesehatan, Sejarah, Seni Budaya; (b) Kejuruan,
meliputi Matematika, Bahasa Inggris, Informatika, Projek Ilmu Pengetahuan
Alam dan Sosial serta Dasar – dasar Program Keahlian Teknik Jaringan
Komputer dan Telekomunikasi.
2) Capaian Pembelajaran untuk kelompok mata pelajaran konsentrasi keahlian
Teknik Komputer dan Jaringan meliputi mata pelajaran Perencanaan dan
Pengalamatan Jaringan, Teknologi Jaringan Kabel dan Nirkabel, Keamanan
Jaringan, Pemasangan dan Konfigurasi Perangkat Jaringan, Administrasi Sistem
Jaringan.
3) Capaian Pembelajaran untuk kelompok mata pelajaran kejuruan Projek Kreatif
dan Kewirausahaan, dikembangkan pusat.
4) Capaian Pembelajaran untuk kelompok mata pelajaran Pilihan mengacu kepada
mata pelajaran yang dipilih oleh masing-masing peserta didik sesuai dengan
pilihannya. Mata pelajaran pilihan meliputi pendalaman mata pelajaran
konsentrasi keahlian, pilihan mata pelajaran lintas konsentrasi keahlian,
pendalaman mata pelajaran akademik mengacu CP mata pelajaran Matematika,
Bahasa Inggris, Informatika, dan / atau Projek IPAS.
5) Capaian Pembelajaran Muatan Lokal dikembangkan oleh Sekolah bersama
dengan MGMP Bahasa Jawa Propinsi Jawa Timur serta sesuai karakteristik
budaya masyarakat sekitar sekolah.

C. Penetapan Konsentrasi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan


Konsentrasi adalah pemusatan atau fokus studi yang diambil dalam sebuah
program keahlian pada awal fase F (Kelas XI dan XII) Konsentrasi mempelajari
kompetensi yang lebih spesifik, sesuai dengan tujuan dan dunia kerja atau peluang
usaha yang akan digeluti oleh lulusan. Peserta didik hanya diperbolehkan mengambil
satu konsentrasi dengan tujuan agar peserta didik benar-benar fokus dan kompeten,
sehingga siap memasuki dunia kerja atau berwirausaha.

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 102


Pemilihan konsentrasi berdasarkan minat dan bakat atau passion peserta didik,
setelah memiliki pengalaman belajar pada fase E (kelas X), sehingga peserta didik
diharapkan benar-benar telah memahami secara mendalam ruang lingkup Program
Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi (TJKT) antara lain profesi kerja
setelah lulus, jabatan dalam pekerjaan, peluang usaha, jenis kompetensi, fasilitas yang
digunakan. Pihak sekolah dapat memberikan saran kepada peserta didik atas
pilihannya, berdasarkan dari pengamatan terhadap karya-karya peserta didik selama
mengikuti pembelajaran pada fase E (kelas X). Sekolah menggunakan instrumen
untuk mengetahui bakat, minat, dan passion peserta didik.
Berikut konsentrasi yang ditetapkan di Program Keahlian Teknik Jaringan Komputer
dan Telekomunikasi SMKN 3 Batu:
1. Integrator Computer
2. Network Administrator
3. System Engineer

D. Praktek Kerja Lapangan (PKL)


1. Deskripsi Mata Pelajaran PKL
Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi No.
165/M/2021 tentang Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan, PKL
dinyatakan sebagai mata pelajaran yang mempunyai kedudukan dan peran yang
sama dengan mata pelajaran lainnya sesuai dengan struktur program kurikulum,
mulai dari perencanaan, pelaksanaan, asesmen, remedial dan pengayaan.
Mata pelajaran PKL merupakan mata pelajaran yang dilaksanakan secara blok
dan direncanakan pelaksanaannya di fase F selama 6 bulan sebagai wahana
pembelajaran di dunia kerja untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik
meningkatkan penguasaan kompetensi teknis (hard skill) sesuai dengan konsentrasi
keahliannya serta menginternalisasi karakter dan budaya kerja (soft skill).
2. Fungsi Mata Pelajaran PKL
Mata pelajaran PKL berfungsi memberikan wahana bagi peserta didik untuk
melengkapi kompetensi yang harus dikuasainya secara utuh sesuai tuntutan
kurikulum dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di dunia kerja,
mengaplikasikan kompetensi-kompetensi yang telah dipelajari di satuan pendidikan

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 103


pada pekerjaan nyata, dan menginternalisasi etos dan budaya kerja yang berlaku di
dunia kerja.

3. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran PKL

CAPAIAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Bidang Keahlian : Teknologi Informasi
Program Keahlian : Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi
Mata Pelajaran : Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Waktu : 792 Jam Pelajaran

1) Rasional
Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Nomor 165/M/2021 tentang Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat
Keunggulan, pada lampiran II, point 9 menjelaskan bahwa Praktik Kerja
Lapangan (PKL) merupakan mata pelajaran yang dilaksanakan secara blok dan
direncanakan pelaksanaannya di fase F selama 6 bulan, sebagai wahana
pembelajaran di dunia kerja untuk memberikan kesempatan kepada peserta
didik meningkatkan penguasaan kompetensi teknis (hard skill) sesuai dengan
konsentrasi keahliannya serta menginternalisasi karakter dan budaya kerja (soft
skill). Pada struktur kurikulum sekolah menengah kejuruan yang menjadi
bagian tidak terpisahkan dari lampiran keputusan menteri tersebut, dijabarkan
bahwa PKL adalah sebuah mata pelajaran kelompok kejuruan yang
dilaksanakan pada fase F dengan 792 jam pelajaran per tahun atau 44 jam
pelajaran per minggu.
Kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran PKL dilaksanakan untuk
mempelajari kompetensi teknis yang belum tuntas, memperkuat kompetensi
teknis yang sudah dimiliki, mengembangkan renjana (passion),
menginternalisasi etos dan budaya kerja, dan melakukan transfer teknologi
antara sekolah dan dunia kerja tempat PKL. Selama kegiatan pembelajaran
tersebut, peserta didik dapat mengamati dan meniru tindakan-tindakan
KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 104
(approximating) praktik pelaksanaan pekerjaan secara nyata, bekerja dengan
bantuan dan pengawasan dari pekerja yang menjadi mentornya, dan/atau
bekerja secara mandiri berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang
berlaku di dunia kerja, sehingga pada akhirnya mampu melakukan aktualisasi
dan eksplorasi berdasarkan pengalaman langsung tersebut.
Melalui kegiatan pembelajaran langsung di dunia kerja, peserta didik
akan mampu membangun serta menginternalisasi nilai-nilai dan karakter
sebagai pribadi yang mandiri, kreatif, bernalar kritis, mampu bergotong royong,
dan berkebinekaan global.

2) Tujuan
Mata Pelajaran PKL dimaksudkan untuk membekali peserta didik
dengan seperangkat kemampuan teknis (hard skills), sikap dan etos kerja (soft
skills) sesuai kebutuhan dan perkembangan dunia kerja. Melalui kegiatan
pembelajaran langsung di dunia kerja yang sesuai, peserta didik akan mampu
meningkatkan penguasaan kompetensi teknis, sikap dan etos kerja sesuai
dengan konsentrasi keahlian yang dipelajari serta tuntutan kebutuhan dunia
kerja.
Mata pelajaran PKL bertujuan membekali peserta didik mampu:
a) Menguasai kompetensi teknis secara utuh sesuai kompetensi keahlian yang
dipelajari;
b) Menerapkan kompetensi teknis yang dikuasainya pada pekerjaan yang
sesungguhnya sesuai SOP yang berlaku di dunia kerja;
c) Menerapkan berkomunikasi secara lisan dan tulisan sesuai dengan kaidah
dan etika komunikasi yang baik dan benar di dalam interaksi kerja;
d) Bekerja secara mandiri dan/atau bekerja di dalam tim;
e) Menerapkan peraturan dan/atau tata tertib yang berlaku di dunia kerja;
f) Menjadi agen saling transfer teknologi antara sekolah dan dunia kerja.
3) Karakteristik
Mata Pelajaran PKL merupakan program pembelajaran di SMK yang
dilaksanakan di dunia kerja serta melibatkan pekerja yang ahli di bidangnya
dari dunia kerja. Pembelajaran mata pelajaran PKL direncanakan,

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 105


dilaksanakan, dan dievaluasi bersama oleh satuan pendidikan dan dunia kerja.
Pelakasanaan pembelajaran pada Mata Pelajaran PKL menerapkan
prinsip sistem pelatihan berotasi atau Training Rotation System (TRS) agar
peserta didik mempelajari kompetensi pada konsentrasi keahlian secara utuh
sesuai dengan divisi pembagian area kerja di dunia kerja yang dapat dilakukan
dalam 1 (satu) dunia kerja dan/atau di beberapa dunia kerja yang disusun dan
disepakati oleh satuan pendidikan dan dunia kerja.
Mata Pelajaran Praktik Kerja Lapangan (PKL) terdiri atas 3 (tiga) elemen
berikut.

Elemen Deskripsi

Peningkatan Meliputi penguasaan kompetensi teknis yang belum


penguasaan kompetensi tuntas dipelajari dan menguasai kompetensi teknis
teknis secara utuh baru sesuai dengan konsentrasi keahlian

Penerapan kompetensi Meliputi penerapan tentang perencanaan,


teknis pada pekerjaan pelaksanaan proses produksi (barang dan/atau jasa),
yang sesungguhnya pengawasan proses produksi, pemeriksaan mutu
produk, dan pemasaran produk sesuai dengan SOP
yang berlaku di dunia kerja.
Internalisasi etika dan Meliputi penginternalisasian cara berkomunikasi
budaya kerja secara lisan dan tulisan, etika berkomunikasi dalam
bekerja, bekerja secara mandiri dan/atau bekerja di
dalam tim dan menerapkan peraturan dan/atau tata
tertib yang berlaku di dunia kerja.

4) Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mempunyai kemampuan teknis dan
nonteknis yang jauh lebih baik sehingga selesai melaksanakan Mata Pelajaran
PKL mereka siap berkarya, bekerja, berwirausaha, dan/atau melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sesuai kompetensi, minat dan bakat
(passion) yang dimilikinya.
Capaian Pembelajaran pada elemen-elemen Mata Pelajaran PKL dapat
diuraikan sebagai berikut.

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 106


Elemen Capaian Pembelajaran

Peningkatan Pada akhir fase F, peserta didik mampu


penguasaan kompetensi menguasai kompetensi teknis yang belum tuntas
teknis secara utuh dipelajari dan menguasai kompetensi teknis baru
sesuai dengan konsentrasi keahlian.

Penerapan kompetensi Pada akhir fase F, peserta didik mampu


teknis pada pekerjaan menerapkan tentang perencanaan, pelaksanaan
yang sesungguhnya proses produksi (barang dan/atau jasa),
pengawasan proses produksi, pemeriksaan mutu
produk, dan pemasaran produk sesuai dengan
SOP yang berlaku di dunia kerja.

Internalisasi etika dan Pada akhir fase F, peserta didik mampu


budaya kerja menerapkan cara berkomunikasi secara lisan
dan tulisan, etika berkomunikasi dalam bekerja,
bekerja secara mandiri dan/atau bekerja di dalam
tim dan menerapkan peraturan dan/atau tata
tertib yang berlaku di dunia kerja.

4. Prosedur Pelaksanaan Mata Pelajaran PKL di SMKN 3 Batu


Pelaksanaan Program Praktik Kerja Lapangan (PKL) di SMK Negeri 3 Batu
disusun bersama antara sekolah dan DUDIKA dalam rangka memenuhi kebutuhan
kompetensi peserta didik, sekaligus merupakan wahana berkontribusi bagi
DUDIKAterhadap upaya pengembangan pendidikan di SMK Negeri 3 Batu. PKL
yang berlaku di kurikulum SMK PK telah terintegrasi dalam mata pelajaran yang
diakui menjadi jam mengajar pendidik . Berlakunya jam mengajar pendidik
berdasarkan jumlah DUDIKA maupun jumlah peserta didik.
Berdasarkan Kepmendikbudristek RI Nomor 165/M/2021 tentang Program
Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan, durasi waktu praktik kerja
lapangan, yaitu minimal setara dengan 792 jam (44 jam tugas terstruktur). Adapun

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 107


alur pelaksanaan PKL di SMKN 3 Batu adalah sebagai berikut:
a) Perencanaan,
b) Pelaksanaan,
c) Penilaian,
d) Monitoring dan Evaluasi,
Kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan penilaian dilakukan bersama oleh pendidik
pengampu dari satuan pendidikan dan dunia kerja mitra. Sedangkan monitoring dan
evaluasi dilaksanakan oleh manajemen satuan pendidikan dan perwakilan dari dunia
kerja mitra. Pelaksanaan kegiatan tersebut secara keseluruhan dapat digambarkan
sebagaimana diagram berikut.

Gambar 3.1 Prosedur pelaksanaan mata pelajaran PKL

a) Perencanaan
Perencanaan pembelajaran Mata Pelajaran PKL disusun bersama SMKN 3
Batu dengan dunia kerja agar dapat memenuhi kebutuhan peserta didik sesuai
ketentuan dunia kerja. Sekolah dan dunia kerja memetakan kompetensi apa saja
yang akan dipelajari di dunia kerja, memetakan kompetensi yang ada di sekolah
dan di dunia kerja mitra, tempat pelaksanaan mapel di sekolah atau di dunia kerja
mitra, bahkan teknis pelaksanaan mapel PKL.
Pada tahapan perencanaan mata pelajaran PKL di SMKN 3 Batu mengikuti alur

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 108


sebagai berikut :

Gambar 3.2 Prosedur perencanaan mata pelajaran PKL

i. Pemetaan Kompetensi
Pemetaan kompetensi merupakan proses analisis kompetensi peserta didik
SMK/MAK berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) dari mata pelajaran pada
kompetensi keahlian yang dapat dilaksanakan di dunia kerja. Proses pemetaan
tersebut dilaksanakan berdasarkan peluang pembelajaran praktik di masing-
masing dunia kerja. Pemetaan kompetensi peserta didik SMK/MAK terhadap
persyaratan dunia kerja bertujuan untuk memperoleh kesesuaian antara
kebutuhan dunia kerja dan kompetensi peserta didik yang diajarkan di sekolah.

ii. Penetapan Lokasi PKL


Penetapan lokasi dilaksanakan berdasarkan hasil kerja sama SMK/MAK
dengan dunia kerja. Hal yang digunakan sebagai dasar dalam penetapan PKL
adalah ketersedian kompetensi pada jabatan atau jenis perkerjaan di dunia kerja
dan kapasitas dunia kerja menerima peserta PKL. Kompetensi yang ada di
masing-masing konsentrasi keahlian disesuaikan dengan data yang diperoleh
dari dunia kerja yang selanjutnya dilaksanakan penetapan lokasi. Hal tersebut
dilaksanakan dengan mempertimbangkan daya dukung dan sumber daya yang
dimiliki sekolah dan institusi dunia kerja.

iii. Penetapan waktu dan jangka waktu PKL


Penetapan jangka waktu PKL di SMKN 3 Batu dilaksanakan selama 6 bulan
pada akhir fase F. Dimulai di kelas XII semester 5. Waktu pelaksanaan PKL bisa

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 109


berubah sesuai kesepakatan antara sekolah dengan dunia kerja.

iv. Pemetaan Penempatan Peserta Didik Sesuai Kompetensi


Pemetaan penempatan peserta didik sesuai kompetensi merupakan
proses lanjutan dari hasil pemetaan kompetensi yang disesuaikan dengan situasi
dan kesediaan sumber daya di institusi dunia kerja.

v. Penetapan Pembimbing PKL


Penetapan pembimbing PKL merupakan proses penetapan pembimbing
yang terdiri atas pendidik pembimbing dari sekolah dan pembimbing dari
dunia kerja (instruktur). Pembimbing dari pihak sekolah adalah seorang
pendidik yang bertanggung jawab atas pembelajaran kompetensi peserta didik
atau pendidik lain yang ditugasi untuk keperluan tersebut. Instruktur
merupakan pembimbing dari pihak dunia kerja yang bertindak mengarahkan
dan membimbng peserta didik dalam melakukan pekerjaannya di dunia kerja.
Tugas pendidik pembimbing adalah :
1) Mengidentifikasi peserta didik yang siap mengikuti PKL;
2) Mendiskusikan dengan peserta didik dan orang tua terkait teknis
keberangkatan ke dunia kerja;
3) Melaksanakan penyerahan peserta didik kepada institusi dunia kerja;
4) Melakukan monitoring PKL di dunia kerja,
5) Menjemput peserta PKL di akhir masa program PKL;
6) Turut menyelesaikan kasus jika terdapat kejadian tertentu di lokasi PKL,
dan
7) Memberikan bimbingan penulisan laporan.
Tugas instruktur antara lain :
1) Mengarahkan, membimbing, dan mementori peserta didik dalam
melakukan pekerjaannya di dunia kerja dan dalam kehidupan sosialnya;
2) Memberikan penilaian hasil kerja, dan
3) Melaporkan kepada pihak sekolah secara berkala perkembangan peserta

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 110


PKL dan jika terdapat kejadian tertentu di lokasi PKL.

vi. Pembekalan Peserta Didik


Program pembekalan PKL yang diberikan kepada peserta didik bertujuan untuk
memberikan pemahaman tentang kegiatan belajar yang harus dilakukan oleh
peserta didik di dunia kerja. Materi pembekalan PKL bagi peserta didik dapat
meliputi beberapa hal antara lain dan tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut:
1) Karakteristik budaya kerja di dunia kerja;
2) Aturan kerja di dunia kerja;
3) Orientasi lingkungan sosiokultural
4) Penyusunan laporan kegiatan harian maupun laporan akhir, dan
5) Penilaian akhir.

b) Pelaksanaan
Proses pelaksanaan PKL di SMKN 3 Batu dilaksanakan sesuai dengan alur berikut.
i. Penempatan Peserta Didik di Dunia Kerja Sesuai Kompetensi
Berdasarkan proses pemetaan kompetensi, penetapan lokasi, dan penyesuaian
dengan kebutuhan sumber daya dunia kerja, proses selanjutnya adalah
penempatan peserta didik di institusi dunia kerja sesuai dengan kesepakatan
antara sekolah dengan institusi pasangan.
ii. Orientasi di tempat PKL
Sebelum melaksanakan PKL, para peserta PKL akan menjalani masa orientasi
kerja yang dilaksanakan oleh instruktur dan pendidik pembimbing. Masa
orientasi kerja merupakan pengenalan tentang dunia kerja kepada peserta PKL.
Pada masa orientasi kerja, para peserta PKL akan mendapatkan materi
pembekalan yang meliputi profil perusahaan, tata tertib perusahaan, manajemen
resiko, kesehatan, keselamatan kerja, gambaran tentang situasi sosiokultural
lingkungan, dan aspek kompetensi yang dinilai selama PKL. Materi pembekalan
masa orientasi kerja dapat disesuaikan dengan peraturan yang berlaku di institusi
tempat peserta melaksanakan PKL.
iii. Pelaksanaan PKL
Pelaksanaan PKL merupakan proses belajar di dunia kerja dengan

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 111


mengaplikasikan teori dan praktik yang dilakukan di sekolah. Perserta didik
melaksanakan praktik kerja secara langsung sesuai dengan bimbingan dan
arahan instruktur. Proses pelaksanaan praktik kerja akan dievaluasi oleh
instruktur di tempat kerja. Penyelenggaraan PKL di SMKN 3 Batu dilaksanakan
secara luring . Apabila dalam hal tertentu penyelenggaraan PKL tidak dapat
dilaksanakan di dunia kerja, sekolah dapat menyelenggarakan bentuk
pembelajaran lain sebagai pengganti PKL. Bentuk pembelajaran lain
dikoordinasikan dengan dunia kerja. dapat berupa:
(1) Kegiatan kewirausahaan sesuai dengan konsentrasi keahlian yang ditempuh.
(2) Pembelajaran berbasis projek berdasarkan kebutuhan dunia kerja dan potensi
lingkungan serta kearifan lokal.
(3) Kegiatan teaching factory, bagi sekolah yang memiliki program tersebut.
(4) Bagi sekolah yang belum memiliki program teaching factory, dapat
menginduk pada program teaching factory pada SMK lainnya.
iv. Pementoran oleh Instruktur
Pementoran dilakukan oleh Instruktur kepada peserta PKL. Tujuan pementoran
ini adalah sebagai sarana internalisasi tugas pekerjaan yang diberikan kepada
peserta PKL di dunia kerja. Kegiatan mentoring dapat meliputi beberapa hal
sebagai berikut.
(1) Merencanakan pelaksanaan teknis pelaksanan PKL;
(2) Memberikan keteladanan implementasi nilai-nilai karakter budaya dunia
kerja;
(3) Merespon informasi dan permasalahan peserta didik dalam pelaksanaan
PKL, dan
(4) Melayani konsultasi peserta didik terkait pelaksanaan PKL di dunia kerja.
c) Penilaian PKL
Penilaian akan mengukur penguasaan kompetensi peserta didik dalam tiga
aspek, yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian ini juga dapat dijadikan
umpan balik bagi pihak dunia kerja dan sekolah untuk menyempurnakan proses
pembelajaran di sekolah dan di dunia kerja. Selain itu pendidik juga dapat menggunakan
hasil penilaian sebagai bahan pertimbangan ketika harus membuat keputusan tentang
peserta didik pada akhir masa studi. Penilaian ini juga untuk mempertimbangkan apakah

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 112


peserta didik memerlukan remedial dan/atau pengayaan sampai materi pada kompetensi
di PKL tersebut dapat dikuasai dengan baik.
Penilaian yang dilakukan oleh instruktur dan pendidik pembimbing PKL bersifat
komprehensif, untuk mendapatkan informasi pada seluruh aspek perkembangan peserta
didik, baik aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Oleh karena itu pembimbing
PKL di sekolah maupun instruktur di dunia kerja memerlukan instrumen penilaian yang
berbeda untuk mengukur aspek perkembangan peserta didik yang berbeda pula.
Penilaian yang direncanakan tersebut disusun sebagai acuan pendidik, maupun
satuan pendidikan dalam mengukur ketercapaian tujuan pendidikan dan pembelajaran
secara keseluruhan. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan menyebutkan bahwa penilaian harus
menjamin:
i. Perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai
dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian;
ii. Pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif, efektif,
efisien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya; dan
iii. Pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan informatif.

Selain itu penilaian harus mencerminkan konteks sosial peserta didik bukan menilai
tentang sekolah. Hasil penilaian yang telah dilaksanakan baik berupa data angka maupun
data verbal harus dilaporkan secara obyektif dan dapat dipertanggungjawabkan, serta
mampu memberikan informasi yang akurat baik bagi peserta didik maupun orang tua
peserta didik. Komponen penilaian meliputi:
• Penilaian Aspek Sikap
Penilaian pada aspek ini meliputi penilaian disiplin dan tanggung jawab, taat pada
prosedur kerja (SOP), komitmen dan integritas, menghargai dan menghormati
sesama (kesopanan), kreativitas, kerja sama tim, penampilan dan kerapihan pakaian.
Penilaian aspek sikap dapat dilakukan dengan cara observasi atau pengamatan
peserta PKL dalam menjalankan tugas PKL.
• Penilaian
Aspek PengetahuanPenilaian aspek pengetahuan meliputi penguasaan keilmuan,
identifikasi masalah, dan menemukan alternatif solusi secara kreatif. Penilaian aspek

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 113


pengetahuan dapat dilakukan dengan memberikan peserta PKL tes tulis ataupun
lisan.
• Penilaian Aspek Keterampilan
Penilaian Aspek Keterampilan meliputi keahlian dan keterampilan, inovasi,
produktivitas kerja, penguasaan alat kerja. Penilaian aspek keterampilan dapat
dilakukan dengan cara memberikan penilaian pada hasil tugas tertentu yang
diberikan.

Rentang nilai dari ketiga aspek penilaian di atas dan nilai laporan yaitu 1 s.d. 100.
Nilai ketuntasan minimal yaitu 70 atau dapat menyesuaikan dengan
ketentuanSMK/MAK Nilai PKL diperoleh dari nilai kegiatan PKL (NPKL) yang
meliputi ketiga aspek di atas dengan bobot 80% dijumlah dengan nilai laporan (NL)
dengan bobot 20%. Nilai akhir peserta mengikuti rumus penilaian sebagai berikut.

NA = (Nilai Rata-rata 1,2, &3) x 80% + (Nilai Laporan PKL) x 20%

d) Monitoring dan evaluasi PKL


1. Monitoring Terhadap Pelaksanaan PKL
Sesuai dengan Permendikbud No. 50 tahun 2020 tentang Praktik Kerja Lapangan
(PKL), bahwa monitoring terhadap pelaksanaan PKL sebagaimana yang
dimaksud adalah:
(a) Penempatan peserta didik di dunia kerja sesuai kompetensi;
(b) Praktik kerja di lapangan; dan
(c) Mentoring oleh instruktur/pembimbing PKL dari dunia kerja.
Monitoring terhadap pelaksanaan PKL di SMKN 3 Batu dilakukan oleh pendidik
pembimbing paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) periode PKL.

2. Evaluasi terhadap Perencanaan dan Hasil Pelaksanaan PKL


Evaluasi yang dilakukan mengacu pada Permendikbud No. 50 tahun 2020, yakni
evaluasi terhadap perencanaan dan hasil pelaksanaan PKL. Evaluasi terhadap

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 114


perencanaan PKL meliputi:
(a) Pemetaan sesuai kompetensi peserta didik;
(b) Penetapan lokasi PKL (berkomunikasi dengan pihak dunia kerja);
(c) Penetapan jangka waktu PKL;
(d) Pemetaan penempatan peserta didik sesuai kompetensi (dilakukan Pemetaan
Kompetensi);
(e) Penetapan instruktur dan pendidik pembimbing PKL; dan
(f) Pembekalan peserta didik.
Evaluasi terhadap perencanaan dan hasil pelaksanaan PKL dilakukan paling
sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) periode PKL.

5. Data Dunia Industri Tempat PKL Konsentrasi Keahlian Teknik Komputer dan
Jaringan
Nama Dunia Alamat Dunia Nama
No Keterangan
Industri Industri Pimpinan
PT.Bentang Perkantoran Soekarno
Internet Service
1 Selaras Hatta Indah E-10- P. Joko
Provider
Teknologi Malang
PT. Global RT.5 RW.1 Deru Zainul
Internet Service
2 Media Data Sumberejo - Mutakin,
Provider
Prima Bojonegoro S.PdI
Jl. Sedap malam
No.12, Lowokwaru, Infrastructure
3 Peta Network Kec. Lowokwaru, Kota Pak Ibad & Networking
Malang, Jawa Timur Specialist
65141
Jl. Panglima Sudirman Dinas
Onny
KOMINFO 504, Balai Kota Komunikasi
4 Ardianto,
Batu Among Tani Kota dan Informatika
S.Sos., M.M
Batu, Gedung B Lt.3 Kota Batu
Jl. WR. Supratman
Toko dan
No.9, Sisir, Kec. Batu,
5 SPC- Batu Bapak Joko Service
Kota Batu, Jawa Timur
Komputer
65314
Jl. Sarimun No. 3, Beji,
VISICOM - Kec. Batu, Kota Batu, Service
6 Pak Salim
BEJI Jawa Timur 65314, Komputer
Indonesia

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 115


Nama Dunia Alamat Dunia Nama
No Keterangan
Industri Industri Pimpinan
Jl. Gajayana No.508, Suplier
Dinoyo, Kec. Anton Hardward
RAFAH
7 Lowokwaru, Kota Suprayogi, Komputer dan
KOMPUTER
Malang, Jawa Timur S.T Network
65144 Jaringan
Samping Gapura
Perum, Jl. Tlogomas Jl. Suplier
Bukit Hijau No.5, Hardward
IDE Imam
8 Tlogomas, Kec. Komputer dan
KOMPUTER Syekhu
Lowokwaru, Kota Network
Malang, Jawa Timur Jaringan
65144
Jl. Gajayana No.544, Suplier
Dinoyo, Kec. Hardward
TUJUH
9 Lowokwaru, Kota Nanik Komputer dan
KOMPUTER
Malang, Jawa Timur Network
65144 Jaringan
Jl. Sigura - Gura Suplier
No.35, Sumbersari, Hardward
CV. Tata Mitra
10 Kec. Lowokwaru, Kota Juarto Komputer dan
Sentosa
Malang, Jawa Timur Network
65154 Jaringan
Jl. Sigura-gura Kav. 4 Suplier
Sumbersari, Kec. Hardward
11 Ge Komputer Lowokwaru, Kota Erik Irmanto Komputer dan
Malang, Jawa Timur Network
65000 Jaringan
Suplier
Jl. Galunggung No.91
Hardward
Centra Kav.0,Gading Kasri, Didik Heri
12 Komputer dan
Computer Klojen, Malang City, Kuswanto
Network
East Java 65115
Jaringan
Ruko Graha Jatimulyo,
Suplier
Jl. Saxophone No.1A,
Alamsyah Hardward
Jatimulyo, Kec.
13 GOLAPTOP Awaludin Komputer dan
Lowokwaru, Kota
Harfian Network
Malang, Jawa Timur
Jaringan
65141
Suplier
Jl. Tlogomas No.36,
Hardward
GALAXY Tlogomas, Kec. Abdul
14 Komputer dan
SOLUSINDO Lowokwaru, Kota Nashor
Network
Malang
Jaringan

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 116


Nama Dunia Alamat Dunia Nama
No Keterangan
Industri Industri Pimpinan
Jl. A. Yani No.11,
RW.02, Blimbing, Kec.
TELKOM
15 Blimbing, Kota - -
MALANG
Malang, Jawa Timur
65126
Suplier
Hardward
REALIS Jln Joyo Utomo No.29 Ahmad
16 Komputer dan
KOMPUTER Merjosari Kota Malang Effendi
Network
Jaringan
Suplier
Hardward
Dinoyo/Lion Jl. MT. Haryono No.20
17 Agus Wijaya Komputer dan
Komputer Malang
Network
Jaringan
Jl. Semarang No.5,
Sumbersari, Kec.
18 FT Elektro UM Lowokwaru, Kota - -
Malang, Jawa Timur
65145
Jl. Gajayana No.50,
Dinoyo, Kec. H. A. Zubairi
Lembaga
19 UIN Malang Lowokwaru, Kota M Syaihu
Pendidikan
Malang, Jawa Timur Fitri
65144
Suplier
Hardward
Maskom Jl. Gajayana 20 A3
20 Iman Mansur Komputer dan
Komputer Malang
Network
Jaringan
Suplier
Didik Hardward
Jl. Raya Sumbersari
21 Info Komputer Wahyudi, Komputer dan
No.285c, Malang
S.Kom Network
Jaringan
Jl. Raya Sumbersari Suplier
No.85, Ketawanggede, Hardward
Sumbersari P. Aris
22 Kec. Lowokwaru, Kota Komputer dan
Komputer Hidayat
Malang, Jawa Timur Network
65145 Jaringan

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 117


Nama Dunia Alamat Dunia Nama
No Keterangan
Industri Industri Pimpinan
Jl. Bend. Saguling Suplier
Irwanto
CV. No.6, Sumbersari, Kec. Hardward
Handi
23 Multimedia Lowokwaru, Kota Komputer dan
Purnawan,
Pratama Malang, Jawa Timur Network
SE.M,Msip
65154 Jaringan
Suplier
Christian Hardward
Jaya Media Jl. MT Haryono No.
24 Hendra Komputer dan
Komputer 175 Dinoyo Malang
Yuwana Network
Jaringan
Penyedia
Perangkat IT
CV Interlink Abdul dan
Jl. Joyo Suko Timur
25 Network Rachman Telekomunikasi
Kav.5, Malang
Indonesia Safrudin serta Jasa
Instalasi
Jaringan IT
Suplier
Jl. Lesti Utara No.94, Hardward
CERIA Pak Dimas
26 Ngaglik, Kec. Batu, Komputer dan
COMPUTER Zuhri Ichlas
Kota Batu Network
Jaringan
Suplier
Jl. Kenanga Dsn.
Ranu Hardward
Iman Techno Krajan Ds.
27 Prabowo, Komputer dan
Computer Sumbersekar, Kec.
S.T. Network
Dau, Malang
Jaringan
Ruko Togaya, No. 58A Suplier
58B,, Jl. Bendungan Hardward
IT Branded
28 Sutami, Sumbersari, Merry Oen Komputer dan
Store
Kec. Lowokwaru, Kota Network
Malang Jaringan
Suplier
Jl. Diponegoro No.79
Ranu Hardward
A, Sisir, Kec. Batu,
29 Batu Komp Prabowo, Komputer dan
Kota Batu, Jawa Timur
S.T. Network
65314
Jaringan

3.2.Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


Salah satu tantangan pendidikan saat ini adalah menciptakan peserta didik yang

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 118


berkarakter Pancasila serta berwawasan global, dan untuk menjawab tantangan tersebut
maka Kemendikbudristek meluncurkan program pendidikan karakter yang berlandaskan
Pancasila dan diberi nama Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Profil Pelajar
Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang
memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan
enam ciri utama beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia,
berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif, yang
dibangun melalui budaya sekolah, pembelajaran intrakurikuler, proyek penguatan, dan
ekstra kurikuler.
Dari kegiatan tersebut dapat dituangkan dalam tabel Dimensi dan Elemen Profil
Pelajar Pancasila berikut :
No
Dimensi Elemen
1 Beriman, Bertakwa Kepada a. ahlak beragama,
Tuhan YME, dan Berakhlak b. ahlak pribadi,
Mulia c. ahlak kepada manusia,
d. ahlak kepada alam, dan,
e. ahlak bernegara.
2 Berkebhinekaan global a. mengenal dan menghargai budaya,
b. komunikasi dan interaksi antar budaya
c. refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman
kebinekaan.
d. berkeadilan sosial
3 Gotong royong a. Kolaborasi,
b. kepedulian, dan
c. Berbagi.
4 Mandiri a. Kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi
b. regulasi diri.
5 Bernalar kritis a. memperoleh dan memproses informasi dan
gagasan,
b. menganalisis dan mengevaluasi penalaran,
c. merefleksi pemikiran dan proses berfikir
d. mengambil keputusan.
6 Kreatif a. menghasilkan gagasan yang orisinal, dan
b. menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal.
c. Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari
alternative solusi permasalahan

Profil Pelajar Pancasila (P3) memiliki beberapa tujuan untuk menghasilkan pelajar
dengan profil (kompetensi) pada bidangnya sesuai dengan dimensi P3; menjadikan warga
negara Indonesia yang demokratis dan menjadi manusia unggul dan produktif di Abad ke-

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 119


21 serta menghasilkan lulusan pelajar Indonesia yang dapat berpartisipasi dalam
pembangunan global yang berkelanjutan serta tangguh dalam menghadapi berbagai
tantangan.
Pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan P3 dilaksanakan dalam bentuk
projek yang disebut sebagai Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Kegiatan P5
dirancang terpisah dari intrakurikuler untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan
karakter sesuai dengan P3 melalui tema dan pengelolaan projek berdasarkan dimensi dan
fase yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan.
Pelaksanaan P5 di SMKN 3 Batu untuk kelas X dalam satu tahun sebanyak tiga (3)
projek dengan ketentuan 2 tema pilihan (Suara Demokrasi dan Bhinneka Tunggal Ika) dan
1 tema wajib (Kebekerjaan) yang dilaksanakan secara sistem blok mingguan. Berikut
penjadwalan pelaksanaan P5 di SMKN 3 Batu.
Waktu Pelaksanaan
No. Tema Semester 1 Semester 2
Oktober Januari Maret
1. Suara Demokrasi Pekan ke-2,3
2. Bhinneka Tunggal Ika Pekan ke-1,2
3. Kebekerjaan Pekan ke-1,2,3

Jadwal Pelaksanaan P5
Oktober 2022 TEMA 1 SUARA DEMOKRASI

Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu

25 26 27 28 29 30 1

2 3 4 5 6 7 8

9 10 11 12 13 14 15
PROJEK PROJEK PROJEK PROJEK PROJEK
PENGUATAN PENGUATAN PENGUATAN PENGUATAN PENGUATAN
PROFIL PROFIL PROFIL PROFIL PROFIL
PELAJAR PELAJAR PELAJAR PELAJAR PELAJAR
PANCASILA PANCASILA PANCASILA PANCASILA PANCASILA
16 17 18 19 20 21 22
PROJEK PROJEK PROJEK PROJEK PROJEK
PENGUATAN PENGUATAN PENGUATAN PENGUATAN PENGUATAN
PROFIL PROFIL PROFIL PROFIL PROFIL
PELAJAR PELAJAR PELAJAR PELAJAR PELAJAR
PANCASILA PANCASILA PANCASILA PANCASILA PANCASILA

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 120


23 24 25 26 27 28 29

30 31 1 2 3 4 5

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 121


JANUARI 2023 TEMA 2 - BHINNEKA TUNGGAL IKA

Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu

25 26 27 28 29 30 31

1 2 3 4 5 6 7
PROJEK PROJEK PROJEK PROJEK PROJEK
PENGUATAN PENGUATAN PENGUATAN PENGUATAN PENGUATAN
PROFIL PROFIL PROFIL PROFIL PROFIL
PELAJAR PELAJAR PELAJAR PELAJAR PELAJAR
PANCASILA PANCASILA PANCASILA PANCASILA PANCASILA
8 9 10 11 12 13 14
PROJEK PROJEK PROJEK PROJEK PROJEK
PENGUATAN PENGUATAN PENGUATAN PENGUATAN PENGUATAN
PROFIL PROFIL PROFIL PROFIL PROFIL
PELAJAR PELAJAR PELAJAR PELAJAR PELAJAR
PANCASILA PANCASILA PANCASILA PANCASILA PANCASILA
15 16 17 18 19 20 21

22 23 24 25 26 27 28

29 30 31 1 2 3 4

Maret 2023 TEMA 3 - KEBEKERJAAN

Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu

26 27 28 1 2 3 4
PROJEK PROJEK PROJEK PROJEK
PENGUATAN PENGUATAN PENGUATAN PENGUATAN
PROFIL PROFIL PROFIL PROFIL
PELAJAR PELAJAR PELAJAR PELAJAR
PANCASILA PANCASILA PANCASILA PANCASILA
5 6 7 8 9 10 11
PROJEK PROJEK PROJEK PROJEK PROJEK
PENGUATAN PENGUATAN PENGUATAN PENGUATAN PENGUATAN
PROFIL PROFIL PROFIL PROFIL PROFIL
PELAJAR PELAJAR PELAJAR PELAJAR PELAJAR
PANCASILA PANCASILA PANCASILA PANCASILA PANCASILA
12 13 14 15 16 17 18
PROJEK PROJEK PROJEK PROJEK PROJEK
PENGUATAN PENGUATAN PENGUATAN PENGUATAN PENGUATAN
PROFIL PROFIL PROFIL PROFIL PROFIL
PELAJAR PELAJAR PELAJAR PELAJAR PELAJAR
PANCASILA PANCASILA PANCASILA PANCASILA PANCASILA
19 20 21 22 23 24 25
PROJEK PROJEK
PENGUATAN PENGUATAN
PROFIL PROFIL
PELAJAR PELAJAR
PANCASILA PANCASILA
26 27 28 29 30 31 1

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 122


3.3.Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan peserta didik di
luar jam belajar kurikulum standar. Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan agar peserta didik
dapat mengembangkan kepribadian, minat dan kemampuannya di berbagai bidang di luar
akademik. Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di SMK Negeri 3 Batu meliputi:
1. Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib
A. Pramuka
a. Ruang Lingkup
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Pendidikan
Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah menyebutkan bahwa Pendidikan Kepramukaan
adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia
pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
Pendidikan kepramukaan diisi dengan perpaduan antara proses pengembangan
nilai sikap dan keterampilan. Hal ini diwujudkan dalam pola kegiatan pendidikan
kepramukaan dalam bentuk upacara dan keterampilan kepramukaan dengan
menggunakan berbagai metode dan teknik. Upacara dapat dilakukan saat
pembukaan dan penutupan latihan. sedangkan keterampilan kepramukaan
tertuang dalam pembiasaan dan penguatan sikap dan keterampilan sesuai dengan
kebutuhan pembelajaran. Seluruh kegiatan dilakukan dalam bentuk belajar
interaktif dan progresif, sesuai dengan kemampuan fisik dan mental peserta
didik.

b. Tujuan
Ekstrakurikuler Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agar:
1) Memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa
patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa,
berkecakapan hidup, sehat jasmani dan rohani.
2) Menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat
yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara
mandiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 123


dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam
lingkungan.
c. Strategi Pelaksanaan
1) Rutin
Kegiatan rutin dalam pendidikan kepramukaan di SMK Negeri 3 Batu
berupa latihan rutin sekali seminggu. Kegiatan rutin dilakukan dengan
mengacu pada materi untuk penempuhan SKU dan peminatan SKK.
2) Insidental
Kegiatan insidental adalah kegiatan yang sifatnya tidak dapat diprediksi dari
awal. Kegiatan insidental dapat berupa lomba, pelatihan atau perkemahan
yang diselenggarakan oleh gugus depan lain seperti Raimuna, Perkemahan
Wirakarya, Musppanitera, Pertisaka, Geladian Pimpinan Satuan Penegak,
Latihan Pengembangan Kepemimpinan, Kursus Pengelola Dewan Kerja,
Pelatihan Tanggap Bencana, dan lain-lain), dan pelantikan.
B. Keputrian
a. Ruang Lingkup
Kegiatan keputrian adalah sarana atau wadah berkumpulnya remaja putri untuk
menambah ilmu, keterampilan dan pemahaman mengenai keputrian. Dengan
manajemen yang rapi dan profesional, yang diadakan secara rutin. Kegiatan
keputrian dilakukan di luar jam sekolah, dimana siswi dibimbing dan
diperkenalkan tentang kedudukan dan hak wanita menurut agama, akhlak atau
pribadi seorang perempuan, emansipasi dan kesetaraan, fiqih wanita dan lain-
lain. Selain itu di dalam kegiatan keputrian, siswi-siswi juga diajarkan mengenai
keterampilan-keterampilan sebagaimana seorang perempuan. Misalnya saja
merajut, menjahit, memasak, melukis, dan lain sebagainnya. Ruang lingkup dari
kegiatan keputrian harus berpangkal pada kegiatan yang menunjang serta dapat
mendukung program intrakurikuler dan program kokurikuler. Jadi ruang lingkup
kegiatan keputrian adalah berupa kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang dan
dapat mendukung program intrakurikuler yaitu mengembangkan pengetahuan,
pemahaman, pengertian dan kemampuan penalaran Peserta Didik.

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 124


b. Tujuan
1) Kegiatan keputrian harus dapat meningkatkan pemahaman siswi tentang
masalah kewanitaan yang mencakup masalah pribadi wanita (akhlak wanita),
dan masalah-masalah fiqh wanita.
2) Mengembangkan bakat dan minat Peserta Didik dalam upaya pembinaan
pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya yang positif.
3) Dapat mengetahui, mengenal serta membedakan hak sebagai perempuan dan
seorang laki-laki.
4) Mengenalkan remaja putri islam dengan jati dirinya sebagai seorang
muslimah.
5) Menambah pengetahuan Islamiyah dan kemuslimahan.
6) Menjalin dan mewujudkan Ukhuwah Islamiyah diantara muslimah.
7) Mengembangkan potensi Muslimah sesuai fitrahnya.
c. Strategi Pelaksanaan
1) Rutin
Kegiatan Ekstrakurikuler Keputrian dilaksanakan setiap hari Jumat pada saat
istirahat sholat Jumat. Kegiatan rutin dilakukan dengan mengacu pada sebaran
materi sebagai berikut:
Pertemuan Materi
Ke
1 Pengantar Keputrian
2 Peran perempuan dalam keluarga, masyarakat dan bangsa
3 Entrepreneurship : Jahit/sulam/ Flanel
4 Psikologi Perempuan
5 Emansipasi (hak , kewajiban dan tanggung jawab )
6 Entrepreneurship : Tata boga
7 Fiqih Wanita 1 : Mandi Besar
8 Persiapan berumah tangga dan Menikah
9 Kekerasan dalam pacaran / Tidak berpacaran
10 Public relationship
11 Entrepreneurship : Hijabers, MUA
12 Kepemimpinan Perempuan
13 Fiqih Wanita 2 : Adab Makan dalam Islam
14 Entrepreneurship : Daur ulang
15 Analisa social (kepekaan dan solusi)

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 125


2) Insidental
Materi/topik disesuaikan dengan kebutuhan insidental seperti Kesehatan
Wanita oleh Dinkes Kota Batu, Bahaya Narkoba dari BNN Kota Batu dan dari
Dinas terkait.

2. Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan


A. Conversation
a. Ruang Lingkup
Kemampuan berbahasa Inggris menjadi sangat penting dan merupakan syarat
yang harus dipenuhi untuk bisa mendapatkan posisi penting dalam masyarakat
terutama dalam memperoleh pekerjaan. Tak heran lembaga-lembaga dan institusi
pendidikan memasukkan komponen kemampuan berbahasa Inggris sebagai
sesuatu yang harus dimiliki oleh setiap lulusannya. Namun demikian, Bahasa
Inggris tidak hanya bergelut dibidang pendidikan, perdagangan maupun dunia
kerja tetapi juga dapat dikembangkan melalui seni dan olahraga. Karena Bahasa
Inggris adalah bahasa universal.
Manusia dilahirkan dengan dibekali kemampuan yang berbeda dalam segala hal.
Khususnya, dalam pembelajaran dan pengajaran Bahasa Inggris. Kita sebagai
pembelajar memiliki kemampuan yang berbeda dalam menangkap, mengerti, dan
mengolah materi yang diajarkan dan kadang kala menemui titik kejenuhan dalam
belajar. Maka dari itu, perlu adanya penyegaran secara fisik maupun psikis yang
dapat dilakukan melalui pengembangan kreativitas dalam bidang seni dan olah
raga.
Dari berbagai pertimbangan di atas maka dalam rangka mengembangkan metode
pengajaran bahasa Inggris dan mengembangkan berbagai skill dalam berbahasa
Inggris, maka dibentuklah ekstrakurikuler atau pengembangan diri Conversation.
Melalui kegiatan yang ada di dalam ekstrakurikuler atau pengembangan diri
Conversation ini, diharapkan Peserta Didik/ siswi SMK Negeri 3 Batu mampu
mengembangkan kreativitas dan meningkatkan kemampuan bahasa Inggris
mereka.

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 126


b. Tujuan
1) Melaksanakan kegiatan Latihan berbahasa yang bermutu dan tepat sesuai
dengan yang diajarkan pembina.
2) Melaksanakan pembinaan dan peningkatan potensi Sumber Daya Manusia
yang berkualitas.
3) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efisien dan efektif
sehingga Peserta Didik dapat berkembang secara optimal sesuai potensi
yang dimiliki.
4) Menumbuhkan rasa percaya diri, semangat kekeluargaaan dan memiliki
rasa kesetiakawanan sosial yang tinggi secara intensif kepada seluruh warga
sekolah khususnya dan masyarakat pada umumnya
c. Strategi Pelaksanaan
1) Rutin
Materi/topik ekstrakurikuler conversation mencakup komponen-komponen
keterampilan dalam berbahasa Inggris, yakni listening, speaking, dan
reading.
2) Insidental
Materi/topik disesuaikan dengan kebutuhan insidental seperti keikutsertaan
Peserta Didik peserta ekstrakurikuler conversation dalam lomba yang
meliputi: Speech contest, debate, story telling, dan lain sebagainya.
B. BDI
a. Ruang Lingkup
BDI merupakan bagian integral dari pendidikan agama. Secara substansi
memang BDI dapat membantu peserta didik untuk mempraktekkan tajwid dalam
membaca Al Qur’an dan menulis ayat-ayat Al Qur’an dengan baik dan benar.
Ekstrakurikuler BDI bukan hanya mempelajari cara membaca dan menulis Al
Qur’an saja tetapi juga menanamkan nilai keyakinan keagamaan dan akhlakul
karimah dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun ini bukan merupakan satu-
satunya faktor yang membentuk watak dan kepribadian Islami anak didik. Untuk
menambah kemampuan, keterampilan dan pemahaman tentang Al-qur’an,
ekstrakurikuler BDI sangat dibutuhkan agar Al-Qur’an tetap terjaga, dipelihara
dan diamalkan oleh peserta didik.

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 127


b. Tujuan
1) Agar peserta didik mampu membaca Al Qur’an dengan baik dan benar
sesuai dengan tajwid.
2) Agar peserta didik mampu menulis ayat-ayat Al Qur’an dengan baik dan
benar.
3) Agar peserta didik mampu mengamalkan nilai-nilai keagamaan seperti
tertuang dalam fiqh nisa’ dalam kehidupan sehari-hari.
4) Agar peserta didik mengamalkan cinta Rasul dengan bersholawat.
c. Strategi Pelaksanaan
1) Rutin
Ekstrakurikuler BDI dilaksanakan secara rutin setiap satu minggu sekali.
2) Insidental
Kegiatan BDI secara insidental dilaksanakan pada saat akan memperingati
hari besar Agama Islam seperti : Maulid Nabi, Pondok Ramadhan dan lain
sebagainya.

C. Bola Basket
a. Ruang Lingkup
Generasi muda sebagai sosok yang mempunyai intelektual dan kepribadian luhur
adalah penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan
nasional. Di dalam pengembangan tersebut, perlu diciptakan suasana yang sehat
agar kreativitas dan tanggung jawab pemuda semakin berkembang dan
menciptakan kegiatan yang bersifat positif demi menjunjung tinggi sportivitas.
Olahraga, khususnya bola basket, merupakan sinergi antara ekspresi luapan
emosi kejiwaan dan aktivitas manusia dalam rangka mencapai tingkat kepuasan,
kebahagiaan, kenyamanan, dan idealisme kreativitas. Selain itu, olahraga bola
basket merupakan suatu output yang dapat diandalkan sebagai produk industri.
Bola basket adalah salah satu ekstrakurikuler yang cukup digemari oleh para
peserta didik di SMK Negeri 3 Batu. Meskipun prestasi yang ada belum terlalu
banyak akan tetapi semangat dan keinginan berprestasi dari peserta ekstra yang
cukup besar membuat ekstrakurikuler bola basket di SMK Negeri 3 Batu tetap
konsisten berlatih.

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 128


b. Tujuan
1) Mewadahi bakat dan minat peserta didik di bidang olahraga bola basket
2) Meraih prestasi di kejuaraan tingkat lokal kota.
c. Strategi Pelaksanaan
1) Rutin
Latihan Rutin dilaksanakan guna meningkatkan performa dan skill para
peserta didik untuk mendukung dalam permainan tim.
Latihan rutin dilaksanakan secara rutin 1 minggu sekali.
2) Kondisional
Latihan tambahan dilaksanakan menjelang Kejuaran baik antar Club,
Tingkat Kota, Provinsi maupun Nasional.

D. Bola Voli
a. Ruang Lingkup
Permainan Bola Voli merupakan cabang olahraga yang paling banyak digemari
oleh peserta didik di SMK Negeri 3 Batu. Oleh karena itu, ekstrakurikuler ini
akan dikembangkan menjadi salah satu olahraga unggulan, sehingga nantinya
para peserta didik mempunyai keterampilan dan prestasi dibidang olahraga Bola
Voli.
b. Tujuan
Tujuan diselenggarakannya ekstrakurikuler ini adalah untuk mengembangkan
sikap dan perilaku sportif dalam bermain, bertanggung jawab dalam penggunaan
sarana dan prasarana pembelajaran, menjaga keselamatan diri sendiri orang lain
dan lingkungan sekitarnya, menghargai perbedaan karakteristik individual dalam
melakukan berbagai aktivitas fisik, menunjukkan kemampuan kerjasama dalam
melakukan berbagai fisik, toleransi dan mau berbagi dengan teman dalam
melakukan aktivitas fisik, dan disiplin selama melakukan berbagai aktivitas fisik.
c. Strategi Pelaksanaan
1) Rutin
Ekstrakurikuler Bola Voli di SMKN 3 Batu dilaksanakan setiap hari Rabu
pukul 14.25 – 15.45 bertempat di lapangan bola voli SMKN 3 Batu.
Materi yang diajarkan dalam ekstrakurikuler bola voli adalah:

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 129


a) Passing Bawah
b) Passing Atas
c) Servis Bawah
d) Servis Atas
e) Smash
f) Blocking
2) Insidental
Kegiatan Ekstrakurikuler Bola Voli setiap 1 bulan sekali juga melakukan
pertandingan dengan tim sekolah lain jadi tidak selalu bermain di lapangan
SMKN 3 Batu saja. Pertandingan antar sekolah dilaksanakan untuk melatih
mental dan sportifitas dalam pertandingan menambah pengalaman
bertanding.

E. PMR
a. Ruang Lingkup
SMK NEGERI 3 BATU mengadakan ekstrakurikuler PMR untuk mewadahi
kegiatan Peserta Didik yang ingin berkegiatan kemanusiaan dibidang kesehatan,
disamping itu juga bertujuan untuk menunjang kegiatan UKS yang ada disekolah
serta memupuk jiwa atau rasa kemanusiaan dikalangan pelajar SMK yang sudah
mulai menurun, sehingga diharapkan dengan adanya ekstrakurikuler tersebut
bisa menumbuhkan kembali jiwa kemanusiaan.
b. Tujuan
Menyiapkan anggota PMR yang terlatih, baik dalam pertolongan pertama untuk
kecelakaan maupun untuk mengikuti lomba Kepalangmerahan.dan mendampingi
kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan Usaha Kesehatan Sekolah.
c. Strategi Pelaksanaan
1) Rutin
Latihan teori dan praktik sesuai dengan jadwal yang ditetapkan yaitu setiap
Hari Rabu pukul 14.25 -15.45 WIB
2) Insidental
Diadakan pada saat akan mengikuti perlombaan tentang Kepalangmerahan dan
jadwal mengikuti kebutuhan.

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 130


F. Paduan Suara
a. Ruang Lingkup
Paduan Suara diselenggarakan untuk mempersiapkan peserta didik dalam
mengisi kegiatan-kegiatan rutin yang melibatkan paduan suara seperti upacara
dan wisuda.
b. Tujuan
1) Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berolah vokal secara
individu maupun berkelompok.
2) Mendukung kegiatan-kegiatan sekolah
c. Strategi Pelaksanaan
1) Rutin
Ekstrakurikuler paduan suara dilaksanakan secara rutin setiap satu minggu
sekali mulai dari latihan pernafasan, teknik vokal, latihan membaca dan
menyanyikan lagu sampai dengan latihan vokal dalam grup.
2) Insidental
Latihan tambahan secara insidental dilakukan pada saat akan tampil pada
acara sekolah, undangan Kota maupun lomba.

G. Tenis Meja
a. Ruang Lingkup
Tenis Meja merupakan salah satu cabang olahraga yang diakui secara resmi oleh
KONI. Tenis Meja selalu dipertandingkan secara rutin di tingkat penpendidiks
kota, penpendidiks provinsi, maupun nasional. Selain itu juga dipertandingkan
dalam kegiatan Pekan Olahraga Kota (Porkot/Porkab), Pekan Olahraga Provinsi
(Porprov), maupun Pekan Olahraga Nasional (PON). Di level pelajar cabang
olahraga tenis Meja dipertandingkan di Olimpiade Sain Nasional (OSN) dan
Porseni baik di tingkat kota, provinsi, maupun nasional. Selain itu, minat para
peserta didik SMKN 3 Batu di cabang olahraga ini cukup tinggi. Oleh karena itu,
kegiatan ekstrakurikuler ini sangat penting untuk dikembangkan di SMKN 3
Batu.
b. Tujuan

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 131


1) Melatih peserta didik agar dapat bermain tenis meja dengan baik dan benar.
2) Melatih peserta didik agar bisa bermain tenis meja sesuai teori yang standar.
3) Menyiapkan peserta didik untuk menjadi atlet tenis meja guna diikutsertakan
dalam kejuaraan yang diselenggarakan Depdiknas, KONI, maupun Dispora
baik di tingkat kota, provinsi, maupun nasional.
c. Strategi Pelaksanaan
1) Rutin
Kegiatan ekstrakurikuler Tenis Meja dilakukan secara rutin seminggu sekali
dengan materi sebagai berikut :
a) Pelatihan Pukulan
i. Pukulan Servis (top spin, back spin, dll.).
ii. Pukulan forehand (drif, smash, dan spin).
iii. Pukulan backhand (drif, smash, dan spin).
iv. Pukulan block (forehand dan backhand).
b) Pelatihan Game atau Permainan
i. Servis dan serang serta bertahan (tunggal dan ganda).
ii. Skor 9 – 9 (kedudukan skor sama-sama 9 tunggal dan ganda).
c) Permainan penuh (tunggal maupun ganda)
2) Insidental
Latihan tambahan secara insidental dilakukan pada saat akan mengikuti
lomba.

H. Sepak Bola
a. Ruang Lingkup
Kegiatan ekstrakurikuler sepakbola diselenggarakan dalam rangka mewadahi
bakat dan minat peserta didik di cabang olahraga sepakbola. Sepakbola
merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang paling diminati oleh para peserta didik
SMKN 3 Batu.
b. Tujuan
1) Mewadahi minat para peserta didik
2) Mengikuti kompetisi di tingkat lokal

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 132


c. Strategi Pelaksanaan
1) Rutin
Kegiatan ekstrakurikuler sepakbola dilaksanakan secara rutin setiap satu
minggu sekali.
2) Insidental
Latihan tambahan secara insidental dilakukan pada saat akan mengikuti
lomba.

I. Paskibra
a. Ruang Lingkup
Kegiatan ekstrakurikuler Paskibra diselenggarakan dalam rangka
mempersiapkan peserta didik untuk menjadi petugas rutin upacara di sekolah
dan mempersiapkan peserta didik agar bisa mewakili SMKN 3 Batu di tingkat
kota, provinsi maupun nasional.
b. Tujuan
Tujuan Paskibra adalah mewujudkan kebiasaan hidup ber-Pancasila dengan
keluarga bahagia, ditata atas dasar falsafah dan pandangan hidup bangsa, untuk
mengembangkan sikap positif seperti Ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
tertib, disiplin, gotong royong dan kekeluargaan.
c. Strategi Pelaksanaan
1) Rutin
a) Peningkatan mutu dan jumlah anggota Pasukan Pengibar Bendera
Sekolah SMK Negeri 3 Batu.
b) Menyelenggarakan latihan rutin, orientasi dan pembinaan calon anggota
Pasukan Pengibar Bendera sekolah SMK Negeri 3 Batu.
c) Mengadakan kegiatan renungan jiwa bagi seluruh anggota.
d) Mempersiapkan personil upacara dalam pelaksanaan Hari Besar
Nasional maupun kegiatan yang diselenggarakan oleh Sekolah.
e) Mengadakan kegiatan Latihan dasar Kepemimpinan
f) Mengadakan kegiatan latihan/wisata di alam terbuka (Lintas Alam).

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 133


2) Insidental
a) Mengikuti Lomba Ketangkasan Baris-berbaris tingkat SMA/K, yang
diselenggarakan oleh Penpendidiks Purna Paskibraka Indonesia (PPI)
tingkat Kota ataupun Provinsi.
b) Mengikuti Lomba Gerak jalan dalam rangka Hari Besar Nasional yang
diselenggarakan oleh Panitia Hari Besar Nasional Kabupaten ataupun
Organisasi Kepemudaan.
c) Mengikuti kegiatan Latihan Gabungan Pasukan Pengibar Bendera
sekolah se-Kota.

J. Pencak Silat
a. Ruang Lingkup
Pencak Silat adalah beladiri tradisional warisan bangsa yang di dalamnya
terdapat unsur-unsur jiwa patriotisme, nasionalisme, religius-kultural serta
humanistik yang sangat kental sebagai budaya bangsa Indonesia. Perkembangan
pencak silat yang sudah mendunia merupakan tantangan bagi kita untuk
melestarikan warisan leluhur bangsa. Dimana SMK Negeri 3 pencak silat yang
mengarah pada kegiatan Tapak Suci.
Sebagai putra bangsa Indonesia, perpendidikan seni bela diri Tapak Suci
mengabdikan diri, berperan serta mendidik dan membina manusia Indonesia agar
menjadi manusia yang beriman dan berakhlak, terampil dan tangkas serta sehat
jasmani dan rohani.
Seiring dengan berjalannya waktu, generasi-generasi penerus Perpendidikan Seni
Bela Diri Indonesia Tapak Suci terus bermunculan dan perpendidikan ini tidak
dibatasi oleh usia. Dari anak-anak, remaja hingga dewasa bisa bergabung
didalamnya. Di daerah Malang Raya telah tersebar cabang-cabang Tapak Suci
dan berjalan hingga sekarang. Minat peserta didik SMKN 3 Batu juga cukup
tinggi di kegiatan ini.
b. Tujuan
1) Mendidik serta membina mental, ketangkasan dan keterampilan Pencak
Silat sebagai Bela Diri Seni, Olahraga dan Budaya bangsa Indonesia.

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 134


2) Memelihara dan mengembangkan kemurnian Pencak Silat aliran Tapak
Suci sebagai budaya bangsa yang luhur dan bermoral sesuai dengan ajaran
Islam serta bersih dari syirik dan menyesatkan.
3) Mendidik dan membina Peserta Didik untuk menjadi generasi Tapak Suci
yang dapat diandalkan.
4) Pencak Silat – Tapak Suci menggembirakan dan mengamalkan dakwah
Amar Ma’ruf Nahi Munkar dalam usaha mempertinggi ketahanan nasional.
c. Strategi Pelaksanaan
1) Rutin
Latihan rutin dilaksanakan 1 minggu sekali. Latihan Tapak Suci, selalu
diawali dengan doa pembuka, pemanasan, materi inti, pendinginan dan do’a
penutup. Ketiga tahap ini wajib dilaksanakan mengingat resiko idera sangat
tinggi. Target Latihan Tapak Suci tidak hanya sampai kelas XI tetapi sampai
Peserta Didik lulus SMK. Adapun materi secara umum yang harus dikuasai
oleh Peserta Didik Pencak Silat - Tapak Suci adalah sebagai berikut:
No Kelas/Semester Tingkatan Sabuk Materi
1. Bentuk Kuda-kuda
1 Kelas X Semester 1 Dasar (Putih) 2. Pola melangkah maju mundur
3. Pola menggeser kanan kiri
4. Delapan Jurus Dasar Serang Bela
5. Gerak Wajib A
1. Materi Tingkat Dasar
2 Kelas X Semester 2 Kuning Dasar 2. Rangkaian Jurus Dasar
3. Gerak Wajib B
4. Bunga Rampai Matahari I
1. Materi Kuning Dasar
3 Kelas XI Semester 3 Kuning Melati I 2. Gerak wajib B
3. Kelompok Dasar Jurus Katak
4. Permainan Jurus Ikan Terbang
5. Permainan Jurus Katak
1. Materi Kuning Melati I
4 Kelas XI Semester 4 Kuning Melati II 2. Pola Bantingan dan Tangkapan
3. Permainan Jurus Naga
4. Kelompok Dasar Jurus Mawar
5. kelompok Dasar Jurus Lembu
5 Kelas XII Semester 5 Kuning Melati III 1. Materi Kuning Melati II

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 135


No Kelas/Semester Tingkatan Sabuk Materi
2. Teknik Praktis Tangan Kosong
3. Kelompok Dasar Jurus Ikan Terbang
4. Kelompok Dasar Jurus Naga
5. Permainan Jurus Rajawali
1. Materi Kuning Melati IV
2. Teknik Belaan Praktis Senjata
3. Permainan Jurus Lembu
6 Kelas XII Semester 6 Kuning Melati IV
4. Permainan Jurus merpati
5. Permainan Jurus Harimau
2) Insidental
Latihan tambahan secara insidental dilakukan pada saat akan mengikuti
lomba, latihan wajib dan latihan tambahan menjelang ujian kenaikan
tingkat.

K. Jurnalistik Online
a. Ruang Lingkup
SMKN 3 Batu sebagai sekolah menengah kejuruan yang mengembangkan
kompetensi Peserta Didik di bidang multimedia, broadcasting, animasi dan TKJ
perlu mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler yang mewadahi bakat dan minat
Peserta Didik. Salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang dikembangkan yaitu
Jurnalistik Online.
Jurnalistik adalah aktivitas yang berkenaan dengan catatan atau laporan suatu
kejadian setiap harinya. Perkembangan teknologi mendorong berkembangnya
jurnalisme online. Arus berita dan informasi bisa lebih cepat dan siapa saja yang
mampu membuat organisasi media bisa ambil bagian dalam praktik jurnalisme
online ini. Pelaksanaan ekstrakurikuler jurnalistik di SMKN 3 Batu selain dapat
menjadi kegiatan bakat dan minat, diharapkan bisa menjadi kegiatan yang
mensinergikan kecakapan Peserta Didik di bidang broadcasting, multimedia,
animasi dan TKJ.
b. Tujuan
1) Mewadahi bakat dan minat Peserta Didik SMKN 3 Batu
2) Mengolah bakat dan minat Peserta Didik dengan kegiatan-kegiatan praktis
di lapangan

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 136


3) Mengikuti perlombaan di tingkat regional Jawa Timur.
4) Mengisi konten-konten media online yang ada di lingkup SMKN 3 Batu
5) Membuat penerbitan konten secara periodic
c. Strategi Pelaksanaan
1) Rutin
Kegiatan ekstrakurikuler jurnalistik online dilaksanakan satu minggu sekali
dengan durasi 90 menit dengan memadukan kegiatan di dalam dan di luar
ruangan.
Pertemuan Ke- Kegiatan
1 Pre-Test; Overview Jurnalistik
2 Berita
3 Feature
4 Bedah Naskah Jurnalistik
5 Manajemen Media Online
6 Produksi Konten Website
7 Wawancara
8 Reportase Interpretatif
9 Praktek Lapangan
10 Reportase Investigatif
11 Praktek Lapangan
12 Produksi Karya Jurnalistik Online
2) Insidental
Pelaksanaan ekskul secara Insidental dilaksanakan pada saat akan akan
mengikuti lomba.

L. Jurnalistik Online
a. Ruang Lingkup
SMKN 3 Batu sebagai sekolah menengah kejuruan yang mengembangkan
kompetensi Peserta Didik di bidang desain komunikasi visual, broadcasting,
animasi dan TKJ perlu mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler yang
mewadahi bakat dan minat Peserta Didik. Salah satu kegiatan ekstrakurikuler
yang dikembangkan yaitu Jurnalistik Online.
Jurnalistik adalah aktivitas yang berkenaan dengan catatan atau laporan suatu
kejadian setiap harinya. Perkembangan teknologi mendorong berkembangnya
jurnalisme online. Arus berita dan informasi bisa lebih cepat dan siapa saja yang
mampu membuat organisasi media bisa ambil bagian dalam praktik jurnalisme
online ini. Pelaksanaan ekstrakurikuler jurnalistik di SMKN 3 Batu selain dapat

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 137


menjadi kegiatan bakat dan minat, diharapkan bisa menjadi kegiatan yang
mensinergikan kecakapan Peserta Didik di bidang desain komunikasi visual,
broadcasting, animasi dan TKJ.
b. Tujuan
1) Mewadahi bakat dan minat Peserta Didik SMKN 3 Batu
2) Mengolah bakat dan minat Peserta Didik dengan kegiatan-kegiatan praktis
di lapangan
3) Mengikuti perlombaan di tingkat regional Jawa Timur.
4) Mengisi konten-konten media online yang ada di lingkup SMKN 3 Batu
5) Membuat penerbitan konten secara periodic
c. Strategi Pelaksanaan
1) Rutin
Kegiatan ekstrakurikuler jurnalistik online dilaksanakan satu minggu sekali
dengan durasi 90 menit dengan memadukan kegiatan di dalam dan di luar
ruangan.
Pertemuan Kegiatan
1 Pre-Test; Overview Jurnalistik
2 Berita
3 Feature
4 Bedah Naskah Jurnalistik
5 Manajemen Media Online
6 Produksi Konten Website
7 Wawancara
8 Reportase Interpretatif
9 Praktek Lapangan
10 Reportase Investigatif
11 Praktek Lapangan
12 Produksi Karya Jurnalistik Online
2) Insidental
Pelaksanaan ekskul secara Insidental dilaksanakan pada saat akan akan
mengikuti lomba.

M. Persekutuan Peserta Didik Nasrani


a. Ruang Lingkup
Persekutuan Peserta Didik Nasrani mewadahi kegiatan kerohaniaan peserta
didik SMKN 3 Batu yang beragama Kristen dan Katolik.

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 138


b. Tujuan
1) Mengakrabkan persaudaraan dari seluruh Peserta Didik Nasrani yang ada di
SMK Negeri 3 Batu.
2) Supaya setiap anggota PSN semakin menghayati agama yang dianutnya
3) Dapat mempraktekkan nilai-nilai Kristiani dalam kebersamaan dengan
saudara seiman maupun yang tidak seiman tanpa harus kehilangan
identitasnya.
c. Strategi Pelaksanaan
1) Rutin
a) Persekutuan /ibadah pembinaan Iman
b) Diskusi /Penelaahan Alkitab
c) Nonton Film Rohani
2) Insidental
Mengikuti Lomba Cerdas Cermat Alkitab Antar Sekolah (Jika Ada)

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 139


BAB IV
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

4.1.Rencana Pembelajaran Untuk Ruang Lingkup Satuan Pendidikan


Pemerintah telah menetapkan Capaian Pembelajaran yang menjadi rujukan utama dalam
pengembangan rancangan pembelajaran, khususnya untuk kegiatan intrakurikuler serta
projek penguatan profil pelajar Pancasila. Kegiatan intrakurikuler mengacu pada Panduan
pembelajaran dan asesmen yang memfasilitasi proses berpikir dalam perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran yang dimulai dari menganalisis capaian pembelajaran ,
merumuskan tujuan pembelajaran, menyusun alur tujuan pembelajaran, merancang
pembelajaran dalam bentuk modul ajar. Kegiatan kokurikuler (Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila) mengacu pada Panduan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup sekolah dimulai dari menentukan Alur
Tujuan Pembelajaran. Alur pembelajaran yang runtut dinyatakan dalam rangkaian tujuan
pembelajaran yang meliputi kompetensi dan lingkup materi untuk mencapai Capaian
Pembelajaran setiap Fase dan diperoleh secara sistematis, konsisten, dan terukur.
Prinsip Alur Tujuan Pembelajaran:
1. Esensial, ada penjabaran konsep, keterampilan dan konten inti yang diperlukan untuk
mencapai capaian pembelajaran
2. Berkesinambungan, tujuan - tujuan dalam alur pembelajaran tersusun secara
berkesinambungan dan urut secara berjenjang dengan arah yang jelas
3. Kontekstual, tahapan tujuan pembelajaran sesuai dengan tahapan perkembangan peserta
didik.
4. Sederhana, tujuan pembelajaran disampaikan dengan bahasa/istilah yang mudah
dipahami.

Setelah menentukan Alur Tujuan Pembelajaran maka ditentukan kegiatan pembelajaran:


1. Tujuan Pembelajaran, dikembangkan sesuai dengan kompetensi utuh yang sudah
melingkupi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan, beserta materi/konten inti
2. Proses asesmen, strategi pencarian bukti hasil belajar yang menyasar tujuan
pembelajaran beserta indikator keberhasilan yang mengukur sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 140


3. Pengalaman belajar, serangkaian kegiatan dengan alokasi waktu dan menyasar indikator
yang dikembangkan dari tujuan pembelajaran

4.2.Rencana Pembelajaran Untuk Ruang Lingkup Kelas


Rencana pembelajaran pada ruang lingkup kelas berupa rencana pelaksanaan
pembelajaran dalam bentuk modul ajar.
Komponen pada modul ajar adalah :

Pada tahun pelajaran 2022/2023, SMKN 3 Batu menggunakan modul ajar untuk mata
pelajaran selain Dasar-dasar Program keahlian masih menggunakan modul ajar yang
telah disediakan oleh pemerintah dengan dilakukan penyesuaian sesuai karakteristik
SMKN3 Batu. Sedangkan modul ajar untuk mata pelajaran dasar-dasar program keahlian
disusun dari tim musyawarah pendidik mata pelajaran (MGMP) program keahlian.

4.3.Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)


Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun
secara sistematis dan logis di dalam fase secara utuh dan menurut urutan pembelajaran
sejak awal hingga akhir suatu fase. Alur ini disusun secara linear sebagaimana urutan
kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari untuk mengukur CP (Capaian
Pembelajaran).
Perumusan dan penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran di SMKN 3 Batu berfungsi
mengarahkan pendidik dalam merencanakan, mengimplementasi dan mengevaluasi
pembelajaran secara keseluruhan sehingga Capaian Pembelajaran (CP) diperoleh secara
sistematis, konsisten, terarah dan terukur.
Prinsip penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran di SMKN 3 Batu, yaitu:

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 141


1. Sederhana dan Informatif
Perumusan Alur Tujuan Pembelajaran hendaknya dapat dipahami oleh pendidik.
Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan istilah atau terminologi yang umum
dan tidak bermakna ambigu atau tafsir ganda. Untuk penggunaan istilah khusus,
pendidik dapat menyertakan penjelasan secukupnya dalam bentuk glosarium.

2. Esensial dan Kontekstual


Memuat aspek pembelajaran yang sangat mendasar atau penting yakni kompetensi,
konten, dan hasil pembelajaran. Selain itu, juga mempertimbangkan penyediaan
pengalaman belajar yang relevan dengan kehidupan atau dunia nyata berupa
aktivitas yang menantang, menyenangkan dan bermakna.

3. Berkesinambungan
Antarfase dan antartujuan pembelajaran saling terkait dan merupakan capaian
secara runtut, sistematis, dan berjenjang untuk memeroleh CP yang telah ditetapkan
dalam setiap mata pelajaran. Penyusunan dilakukan secara kronologis berdasarkan
urutan pembelajaran dari waktu ke waktu.

4. Pengoptimalan tiga aspek kompetensi


Pengoptimalan tiga aspek kompetensi yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang berjenjang selaras dengan tahapan kognitif (mengingat, memahami,
mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta) serta dimensi
pengetahuan (faktual-konseptual-prosedural-metakognitif). Pengoptimalan juga
dilakukan pada penumbuhan kecakapan hidup (kritis, kreatif, komunikatif, dan
kolaboratif) serta beriman, berkebinekaan global, bergotong-royong, kreatif,
bernalar kritis, dan mandiri.

5. Merdeka Belajar
Prinsip utama penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran adalah pemahaman istilah
merdeka belajar antara lain:
a. Memerdekakan peserta didik dalam berpikir dan bertindak pada ranah
akademis dan bertanggung jawab secara moral
b. Memfasilitasi dan menginspirasi kreativitas peserta didik dengan
mempertimbangkan keunikan individualnya (kecepatan belajar, gaya dan
minat)
KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 142
c. Mengoptimalkan peran dan kompetensi pendidik dalam merumuskan
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran

6. Operasional dan Aplikatif


Rumusan Alur Tujuan Pembelajaran memvisualisasikan dan mendeskripsikan
proses pembelajaran dan penilaian secara utuh yang dapat menjadi acuan
operasional yang aplikatif untuk merancang modul ajar.

7. Adaptif dan Fleksibel


Sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, karakteristik peserta didik, dan
karakteristik satuan pendidikan serta mempertimbangkan alokasi waktu dan
relevansi antarmata pelajaran serta ruang lingkup pembelajaran yakni
intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstra kurikuler.

Kriteria Alur Tujuan Pembelajaran yang ditetapkan di SMKN 3 Batu sebagai berikut:
1. Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi yang harus dikuasai peserta
didik
2. Alur Tujuan Pembelajaran dalam satu fase menggambarkan cakupan dan tahapan
pembelajaran yang linear dari awal hingga akhir fase.
3. Alur Tujuan Pembelajaran pada keseluruhan fase menggambarkan cakupan dan
tahapan pembelajaran yang menggambarkan tahapan perkembangan kompetensi
antarfase dan jenjang
Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran di SMKN 3 Batu dimulai dari menyusun tujuan
pembelajaran dengan prosedur sebagai berikut:
1. Melakukan analisis Capaian Pembelajaran mata pelajaran pada fase yang akan
dipetakan.
2. Mengidentifikasi kompetensi-kompetensi yaitu kemampuan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dapat didemonstrasikan oleh peserta didik
yang harus dikuasai pada fase tersebut.
3. Mengidentifikasi konten yaitu ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu
dipahami di akhir satu unit pembelajaran pada fase tersebut.
4. Merumuskan tujuan pembelajaran dengan mempertimbangkan kompetensi yang
akan dicapai dan konten yang akan dipelajari peserta didik
5. Mengidentifikasi elemen dan atau sub-elemen Profil Pelajar Pancasila yang sesuai

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 143


dengan tujuan pembelajaran yang dirumuskan.
Untuk memenuhi kriteria Alur Tujuan Pembelajaran yang ditetapkan, maka
dilaksanakan kegiatan sebagai berikut :
1. Penyusunan alur tujuan pembelajaran dilakukan oleh tim pendidik pada mata
pelajaran atau rumpun mata pelajaran yang sama melalui tim MGMPS.
2. Alur tujuan pembelajaran yang telah dipetakan, direviu bersama di dalam tim
MGPMS, untuk memastikan kesesuaiannya dengan kriteria alur tujuan
pembelajaran.

3. Evaluasi pada alur tujuan pembelajaran hendak dilakukan sebagai bagian dari
evaluasi proses pembelajaran secara keseluruhan.

4.4.Modul Ajar
Modul ajar adalah sejumlah alat atau sarana, media, metode, petunjuk dan pedoman yang
dirancang secara sistematis dan menarik merupakan implementasi dari Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP) yang dikembangkan dari Capaian Pembelajaran (CP) dalam upaya
mencapai karakter Profil Pelajar Pancasila sesuai dengan fase atau tahap perkembangan
peserta didik.
A. Kriteria Modul Ajar
Adapun kriteria Modul ajar yang disusun dan dikembangkan di SMKN 3 Batu sebagai
berikut :
1. Esensial
Pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran melalui pengalaman belajar dan
lintas disiplin.
2. Menarik, Bermakna dan Menantang
Menumbuhkan minat untuk belajar dan melibatkan peserta didik secara aktif
dalam proses belajar. Berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang
dimiliki sebelumnya, sehingga tidak terlalu kompleks, namun juga tidak terlalu
mudah untuk tahap usianya.
3. Relevan dan Kontekstual
Berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya,
dan sesuai dengan konteks di waktu dan tempat peserta didik berada.
4. Berkesinambungan

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 144


Keterkaitan alur kegiatan pembelajaran sesuai dengan fase belajar peserta didik.

B. Penyusunan dan pengembangan Modul Ajar

Penyusunan dan pengembangan modul ajar di SMKN 3 Batu dilaksanakan dengan


2 (dua) cara yaitu :
1. Memilih dan memodifikasi modul ajar yang sudah disediakan pemerintah untuk
disesuaikan dengan karakteristik peserta didik di SMKN 3 Batu,
2. Menyusun sendiri modul ajar sesuai dengan karakteristik peserta didik utamanya
mata pelajaran dasar-dasar program keahlian.
C. Prosedur Penyusunan dan Pengembangan Modul Ajar

Prosedur penyusunan dan pengembangan Modul Ajar di SMKN 3 Batu adalah :


1. Menganalisis kondisi dan kebutuhan pendidik, peserta didik serta satuan
pendidikan
Pendidik perlu mengetahui kondisi dan kebutuhan peserta didik berdasarkan latar
belakang serta sarana dan prasarana sekolah. Pengembangan modul ajar
disesuaikan dengan kemampuan dan kreativitas pendidik.
2. Mengidentifikasi dan menentukan dimensi Profil Pelajar Pancasila Pendidik
memilih dimensi Profil Pelajar Pancasila yang paling memungkinkan untuk
dikembangkan dalam proses pembelajaran.
3. Menentukan Alur Tujuan Pembelajaran yang akan dikembangkan menjadi
Modul Ajar
Pendidik dapat memilih Alur tujuan pembelajaran hasil pengembangan sekolah
atau mengacu pada Alur tujuan pembelajaran yang ada.
4. Menyusun Modul Ajar berdasarkan komponen yang tersedia
Selain komponen inti, pendidik dapat memilih komponen sesuai dengan
kebutuhan pembelajaran.
5. Melaksanakan Pembelajaran
Pendidik melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan modul ajar yang telah
disusun

6. Melaksanakan Evaluasi dan tindak lanjut


Setelah melakukan pembelajaran, pendidik mengevaluasi efektivitas modul ajar

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 145


dan tindak lanjut untuk pembelajaran berikutnya.

4.5.Peraturan Akademik
Peraturan akademik SMKN 3 Batu memuat tentang asesmen, kriteria kenaikan kelas, dan
kriteria kelulusan yang dijabarkan sebagai berikut.

A. Asesmen

Asesmen adalah aktivitas yang menjadi kesatuan dalam proses pembelajaran.


Asesmen dilakukan untuk mencari bukti ataupun dasar pertimbangan tentang
ketercapaian tujuan pembelajaran. Asesmen yang dilakukan meliputi asesmen formatif
dan sumatif.
1. Asesmen formatif
yaitu asesmen yangbertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik bagi
pendidik dan peserta didik untuk memperbaiki proses belajar. Asesmen ini dilakukan
pada:
a. Asesmen di awal pembelajaran
Dilakukan untuk mengetahui kesiapan peserta didik untuk mempelajari materi
ajar dan mencapai tujuan pembelajaran yang direncanakan. Asesmen ini
termasuk dalam kategori asesmen formatif karena ditujukan untuk kebutuhan
guru dalam merancang pembelajaran, tidak untuk keperluan penilaian hasil
belajar peserta didik yang dilaporkan dalam rapor. Asesmen di awal
pembelajaran dibedakan menjadi 2:
1) Diagnostik kognitif, asesmen ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan
awal peserta didik,
2) Diagnostik non kognitif, bertujuan untuk mengetahui kesiapan peserta didik
untuk mempelajari materi ajar.
b. Asesmen di dalam proses pembelajaran
Asesmen ini dilakukan selama proses pembelajaran untuk mengetahui
perkembangan peserta didik dan sekaligus pemberian umpan balik yang cepat.
Biasanya asesmen ini dilakukan sepanjang atau di tengah kegiatan/langkah
pembelajaran, dan dapat juga dilakukan di akhir langkah pembelajaran.

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 146


2. Asesmen Sumatif
Asesmen sumatif bertujuan untuk menilai pencapaian tujuan pembelajaran
dan/atau CP peserta didik sebagai dasar penentuan kenaikan kelas dan/atau kelulusan
dari satuan pendidikan. Penilaian pencapaian hasil belajar peserta didik dilakukan
dengan membandingkan pencapaian hasil belajar peserta didik dengan kriteria
ketercapaian tujuan pembelajaran.

Prosedur asesmen yang ditetapkan dalam kegiatan asesmen oleh pendidik dan
sekolah sebagai berikut:

a. Asesmen hasil belajar oleh pendidik dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Perencanaan metode dan teknik asesmen oleh pendidik mengacu kepada Capaian
Pembelajaran.
2. Penyusunan instrumen asesmen disesuaikan dengan perencanaan metode dan
teknik asesmen serta ditelaah/ divalidasi oleh sejawat pendidik mata pelajaran
yang sama.
3. Pelaksanaan kegiatan asesmen bersifat fleksibel, menggunakan strategi, bentuk,
dan teknik yang sesuai.
4. Pendidik memfasilitasi pelaksanaan asesmen mandiri oleh peserta didik pada
setiap penyelesaian proses belajar pada setiap unit kompetensi. Hasil asesmen
mandiri diverifikasi oleh pendidik untuk membantu memastikan kesesuaiannya.
5. Analisis hasil asesmen untuk mengetahui level capaian kompetensi dan/atau
ketuntasan belajar, kelebihan, dan kekurangan pembelajaran baik tingkat peserta
didik maupun tingkat kelas
6. Pemanfaatan hasil analisis untuk merancang pembelajaran remedial, pengayaan,
dan peningkatan mutu pembelajaran dan kualitas lulusan.
7. Pelaporan berbentuk profil pencapaian kompetensi peserta didik dan profil kelas
serta angka dan/ atau deskripsi capaian belajar.

b. Asesmen hasil belajar peserta didik oleh satuan pendidikan dilakukan melalui tahapan
sebagai berikut:
1. Asesmen hasil belajar peserta didik oleh satuan pendidikan dilakukan mengacu
kepada Capaian Pembelajaran dan turunannya.
2. Penyusunan instrumen asesmen disesuaikan dengan perencanaan metode dan

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 147


teknik asesmen serta ditelaah/ divalidasi oleh tim yang ditunjuk oleh satuan
pendidikan.
3. Pelaksanaan kegiatan asesmen bersifat fleksibel, menggunakan strategi, bentuk,
dan teknik yang sesuai.
4. Analisis hasil asesmen untuk mengetahui daya serap materi pembelajaran pada
tingkat peserta didik maupun tingkat kelas.
5. Pemanfaatan hasil analisis untuk peningkatan mutu satuan pendidikan
6. Pelaporan berbentuk profil kelas, profil satuan Pendidikan yang berupa angka
dan/atau deskripsi.
7. Prosedur uji kompetensi meliputi perencanaan, penyusunan instrumen,
pelaksanaan kegiatan, analisis, dan penerbitan sertifikat kompetensi.

Adapun pelaksanaanya melalui beberapa cara berikut:


a. Penugasan Project Based Learning untuk memahamkan siswa terkait kegiatan produksi
yang akan digeluti sebagai pekerja maupun entrepreneur. Penugasan ini
mengintegrasikan semua mata pelajaran yang ada, sebagai bukti bahwa semua mata
pelajaran memberikan sumbangsih ilmu sebagai bekal setelah lulus dan bekerja atau
berwirausaha.
b. Penugasan Portofolio diberikan kepada siswa untuk membiasakan siswa memiliki
portofolio yang akan menjadi bekal sekaligus memudahkan ketika lulus dan bermaksud
bekerja.
c. Penugasan Praktik Kelompok diberikan dengan tujuan membiasakan siswa saling
berkolaborasi dan bergotong royong.
d. Penugasan Individu berfungsi untuk memberikan rasa percaya diri, membiasakan siswa
berpikir kritis, meningkatkan kreativitas sekaligus merangsang siswa berani
mengkomunikasikan hasil kreativitasnya tersebut
e. Asesmen akhir semester berupa penilaian projek skala kecil dengan tema sesuai materi
uji kompetensi secara klaster yang mengolaborasikan antara mata pelajaran umum
dengan kejuruan.
f. Asesmen akhir tahun berupa penilaian projek skala sedang dengan tema sesuai materi
uji kompetensi secara klaster yang mengolaborasikan antara mata pelajaran umum
dengan kejuruan untuk menambah portofolio siswa

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 148


g. Asesmen Nasional
Asesmen Nasional dilaksanakan sesuai dengan POS AN yang dikeluarkan oleh
kemendikbudristek. Hasil dari Asesmen Nasional akan dijadikan bahan evaluasi bagi
sekolah untuk memperbaiki kualitas pembelajaran.
h. Ujian Sekolah

Ujian sekolah dilaksanakan dengan mengintegrasikan Uji Sertifikasi Kompetensi


dengan semua mata pelajaran umum sebagai Tugas Akhir yang menjadi kulminasi.

4.5.Kriteria Kenaikan Kelas


Yang dimaksud dengan kenaikan kelas adalah pernyataan yang menegaskan bahwa peserta
didik telah kompeten dan berhak melanjutkan ke jenjang kompetensi-kompetensi tahun
selanjutnya. Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. SMKN 3 Batu
menetapkan kriteria kenaikan kelas sebagai berikut :
1. Kenaikan kelas dilaksanakan pada akhir setiap tahun pelajaran.
2. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun
pelajaran yang diikuti.
3. Memiliki presentasi kehadiran di sekolah sebesar 85%
4. Nilai ekstrakurikuler kepramukaan sekurang-kurangnya BAIK.
5. Tidak memiliki nilai mata pelajaran kejuruan yang masing-masing nilai kompetensi
pengetahuan dan/atau kompetensi keterampilannya menunjukkan kriteria ketercapaian
intervensi khusus

4.6.Kriteria Kelulusan
Peserta didik dinyatakan lulus dari SMK Negeri 3 Batu apabila:
1. Telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
2. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal B (Baik).
3. Lulus Ujian Satuan Pendidikan.

4.7.Kalender Pendidikan
Perencanaan pembelajaran di SMKN 3 Batu diselenggarakan dengan berpedoman
dari kalender pendidikan SMKN 3 Batu yang diterbitkan oleh Kepala SMKN 3 Batu

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 149


berdasarkan Keputusan Kepala SMKN 3 Batu No. 421.5/867/101.6.10.31/2022.
Penyusunan kalender pendidikan mengacu dari Kalender Pendidikan Provinsi Jawa
Timur yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur pada
berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Nomor
420/3230/101.1/2022 tentang Kalender Pendidikan bagi Satuan Pendidikan di Provinsi
Jawa Timur Tahun Pelajaran 2022/2023. Kalender Pendidikan SMKN 3 Batu
terlampir.

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 150


BAB V
PENDAMPINGAN, EVALUASI DAN PENGEMBANGAN
PROFESIONAL

5.1.Pendampingan
Pendampingan, evaluasi dan pengembangan profesi terhadap pendidik dilakukan untuk
memastikan bahwa Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan dapat diimplementasikan
dengan baik di sekolah, serta pembelajaran dapat dilakukan sesuai rencana untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan. Kegiatan ini dilakukan secara internal di SMKN 3 Batu dan dikelola
oleh Kepala sekolah dengan melibatkan tim pendidik yang dianggap mampu,TPMPS,
Pengawas Sekolah, dunia kerja dan Perguruan Tinggi. Kegiatan ini dilakukan secara
bertahap dan mandiri agar terjadi peningkatan secara berkelanjutan.
SMKN 3 Batu memiliki beberapa kegiatan pendampingan, yaitu :
A. Pendampingan Pendidik
Pendampingan pengembangan diri bagi pendidik melalui supervisi akademik dan
klinis.
1. Supervisi Akademis
Supervisi akademik adalah suatu proses pengawasan yang dilakukan oleh
kepala sekolah kepada pendidik, yang bertujuan untuk menguatkan dan
meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar di sekolah, dan berkontribusi
untuk meningkatkan kualitas proses belajar peserta didik. Melalui kegiatan
supervisi akademik, kepala sekolah memastikan bahwa pendidik melaksanakan
tugas mengajar mereka dengan baik dan peserta didik menerima layanan
pembelajaran yang terbaik. Melalui supervisi akademik, pendidik diharapkan dapat
meningkatkan kualitas proses pembelajaran, dan kepala sekolah juga dapat
membuat program pengembangan profesionalisme pendidik. Pelaksanaan supervisi
akademis dilakukan dua kali dalam satu tahun pelajaran sesuai jadwal yang telah
ditentukan.

2. Supervisi Klinis
Supervisi klinis hanya diberlakukan kepada pendidik yang bermasalah
dalam proses pembelajaran dan pendampingan peserta didik.

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 151


Tahapan-tahapan supervisi klinis antara lain:
a. Penyebaran angket kepuasan peserta didik
b. Pengolahan hasil analisis
c. Identifikasi hasil analisis
d. Pembinaan pendidik
e. Pemantauan pendidik secara bertahap
f. Pemberian Surat Peringatan (SP)

Supervisi klinis berlangsung dalam suatu proses yang berbentuk siklus dengan
tiga tahap yaitu (1) pertemuan awal, (2) tahap observasi kelas, (3) tahap pertemuan
balikan/evaluasi yang digambarkan sebagai berikut:

B. Pendampingan oleh Dunia Kerja


Pendampingan oleh dunia kerja dilaksanakan oleh para ahli di bidangnya bagi para
pendidik untuk meningkatkan profesional dan pemahamannya sesuai dengan kebutuhan
dunia kerja. Pendampingan ini dimaksudkan sebagai upaya peningkatan link and match
antara SMKN 3 Batu dengan Dunia Kerja. Bentuk pendampingan oleh dunia kerja
adalah sebagai berikut:
1. Pendampingan kurikulum
Pendampingan kurikulum SMKN 3 Batu oleh Dunia Kerja bagi setiap Program
keahlian yang dimiliki meliputi: Broadcasting dan Perfilman, Teknik Jaringan
Komputer dan Telekomunikasi, Desain Komunikasi Visual, dan Animasi. Adapun
bentuk kegiatan yang dilakukan dengan Dunia Kerja yaitu:
KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 152
a. Sinkronisasi dan validasi kurikulum dengan Dunia Kerja
Kegiatan sinkronisasi dan validasi kurikulum bersama dunia kerja dilakukan
untuk mengembangkan, menyelaraskan, mengimplementasikan dan
mengevaluasi pelaksanaan kurikulum secara sistematik, prosedural dan efektif.

b. Program kerjasama kelas Industri dengan Dunia Kerja


Kelas industri dilaksanakan bersama Dunia Kerja dan SMKN 3 Batu sesuai
dengan MoU yang sudah disepakati kedua belah pihak.

2. Pendampingan Dunia Kerja dalam pengembangan Teaching Factory di SMKN 3


Batu
Program Teaching Factory adalah suatu konsep pembelajaran di SMK berbasis
produksi/jasa yang mengacu kepada standar dan prosedur yang berlaku di industri
(dunia kerja) dan dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri.
Pelaksanaan Teaching Factory di SMKN 3 Batu menuntut keterlibatan
mutlak pihak industri sebagai pihak yang relevan menilai kualitas hasil pendidikan
dari SMKN 3 Batu khususnya pada era revolusi industri 4.0, telah menuntut semua
sektor untuk berkembang menyesuaikan dengan perkembangan industri, mulai dari
teknologi hingga budaya kerja yang diterapkan.

5.2.Evaluasi
Evaluasi di SMKN 3 Batu dikategorikan menjadi 2 (dua), yaitu evaluasi pembelajaran
dan evaluasi kurikulum.
A. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran dimaksudkan untuk mendapatkan data dan informasi yang
diperlukan dalam menentukan sejauh mana dan bagaimana pembelajaran yang telah
berjalan agar dapat membuat asesmen dan perbaikan yang dibutuhkan untuk
memaksimalkan hasil pembelajaran peserta didik. Tujuan dari evaluasi pembelajaran
antara lain untuk: (1) meningkatkan hasil belajar, keterlibatan, dan kepuasan belajar
peserta didik; (2) menunjukkan kekuatan dari program belajar sebagai implementasi
kurikulum operasional; (3) mengevaluasi perubahan terkini dari implementasi yang
dilakukan; (4) mengidentifikasi program belajar yang perlu diperbaiki; (5) mengukur
ketercapaian visi dan misi lewat program yang diajarkan di sekolah; dan (6) sarana

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 153


pemberian umpan balik pada kompetensi mengajar pendidik, yang selaras dengan tujuan
dan kebutuhan belajar peserta didik.
Beberapa aspek yang ditinjau dalam evaluasi pembelajaran antara lain: (1) alur
pembelajaran dan tujuan pembelajaran; (2) pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
akan dicapai; (3) sumber materi ajar, perlengkapan visual maupun auditori, kesesuaian
dengan tahapan perkembangan anak; (4) persepsi peserta didik dalam proses belajar; (5)
persepsi Dunia kerja dalam melihat perkembangan penguasaan kompetensi; dan (6)
persepsi orang tua peserta didik dalam melihat perkembangan peserta didik.
Evaluasi pembelajaran di SMKN 3 Batu dilakukan dengan cara :
1. Asesmen Formatif
asesmen yang dilakukan bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik
bagi pendidik dan peserta didik untuk memperbaiki proses belajar. Asesmen yang
dilakukan pada:
a. Asesmen di awal pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui kesiapan
peserta didik untuk mempelajari materi ajar dan mencapai tujuan pembelajaran
yang direncanakan. Asesmen yang dilakukan secara spesifik untuk
mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, kelemahan siswa (peserta didik),
sehingga pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan kompetensi dan kondisi
peserta didik. Tes awal kompetensi dilakukan oleh setiap pendidik sebelum
pembelajaran dimulai, bertujuan untuk mengukur kemampuan awal siswa,
sehingga pendidik akan merancang pembelajaran sesuai dengan perbedaan
kemampuan siswa masing- masing.
b. Asesmen di dalam proses pembelajaran yang dilakukan selama proses
pembelajaran untuk mengetahui perkembangan peserta didik dan sekaligus
pemberian umpan balik yang cepat Asesmen formatif ini dilakukan selama
proses pembelajaran berlangsung untuk memantau dan memperbaiki proses
pembelajaran, serta mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran. Asesmen ini
dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik, hambatan atau
kesulitan yang mereka hadapi, dan juga untuk mendapatkan informasi
perkembangan peserta didik. Informasi tersebut merupakan umpan balik bagi
peseta didik dan juga pendidik.

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 154


2. Asesmen Sumatif
Asesmen sumatif dilakukan pada akhir periode pembelajaran bertujuan untuk
mengukur ketercapaian kompetensi secara keseluruhan tahapan pembelajaran.
Kegiatan evaluasi dapat dikembangkan lagi kedalam kegiatan Pengayaan bagi siswa
yang sudah kompeten dan dilakukan remidi bagi yang belum kompeten.

B. Evaluasi Kurikulum
Kurikulum operasional SMKN 3 Batu dilakukan secara periodik, setiap kurun
waktu 4 tahun sekali untuk evaluasi visi, misi dan tujuan sekolah maupun program
keahlian, dan untuk pengorganisasian pembelajaran dilakukan secara rutin menjelang
tahun pelajaran baru. Hal ini dilakukan sebagai upaya perbaikan berkesinambungan
dalam upaya mewujudkan impact sekaligus menjawab kebutuhan industri.

Dengan demikian, pengembangan sekolah diharapkan dapat menjadi solusi bagi


permasalahan yang pernah dihadapi sehingga sekolah selalu berkembang kearah
kemajuan. Evaluasi dilakukan secara berkala per semester dan dirangkum dalam bentuk
laporan pada akhir tahun ajaran sebagai bahan acuan bagi penyusunan kurikulum pada
tahun berikutnya.

5.3.Pengembangan Profesional
Upaya SMKN 3 Batu dalam meningkatkan profesionalisme pendidik dilakukan dengan
berbagai program, antara lain sebagai berikut.
1) Sertifikasi pendidik
SMKN 3 Batu memiliki 73 pendidik ASN dan GTT, sebanyak 38 pendidik telah
memiliki sertfikat pendidik dan 35 pendidik belum memiliki sertifikat pendidik karena
masih dalam proses pendaftaran dan pelaksanaan Program Pendidikan Profesi Pendidik
(PPG). Pengajuan sertifikasi pendidik ditetapkan dengan ketat dan berdasarkan pada
persyaratan yang telah diterapkan oleh pusat. Sertifikasi adalah sebagai penghargaan
dan peningkatan profesionalitas pendidik, sehingga pendidik yang telah memiliki
sertifikasi memiliki etos kerja yang tinggi.
2) Magang di dunia kerja
Peningkatan profesionalitas pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) dilakukan dengan
magang di mitra dunia kerja. Setiap tahun sekolah merancang program magang bagi

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 155


PTK, selain itu setiap PTK juga diberi kesempatan untuk magang secara mandiri.
Magang diutamakan bagi pendidik kejuruan untuk meningkatkan kompetensinya.
Perencanaan magang diawali dengan analisis kebutuhan peningkatan kompetensi
pendidik, selanjutnya penyusunan prioritas yang disesuaikan dengan kemampuan
pendanaan sekolah dan kemitraan dengan mitra Dunia Kerja.
3) Pelatihan kompetensi pedagogik dan profesional
Kegiatan pengembangan diri pendidik baik pada kompetensi pedagogik atau profesional
juga dilakukan melalui kegiatan bimbingan teknis, pelatihan ataupun workshop.
Kegiatan-kegiatan ini ada yang tanpa pembiayaan, dilakukan pendidik secara mandiri
dan ada juga yang dibiayai melalui anggaran sekolah. Sekolah secara berkala akan
menginformasikan kegiatan-kegiatan pengembangan diri kepada pendidik.
4) Seminar, lokakarya, dan keterlibatan dalam MGMP
Sekolah mendorong PTK untuk aktif dalam kegiatan seminar/webinar, lokakarya, dan
kegiatan di MGMP.
5) Studi lanjut
Sekolah memberikan kesempatan kepada Pendidik dan Tenaga Kependidikan untuk
melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Studi lanjut sampai saat ini dilakukan
secara individu, sekolah hanya memberikan regulasi untuk mempermudah proses
studinya. Sekolah juga berupaya mencarikan informasi peluang-peluang beasiswa dari
pemerintah, lembaga-lembaga swasta, dan Dunia Kerja.

KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 156


8/9/2021 APM SMK

 HITUNG RAPOR MUTU SEKOLAH

Komponen belum tercapai:


Komponen belum tercapai:
Komponen belum tercapai:
Komponen belum tercapai:
Komponen belum tercapai:
...
47.96 48.37 50.00 46.67 68.00
100%
47.96% 48.37% 50.00% 46.67% 68.00%

90%
Input
100 80%

70%
50

Ketercapaian Komponen
mpact Proses
60%

0
50%

40%

52.04% 53.33%
30% 51.63% 50%
Outcome Output
20% Komponen tercapai:Komponen tercapai:Komponen tercapai:Komponen tercapai:
52.04 51.63 50 53.33
10% 32%tercapai:
Komponen
32
0%
Rapor Mutu Input Proses Output Outcome Impact

Nilai Rapor Mutu

Nama Sekolah Nilai Sekolah Nilai Verifikasi

Nilai Predikat Kategori Nilai Predikat Kategori

SMKN 3 BATU 50.68 Kurang Baik  - - -

No Komponen Nilai Predikat Kategori

1 Input 52.04 Kurang Baik 

2 Proses 51.63 Kurang Baik 

3 Output 50.00 Kurang Baik 

4 Outcome 53.33 Kurang Baik 

5 Impact 32.00 Tidak Baik 

Komponen / Aspek / Indikator Nilai Predikat Kategori

1 Input 52.04 Kurang Baik 

1.1 Siswa 50.00 Kurang Baik 

1.1.1 Sekolah melaksanakan penjurusan siswa berdasarkan minat dan bakat. 4 Baik 

114.7.15.140/app/rapor-mutu/hasil 1/5
8/9/2021 APM SMK

Komponen / Aspek / Indikator Nilai Predikat Kategori

Sekolah melaksanakan penjurusan siswa berdasarkan prestasi akademis meliputi 1 Tidak Baik 
1.1.2
mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, matematika, dan IPA.

1.2 SDM 68.57 Cukup Baik 

1.2.1 Sekolah memiliki peta kompetensi SDM dan program pengembangannya 2 Kurang Baik 

1.2.2 Guru memiliki kompetensi kejuruan berstandar industri/sertifikasi teknis. 3 Cukup Baik 

1.2.3 Guru per kompetensi kejuruan melaksanakan magang di DUDIKA. 2 Kurang Baik 

Guru kejuruan memiliki etos/budaya kerja DUDIKA berdasarkan tampilan fisik, 5 Sangat Baik 
1.2.4
sikap harian, dan sikap saat melaksanakan pembelajaran.

Kepala Sekolah menguasai variabel 1). Tindakan inovatif 2). Bekerja keras 3). 3 Cukup Baik 
1.2.5 Motivasi yang kuat 4). Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik 5).
Memiliki naluri kewirausahaan dalam kompetensi kewirausahaan

Kepala Sekolah memahami dan mengimplementasikan kompetensi supervisi 4 Baik 


1.2.6
pembelajaran

Kepala laboratorium/bengkel bersertifikat teknis dan memiliki kualifikasi 5 Sangat Baik 
1.2.7
pendidikan minimal D3.

1.3 Kurikulum 40.00 Tidak Baik 

1.3.1 Sekolah memiliki kurikulum berstandar industri 2 Kurang Baik 

1.3.2 Sekolah memiliki kurikulum yang mengacu pada Skema KKNI/SKKNI 2 Kurang Baik 

1.4 Sarana Prasarana 46.67 Kurang Baik 

1.4.1 Sekolah memiliki rasio alat praktik yang sesuai dengan ketentuan 2 Kurang Baik 

1.4.2 Sekolah memiliki ruang praktik yang sesuai dengan ketentuan 2 Kurang Baik 

Sekolah memiliki alat dan ruang praktik berstandar industri sesuai kompetensi 3 Cukup Baik 
1.4.3
keahlian

1.5 Finansial 20.00 Tidak Baik 

1.5.1 Sekolah memiliki dukungan finansial dari DUDIKA. 1 Tidak Baik 

1.6 Organisasi pengelola 80.00 Baik 

Sekolah memiliki dukungan peran dari Komite Sekolah terkait peluang kerjasama 3 Cukup Baik 
1.6.1
dengan DUDIKA, finansial, dan ide pengelolaan sekolah.

Sekolah memiliki dukungan dari dinas terkait meliputi 1). bantuan penyerapan 5 Sangat Baik 
1.6.2 lulusan 2). fasilitasi kemitraan dengan DUDIKA 3). peningkatan kompetensi siswa
4). kemudahan ijin.

1.7 DUDIKA 80.00 Baik 

Sekolah memiliki bentuk kerjasama dan dukungan DUDIKA yang meliputi 1). 4 Baik 
1.7.1 Penyelarasan kurikulum dan pelaksanaannya 2). perekrutan lulusan 3). magang
guru dan 4). sertifikasi kompetensi.

2 Proses 51.63 Kurang Baik 

2.1 Penyesuaian KK/ Kurikulum 60.00 Kurang Baik 

114.7.15.140/app/rapor-mutu/hasil 2/5
8/9/2021 APM SMK

Komponen / Aspek / Indikator Nilai Predikat Kategori

Sekolah mengembangkan, menyelaraskan, mengimplementasikan dan 3 Cukup Baik 


2.1.1
mengevaluasi pelaksanaan kurikulum secara sistematis dan prosedural.

2.2 Pelaksanaan Pembelajaran 65.00 Cukup Baik 

Penilaian proses maupun hasil belajar digunakan sebagai dasar untuk perbaikan 4 Baik 
2.2.1
dan dilaksanakan secara sistemik.

Sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah dimanfaatkan dengan optimal 3 Cukup Baik 
2.2.2
dalam proses pembelajaran sesuai dengan kebutuhan DUDIKA.

Proses pembelajaran berlangsung secara efektif dengan melibatkan seluruh 3 Cukup Baik 
siswa sehingga terjadi proses pembelajaran secara aktif serta mengembangkan
2.2.3
keterampilan berpikir tingkat tinggi, sesuai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) berbasis project

Sekolah Melaksanakan pembelajaran di luar kelas seperti kunjungan DUDIKA, 3 Cukup Baik 
yang meliputi: 1) perencanaan kujungan DUDIKA 2). Pemetaan DUDIKA yang
2.2.4
relevan dengan kompetensi keahlian 3). Pelaksanaan kunjungan DUDIKA 4)
Laporan kunjungan DUDIKA dan 5). Evaluasi kujungan DUDIKA

2.3 Penyelenggaraan TEFA/UP 20.00 Tidak Baik 

Sekolah melaksanakan pembelajaran dengan mendasarkan pada pekerjaan 1 Tidak Baik 
nyata, autentik, dan penanaman budaya kerja melalui pembelajaran industri
2.3.1
(teaching factory) untuk mendapatkan pembiasaan berpikir dan bekerja dengan
kualitas seperti di tempat kerja/usaha

2.3.2 Sekolah menyelenggarakan kelas industri atau kelas kewirausahaan 1 Tidak Baik 

Sekolah menyelenggarakan unit produksi atau business center dengan 6 (enam) 1 Tidak Baik 
kriteria kegiatan yang meliputi 1) melibatkan siswa, 2) memiliki POS/SOP, 3)
2.3.3
adanya pengurus dan uraian tugasnya, 4) omset dan keuntungan, 5) cakupan
layanan, dan 6) unit produksi bagian dari pembelajaran.

Sekolah memiliki produk/jasa sebagai hasil dari pembelajaran teaching 1 Tidak Baik 
factory/unit produksi yang meliputi tahapan 1). Design/perancangan produk 2).
2.3.4
Proses produksi 3). Pengemasan 4). Pengiriman 5). Kepuasan pelanggan 6).
Keberlanjutan

2.4 Pengembangan SDM Sekolah 66.67 Cukup Baik 

Sekolah melaksanakan program pengembangan SDM guru yang meliputi 1). 4 Baik 
Pengembangan kemampuan guru menyusun RPP 2). Kemampuan melakukan
2.4.1 evaluasi diri refleksi dan perbaikan kinerja berkelanjutan 3). Kemampuan
melaksanakan penilaian hasil pembelajaran 4). Kemampuan melaksanakan
usaha inovatif dan kreatif dalam kegiatan pembelajaran

Sekolah melaksanakan program peningkatan kompetensi profesional guru 4 Baik 


2.4.2 melalui 1). Kunjungan DUDIKA 2). Magang DUDIKA 3). Pendidikan dan pelatihan
4). Seminar dan workshop

Sekolah melaksanakan program peningkatan kompetensi tenaga kependidikan 2 Kurang Baik 
2.4.3 melalui 1). Kunjungan DUDIKA 2). Magang DUDIKA 3). Pendidikan dan pelatihan
4). Bimbingan Teknis

2.5 Pemberdayaan kemitraan DUDIKA 53.33 Kurang Baik 

Sekolah melaksanakan PKL dengan memenuhi 4 tahapan yaitu: 1). Perencanaan 4 Baik 
dalam bentuk melakukan sinkronisasi kompetensi dilakukan bersama DUDIKA 2).
Pelaksanaan PKL dengan pembimbingan langsung oleh Pembimbing dunia kerja
2.5.1
3). Penilaian yang dilakukan oleh DUDIKA yang meliputi pengetahuan, sikap dan
keterampilan 4). Laporan evaluasi PKL untuk bahan perbaikan kurikulum ke
depan.

114.7.15.140/app/rapor-mutu/hasil 3/5
8/9/2021 APM SMK

Komponen / Aspek / Indikator Nilai Predikat Kategori

Sekolah Bersama dengan DUDIKA melaksanakan program magang guru di 3 Cukup Baik 
DUDIKA yang meliputi: 1). Perencaan program magang guru di DUDIKA; 2).
2.5.2 Pelaksanaan program magang guru di DUDIKA, 3). Laporan magang guru di
DUDIKA; 4). Sertifikat magang guru di DUDIKA; 5). Laporan evaluasi magang guru
di DUDIKA.

Sekolah Menyusun jadwal guru tamu dengan DUDIKA yang relevan dan 3 Cukup Baik 
2.5.3
melaksanakan pembelajaran dengan guru tamu

Sekolah telah Menyusun jadwal instruktur dari DUDIKA yang relevan untuk 3 Cukup Baik 
2.5.4
melaksanakan pembimbingan siswa di sekolah

Sekolah bekerjasama dengan DUDIKA dalam pemenuhan sarana praktik di 2 Kurang Baik 
2.5.5
sekolah sesuai dengan tuntutan pekerjaan industri

Sekolah membuat produk sesuai dengan pesanan dari DUDIKA, dan produk yang 1 Tidak Baik 
2.5.6
dihasilkan sesuai dengan standar DUDIKA

2.6 Penerapan Budaya Kerja 20.00 Tidak Baik 

Sekolah telah melaksanakan budaya kerja di setiap kompetensi keahlian yang 1 Tidak Baik 
dimiliki, meliputi: 1). Program kerja penerapan budaya kerja; 2). Laporan
2.6.1
pelaksanaan budaya kerja di bengkel; 3). Evaluasi pelaksanaan budaya kerja di
bengkel.

2.7 Sertifikasi Siswa 60.00 Kurang Baik 

Sekolah melaksanakan uji kompetensi dengan DUDIKA yang relevan atau dengan 3 Cukup Baik 
2.7.1
LSP P1

3 Output 50.00 Kurang Baik 

3.1 Kualitas Lulusan Sesuai SKL dan Kebutuhan DUDIKA 80.00 Baik 

Siswa memiliki kemampuan teknis standar DUDIKA melalui kegiatan: 1) Praktik 4 Baik 
3.1.1 Sekolah (Teaching Factory); 2) Praktik Kerja Lapangan; 3) Uji Kompetensi PKL oleh
DUDIKA; 4) Sertifikasi Kompetensi Teknis oleh DUDIKA; 5) Kunjungan Industri

3.2 Sertifikat Lulusan Sesuai Jenjang KKNI (II/III) 20.00 Tidak Baik 

3.2.1 Siswa/lulusan memiliki sertifikat kompetensi berbasis LSP/BNSP 1 Tidak Baik 

4 Outcome 53.33 Kurang Baik 

4.1 Keterserapan dan Kemandirian Lulusan (BMW) 60.00 Kurang Baik 

4.1.1 Siswa lulusan sekolah mendapatkan gaji minimum standar UMR 3 Cukup Baik 

4.1.2 Persentase siswa/lulusan sekolah mendapatkan pekerjaan atau berwirausaha 3 Cukup Baik 

4.2 Meningkatnya Kemampuan Lulusan dalam Mengembangkan Diri 46.67 Kurang Baik 

Persentase lulusan dalam satu tahun yang melanjutkan pendidikan ke tingkat 2 Kurang Baik 
4.2.1
lebih tinggi (diploma atau sarjana) yang linear

4.2.2 Persentase siswa/lulusan yang mendapatkan karir sesuai dengan bidangnya 3 Cukup Baik 

Siswa/lulusan sekolah yang memiliki minat berwirausaha mendapatkan program 2 Kurang Baik 
4.2.3 tindaklanjut pembinaan pengembangan bisnis/business coaching atau inkubator
bisnis yang difasilitasi sekolah atau pihak lain.

4.3 Berkembangnya kelembagaan SMK (TEFA/UP, SDM Sekolah, Perolehan Dukungan) 53.33 Kurang Baik 

114.7.15.140/app/rapor-mutu/hasil 4/5
8/9/2021 APM SMK

Komponen / Aspek / Indikator Nilai Predikat Kategori

Persentase kompetensi keahlian di sekolah yang menyelenggarakan model 1 Tidak Baik 
4.3.1
pembelajaran TEFA (Teaching Factory)

4.3.2 Persentase produk TEFA (Teaching Factory) yang dimanfaatkan oleh pelanggan 1 Tidak Baik 

Sekolah memiliki daftar prestasi akademik dan non akademik yang diikuti oleh 5 Sangat Baik 
4.3.3
siswa, guru, atau lembaga di berbagai bidang

Profil sukses alumni/lulusan sekolah telah sukses dibidang karir kerja 1 Tidak Baik 
4.3.4 professional/berwirausaha Dan Sudah Dipublikasikan Oleh Sekolah Melalui
Beragam Media Termasuk Sosial Media Milik Sekolah

Persentase SMK yang SDM nya DIBERDAYAKAN oleh stakeholders dalam konteks 3 Cukup Baik 
4.3.5
kerjasama professional

4.3.6 Jumlah kemitraan sekolah dengan pihak eksternal diberbagai bidang 5 Sangat Baik 

5 Impact 32.00 Tidak Baik 

5.1 Meningkatnya Kepercayaan Masyarakat Terhadap SMK 40.00 Tidak Baik 

Jumlah pendaftar (calon peserta didik) pada kegiatan PPDB (Penerimaan Peserta 1 Tidak Baik 
5.1.1
Didik Baru) di tahun terakhir

Jumlah partisipasi dan dukungan sekolah terhadap masyarakat sesuai dengan 3 Cukup Baik 
5.1.2
kompetensi keahlian

5.2 Terwujudnya Kemandirian Sekolah 20.00 Tidak Baik 

Sekolah menerapkan pengelolaan keuangan berbasis BLUD yang meliputi 1 Tidak Baik 
kegiatan: 1) Menyusun dokumen tata kelola BLUD; 2) Membuat Rencana Strategis
5.2.1 Bisnis BLUD; 3) Menyusun SPM (Standar Pelayanan Minimal) terhadap
Produk/Jasa; 4) Menyusun Laporan Keuangan/Proyeksi Keuangan; 5) Membuat
laporan audit terakhir atau pernyataan bersedia di audit.

5.2.2 Peran Unit Usaha Sekolah terhadap pemenuhan pembiayaan sekolah 1 Tidak Baik 

Hak Cipta © 2021 Direktorat SMK. All rights reserved. Versi 2.1

114.7.15.140/app/rapor-mutu/hasil 5/5

Anda mungkin juga menyukai