Anda di halaman 1dari 3

Nama : Wian Sanjaya

NIM : 00000079966

Kode Mata Kuliah : UM152

Kelas :W

1. Jelaskan tiga dimensi manusia yaitu sebagai makhluk berbadan, berjiwa, dan ber-roh serta
hubungannya satu dengan yang lain!

Jawab :

- Manusia sebagai makhluk berbadan : Manusia menunjukan eksistensinya (keberadaannya).


Dengan ketubuhannya manusia menjadi real (nyata). Dengan tubuhnya manusia menjadi
terbatas dalam ruang dan waktu. Dalam tubuh manusia teradapat naluri dan nafsu-nafsu
sebagaimana dalam dunia binatang.
- Manusia sebagai makhluk berjiwa : Manusia mencakup akal budi, kehendak dan afeksi
(perasaan). Berkat akal budinya, manusia memiliki kesadaran akan dirinya dan manusia bias
menyadari bahwa eksistensinya berbeda dari pada yang lain.
- Manusia sebagai makhkluk ber-roh : Roh mengatasi keterbatasan kebutuhan manusia dan
juga mengarahkan manusia kepada Yang Tak Terbatas (Hyang Ilahi). Roh mengarahkan
manusia kepada kebaikan, kebenaran, kasih, dan keabadian.
- Hubungan dari ketiganya merupakan suatu bentuk kerja sama untuk membentuk manusia
sebagai makhkluk yang unik dan ketiganya bekerja secara seimbang dan harmonis,
membuat manusia merasa lebih sehat, bahagia dan hidupnya bermakna .

2. Apakah orang tersebut telah melaksanakan tanggung jawab sosialnya sebagai orang
beragama yaitu membangun kesejahteraan bersama?Jelaskan!

Jawab :

Tidak, karena jika dia benar-benar beriman dan memiliki akal budi yang baik dia tidak akan
melakukan korupsi. Dalam kasus ini orang tersebut hanya menggunakan agama sebagai sampul
dari dirinya untuk mengambarkan bahwa dia melakukan hal tersebut karena dia mungkin keliru
utnuk melakukan korupsi, kejadian yang sebenarnya mungkin dia menyadari bahwa hal yang
dilakukan nya adalah hal yang salah dan dia melakukan nya dengan sengaja dan juga
mementingkan kepentingan atau keuntungan pribadi, padahal uang yang dia korupsi bisa saja
untuk kesejahteraan bersama. Jika kita melihat dari aspek manusia sebagai mahkluk berjiwa
yang memiki akal budi dan juga perasaan, mengapa saya mengatakan demikian? Karena dia
tidak memikirkan perasaan orang lain yang dirugikan oleh tindakannya dan juga dia tidak berfikir
kedepannya uang yang ia korupsi mungkin sangat berguna untuk kesejahteraan bersama.
3. Dengan mengacu pada konsep kebebasan manusia, apakah tindak kekerasan yang dilakukan
Mario merupakan bentuk kebebasan manusia? Jelaskan!

Jawab :

Termasuk dalam kebebasan manusia, karena dalam kebebasan eksistensial yang terdiri dari
kebebasan jasmani dan kebebasan berpikir, hal tersebut tidak termasuk dalam kebebasan
eksistensial. Kebebasan eksistensial mengutamakan orang untuk bepikir terlebih dahulu baru
bertindak sedangkan kejadian diatas malah sebaliknya bertindak seenaknya lalu baru berpikir
(berpikir agar bisa selamat dari jeratan hukum). Untuk itu sebelum kejadian atau agar kejadian
ini tidak terulang kembali perlu adanya pembatasan kebebasan yang dapat mengatasi hal-hal
seperti diatas, maka oleh dari itu harus adanya pembatasan normative yang berawal dari
keluarga, dan jika memnag dari keluarga dirasa kurang mampu untuk melakukan pembatasan
normatif itu di lembaga-lembaga pemasyarakatan atau pihak berwajib. Dan ini juga termasuk
kedalam kebebasan sosial yaitu kebebasan yang kita terima dari masyarakat, wajib kita isi
dengan mewujudkan nilai-nilai hidup. Sebaliknya bila kita tidak melaksanakan nilai-nilai
tersebut, kita harus mempertanggungjawabkannya di hadapan Hyang Ilahi, sesama, dan suara
hati kita. Tanggung jawab dalam konteks ini berarti memberi penjelasan atas suatu perbuatan
dan siap menanggung konsekuensi dari tindakan yang dilakukan.

4. a. Ketika terjadi kehamilan sebelum nikah, Angga dan kekasihnya memiliki pandangan yang
berbeda secara moral. Angga ingin bertanggung jawab dan mempertahankan si janin,
sedangkan kekasihnya justru mau menggugurkannya. Menurut Anda, siapakah yang lebih
mengikuti Hati Nurani: Angga atau kekasihnya? Jelaskan pendapatmu dengan alasan yang
tepat!

Jawab :
Menurut saya Angga sudah benar karena mengikuti hati nurani nya yang dimana dia berpikir
bahwa dia yang melakukan itu dan dia ingin bertanggung jawab atas tindakanya itu. Tidak lepas
juga mungkin Angga berpikir bahwa janin itu layak untuk terus hidup walaupun kedepannya
akan merusak masa depan dari Angga dan juga kekasihnya. Dilain sisi kekasihnya memikirkan
masa depan nya dimana pada saat kejadian itu kekasihnya merupakan seorang mahasiswi
semester 5, dia pasti akan memikirkan masalah masa depannya dan rasa malunya terhadap
kejadian yang dia hadapi pada waktu itu, dan dia dipastikan punya hati nurani tetapi tidak
dianggap oleh kekasihnya Angga karena ke egoisan semata karena hal-hal yang saya sebutkan
tadi.

b. Akhirnya, Angga dan kekasihnya memutuskan untuk merawat bayinya. Menurut Anda,
apakah keputusan mereka benar jika dilihat dari Suara Hati? Berilah penjelasan dan alasannya!

Jawab :
Menurut saya benar, walaupun di awal terjadi konflik dimana Angga ingin bertanggung jawab
atas janin yang dikandung oleh kekasihnya dan kekasihnya yang justru ingin menggugurkannya,
pada akhirnya kekasihnya akan mengikuti hati nurani dan juga dari hati nurani tersebut akan
terdengar suara hati yang gelisah saat sang kekasih mencoba untuk menggugurkan kandungan
tersebut. Dan Angga yang dari awal sudah mengikuti hati nurani dan suara hatinya dimana hati
nurani nya berkata untuk bertanggung jawab dan suara hatinya mengatakan untuk tetap
membiarkan janin itu hidup. Mengapa saya mengatakan demikian? Banyak kasus yang sama
diluar sana hanya saja kebanyakan pelaku (laki-laki) banyak yang memaksa perempuannya
untuk menggugurkan kandungannya dengan alasan yang bervariatif agar pelaku tidak
bertanggung jawab atau lari dari perbuatannya.

Anda mungkin juga menyukai