Anda di halaman 1dari 2

Coachee : “Assalamu’alaikum Pak.

Coach : “Waalaikumsalam Bu.”

Coachee : “Permisi Pak. Saya ingin bercerita, apa Ibu tidak keberatan?”

Coach : “Oh tentu saja tidak. Silahkan Bu.”

Coachee : “Begini pak, saya kan selama ini sering dinas luar. Nah, setiap kali saya kembali dan
mengecek tugas-tugas yang saya berikan ke peserta didik, hasilnya seringkali tidak sesuai dengan
harapan Bu. Sebagian besar hasil pekerjaan peserta didik saya tidak mencapai kriteria yang diharapkan.
Jadinya saya merasa bingung Bu, kira-kira Ibu bisa nggak membantu saya mengatasi masalah ini?”

Coach : “Oh begitu ya Bu. Jadi, apa yang bisa saya bantu dan apa yang Ibu harapkan dari
pembicaraan kita ini?”

Coachee : “Terus terang Saya bingung kenapa peserta didik saya tidak bisa menyelesaikan tugas
dengan baik Bu, jadi saya ingin tahu penyebabnya”

Coach : “Apakah ada lagi selain itu Bu?”

Coachee : “Saya juga ingin tahu solusi yang bisa saya lakukan untuk mengatasi masalah ini Pak.”

Coach : “Baiklah, sekarang coba Ibu ceritakan apa yang selama ini telah Ibu lakukan sebelum
dinas luar?”

Coachee : “Begini Pak, sebelum saya dinas luar, saya selalu menitipkan LKPD kepada ketua kelas
untuk dibagikan kepada teman-temannya.”

Coach : “ Jadi maksudnya, Ibu sekedar menitipkan saja LKPD kepada ketua kelas untuk
dibagikan tanpa ada hal lain yang Ibu lakukan?”

Coachee : “Saya juga memberikan penjelasan kepada ketua kelas tentang cara mengerjakan
LKPD tersebut Pak.”

Coach : “Oh begitu ya Bu, apakah Ibu sudah berbicara dengan ketua kelas mengenai
masalah ini?”

Coachee : “Iya Pak, saya sudah bicara dengannya. Dia mengatakan kalau sudah membagikan
LKPD seperti permintaan saya.”

Coach : “Terus, hasilnya bagaimana Bu?”

Coachee : “Katanya sebagian teman-temannya tidak bisa memahami cara mengerjakan LKPD
tersebut.”

Coach : “Oke, kalau seperti itu kira-kira menurut Ibu apakah ketua kelas juga sudah
memahami penjelasan Ibu dan mampu melaksanakannya?”

Coachee : “Oh iya ya, kalau dipikir-pikir mungkin saja ketua kelasnya juga belum paham
sepenuhnya sehingga saat menjelaskan ke teman-temannya tidak sesuai dengan petunjuk yang saya
berikan.”

Coach : “Nah, itu bisa jadi Bu. Tetapi kalau boleh tahu, kira-kira apakah ada pihak lain yang
bisa Ibu mintai bantuan atau bisa Ibu ajak untuk berkolaborasi selain ketua kelas?”

Coachee : “Sebenarnya ada sih Pak, yaitu teman-teman guru. Tetapi saya merasa tidak enak
meminta bantuan ke mereka, takut merepotkan.”

Coach : “Tapi menurut Ibu, lebih efektif mana, menitipkan LKPD ke ketua kelas atau
berkolaborasi dengan rekan guru?”
Coachee : “Sebenarnya sih akan jauh lebih efektif jika ada rekan guru yang bisa diajak
berkolaborasi Pak, karena selain bisa memberikan penjelasan yang tepat ke peserta didik, rekan guru
juga pastinya bisa mengelola kelas dengan baik sehingga peserta didik akan merasa lebih nyaman dan
bisa menyelesaikan tugas sesuai yang diharapkan.”

Coach : “Nah, sekarang Ibu sudah paham tentang penyebab dari permasalahan tersebut.
Jadi selanjutnya, apa yang akan Ibu lakukan?”

Coachee : “Mulai sekarang kalau ada dinas luar lagi, saya akan berkolaborasi dengan rekan guru
Pak.”

Coach : “Langkah yang akan Ibu lakukan bagus sekali. Lalu, komitmen apa yang akan Ibu
lakukan untuk menjalankan rencana tersebut?”

Coachee : “Saya akan berbicara dan mengajak salah seorang rekan guru berkolaborasi dalam
melakukan proses pembelajaran di kelas yang saya ampu.”

Coach : “Luar biasa Bu, itu ide yang sangat bagus. Lalu, siapa yang akan membantu Ibu untuk
menjalankan rencana tersebut?”

Coachee : “Saya akan menyampaikan rencana ini ke Kepala Sekolah, meminta ijin serta saran
dari beliau terkait siapa rekan yang bisa saya ajak untuk berkolaborasi. Dan kalau perlu saya juga akan
meminta kesediaan beliau untuk mendampingi saat saya berbicara dengan rekan guru tersebut.”

Coach : “Wah, bagus sekali Bu. Saya salut sama Ibu, dan saya yakin rencana Ibu Insya Allah
akan terlaksana dengan baik sehingga permasalahan yang Ibu alami akan bisa diatasi.”

Coachee : “Aamiin. Saya sangat berterima kasih karena Bapak bisa membantu saya menemukan
solusi dari permasalahan ini.”

Coach : “Sama-sama Bu, saya senang bisa membantu. Oh iya, kira-kira kapan kita bisa
bertemu kembali untuk membahas perkembangan dari hasil diskusi kita ini?”

Coachee : “Insya Allah bulan depan Pak. Kebetulan bulan depan saya ada dinas luar lagi, jadi
solusi ini akan saya coba terapkan. Setelah itu, saya akan menghubungi Ibu.”

Coach : “Oke, baik Bu. Saya tunggu informasinya dan saya doakan semoga solusi dari hasil
pembicaraan kita ini bisa berhasil mengatasi masalah Ibu.”

Coachee : “Aamiin. Sekali lagi terima kasih Pak.”

Coach : “Iya Bu, sama-sama.”

Anda mungkin juga menyukai