Disusun Oleh :
Dosen Pengampu :
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya, dengan membuka pintu hati dan pikiran penulis sehingga penulisan Asuhan keperawatan
yang berjudul "Pasien SALPINGITIS " dapat diselesaikan tepat waktu dan disusun dengan baik.
Tugas ini dibuay untuk memenuhi tugas Komunikasi Keperawatan Maternitas. Selain itu, tugas
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi pembaca maupun penulis. Dalam pembuatan
tugas ini penulis telah banyak dibantu oleh berbagai pihak dan pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ayah dan Ibu tercinta yang telah memberikan dorongan moril dan materil kepada penulis.
2. Ibu Ns. Ledia Restipa, M.Kep selaku dosen pembimbing mata kuliah Keperawatan Maternitas.
3. Serta semua pihak yang telah membantu dan tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan masukan dan saran yang bersifat membangun agar tugas ini
dapat menjadi lebih baik lagi nantinya.
PENDAHULUAN
A. Definisi
SALPINGITIS adalah terjadinya inflamasi pada tuba falopi. Tuba falopi perpanjangan dari
uterus,salpangitis adalah salah satu penyebab umum terjadinya infertitas pada wanita. Apabila
salpangitis tidak ditangani dengan segera,maka infeksi ini akan menyebabkan kerusakan pada
tuba falopi secara permanen sehingga sel telur yang dikeluarkan dari ovarium tidak dapat
bertemu dengan sperma. Tanpa penanganan yang cepat infeksi bisa terjadi secara permanen
merusak tuba falopi sehingga sel telur yang dikeluarkan pada proses menstruasi tidak bisa
bertemu dengan sperma.
B. Manifestasi klinis
Demam
Mual muntah
Kelainan pada vagina seperti perubahan warna yang tidak seperti orang normal atau
berbau
Disminorhoe
C. Etiologi
D. Patofisiologi
Salpangitis adalah salah satu penyebab infertilitas pada wanita. Apabila salpangitis tidak
ditangani dengan segera, maka infeksi ini akan menyebabkan kerusakan pada tuba falopi sehingga
sel telur rusak dan sperma tidak bisa membuahi sel telur. Radang tuba falopi dan radang ovarium
biasanya terjadi bersamaan. Oleh sebab itu tepatlah nama salpingo-ooforitis atau adneksitis untuk
radang tersebut. Radang itu kebanyakan akibat infeksi yang menjalar ke atas dari uterus, walaupun
infeksi ini juga bisa datang dari tempat ekstra vagina lewat jalan darah dari jaringan-jaringan di
sekitarnya.
E. Klasifikasi
1. SALPINGITIS akut : pada salpingitis akut, tuba falopi menjadi merah dan bengkak,dan keluar
cairan berlebihan sehingga bagian dalam dinding tuba sering menempel secara menyeluruh. Tuba
bisa juga menempel pada bagian intestinal yang terdekat. Kadang-kadang tuba falopi penuh
dengan pus. Hal yang jarang terjadi,tuba rupture dan menyebabkan infeksi yang sangat
berbahaya pada kavum abdominal (peritonitis).
2. SALPINGITIS kronis : Biasanya mengikuti gejala akut. Infeksi terjadi ringan, dalam waktu yang
panjang dan tidak menunjukkan banyak tanda dan gejala.
F. Faktor Resiko
1. Usia
Angka usia spesifik lebih tinggi pada remaja wanita antara usia 15 sampai 19 tahun.
Wanita dengan banyak pasangan 4,6 kali cenderung lebih banyak terkena PID.
Pasien dengan PID 2,5 kali cenderung lebih banyak memiliki riwayat PID sebelumnya dari
pasien tanpa PID.
4. Remaja
5. Genore Pria
Pria yang tidak di obati merupakan sumber infeksi berulang dan infeksi baru.
G. Komplikasi
Kehamilan ektopik
Infeksi yang terjadi di daerah terdekat tuba falopi (ovarium dan uterus)
Infertilitas
Antibiotik : untuk menghilangkan infeksi, dengan tingkat keberhasilan 85% dari kasus.
1. Pengkajian
a. Identitas
Nama istri. :
Umur. :
Agama :
Pendidikan. :
Bangsa. :
Pekerjaan. :
Status kawin. :
Alamat. :
2. Keluhan utama : Demam,mual muntah, perdarahan menstruasi yang tidak teratur,kram karena
menstruasi,nyeri BAK, nyeri saat berhubungan, sakit pada perut bagian bawah,lelah, nyeri
punggung bagian bawah, nafsu makan berkurang.
4. Riwayat penyakit dahulu : KET, abortus septikus, Endometriosis. Pernah menderita penyakit
kelamin, abortus, pernah kuret, aktivitas seksual pada masa remaja, berganti ganti pasangan
seksual, pernah menggunakan AKDR.
6. Riwayat menstruasi : perdarahan menstruasi yang tidak teratur, Disminore, Fluor albus.
Data objektif: