Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MATERNITAS

ASUHAN KEPERAWATAN SALPINGITIS

Disusun Oleh :

FELIA ADE SANDOVA [ 2214201137 ]

Dosen Pengampu :

Ns. Ledia Restipa, M.kep

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya, dengan membuka pintu hati dan pikiran penulis sehingga penulisan Asuhan keperawatan
yang berjudul "Pasien SALPINGITIS " dapat diselesaikan tepat waktu dan disusun dengan baik.

Tugas ini dibuay untuk memenuhi tugas Komunikasi Keperawatan Maternitas. Selain itu, tugas
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi pembaca maupun penulis. Dalam pembuatan
tugas ini penulis telah banyak dibantu oleh berbagai pihak dan pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ayah dan Ibu tercinta yang telah memberikan dorongan moril dan materil kepada penulis.

2. Ibu Ns. Ledia Restipa, M.Kep selaku dosen pembimbing mata kuliah Keperawatan Maternitas.

3. Serta semua pihak yang telah membantu dan tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan masukan dan saran yang bersifat membangun agar tugas ini
dapat menjadi lebih baik lagi nantinya.

Padang, Desember 2023

Felia Ade Sandova


BAB I

PENDAHULUAN

A. Definisi

SALPINGITIS adalah terjadinya inflamasi pada tuba falopi. Tuba falopi perpanjangan dari
uterus,salpangitis adalah salah satu penyebab umum terjadinya infertitas pada wanita. Apabila
salpangitis tidak ditangani dengan segera,maka infeksi ini akan menyebabkan kerusakan pada
tuba falopi secara permanen sehingga sel telur yang dikeluarkan dari ovarium tidak dapat
bertemu dengan sperma. Tanpa penanganan yang cepat infeksi bisa terjadi secara permanen
merusak tuba falopi sehingga sel telur yang dikeluarkan pada proses menstruasi tidak bisa
bertemu dengan sperma.

B. Manifestasi klinis

Adapun tanda gejala dari salpangitis adalah :

 Nyeri pada kedua sisi perut

 Demam

 Mual muntah

 Kelainan pada vagina seperti perubahan warna yang tidak seperti orang normal atau
berbau

 Nyeri selama ovulasi

 Lower back pain

 Disminorhoe
C. Etiologi

Salpangitis disebabkan oleh bakteri penginfeksi. Jenis-jenis bakteri yang biasanya


menyebabkan salpangitis : Mycoplasma,staphylococus,dan steptococus. Selain itu salpangitis bisa
juga disebabkan penyakit menular seksual seperti genorrhea,chlamydia, infeksi puerperal dan
postabortum. Kira-kira 10% infeksi disebabkan oleh tuberkulosis. Selanjutnya bisa timbul radang
adneksa sebagai akibat tindakan (keroksn, laparatomi, pemasangan IUD, dan sebagainya) dan
perluasan radang dari alat yang letaknya tidak jauh seperti appendiks.

D. Patofisiologi

Salpangitis adalah salah satu penyebab infertilitas pada wanita. Apabila salpangitis tidak
ditangani dengan segera, maka infeksi ini akan menyebabkan kerusakan pada tuba falopi sehingga
sel telur rusak dan sperma tidak bisa membuahi sel telur. Radang tuba falopi dan radang ovarium
biasanya terjadi bersamaan. Oleh sebab itu tepatlah nama salpingo-ooforitis atau adneksitis untuk
radang tersebut. Radang itu kebanyakan akibat infeksi yang menjalar ke atas dari uterus, walaupun
infeksi ini juga bisa datang dari tempat ekstra vagina lewat jalan darah dari jaringan-jaringan di
sekitarnya.

E. Klasifikasi

Ada dua jenis dari SALPINGITIS :

1. SALPINGITIS akut : pada salpingitis akut, tuba falopi menjadi merah dan bengkak,dan keluar
cairan berlebihan sehingga bagian dalam dinding tuba sering menempel secara menyeluruh. Tuba
bisa juga menempel pada bagian intestinal yang terdekat. Kadang-kadang tuba falopi penuh
dengan pus. Hal yang jarang terjadi,tuba rupture dan menyebabkan infeksi yang sangat
berbahaya pada kavum abdominal (peritonitis).

2. SALPINGITIS kronis : Biasanya mengikuti gejala akut. Infeksi terjadi ringan, dalam waktu yang
panjang dan tidak menunjukkan banyak tanda dan gejala.
F. Faktor Resiko

1. Usia

Angka usia spesifik lebih tinggi pada remaja wanita antara usia 15 sampai 19 tahun.

2. Jumlah Pasangan Seksual

Wanita dengan banyak pasangan 4,6 kali cenderung lebih banyak terkena PID.

3. Pasien PID Sebelumnya

Pasien dengan PID 2,5 kali cenderung lebih banyak memiliki riwayat PID sebelumnya dari
pasien tanpa PID.

4. Remaja

Melakukan hubungan seksual pada usia muda.

5. Genore Pria

Pria yang tidak di obati merupakan sumber infeksi berulang dan infeksi baru.

6. Faktor sosial ekonomi yang rendah.

G. Komplikasi

Pasangan yang serius,SALPINGITIS bisa menyebabkan beberapa komplikasi meliputi:

 Kehamilan ektopik

 Infeksi yang terjadi di daerah terdekat tuba falopi (ovarium dan uterus)

 Infertilitas

 Menginfeksi orang yang diajak berhubungan seksual.


H. Penatalaksanaan

Perawatan penyakit salpangitis dilakukan dengan pemberian antibiotik (sesering mungkin


sampai beberapa Minggu). Antibiotik dipilih sesuai dengan mikroorganismenya yang menginfeksi.
Pasangan yang diajak hubungan seksual harus dievaluasi,disekrining dan bila perlu di rawat , untuk
mencegah komplikasi sebaiknya tidak melakukan hubungan seksual selama masih menjalani
perawatan untuk mencegah terjadinya infeksi kembali. Perawatan dapat dilakukan dengan
beberapa cara yaitu:

 Antibiotik : untuk menghilangkan infeksi, dengan tingkat keberhasilan 85% dari kasus.

 Perawatan di rumah sakit : memberikan obat antibiotik melalui intravena (infuse).

 Pembedahan : dilakukan jika pengobatan dengan antibiotik menyebabkan terjadinya


resistensi pada bakteri.
ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian

a. Identitas

Nama istri. :

Umur. :

Agama :

Pendidikan. :

Bangsa. :

Pekerjaan. :

Status kawin. :

Alamat. :

2. Keluhan utama : Demam,mual muntah, perdarahan menstruasi yang tidak teratur,kram karena
menstruasi,nyeri BAK, nyeri saat berhubungan, sakit pada perut bagian bawah,lelah, nyeri
punggung bagian bawah, nafsu makan berkurang.

3. Riwayat penyakit sekarang : Metroragia,Menoragia. Menderita penyakit kelamin, keputihan,


menggunakan alat kontrasepsi spiral.

4. Riwayat penyakit dahulu : KET, abortus septikus, Endometriosis. Pernah menderita penyakit
kelamin, abortus, pernah kuret, aktivitas seksual pada masa remaja, berganti ganti pasangan
seksual, pernah menggunakan AKDR.

5. Riwayat kesehatan keluarga

6. Riwayat menstruasi : perdarahan menstruasi yang tidak teratur, Disminore, Fluor albus.
Data objektif:

Anda mungkin juga menyukai