Anda di halaman 1dari 49

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN

RISET, DAN TEKNOLOGI

Kurikulum Merdeka

Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen


Pendidikan
2022
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Visi Pendidikan Indonesia adalah
mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat,
mandiri, dan berkepribadian melalui
terciptanya Pelajar Pancasila
VISI PENDIDIKAN
Beriman,
bertakwa kepada
Tuhan YME, dan
berakhlak mulia
Berkebinekaan
Global
“ mewujudkan Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian melalui terciptanya
Pelajar Pancasila yang bernalar kritis,
Bergotong- kreatif, mandiri, beriman, bertakwa
Mandiri
PELAJAR Royong kepada Tuhan YME, dan berakhlak
PANCASILA mulia, bergotong royong, dan
berkebinekaan global

Bernalar Kreatif
Kritis
Rapor Pendidikan 2021 dan Hasil PISA 2018 Jenjang SMP

Perbandingan Hasil AKM 2021 dan Hasil PISA 2018


80
70
60
50
40
30
20
10
0
AKM Provinsi 2021 AKM Nasional 2021 PISA 2018
Literasi Numerasi
Penyederhanaan kurikulum dalam bentuk kurikulum dalam kondisi
khusus (kurikulum darurat) efektif memitigasi ketertinggalan
pembelajaran (learning loss) pada masa pademi COVID-19

Hasil belajar siswa 12 bulan pembelajaran di masa pandemi COVID-19

Proyeksi jika tidak ada 522


learning loss

Sekitar 31,5%
Learning loss sekolah
Pada sekolah yang menggunakan 5 bulan menggunakan
482
Kurikulum 2013 kurikulum
darurat semasa
Learning loss 1
pandemi
COVID-19
Pada sekolah yang menggunakan bulan
Kurikulum Darurat 517

Survei pada 18.370 siswa kelas 1-3 SD di 612 sekolah di 20 Bila kenaikan hasil belajar itu direfleksikan ke proyeksi
kab/kota dari 8 provinsi menunjukkan perbedaan hasil learning loss numerasi dan literasi, penggunaan kurikulum
belajar yang signifikan antara Kurikulum 2013 dan darurat dapat mengurangi dampak pandemi sebesar 73%
Kurikulum Darurat (literasi) dan 86% (numerasi)
Saat ini terdapat lima kelompok tantangan dunia pendidikan yang perlu dihadapi
Kategori Situasi sekarang Arahan di masa depan

Ekosistem • Sekolah sebagai tugas • Sekolah sebagai kegiatan yang menyenangkan


• Pimpinan sebagai pengatur • Pimpinan memberikan pelayanan
• Manajemen sekolah terlalu administratif • Manajemen sekolah yang kolaboratif dan kompeten
• Masih ada PAUD yg belum melibatkan orang tua • Keselarasan pendidikan di rumah dan keluarga

Guru • Guru sebagai pelaksana kurikulum • Guru sebagai pemilik dan pembuat kurikulum
• Guru sebagai sumber pengetahuan satu-satunya • Guru sebagai fasilitator dari berbagai sumber pengetahuan
• Pelatihan guru berdasarkan teori • Pelatihan guru berdasarkan praktik
• PAUD: Metode drilling & teacher-centered • PAUD: Kompetensi meliputi pedagogik dan sosio emosional

Pedagogi • Siswa sebagai penerima pengetahuan • Pembelajaran berorientasi pada siswa


• Fokus kepada kegiatan tatap muka • Pembelajaran memanfaatkan teknologi
• Pendekatan: Bermain vs Calistung • Pendekatan: Bermain adalah belajar, bermakna & sesuai konteks
• Pengajaran berdasarkan pembagian umur • Pengajaran berdasarkan level kemampuan siswa

Kurikulum • Perkembangan linear • Perkembangan fleksibel


• Kurikulum berdasarkan konten • Kurikulum berdasarkan kompetensi
• Fokus kepada kegiatan akademik • Fokus kepada soft skill dan pengembangan karakter
• Patahan antara kurikulum PAUD dan SD • Transisi yang mulus dari PAUD ke SD

Sistem
• Penilaian bersifat sumatif/ menghukum • Penilaian bersifat formatif/ mendukung
Penilaian
Efektivitas kurikulum dalam kondisi khusus semakin menguatkan pentingnya
perubahan rancangan dan strategi implementasi kurikulum secara lebih
komprehensif
Rancangan dan
Arah Perubahan Kurikulum:
Implementasi Kurikulum Saat Ini:

Struktur kurikulum yang kurang fleksibel, jam Struktur kurikulum yang lebih fleksibel, jam
pelajaran ditentukan per minggu pelajaran ditargetkan untuk dipenuhi dalam
satu tahun
Materi terlalu padat sehingga tidak cukup waktu
untuk melakukan pembelajaran yang Fokus pada materi yang esensial, Capaian
mendalam dan yang sesuai dengan tahap Pembelajaran diatur per fase, bukan per tahun
perkembangan peserta didik
Memberikan keleluasaan bagi guru
Materi pembelajaran yang tersedia kurang menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai
beragam sehingga guru kurang leluasa dalam kebutuhan dan karakteristik peserta didik
mengembangkan pembelajaran kontekstual
Aplikasi yang menyediakan berbagai referensi
Teknologi digital belum digunakan sec a ra bagi guru untuk dapat terus mengembangkan
sistematis untuk mendukung proses belajar guru praktik mengajar secara mandiri dan berbagi
melalui berbagi praktik baik praktik baik.
Implementasi Kurikulum Merdeka untuk pemulihan pembelajaran dilakukan berdasarkan
kebijakan-kebijakan berikut ini:

Permendikbudristek Permendikbudriste Kepmendikbudristek Keputusan Kepala Keputusan Kepala


No. 5 Tahun 2022 k No. 7 Tahun 2022 No. 56 Tahun 2022 BSKAP BSKAP
No.008/H/KR/2022 No.009/H/KR/2022
Tahun 2022 Tahun 2022

Standar Kompetensi Capaian Pembelajaran pada Dimensi, Elemen dan Sub


Standar Isi pada Pedoman Penerapan
Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Dini, Elemen Profil Pelajar
Pendidikan Anak Usia Kurikulum dalam
Pendidikan Anak Usia Jenjang Pendidikan Dasar, Pancasila Pada Kurikulum
Dini, Jenjang Rangka Pemulihan
Dini, Jenjang dan Pendidikan Menengah Merdeka
Pendidikan Dasar, dan Pembelajaran
Pendidikan Dasar, dan Pada Kurikulum Merdeka
Pendidikan Menengah
Pendidikan Menengah

Standar kompetensi lulusan Standar Isi dikembangkan Memuat 3 opsi kurikulum Memuat Capaian Memuat penjelasan dan
merupakan kriteria minimal melalui perumusan ruang yang dapat digunakan di Pembelajaran untuk semua tahap-tahap perkembangan
tentang kesatuan sikap, lingkup materi yang sesuai satuan pendidikan dalam jenjang dan mata pelajaran profil pelajar Pancasila yang
dengan kompetensi lulusan. dalam struktur Kurikulum dapat digunakan terutama
keterampilan, dan rangka pemulihan
Ruang lingkup materi untuk projek penguatan profil
pengetahuan yang pembelajaran beserta Merdeka.
merupakan bahan kajian
menunjukkan capaian struktur Kurikulum Merdeka, pelajar Pancasila.
dalam muatan pembelajaran
kemampuan peserta didik yang dirumuskan aturan terkait pembelajaran
dari hasil pembelajarannya berdasarkan: 1) muatan wajib dan asesmen, serta beban
pada akhir jenjang sesuai dengan ketentuan kerja guru.
peraturan perundang-
pendidikan. SKL menjadi
undangan; 2) konsep
acuan untuk Kurikulum 2013,
keilmuan; dan 3) jalur,
Kurikulum darurat, dan jenjang, dan jenis pendidikan.
Kurikulum Merdeka. Standar Isi menjadi acuan
untuk Kurikulum 2013,
Kurikulum darurat, dan
Kurikulum Merdeka.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 10


Dalam pemulihan pembelajaran, sekarang sekolah diberikan kebebasan menentukan
kurikulum yang akan dipilih

Pilihan Pilihan Pilihan


1 2 3
Kurikulum Kurikulum Kurikulu
Darurat m
2013 yaitu Kurikulum 2013
secara penuh yang disederhanakan Merdeka

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 11


Satuan pendidikan dapat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara bertahap sesuai
kesiapan masing-masing

Sejak Tahun Ajaran 2021/2022 Mulai Tahun Ajaran 2022/2023 Tiga pilihan yang dapat diputuskan satuan
Kurikulum Merdeka telah satuan pendidikan dapat memilih pendidikan tentang implementasi Kurikulum
diimplementasikan di hampir untuk mengimplementasikan Merdeka pada Tahun Ajaran 2022/2023:
2.500 sekolah yang mengikuti kurikulum berdasarkan kesiapan
Program Sekolah Penggerak masing-masing mulai TK B, kelas I, ● Menerapkan beberapa bagian dan
(PSP) dan 901 SMK Pusat IV, VII, dan X. prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa
Keunggulan (SMK PK) sebagai mengganti kurikulum satuan
bagian dari pembelajaran Pemerintah menyiapkan angket pendidikan yang sedang diterapkan
dengan paradigma baru. untuk membantu satuan pendidikan ● Menerapkan Kurikulum Merdeka
menggunakan perangkat ajar yang
menilai tahap kesiapan dirinya untuk
Kurikulum ini diterapkan mulai dari sudah disediakan
menggunakan Kurikulum Merdeka.
TK-B, SD & SDLB kelas I dan IV, ● Menerapkan Kurikulum Merdeka
SMP & SMPLB kelas VII, SMA& dengan mengembangkan sendiri
SMALB dan SMK kelas X. berbagai perangkat ajar.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 12


Keunggulan Kurikulum Merdeka

1 Lebih Sederhana dan Mendalam


Fokus pada materi yang esensial dan
pengembangan kompetensi peserta
didik pada fasenya. Belajar menjadi
lebih mendalam, bermakna, tidak
terburu-buru dan menyenangkan.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 13


Keunggulan Kurikulum Merdeka

2 Lebih Merdeka
Peserta didik: Tidak ada program peminatan di
SMA, peserta didik memilih mata pelajaran
sesuai minat, bakat, dan aspirasinya.

Guru: Guru mengajar sesuai tahap capaian


dan perkembangan peserta didik.

Sekolah: memiliki wewenang untuk


mengembangkan dan mengelola kurikulum dan
pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan
pendidikan dan peserta didik.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 14


Keunggulan Kurikulum Merdeka

3 Lebih Relevan dan Interaktif


Pembelajaran melalui kegiatan projek
memberikan kesempatan lebih luas
kepada peserta didik untuk secara aktif
mengeksplorasi isu-isu aktual misalnya
isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya
untuk mendukung pengembangan
karakter dan kompetensi Profil Pelajar
Pancasila.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 15


Dukungan implementasi Kurikulum Merdeka
melalui kebijakan penyediaan buku pendidikan

Penyusunan Buku Penilaian Buku

● Buku pendidikan yang telah ● Penilaian buku dilakukan untuk


diimplementasikan di sekolah mendukung pengembangan hasil
penggerak dan SMK Pusat belajar siswa secara holistik yang
Keunggulan mencakup kompetensi (literasi
● Buku pendidikan lanjutan untuk dan numerasi) dan karakter
SMK (bersama industri), ● Penilaian buku dilakukan secara
pendidikan khusus, serta daring dan melibatkan
pendidikan kesetaraan profesional, akademisi, dan
● Total buku yang telah disusun praktisi
453 judul, dengan rincian: ● Pendaftaran dilakukan sepanjang
○ PAUD: 6 judul tahun
○ SD: 174 judul ● Hasil penilaian dapat didapatkan
○ SMP: 99 judul secara daring
○ SMA: 119 judul
○ SMK: 50 judul
○ Pendidikan khusus: 5 judul

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 16


Tiga Pilihan Implementasi Kurikulum Merdeka Jalur Mandiri
Satuan pendidikan menentukan pilihan berdasarkan Angket Kesiapan Implementasi Kurikulum Merdeka yang
mengukur kesiapan guru dan tenaga kependidikan. Tidak ada pilihan yang paling benar, yang ada pilihan yang
paling sesuai kesiapan satuan pendidikan. Semakin sesuai maka semakin efektif implementasi Kurikulum Merdeka.

Pilihan 1: Mandiri Belajar


Menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa mengganti kurikulum
satuan pendidikan yang sedang diterapkan.

Pilihan 2: Mandiri Berubah


Menerapkan Kurikulum Merdeka menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan
pada satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.

Pilihan 3: Mandiri Berbagi


Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar
di satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.

Kementerian
Kementerian Pendidikan,Kebudayaan,
Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
Riset dan
danTeknologi
Teknologi 17
Tahap I (Mandiri Belajar)

No Aspek Deskripsi
1 Struktur Kurikulum Menggunakan struktur Kurikulum 2013
2 Pembelajaran • Mencoba Menerapkan Pembelajaran Terdiferensiasi (TaRL)
• Mencoba Menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran Kurikulum
Merdeka
3 Asesemen • Bentuk Soal menggunakan pola AKM
• Menerapkan prinsip-prinsip asesmen Kurikulum Merdeka
• Bentuk Rapor Mengikuti Kurikulum 2013
4 Projek PPP Mencoba Melaksanakan Projek PPP berdasarkan contoh modul
projek yang disediakan kementerian
5 Nama Dokumen KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
Kurikulum
6 Dokumen Guru Silabus, RPP
Tahap II (Mandiri Berubah)

No Aspek Deskripsi
1 Struktur Kurikulum Menggunakan struktur Kurikulum Merdeka
2 Bahan Ajar Menggunakan bahan ajar yang disediakan oleh Kementerian
sambil belajar membuat sendiri
3 Pembelajaran • Menerapkan Pembelajaran Terdiferensiasi (TaRL)
• Menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran Kurikulum Merdeka
4 Asesemen • Bentuk Soal menggunakan pola AKM
• Menerapkan prinsip-prinsip asesmen Kurikulum Merdeka
• Bentuk Rapor Mengikuti Kurikulum Merdeka
5 Projek PPP Melaksanakan Projek PPP secara keseluruhan dengan
menggunakan modul ajar projek yang disediakan kementerian
6 Nama Dokumen KOSP (Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan)
Kurikulum
7 Dokumen Guru Prota, Prosem, Modul Ajar, Modul Projek PPP
Tahap III (Mandiri Berbagi)

No Aspek Deskripsi
1 Struktur Kurikulum Menggunakan 100 % struktur Kurikulum Merdeka
2 Bahan Ajar Membuat modul ajar sendiri
3 Pembelajaran • Menerapkan Pembelajaran Terdiferensiasi (TaRL)
• Menerapkan 5 prinsip pembelajaran
4 Asesemen • Bentuk Soal menggunakan pola AKM
• Menerapkan prinsip-prinsip asesmen Kurikulum Merdeka
• Bentuk Rapor Mengikuti Kurikulum Merdeka
5 Projek PPP Melaksanakan Projek PPP secara keseluruhan dengan membuat
modul projek sendiri
6 Nama Dokumen KOSP (Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan)
Kurikulum
7 Dokumen Guru Prota, Prosem, Modul Ajar, Modul Projek PPP
Pendaftar Kurikulum Merdeka Prov. Sumatera Barat
05 April 2022 Jam 06.00
Beragam informasi diberikan kepada satuan pendidikan yang berminat untuk mempelajari
lebih mendalam dan menerapkan Kurikulum Merdeka
Ayo unduh aplikasi dan pelajari lebih Serta mengambil peran untuk menyukseskan Kurikulum
Merdeka

Unduh Mendaftarkan satuan pendidikan* untuk


menerapkan Kurikulum Merdeka pada
Mengunduh Platform Merdeka tautan kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id
Mengajar pada gawai Android atau mulai tanggal 11 Februari 2022 sampai 31
mengakses melalui laman situs
QR Code Satuan Pendidikan Maret 2022
https://guru.kemdikbud.go.id/
*Untuk satuan pendidikan swasta perlu
mendapatkan persetujuan dari yayasan

Pelajari Mendukung satuan pendidikan yang


memutuskan untuk menerapkan
Mempelajari pilihan-pilihan kurikulum dan Dinas Pendidikan Kurikulum Merdeka
informasi lebih mendalam tentang Kurikulum
Merdeka dari Platform Merdeka Mengajar dan
kurikulum.kemdikbud.go.id
juga melalui video pengenalan Kurikulum
Merdeka melalui tautan Berkontribusi dalam pengembangan
kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id perangkat ajar pada platform Merdeka
Mitra Komunitas Mengajar dengan mengisi tautan
& Organisasi https://bit.ly/MM-MITRA

Pendidikan

Informasi lebih lanjut mengenai penerapan Kurikulum Merdeka silakanmenghubungi 081281435091

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 15


Pembaharuan pembelajaran Kurikulum Merdeka meneruskan proses
peningkatan kualitas pembelajaran yang telah diinisiasi kurikulum-kurikulum
sebelumnya.

Berbasis kompetensi Pembelajaran yang fleksibel Karakter Pancasila

• Pengetahuan, • CP disusun dalam fase- • Sinergi antara kegiatan


keterampilan, dan sikap fase (2- 3 tahun per fase), pembelajaran rutin
dirangkaikan sebagai sehingga peserta didik sehari-hari di kelas
satu kesatuan proses memiliki kesempatan untuk dengan kegiatan non-
belajar sesuai dengan
yang berkelanjutan tingkat pencapaian (TaRL),
rutin (projek)
sehingga membangun kebutuhan, kecepatan, dan interdisipliner yang
kompetensi yang utuh, gaya belajarnya. berorientasi pada
dinyatakan sebagai • Muatan atau konten pembentukan dan
Capaian Pembelajaran dikurangi agar peserta penguatan karakter
(CP). didik memiliki waktu yang berdasarkan kerangka
memadai untuk Profil Pelajar Pancasila.
menguasai kompetensi
* TaRL: Teaching at the Right Level
yang ditargetkan.
Kebijakan kurikulum berbasis konteks satuan pendidikan yang telah dimulai sejak dulu
kembali dikuatkan di Kurikulum Merdeka.
Struktur minimum Otonomi Sederhana Gotong royong
• Pemerintah • Kurikulum • Perubahan yang • Pengembangan
menetapkan memberikan seminimal mungkin. kurikulum dan
struktur kurikulum kemerdekaan pada Namun beberapa perangkat ajarnya
minimum dan satuan pendidikan aspek berubah dilakukan dengan
satuan pendidikan dan pendidik untuk secara signifikan melibatkan puluhan
dapat merancang proses dari kurikulum institusi termasuk
mengembangkan dan materi sebelumnya. Kemenag,
program dan pembelajaran yang Tujuan, arah universitas,
kegiatan tambahan relevan dan perubahan, dan sekolah, dan
sesuai dengan visi kontekstual. rancangannya jelas lembaga
misi dan sumber • Pemerintah dan mudah pendidikan lainnya.
daya yang tersedia. menyediakan buku dipahami sekolah
teks dan perangkat dan pemangku
ajar untuk kepentingan.
membantu guru
yang membutuhkan
panduan dalam
merancang
pembelajaran
SMP

Beberapa perubahan terkait struktur mata pelajaran di SMP.

Kurikulum 2013 Arah perubahan pembelajaran

Informatika sebagai mata pelajaran pilihan Informatika sebagai mata pelajaran wajib
- Pertimbangan ketersediaan guru - Guru yang mengajar tidak harus memiliki latar
belakang pendidikan informatika. Buku guru
disiapkan untuk membantu guru-guru “pemula”
dalam mata pelajaran ini
Struktur Kurikulum SMP
Struktur kurikulum SMP/MTs terdiri atas 1 (satu) fase yaitu Fase D. Fase D yaitu
untuk Kelas VII, Kelas VIII, dan Kelas IX.

Struktur kurikulum SMP/MTs terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:


a. pembelajaran intrakurikuler; dan
b. projek penguatan profil pelajar Pancasila dialokasikan sekitar 25% (dua puluh
lima persen) total JP per-tahun.

Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel,


baik secara muatan maupun secara waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek
profil harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase
peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata
pelajaran. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan
dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari semua mata pelajaran dan
jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak harus sama.
K13 pembelajaran di Sekolah Penggerak
Alokasi waktu mata
Per Tahun Per Minggu Kegiatan Projek TOTAL
pelajaran SMP reguler/mingg (minimal 20% JP PER
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu (kls 7-8) u (tahun) dari total per TAHUN
tahun)
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 (33%) 108
Prakarya menjadi salah satu
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 (33%) 108 pilihan, tidak hanya Seni.
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 (33%) 108
Pertimbangan: 1) untuk siswa
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 (33%) 108 yang tidak meneruskan ke SMA,
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 (33%) 108 2) meminimalisir perubahan dari
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 (33%) 108 K13
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan 108 3 72 (2) 36 (33%) 108
Yang Maha Esa dan Budi Pekerti*
PPKn 108 3 72 (2) 36 (33%) 108
Bahasa Indonesia 216 6 170 (5)** 46 (21%) 216
Matematika 180 5 144 (4) 36 (20%) 180 **Pembelajaran reguler tidak
IPA 180 5 144 (4) 36 (20%) 180 penuh 36 minggu untuk memenuhi
alokasi projek
IPS 144 4 108 (3) 36 (25%) 144
Bahasa Inggris 144 4 108 (3) 36 (25%) 144 Bahasa Indonesia: 34 minggu
PJOK 108 3 72 (2) 36 (33%) 108
***opsional. Satuan Pendidikan
Informatika 72 2 72 (2) 36 (33%) 108
dapat mengintegrasikan muatan
Pilihan minimal 1: 108 3 72 (2) 36 (33%) 108 lokal dalam mapel lain atau
a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater, diajarkan melalui kegiatan projek.
d) Seni Tari, e) Prakarya (pilihan: Kerajinan,
Rekayasa, Budidaya, Pengolahan)
Muatan Lokal*** 72 2 72 (2)*** 72

1368 29 (1026) 378 1404


Struktur Kurikulum Kelas VII-VIII
Struktur Kurikulum Kelas IX
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

• Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila


dilakukan secara fleksibel, baik secara muatan maupun secara
waktu pelaksanaan.
• Secara muatan, projek profil harus mengacu pada capaian profil
pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak
harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata
pelajaran.
• Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat
dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek
dari semua mata pelajaran
• Jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak
harus sama.
Penguatan literasi dan numerasi membutuhkan pembelajaran yang efektif dan menyeluruh
di semua mata pelajaran.

Contoh: kemampuan memahami


Literasi dan numerasi adalah informasi berupa teks yang
kompetensi dasar yang akan dipadukan dengan grafik
diperkuat serta memperkuat dibangun melalui beberapa mata pelajaran.
kompetensi lain yang dibangun
di semua mata pelajaran. Oleh karena itu, tidak benar
bahwa literasi dan numerasi
hanya terkait dengan mapel
Bahasa Indonesia dan Matematika.
Capaian Pembelajaran IPA Fase D

No Elemen Capaian Pembelajaran


Pemahaman Pada akhir fase D, peserta didik mampu
IPAS • melakukan klasifikasi makhluk hidup dan benda berdasarkan karakteristik yang
(sains dan diamati,
sosial) • mengidentifikasi sifat dan karakteristik zat,
• membedakan perubahan fisik dan kimia serta
• memisahkan campuran sederhana.
• mendeskripsikan atom dan senyawa sebagai unit terkecil penyusun materi serta sel
sebagai unit terkecil penyusun makhluk hidup,
• mengidentifikasi sistem organisasi kehidupan serta melakukan analisis untuk
menemukan keterkaitan sistem organ dengan fungsinya serta kelainan atau
gangguan yang muncul pada sistem organ tersebut.
• mengidentifikasi pewarisan sifat dan penerapan bioteknologi dalam kehidupan
sehari-hari.
• ...
Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen
Intrakurikuler
1. Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk Menyusun TP dan
ATP
Contoh Pemetaan Tujuan Pembelajaran

Fase D
Kelas 7 Kelas 8
7.1 melakukan klasifikasi makhluk hidup dan 8.1 mendeskripsikan atom dan senyawa sebagai
benda berdasarkan karakteristik yang diamati unit terkecil penyusun materi serta sel sebagai
unit terkecil penyusun makhluk hidup,
7.2 mengidentifikasi sifat dan karakteristik zat, 8.2 mengidentifikasi sistem organisasi kehidupan
serta melakukan analisis untuk menemukan
keterkaitan sistem organ dengan fungsinya
serta kelainan atau gangguan yang muncul
pada sistem organ tersebut.
7.3 membedakan perubahan fisik dan kimia serta 8.3 mengidentifikasi pewarisan sifat dan
penerapan bioteknologi dalam kehidupan
sehari-hari.
7.4 memisahkan campuran sederhana.
Alur Tujuan Pembelajaran
TAHAPAN

Asesme Perencana Pembelajara


n an n
• Untuk bisa membuatpembelajaran • Setelah berhasil mengidentifikasi potensi, • Selama proses pembelajaran ini,perlu
yang berpusat pada peserta didik, karakteristik, tingkat capaian,kemampuan, dibuat adanya asesmen-asesmen
maka bagian berikutnya adalah menyusun
maka asesmen menjadi tahap berkala untuk melihat proses
proses pembelajaran yang sesuai dengan
pertama yang harus kitalakukan data asesmenkita. pemahaman murid, kebutuhan,
• Asesmen ini biasa disebutjuga • Perencanaan ini juga termasuk kemajuan selama pembelajaran atau
asesmen diagnostik pengelompokkan peserta didikdalam biasa disebut asesmenformatif.
• Yang perlu dikenali antara lain: tingkat yang sama. • Adapun asesmen sumatif, sebagai
potensi, karakteristik, kebutuhan, • Dengan penyusunan pembelajaran yang proses evaluasi ketercapaian tujuan
sesuai dengan capaian ataupun tingkat
tahap perkembangan pesertadidik, pembelajaran di akhir suatu
kemampuan peserta didik ini, maka kita
tahap capaian pembelajaran anak, menempatkan peserta didik sebagaipusat pembelajaran juga diperlukan untuk
dll utama pembelajarannya, sesuai dengan membantu pendidik merancangprojek
filosofi Ki HadjarDewantara berikutnya
2. Asesmen Diagnostik

• Pendidik dapat melaksanakan asesmen diagnostik sesuai kebutuhan, misalnya:


Pada awal tahun pelajaran, Pada awal lingkup materi, atau Sebelum menyusun
modul ajar secara mandiri
• Pendidik diberi keleluasaan untuk menentukan instrumen asesmen sesuai
dengan karakteristik kompetensi dan tujuan asesmen.
• Contoh tahapan asesmen diagnostik di atas dapat digunakan untuk asesmen
pada awal tahun pelajaran dan sebelum menyusun modul mandiri.
• Untuk asesmen pada awal lingkup materi, contoh tahapan ini dapat
disederhanakan menjadi tahap 1, 2, 3, 5, dan 6. Tahapan 4 dapat dilewatkan
Contoh Tahapan Asesmen Diagnostik
Pengembangan Modul Ajar

Tujuan pengembangan modul ajar: Mengembangkan


perangkat ajar yang memandu pendidik melaksanakan
pembelajaran.
Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan
berbagai strategi untuk mengembangkan modul ajar selama
modul ajar yang dihasilkan memenuhi kriteria yang telah
ditetapkan dan aktivitas pembelajaran dalam modul ajar
sesuai dengan prinsip pembelajaran dan asesmen.
Modul Ajar disusun berdasarkan Asesmen Diagnostik
Kriteria Modul Ajar
Komponen Modul Ajar
TERIMA KASIH

MARI BERDISKUSI

Anda mungkin juga menyukai