Anda di halaman 1dari 12

MODUL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN TEMA LINGKUNGAN PADA

SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

A. PENDAHULUAN
Modul problem based learning pembelajaran berbasis masalah dapat dijadikan sebagai
rekomendasi salah satu contoh intervensi kreatif yang dapat diterapkan pada siswa sekolah
menengah atas. Modul ini dirancang untuk meningkatkan pola pikir kreatif siswa dalam
memecahkan suatu masalah secara berbeda dari cara biasanya sehingga dapat menimbulkan
pemikiran-pemikiran serta membangun kreatifitas pada siswa itu sendiri. Hal yang sangat
penting dalam menjalankan modul ini adalah keterlibatan aktif dari siswa dalam
memberikan pemecahan masalah kreatif saat diberikannya suatu permasalahan.
Modul ini dirancang dengan memakai pendekatan small group discussion, model
pembelajaran small group discussion merupakan model pembelajaran diskusi antar peserta
didik dengan melibatkan tiga sampai lima peserta didik untuk saling berinteraksi secara tatap
muka dengan tujuan menganalisis, memecahkan suatu masalah, mengeksplorasi atau
memperdebatkan suatu topik tertentu. Model ini bermanfaat dalam merangsang pemikiran,
kepercayaan diri dan skill-skill interpersonal.
Pembelajaran berbasis masalah problem based learnung sangat penting karena peserta
didik tidak hanya belajar sebagai proses menerima suatu informasi pengetahuan melainkan
peserta didik belajar dengan mendekati setiap pesoalan baru dengan pengetahuan yang telah
dimiliki dan menghasilkan suatu solusi atau luaran yang kreatif dari suatu masalah yang
telah disajikan. Problem based learning berfokus untuk membangun kepercayaan diri siswa
dalam mengemukakan pendapat, membangun kerjasama tim, mendorong kreatifitas siswa.
Berikut ini merupakan ciri dari problem based learning.
1. Membangun kepercayaan diri. PBL berfokus pada membangun kepercayaan diri
siswa dalam mengemukakan pendapatnya secara pribadi maupun mengemukakan
pendapat kelompok.
2. Membangun kerjasama tim. PBL juga berfokus dalam membangun kerjasama tim,
hal ini dapat dilihat pada saat diberikan suatu permasalahan, anggota kelompok dapat
saling bekerjasama dalam mengemukakan pendapatnya dan dapat menyatukan
pendapat-pendapat anggota tim.
3. Mendorong kreatifitas siswa. PBL juga berfokus untuk mendorong siswa dapat
berpikir dan mengeluarkan pemecahan masalah yang kreatif dan dapat bermanfaat.
Hal ini dapat dicapai dengan memberikan umpan kepada tim untuk dapat memancing
pemikiran kreatif.
4. Merefresh kembali pengetahuan. PBL juga berfokus untuk mendorong siswa agar
dapat kembali mengingat pengetahuan-pengetahuan yang sudah didapatnya dari
pembelajaran disekolah maupun diluar sekolah untuk menciptakan suatu solusi dalam
pemecahan dalam masalah yang diberikan.
Kesimpulan yang dapat dilihat, problem based learning adalah model pembelajaran yang
bagus digunakan untuk menumbuhkan pola pikir siswa dalam memecahkan suatu masalah
yang telah disajikan. Hal ini dapat membantu para siswa kelak dalam kehidupan
bermasyarakat, jika mereka menemukan suatu masalah baik dalam tingkat pendidikan yang
lebih tinggi ataupun dalam pekerjaan, mereka dapat mengambil keputusan dan membuat
jalan keluar yang kreatif dan berbeda dari yang lainnya.
Ada beberapa hal yang membuat problem based learning diperlukan untuk dilakukan
disekolah, yaitu sebagai berikut:
1. Meningkatkan kepercayaan diri. Modul PBL membantu para siswa untuk dapat
meningkatkan kepercayaan diri mereka terhadap jawaban yang mereka rancang
sebagai jawaban dari suatu permasalahan dan mendorong siswa agar dapat dengan
percaya mengemukakan pendapat tersebut.
2. Mengasah pemahaman dan menganalisa kasus. Modul PLB membantu siswa
untuk dapat mengasah pemahaman dan menganalisa kasus permasalahan yang sedang
dibahas, hal ini dapat membantu siswa dalam memahami setiap masalah yang ada dan
mengetahui sebab-akibat apa yang timbul dari permasalahan tersebut.
3. Merefresh pengetahuan. Modul PBL membantu siswa untuk dapat mengingat
kembali dengan pelajaran-pelajaran yang telah mereka dapatkan selama bersekolah
maupun dari pengalaman dari kehidupan nyata, hal ini dapat membuat mereka dapat
merumuskan suatau pemecahan masalah yang digabungkan dengan pengetahuan yang
sudah ada sehingga menciptakan suatu jalan keluar yang baru.
4. Meningkatkan jawaban kreatif. Modul PBL membantu untuk memancing siswa
agar dapat membuat suatu rumusan jawaban kreatif yang sangat berbeda dari yang
lain. Modul ini juga diharap dapat memantik pola berpikir kreatif setiap siswa dalam
menghadapi masalah.
Berdasarkan aspek-aspek penting yang telah dijabarkan diatas, modul problem based
learning diperlukan untuk dilaksakanan disekolah-sekolah, hal ini dapat membatu dalam
membetuk siswa yang memiliki pola pikir yang lebih terbuka dan kreatif dalam
menyelesaikan masalah.

B. MANFAAT PELATIHAN
Berikut merupakan beberapa manfaat yang bisa didapatkan siswa dari modul PBL
disekolah menengah atas:
1. Membangun kepercayaan diri.
2. Membangun kerjasama tim
3. Mengasah pemahaman
4. Melatih menganalisis kasus
5. Membantu merefresh pengetahuan
6. Mengembangkan kreatifitas siswa
7. Melatih siswa dalam menjawab secara kritis.
Dengan modul problem based learning di sekolah, siswa dapat memperoleh manfaat
seperti yang telah dijabarkan diatas, hal ini dapat membantu siswa ke depannya sehingga
saat dihadapkan kepada suatu masalah siswa dapat mengambil/membuat penyelesaiannya
sendiri.

C. TUJUAN PELATIHAN
Adapun tujuan dirancangnya modul ini merupakan sebagai saranan membantu siswa-
siswi sekolah menengah atas untuk mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan
mengatasi masalah, belajar peranan orang dewasa yang autentik dan menjadi pembelajar
yang mandiri. Modul ini juga membantu siswa-siswi sekolah menengah atas menganalisa
dan memahami suatu masalah yang kemudian menentukan jalan keluar dari masalah
tersebut dengan menggunakan pengetahuan dan pengalaman yang telah mereka terima
sehingga mereka dapat mengambil sebuah keputusan yang tepat untuk suatu masalah.

D. RANCANGAN PELATIHAN
PERTEMUAN PERTAMA
Waktu Sesi Latihan PIC
08.00 – 08.30
Pembukaan Fasilitator
(30 menit)
08.30 – 09.00
Penjelasan/Arahan Fasilitator
(30 menit)
09.00 – 09.20
Ice breaking Fasilitator
(20 menit)
MODUL 1 ORIENTASI PELATIHAN
09.20 – 09.40
Perkenalan Fasilitator
(20 menit)
09.40 – 10.00
Penyampaian kontrak belajar Fasilitator
(20 menit)
10.00 – 10.15
Harapan dan kekhawatiran Fasilitator
(15 menit)
10.15 – 10.30
Games Fasilitator
(15 menit)
MODUL 2 ANALISA KASUS LINGKUNGAN
11.00 – 11.30
Diskusi Kelompok Fasilitator
(30 menit)
11.30 – 12.00
Cerita Inspiratif Fasilitator
(30 menit)
12.00 – 12.20
Diskusi dan tanya jawab Fasilitator
(20 menit)
12.20 – 12.45
Refleksi dan Penutup Fasilitator
(25 menit)

PERTEMUAN KEDUA
Waktu Sesi Latihan PIC
08.00 – 08.25
Review materi Fasilitator
(25 menit)
MODUL 3 KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
08.25 – 09.00
Permainan peran Fasilitator
(35 menit)
09.00 – 09.15
Debat mini Fasilitator
(15 menit)
09.15 - 09.30
Ice breaking Fasilitator
(15 menit)
09.30 – 10.00 Menemukan Keterampilan
Fasilitator
(30 menit) Berpikir Kritis Dalam Diri
MODUL 4 KERJASAMA TIM
10.00 – 10.40
Pembuatan poster Fasilitator
(40 menit)
10.40 – 11.10
Presentase Poster Fasilitator
(30 menit)
11.10-11.25
Pemberian Souvenir Fasilitator
(15 Menit)
11.25 – 11.40
Penutup dan foto bersama Fasilitator
(15 menit)
E. RINCIAN RANCANGAN MODUL

PERTEMUAN PERTAMA
1. Pembukaan dan menjalin rapport 
 Pembukaan
a. Tujuan : Untuk menjalin perkenalan antar fasilitator dan anggota
lain yang terlibat, serta menjelaskan secara singkat terkait
kegiatan ini.
b. Waktu : 30 menit
c. Peralatan : Mikrofon, laptop, proyektor, sound system
d. Tahapan kegiatan :
1) Fasilitator mengucapkan selamat datang di pelatihan dan membuka pelatihan
dengan doa pembukaan.
2) Salah satu fasilitator memperkenalkan setiap anggota yang terlibat dalam
pelatihan.
3) Fasilitator menginformasikan tata tertib pelatihan.
Tata Tertib :
1. Datang tepat waktu
2. Mengikuti pelatihan secara aktif, supportif dan tertib
3. Mengikuti pelatihan sampai selesai 
 Menjalin rapport
a. Tujuan : Membangun hubungan dan memulai komunikasi dengan
efektif kepada peserta pelatihan dan menciptakan kepercayaan
maupun pengertian antara fasilitator dan peserta pelatihan

2. Penjelasan Umum Pelatihan


a. Tujuan : Untuk menjelaskan kepada peserta apa manfaat dari
pelaksanaan Pelatihan
b. Waktu : 30 menit
c. Peralatan : Mikrofon, laptop, proyektor, sound system
d. Tahapan kegiatan :
1) Fasilitator memperkenalkan diri
2) Fasilitator menampilkan power point terkait pembahasan yang akan disampaikan
3) Fasilitator menjelasakan pelatihan secara umum dengan harapan memudahkan
peserta untuk memahami pelatihan tersebut

3. Ice Breaking (Permainan Tangkap Tangan)


a. Tujuan : Meningkatkan semangat dan fokus peserta
b. Waktu : 20 menit
c. Peralatan : Mikrofon, dan sound system
d. Tahapan kegiatan :
1) Fasilitator memberitahukan kepada peserta pelatihan karena akan dimulai suatu
permainan antar anggota peserta
2) Fasilitator memberi instruksi dan aturan bagaimana proses permainan kepada
peserta pelatihan
3) Fasilitator memulai permainan

MODUL 1 :
ORIENTASI PELATIHAN
1. Perkenalan
a. Tujuan : Untuk saling mengenal antara fasilitator dan para peserta ataupun
antar peserta di dalam program pelatihan yang diberikan
b. Waktu : 20 menit
c. Peralatan : Mikrofon, dan sound system
d. Tahapan kegiatan :
1) Fasilitator memperkenalkan diri kepada peserta
2) Fasilitator meminta peserta memperkenalkan diri secara bergantian
2. Kontrak Belajar
a. Tujuan : Untuk memberitahu kepada peserta panduan dan tanggung jawab
yang jelas terkait proses dan waktu pelatihan
b. Waktu : 20 menit
c. Peralatan : Mikrofon, laptop, proyektor, sound system
e. Tahapan kegiatan :
1) Fasilitator menampilkan rancangan kontrak belajar
2) Fasilitator menjelaskan rancangan dari kontrak belajar tersebut
3. Harapan dan Kekhawatiran
a. Tujuan : Untuk mengetahui harapan dan kekhawatiran peserta terhadap
pelatihan yang diikuti
b. Waktu : 15 menit
c. Peralatan : Mikrofon, sound system, kertas
d. Tahapan kegiatan :
1) Fasilitator memberikan secarik kertas kepada seluruh peserta pelatihan
2) Fasilitator memberikan instruksi kepada seluruh peserta untuk menuliskan
harapan dan kekhawatiran mereka terkait pelatihan yang dijalani
3) Salah satu fasilitator berkeliling ke meja peserta untuk mengumpulkan kertas yang
sudah diisi oleh seluruh peserta
4. Games (Kubus Sempurna)
a. Tujuan : Meningkatkan konsentrasi, kemampuan memori dan pemecahan
masalah peserta pelatihan
b. Waktu : 15 menit
c. Peralatan : mikrofon, sound system, kain penutup mata
e. Tahapan kegiatan :
1) Fasilitator memberi instruksi dan aturan bagaimana proses permainan kepada
peserta pelatihan
2) Fasilitator memulai permainan.

MODUL 2 :
ANALISA KASUS LINGKUNGAN
1. Diskusi Kelompok
a. Tujuan : Menguatkan kesadaran peserta akan lingkungan sekitar mereka
dan masalah-masalah yang muncul
b. Waktu : 30 menit
c. Peralatan : Mikrofon, laptop, proyektor, sound system
d. Tahapan kegiatan :
1) Fasilitator membagi peserta kedalam beberapa kelompok. Satu kelompok terdiri
dari empat orang peserta
2) Fasilitator memberikan pertanyaan terkait permasalahan lingkungan yang harus
didiskusikan oleh setiap kelompok
3) Fasilitator meminta kelompok menuliskan jawaban di kertas
4) Fasilitator mengumpulkan kertas yang sudah diisi.
2. Cerita Inspiratif
a. Tujuan : Menginspirasi peserta dengan kasus yang menjadi fakta
dilapangan untuk memperluas pemahaman mereka tentang arti
penting untuk peka dan peduli dengan lingkungan sekitar serta
masalah yang muncul didalamnya
b. Waktu : 30 menit
c. Peralatan : Mikrofon, laptop, proyektor, sound system
d. Tahapan kegiatan :
1) Fasilitator menampilkan video tentang kasus yang muncul dilingkungan sekitar
yang menginspirasi
2) Fasilitator meminta peserta untuk berdiskusi tentang pelajaran apa yang dapat
mereka ambil dari kasus tersebut .
3. Diskusi dan Tanya Jawab
a. Tujuan : Untuk memahami sejauh apa pemahaman yang didapat siswa dan
juga menjawab pertanyaan yang diberikan siswa terkait materi
yang kurang dipahami
b. Waktu : 20 menit
c. Peralatan : Mikrofon, sound system
e. Tahapan kegiatan :
1) Fasilitator membuka sesi tanya jawab
2) Fasilitator memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya
3) Fasilitator memberi jawaban terkait pertanyaan tersebut
4) Fasilitator memberi kesempatan berdiskusi kepada para peserta terkait pertanyaan
yang diberikan
4. Refleksi dan Penutup
a. Tujuan : Untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman yang didapat
peserta terkait pertemuan yang sudah selesai dilakukan
b. Waktu : 25 menit
c. Peralatan : mikrofon, sound system
d. Tahapan kegiatan :
1) Fasilitator meminta kepada perwakilan peserta untuk menyampaikan pemahaman
ataupun perasaan yang mereka dapat setelah melakukan pelatihan di pertemuan
pertama ini
2) Fasilitator menutup pelatihan.

PERTEMUAN KEDUA
1. Review Materi
a. Tujuan : Mengetahui sejauh mana pemahaman dan ingatan peserta terkait
materi yang diberikan di pertemuan pertama membantu mereka
b. Waktu : 25 menit
c. Peralatan : Mikrofon, sound system
e. Tahapan kegiatan :
1) Fasilitator membuat kertas berisi nomor urut peserta dan melakukan pengundian
2) Fasilitator meminta peserta dengan nomor urut yang terpilih untuk menyampaikan
materi yang ia pahami dari pertemuan sebelumnya
3) Fasilitator melakukan pengundian untuk memilih tiga orang peserta.

MODUL 3 :
KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
1. Permainan Peran
a. Tujuan : Mengembangkan keterampilan berpikir kritis pada anak, dan
melatih kepercayaan diri anak dalam proses berbicara di depan
umum
b. Waktu : 35 menit
c. Peralatan : Mikrofon, sound system
d. Tahapan kegiatan :
1) Fasilitator membagi peserta kedalam beberapa kelompok yang terdiri empat orang
untuk masing-masing kelompok
2) Fasilitator memberikan kesempatan kepada peserta untuk melakukan permainan
peran didalam berpikir kritis
3) Setelah permainan peran selesai dilakukan, maka fasilitator akan memberikan
umpan balik tentang kekuatan dan area yang perlu diperbaiki dalam keterampilan
berpikir kritis.
2. Debat Mini
a. Tujuan : Mengembangkan keterampilan berpikir kritis secara efektif, dan
memahami sudut pandang yang berbeda
b. Waktu : 15 menit
c. Peralatan : Mikrofon, laptop, proyektor, sound system
d. Tahapan kegiatan :
1) Fasilitator membagi peserta kedalam kelompok
2) Fasilitator memberikan sebuah topik yang relevan
3) Fasilitator meminta setiap kelompok melakukan perdebatan terkait pro dan kontra
dari topik yang diberikan
4) Fasilitator memberi instruksi agar anak menyusun argumen mereka,
mendengarkan dengan baik argumen lawan, dan menyampaikan pendapat mereka
dengan jelas dan persuasif.
3. Ice Breaking (Pagi, Siang dan Malam)
a. Tujuan : Meningkatkan semangat dan fokus peserta
b. Waktu : 15 menit
c. Peralatan : mikrofon, sound system
e. Tahapan kegiatan :
1) Fasilitator menjelaskan tata peraturan permainan
2) Fasilitator menyebutkan waktu pagi, siang dan malam bisa dengan bercerita 
Instruksi Pagi : tepuk tangan 3 kali Siang : tepuk tangan 2 kali Malam : tepuk
tangan 1 kali
3) Fasilitator menyebutkan waktu secara acak dan berturut-turut
4) Semua peserta harus bertepuk tangan, jika tidak akan diberikan hukuman .
4. Menemukan Keterampilan Berpikir Kritis Dalam Diri
a. Tujuan : Memperkuat tingkat kepercayaan diri peserta didik akan
kemampuan mereka didalam berpikir kritis
b. Waktu : 30 menit
c. Peralatan : lembar kerja, pena
d. Tahapan kegiatan :
1) Fasilitator membagikan lembar kerja kepada peserta
2) Fasilitator memberi instruksi agar peserta mencatat kekuatan dan keahlian mereka
sendiri.
3) Fasilitator meminta peserta untuk mengidentifikasi bidang-bidang di mana mereka
merasa paham dan kuasai didalam berpikir kritis.
4) Fasilitator mengumpulkan kertas yang sudah diisi.

MODUL 4 :
KERJASAMA TIM
1. Pembuatan Poster
a. Tujuan : Meningkatkan kreativitas dan motivasi didalam bidang
pemecahan masalah didalam lingkungan
b. Waktu : 40 menit
c. Peralatan : Kertas dan pensil warna
e. Tahapan kegiatan :
1) Fasilitator membagi peserta kedalam beberapa kelompok
2) Fasilitator memberi instruksi kepada setiap kelompok untuk membuat poster yang
menggambarkan masalah yang muncul di lingkungan sekitar. Poster tersebut
dapat mencakup penyebab masalah dan masalah itu sendiri, dan pemecahannya.
3) Fasilitator meminta perwakilan kelompok untuk mengumpulkan poster.
2. Presentasi Poster
a. Tujuan : Meningkatkan kepercayaan diri didalam mengkomunikasikan
pemecahan masalah di depan umum
b. Waktu : 30 menit
c. Peralatan : Mikrofon, sound system dan hasil poster
d. Tahapan kegiatan :
1) Fasilitator mengacak urutan presentasi kelompok
2) Fasilitator memanggil satu per satu kelompok untuk mempresentasikan hasil
posternya di depan peserta lainnya.
3. Pemberian Souvenir
a. Tujuan : Memberikan apresiasi terhadap peserta yang sudah mengikuti
rangkaian kegiatan pelatihan
b. Waktu : 15 menit
c. Peralatan : Mikrofon, sound system, souvenir
d. Tahapan kegiatan :
1) Fasilitator memanggil satu per satu peserta pelatihan
2) Fasilitator lainnya memberikan souvenir kepada peserta yang dipanggil.
4. Penutupan dan Foto Bersama
a. Tujuan : Mengucapkan terimakasih kepada para peserta yang sudah
meluangkan waktunya untuk mengikuti kegiatan serta membuat
kenangan yang berkesan
b. Waktu : 15 menit
c. Peralatan : Mikrofon, sound system, kamera
e. Tahapan kegiatan :
1) Fasilitator mengucapkan terimakasih kepada peserta pelatihan
2) Fasilitator mengajak seluruh peserta pelatihan maju kedepan ruangan dan
menyusun formasi untuk foto bersama.

Anda mungkin juga menyukai