Anda di halaman 1dari 5

Ujian Akhir Semester

Metode Penelitian

Prodi Pendidikan Biologi

Nama : Maria Petrosia Rika Liman

NIM : 2101040075

Semester/Kelas : 5/B

Hari/Tanggal : Rabu, 29 November 2023

Judul Penelitian :

“Identifikasi Jenis-Jenis Makroalga di Perairan Pantai Baobolak Kecamatan Nagawutun


Kabupaten Lembata”

Rumusan Masalah :

1. Apa yang dimaksud dengan morfologi makroalga?


2. Apa saja ciri-ciri morfologi makroalga yang terdapat di perairan pantai baobolak?
3. Apa saja jenis-jenis makroalga yang terdapat di perairan pantai baobolak?
4. Apa saja karakteristik morfologi dari jenis-jenis makroalga yang terdapat di perairan
pantai baobolak?

Kerangka Berpikir :

Belum ada penelitian


Makroalga di Pantai Baobolak masih keanekaragaman makroalga di
belum teridentifikasi Pantai Baobolak

Melakukan observasi lapangan di lokasi lapangan

Melakukan pengambilan data dan pengamatan secara langsung


Mengolah hasil data yang diperoleh dan diidentifikasi berdasarkan
karakter morfologi luar

Menganalisis tingkat keanekaragaman makroalga menggunakan indeks


keanekaragaman Shannon-Wienner

Hasil dari penelitian disajikan dalam bentuk katalog

Katalog dapat digunakan sebagai sumber belajar yang berisi informasi singkat
keanekaragaman makroalga di Pantai Baobolak

Jenis Penelitian :

Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian dan dengan cara deskripsi dan dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.

Jenis Data :

Jenis data ini merupakan jenis data sekunder. Jenis data sekunder adalah jenis data
yang dimana penelitian ini menggunakan bahan data yang bukan berasal dari sumber
pertama, sehingga cendrung menggunakan studi kepustakaan. Pada studi kepustakaan
biasanya untuk penelitian kualitatif, yang mana data dikumpulkan dari suatu lembaga-
lembaga negara yang memiliki pustaka data serupa.

Variabel Penelitian :

Penelitian ini menggunakan variabel tunggal. Variabel tunggal adalah jenis-jenis


makroalga yang terdapat pada tiga titik stasiun yang telah ditentukan dengan metode
purposive sampling. Menurut Sugiyono (2003) purposive sampling adalah cara pengambilan
sampel dengan menetapkan ciri yang sesuai dengan tujuan.
Devinisi Variabel Penelitian :

Adapun definisi variabel pada penelitian ini adalah indeks keragaman yang mengukur
jumlah individu makroalga dengan menggunakan metode line transek dan mengamati
parameter di pantai Baobolak kecamatan Nagawutun Kabupaten Lembata.

Sampling Yang Digunakan :

Sampel pada penelitian ini adalah jenis alga yang terdapat pada 3 titik stasiun dan
pengambilan sampel dilakukan pada saat air surut di pantai Baobolak kecamatan Nagawutun
Kabupaten Lembata.

Gambar Rancangan :

Penelitian ini akan dilakukan di pantai Baobolak dengan rancangan penelitian sebagai
berikut :

1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini dilakukan observasi kembali untuk mendapatkan gambaran kondisi lokasi
penelitian dan menyiapkan alat-alat yang dilakukan.
a. Persiapan alat dan bahan
Menyiapkan alat-alat dan bahan-bahan yang akan digunakan dan memeriksanya
terlebih dahulu sebelum digunakan.
b. Penentuan titik stasiun dilakukan dengan mensurvei terlebih dahulu lokasi
penelitian tersebut. Survei penelitian dilakukan agar peneliti dapat menentukan
titik stasiun pada lokasi. Dalam penelitian ini, peneliti menentukan 3 titik
stasiun. Titik pertama pada substrat berpasir, titik kedua pada zona lamun dan
yang titik ketiga pada substrat berbatu.
Gambar Peta Lokasi Penelitian

Keteranga :

Stasiun I : Selatan

Stasiun II : Tenggara

Stasiun III : Timur

2. Tahap Pelaksanaan
a. Pengambilan sampel makroalga
Pengambilan sampel makroalga dilakukan dengan petak contoh (petak contoh
(plot)) dengan ukuran 1 x 1 m. Lokasi pengambilan sampel dibedakan menjadi 3
stasiun. Penentuan ketiga stasiun tersebut berdasarkan tipe substratnya, yaitu
stasiun I dengan substrat berpasir, stasiun II dengan zona lamun dan stasiun III
dengan substrat berbatu. Pada setiap stasiun terdapat 3 transek, dimana setiap 1
transek dibuat tegak lurus garis pantai ke arah tubir (slot) dengan tali rafia 100
m. Pengambilan sampel dilakukan pada saat surut, dilakukan pengukuran faktor
lingkungan yang meliputi suhu, pH dan tingkat kedalaman air. Pengambilan
sampel dengan menggunakan tangan ataupun pisau untuk memotong maupun
mengambil makroalga, dan dibantu dengan alat snorkelling. Setiap jenis
makroalga yang ditemui didalam plot pengamatan, dimasukkan ke dalam toples,
sampel yang telah diberi label sesuai dengan titik pengamatan lalu dihitung
jumlah koloninya. Dalam pengamatan makroalga, satu koloni dianggap satu
individu, jika satu koloni dari jenis yang sama dipisahkan oleh satu koloni
lainnya maka setiap bagian yang terpisah itu dianggap sebagai satu individu
tersendiri.
b. Identifikasi makroalga
Setelah dilakukan pengambilan sampel, dilanjutkan dengan proses identifikasi.
Sampel dilakukan di lapangan berdasarkan buku identifikasi Seaweed of India
dari Bhavatnat ja et al (2009) dan dari jurnal lainnya. Sampel makroalga
diidentifikasi dengan memperhatikan ciri atau karakter yang ada pada setiap
sampel makroalga.
c. Koleksi dan pengawetan sampel
Pengawetan sampel makroalga dilakukan dengan merendam alga di dalam
toples yang berisi larutan formalin 4 %. Proses ini dilakukan untuk
mengawetkan makroalga.

Analisis Data :

Data hasil penelitian dianalisis secara kualitatif dengan mendeskripsikan ciri


morfologi yakni panjang, lebar, warna, bentuk thallus, holdfast, dan tipe percabangan dari
setiap jenis makroalga yang ditemukan dilokasi penelitian.

Anda mungkin juga menyukai