1. Pengertian Vaksin DPT-HB-HIB adalah vaksin untuk memberikan
kekebalan aktif terhada penyakit Dipteri Pertusis Tetanus Vaksin DPT-HB-HiB diberikan pada bayi usia 2 bulan 11 bulan dan usia 18 bulan 24 bulan. 2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pemberian imunisasi DPT-HB-HiB. 3. Kebijakan
4. Referensi 1. Permenkes RI No. 12 tahun 2017 tentang
penyelenggaraan Imunisasi. 2. PMK No. 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian lnfeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 3. Petunjuk Teknis Pelayanan Imunisasi pada Masa Pandemi Covid- 19 Kemenkes RI tahun 2020 4. Modul Pelatihan lmunisasi Bagi Petugas Puskesmas, Kementrian Kesehatan RI, tahun 2013. 5. Prosedur 1. Petugas mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer; 2. Petugas menggunakan APD (Alat Pelindung Diriyang sesuai; 3. Petugas melakukan anamnesa yang terdiri dari :
a. Menanyakan identitas bayi/anak, umur, pelayanan jenis
imunisasi sebelumnya. b. Memastikan usia bayi/anak, apakah termasuk sasaran pelayanan imunisasi bayi usia 2 bulan 11 bulan yaitu DPT- HB-HiB (1-3) atau lanjutan usia 18 bulan-24 bulan untuk pelayanan imunisasi OPT-HB-HiB booster.
4. Petugas melihat keadaan umum bayi/anak.
5. Petugas melakukan penimbangan bayi/anak.
6. Petugas melakukan pengukuran suhu tubuh.
7. Apabila kondisi baik dan tidak ada kontra indikasi,
melakukan langkah selanjutnya.
8. Petugas melakukan konseling tentang manfaat imunisasi DPT-
HB- HiB, cara penyuntikan, kemungkinan reaksi/efek samping setelah penyuntikan.
9. Petugas mempersiapkan posisi yang aman, membersihkan
daerah penyuntikan dengan kapas alkohol atau kapas DTT. Tunggu hingga alkohol mengering.
10. Petugas menyiapkan vaksin, memeriksa tanggal
kadaluarsa dan WM, melakukan penyedotan vaksin dari vial dengan dosis 0,5 cc menggunakan ADS yang tersedia
11. Petugas MEMAKAI SARUMG TANGAN DAN melakukan
penyuntikan pada paha atas secara intra muskuler pada daerah paha anterolateral dengan menekan jarum ke dalam dengan sudut 90o, pastikan jarum tidak masuk ke pembuluh darah (tidak ada darah yang masuk kedalam ADS, apabila terdapat darah segera cabut dan ganti dengan yang baru);
12. Petugas tidak melakukan aspirasi, dorong vaksin masuk,
jarum ditarik keluar, kemudian menekan bekas suntikan dengan kapas kering bila berdarah.
13. Petugas membuang ADS ke dalam safety box tanpa
melakukan recaping, kapas dibuang di tempat sampah medis.
14. Petugas meminta pengantar atau orangtua untuk tidak
meninggalkan tempat imunisasi 30 menit setelah penyuntikan untuk memantau apabila terjadi KIPI.