TOTAL L P
KELAS X 356 255 101
KELAS XI 351 262 89
KELAS XII 360 261 99
1067 778 289
1 Muatan Nasional 24 10 0
2 Muatan Kewilayahan 2 0 0
4 Bimbingan Konseling 5 0 0
Jumlah 58 15 0
1 Tenaga Administrasi 6 1 4
2 Tenaga Perpustakaan 0 0 1
3 Tenaga Lab/Bengkel 4 0 0
4 Tenaga teknis 3 0 0
5 Keamanan Sekolah 4 0 0
7 Kebersihan Sekolah 3 0 0
Jumlah 20 1 4
1) Luas Bangunan √
4) Persyaratan Kesehatan √
9) Kualitas Bangunan √
Belum
Memenuhi
Ruangan Memenuhi
Standar
Standar
1) Ruang kelas. √
2) Laboratorium bahasa. √
3) Ruang perpustakaan. √
4) Laboratorium Informatika √
6) Laboratorium IPAS √
Belum
Memenuhi
Ruang Memenuhi
Standar
Standar
3) Ruang Pendidik √
Belum
Memenuhi
Ruang Memenuhi
Standar
Standar
1) Ruang ibadah √
5) Jamban √
7) Gudang √
8) Ruang sirkulasi √
9) Kantin √
BIDANG PROGRAM
NO KONSENTRASI KEAHLIAN
KEAHLIAN KEAHLIAN
Teknik Jaringan
Teknologi
Komputer dan 66 Teknik Komputer dan Jaringan
Informasi
Telekomunikasi
Desain Komunikasi
111 Desain Komunikasi Visual
Visual
Seni dan
Produksi dan Siaran Program
Ekonomi Broadcasting dan 125
Televisi
Kreatif Perfilman
126 Produksi Film
Animasi 127 Animasi
Pada fase F, untuk kelas XII, pembelajaran diberikan untuk membekali peserta
didik dengan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan pada kompetensi pilihan (hard
skill) dan sikap (soft skill), serta perkembangan teknologi komunikasi audio visual
meliputi:
1. Memahami Manajemen Produksi Film;
2. Memahami Penulisan naskah dan Penyutradaraan Film
3. Memahami Tata Kamera dan Tata Cahaya Film
4. Memahami Tata Suara Film
5. Memahami Tata Artistik Film
6. Memahami Editing Audio dan Video;
7. Memahami dan menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan
Hidup (K3LH) dalam proses produksi;
8. Memahami Kekayaan Intelektual (Intellectual property), profil technopreneur,
peluang usaha dan dunia kerja/profesi dalam industri perfilman;
Pada awal pembelajaran siswa dikenalkan pada lapangan kerja, jabatan kerja
setelah lulus dari program keahlian di satuan pendidikan, dan konsentrasi yang dapat
dipelajari pada kelas XI dan XII untuk menumbuhkan passion (renjana), vision (visi),
imajinasi, dan kreativitas melalui:
1. pembelajaran di kelas;
2. pembelajaran di studio/bengkel/laboratorium;
3. pembelajaran di unit Teaching Factory;
Pada awal pembelajaran siswa dikenalkan pada lapangan kerja, jabatan kerja
setelah lulus dari program keahlian di satuan pendidikan, dan konsentrasi yang dapat
dipelajari pada kelas XI dan XII untuk menumbuhkan passion ,vision , imajinasi, dan
kreativitas melalui:
3.1.Intrakurikuler
3.1.1. Program Keahlian Broadcasting dan Perfilman
3.1.1.1. Konsentrasi Keahlian Produksi Film
A. Struktur Kurikulum
Bidang Keahlian : Seni dan Eknomi Kreatif
Program Keahlian : Broadcasting dan Perfilman
Konsentrasi Keahlian : Produksi Film
Alokasi
No Mata Pelajaran Alokasi P5 Total JP
Intrakurikuler
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum :
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 90 18 108(3)
2 Pendidikan Pancasila 54 18 72(2)
3 Bahasa Indonesia 90 18 108(3)
4 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 54 18 72(2)
5 Sejarah 54 18 72(2)
6 Seni Budaya - - -
7 Muatan Lokal 72 - 72(2)
Jumlah JP Mata Pelajaran Umum (A) : 414 90 504(14)
B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan :
1 Matematika 90 18 108(3)
2 Bahasa Inggris 108 36 144(4)
3 Informatika - - -
4 Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial - - -
5 Dasar-dasar Program Keahlian - - -
6 Mata Pelajaran Konsentrasi Keahlian 648 - 648(18)
Alokasi
No Mata Pelajaran Alokasi P5 Total JP
Intrakurikuler
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum :
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 36 18 54
2 Pendidikan Pancasila 36 - 36
3 Bahasa Indonesia 36 18 54
4 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan - -
5 Sejarah - -
6 Seni Budaya - -
7 Muatan Lokal 36 - 36
Jumlah JP Mata Pelajaran Umum (A) : 144 36 180
B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan :
1 Matematika 54 - 54
2 Bahasa Inggris 72 - 72
3 Informatika - -
4 Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial - -
5 Dasar-dasar Program Keahlian - -
6 Mata Pelajaran Konsentrasi Keahlian 396 - 396
7 Projek Kreatif dan Kewirausahaan 90 - 90
8 Praktik Kerja Lapangan 792 - 792
9 Mata Pelajaran Pilihan 108 - 108
Jumlah JP Mata Pelajaran Kejuruan (B) : 1512 - 1512
Total JP 1656 36 1692
Tabel 3.3 Struktur Kurikulum Konsentrasi Keahlian Produksi Film Kelas XII
B. Capaian Pembelajaran
Pedoman pengembangan pembelajaran Konsentrasi Keahlian Produksi Film
mengacu pada Keputusan Kepala BSKAP Kemendikbudristek Nomor
033/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran pada PAUD, Jenjang Pendidikan
Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka menggunakan;
CAPAIAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Bidang Keahlian : Seni dan Ekonomi Kreatif
Program Keahlian : Broadcasting dan Perfilman
Mata Pelajaran : Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Waktu : 792 Jam Pelajaran
1) Rasional
Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi Nomor 165/M/2021 tentang Program Sekolah Menengah
Kejuruan Pusat Keunggulan, pada lampiran II, point 9 menjelaskan bahwa
Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan mata pelajaran yang dilaksanakan
secara blok dan direncanakan pelaksanaannya di fase F selama 6 bulan,
sebagai wahana pembelajaran di dunia kerja untuk memberikan kesempatan
kepada peserta didik meningkatkan penguasaan kompetensi teknis (hard
skill) sesuai dengan konsentrasi keahliannya serta menginternalisasi karakter
dan budaya kerja (soft skill). Pada struktur kurikulum sekolah menengah
kejuruan yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari lampiran keputusan
menteri tersebut, dijabarkan bahwa PKL adalah sebuah mata pelajaran
kelompok kejuruan yang dilaksanakan pada fase F dengan 792 jam pelajaran
per tahun atau 44 jam pelajaran per minggu.
Kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran PKL dilaksanakan
KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 31
untuk mempelajari kompetensi teknis yang belum tuntas, memperkuat
kompetensi teknis yang sudah dimiliki, mengembangkan renjana (passion),
menginternalisasi etos dan budaya kerja, dan melakukan transfer teknologi
antara sekolah dan dunia kerja tempat PKL. Selama kegiatan pembelajaran
tersebut, peserta didik dapat mengamati dan meniru tindakan-tindakan
(approximating) praktik pelaksanaan pekerjaan secara nyata, bekerja dengan
bantuan dan pengawasan dari pekerja yang menjadi mentornya, dan/atau
bekerja secara mandiri berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP)
yang berlaku di dunia kerja, sehingga pada akhirnya mampu melakukan
aktualisasi dan eksplorasi berdasarkan pengalaman langsung tersebut.
Melalui kegiatan pembelajaran langsung di dunia kerja, peserta
didik akan mampu membangun serta menginternalisasi nilai-nilai dan
karakter sebagai pribadi yang mandiri, kreatif, bernalar kritis, mampu
bergotong royong, dan berkebinekaan global.
2) Tujuan
Mata Pelajaran PKL dimaksudkan untuk membekali peserta didik
dengan seperangkat kemampuan teknis (hard skills), sikap dan etos kerja
(soft skills) sesuai kebutuhan dan perkembangan dunia kerja. Melalui
kegiatan pembelajaran langsung di dunia kerja yang sesuai, peserta didik
akan mampu meningkatkan penguasaan kompetensi teknis, sikap dan etos
kerja sesuai dengan konsentrasi keahlian yang dipelajari serta tuntutan
kebutuhan dunia kerja.
Mata pelajaran PKL bertujuan membekali peserta didik mampu:
a) Menguasai kompetensi teknis secara utuh sesuai kompetensi keahlian
yang dipelajari;
b) Menerapkan kompetensi teknis yang dikuasainya pada pekerjaan yang
sesungguhnya sesuai SOP yang berlaku di dunia kerja;
c) Menerapkan berkomunikasi secara lisan dan tulisan sesuai dengan kaidah
dan etika komunikasi yang baik dan benar di dalam interaksi kerja;
d) Bekerja secara mandiri dan/atau bekerja di dalam tim;
e) Menerapkan peraturan dan/atau tata tertib yang berlaku di dunia kerja;
f) Menjadi agen saling transfer teknologi antara sekolah dan dunia kerja.
Elemen Deskripsi
a) Perencanaan
Perencanaan pembelajaran Mata Pelajaran PKL disusun bersama SMKN
3 Batu dengan dunia kerja agar dapat memenuhi kebutuhan peserta didik
i. Pemetaan Kompetensi
Pemetaan kompetensi merupakan proses analisis kompetensi peserta
didik SMK/MAK berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) dari mata pelajaran
pada kompetensi keahlian yang dapat dilaksanakan di dunia kerja. Proses
pemetaan tersebut dilaksanakan berdasarkan peluang pembelajaran praktik di
masing-masing dunia kerja. Pemetaan kompetensi peserta didik SMK/MAK
terhadap persyaratan dunia kerja bertujuan untuk memperoleh kesesuaian
antara kebutuhan dunia kerja dan kompetensi peserta didik yang diajarkan di
sekolah.
b) Pelaksanaan
Proses pelaksanaan PKL di SMKN 3 Batu dilaksanakan sesuai dengan alur berikut.
i. Penempatan Peserta Didik di Dunia Kerja Sesuai Kompetensi
Berdasarkan proses pemetaan kompetensi, penetapan lokasi, dan penyesuaian
dengan kebutuhan sumber daya dunia kerja, proses selanjutnya adalah
penempatan peserta didik di institusi dunia kerja sesuai dengan kesepakatan
antara sekolah dengan institusi pasangan.
ii. Orientasi di tempat PKL
Sebelum melaksanakan PKL, para peserta PKL akan menjalani masa orientasi
kerja yang dilaksanakan oleh instruktur dan pendidik pembimbing. Masa
orientasi kerja merupakan pengenalan tentang dunia kerja kepada peserta
PKL. Pada masa orientasi kerja, para peserta PKL akan mendapatkan materi
pembekalan yang meliputi profil perusahaan, tata tertib perusahaan,
manajemen resiko, kesehatan, keselamatan kerja, gambaran tentang situasi
sosiokultural lingkungan, dan aspek kompetensi yang dinilai selama PKL.
Materi pembekalan masa orientasi kerja dapat disesuaikan dengan peraturan
c) Penilaian PKL
Penilaian akan mengukur penguasaan kompetensi peserta didik dalam tiga
Selain itu penilaian harus mencerminkan konteks sosial peserta didik bukan
menilai tentang sekolah. Hasil penilaian yang telah dilaksanakan baik berupa data
angka maupun data verbal harus dilaporkan secara obyektif dan dapat
dipertanggungjawabkan, serta mampu memberikan informasi yang akurat baik bagi
peserta didik maupun orang tua peserta didik. Komponen penilaian meliputi:
• Penilaian Aspek Sikap
Penilaian pada aspek ini meliputi penilaian disiplin dan tanggung jawab, taat pada
Rentang nilai dari ketiga aspek penilaian di atas dan nilai laporan yaitu 1
s.d. 100. Nilai ketuntasan minimal yaitu 70 atau dapat menyesuaikan dengan
ketentuanSMK/MAK Nilai PKL diperoleh dari nilai kegiatan PKL (NPKL) yang
meliputi ketiga aspek di atas dengan bobot 80% dijumlah dengan nilai laporan
(NL) dengan bobot 20%. Nilai akhir peserta mengikuti rumus penilaian sebagai
berikut;
5) Data Dunia Industri Tempat PKL Program Keahlian Broadcasting dan Perilman
Konsentrasi Keahlian Produksi Film
Perum. Pesanggrahan
Pratama Jl. Ampel
Pratama V, Blk. E2 No.7,
Wildan Aji
5 HISSTORY FILM Karangploso, Girimoyo, Studio Film
Gumelar
Kec. Karang Ploso,
Malang, Jawa Timur
65152
Semanding,
Sumbersekar, Kec. Dau,
6 EQUATOR CINEMA Taufan / Benny Studio Film
Malang, Jawa Timur
65151
Jl. Raya Candi V no 282
RT 06 RW 05 Karang Riza I Zulfikar /
7 PAPER FILM Studio Film
Besuki Kel Sukun. Ronald
Malang.
8 TV DESA BATU Andri Wijaya Studio Film
Alokasi
No Mata Pelajaran Alokasi P5 Total JP
Intrakurikuler
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum :
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 90 18 108(3)
2 Pendidikan Pancasila 54 18 72(2)
3 Bahasa Indonesia 108 36 144(4)
4 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 90 18 108(3)
5 Sejarah 54 18 72(2)
6 Seni Budaya 54 18 72(2)
Alokasi
No Mata Pelajaran Alokasi P5 Total JP
Intrakurikuler
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum :
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 90 18 108(3)
2 Pendidikan Pancasila 54 18 72(2)
3 Bahasa Indonesia 90 18 108(3)
4 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 54 18 72(2)
5 Sejarah 54 18 72(2)
6 Seni Budaya - - -
7 Muatan Lokal 72 - 72(2)
Jumlah JP Mata Pelajaran Umum (A) : 414 90 504(14)
B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan :
1 Matematika 90 18 108(3)
2 Bahasa Inggris 108 36 144(4)
3 Informatika - - -
4 Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial - - -
5 Dasar-dasar Program Keahlian - - -
6 Mata Pelajaran Konsentrasi Keahlian 648 - 648(18)
7 Projek Kreatif dan Kewirausahaan 180 - 180(5)
8 Praktik Kerja Lapangan - - -
9 Mata Pelajaran Pilihan 144 - 144(4)
Jumlah JP Mata Pelajaran Kejuruan (B) : 1170 54 1224(34)
Total JP 1584 144 1728(48)
Tabel 3.1.1.2.2 Struktur Kurikulum Konsentrasi Keahlian Produksi dan Siaran Program Televisi Kelas XI
A. Capaian Pembelajaran
Pedoman pengembangan pembelajaran Konsentrasi Keahlian Produksi dan
Siaran Program Televisi pada kurikulum merdeka menggunakan:
1) Capaian Pembelajaran dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi untuk mata pelajaran (a) Umum, yang terdiri dari mata pelajaran
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila, Bahasa Indonesia,
Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan, Sejarah, Seni Budaya; (b)
Kejuruan, meliputi Matematika, Bahasa Inggris, Informatika, Projek Ilmu
Pengetahuan Alam dan Sosial serta Dasar – dasar Program Keahlian
Broadcasting dan Perfilman
2) Capaian Pembelajaran untuk kelompok mata pelajaran konsentrasi Produksi dan
Siaran Program Televisi meliputi mata pelajaran Manajemen Produksi
Manajemen Produksi dan Siaran Program Televisi, Penulisan Naskah Televisi,
KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 45
Penyutradaraan Televisi, Tata Kamera dan Tata Cahaya Televisi, Tata Suara
Televisi, Tata Artistik Televisi, Editing Audio dan Video, Penyiaran Online.
3) Capaian Pembelajaran untuk kelompok mata pelajaran kejuruan Projek Kreatif
dan Kewirausahaan, dikembangkan pusat.
4) Capaian Pembelajaran untuk kelompok mata pelajaran Pilihan mengacu kepada
mata pelajaran yang dipilih oleh masing-masing peserta didik sesuai dengan
pilihannya. Mata pelajaran piliha meliputi pendalaman mata pelajaran
konsentrasi keahlian, pilihan mata pelajaran lintas konsentrasi keahlian,
pendalaman mata pelajaran akademik mengacu CP matapelajaran Matematika,
Bahasa Inggris, Informatika, dan / atau Projek IPAS.
5) Capaian Pembelajaran Muatan Lokal dikembangkan oleh Sekolah bersama
dengan MGMP Bahasa Jawa Propinsi Jawa Timur serta sesuai karakteristik
budaya masyarakat sekitar sekolah.
CAPAIAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Bidang Keahlian : Seni dan Ekonomi Kreatif
Program Keahlian : Broadcasting dan Perfilman
Mata Pelajaran : Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Waktu : 792 Jam Pelajaran
1) Rasional
Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi Nomor 165/M/2021 tentang Program Sekolah Menengah
Kejuruan Pusat Keunggulan, pada lampiran II, point 9 menjelaskan bahwa
Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan mata pelajaran yang dilaksanakan
secara blok dan direncanakan pelaksanaannya di fase F selama 6 bulan,
sebagai wahana pembelajaran di dunia kerja untuk memberikan kesempatan
kepada peserta didik meningkatkan penguasaan kompetensi teknis (hard
skill) sesuai dengan konsentrasi keahliannya serta menginternalisasi karakter
dan budaya kerja (soft skill). Pada struktur kurikulum sekolah menengah
kejuruan yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari lampiran keputusan
menteri tersebut, dijabarkan bahwa PKL adalah sebuah mata pelajaran
kelompok kejuruan yang dilaksanakan pada fase F dengan 792 jam pelajaran
per tahun atau 44 jam pelajaran per minggu.
Kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran PKL dilaksanakan
untuk mempelajari kompetensi teknis yang belum tuntas, memperkuat
kompetensi teknis yang sudah dimiliki, mengembangkan renjana (passion),
menginternalisasi etos dan budaya kerja, dan melakukan transfer teknologi
antara sekolah dan dunia kerja tempat PKL. Selama kegiatan pembelajaran
tersebut, peserta didik dapat mengamati dan meniru tindakan-tindakan
(approximating) praktik pelaksanaan pekerjaan secara nyata, bekerja dengan
bantuan dan pengawasan dari pekerja yang menjadi mentornya, dan/atau
bekerja secara mandiri berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP)
KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 48
yang berlaku di dunia kerja, sehingga pada akhirnya mampu melakukan
aktualisasi dan eksplorasi berdasarkan pengalaman langsung tersebut.
Melalui kegiatan pembelajaran langsung di dunia kerja, peserta
didik akan mampu membangun serta menginternalisasi nilai-nilai dan
karakter sebagai pribadi yang mandiri, kreatif, bernalar kritis, mampu
bergotong royong, dan berkebinekaan global.
2) Tujuan
Mata Pelajaran PKL dimaksudkan untuk membekali peserta didik
dengan seperangkat kemampuan teknis (hard skills), sikap dan etos kerja
(soft skills) sesuai kebutuhan dan perkembangan dunia kerja. Melalui
kegiatan pembelajaran langsung di dunia kerja yang sesuai, peserta didik
akan mampu meningkatkan penguasaan kompetensi teknis, sikap dan etos
kerja sesuai dengan konsentrasi keahlian yang dipelajari serta tuntutan
kebutuhan dunia kerja.
Mata pelajaran PKL bertujuan membekali peserta didik mampu:
a) Menguasai kompetensi teknis secara utuh sesuai kompetensi keahlian
yang dipelajari;
b) Menerapkan kompetensi teknis yang dikuasainya pada pekerjaan yang
sesungguhnya sesuai SOP yang berlaku di dunia kerja;
c) Menerapkan berkomunikasi secara lisan dan tulisan sesuai dengan kaidah
dan etika komunikasi yang baik dan benar di dalam interaksi kerja;
d) Bekerja secara mandiri dan/atau bekerja di dalam tim;
e) Menerapkan peraturan dan/atau tata tertib yang berlaku di dunia kerja;
f) Menjadi agen saling transfer teknologi antara sekolah dan dunia kerja.
3) Karakteristik
Mata Pelajaran PKL merupakan program pembelajaran di SMK yang
dilaksanakan di dunia kerja serta melibatkan pekerja yang ahli di bidangnya
dari dunia kerja. Pembelajaran mata pelajaran PKL direncanakan,
dilaksanakan, dan dievaluasi bersama oleh satuan pendidikan dan dunia
kerja.
Elemen Deskripsi
a) Perencanaan
Perencanaan pembelajaran Mata Pelajaran PKL disusun bersama SMKN
3 Batu dengan dunia kerja agar dapat memenuhi kebutuhan peserta didik
sesuai ketentuan dunia kerja. Sekolah dan dunia kerja memetakan kompetensi
apa saja yang akan dipelajari di dunia kerja, memetakan kompetensi yang ada
di sekolah dan di dunia kerja mitra, tempat pelaksanaan mapel di sekolah atau
di dunia kerja mitra, bahkan teknis pelaksanaan mapel PKL.
Pada tahapan perencanaan mata pelajaran PKL di SMKN 3 Batu mengikuti
i. Pemetaan Kompetensi
Pemetaan kompetensi merupakan proses analisis kompetensi peserta
didik SMK/MAK berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) dari mata pelajaran
pada kompetensi keahlian yang dapat dilaksanakan di dunia kerja. Proses
pemetaan tersebut dilaksanakan berdasarkan peluang pembelajaran praktik di
masing-masing dunia kerja. Pemetaan kompetensi peserta didik SMK/MAK
terhadap persyaratan dunia kerja bertujuan untuk memperoleh kesesuaian
antara kebutuhan dunia kerja dan kompetensi peserta didik yang diajarkan di
sekolah.
b) Pelaksanaan
Proses pelaksanaan PKL di SMKN 3 Batu dilaksanakan sesuai dengan alur berikut.
i. Penempatan Peserta Didik di Dunia Kerja Sesuai Kompetensi
Berdasarkan proses pemetaan kompetensi, penetapan lokasi, dan penyesuaian
dengan kebutuhan sumber daya dunia kerja, proses selanjutnya adalah
penempatan peserta didik di institusi dunia kerja sesuai dengan kesepakatan
antara sekolah dengan institusi pasangan.
ii. Orientasi di tempat PKL
Sebelum melaksanakan PKL, para peserta PKL akan menjalani masa orientasi
kerja yang dilaksanakan oleh instruktur dan pendidik pembimbing. Masa
orientasi kerja merupakan pengenalan tentang dunia kerja kepada peserta
PKL. Pada masa orientasi kerja, para peserta PKL akan mendapatkan materi
pembekalan yang meliputi profil perusahaan, tata tertib perusahaan,
manajemen resiko, kesehatan, keselamatan kerja, gambaran tentang situasi
sosiokultural lingkungan, dan aspek kompetensi yang dinilai selama PKL.
Materi pembekalan masa orientasi kerja dapat disesuaikan dengan peraturan
yang berlaku di institusi tempat peserta melaksanakan PKL.
iii. Pelaksanaan PKL
Pelaksanaan PKL merupakan proses belajar di dunia kerja dengan
Selain itu penilaian harus mencerminkan konteks sosial peserta didik bukan
menilai tentang sekolah. Hasil penilaian yang telah dilaksanakan baik berupa data
angka maupun data verbal harus dilaporkan secara obyektif dan dapat
dipertanggungjawabkan, serta mampu memberikan informasi yang akurat baik bagi
peserta didik maupun orang tua peserta didik. Komponen penilaian meliputi:
• Penilaian Aspek Sikap
Penilaian pada aspek ini meliputi penilaian disiplin dan tanggung jawab, taat pada
prosedur kerja (SOP), komitmen dan integritas, menghargai dan menghormati
sesama (kesopanan), kreativitas, kerja sama tim, penampilan dan kerapihan
pakaian. Penilaian aspek sikap dapat dilakukan dengan cara observasi atau
pengamatan peserta PKL dalam menjalankan tugas PKL.
Rentang nilai dari ketiga aspek penilaian di atas dan nilai laporan yaitu 1
s.d. 100. Nilai ketuntasan minimal yaitu 70 atau dapat menyesuaikan dengan
ketentuanSMK/MAK Nilai PKL diperoleh dari nilai kegiatan PKL (NPKL) yang
meliputi ketiga aspek di atas dengan bobot 80% dijumlah dengan nilai laporan
(NL) dengan bobot 20%. Nilai akhir peserta mengikuti rumus penilaian sebagai
berikut.
5) Data Dunia Industri Tempat PKL Program Keahlian Broadcasting dan Perfilman
Konsentrasi Keahlian Produksi Program Siaran Terlevisi
Nama Dunia Nama
No Alamat Dunia Industri Keterangan
Industri Pimpinan
Jl. Tvri No.1000, Oro-Oro
1 ATV Huda Stasiun Televisi
Ombo, Kec. Batu, Kota Batu
Bagian Protokol dan Protokol dan
Komunikasi Jl. Panglima Sudirman 507, Komunikasi
2 Edy Susanto
Pimpinan (HUMAS Kota Batu Pimpinan
BATU) PEMKOT Batu
Dinas
Jl. Panglima Sudirman 507, Komunikasi dan
3 KOMINFO Andri Wijaya
Kota Batu informatika
PEMKOT Batu
Videofrafi dan
4 CUBE Griya Modern Estate, Batu Zainal Arifin
Fotografi
Hendrikus Videofrafi dan
5 MOVE OUTDOOR Jl. Abdul Gani Atas, Batu
Rizky Fotografi
Galih Chandra Rental dan
Perumahan Puri Savira, Blok
6 OUTLINE Dwi Setyawan, Produksi Konten
C-8, RT.18, RW.8,
S.Ikom Foto & Video
Kel. Mojorejo, Kec. Gilbert Timothy Fotografi dan
7 VARSA CREATIVE
Junrejo, Kota Batu" Geraldo Videografi
Produksi
Gg. Mamasibi No.9, Wahyudha Program
ARTHA BONSAI
8 RT.04/RW.10, Ngaglik, Eldine Pertelevisian
VIO
Kec. Batu, Kota Batu Octaviano dan Produksi
Film
Alokasi
No Mata Pelajaran Alokasi P5 Total JP
Intrakurikuler
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum :
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 90 18 108(3)
2 Pendidikan Pancasila 54 18 72(2)
3 Bahasa Indonesia 108 36 144(4)
4 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 90 18 108(3)
5 Sejarah 54 18 72(2)
6 Seni Budaya 54 18 72(2)
7 Muatan Lokal 72 - 72(2)
Jumlah JP Mata Pelajaran Umum (A) : 522 126 648(18)
B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan :
1 Matematika 108 36 144(4)
2 Bahasa Inggris 108 36 144(4)
3 Informatika 108 36 144(4)
4 Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 162 54 216(6)
5 Dasar-dasar Program Keahlian 432 - 432(12)
6 Mata Pelajaran Konsentrasi Keahlian - - -
7 Projek Kreatif dan Kewirausahaan - - -
8 Praktik Kerja Lapangan - - -
9 Mata Pelajaran Pilihan - - -
Jumlah JP Mata Pelajaran Kejuruan (B) : 918 162 1080(30)
Total JP 1440 288 1728(48)
Tabel 3.1.2.1 Struktur Kurikulum Konsentrasi Keahlian Desain Komunikasi Visual Kelas X
Alokasi
No Mata Pelajaran Alokasi P5 Total JP
Intrakurikuler
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum :
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 36 18 54(1,5)
2 Pendidikan Pancasila 36 - 36(1)
3 Bahasa Indonesia 36 18 54(1,5)
4 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan - -
5 Sejarah - -
6 Seni Budaya - -
7 Muatan Lokal 36 - 36(1)
Jumlah JP Mata Pelajaran Umum (A) : 144 36 180(5)
B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan :
1 Matematika 54 - 54(1,5)
2 Bahasa Inggris 72 - 72(2)
3 Informatika - -
4 Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial - -
5 Dasar-dasar Program Keahlian - -
6 Mata Pelajaran Konsentrasi Keahlian 396 - 396(11)
A. Capaian Pembelajaran
Pedoman pengembangan pembelajaran Konsentrasi Keahlian Desain
Komunikasi Visual pada kurikulum merdeka menggunakan;
1) Capaian Pembelajaran dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi untuk mata pelajaran (a) Umum, yang terdiri dari mata pelajaran
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila, Bahasa
Indonesia, Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan, Sejarah, Seni
Budaya; (b) Kejuruan, meliputi Matematika, Bahasa Inggris, Informatika,
Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial serta Dasar – dasar Program
Keahlian Desain Komunikasi Visual.
2) Capaian Pembelajaran untuk kelompok mata pelajaran konsentrasi Desain
Komunikasi Visual meliputi mata pelajaran Prinsip Dasar Desain dan
Komunikasi, Perangkat Lunak Desain, Menerapkan Design Brief, Karya
Desain, Proses Produksi Desain.
3) Capaian Pembelajaran untuk kelompok mata pelajaran kejuruan Projek
Kreatif dan Kewirausahaan, dikembangkan pusat.
4) Capaian Pembelajaran untuk kelompok mata pelajaran pilihan mengacu
kepada mata pelajaran yang dipilih oleh masing-masing peserta didik sesuai
dengan pilihannya. Mata pelajaran piliha meliputi pendalaman mata
pelajaran konsentrasi keahlian, pilihan mata pelajaran lintas konsentrasi
keahlian, pendalaman mata pelajaran akademik mengacu CP mata pelajaran
Matematika, Bahasa Inggris, Informatika, dan / atau Projek IPAS.
5) Capaian Pembelajaran Muatan Lokal dikembangkan oleh Sekolah bersama
dengan MGMP Bahasa Jawa Propinsi Jawa Timur serta sesuai karakteristik
budaya masyarakat sekitar sekolah.
KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 63
B. Penetapan Konsentrasi Keahlian Desain Komunikasi Visual
Pemilihan konsentrasi berdasarkan minat dan bakat atau passion peserta
didik, setelah memiliki pengalaman belajar pada fase E (kelas X), sehingga peserta
didik diharapkan benar-benar telah memahami secara mendalam ruang lingkup
Program Konsentrasi keahlian Desain Komunikasi Visual (DKV) antara lain
profesi kerja setelah lulus, jabatan dalam pekerjaan, peluang usaha, jenis
kompetensi, fasilitas yang digunakan. Pihak sekolah dapat memberikan saran
kepada peserta didik atas pilihannya, berdasarkan dari pengamatan terhadap
karya-karya peserta didik selama mengikuti pembelajaran pada fase E (kelas X).
sekolah menggunakan intrumen untuk mengetahui bakat, minat, dan passion
peserta didik.
Program Keahlian Desain Komunikasi Visual terbagi menjadi 4
konsentrasi yaitu Graphic Designer, Videographer, Photographer dan UI & UX
Designer. Hal ini dikarenakan sebelum penerapan Kurikulum pradigma baru ini,
SMK Negeri 3 Batu sudah memiliki 3 kompetensi keahlian tersebut, yang pada
spektrum baru digabungkan menjadi program keahlian Desain Komunikasi
Visual. Selain alasan tersebut, Graphic Designer, Videographer dan Photographer
dinilai masih sangat prospektif sejak awal berdiri hingga proyeksi 5 tahun ke
depan. Untuk itu perlu dilakukan beberapa penyesuaian terhadap kebutuhan
industri. Saat ini Graphic Designer, Videographer dan Photographer sudah
bekerjasama dengan lebih dari 40 perusahaan baik di dalam maupun luar kota
batu.
CAPAIAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Bidang Keahlian : Seni dan Ekonomi Kreatif
Program Keahlian : Desain Komunikasi Visual
Mata Pelajaran : Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Waktu : 792 Jam Pelajaran
1) Rasional
Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi Nomor 165/M/2021 tentang Program Sekolah Menengah
Kejuruan Pusat Keunggulan, pada lampiran II, point 9 menjelaskan bahwa
Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan mata pelajaran yang
dilaksanakan secara blok dan direncanakan pelaksanaannya di fase F
selama 6 bulan, sebagai wahana pembelajaran di dunia kerja untuk
KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 65
memberikan kesempatan kepada peserta didik meningkatkan penguasaan
kompetensi teknis (hard skill) sesuai dengan konsentrasi keahliannya serta
menginternalisasi karakter dan budaya kerja (soft skill). Pada struktur
kurikulum sekolah menengah kejuruan yang menjadi bagian tidak
terpisahkan dari lampiran keputusan menteri tersebut, dijabarkan bahwa
PKL adalah sebuah mata pelajaran kelompok kejuruan yang dilaksanakan
pada fase F dengan 792 jam pelajaran per tahun atau 44 jam pelajaran per
minggu.
Kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran PKL dilaksanakan
untuk mempelajari kompetensi teknis yang belum tuntas, memperkuat
kompetensi teknis yang sudah dimiliki, mengembangkan renjana (passion),
menginternalisasi etos dan budaya kerja, dan melakukan transfer teknologi
antara sekolah dan dunia kerja tempat PKL. Selama kegiatan pembelajaran
tersebut, peserta didik dapat mengamati dan meniru tindakan-tindakan
(approximating) praktik pelaksanaan pekerjaan secara nyata, bekerja
dengan bantuan dan pengawasan dari pekerja yang menjadi mentornya,
dan/atau bekerja secara mandiri berdasarkan Standar Operasional Prosedur
(SOP) yang berlaku di dunia kerja, sehingga pada akhirnya mampu
melakukan aktualisasi dan eksplorasi berdasarkan pengalaman langsung
tersebut.
Melalui kegiatan pembelajaran langsung di dunia kerja, peserta
didik akan mampu membangun serta menginternalisasi nilai-nilai dan
karakter sebagai pribadi yang mandiri, kreatif, bernalar kritis, mampu
bergotong royong, dan berkebinekaan global.
2) Tujuan
Mata Pelajaran PKL dimaksudkan untuk membekali peserta didik
dengan seperangkat kemampuan teknis (hard skills), sikap dan etos kerja
(soft skills) sesuai kebutuhan dan perkembangan dunia kerja. Melalui
kegiatan pembelajaran langsung di dunia kerja yang sesuai, peserta didik
akan mampu meningkatkan penguasaan kompetensi teknis, sikap dan etos
kerja sesuai dengan konsentrasi keahlian yang dipelajari serta tuntutan
Mata Pelajaran Praktik Kerja Lapangan (PKL) terdiri atas 3 (tiga) elemen
berikut.
4) Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mempunyai kemampuan teknis dan
nonteknis yang jauh lebih baik sehingga selesai melaksanakan Mata
Pelajaran PKL mereka siap berkarya, bekerja, berwirausaha, dan/atau
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sesuai kompetensi,
minat dan bakat (passion) yang dimilikinya.
Capaian Pembelajaran pada elemen-elemen Mata Pelajaran PKL dapat
diuraikan sebagai berikut.
a) Perencanaan
Perencanaan pembelajaran Mata Pelajaran PKL disusun bersama SMKN
3 Batu dengan dunia kerja agar dapat memenuhi kebutuhan peserta didik
sesuai ketentuan dunia kerja. Sekolah dan dunia kerja memetakan
kompetensi apa saja yang akan dipelajari di dunia kerja, memetakan
kompetensi yang ada di sekolah dan di dunia kerja mitra, tempat pelaksanaan
mapel di sekolah atau di dunia kerja mitra, bahkan teknis pelaksanaan mapel
PKL.
Pada tahapan perencanaan mata pelajaran PKL di SMKN 3 Batu mengikuti
i. Pemetaan Kompetensi
Pemetaan kompetensi merupakan proses analisis kompetensi peserta
didik SMK/MAK berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) dari mata pelajaran
pada kompetensi keahlian yang dapat dilaksanakan di dunia kerja. Proses
pemetaan tersebut dilaksanakan berdasarkan peluang pembelajaran praktik
di masing-masing dunia kerja. Pemetaan kompetensi peserta didik
SMK/MAK terhadap persyaratan dunia kerja bertujuan untuk memperoleh
kesesuaian antara kebutuhan dunia kerja dan kompetensi peserta didik yang
diajarkan di sekolah.
b) Pelaksanaan
Proses pelaksanaan PKL di SMKN 3 Batu dilaksanakan sesuai dengan alur berikut.
i. Penempatan Peserta Didik di Dunia Kerja Sesuai Kompetensi
Berdasarkan proses pemetaan kompetensi, penetapan lokasi, dan
penyesuaian dengan kebutuhan sumber daya dunia kerja, proses selanjutnya
adalah penempatan peserta didik di institusi dunia kerja sesuai dengan
kesepakatan antara sekolah dengan institusi pasangan.
ii. Orientasi di tempat PKL
Sebelum melaksanakan PKL, para peserta PKL akan menjalani masa
orientasi kerja yang dilaksanakan oleh instruktur dan pendidik pembimbing.
Masa orientasi kerja merupakan pengenalan tentang dunia kerja kepada
peserta PKL. Pada masa orientasi kerja, para peserta PKL akan mendapatkan
materi pembekalan yang meliputi profil perusahaan, tata tertib perusahaan,
manajemen resiko, kesehatan, keselamatan kerja, gambaran tentang situasi
sosiokultural lingkungan, dan aspek kompetensi yang dinilai selama PKL.
Selain itu penilaian harus mencerminkan konteks sosial peserta didik bukan
menilai tentang sekolah. Hasil penilaian yang telah dilaksanakan baik berupa data
angka maupun data verbal harus dilaporkan secara obyektif dan dapat
dipertanggungjawabkan, serta mampu memberikan informasi yang akurat baik bagi
Rentang nilai dari ketiga aspek penilaian di atas dan nilai laporan yaitu 1
s.d. 100. Nilai ketuntasan minimal yaitu 70 atau dapat menyesuaikan dengan
ketentuanSMK/MAK Nilai PKL diperoleh dari nilai kegiatan PKL (NPKL) yang
meliputi ketiga aspek di atas dengan bobot 80% dijumlah dengan nilai laporan
(NL) dengan bobot 20%. Nilai akhir peserta mengikuti rumus penilaian sebagai
berikut.
5. Data Dunia Industri Tempat PKL Program Keahlian Desain Komunikasi Visual
Alokasi
No Mata Pelajaran Alokasi P5 Total JP
Intrakurikuler
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum :
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 90 18 108(3)
2 Pendidikan Pancasila 54 18 72(2)
3 Bahasa Indonesia 108 36 144(4)
Alokasi
No Mata Pelajaran Alokasi P5 Total JP
Intrakurikuler
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum :
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 90 18 108(3)
2 Pendidikan Pancasila 54 18 72(2)
3 Bahasa Indonesia 90 18 108(3)
4 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 54 18 72(2)
5 Sejarah 54 18 72(2)
6 Seni Budaya - - -
7 Muatan Lokal 72 - 72(2)
Jumlah JP Mata Pelajaran Umum (A) : 414 90 504(14)
B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan :
1 Matematika 90 18 108(3)
2 Bahasa Inggris 108 36 144(4)
3 Informatika - - -
4 Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial - - -
5 Dasar-dasar Program Keahlian - - -
6 Mata Pelajaran Konsentrasi Keahlian 648 - 648(18)
7 Projek Kreatif dan Kewirausahaan 180 - 180(5)
8 Praktik Kerja Lapangan - - -
9 Mata Pelajaran Pilihan 144 - 144(4)
Jumlah JP Mata Pelajaran Kejuruan (B) : 1170 54 1224(34)
Alokasi
No Mata Pelajaran Alokasi P5 Total JP
Intrakurikuler
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum :
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 36 18 54(1,5)
2 Pendidikan Pancasila 36 - 36(1)
3 Bahasa Indonesia 36 18 54(1,5)
4 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan - -
5 Sejarah - -
6 Seni Budaya - -
7 Muatan Lokal 36 - 36(1)
Jumlah JP Mata Pelajaran Umum (A) : 144 36 180(5)
B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan :
1 Matematika 54 - 54(1,5)
2 Bahasa Inggris 72 - 72(2)
3 Informatika - -
4 Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial - -
5 Dasar-dasar Program Keahlian - -
6 Mata Pelajaran Konsentrasi Keahlian 396 - 396(11)
7 Projek Kreatif dan Kewirausahaan 90 - 90(2,5)
8 Praktik Kerja Lapangan 792 - 792(22)
9 Mata Pelajaran Pilihan 108 - 108(3)
Jumlah JP Mata Pelajaran Kejuruan (B) : 1512 - 1512(42)
Total JP 1656 36 1692(47)
Tabel 3.1.3.3 Struktur Kurikulum Konsentrasi Keahlian Animasi Kelas XII
B. Capaian Pembelajaran
Pedoman pengembangan pembelajaran Konsentrasi Keahlian Animasi pada
kurikulum merdeka menggunakan;
1) Capaian Pembelajaran dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi untuk mata pelajaran (a) Umum, yang terdiri dari mata pelajaran
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila, Bahasa
Indonesia, Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan, Sejarah, Seni
Budaya; (b) Kejuruan, meliputi Matematika, Bahasa Inggris, Informatika,
CAPAIAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Bidang Keahlian : Seni dan Ekonomi Kreatif
Program Keahlian : Animasi
Mata Pelajaran : Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Waktu : 792 Jam Pelajaran
2) Tujuan
Mata Pelajaran PKL dimaksudkan untuk membekali peserta didik
a) Perencanaan
Perencanaan pembelajaran Mata Pelajaran PKL disusun bersama SMKN 3
Batu dengan dunia kerja agar dapat memenuhi kebutuhan peserta didik sesuai
ketentuan dunia kerja. Sekolah dan dunia kerja memetakan kompetensi apa saja
yang akan dipelajari di dunia kerja, memetakan kompetensi yang ada di sekolah
dan di dunia kerja mitra, tempat pelaksanaan mapel di sekolah atau di dunia kerja
mitra, bahkan teknis pelaksanaan mapel PKL.
Pada tahapan perencanaan mata pelajaran PKL di SMKN 3 Batu mengikuti alur
i. Pemetaan Kompetensi
Pemetaan kompetensi merupakan proses analisis kompetensi peserta didik
SMK/MAK berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) dari mata pelajaran pada
kompetensi keahlian yang dapat dilaksanakan di dunia kerja. Proses pemetaan
tersebut dilaksanakan berdasarkan peluang pembelajaran praktik di masing-
masing dunia kerja. Pemetaan kompetensi peserta didik SMK/MAK terhadap
persyaratan dunia kerja bertujuan untuk memperoleh kesesuaian antara
kebutuhan dunia kerja dan kompetensi peserta didik yang diajarkan di sekolah.
b) Pelaksanaan
Proses pelaksanaan PKL di SMKN 3 Batu dilaksanakan sesuai dengan alur berikut.
i. Penempatan Peserta Didik di Dunia Kerja Sesuai Kompetensi
Berdasarkan proses pemetaan kompetensi, penetapan lokasi, dan penyesuaian
dengan kebutuhan sumber daya dunia kerja, proses selanjutnya adalah
penempatan peserta didik di institusi dunia kerja sesuai dengan kesepakatan
antara sekolah dengan institusi pasangan.
ii. Orientasi di tempat PKL
Sebelum melaksanakan PKL, para peserta PKL akan menjalani masa orientasi
kerja yang dilaksanakan oleh instruktur dan pendidik pembimbing. Masa
orientasi kerja merupakan pengenalan tentang dunia kerja kepada peserta PKL.
Pada masa orientasi kerja, para peserta PKL akan mendapatkan materi
pembekalan yang meliputi profil perusahaan, tata tertib perusahaan, manajemen
resiko, kesehatan, keselamatan kerja, gambaran tentang situasi sosiokultural
lingkungan, dan aspek kompetensi yang dinilai selama PKL. Materi pembekalan
masa orientasi kerja dapat disesuaikan dengan peraturan yang berlaku di institusi
tempat peserta melaksanakan PKL.
iii. Pelaksanaan PKL
Pelaksanaan PKL merupakan proses belajar di dunia kerja dengan
Selain itu penilaian harus mencerminkan konteks sosial peserta didik bukan menilai
tentang sekolah. Hasil penilaian yang telah dilaksanakan baik berupa data angka maupun
data verbal harus dilaporkan secara obyektif dan dapat dipertanggungjawabkan, serta
mampu memberikan informasi yang akurat baik bagi peserta didik maupun orang tua
peserta didik. Komponen penilaian meliputi:
• Penilaian Aspek Sikap
Penilaian pada aspek ini meliputi penilaian disiplin dan tanggung jawab, taat pada
prosedur kerja (SOP), komitmen dan integritas, menghargai dan menghormati
sesama (kesopanan), kreativitas, kerja sama tim, penampilan dan kerapihan pakaian.
Penilaian aspek sikap dapat dilakukan dengan cara observasi atau pengamatan
peserta PKL dalam menjalankan tugas PKL.
• Penilaian
Aspek PengetahuanPenilaian aspek pengetahuan meliputi penguasaan keilmuan,
identifikasi masalah, dan menemukan alternatif solusi secara kreatif. Penilaian aspek
Rentang nilai dari ketiga aspek penilaian di atas dan nilai laporan yaitu 1 s.d. 100.
Nilai ketuntasan minimal yaitu 70 atau dapat menyesuaikan dengan
ketentuanSMK/MAK Nilai PKL diperoleh dari nilai kegiatan PKL (NPKL) yang
meliputi ketiga aspek di atas dengan bobot 80% dijumlah dengan nilai laporan (NL)
dengan bobot 20%. Nilai akhir peserta mengikuti rumus penilaian sebagai berikut.
Perumahan Bulan
Studio
7 AETHERA STUDIO Terang Utama U-21 Rizky Putri
Animasi
no.18
Jl. Supriadi Gang 7 Studio
8 KATON STUDIO Eko Purnomo
No. 14 Sukun Malang Animasi
Alokasi
No Mata Pelajaran Alokasi P5 Total JP
Intrakurikuler
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum :
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 90 18 108(3)
2 Pendidikan Pancasila 54 18 72(2)
3 Bahasa Indonesia 90 18 108(3)
4 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 54 18 72(2)
5 Sejarah 54 18 72(2)
6 Seni Budaya - - -
7 Muatan Lokal 72 - 72(2)
Jumlah JP Mata Pelajaran Umum (A) : 414 90 504(14)
Alokasi
No Mata Pelajaran Alokasi P5 Total JP
Intrakurikuler
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum :
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 36 18 54(1,5)
2 Pendidikan Pancasila 36 - 36(1)
3 Bahasa Indonesia 36 18 54(1,5)
4 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan - -
5 Sejarah - -
6 Seni Budaya - -
7 Muatan Lokal 36 - 36(1)
Jumlah JP Mata Pelajaran Umum (A) : 144 36 180(5)
B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan :
1 Matematika 54 - 54(1,5)
2 Bahasa Inggris 72 - 72(2)
3 Informatika - -
4 Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial - -
5 Dasar-dasar Program Keahlian - -
6 Mata Pelajaran Konsentrasi Keahlian 396 - 396(11)
7 Projek Kreatif dan Kewirausahaan 90 - 90(2,5)
8 Praktik Kerja Lapangan 792 - 792(22)
9 Mata Pelajaran Pilihan 108 - 108(3)
Jumlah JP Mata Pelajaran Kejuruan (B) : 1512 - 1512(42)
Total JP 1656 36 1692(47)
Tabel 3.1.4.3 Struktur Kurikulum Konsentrasi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan XII
B. Capaian Pembelajaran
Pedoman pengembangan pembelajaran Konsentrasi Keahlian Teknik
KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 101
Komputer dan Jaringan pada kurikulum merdeka menggunakan:
1) Capaian Pembelajaran dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi untuk mata pelajaran (a) Umum, yang terdiri dari mata pelajaran
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila, Bahasa Indonesia,
Pendidikan Jasmani, Olahraga & Kesehatan, Sejarah, Seni Budaya; (b) Kejuruan,
meliputi Matematika, Bahasa Inggris, Informatika, Projek Ilmu Pengetahuan
Alam dan Sosial serta Dasar – dasar Program Keahlian Teknik Jaringan
Komputer dan Telekomunikasi.
2) Capaian Pembelajaran untuk kelompok mata pelajaran konsentrasi keahlian
Teknik Komputer dan Jaringan meliputi mata pelajaran Perencanaan dan
Pengalamatan Jaringan, Teknologi Jaringan Kabel dan Nirkabel, Keamanan
Jaringan, Pemasangan dan Konfigurasi Perangkat Jaringan, Administrasi Sistem
Jaringan.
3) Capaian Pembelajaran untuk kelompok mata pelajaran kejuruan Projek Kreatif
dan Kewirausahaan, dikembangkan pusat.
4) Capaian Pembelajaran untuk kelompok mata pelajaran Pilihan mengacu kepada
mata pelajaran yang dipilih oleh masing-masing peserta didik sesuai dengan
pilihannya. Mata pelajaran pilihan meliputi pendalaman mata pelajaran
konsentrasi keahlian, pilihan mata pelajaran lintas konsentrasi keahlian,
pendalaman mata pelajaran akademik mengacu CP mata pelajaran Matematika,
Bahasa Inggris, Informatika, dan / atau Projek IPAS.
5) Capaian Pembelajaran Muatan Lokal dikembangkan oleh Sekolah bersama
dengan MGMP Bahasa Jawa Propinsi Jawa Timur serta sesuai karakteristik
budaya masyarakat sekitar sekolah.
CAPAIAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Bidang Keahlian : Teknologi Informasi
Program Keahlian : Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi
Mata Pelajaran : Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Waktu : 792 Jam Pelajaran
1) Rasional
Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Nomor 165/M/2021 tentang Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat
Keunggulan, pada lampiran II, point 9 menjelaskan bahwa Praktik Kerja
Lapangan (PKL) merupakan mata pelajaran yang dilaksanakan secara blok dan
direncanakan pelaksanaannya di fase F selama 6 bulan, sebagai wahana
pembelajaran di dunia kerja untuk memberikan kesempatan kepada peserta
didik meningkatkan penguasaan kompetensi teknis (hard skill) sesuai dengan
konsentrasi keahliannya serta menginternalisasi karakter dan budaya kerja (soft
skill). Pada struktur kurikulum sekolah menengah kejuruan yang menjadi
bagian tidak terpisahkan dari lampiran keputusan menteri tersebut, dijabarkan
bahwa PKL adalah sebuah mata pelajaran kelompok kejuruan yang
dilaksanakan pada fase F dengan 792 jam pelajaran per tahun atau 44 jam
pelajaran per minggu.
Kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran PKL dilaksanakan untuk
mempelajari kompetensi teknis yang belum tuntas, memperkuat kompetensi
teknis yang sudah dimiliki, mengembangkan renjana (passion),
menginternalisasi etos dan budaya kerja, dan melakukan transfer teknologi
antara sekolah dan dunia kerja tempat PKL. Selama kegiatan pembelajaran
tersebut, peserta didik dapat mengamati dan meniru tindakan-tindakan
KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 104
(approximating) praktik pelaksanaan pekerjaan secara nyata, bekerja dengan
bantuan dan pengawasan dari pekerja yang menjadi mentornya, dan/atau
bekerja secara mandiri berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang
berlaku di dunia kerja, sehingga pada akhirnya mampu melakukan aktualisasi
dan eksplorasi berdasarkan pengalaman langsung tersebut.
Melalui kegiatan pembelajaran langsung di dunia kerja, peserta didik
akan mampu membangun serta menginternalisasi nilai-nilai dan karakter
sebagai pribadi yang mandiri, kreatif, bernalar kritis, mampu bergotong royong,
dan berkebinekaan global.
2) Tujuan
Mata Pelajaran PKL dimaksudkan untuk membekali peserta didik
dengan seperangkat kemampuan teknis (hard skills), sikap dan etos kerja (soft
skills) sesuai kebutuhan dan perkembangan dunia kerja. Melalui kegiatan
pembelajaran langsung di dunia kerja yang sesuai, peserta didik akan mampu
meningkatkan penguasaan kompetensi teknis, sikap dan etos kerja sesuai
dengan konsentrasi keahlian yang dipelajari serta tuntutan kebutuhan dunia
kerja.
Mata pelajaran PKL bertujuan membekali peserta didik mampu:
a) Menguasai kompetensi teknis secara utuh sesuai kompetensi keahlian yang
dipelajari;
b) Menerapkan kompetensi teknis yang dikuasainya pada pekerjaan yang
sesungguhnya sesuai SOP yang berlaku di dunia kerja;
c) Menerapkan berkomunikasi secara lisan dan tulisan sesuai dengan kaidah
dan etika komunikasi yang baik dan benar di dalam interaksi kerja;
d) Bekerja secara mandiri dan/atau bekerja di dalam tim;
e) Menerapkan peraturan dan/atau tata tertib yang berlaku di dunia kerja;
f) Menjadi agen saling transfer teknologi antara sekolah dan dunia kerja.
3) Karakteristik
Mata Pelajaran PKL merupakan program pembelajaran di SMK yang
dilaksanakan di dunia kerja serta melibatkan pekerja yang ahli di bidangnya
dari dunia kerja. Pembelajaran mata pelajaran PKL direncanakan,
Elemen Deskripsi
4) Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mempunyai kemampuan teknis dan
nonteknis yang jauh lebih baik sehingga selesai melaksanakan Mata Pelajaran
PKL mereka siap berkarya, bekerja, berwirausaha, dan/atau melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sesuai kompetensi, minat dan bakat
(passion) yang dimilikinya.
Capaian Pembelajaran pada elemen-elemen Mata Pelajaran PKL dapat
diuraikan sebagai berikut.
a) Perencanaan
Perencanaan pembelajaran Mata Pelajaran PKL disusun bersama SMKN 3
Batu dengan dunia kerja agar dapat memenuhi kebutuhan peserta didik sesuai
ketentuan dunia kerja. Sekolah dan dunia kerja memetakan kompetensi apa saja
yang akan dipelajari di dunia kerja, memetakan kompetensi yang ada di sekolah
dan di dunia kerja mitra, tempat pelaksanaan mapel di sekolah atau di dunia kerja
mitra, bahkan teknis pelaksanaan mapel PKL.
Pada tahapan perencanaan mata pelajaran PKL di SMKN 3 Batu mengikuti alur
i. Pemetaan Kompetensi
Pemetaan kompetensi merupakan proses analisis kompetensi peserta didik
SMK/MAK berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) dari mata pelajaran pada
kompetensi keahlian yang dapat dilaksanakan di dunia kerja. Proses pemetaan
tersebut dilaksanakan berdasarkan peluang pembelajaran praktik di masing-
masing dunia kerja. Pemetaan kompetensi peserta didik SMK/MAK terhadap
persyaratan dunia kerja bertujuan untuk memperoleh kesesuaian antara
kebutuhan dunia kerja dan kompetensi peserta didik yang diajarkan di sekolah.
b) Pelaksanaan
Proses pelaksanaan PKL di SMKN 3 Batu dilaksanakan sesuai dengan alur berikut.
i. Penempatan Peserta Didik di Dunia Kerja Sesuai Kompetensi
Berdasarkan proses pemetaan kompetensi, penetapan lokasi, dan penyesuaian
dengan kebutuhan sumber daya dunia kerja, proses selanjutnya adalah
penempatan peserta didik di institusi dunia kerja sesuai dengan kesepakatan
antara sekolah dengan institusi pasangan.
ii. Orientasi di tempat PKL
Sebelum melaksanakan PKL, para peserta PKL akan menjalani masa orientasi
kerja yang dilaksanakan oleh instruktur dan pendidik pembimbing. Masa
orientasi kerja merupakan pengenalan tentang dunia kerja kepada peserta PKL.
Pada masa orientasi kerja, para peserta PKL akan mendapatkan materi
pembekalan yang meliputi profil perusahaan, tata tertib perusahaan, manajemen
resiko, kesehatan, keselamatan kerja, gambaran tentang situasi sosiokultural
lingkungan, dan aspek kompetensi yang dinilai selama PKL. Materi pembekalan
masa orientasi kerja dapat disesuaikan dengan peraturan yang berlaku di institusi
tempat peserta melaksanakan PKL.
iii. Pelaksanaan PKL
Pelaksanaan PKL merupakan proses belajar di dunia kerja dengan
Selain itu penilaian harus mencerminkan konteks sosial peserta didik bukan menilai
tentang sekolah. Hasil penilaian yang telah dilaksanakan baik berupa data angka maupun
data verbal harus dilaporkan secara obyektif dan dapat dipertanggungjawabkan, serta
mampu memberikan informasi yang akurat baik bagi peserta didik maupun orang tua
peserta didik. Komponen penilaian meliputi:
• Penilaian Aspek Sikap
Penilaian pada aspek ini meliputi penilaian disiplin dan tanggung jawab, taat pada
prosedur kerja (SOP), komitmen dan integritas, menghargai dan menghormati
sesama (kesopanan), kreativitas, kerja sama tim, penampilan dan kerapihan pakaian.
Penilaian aspek sikap dapat dilakukan dengan cara observasi atau pengamatan
peserta PKL dalam menjalankan tugas PKL.
• Penilaian
Aspek PengetahuanPenilaian aspek pengetahuan meliputi penguasaan keilmuan,
identifikasi masalah, dan menemukan alternatif solusi secara kreatif. Penilaian aspek
Rentang nilai dari ketiga aspek penilaian di atas dan nilai laporan yaitu 1 s.d. 100.
Nilai ketuntasan minimal yaitu 70 atau dapat menyesuaikan dengan
ketentuanSMK/MAK Nilai PKL diperoleh dari nilai kegiatan PKL (NPKL) yang
meliputi ketiga aspek di atas dengan bobot 80% dijumlah dengan nilai laporan (NL)
dengan bobot 20%. Nilai akhir peserta mengikuti rumus penilaian sebagai berikut.
5. Data Dunia Industri Tempat PKL Konsentrasi Keahlian Teknik Komputer dan
Jaringan
Nama Dunia Alamat Dunia Nama
No Keterangan
Industri Industri Pimpinan
PT.Bentang Perkantoran Soekarno
Internet Service
1 Selaras Hatta Indah E-10- P. Joko
Provider
Teknologi Malang
PT. Global RT.5 RW.1 Deru Zainul
Internet Service
2 Media Data Sumberejo - Mutakin,
Provider
Prima Bojonegoro S.PdI
Jl. Sedap malam
No.12, Lowokwaru, Infrastructure
3 Peta Network Kec. Lowokwaru, Kota Pak Ibad & Networking
Malang, Jawa Timur Specialist
65141
Jl. Panglima Sudirman Dinas
Onny
KOMINFO 504, Balai Kota Komunikasi
4 Ardianto,
Batu Among Tani Kota dan Informatika
S.Sos., M.M
Batu, Gedung B Lt.3 Kota Batu
Jl. WR. Supratman
Toko dan
No.9, Sisir, Kec. Batu,
5 SPC- Batu Bapak Joko Service
Kota Batu, Jawa Timur
Komputer
65314
Jl. Sarimun No. 3, Beji,
VISICOM - Kec. Batu, Kota Batu, Service
6 Pak Salim
BEJI Jawa Timur 65314, Komputer
Indonesia
Profil Pelajar Pancasila (P3) memiliki beberapa tujuan untuk menghasilkan pelajar
dengan profil (kompetensi) pada bidangnya sesuai dengan dimensi P3; menjadikan warga
negara Indonesia yang demokratis dan menjadi manusia unggul dan produktif di Abad ke-
Jadwal Pelaksanaan P5
Oktober 2022 TEMA 1 SUARA DEMOKRASI
25 26 27 28 29 30 1
2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15
PROJEK PROJEK PROJEK PROJEK PROJEK
PENGUATAN PENGUATAN PENGUATAN PENGUATAN PENGUATAN
PROFIL PROFIL PROFIL PROFIL PROFIL
PELAJAR PELAJAR PELAJAR PELAJAR PELAJAR
PANCASILA PANCASILA PANCASILA PANCASILA PANCASILA
16 17 18 19 20 21 22
PROJEK PROJEK PROJEK PROJEK PROJEK
PENGUATAN PENGUATAN PENGUATAN PENGUATAN PENGUATAN
PROFIL PROFIL PROFIL PROFIL PROFIL
PELAJAR PELAJAR PELAJAR PELAJAR PELAJAR
PANCASILA PANCASILA PANCASILA PANCASILA PANCASILA
30 31 1 2 3 4 5
25 26 27 28 29 30 31
1 2 3 4 5 6 7
PROJEK PROJEK PROJEK PROJEK PROJEK
PENGUATAN PENGUATAN PENGUATAN PENGUATAN PENGUATAN
PROFIL PROFIL PROFIL PROFIL PROFIL
PELAJAR PELAJAR PELAJAR PELAJAR PELAJAR
PANCASILA PANCASILA PANCASILA PANCASILA PANCASILA
8 9 10 11 12 13 14
PROJEK PROJEK PROJEK PROJEK PROJEK
PENGUATAN PENGUATAN PENGUATAN PENGUATAN PENGUATAN
PROFIL PROFIL PROFIL PROFIL PROFIL
PELAJAR PELAJAR PELAJAR PELAJAR PELAJAR
PANCASILA PANCASILA PANCASILA PANCASILA PANCASILA
15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28
29 30 31 1 2 3 4
26 27 28 1 2 3 4
PROJEK PROJEK PROJEK PROJEK
PENGUATAN PENGUATAN PENGUATAN PENGUATAN
PROFIL PROFIL PROFIL PROFIL
PELAJAR PELAJAR PELAJAR PELAJAR
PANCASILA PANCASILA PANCASILA PANCASILA
5 6 7 8 9 10 11
PROJEK PROJEK PROJEK PROJEK PROJEK
PENGUATAN PENGUATAN PENGUATAN PENGUATAN PENGUATAN
PROFIL PROFIL PROFIL PROFIL PROFIL
PELAJAR PELAJAR PELAJAR PELAJAR PELAJAR
PANCASILA PANCASILA PANCASILA PANCASILA PANCASILA
12 13 14 15 16 17 18
PROJEK PROJEK PROJEK PROJEK PROJEK
PENGUATAN PENGUATAN PENGUATAN PENGUATAN PENGUATAN
PROFIL PROFIL PROFIL PROFIL PROFIL
PELAJAR PELAJAR PELAJAR PELAJAR PELAJAR
PANCASILA PANCASILA PANCASILA PANCASILA PANCASILA
19 20 21 22 23 24 25
PROJEK PROJEK
PENGUATAN PENGUATAN
PROFIL PROFIL
PELAJAR PELAJAR
PANCASILA PANCASILA
26 27 28 29 30 31 1
b. Tujuan
Ekstrakurikuler Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agar:
1) Memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa
patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa,
berkecakapan hidup, sehat jasmani dan rohani.
2) Menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat
yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara
mandiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa
C. Bola Basket
a. Ruang Lingkup
Generasi muda sebagai sosok yang mempunyai intelektual dan kepribadian luhur
adalah penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan
nasional. Di dalam pengembangan tersebut, perlu diciptakan suasana yang sehat
agar kreativitas dan tanggung jawab pemuda semakin berkembang dan
menciptakan kegiatan yang bersifat positif demi menjunjung tinggi sportivitas.
Olahraga, khususnya bola basket, merupakan sinergi antara ekspresi luapan
emosi kejiwaan dan aktivitas manusia dalam rangka mencapai tingkat kepuasan,
kebahagiaan, kenyamanan, dan idealisme kreativitas. Selain itu, olahraga bola
basket merupakan suatu output yang dapat diandalkan sebagai produk industri.
Bola basket adalah salah satu ekstrakurikuler yang cukup digemari oleh para
peserta didik di SMK Negeri 3 Batu. Meskipun prestasi yang ada belum terlalu
banyak akan tetapi semangat dan keinginan berprestasi dari peserta ekstra yang
cukup besar membuat ekstrakurikuler bola basket di SMK Negeri 3 Batu tetap
konsisten berlatih.
D. Bola Voli
a. Ruang Lingkup
Permainan Bola Voli merupakan cabang olahraga yang paling banyak digemari
oleh peserta didik di SMK Negeri 3 Batu. Oleh karena itu, ekstrakurikuler ini
akan dikembangkan menjadi salah satu olahraga unggulan, sehingga nantinya
para peserta didik mempunyai keterampilan dan prestasi dibidang olahraga Bola
Voli.
b. Tujuan
Tujuan diselenggarakannya ekstrakurikuler ini adalah untuk mengembangkan
sikap dan perilaku sportif dalam bermain, bertanggung jawab dalam penggunaan
sarana dan prasarana pembelajaran, menjaga keselamatan diri sendiri orang lain
dan lingkungan sekitarnya, menghargai perbedaan karakteristik individual dalam
melakukan berbagai aktivitas fisik, menunjukkan kemampuan kerjasama dalam
melakukan berbagai fisik, toleransi dan mau berbagi dengan teman dalam
melakukan aktivitas fisik, dan disiplin selama melakukan berbagai aktivitas fisik.
c. Strategi Pelaksanaan
1) Rutin
Ekstrakurikuler Bola Voli di SMKN 3 Batu dilaksanakan setiap hari Rabu
pukul 14.25 – 15.45 bertempat di lapangan bola voli SMKN 3 Batu.
Materi yang diajarkan dalam ekstrakurikuler bola voli adalah:
E. PMR
a. Ruang Lingkup
SMK NEGERI 3 BATU mengadakan ekstrakurikuler PMR untuk mewadahi
kegiatan Peserta Didik yang ingin berkegiatan kemanusiaan dibidang kesehatan,
disamping itu juga bertujuan untuk menunjang kegiatan UKS yang ada disekolah
serta memupuk jiwa atau rasa kemanusiaan dikalangan pelajar SMK yang sudah
mulai menurun, sehingga diharapkan dengan adanya ekstrakurikuler tersebut
bisa menumbuhkan kembali jiwa kemanusiaan.
b. Tujuan
Menyiapkan anggota PMR yang terlatih, baik dalam pertolongan pertama untuk
kecelakaan maupun untuk mengikuti lomba Kepalangmerahan.dan mendampingi
kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan Usaha Kesehatan Sekolah.
c. Strategi Pelaksanaan
1) Rutin
Latihan teori dan praktik sesuai dengan jadwal yang ditetapkan yaitu setiap
Hari Rabu pukul 14.25 -15.45 WIB
2) Insidental
Diadakan pada saat akan mengikuti perlombaan tentang Kepalangmerahan dan
jadwal mengikuti kebutuhan.
G. Tenis Meja
a. Ruang Lingkup
Tenis Meja merupakan salah satu cabang olahraga yang diakui secara resmi oleh
KONI. Tenis Meja selalu dipertandingkan secara rutin di tingkat penpendidiks
kota, penpendidiks provinsi, maupun nasional. Selain itu juga dipertandingkan
dalam kegiatan Pekan Olahraga Kota (Porkot/Porkab), Pekan Olahraga Provinsi
(Porprov), maupun Pekan Olahraga Nasional (PON). Di level pelajar cabang
olahraga tenis Meja dipertandingkan di Olimpiade Sain Nasional (OSN) dan
Porseni baik di tingkat kota, provinsi, maupun nasional. Selain itu, minat para
peserta didik SMKN 3 Batu di cabang olahraga ini cukup tinggi. Oleh karena itu,
kegiatan ekstrakurikuler ini sangat penting untuk dikembangkan di SMKN 3
Batu.
b. Tujuan
H. Sepak Bola
a. Ruang Lingkup
Kegiatan ekstrakurikuler sepakbola diselenggarakan dalam rangka mewadahi
bakat dan minat peserta didik di cabang olahraga sepakbola. Sepakbola
merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang paling diminati oleh para peserta didik
SMKN 3 Batu.
b. Tujuan
1) Mewadahi minat para peserta didik
2) Mengikuti kompetisi di tingkat lokal
I. Paskibra
a. Ruang Lingkup
Kegiatan ekstrakurikuler Paskibra diselenggarakan dalam rangka
mempersiapkan peserta didik untuk menjadi petugas rutin upacara di sekolah
dan mempersiapkan peserta didik agar bisa mewakili SMKN 3 Batu di tingkat
kota, provinsi maupun nasional.
b. Tujuan
Tujuan Paskibra adalah mewujudkan kebiasaan hidup ber-Pancasila dengan
keluarga bahagia, ditata atas dasar falsafah dan pandangan hidup bangsa, untuk
mengembangkan sikap positif seperti Ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
tertib, disiplin, gotong royong dan kekeluargaan.
c. Strategi Pelaksanaan
1) Rutin
a) Peningkatan mutu dan jumlah anggota Pasukan Pengibar Bendera
Sekolah SMK Negeri 3 Batu.
b) Menyelenggarakan latihan rutin, orientasi dan pembinaan calon anggota
Pasukan Pengibar Bendera sekolah SMK Negeri 3 Batu.
c) Mengadakan kegiatan renungan jiwa bagi seluruh anggota.
d) Mempersiapkan personil upacara dalam pelaksanaan Hari Besar
Nasional maupun kegiatan yang diselenggarakan oleh Sekolah.
e) Mengadakan kegiatan Latihan dasar Kepemimpinan
f) Mengadakan kegiatan latihan/wisata di alam terbuka (Lintas Alam).
J. Pencak Silat
a. Ruang Lingkup
Pencak Silat adalah beladiri tradisional warisan bangsa yang di dalamnya
terdapat unsur-unsur jiwa patriotisme, nasionalisme, religius-kultural serta
humanistik yang sangat kental sebagai budaya bangsa Indonesia. Perkembangan
pencak silat yang sudah mendunia merupakan tantangan bagi kita untuk
melestarikan warisan leluhur bangsa. Dimana SMK Negeri 3 pencak silat yang
mengarah pada kegiatan Tapak Suci.
Sebagai putra bangsa Indonesia, perpendidikan seni bela diri Tapak Suci
mengabdikan diri, berperan serta mendidik dan membina manusia Indonesia agar
menjadi manusia yang beriman dan berakhlak, terampil dan tangkas serta sehat
jasmani dan rohani.
Seiring dengan berjalannya waktu, generasi-generasi penerus Perpendidikan Seni
Bela Diri Indonesia Tapak Suci terus bermunculan dan perpendidikan ini tidak
dibatasi oleh usia. Dari anak-anak, remaja hingga dewasa bisa bergabung
didalamnya. Di daerah Malang Raya telah tersebar cabang-cabang Tapak Suci
dan berjalan hingga sekarang. Minat peserta didik SMKN 3 Batu juga cukup
tinggi di kegiatan ini.
b. Tujuan
1) Mendidik serta membina mental, ketangkasan dan keterampilan Pencak
Silat sebagai Bela Diri Seni, Olahraga dan Budaya bangsa Indonesia.
K. Jurnalistik Online
a. Ruang Lingkup
SMKN 3 Batu sebagai sekolah menengah kejuruan yang mengembangkan
kompetensi Peserta Didik di bidang multimedia, broadcasting, animasi dan TKJ
perlu mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler yang mewadahi bakat dan minat
Peserta Didik. Salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang dikembangkan yaitu
Jurnalistik Online.
Jurnalistik adalah aktivitas yang berkenaan dengan catatan atau laporan suatu
kejadian setiap harinya. Perkembangan teknologi mendorong berkembangnya
jurnalisme online. Arus berita dan informasi bisa lebih cepat dan siapa saja yang
mampu membuat organisasi media bisa ambil bagian dalam praktik jurnalisme
online ini. Pelaksanaan ekstrakurikuler jurnalistik di SMKN 3 Batu selain dapat
menjadi kegiatan bakat dan minat, diharapkan bisa menjadi kegiatan yang
mensinergikan kecakapan Peserta Didik di bidang broadcasting, multimedia,
animasi dan TKJ.
b. Tujuan
1) Mewadahi bakat dan minat Peserta Didik SMKN 3 Batu
2) Mengolah bakat dan minat Peserta Didik dengan kegiatan-kegiatan praktis
di lapangan
L. Jurnalistik Online
a. Ruang Lingkup
SMKN 3 Batu sebagai sekolah menengah kejuruan yang mengembangkan
kompetensi Peserta Didik di bidang desain komunikasi visual, broadcasting,
animasi dan TKJ perlu mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler yang
mewadahi bakat dan minat Peserta Didik. Salah satu kegiatan ekstrakurikuler
yang dikembangkan yaitu Jurnalistik Online.
Jurnalistik adalah aktivitas yang berkenaan dengan catatan atau laporan suatu
kejadian setiap harinya. Perkembangan teknologi mendorong berkembangnya
jurnalisme online. Arus berita dan informasi bisa lebih cepat dan siapa saja yang
mampu membuat organisasi media bisa ambil bagian dalam praktik jurnalisme
online ini. Pelaksanaan ekstrakurikuler jurnalistik di SMKN 3 Batu selain dapat
Pada tahun pelajaran 2022/2023, SMKN 3 Batu menggunakan modul ajar untuk mata
pelajaran selain Dasar-dasar Program keahlian masih menggunakan modul ajar yang
telah disediakan oleh pemerintah dengan dilakukan penyesuaian sesuai karakteristik
SMKN3 Batu. Sedangkan modul ajar untuk mata pelajaran dasar-dasar program keahlian
disusun dari tim musyawarah pendidik mata pelajaran (MGMP) program keahlian.
3. Berkesinambungan
Antarfase dan antartujuan pembelajaran saling terkait dan merupakan capaian
secara runtut, sistematis, dan berjenjang untuk memeroleh CP yang telah ditetapkan
dalam setiap mata pelajaran. Penyusunan dilakukan secara kronologis berdasarkan
urutan pembelajaran dari waktu ke waktu.
5. Merdeka Belajar
Prinsip utama penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran adalah pemahaman istilah
merdeka belajar antara lain:
a. Memerdekakan peserta didik dalam berpikir dan bertindak pada ranah
akademis dan bertanggung jawab secara moral
b. Memfasilitasi dan menginspirasi kreativitas peserta didik dengan
mempertimbangkan keunikan individualnya (kecepatan belajar, gaya dan
minat)
KOSP – 1 – SMKN 3 BATU 142
c. Mengoptimalkan peran dan kompetensi pendidik dalam merumuskan
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
Kriteria Alur Tujuan Pembelajaran yang ditetapkan di SMKN 3 Batu sebagai berikut:
1. Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi yang harus dikuasai peserta
didik
2. Alur Tujuan Pembelajaran dalam satu fase menggambarkan cakupan dan tahapan
pembelajaran yang linear dari awal hingga akhir fase.
3. Alur Tujuan Pembelajaran pada keseluruhan fase menggambarkan cakupan dan
tahapan pembelajaran yang menggambarkan tahapan perkembangan kompetensi
antarfase dan jenjang
Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran di SMKN 3 Batu dimulai dari menyusun tujuan
pembelajaran dengan prosedur sebagai berikut:
1. Melakukan analisis Capaian Pembelajaran mata pelajaran pada fase yang akan
dipetakan.
2. Mengidentifikasi kompetensi-kompetensi yaitu kemampuan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dapat didemonstrasikan oleh peserta didik
yang harus dikuasai pada fase tersebut.
3. Mengidentifikasi konten yaitu ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu
dipahami di akhir satu unit pembelajaran pada fase tersebut.
4. Merumuskan tujuan pembelajaran dengan mempertimbangkan kompetensi yang
akan dicapai dan konten yang akan dipelajari peserta didik
5. Mengidentifikasi elemen dan atau sub-elemen Profil Pelajar Pancasila yang sesuai
3. Evaluasi pada alur tujuan pembelajaran hendak dilakukan sebagai bagian dari
evaluasi proses pembelajaran secara keseluruhan.
4.4.Modul Ajar
Modul ajar adalah sejumlah alat atau sarana, media, metode, petunjuk dan pedoman yang
dirancang secara sistematis dan menarik merupakan implementasi dari Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP) yang dikembangkan dari Capaian Pembelajaran (CP) dalam upaya
mencapai karakter Profil Pelajar Pancasila sesuai dengan fase atau tahap perkembangan
peserta didik.
A. Kriteria Modul Ajar
Adapun kriteria Modul ajar yang disusun dan dikembangkan di SMKN 3 Batu sebagai
berikut :
1. Esensial
Pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran melalui pengalaman belajar dan
lintas disiplin.
2. Menarik, Bermakna dan Menantang
Menumbuhkan minat untuk belajar dan melibatkan peserta didik secara aktif
dalam proses belajar. Berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang
dimiliki sebelumnya, sehingga tidak terlalu kompleks, namun juga tidak terlalu
mudah untuk tahap usianya.
3. Relevan dan Kontekstual
Berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya,
dan sesuai dengan konteks di waktu dan tempat peserta didik berada.
4. Berkesinambungan
4.5.Peraturan Akademik
Peraturan akademik SMKN 3 Batu memuat tentang asesmen, kriteria kenaikan kelas, dan
kriteria kelulusan yang dijabarkan sebagai berikut.
A. Asesmen
Prosedur asesmen yang ditetapkan dalam kegiatan asesmen oleh pendidik dan
sekolah sebagai berikut:
a. Asesmen hasil belajar oleh pendidik dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Perencanaan metode dan teknik asesmen oleh pendidik mengacu kepada Capaian
Pembelajaran.
2. Penyusunan instrumen asesmen disesuaikan dengan perencanaan metode dan
teknik asesmen serta ditelaah/ divalidasi oleh sejawat pendidik mata pelajaran
yang sama.
3. Pelaksanaan kegiatan asesmen bersifat fleksibel, menggunakan strategi, bentuk,
dan teknik yang sesuai.
4. Pendidik memfasilitasi pelaksanaan asesmen mandiri oleh peserta didik pada
setiap penyelesaian proses belajar pada setiap unit kompetensi. Hasil asesmen
mandiri diverifikasi oleh pendidik untuk membantu memastikan kesesuaiannya.
5. Analisis hasil asesmen untuk mengetahui level capaian kompetensi dan/atau
ketuntasan belajar, kelebihan, dan kekurangan pembelajaran baik tingkat peserta
didik maupun tingkat kelas
6. Pemanfaatan hasil analisis untuk merancang pembelajaran remedial, pengayaan,
dan peningkatan mutu pembelajaran dan kualitas lulusan.
7. Pelaporan berbentuk profil pencapaian kompetensi peserta didik dan profil kelas
serta angka dan/ atau deskripsi capaian belajar.
b. Asesmen hasil belajar peserta didik oleh satuan pendidikan dilakukan melalui tahapan
sebagai berikut:
1. Asesmen hasil belajar peserta didik oleh satuan pendidikan dilakukan mengacu
kepada Capaian Pembelajaran dan turunannya.
2. Penyusunan instrumen asesmen disesuaikan dengan perencanaan metode dan
4.6.Kriteria Kelulusan
Peserta didik dinyatakan lulus dari SMK Negeri 3 Batu apabila:
1. Telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
2. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal B (Baik).
3. Lulus Ujian Satuan Pendidikan.
4.7.Kalender Pendidikan
Perencanaan pembelajaran di SMKN 3 Batu diselenggarakan dengan berpedoman
dari kalender pendidikan SMKN 3 Batu yang diterbitkan oleh Kepala SMKN 3 Batu
5.1.Pendampingan
Pendampingan, evaluasi dan pengembangan profesi terhadap pendidik dilakukan untuk
memastikan bahwa Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan dapat diimplementasikan
dengan baik di sekolah, serta pembelajaran dapat dilakukan sesuai rencana untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan. Kegiatan ini dilakukan secara internal di SMKN 3 Batu dan dikelola
oleh Kepala sekolah dengan melibatkan tim pendidik yang dianggap mampu,TPMPS,
Pengawas Sekolah, dunia kerja dan Perguruan Tinggi. Kegiatan ini dilakukan secara
bertahap dan mandiri agar terjadi peningkatan secara berkelanjutan.
SMKN 3 Batu memiliki beberapa kegiatan pendampingan, yaitu :
A. Pendampingan Pendidik
Pendampingan pengembangan diri bagi pendidik melalui supervisi akademik dan
klinis.
1. Supervisi Akademis
Supervisi akademik adalah suatu proses pengawasan yang dilakukan oleh
kepala sekolah kepada pendidik, yang bertujuan untuk menguatkan dan
meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar di sekolah, dan berkontribusi
untuk meningkatkan kualitas proses belajar peserta didik. Melalui kegiatan
supervisi akademik, kepala sekolah memastikan bahwa pendidik melaksanakan
tugas mengajar mereka dengan baik dan peserta didik menerima layanan
pembelajaran yang terbaik. Melalui supervisi akademik, pendidik diharapkan dapat
meningkatkan kualitas proses pembelajaran, dan kepala sekolah juga dapat
membuat program pengembangan profesionalisme pendidik. Pelaksanaan supervisi
akademis dilakukan dua kali dalam satu tahun pelajaran sesuai jadwal yang telah
ditentukan.
2. Supervisi Klinis
Supervisi klinis hanya diberlakukan kepada pendidik yang bermasalah
dalam proses pembelajaran dan pendampingan peserta didik.
Supervisi klinis berlangsung dalam suatu proses yang berbentuk siklus dengan
tiga tahap yaitu (1) pertemuan awal, (2) tahap observasi kelas, (3) tahap pertemuan
balikan/evaluasi yang digambarkan sebagai berikut:
5.2.Evaluasi
Evaluasi di SMKN 3 Batu dikategorikan menjadi 2 (dua), yaitu evaluasi pembelajaran
dan evaluasi kurikulum.
A. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran dimaksudkan untuk mendapatkan data dan informasi yang
diperlukan dalam menentukan sejauh mana dan bagaimana pembelajaran yang telah
berjalan agar dapat membuat asesmen dan perbaikan yang dibutuhkan untuk
memaksimalkan hasil pembelajaran peserta didik. Tujuan dari evaluasi pembelajaran
antara lain untuk: (1) meningkatkan hasil belajar, keterlibatan, dan kepuasan belajar
peserta didik; (2) menunjukkan kekuatan dari program belajar sebagai implementasi
kurikulum operasional; (3) mengevaluasi perubahan terkini dari implementasi yang
dilakukan; (4) mengidentifikasi program belajar yang perlu diperbaiki; (5) mengukur
ketercapaian visi dan misi lewat program yang diajarkan di sekolah; dan (6) sarana
B. Evaluasi Kurikulum
Kurikulum operasional SMKN 3 Batu dilakukan secara periodik, setiap kurun
waktu 4 tahun sekali untuk evaluasi visi, misi dan tujuan sekolah maupun program
keahlian, dan untuk pengorganisasian pembelajaran dilakukan secara rutin menjelang
tahun pelajaran baru. Hal ini dilakukan sebagai upaya perbaikan berkesinambungan
dalam upaya mewujudkan impact sekaligus menjawab kebutuhan industri.
5.3.Pengembangan Profesional
Upaya SMKN 3 Batu dalam meningkatkan profesionalisme pendidik dilakukan dengan
berbagai program, antara lain sebagai berikut.
1) Sertifikasi pendidik
SMKN 3 Batu memiliki 73 pendidik ASN dan GTT, sebanyak 38 pendidik telah
memiliki sertfikat pendidik dan 35 pendidik belum memiliki sertifikat pendidik karena
masih dalam proses pendaftaran dan pelaksanaan Program Pendidikan Profesi Pendidik
(PPG). Pengajuan sertifikasi pendidik ditetapkan dengan ketat dan berdasarkan pada
persyaratan yang telah diterapkan oleh pusat. Sertifikasi adalah sebagai penghargaan
dan peningkatan profesionalitas pendidik, sehingga pendidik yang telah memiliki
sertifikasi memiliki etos kerja yang tinggi.
2) Magang di dunia kerja
Peningkatan profesionalitas pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) dilakukan dengan
magang di mitra dunia kerja. Setiap tahun sekolah merancang program magang bagi
90%
Input
100 80%
70%
50
Ketercapaian Komponen
mpact Proses
60%
0
50%
40%
52.04% 53.33%
30% 51.63% 50%
Outcome Output
20% Komponen tercapai:Komponen tercapai:Komponen tercapai:Komponen tercapai:
52.04 51.63 50 53.33
10% 32%tercapai:
Komponen
32
0%
Rapor Mutu Input Proses Output Outcome Impact
1.1.1 Sekolah melaksanakan penjurusan siswa berdasarkan minat dan bakat. 4 Baik
114.7.15.140/app/rapor-mutu/hasil 1/5
8/9/2021 APM SMK
Sekolah melaksanakan penjurusan siswa berdasarkan prestasi akademis meliputi 1 Tidak Baik
1.1.2
mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, matematika, dan IPA.
1.2.1 Sekolah memiliki peta kompetensi SDM dan program pengembangannya 2 Kurang Baik
1.2.2 Guru memiliki kompetensi kejuruan berstandar industri/sertifikasi teknis. 3 Cukup Baik
1.2.3 Guru per kompetensi kejuruan melaksanakan magang di DUDIKA. 2 Kurang Baik
Guru kejuruan memiliki etos/budaya kerja DUDIKA berdasarkan tampilan fisik, 5 Sangat Baik
1.2.4
sikap harian, dan sikap saat melaksanakan pembelajaran.
Kepala Sekolah menguasai variabel 1). Tindakan inovatif 2). Bekerja keras 3). 3 Cukup Baik
1.2.5 Motivasi yang kuat 4). Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik 5).
Memiliki naluri kewirausahaan dalam kompetensi kewirausahaan
Kepala laboratorium/bengkel bersertifikat teknis dan memiliki kualifikasi 5 Sangat Baik
1.2.7
pendidikan minimal D3.
1.3.2 Sekolah memiliki kurikulum yang mengacu pada Skema KKNI/SKKNI 2 Kurang Baik
1.4.1 Sekolah memiliki rasio alat praktik yang sesuai dengan ketentuan 2 Kurang Baik
1.4.2 Sekolah memiliki ruang praktik yang sesuai dengan ketentuan 2 Kurang Baik
Sekolah memiliki alat dan ruang praktik berstandar industri sesuai kompetensi 3 Cukup Baik
1.4.3
keahlian
1.5.1 Sekolah memiliki dukungan finansial dari DUDIKA. 1 Tidak Baik
Sekolah memiliki dukungan peran dari Komite Sekolah terkait peluang kerjasama 3 Cukup Baik
1.6.1
dengan DUDIKA, finansial, dan ide pengelolaan sekolah.
Sekolah memiliki dukungan dari dinas terkait meliputi 1). bantuan penyerapan 5 Sangat Baik
1.6.2 lulusan 2). fasilitasi kemitraan dengan DUDIKA 3). peningkatan kompetensi siswa
4). kemudahan ijin.
Sekolah memiliki bentuk kerjasama dan dukungan DUDIKA yang meliputi 1). 4 Baik
1.7.1 Penyelarasan kurikulum dan pelaksanaannya 2). perekrutan lulusan 3). magang
guru dan 4). sertifikasi kompetensi.
114.7.15.140/app/rapor-mutu/hasil 2/5
8/9/2021 APM SMK
Penilaian proses maupun hasil belajar digunakan sebagai dasar untuk perbaikan 4 Baik
2.2.1
dan dilaksanakan secara sistemik.
Sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah dimanfaatkan dengan optimal 3 Cukup Baik
2.2.2
dalam proses pembelajaran sesuai dengan kebutuhan DUDIKA.
Proses pembelajaran berlangsung secara efektif dengan melibatkan seluruh 3 Cukup Baik
siswa sehingga terjadi proses pembelajaran secara aktif serta mengembangkan
2.2.3
keterampilan berpikir tingkat tinggi, sesuai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) berbasis project
Sekolah Melaksanakan pembelajaran di luar kelas seperti kunjungan DUDIKA, 3 Cukup Baik
yang meliputi: 1) perencanaan kujungan DUDIKA 2). Pemetaan DUDIKA yang
2.2.4
relevan dengan kompetensi keahlian 3). Pelaksanaan kunjungan DUDIKA 4)
Laporan kunjungan DUDIKA dan 5). Evaluasi kujungan DUDIKA
Sekolah melaksanakan pembelajaran dengan mendasarkan pada pekerjaan 1 Tidak Baik
nyata, autentik, dan penanaman budaya kerja melalui pembelajaran industri
2.3.1
(teaching factory) untuk mendapatkan pembiasaan berpikir dan bekerja dengan
kualitas seperti di tempat kerja/usaha
2.3.2 Sekolah menyelenggarakan kelas industri atau kelas kewirausahaan 1 Tidak Baik
Sekolah menyelenggarakan unit produksi atau business center dengan 6 (enam) 1 Tidak Baik
kriteria kegiatan yang meliputi 1) melibatkan siswa, 2) memiliki POS/SOP, 3)
2.3.3
adanya pengurus dan uraian tugasnya, 4) omset dan keuntungan, 5) cakupan
layanan, dan 6) unit produksi bagian dari pembelajaran.
Sekolah memiliki produk/jasa sebagai hasil dari pembelajaran teaching 1 Tidak Baik
factory/unit produksi yang meliputi tahapan 1). Design/perancangan produk 2).
2.3.4
Proses produksi 3). Pengemasan 4). Pengiriman 5). Kepuasan pelanggan 6).
Keberlanjutan
Sekolah melaksanakan program pengembangan SDM guru yang meliputi 1). 4 Baik
Pengembangan kemampuan guru menyusun RPP 2). Kemampuan melakukan
2.4.1 evaluasi diri refleksi dan perbaikan kinerja berkelanjutan 3). Kemampuan
melaksanakan penilaian hasil pembelajaran 4). Kemampuan melaksanakan
usaha inovatif dan kreatif dalam kegiatan pembelajaran
Sekolah melaksanakan program peningkatan kompetensi tenaga kependidikan 2 Kurang Baik
2.4.3 melalui 1). Kunjungan DUDIKA 2). Magang DUDIKA 3). Pendidikan dan pelatihan
4). Bimbingan Teknis
Sekolah melaksanakan PKL dengan memenuhi 4 tahapan yaitu: 1). Perencanaan 4 Baik
dalam bentuk melakukan sinkronisasi kompetensi dilakukan bersama DUDIKA 2).
Pelaksanaan PKL dengan pembimbingan langsung oleh Pembimbing dunia kerja
2.5.1
3). Penilaian yang dilakukan oleh DUDIKA yang meliputi pengetahuan, sikap dan
keterampilan 4). Laporan evaluasi PKL untuk bahan perbaikan kurikulum ke
depan.
114.7.15.140/app/rapor-mutu/hasil 3/5
8/9/2021 APM SMK
Sekolah Bersama dengan DUDIKA melaksanakan program magang guru di 3 Cukup Baik
DUDIKA yang meliputi: 1). Perencaan program magang guru di DUDIKA; 2).
2.5.2 Pelaksanaan program magang guru di DUDIKA, 3). Laporan magang guru di
DUDIKA; 4). Sertifikat magang guru di DUDIKA; 5). Laporan evaluasi magang guru
di DUDIKA.
Sekolah Menyusun jadwal guru tamu dengan DUDIKA yang relevan dan 3 Cukup Baik
2.5.3
melaksanakan pembelajaran dengan guru tamu
Sekolah telah Menyusun jadwal instruktur dari DUDIKA yang relevan untuk 3 Cukup Baik
2.5.4
melaksanakan pembimbingan siswa di sekolah
Sekolah bekerjasama dengan DUDIKA dalam pemenuhan sarana praktik di 2 Kurang Baik
2.5.5
sekolah sesuai dengan tuntutan pekerjaan industri
Sekolah membuat produk sesuai dengan pesanan dari DUDIKA, dan produk yang 1 Tidak Baik
2.5.6
dihasilkan sesuai dengan standar DUDIKA
Sekolah telah melaksanakan budaya kerja di setiap kompetensi keahlian yang 1 Tidak Baik
dimiliki, meliputi: 1). Program kerja penerapan budaya kerja; 2). Laporan
2.6.1
pelaksanaan budaya kerja di bengkel; 3). Evaluasi pelaksanaan budaya kerja di
bengkel.
Sekolah melaksanakan uji kompetensi dengan DUDIKA yang relevan atau dengan 3 Cukup Baik
2.7.1
LSP P1
3.1 Kualitas Lulusan Sesuai SKL dan Kebutuhan DUDIKA 80.00 Baik
Siswa memiliki kemampuan teknis standar DUDIKA melalui kegiatan: 1) Praktik 4 Baik
3.1.1 Sekolah (Teaching Factory); 2) Praktik Kerja Lapangan; 3) Uji Kompetensi PKL oleh
DUDIKA; 4) Sertifikasi Kompetensi Teknis oleh DUDIKA; 5) Kunjungan Industri
3.2 Sertifikat Lulusan Sesuai Jenjang KKNI (II/III) 20.00 Tidak Baik
3.2.1 Siswa/lulusan memiliki sertifikat kompetensi berbasis LSP/BNSP 1 Tidak Baik
4.1 Keterserapan dan Kemandirian Lulusan (BMW) 60.00 Kurang Baik
4.1.1 Siswa lulusan sekolah mendapatkan gaji minimum standar UMR 3 Cukup Baik
4.1.2 Persentase siswa/lulusan sekolah mendapatkan pekerjaan atau berwirausaha 3 Cukup Baik
4.2 Meningkatnya Kemampuan Lulusan dalam Mengembangkan Diri 46.67 Kurang Baik
Persentase lulusan dalam satu tahun yang melanjutkan pendidikan ke tingkat 2 Kurang Baik
4.2.1
lebih tinggi (diploma atau sarjana) yang linear
4.2.2 Persentase siswa/lulusan yang mendapatkan karir sesuai dengan bidangnya 3 Cukup Baik
Siswa/lulusan sekolah yang memiliki minat berwirausaha mendapatkan program 2 Kurang Baik
4.2.3 tindaklanjut pembinaan pengembangan bisnis/business coaching atau inkubator
bisnis yang difasilitasi sekolah atau pihak lain.
4.3 Berkembangnya kelembagaan SMK (TEFA/UP, SDM Sekolah, Perolehan Dukungan) 53.33 Kurang Baik
114.7.15.140/app/rapor-mutu/hasil 4/5
8/9/2021 APM SMK
Persentase kompetensi keahlian di sekolah yang menyelenggarakan model 1 Tidak Baik
4.3.1
pembelajaran TEFA (Teaching Factory)
4.3.2 Persentase produk TEFA (Teaching Factory) yang dimanfaatkan oleh pelanggan 1 Tidak Baik
Sekolah memiliki daftar prestasi akademik dan non akademik yang diikuti oleh 5 Sangat Baik
4.3.3
siswa, guru, atau lembaga di berbagai bidang
Profil sukses alumni/lulusan sekolah telah sukses dibidang karir kerja 1 Tidak Baik
4.3.4 professional/berwirausaha Dan Sudah Dipublikasikan Oleh Sekolah Melalui
Beragam Media Termasuk Sosial Media Milik Sekolah
Persentase SMK yang SDM nya DIBERDAYAKAN oleh stakeholders dalam konteks 3 Cukup Baik
4.3.5
kerjasama professional
4.3.6 Jumlah kemitraan sekolah dengan pihak eksternal diberbagai bidang 5 Sangat Baik
5.1 Meningkatnya Kepercayaan Masyarakat Terhadap SMK 40.00 Tidak Baik
Jumlah pendaftar (calon peserta didik) pada kegiatan PPDB (Penerimaan Peserta 1 Tidak Baik
5.1.1
Didik Baru) di tahun terakhir
Jumlah partisipasi dan dukungan sekolah terhadap masyarakat sesuai dengan 3 Cukup Baik
5.1.2
kompetensi keahlian
Sekolah menerapkan pengelolaan keuangan berbasis BLUD yang meliputi 1 Tidak Baik
kegiatan: 1) Menyusun dokumen tata kelola BLUD; 2) Membuat Rencana Strategis
5.2.1 Bisnis BLUD; 3) Menyusun SPM (Standar Pelayanan Minimal) terhadap
Produk/Jasa; 4) Menyusun Laporan Keuangan/Proyeksi Keuangan; 5) Membuat
laporan audit terakhir atau pernyataan bersedia di audit.
5.2.2 Peran Unit Usaha Sekolah terhadap pemenuhan pembiayaan sekolah 1 Tidak Baik
Hak Cipta © 2021 Direktorat SMK. All rights reserved. Versi 2.1
114.7.15.140/app/rapor-mutu/hasil 5/5