Anda di halaman 1dari 2

1. Berdasarkan Pasal 1 PP No.

38/1963, badan-badan hukum yang dapat mempunyai tanah hak


milik, yaitu:

a. Bank-bank yang didirikan oleh Negara (selanjutnya disebut Bank Negara);

b. Perkumpulan-perkumpulan Koperasi Pertanian yang didirikan berdasar atas Undang-


Undang No. 79 Tahun 1958 (Lembaran-Negara Tahun 1958 No. 139);

c. Badan-badan keagamaan, yang ditunjuk oleh Menteri Pertanian/Agraria, setelah


mendengar Menteri Agama;

d. Badan-badan sosial, yang ditunjuk oleh Menteri Pertanian/Agraria, setelah mendengar


Menteri Kesejahteraan Sosial.

Sehingga dapat disimpulkan perseroan terbatas tidak bisa memiliki hak milik. Namun masih
bisa memiliki hak guna usaha, hak guna bangunan, dan hak pakai.

2. Menurut Pasal 15 ayat (1) UUPT, sekurang-kurangnya terdiri dari:

a. nama dan tempat kedudukan Perseroan;

b. maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan;

c. jangka waktu berdirinya Perseroan;

d. besarnya jumlah modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor;

e. jumlah saham, klasifikasi saham apabila ada berikut jumlah saham untuk tiap
klasifikasi,

hak-hak yang melekat pada setiap saham, dan nilai nominal setiap saham;

f. nama jabatan dan jumlah anggota Direksi dan Dewan Komisaris;

g. penetapan tempat dan tata cara penyelenggaraan RUPS;

h. tata cara pengangkatan, penggantian, pemberhentian anggota Direksi dan Dewan

Komisaris;
i. tata cara penggunaan laba dan pembagian dividen.

3. Dari segi dasar hukum, perseroan terbuka berpegang pada Undang-Undang No. 8 Tahun 1985
tentang Pasar Modal (UUPM) dan peraturan perundang-undangan terkait lainnya, sementara
perseroan tertutup berpegang pada Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas (UUPT) dan peraturan perundang-undangan terkait lainnya.

Dari segi definisi, perseroan terbuka menurut pasal 1 ayat (7) UUPT yaitu perseroan yang
memenuhi kriteria jumlah pemegang saham dan modal disetor sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang pasar modal, kemudian yang kedua Perseroan yang melakukan
penawaran umum yaitu emiten yang melakukan kegiatan penawaran efek untuk menjual efek
kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam Undang-undang dan peraturan
pelaksanaannya.

Sedangkan perseroan tertutup adalah suatu perusahaan terbatas yang belum pernah menawarkan
sahamnya kepada publik melalui penawaran umum dan jumlah pemegang sahamnya belum
sampai kepada jumlah pemegang saham dari suatu perusahaan publik.

Perseroan terbuka Punya kewajiban memberikan laporan kepada Bapepam (Badan Pengawas
Pasar Modal) (Pasal 85 UUPM), sedangkan perseroan tertutup tidak.

Anda mungkin juga menyukai