Anda di halaman 1dari 6

Tinjauan Aliran Naturalisme Terhadap Karya Allah melalui ilmu pengetahuan, teknologi

Informasi dan implikasinya bagi peserta didik kelas VIII SMP


Stephanus Merang
@nustepbil@gmail.com

Abstract

This paper discusses the philosophy of education of the naturalism school which is a school that
believes in the existence of good innate and also mileu this school of education philosophy views
that school is the main thing that will develop the learning process of each student to be able to
find and develop his personality according to his characteristics. If working through science and
information technology, namely giving humans wisdom and good sense and human obligation as
a noble creation is to develop the knowledge that has been bestowed to glorify God.

Keywords : naturalism, school, science and information technology, God works

Abstrak
Tulisan ini membahas tentang filsafat pendidikan aliran naturalism, yang merupakan aliran yang
meyakini adanya pembawaan yang baik dan juga milieu (lingkugan). Aliran filsafat pendidikan
ini memandang bahwa sekolah merupakan hal utama yang akan mengembangkan proses belajar
tiap peserta didik untuk dapat menemukan dan mengembangkan kepribadiannya sesuai dengan
karakteristiknya. Allah berkarya melalui Ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yaitu
memberikan manusia hikmat dan akal budi yang baik dan kewajiban manusia sebagai ciptaan
yang mulia adalah mengembangkannya pengetahuan yang telah dianugerahkan untuk memuliaan
Allah.
Kata kunci : Naturalisme, Sekolah, ilmu pengetahuan dan tenologi informasi, Allah
berkarya

Pendahuluan :
Dalam kehidupan manusia sejak semula Allah telah menganugerahi manusia akal budi, ilmu
pengetahuan itu artinya ilmu pengetahuan sudah ada sejak manusia diciptakan. Namun, ketika
manusia sudah jatuh kedalam dosa manusia sudah menjadi rusak. Aliran naturalisme
memandang bahwa anak diciptakan oleh Pencipta dengan baik dan ketika anak berada
dilingkungan ia menjadi buruk ( Gusti Ayu, R t., 2022). Rousseau berkata bahwa“ semua adalah
baik dari sang Pencipta, namun semua menjadi buruk ditangan manusia” itu berarti bahwa
seorang anak berada ditangan Penciptanya yang tidak lain adalah keluarganya yang menjadi guru
utamanya agar menjadi orang yang baik dan sekolah adalah lingkungan kedua dimana anak
dapat bergaul bebas dengan teman-temanya tetapi ia harus bisa menjaga pergaulannya seperti
yang dikatakan dalam kitab Amsal bahwa “Pergaulan yang buruk merusak kebiasan yang baik”.
Penting sekali bagi anak untuk diajarkan tentang menjaga pergaulan apalagi dalam
perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju. Dalam bidang pendidikan,
perkembangan IPTEK adalah sebuah karya Allah bagi manusia dan ketika manusia itu tidak
mengunakan atau mengembengakan IPTEK secara benar itu berarti karena pengaruhi oleh
lingkungannya. Manusia diciptakan dan ditempatkan di atas semua mahkluk, karena memiliki
kelebihan yaitu berpikir atau berakal budi mulia. Begitupun peserta didik disekolah pastinya
memiliki kemampuan mampu berfikir yang baik dan kreatif. Namun jika anak tidak mengunakan
akal budinya dengan baik bagaimana ia bisa mengikuti perkembangan zaman dengan bijaksana.
Seiringnya perkembangan zaman yang semakin maju terdapat banyak kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi informasi mulai dari aspek pengetahuan yang semakin luas dan
teknologi informasi seperti elektronik yang semakin modern dan tentunya kemajuan ini bisa saja
menimbulkan dampak positif dan bisa juga negatif, dampak positifnya adalah dengan adanya
teknologi seperti internet membuat manusia bisa berkomunikasi dengan jarak jauh dengan
mengunakan alat elektronik seperti handphone, leptop dan computer dan media lainya sedangkan
dampak negatif adalah ketika teknologi itu disalahgunakan oleh manusia seperti mencari atau
melihat hal-hal yang tidak baik melalui alat elektronik yang ada disekitar mereka termasuk juga
ketika manusia tidak mau mengembangkan pengetahuanya dan teknologi disekitar. Karenanya
ketika manusia tidak mau mengembangkan IPTEK berarti sudah akan ketinggalan zaman
pastinya menujukkan bahwa ia seorang tidak tahu mensyukuri karya Allah.
Berdasarkan masalah diatas, maka penulis akan focusm pada “Karya Allah melalui
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang ada disekitar dengan tujuan
bahwa segala sesuatu yang tidak bermafaat diubah menjadi sesuatu yang menghasilkan sesuatu
yang bermanfaat baik bagi peserta didik, guru, maupun bagi masyarakat dan untuk kemuliaan
Tuhan. karena itu adalah sebuah keharusan manusia sebagai ciptaan-Nya yaitu mempergunakan
ilmu pengetahuan dan teknologi dengan baik dan benar. Sebagai Akibat dari kemajuan teknologi
dan informasi ini dimanfaatkan dengan benar maka akan banyak membawa dampak yang sangat
signifikan bagi manusia. Melihat kemajuan teknologi dan informasi yang semakin maju ini
manusia diharapkan untuk mengembangkan IPTEK dengan bijaksana dan memuliakan Allah.
Karenanya Allah telah berkarya melalui IPTEK dan patutlah manusia sebagai ciptaan yang
mulia mensyukuri karya Allah tersebut. Dalam bidang pendidikan, teknologi dan infomasi
tentunya membuat proses belajar mengajar menjadi lebih mudah dan memberikan banyak sekali
kemajuan yang positif.
Berdasarkan hasil penelitian Fitri Mulani dan Nur Haliza bahwa perkembangan teknologi selain
memberikan dampak yang positif disisi lain juga memberikan dampak yang negatif karena akibat
penyalagunaannya IPTEK seperti terjadi plagiaritas, terancam kerahasiaan alat tes dan
memanfaatkan teknologi untuk mencari atau melihat hal-hal yang tidak baik.( Mulyani, F., &
Haliza,H. 2021). Penyalagunaan teknologi terjadi pada umum karena manusia tidak bijak dalam
mengunakan dan mengembangkan teknologi dalam kehidupannya. Demikian hal nya dengan
IPTEK ini bahwa pada awalnya Allah berkarya kepada manusia melalui IPTEK ini untuk hal
yang baik yang membuat manusia mensyukuri karya Allah tersebut namun hal baik itu berubah
menjadi tidak baik karena manusia dipengaruhi oleh lingkungan yang kurang baik sehingga
IPTEK tidak dimanfaatkan dengan baik.
Metode penelitian
Metode penelitian dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Dengan teknik
pengumpulan data pada kajian pustaka dari buku, berita dan jurnal, mengenai pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi disekitar dengan analisis internet yang membahas pandangan
aliran filsafat pendidikan Naturalisme terhadap karya Allah melalui IPTEK pada peserta didik
kelas VIII SMP.

Hasil Pembahasan
A. Aliran naturalisme memandang pengembangan IPTEK
Aliran pendidikan naturalisme merupakan aliran yang memfokuskan pada pembawaan yang baik
dan lingkungan (milleu). Dari sejarah peradaban manusia memperlihatkan kepada kita bahwa
perkembangan teknologi selalu selaras dengan ilmu pengetahuan yang terus berkembang. Ilmu
pengetahuan ini tentunya adalah karya Allah bagi ciptaan-Nya dengan demikian seharusnya
manusia dapat mensyukuri karya Allah tersebut yaitu dengan mengembangkannya untuk
kemuliaan-Nya. Ilmu pengetahuan muncul sebagai akibat dari aktivitas untuk memenuhi
kebutuhan manusia, baik kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohani. Tujuan utama
pengembangan IPTEK adalah perubahan kehidupan masa depan manusia yang lebih baik,
mudah, dan cepat serta menunjukkan tingkat kemajuan berpikir dan berkreasi. Manusia disebut
sebagai ciptaan Allah yang mulia yang dianugerahi akal budi, pikiran, dan perasaan. Sebagai
pencipta alam semesta, Allah sendiri adalah pendorong dan pemrakarsa lahirnya ilmu
pengetahuan dan teknologi informasi, oleh karena itu, manusia memiliki daya cipta ilmu
pengetahuan dan teknologi informasi karena manusia diciptakan segambar dan serupa dengan
Allah serta memiliki akal budi (Christina metallica, s., 2021). Berdasarkan aliran naturalisme,
Rousseau mengatakan bahwa manusia pada dasarnya adalah baik dan ketika manusia berada
dilingkungan ia menjadi tidak baik.(Rousseau,.) Jadi dasar pengembangan IPTEK ini yaitu
bahwa ketika Allah memberikan manusia akal budi, pengetahuan dan kebebasan untuk
mengembangkan pengetahuanya. Kenyataan bahwa sering kali manusia salah mengunakan atau
pengetahuanya khsusnya dalam mengunakan teknologi elektronik. Dalam pendidikan peserta
didik.
Penjelasan Alkitab, Keberadaan IPTEK sudah ada sejak awal kehidupan manusia pertama.
Manusia merupakan ciptaan terakhir, ketika Allah menciptakan langit dan bumi serta segala
isinya (kej 1), Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Kejadian 1:27) hal ini berarti
manusia disebut sebagai ciptaan Allah yang mulia yang dianugerahi akal budi, pikiran, dan
perasaan. Sebagai pencipta alam semesta, Allah sendiri adalah pendorong dan pemrakarsa
lahirnya IPTEK, oleh karena itu, manusia memiliki daya cipta IPTEK karena manusia diciptakan
segambar dan serupa dengan Allah serta memiliki akal budi. Kitab Amsal mengingatkan kita
bahwa sumber ilmu pengetahuan dan teknologi berasal dari Allah, oleh karena itu haruslah kita
mempergunakan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan baik dan benar. Kitab Amsal 1:5
mengatakan: “Baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang
berpengertian memperoleh bahan pertimbangan.” Ayat ini hendak mengatakan bahwa Allah
menghendaki manusia agar mengembangkan diri, menambah ilmu, serta memiliki pengertian
dengan memanfaatkan IPTEK secara baik dan tepat.
Penyelagunaan IPTEK :
Saat manusia jatuh dalam dosa, akal budi manusia pun telah dikuasai oleh dosa, hal ini dapat
dilihat misalnya dalam Kejadian 4:22-24 dimana hasil industri besi dan tembaga akhirnya
disalahgunakan untuk membunuh. Demikian pula misalnya dalam Kejadian 11:1-9, manusia
menggunakan teknologi untuk membangun suatu menara yang tinggi. Namun pembangunan
menara Babel tersebut dilandasi oleh kesombongan dan ketidaktaatan terhadap perintah Allah,
sehingga Allah kemudian menggagalkannya dengan mengacaukan bahasa mereka.
IPTEK digunakan dengan benar :
Disisi lain kita melihat bagaimana Nuh, dalam keataatannya kepada Allah, ia dengan
kemampuan akal yang dimilikinya berhasil membuat sebuah kapal untuk menyelamatkan dia dan
keluarganya dari ancaman air bah (Kejadian 6:9-22) Tidak dapat dipungkiri saat manusia jatuh
dalam dosa, Allah memerintahkan Nuh membuat kapal untuk menyelamatkan Nuh berserta
keluarganya dari kebinasaan akibat air bah, serta menyelamatkan dari rusaknya moral dunia pada
waktu itu. Adapun dimensi atau ukuran ruang dalam kapal ataupun bahan yang akan digunakan
ditentukan oleh Allah sendiri. Allah menentukan bahan kapal dibuat dari kayu gofir dan ukuran
kapal yang akan dibuat panjangnya 300 hasta, lebarnya 50 hasta, dan tingginya 30 hasta.
Hal yang perlu diingat dalam mengembangkan IPTEK :
Kitab Amsal 1:5 mengatakan: “Baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan
baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan.” Ayat ini hendak
mengatakan bahwa Allah menghendaki manusia agar mengembangkan diri, menambah ilmu,
serta memiliki pengertian dengan memanfaatkan IPTEK secara baik dan tepat.
Penerapannya bagi peserta didik :
Sebagai ciptaan Allah yang istemewa, kita harus mengembangkan apa yang telah berikan bagi
kita melalui karya-karya-Nya yaitu IPTEK. Dimulai dari lingkungkan sekitar kita, Allah mau
kita mengunakan IPTEK itu dengan dan hendaknya harus memuliakan-Nya. Sebagai wujud
syukur kita terhadap karya Allah melalui IPTEK, hendaknya kita sebagai ciptaan-Nya dapat
mengembangkan IPTEK dengan benar. Allah berkarya dengan sangat sempurna sehingga dapat
memberikan manusia akal budi yang baik dan tentunya Dia mau kita mengembangkanya untuk
memuliakan-Nya. Dalam aliran naturalisme, lingkungan alam menjadi lingkungan pembelajaran
yang paling ideal. Peserta didik juga lebih memilih untuk belajar dan bermain di luar ruangan
daripada di dalam ruangan. Lingkungan luar meny ediakan banyak kesempatan bagi anak-anak
untuk melakukan aktivitas guna untuk memperkuat rasa tanggung jawab dalam memanfaatkan
IPTEK disekitarnya dengan baik dan benar.
Referensi
Pardomuan Nuali Josip Mario Sinambela. Teori belajar dan aliran-aliran pendidikan, Sada
Karunia Pustakan. 2022.
Blog. Technology pengertian Internet : sejarah, manfaat dan dampak negatifnya.
Christina Metallica Samosir, Pusat kurikulum dan pembukuan. Pendidikan Agama Kristen dan
budi pekerti, Tahun 2021.
Mulyanni, F., & Haliza2, Analasis Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologio dalam
Pendidikan. Jurnal pendidikan dan Konseling, 3, 1. Tahun 2021.
https://doi.org/10.31004/jpdk.v3i1.83
Noh Ibrahim Boiliu. Filsafat pendidikan Kristen: Jakarta, UKI press. 2017.

Anda mungkin juga menyukai