Anda di halaman 1dari 3

Parameter unsur cuaca Hujan

Parameter yaitu :

a. Curah hujan
b. Hari hujan
c. Intensitas hujan

Parameter mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman :

Iklim merupakan salah satu unsur penentu utama mutu hasil pertanian, namun
kondisinya saat ini selalu tidak menentu. Kemarau panjang dan kekeringan menyebabkan
gagal panen dan kekurangan pangan yang pada gilirannya mempengaruhi mutu kehidupan di
suatu Negara. Perubahan iklim ditandai dengan perubahan unsur iklim, khususnya curah
hujan yang terjadi secara kontinyu dan dalam periode waktu panjang, mengingat curah hujan
merupakan unsur iklim yang fluktuasinya tinggi dan pengaruhnya pada produksi tanaman
cukup signifikan, Dalam proses metabolisme pertumbuhan tanaman membutuhkan air dalam
jumlah yang berbeda, bergantung pada jenis tanaman, umur dan fase pertumbuhan, waktu
tanam, pola tanam serta jenis tanah.

Curah hujan yang rendah dan tidak merata sering menyebabkan terjadinya kondisi
defisit air yang berdampak negatif terhadap tanaman. Suplai air yang kurang dalam jangka
waktu lama, menyebabkan meningkatnya kerusakan vegetatif tanaman, yaitu terhambatnya
daun-daun membuka, terjadinya pengeringan daun muda, rusaknya hijau daun, dan juga
dapat berakibat seluruh kanopi mengalami kerusakan bahkan bila kondisi sangat ekstrim
dapat menyebabkan kematian, hal tersebut menunjukkan pentingnya kebutuhan air pada
pertumbuhan suatu tanaman.
Intensitas Hujan vs Distribusi Curah Hujan
Perbedaan Intensitas Hujan vs Distribusi Curah Hujan yaitu:

Intensitas hujan adalah tinggi hujan atau volume hujan tiap satuan waktu. Besarnya
intensitas hujan berbeda-beda, tergantung dari lamanya curah hujan dan frekuensi
kejadiannya. Intensitas curah hujan diperoleh dengan cara melakukan analisis data curah
hujan baik secara statistik maupun secara empiris. Sedangkan Distribusi curah hujan adalah
berbeda – beda sesuai dengan jangka waktu yang ditinjau yakni curah hujan tahunan (jumlah
curah hujan dalam setahun), curah hujan bulanan (jumlah curah hujan sebulan), curah hujan
harian (jumlah curah hujan 24 jam), curah hujan perjam.

Menurut saya yang paling penting diantara Intensitas Hujan dan Distribusi Curah Hujan
adalah distribusi curah hujan, dimana kita dapat untuk mendapatkan suatu pola distribusi
curah hujan suatu daerah yang nantinya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
menghitung dan menganalisa data curah hujan khususnya data curah hujan jam-jaman
sebagai dasar untuk menentukan perencanaan banjir rencana. Intensitas hujan juga penting,
namun jika intensitasnya besar maka hujan lebat dan kondisi ini sangat berbahaya karena
dapat menimbulkan banjir, longsor dan efek negatif terhadap tanaman.

Sumber :

http://e-journal.uajy.ac.id/6230/3/TS213527.pdf

http://bloggervirgacommunity.blogspot.com/2009/10/blog-post.html#:~:text=1.-,Distribusi
%20curah%20hujan,jam)%2C%20curah%20hujan%20perjam.

https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1104105102-3-file%203%20(bab%20II).pdf
Pembahasan Slide 17
Pada pembahasan Slide 17:

a) Bulan dengan CH terendah terjadi pada bulan Agustus.


b) Bulan dengan CH tertinggi terjadi pada bulan Maret.
c) Bulan dengan terjadinya puncak hujan dalam setahun adalah bulan Maret.
d) Pola yang termasuk pada sebaran curah hujan bulanan tersebut adalah Unipodal.

Distribusi hujan dan pola tanam


Salah satu sektor yang kebergantungannya cukup tinggi terhadap kondisi cuaca adalah
sektor pertanian. petani yang berada didaerah kering akan mengalami kekeringan yang
berpeluang gagal panen. Begitupun sebaliknya, petani yang berada di daerah basah akan
mengalami banjir dan juga berpeluang mengalami gagal panen. Kegagalan panen yang terjadi
mengindikasikan adanya penurunan produktivitas hasil pertanian. Petani yang mengalami
penurunan hasil, cenderung memiliki akan mengambil langkah untuk mengubah pola tanam
dan menggeser waktu tanam sebagai bentuk adaptasi terhadap perubahan iklim.

Berdasarkan grafik pada slide 17:

Pola sebaran curah hujan bulanan adalah unipodal (satu puncak hujan), dimana puncak hujan
dalam setahun terjadi pada bulan Maret. Sistem yang menguntungkan pada pola hujan
unipodal adalah sistem tanam tumpangsari dan bersisipan, hal ini karena dukungan waktu
dari pola itu relative singkat, dimana bulan basah paling sedikit tujuh bulan dan cukup untuk
mendukung dua atau lebih jenis tanaman secara berurutan.

Sumber :

http://repository.uki.ac.id/2755/1/AnalisisPolaCurahhujan.pdf

Anda mungkin juga menyukai