Anda di halaman 1dari 5

i

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 88 Tahun 2019
Pasal 1, Kesehatan Kerja merupakan upaya untuk melindungi setiap orang yang
berada di lingkungan kerja agar dapat hidup sehat dan terbebas dari gangguan
kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan dari pekerjaan. Sedangkan,
penyakit akibat kerja (PAK) adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan
atau lingkungan kerja (PP RI, 2019).

Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa


Pemerintah mendefinisikan Pelaku Usaha sebagai setiap orang perorangan atau
badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum
yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum
negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui
perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi
(Peraturan Presiden Republik Indonesia, 2018).

Pelaku usaha dapat melakukan pengadaan dalam bentuk barang, salah


satunya usaha pengolahan ikan asin. Kegiatan usaha dalam pengolahan ikan asin
memiliki proses kerja yang meliputi pengantaran oleh nelayan ke lokasi
pengolahan, proses sortir, perebusan dan penggaraman, penjemuran, packing, dan
penjualan serta distribusi. Dalam proses tersebut, terdapat berbagai risiko yang
dapat mengganggu kesehatan pekerjanya. Masalah kesehatan yang dapat dialami
pada pekerja di proses penggaraman, namun masih dianggap remeh adalah dry
eyes. Dry eyes merupakan kondisi dimana produksi air mata inadekuat yang
dapat menyebabkan inflamasi dan kerusakan pada permukaan kornea. Hal ini
dapat disebabkan oleh berbagai penyebab salah satunya paparan asap yang terus
menerus seperti yang terjadi pada proses perebusan ikan asin. Gejala dry eyes
dapat berupa mata yang terasa tidak nyaman, terasa berpasir, kering, panas,
maupun gatal, sensasi benda asing, nyeri, hiperlakrimasi, kemerahan, dan
fotofobia (Ilyas & Yulianti, 2019).

1
Penanganan dry eyes dapat diberikan pengobatan dengan tetes mata
artificial tears dan perubahan gaya hidup. Pada kondisi dry eyes yang terjadi
akibat faktor di lingkungan kerja, dapat dilakukan modifikasi area kerja untuk
mengurangi dan mengontrol gejala (Ilyas & Yulianti, 2019).

I.2 Rumusan Masalah


Masalah dry eyes dapat ditemukan dan seringkali diabaikan selama proses
kerja oleh para pekerja. Pada proses perebusan ikan asin, berkaitan dengan
jam kerja yang cukup lama dan paparan asap rebusan yang terus menerus
dapat meningkatkan risiko kerja dan menimbulkan bahaya dan penyakit
kepada pekerja. Peneliti tertarik untuk membahas mengenai risiko yang dapat
diderita oleh pekerja.

I.2.1 Tujuan Umum


Memberikan wawasan kepada pekerja terkait konsekuensi dari bahaya
akibat paparan asap yang berlangsung lama berupa dry eyes; serta
menurunkan risiko bahaya yang dapat menurunkan produktivitas kerja.
Modifikasi area kerja dilakukan dengan penggunaan kipas angin yang dapat
menghalau paparan sehingga tidak secara langsung mengenai mata pekerja.

I.2.2 Tujuan Khusus


a. Meningkatkan kesadaran mengenai risiko kesehatan akibat kerja yang
terdapat pada proses perebusan di Pabrik Pengolahan Ikan Asin
Cilincing jika terus menerus terpapar asap perebusan
b. Menilai risiko dan potensi bahaya pada setiap alur produksi
c. Menentukan rencana intervensi dan melakukan intervensi dari potensi
bahaya, salah satunya dengan meningkatkan kesadaran potensi bahaya
akibat paparan asap perebusan yang terus menerus tanpa adanya
modifikasi area kerja yang dapat menjadi risiko terjadinya dry eyes.
d. Melakukan identifikasi mengenai food hygiene pada Pabrik Pengolahan
Ikan Asin Cilincing

2
I.3 Manfaat
I.3.1 Bagi Pekerja
a. Menambah informasi di bidang keselamatan dan kesehatan kerja pada
umumnya, tentang cara menangani risiko bahaya, dan menghindari
bahaya pekerjaannya
b. Pekerja lebih memahami penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan,
serta mampu menjalankan intervensi yang sudah diberikan mahasiswa.
c. Mengurangi terjadinya risiko penyakit akibat kerja pada pekerja

I.3.2 Bagi Perusahaan

Penelitian diharapkan dapat membantu pemilik pabrik untuk


mengetahui faktor yang memengaruhi dry eyes pada pekerja pengolahan
ikan asin dan bagaimana cara menanggulanginya.
I.3.3 Bagi Mahasiwa

a. Menjadi salah satu sarana bentuk pengabdian terhadap masyarakat


b. Memahami dan dapat melakukan identifikasi risiko dan bahaya
kesehatan kerja
c. Menambah ilmu pengetahuan di bidang keselamatan dan kesehatan
kerja pada umumnya
d. Menerapkan ilmu yang telah didapatkan di bangku kuliah
pada lingkungan kerja yang sesungguhnya

3
DAFTAR PUSTAKA

Ilyas, S., & Yulianti, S. (2019). Ilmu Penyakit Mata. Edisi ke-5. Badan Penerbit
FK UI.

Peraturan Presiden Republik Indonesia. (2018). Peraturan Presiden Republik


Indonesia Nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa. Director,
15(40), 6–13.
http://awsassets.wwfnz.panda.org/downloads/earth_summit_2012_v3.pdf
%0Ahttp://hdl.handle.net/10239/131%0Ahttps://www.uam.es/gruposinv/
meva/publicaciones jesus/capitulos_espanyol_jesus/2005_motivacion para el
aprendizaje Perspectiva alumnos.pdf%0Ahttps://ww

PP RI. (2019). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 88 Tahun 2019


Tentang Kesehatan Kerja. Pemerintah RI.

Anda mungkin juga menyukai