Panduan Kinerja Profesi El
Panduan Kinerja Profesi El
Nomor : / /RSUD/I/2022
KOMITE KEPERAWATAN
HALAMAN JUDUL
PENGESAHAN PANDUAN
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG.......................................................................... 1
B. TUJUAN............................................................................................ 2
BAB II RUANG LINGKUP ............................................................................... 4
A. RUANG LINGKUP ............................................................................ 4
B. DEFINISI........................................................................................... 4
BAB III KEBIJAKAN ....................................................................................... 6
BAB IV TATA LAKSANA................................................................................ 7
BAB V DOKUMENTASI .................................................................................. 9
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hak Khusus yang dimiliki oleh para staf keperawatan disebuah rumah sakit yang
lazim dikenal Kewenangan Klinis (clinical Previlege) sangat menentukan mutu pelayanan
(quality of care) dan keselamatan pasien (Patient safety) di rumah sakit. Untuk
meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di RSUD Kabupaten Empat
Lawang dapat terus terjaga dengan baik, maka Rumah Sakit harus mengevaluasi atau
mengkaji ulang (review) semua kewenangan klinis yang telah diberikan rumah sakit kepda
staf keperawatannya, dengan cara memantau praktik keperawatan yang dilakukan oleh
staf keperawatannya di rumah sakit tersebut. Hasil dari pemantauan ini dapat dijadikan
sebagai indikator mutu staf keperawatan, dan juga akan mendukung staf keperawatan
yang bersangkutan untuk memperoleh kewenangan klinis yang baru atau tetap
memperoleh kewenangan klinis seperti yang telah dimilikinya.
Agar supaya keputusan untuk menetapkan kewenangan klinis dari para staf
keperawatan di rumah sakit tersebut dapat terlaksana secara lebih objektif dan dapat
berjalan berkesinambungan, maka pada tahun 2007, sebuah institusi/organisasi yang
bernama The Joint Commision (TJC) memperkenalkan 2 instrumen yang mereka sebut
dengan On Going Professional Practice Evalution (OPPE) dan Focused Professional
Practice Evalution (FPPE). Dua instrumen ini sengaja didesain sedemikian rupa agar dapat
saling bersinergis untuk memastikan apakah pelayanan keperawatan yang dilakukan oleh
staf keperawatan sesuai dengan standar pelayanan yang telah ditetapkan. Sehubungan
dengan hal tersebut perlu dibuat Panduan Penilaian Tenaga Keperawatan yang meliputi
Penilaian Kinerja Profesional Keperawatan Berkelanjutan (PKPKB) dan Penilaian Kinerja
Profesional Keperawatan Fokus (PKPKF) di RSUD Kabupaten Empat Lawang.
B. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
b. Untuk mengontrol praktek staf keperawatan agar mutu pelayanan dan keselamatan
pasien terjaga dengan baik
2. TUJUAN KHUSUS
a. Memberikan penjabaran yang jelas dan seragam mengenai proses yang dipakai untuk
melakukan evaluasi berkelanjutan pada setiap perawat dan bidan
b. Menentukan kriteria atau indikator sebagai data yang harus dikumpulkan untuk
evaluasi pada Penilaian Kinerja
c. Untuk memastikan bahwa informasi yang dihasilkan dari Penilaian Kinerja digunakan
untuk menentukan kelanjutan dari kewenangan klinis yang telah diberikan
(dilanjutkan, dibatasi atau dicabut)
BAB II
RUANG LINGKUP
A. RUANG LINGKUP
Form penilaian kinerja staf keperawatan adalah form yang digunakan untuk
mengevaluasi kinerja dan kualitas pelayanan staf keperawatan yang bekerja di RSUD
Kabupaten Empat Lawang. Penilaian kinerja staf keperawatan dilakukan setiap bulan dan
1 tahun sekali, yang mana data didapat dari data logbook keperawatan, capaian penilaian
SKP dan catatan kedisiplinan serta performa yang dilakukan setiap bulan sekali yang dinilai
oleh atasannya langsung.
Hal–hal yang tercantum dalam form penilaian kinerja staf keperawatan adalah
sebagai berikut :
3. Mutu pelayanan
B. DEFINISI
1.Rumah sakit
Adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan
gawat darurat
2.Staf Keperawatan
Adalah kelompok staf keperawatan yang keanggotaannya sesuai dengan profesi dan
keahliannya.
3.Komite Keperawatan
Adalah perangkat rumah sakit untuk menerapkan tata kelola klinis (Clinical Governance)
agar staf keperawatan diruamah sakit terjaga profesionalismenya melalui mekanisme
kredensial, penjagaan mutu profesi keperawatan dan pemeliharaan etika dan disiplin
profesi keperawatan.
4.Tenaga Keperawatan
Adalah seorang perawat dan bidan yang bertanggung jawab atas pengelolaan asuhan
keperawatan / kebidanan seorang pasien dan ditetapkan oleh Surat Keputusan Direktur
Rumah Sakit.
8. Prilaku Kerja
Adalah setiap tingkah laku, sikap atau tindakan yang dilakukan oleh pegawai atau tidak
melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
BAB III
KEBIJAKAN
1. Penilaian Kinerja staf keperawatan digunakan untuk mengevaluasi kualitas dan keamanan
pelayanan staf keperawatan kepada pasien.
2. Penilaian Kinerja staf keperawatan dilaksanakan untuk menjamin kompetensi staf klinis
dalam meningkatkan keselamatan pasien , penilaian kinerja staf keperawatan dapat
membantu untuk menciptakan pendekatan yang konsisten dan adil untuk mengevaluasi staf
keperawatan.
d. Adanya masa konseling dan pendampingan atau kegiatan yang digunakan untuk perbaikan
kinerja staf keperawatan.
5. Jika dalam waktu1 tahun muncul fakta atas kinerja yang diragukan atau buruk maka dapat
dilakukan review lanjutan dan pengambilan tindakan yang tepat oleh direktur rumah sakit.
BAB IV
TATA LAKSANA
Proses evaluasi yang terus menerus terhadap praktisi professional dilakukan secara
objektif dan berbasis bukti. Hasil proses riview digunakan untuk menentukan ada dan tidaknya
perubahan dalam tanggung jawab staf keperawatan fungsional, perluasan tanggung jawab,
pembatasan tanggung jawab, masa konseling dan pengawasan serta kegiatan yang lain.
Setiap waktu sepanjang tahun, bila terdapat bukti yang dapat dipertanyakan tentang kurangnya
peningkatan kinerja, maka dilaksanakan review dan kegiatan lainyang sesuai. Hasil review,
tindakan yang diambil dan setiap dampak atas kewenangan di dokumentasikan dalam file
kredensial staf keperawatan fungsional atau file lainnya.
Ada evaluasi terus menerus terhadap kualitas dan keamanan asuhan klinis yang
diberikan oleh setiap staf keperawatan fungsional diperlukan untuk meningkatkan mutu
pelayanan masing-masing staf keperawatan dan untuk mengurangi kesalahan dalam
pelayanan keperawatan yang akan dilaksanakan.
1. Sikap Kerja :
a. Kehadiran/ Absensi
b. Disiplin
c. Dedikasi
d. Kerja sama
e. Komunikasi
2. Kinerja Pelayanan :
Dibuat sesuai dengan jabatan fungsional pegawai disesuaikan dengan tugas di jabatan
tersebut
3. Mutu Pelayanan :
BAB V
DOKUMENTASI
1. Format Penilaian Kinerja Profesional Kinerja Profesional Keperawatan berkelanjutan
(PKPKB)
JUM LAH. II
3. M UTU PELAYANAN 20% 12345
Kapatuhan terhadap SPO
Kepuasan pelanggan internal & eksternal
JUM LAH. III
Lampiran
PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN KINERJA PROFESIONAL KEPERAWATAN
BERKELANJUTAN
1. Untuk menentukan nilai pada item 1, perhitungan penilaian bobot A 20% dan penilaian B
didapatkan dari kepala unit masing-masing. Untuk penilaian dari:
2. Untuk menentukan nilai pada item 2, perhitungan penilaian A dengan bobot 60% dan
penilaian B dapat dilihat pada logbook yang bersangkutan. Untuk penilaian dari :
3. Untuk menentukan nilai pada item 3, perhitungan penilaian A dengan bobot 20% dan
penilaian B didapatkan dari kepala unit masing-masing. Untuk penilaian dari:
• Baik : 86-95%
• Cukup : 66-85%
• Kurang : 51-65%
6. Beri tanda( √ ) pada Interprestasi hasil sesuai jumlah presentase pada kolom hasil