Anda di halaman 1dari 10

TUGAS USULAN PENELITIAN

LITERATUR REVIEW
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Literatur Review

DOSEN : Dr. Restuning Widiasih, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat

Oleh
AZHAR ZULKARNAIN ALAMSYAH

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2019
PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN
GAGAL GINJAL KRONIS YANG MENJALANI HEMODIALISIS

A. Latar Belakang
Secara global pada tahun 2014 pasien hemodialisa mencapai lebih dari

1,5 juta orang, dan angka kejadian pasien meninggal sekitar 60.000 per tahun

sebelum dilakukan hemodialisis, angka kejadian ini diprediksi akan terus

meningkat seiring dengan peningkatan angka kejadian gagal ginjal kronis

sebanyak 20-25% pada setiap tahunnya. Sementara itu, di Indonesia, pasien

yang menjalani hemodialysis pada tahun 2011 sebanyak 22.304 orang, tahun

2012 sebanyak 24.524 orang, tahun 2013 sebanyak 27.782 orang dan tahun

2014 sebanyak 28.882 orang, setiap tahunnya meningkat 10% dan 60% pasien

hemodialisis adalah pada usia dewasa dan lansia, dimana sebanyak 2.476 pasien

meninggal per tahun (Namawi, 2013; Sari & Hisyam, 2015).

Tindakan Hemodialisis merupakan suatu terapi untuk menggantikan

fungsi ginjal yang rusak akut maupun kronis dengan tujuan mengeluarkan zat

racun dari darah serta mengeluarkan cairan yang berlebih. Faktor psikologis

merupakan masalah utama yang sering muncul seperti cemas, depresi dan stress

(Mahdavi, Gorji, Gorji, Yazdani & Ardebil, 2013).

Penelitian yang dilakukan oleh Macharon et al., (2014) di Libanon, Beirut

terhadap 51 responden, diperoleh data 50% mengalami kecemasan, 45% depresi

dan 5% ide bunuh diri. Menurut penelitian Cukor et al., (2008) di US dari 70

pasien hemodialisis yang dipilih secara acak didapatkan 45,7% mengalami

kecemasan, dan 40% mengalami depresi. Sedangkan menurut penelitian

Mollahadi, Tayyebi, Ebadi dan Daneshmandi (2010) di Teheran, Iran dari 147

orang responden didapatkan 63,9% mengalami kecemasan, 60,5% depresi, dan

51,7% stres. Hasil beberapa penelitian diatas cukup kuat bahwa untuk angka

kejadian dengan masalah kecemasan pada pasien dengan gagal ginjal kronis
masih cukup tinggi dibandingkan dengan masalah psikologis lainnya yaitu depresi

dan stress.

Berbagai macam faktor yang menyebabkan kecemasan pada pasien

hemodialisis diantaranya adalah nyeri pada saat penusukan didaerah fistula,

dorongan seksual yang hilang atau impotensi, komplikasi hemodialisis,

ketergantungan pada orang lain, kesulitan mempertahankan pekerjaan, masalah

keuangan,, gangguan konsep diri, perubahan peran dalam lingkungan keluarga,

adanya perubahan interaksi sosial, bahkan hingga takut akan kematian (Finnegan,

Jennifer & Veronica, 2013; Wang & Chen, 2009).

Tindakan yang dapat diberikan oleh perawat untuk mengatasi kecemasan

pasien dapat dilakukan dengan cara mandiri maupun kolaborasi (Holly, Crosby &

Carol, 2006). Tindakan mandiri yang dapat diberikan kepada pasien oleh perawat

untuk mengatasi kecemasan pasien yang menjalani hemodialisis yaitu dengan

terapi komplementer yaitu teknik relaksasi, aroma theraphy, intervensi pemberian

musik dan hipnoterapi (Mahdavi, Gorji, Yazdani, & Ardebil, 2013).

Penelitian Patimah, Suryani, dan Nuraeni (2015) teknik relaksasi yang

digabungkan dengan bacaan dzikir mampu menimbulkan respon relaksasi

sehingga dapat menurunkan kecemasan. Penelitian Gorji, Davanloo, dan

Heidarigorji (2014) teknik relaksasi benson juga dapat menurunkan kecemasan,

stress dan dapat mengurangi nyeri. Penelitian Anastasia, Bayhakki dan Nauli,

(2015) bahwa pemberian aromaterapi inhalasi lavender setelah lima menit dapat

menurunkan kecemasan yang ditandai dengan detak jantung tidak cepat, pasien

merasa nyaman, dan rileks. Penelitian Fauzi, Lestari, dan Pranowowati, (2016)

hipnoterapi terbukti efektif menurunkan kecemasan pasien gagal ginjal kronis

yang menjalani hemodialisis dengan nilai p value 0.000 (˂ 0.05).

Terapi komplementer lainnya yaitu intervensi dengan pemberian musik.

Intervensi musik yang digunakan untuk pasien yang menjalani hemodialisis


tergantung dari budaya asal pasien, minat, dan keyakinan yang dianut oleh

pasien. Adapun jenis intervensi musik ini lebih banyak musik klasik dan musik

tradisional (Martinez, 2009). Musik klasik telah terbukti bermanfaat untuk

menurunkan kecemasan pasien hemodialisis, namun musik klasik ini masih

terdengar asing bagi sebagian masyarakat Indonesia terutama pada pasien yang

pedesaan.

B. Tujuan
Tujuan dari literatur review ini adalah untuk mengetahui tentang pengaruh terapi

musik terhadap tingkat kecemasan pasien gagal ginjal kronis yang menjalani

hemodialisis berusaha untuk menarik kesimpulan sementara tentang pengaruh

terapi musik terhadap tingkat kecemasan pasien gagal ginjal kronis yang

menjalani hemodialisis.

C. Metode
Pencarian database dilakukan di Medical Literature Analysis and Retrieval

System Online (Medline), the Cumulative Index to Nursing and Allied Health

Literature (CINHAL), PubMed, Google Scholar. Pencarian dilakukan dengan

menggunakan kata kunci seperti Music Effect, Hemodialisys, dan Anxiety

.Literatur yang digunakan pada tulisan ini adalah buku, artikel, hasil penelitian

dan beberapa abstrak penelitian mengenai effect of music to anxiety level dan

hemodialisys yang dipublikasikan pada tahun 2009 sampai 2019. Desain

penelitian kuantitatif maupun kualitatif.

D. Penelitian Terkait
Terdapat beberapa penelitian terkait dengan manfaat terapi musik terhadap tingkat
kecemasan pasien gagal ginjal akut (GGK) yang menjalani hemodialisis adalah
sebagai berikut :
1. Terapi musik sebagai metode intervensi dapat meningkatkan kualitas hidup
pasien dengan dialisis dengan mengurangi kecemasan, depresi, dan respons
psikososial lainnya sebagai akibat dari hemodialisis. Artikel ini menyajikan
studi yang bereksperimen dengan terapi musik selama sesi dialisis untuk
meningkatkan perawatan dan memungkinkan pasien untuk berpartisipasi
dalam program perawatan kesehatan mereka. (Wright, Bohnet, Ream, Ilcyn,
& Milanovich, 2006)
2. Penelitian yang dilakukan oleh Varghese & Joshi pada tahun 2015 tentang
Effect of Music Therapy on Blood Pressure and Anxiety in Haemodialysis
Patient menunjukkan ada pengaruh yang signifikan dari pada efek musik
terhadap tingkat kecemasan pasien selama hemodialisis antara kelompok
eksperimental pada tingkat P <0,05 diterima. Temuan ini didukung oleh Kim
K.B dan Lee M. H. 9 yang melakukan penelitian eksperimental untuk
menentukan efek terapi musik pada kecemasan dan depresi pada pasien
hemodialisis di Seoul, Korea menggunakan kuoesioner preferensi
musik(MPQ), pengukuran kecemasan dan depresi. Hasil penelitan
menunjukkan kelompok eksperimen memiliki nilai kurang kecemasan dari
pada kelompok kontrol (F=8,08, p = 0.008). disimpulkan bahwa terapi musik
dapat diterapkan sebagai metode intervensi keperawatan yang berkontribusi
terhadap peningkatan kualitas hidup dengan mengurangi kecemasan dan
depresi pasien yang menjalani hemodialisis.
3. Sistematik review yang dilakukan oleh Kim, Evangelista, & Park pada tahun
2015 menunjukkan bahwa intervensi dengan cara menggunakan musik efektif
digunakan untuk mengurangi kecemasan pada pasien pada pemeliharaan
hemodialisis (HD). 10 artikel dicari melalui data base elektronik, dan artikel
yang relevan secara sistematis di tinjau. Tujuh studi di analisis untuk
digabungkan dan mengungkapkan ukuran efek menengah (pooled standar
mean [SMD] = 0,76; 95% Cl: 0,55, 0,98). Studi ini menemukan bahwa
intervensi musik efektif mengurangi kecemasan pada pasien pada
pemeliharaan HD.
4. Penelitian dengan judul Influence of Music Therapy on Perceived Stressors
and Anxiety Level of Hemodialysis Patients juga menunjukkan hasil yang
sama dengan penelitian diatas yang dilakukan pada studi pretest – postest
kontrol grup eksperimen yang bertujuan mengidentifikasi pengaruh terapi
musik pada stres dirasakan dan tingkat kecemasan pada pasien hemodialisis.
Metode yg dilakukan adalah mengumpulkan data pasien HD dari rumah sakit
pendidikan Universitas Ataturk di Yakutiye antara Februari dan Maret
didapatkan 100 pasien dialisis. Formulir yang digunakan adalah STAI yang
digunakan untuk mengklasifikasikan tingkat kecemasan. Didapatkan
perbedaan hasil pretest dan post test. Alhasil didapatkan kesimpulan bahwa
terapi musik berpengaruh dalam megurangi tingkat kecemasan dan stress pada
pasien HD (Cantekin & Tan, 2013).
5. Berdasarkan penelitian Muhammad Luqman dengan judul Pengaruh Terapi
Musik Klasik Pada Pasien Hemodialisa Yang Mengalami Kecemasan di
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta menunjukkan hasil uji dengan
paired t-test, diperoleh hasil pre test perlakuan > post test perlakuan. Hal ini
menjelaskan adanya penurunan kecemasan setelah diberikan musik klasik.
Sedangkan pada kelompok kontrol, diperoleh data pre-test < post-test. Hal ini
menunjukkan kecemasan terdapat kenaikan. Pengujian dengan independent t-
test didapatkan Thitung = -5.956 dengan p value = 0.000 , dengan syarat p
value < 0,05, maka terdapat perbedaan antara kelompok perlakuan dan
kontrol. Dari dua pengujian analisis tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
H0 ditolak, maka terdapat pengaruh pemberian terapi musik klasik terhadap
tingkat kecemasan pada pasien hemodialisa di RS PKU Muhammadiyah
Surakarta (Muhammad Luqman Prihananda, Arina Maliya, 2011).
6. Pengaruh pemberian terapi musik juga dilakukan oleh Kurnia sari Yade pada
tahun 2016 dengan judul penelitian Pengaruh Terapi Musik Mozart Terhadap
Ansietas Pada Pasien Hemodialisa Di RSUD DR. Achmad Mochtar
Bukitinggi menunjukkan penelitian sebanyak 64 sampel penelitian di desain
menggunakan quasi Experiment pre dan post test, 32 pasien mendapatkan
terapi musik mozart dan 32 pasien kelompok kontrol dengan jenis kuesioner
HARS untuk menentukan tingkat ansietas klien. Hasil penelitian menunjukkan
penurunan yang signifikan pada kondisi ansietas untuk kelompok intervensi
terapi musik mozart dibanding dengan yang tidak diberikan terapi (P value
<0,05).
BAGAN I
PROSES PENCARIAN RELEVANSI ARTIKEL

Identifikasi artikel yang relevan


dari berbagai database elektronik
(n = 104)

Artikel yang disaring berdasarkan


judul/abstrak (n= 76)

Hasil tidak relevan (n= 44)

Kelayakan artikel teks yang


lengkap (n= 21)

Artikel yang digunakan


(n= 12)
TABEL I
PENELITI SAMPEL METODE HASIL
(Sangam et al., 2015) Sampel yang digunakan pada Metode randomized Hasil penelitian yang dilakukan terhadap
The effect of listening to penelitian ini adalah sejumlah 46 controlled (pretest dan sampel 46 orang yang diantaranya 23 orang
music on vital signs and orang ( 23 orang grup postest) studi eksperimen kelompok kontrol dan 23 orang kelompok
anxiety in hemodialysis eksperimen dan 23 grup intervensi dengan diberikan terapi musik untuk
patients intervensi) mengatasi kecemasan pada kelompok intervensi
menunjukkan terdapat perbedaan yang
signifikan (z=3.821, p=0.000)
(Cantekin & Tan, 2013) Sampel yang digunakan pada Penelitian ini di desain Ketika jenis kelamin, usia, status perkawinan,
The influence of music penelitian ini adalah sejumla 100 dengan metode eksperimen pendidikan, tempat tinggal, tingkat ekonomi,
therapy on perceived orang responden, dimana 50 randomized controlled pretest durasi dialisis, dan pretest skor pasien dalam
stressors and anxiety levels orang kelompok kontrol dan 50 dan postest dengan kelompok eksperimen dan kontrol
of hemodialysis patients orang kelompok intervensi menggunakan musik dibandingkan, tidak ada perbedaan statistik
yang ditemukan antar kelompok dengan p-
value = >0.05
(Muhammad Luqman Sampel yang digunakan pada Jenis penelitian ini adalah Berdasarkan hasil uji dengan paired t-test,
Prihananda, Arina Maliya, penelitian ini berjumlah 30 quasi eksperimen dengan diperoleh hasil pre test perlakuan > post test
2011) orang rancangan non equivalent perlakuan. Hal ini menunjukkan adanya
Effect of classical music control group design pretest penurunan kecemasan setelah diberikan musik
therapy on the anxiety level dan postest dengan klasik.
of hemodialysis patients at menggunakan musik klasik Sedangkan pada kelompok kontrol, diperoleh
the PKU Muhammadiyah yang terdapat dalam Mp3 data pre-test < post-test. Hal ini menunjukkan
Hospital od Surakarta player kecemasan terdapat kenaikan. Pengujian
dengan independent t-test didapatkan Thitung =
-5.956 dengan p value = 0.000 , dengan syarat p
value < 0,05, maka terdapat perbedaan antara
kelompok perlakuan dan kontrol. Dari dua
pengujian analisis tersebut dapat diambil
kesimpulan
bahwa H0 ditolak, maka terdapat pengaruh
pemberian terapi musik klasik terhadap tingkat
kecemasan pada pasien hemodialisa di RS PKU
Muhammadiyah Surakarta
(goleman, daniel; boyatzis, Jumlah sampel dalam penelitian Metode yang dilakukan Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
Richard; Mckee, 2019) ini adalah 54 orang pasien yang dalam penelitian ini adalah peningkatan signifikan dalam tekanan darah
Effects of music Intervention sedang menjalani hemodialisa cross-over pre dan post test, dan denyut nadi dan secara statistik
on Patients undergoing dengan sistem acak pengurangan yang signifikan dalam rasa sakit
Hemodialysis in the bangkok sederhana/ simple random dan kecemasan untuk pasien sebelum
metropolitan administration sampling. memposting kedua musik
hospitals Intervensi (p <0,05) Tidak ada perbedaan yang
signifikan dalam efek ini antara intervensi
musik langsung dan mendengarkan musik.
Keduanya jenis musik intervensi ditemukan
dapat secara signifikan mengurangi tingkat rasa
sakit dan kegelisahan. Dapat diringkas bahwa
kedua jenis intervensi musik dapat digunakan
sesuai dengan persyaratan dan kebutuhan
pasien mengenai anggaran, personel, tempat,
dan fasilitas masing-masing rumah sakit.
(Klien, Ginjal, Bukittinggi, Sample dalam penelitian ini Metode dalam penelitian ini Hasil dari penelitian ini menunjukkan
Experimental, & Kata, 2016) berjumlah 64 orang (32 orang menggunakan quasy penurunan yang bermakna kondisi ansietas
Pengaruh Terapi Musik kelompok kontrol dan 32 orang eksperimental pre and post pada kelompok intervensi yang diberikan terapi
Mozart Terhadap Ansietas kelompok intervensi) test with control group dengan (P value < 0,05).
Pada Pasien Hemodialisa Di dengan istrumen skala HARS
RSUD DR.Achmad Mochtar
Bukittinggi Tahun 201

Anda mungkin juga menyukai