Anda di halaman 1dari 5

BAB 111

ALIRAN-ALIRAN FILSAFA r

l. Capaian Pembelajaran
Setelah mengikuti keseluruhan materi pada Bab III ini,
scluruh mahasiswa diharapkan nmemiliki kemampuan
menganalisi3

makalab gagasan-gagasan masing aliran filsafat dan pelaksanaan pendidikan pendidikan


men urut masing-

ioa. 2. Indikator Capaian Pembelajaran


a. Menganalisis padangan dan pelaksanaan pendidikan
menurut aliran filsafat; idealisme, realisme, materialisrne,
pragmatisme, eksistensialisme, progresivisme,
perenialisme, esensialisme, dan rekonstruksionisme.
b. Menganalisis disain rencana pembelajaran menurut
gagasan aliran filsafat pendidikan tertentu
c. Menganalisis praktik pelaksanaan pendidikan sesuai
dengan aliran filsafat pendidikan melalui pngamatan

3. Uraian Materi
A. Aliran-Aliran Filsafat Pendidikan
Filsafat pendidikan merupakan terapan dari filsafat, yang
berarti bahwa filsafat pendidikan pada dasarnya menggunakan
cara kerja filsafat dan akan menggunakan hasil -hasil kaj ian dari
filsafat, yaitu berupa hasil pemikiran manusia tentang realitas,
pengetahuan, dan nilai, khususnya yang berkaitan dengan praktek
pelaksanaan pendidikan. Dalam filsafat terdapat berbagai aliran,
sehubungan dengan itu maka dalam filsafat pendidikanpun
terdapat berbagai aliran sesuai dengan aliran yang ada dalam
filsafat. Tinjauan kritis dapat berujud sebagai upaya penemuan
kongruensi antara aliran-aliran filsafat pendidikan dengan filsafat
Pancasila. Kesemuanya itu dimaksudkan untuk digunakan
sebagai bahan pertimbangan dalam mengembangkan secara
konvergensi dari pada filsafat pendidikan berdasarkan Pancasila.
Berikut ini

27
akan diuraikan berbagai aliran filsafat pendidikan yang
didasarkaľľ pada empat aliran pokok tentang realita dan fenomena
Yakni idealisme, realisnłe, materialisme dan pragmatisme, selain
dijelaskan tentang pengkajian terhadap fenomena atau gejala
eksistensi manusia da lam pengembangan hidup dan
kehidupannya dalam alam dan lingkungannya yang tercakup
dalam eksistensialisme, progresivisme, perenialisme, esensialisme
dan rekonstruksionisme.

l . Filsafat Pendidikan Idealisme


Idealisme berpendirian, bahwa kenyataan tersusun atas
gagasan-gagasan (ide-ide) atau spirit. Segala benda yang nampak
berhubungan dengan kejiwaan dan segala aktivitas adalah
aktivitas kejiwaan. Dunia ini dipandang bukan hanya sebagai
mekanisme tetapi dipandang sebagai sistim, dunia adalah
keseluruhan (totalitas). Unsur material tetap ada, tetapi hanya
merupakan bagian yang saling bersangkut paut dengan
keseluruhan, dan se gala penampakan secara materi hanya
manifestasi dari pada aktivitas jiwa Jiwa mempunyai kedudukan
yang utama dalam susunan keseluruhan. Segala fakta empiris
diakui adanya dan hal itu mengandung konsepsi yang serba
mungkin. Tetapi segala unsur materi dan fakta itu bukanlah
sebagai realita yang sebenamya. Karena itu dunia ini bersifat
anthropologistis dan pada dasarnya selalu kebudayaan, bukan
alam (nature). Kebudayaan selalu berkembang dan
perkembangan itu adalah ide. Dimana ide itu bertujuan untuk
mencari kenyataan tertinggi atau kenyataan terakhir, yaitu
kenyataan yang abadi

Jiwa atau rohani yang disebut mind adalah hakekat


manusia. Jiwa atau rohani manusia merupakan suatu wujud yang
mampu menyadari dunianya, dan sekaligus sebagai pendorong
dan penggerak semua aktivitas manusia; badan ataujasmani
tanpajiwa atau rohani tidak ada apa-apanya
Seorang pengikut idealisme menurut Kattsoff (1996) akan
menjawab sebagai berikut: penama, j ika kita meneliti: (l)
hakekat terdalam pengalaman seseorang; (2) ketertiban dan
susunan alam semesta; dm (3) adanya nilai di alam semesta,
maka kita akan

Anda mungkin juga menyukai