Anda di halaman 1dari 15

oleh:

Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara


Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan - KLHK
18 OKTOBER 2021
PERATURAN TERKAIT DENGAN SUMBER TIDAK
BERGERAK

• Bab III KEGIATAN PEMBUANGAN EMISI (Pasal 28 - 52)


• Permen LHK No. 01 tahun 2021 tentang PROPER
• Permen LHK mengatur PLTSa, Migas, Pupuk, Pembangkit, Semen, Pembangkatan Dalam
• Kepdal No. 205 tahun 1996 tentang Pedoman Teknis PPUSTB
SKEMA PP NO 22 TAHUN 2021
Standar Teknis Pemenuhan BME

memiliki alat pengendali emisi

menaati Baku Mutu Emisi yang ditetapkan bagi usaha


KEWAJIBAN dan/atau kegiatannya

memenuhi persyaratan teknis pengambilan sampel emisi

memantau mutu udara ambien, konsentrasi emisi secara berkala

melaksanakan pengurangan dan pemanfaatan kembali

memiliki penanggung jawab yang memiliki kompetensi di


bidang perlindungan dan pengelolaan mutu udara

melakukan perhitungan beban emisi

memiliki sistem tanggap darurat pencemaran udara

melaporkan seluruh kewajiban pengendalian pencemaran udara


melalui sistem informasi pelaporan lingkungan hidup
Standar Teknis Pemenuhan BME

membuang emisi secara langsung atau pelepasan


dadakan;
LARANGAN
melakukan pembuangan emisi non-fugitive tidak melalui
cerobong;

menambahkan udara ke cerobong setelah alat pengendali, di


luar dari proses operasi kegiatan; dan/atau

tindakan lain yang dilarang dalam Persetujuan Lingkungan


dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan.
MASUK DALAM
DAFTAR USAHA MEMILIKI
BERLOKASI TIDAK DAN /ATAU TIDAK YA
USAHA DAN/ATAU BAKU STANDAR
KEGIATAN DI WPPMU KEGIATA
NDENGAN MUTU TEKNIS
KELAS 1
DAMPAK EMISIS SPESIFIK
TINGGI

YA YA
TIDAK

KAJIAN TEKNIS

Klasifikasi Baku Lapangan Usaha


Indonesia Dengan Dampak Emisi
Tinggi Lampiran X
76 Jenis Usaha
Untuk PERTAMBANGAN MIGAS
KODE KBLI 06100
Dokumen Pemenuhan Standar Teknis
Pemenuhan BME ... Ps.32
deskripsi
kegiatan;
rencana
pemantauan
lingkungan

rujukan Baku Mutu


Emisi yang Muatan
ditetapkan Menteri;

internalisasi biaya
lingkungan
desain sarana dan
prasarana sistem
pengendalian
Emisi;

Lampiran XII
KAJIAN TEKNIS .. Ps 31
deskripsi prakiraan
kegiatan dampak

rencana

Muatan
rona awal pemantauan
lingkungan lingkungan

desain sarana dan


prasarana sistem internalisasi biaya
pengendalian Emisi lingkungan

Lampiran XI
Hasil pemantauan Emisi
1. Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan memenuhi ketentuan:
wajib Amdal atau UKL-UPL yang a. merupakan Emisi yang
3. Laporan dilengkapi dengan dihasilkan berdasarkan
melakukan kegiatan pembuangan Emisi
dokumen: periode waktu yang
wajib memiliki instalasi pengendali Emisi
a. Perizinan Berusaha; ditetapkan dalam
yang telah mendapatkan SLO.
b. Persetujuan Lingkungan; Persetujuan Teknis dan
c. Persetujuan Teknis; b. diuji oleh laboratorium
2. Untuk mendapatkan SLO penanggung
d. hasil pemantauan Emisi; yang telah mendapat
jawab Usaha dan/atau Kegiatan
e. dokumen kontrol registrasi dari Menteri
menyampaikan laporan telah
jaminan/jaminan kualitas sesuai dengan ketentuan
diselesaikannya pembangunan alat
(quality assurance /quatity peraturan perundang-
pengendali Emisi kepada Menteri,
control) mengenai tata cara uji undangan
gubernur, atau bupati/wali kota sesuai
Emisi; dan
dengan kewenangan penerbitan persetujuan
f. sertifikat registrasi c. Dalam hal Emisi yang dipantau
lingkungan.
laboratorium lingkungan. telah mencapai batas waktu
penanggungjawab Usaha
dan/atau Kegiatan dilarang
membuang Emisi ke udara
ambien sampai mendapatkan
arahan perbaikan atau
Terhadap laporan Menteri, gubernur, atau Dalam pelaksanaan verifikasi :
penerbitan SLO
bupati/wali kota sesuai dengan kewenangannya a. Menteri menugaskan Pejabat pimpinan tinggi madya
melakukan verifikasi paling lama 5 (lima) hari sejak yang membidangi pengendalian pencemaran dan
laporan diterima. kerusakan lingkungan; atau
b. gubernur atau bupati/wali kota menugaskan pejabat
yang membidangi Lingkungan Hidup
Kesesuaian standar teknis meliputi: Untuk memastikan berfungsinya sarana dan
Verifikasi dilakukan untuk:
a. desain sistem instalasi pengelolaan Emisi; prasarana serta terpenuhinya Baku Mutu Emisi
a. memastikan kesesuaian antara standar teknis
b. kapasitas instalisasi pengelolaan Emisi; dilakukan dengan cara:
pemenuhan Baku Mutu Emisi dengan
c. dimensi dan ketinggian cerobong a. a. mengevaluasi parameter operasional
pembangunan sarana dan prasarana
berdasarkan sistem pengendalian Emisi;
pengendalian Pencemaran Udara; dan
d. Persetujuan Teknis atau standar teknis; b. mengevaluasi efisiensi sistem
b. memastikan berfungsinya sarana dan
e. sarana dan prasarana sampling; pengendalian Emisi;
prasarana pengendalian Pencemaran Udara
f. lokasi titik penaatan dengan nama dan titik c. membandingkan hasil uji Emisi paling
serta terpenuhinya Baku Mutu Emisi yang
koordinat; dan lama 2 (dua) bulan terakhir dengan nilai
ditetapkan dalam Persetujuan Teknis
g. lokasi pemantauan kualitas udara ambien Baku Mutu Emisi; dan
dengan nama dan titik koordinat. d. alat pengendali beroperasi normal

Sesuai Pertek HASIL VERIFIKASI PERTEK Tidsk Sesuai Pertek


DISUSUN DLM BERITA ACARA
3 hari 3 hari

TERBIT SLO 1. Perbaikan sarana & prasarana


2. perubahan Persetujuan Teknis dan/atau Persetujuan Lingkungan;
Lampiran XVII 3. jangka waktu perbaikan.

Lampiran XVIII surat penyelesaian


a. dimulainya operasional dan Tidak Memenuhi Arahan
pemenuhan
Perbaikan dilakukan Penegakan
b. pengawasan ketaatan Hukum
dan/atau Kegiatan dalam Sesuai Persetujuan Teknis
Perizinan Berusaha menerbitkan SLO.
Pengunaan Metoda SNI
• Permen LHK No. 01 tahun 2021 tentang PROPER:
Penilaian Pengendalian Pencemaran Udara harus dilengkapi dengan salinan
dokumen:
vmetode pengujian menggunakan Standar Nasional Indonesia (SNI) atau standar
internasional yang setara (berlaku 3 (tiga) tahun setelah ditetapkan)

Aspek Penilaian --> Ketentuan Teknis


vMenggunakan metode pengujian SNI atau metode pengujian lain yang digunakan secara
internasional;
Penggunaan Metoda SNI
• Permen LH No. 03 tahun 2009,
• Permen LHK No.70 tahun 2016,
• Permen LHK No. 19 tahun 2017,
• Permen LHK No. 1 tahun 2019,
• Permen LHK No. 17 tahun 2019,
• Permen LHK 11 tahun 2021
Penggunaan Metoda SNI
Permen LHK No. 15 tahun 2019 ttg BME Kegiatan Pembangkit
• Pasal 15
1. Pemantauan Emisi dengan cara manual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14
ayat (1) wajib:
a. menggunakan metode pemantauan sesuai dengan Standar Nasional
Indonesia; dan
b. dilakukan oleh laboratorium yang sudah memiliki identitas registrasi dari
Menteri.
2. Dalam hal metode pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
belum ditetapkan dalam Standar Nasional Indonesia, dapat menggunakan
metode lain yang setara dan tervalidasi.
Evaluasi Data Hasil Pengujian Laboratorium
Pelaporan hasil pengujian yang disampaikan oleh perusahaan berupa lembar
hasil pengujian terhadap sumber emisi kedalam SISPEK:
• Terdapat laboratorium belum mempergunakan metoda SNI dalam pengujian
emisi cerobong kegiatan perusahaan
• Pengambilan samping secara isokinetik belum memenuhi kaidah yang
ditetapkan, sbb
a. tidak memenuhi ketentuan yang ada dalam lampiran Permen LHK yaitu Laporan
Hasil Pemantauan Emisi Secara Manual meliputi identitas sumber emisi, hasil
pemantauan, pengukuran isokinetik untuk partikulat
b. satu lubang sampling memiliki nilai isokinetik
c. tidak mencantumkan jumlah travers point
d. tidak menghitung konsentrasi terkoreksi untuk kegiatan yang telah dipersyaratkan
e. penggunaan baku mutu emisi yang salah
Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara
Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Gedung B lt 3, Jl. DI Panjaitan Kav 24 - Jakarta

Anda mungkin juga menyukai