SPECTROPHOTOMETER UTILIZATION
AS MARINE MICROALGAE CELLS DETECTOR
m_muhaemin@yahoo.com
Registrasi: 14 September 2015; Diterima setelah perbaikan: 16 Oktober 2015;
Disetujui terbit: 29 Desember 2015
ABSTRAK
KATA KUNCI: Densitas optik, kepadatan sel, mikroalga laut, regresi linier.
ABSTRACT
42
Neviaty P Zamani et al.
Penggunaan Spektrofotometer sebagai Pendeteksi
Kepadatan Sel Mikroalga Laut
nilai gradien garis yang terbentuk. Fungsi Kisaran nilai koefisien korelasi adalah -1<
keragaman jenis tersebut diduga r <1. Makin mendekati 1, maka hubungan
berkaitan erat dengan diameter sel sampel antara kedua variabel makin erat dan
yang digunakan. Makin besar diameter sel berkorelasi positif atau bersesuaian (X
maka peluang untuk mengabsorpsi dan membesar, maka Y membesar). Makin
atau memendarkan cahaya makin besar. mendekati -1, maka hubungan antara
Gambar 1 menggambarkan pula kedua variabel makin erat namun
bahwa respon spektral merupakan fungsi berkorelasi negatif atau berkebalikan (X
panjang gelombang () yang digunakan. membesar, maka Y mengecil). Makin
Pada panjang gelombang () yang berbeda mendekati 0, maka hubungan antara
dan jenis fitoplankton yang sama, nilai kedua variabel makin melemah atau
absorbansi menunjukkan kecenderungan bahkan cenderung tidak berkorelasi
adanya perbedaan. Proses pelandaian positif. Koefisien deterministik (R2) dapat
garis hasil interpolasi dapat digunakan untuk memprediksi kesesuaian
menindikasikan hal tersebut. Penambahan penggunaan model dugaan yang
panjang gelombang () akan cenderung digunakan terhadap variasi data yang
menyebabkan penegakan atau pelandaian tersedia. Kisaran nilai koefisien
garis hasil interpolasi tersebut. deterministik adalah 0<R2<1. Makin
Somathilake and Wedagedera (2012) mendekati 1, maka model yang digunakan
menyatakan bahwa respon spektral makin sesuai untuk menjelaskan
fitoplankton secara spesifik dapat keragaman data. Makin mendekati 0, maka
menggambarkan tingkat kesesuaian model dugaan tersebut makin tidak sesuai
penggunaan panjang gelombang () untuk menggambarkan keragaman data.
tertentu. Pelandaian garis hasil interpolasi Kecenderungan perubahan nilai
menunjukkan bahwa hubungan linier yang kepadatan pada setiap perubahan nilai
terbentuk cenderung melemah karena absorbansi dapat digambarkan dengan
perubahan kepadatan sel tidak sebesar menganalisis nilai intersep dan gradien
perubahan nilai absorbansi. Penegakan garis pada model linier sederhana yang
garis interpolasi menunjukkan bahwa terbentuk. Tabel 2 menggambarkan secara
hubungan linier yang terbentuk cenderung detail nilai gradien garis, intersep,
menguat karena perubahan kepadatan sel koefisien korelasi (r), deterministik (R2),
lebih besar dibandingkan perubahan pada dan intersep hasil interpolasi data
nilai absorbansinya. Lebih lanjut Cervino kepadatan sel dan absorbansi
et al (2003) menyatakan bahwa proses spektrofotometer.
penegakan garis hasil interpolasi tersebut Tabel 2 menggambarkan bahwa
bisa saja disebabkan oleh ketidaksesuaian kisaran nilai gradien garis adalah 2.107-
karakteristik spektral alat yang digunakan 7.107. Walaupun nilai gradien garis
untuk mengukur sampel. bervariasi, namun masih menunjukkan
Secara umum Steel and Torrie nilai positif. Hal tersebut mengindikasikan
(1993) menyatakan bahwa hubungan dua bahwa setiap perubahan pada nilai
variabel (dependen dan independen) absorbansi akan direspon dengan
dapat dinyatakan dengan menganalisis kecenderungan perubahan kepadatan sel
koefisien korelasi (r) dan koefisien yang bersesuaian. Sedangkan nilai
deterministik (R2), dan gradien garis intersep dapat dinyatakan sebagai nilai
beserta intersepnya. Koefisien korelasi (r) koreksi ataupun bias data kepadatan
dapat digunakan untuk menggambarkan terhadap nilai absorbansi yang terukur.
keeratan hubungan variabel tersebut. Nilai koefisien deterministik (R2)
bervariasi pada selang 0, 904 0,985 atau
44
Neviaty P Zamani et al.
Penggunaan Spektrofotometer sebagai Pendeteksi
Kepadatan Sel Mikroalga Laut
Tabel 2. Nilai gradien, intersep, koefisien deterministik (R2), dan korelasi (r). Huruf
kecil superscrip yang berbeda pada nilai koefisien korelasi (r) menunjukkan
hasil uji lanjut yang berbeda nyata.
Jenis Mikroalga OD Model Linier R2 r
Nannochloropsis sp. = 550 Y = 6.107X - 63115 0,904 0,951a
= 650 Y = 6.107X - 1.106 0,930 0,964b
= 750 Y = 7.107X - 1.106 0,924 0,961b
Dunaliella sp. = 550 Y = 2.10 X - 37880
7 0,951 0,975a
= 650 Y = 2.107X - 23706 0,983 0,991b
= 750 Y = 2.10 X - 27607
7 0,962 0,981c
Nitzschia sp. = 550 Y = 2.107X - 42803 0,983 0,991a
= 650 Y = 2.10 X - 58900
7 0,985 0,992a
= 750 Y = 3.107X - 49103 0,982 0,991a
45
Neviaty P Zamani et al.
Penggunaan Spektrofotometer sebagai Pendeteksi
Kepadatan Sel Mikroalga Laut
47
Neviaty P Zamani et al.
Penggunaan Spektrofotometer sebagai Pendeteksi
Kepadatan Sel Mikroalga Laut
48