Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan sifat kasih dan sayang-Nya, sehingga penulis dapat menyusunmodul mata
pelajaran “Tafsir Hadits” untuk Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Al-
Multazam. Shalawat beserta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad saw,
beserta keluarganya, para sahabatnya, serta pengikut-pengikut setianya.
Buku iini disusun sebagai modul pelajaran Tafsir Hadits untuk para santri SMPIT Al-
Multazam. Besar harapan semoga modul ini dapat bermanfaat khususnya bagi santri Al-
Multazam dan umumnya bagi semua masyarakat yang membaca dan mempelajari modul ini
serta hadirnya modul ini akan mempermudah bagi pengajar dalam proses belajar mengajar di
sekolah.
Akhirnya, sesuai dengan kata pepatah “tak ada gading yang tak retak” dan “Man Jadda
Wa Jada”, kami mengharapkan saran dan kritik khususnya dari teman seprofesi
Ustadz/Ustadzah. Kebenaran dan kesempurnaan hanya hanyalah milik Allah SWT.Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada penerbit yang telah bersedia menerbitkan modul ini.
Penyusun,
Materi Halaman
Standar Kompetensi
3.1 Menjelaskan tafsir surat Al-Humazah
4.1 Menyajikan isi kandungan surat Al-Humazah
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi surat Al-Humazah, santri dapat:
1. Membaca dengan baik dan benar surat Al-Humazah.
2. Menterjemahkan dengan benar.
3. Menghafal surat beserta terjemahnya dengan lancar.
4. Menjelaskan tafsir surat Al-Humazah.
5. Menyalin surat Al-Humazah dengan baik dan benar.
Kisah Inspiratif
Surat Al-Humazah
Iftitah
1. Ajaklah siswa untuk membaca dan mengamati gambar yang di sajikan.
2. Selama pelajaran berlangsung, ajaklah siswa untuk terlibat secara aktif, motivasilah mereka
dengan berbagai pertanyaan seputar tema dan berilah kesempatan kepada siswa untuk
mengutarakan pengalamannya berkaitan dengan tema yang akan disampaikan.
3. Guru menjelaskan dengan metode interaktif untuk memotivasi keaktifan siswa.
Materi Pembelajaran
1 Surat Al-Humazah
Al-Humazah artinya pengumpat. Surat ini terdiri dari sembilan ayat,termasuk golongan surat
Makiyyah karena di turunkan sebelum Rasulullah saw hijrah ke Madinah. Di surat ini Allah
mengancam orang yang suka mencela, menghina, dan mengadu domba. Dia akan disiksa
dengan neraka yang tertutup dari segala penjuru.
صورة اهلمزة
: معاني الكلمات
kecelakaan atau siksaan ْ عَرَاب: ٌَِْٜٚ
Yang menyebarkan 'aib dengan ucapan (ghibah) ِٔ٘ٔيَٛبُ ايٖٓاعَ بٔكِٝٔعَٜ ٟٔ اَيَّر: ْ٠ََُُٖص
Yang menyebarkan 'aib dengan perbuatan ًََُٔ٘ٔبُ ايٖٓاعَ بٔعِٝٔعَٜ ٟٔ اَيَّر: ْ٠َيَُُص
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Utsman dan Umar ra berkata: “Masih segar
terdengar di telinga kami bahwa ayat ini (S. 104: 1,2) turun berkenaan dengan Ubay bin Khalaf
seorang tokoh quraisy yang kaya raya yang selalu mengejek dan menghina Rasulullah saw
dengan kekayaannya.
( diriwayatkan oleh Abi Hatim yang bersumber dari as-Suddi)
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa ayat ini (S. 104: 1, 2, 3) turun berkenaan dengan al-
Akhnas bin Syariq yang selalu mengejek dan mengumpat orang. Ayat ini turun berkenaan
sebagai teguran terhadap perbuatan seperti itu.
( diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari as-Suddi )
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa ayat ini (S. 104: 1-3) turun berkenaan dengan
jamil bin amir al-jumbi seorang tokoh musyrik yang selalu mengejek dan menghina orang.
( diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari seorang suku Riqqah )
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa Umayyah bin Khalaf selalu mencela dan
menghina Rasulullah saw apabila berjumpa dengannya. Maka Allah menurunkan ayat ini (S.
104: Sampai akhir surat) sebagai ancaman siksa yang sangat dahsyat terhadap orang-orang
yang mempunyai anggapan dan berbuat seperti itu.
( diriwayatkan oleh Ibnu Mundzir yang bersumber dari Ibnu Ishaq )
Penjelasan :
Kecelakaan besar yang tidak bisa diukur dahsyatnya. Setiap pengumpat dan pencela tidak
tahu hakikatnya, yakni setiap orang yang merusak kehormatan orang lain, tidak menghormati
mereka, menghina amal perbuatan mereka, dan menyakiti mereka sementara ia sendiri
menikmati perbuatan tersebut. Yang membuatnya melakukan hal itu karena rasa bangganya
terhadap dirinya sendiri dan ketertipuannya atas harta yang dihitung-hitungnya berkali-kali, ia
senang sekali menghitung-hitungnya. Ia mengira bahwa harta itu memberi jaminan
Ringkasan:
Kecelakaan bagi orang yang menyebarkan 'aib seseorang baik dengan ucapannya maupun
dengan perbuatannya, dan yang mengumpulkan harta sehingga dia menyangka bahwa
hartanya dapat mengekalkannya, tidak akan mati, tidak ada yang menandinginya; maka
sesungguhnya dia akan dilemparkan ke dalam api neraka (Huthamah) yang menyala-nyala pada
hari kiamat, yang panas apinya menjulang sampai ke hati. Dan pintu-pintu neraka dikunci rapat
untuknya, dia tidak akan keluar dari tempat itu (selama-lamanya).
Salinlah surat Al-Humazah di atas beserta artinya ke dalam kolom di bawah ini
dengan rapi, jelas dan benar !
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
Nilai
b. Tugas
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut secara jujur dengan memberi tanda (√) pada
kolom yang sesuai!
Kadang- Tidak
No Pertanyaan Selalu
kadang pernah
1 Apakah kamu pernah menghina dan mencela
seseorang?
2 Apakah kamu merasa senang melihat orang lain
dihina?
3 Apakah kamu merasa bersalah dan menyesal ketika
sudah menghina dan mencela seseorang?
4 Apakah kamu langsung meminta maaf?
5 Apakah kamu takut masuk neraka?
b. Langkah-langkah
Bagilah kelasmu menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok terdiri
atas 4- 6 orang.
Masing-masing kelompok menyebutkan lima contoh kerugian terhadap sifat
mencela dan menghina.
Bandingkanlah contoh-contoh yang telah kamu buat dengan contoh-contoh yang
dibuat oleh kelompok lain. Diskusikanlah hal tersebut!
---oo0oo---
"Orang itu bisa dikatakan Muslim jika orang lain sudah selamat dari (kejahatan) lisan dan tangannya."
a. hati c. menjulang
b. menghancurkan d. sampai
II Essay !
1. Jelaskan asbabun nuzul surat Al-Humazah !
2. Mengapa sebagai seorang muslim tidak boleh saling menghina dan mencela ? jelaskan !
3. Tulis ayat ketiga dari surat Al-Humazah dan terjemahnya!
4. Jelaskan sifat dari neraka Huthomah !
5. Apa hikmah yang dapat kamu ambil dari surat Al-Humazah ?
Faedah yang dapat di ambil dari surat ini : 1. peringatan akidah tentang kebangkitan dan
balasan. 2. peringatan dari ghibah ( membicarakan aib orang lain) dan namimah ( adu
domba). 3. menerangkan tercelanya orang – orang yang terfitnah oleh harta dan ta’jub
padanya. 4. Penjelasan tentang dahsyat dan sangat buruknya azab neraka. 5. kehinaan,
azab dan kebinasaan bagi setiap penggibah, pencela, penikam harga diri orang, dan yang
bakhil dengan hartanya.
(dikutip dari buku Ad Durusil Muhimmah Li Ammati Ummah, Cahaya Tauhid press )
Dari Abu Hurairah r.a, bahwa Rasulullah bersabda, “Ghibah adalah kamu menyebutkan
sesuatu yang tidak disukai oleh temanmu tentang dia.” Kemudian Rasul ditanya,
“Bagaimana jika yang kuucapkan itu memang betul ada pada temanku itu?” Rasul
menjawab, “Jika memang benar demikian, berarti kamu telah mengumpatnya. Namun jika
apa yang dikatakan itu tidak benar, berarti kamu telah memfitnahnya.” (HR. Muslim).Jelas,
perbuatan ini sangat dibenci Allah, sehingga Allah mengancam orang yang seperti itu,
sebagaimana yang dapat ditemukan dalam firman-Nya:Kecelakaanlah bagi setiap
pengumpat lagi penyela. (QS. al-Humazah [104]: 1)[ii]Sedangkan siksaan yang lebih
jelasnya lagi, diterangkan dalam hadits berikut ini : Dari Anas r.a berkata : Rasulullah SAW
bersabda: “Pada suatu malam, Ketika aku dimi’rajkan, kulewati suatu kaum yang
mempunyai kuku dari tembaga, mencakari muka dan dadanya. Aku bertanya “Siapakah
mereka itu wahai Jibril? Ia menjawab, mereka adalah orang-orang yang suka mengumpat
dan mencela kehormatan orang lain. (HR. Abu Dawud).Sedangkan apabila seorang hamba,
ingin bertaubat dari kebiasaan buruknya itu, adalah dengan menyesali dan bertaubat atas
apa yang telah dilakukannya. Kemudian, meminta pembebasan dari orang yang telah
digunjingnya agar ia mau memaafkannya. Diriwatkan Anas bin Malik, bahwa Rasulullah
Saw., bersabda : “Pembebasan dari orang yang engkau gunjing adalah dengan memohon
maaf kepadanya.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi Hadits ke-8, santri dapat:
1. Membaca dengan baik dan benar Hadits ke-8.
2. Menterjemahkan dengan benar.
3. Menghafal hadits beserta terjemahnya dengan lancar.
4. Menjelaskan Hadits ke-8.
5. Menyalin Hadits ke-8 dengan baik dan benar.
Kisah Inspiratif
Iya, istri dari Raja itu telah meninggal. Dia berada dalam kenikmatan yang besar, yaitu surga
Allah Swt. Asiyah telah kembali kepada Tuhannya, dan kebaikan senantiasa ada padanya.
Hadits ke-8
Iftitah
1. Ajaklah siswa untuk membaca dan menyimak materi yang di sajikan.
2. Selama pelajaran berlangsung, ajaklah siswa untuk terlibat secara aktif, motivasilah mereka dengan
berbagai pertanyaan seputar tema dan berilah kesempatan kepada siswa untuk mengutarakan
pengalamannya berkaitan dengan tema yang akan disampaikan.
3. Guru menjelaskan dengan metode interaktif untuk memotivasi keaktifan siswa.
Materi Pembelajaran
2 Hadits ke-8
A. Membaca Hadits
Dari Ibnu Umar ra. berkata, Rasulullah saw bersabda: “Aku di perintah memerangi manusia
hingga mereka bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah,
melaksanakan shala dan, mengeluarkan zakat. Apabila mereka telah melakukan itu berarti
telah melindungi darah dan harta mereka kecuali dengan alasan yang dibenarkan Islam,
sedangkan perhitungan mereka (termasuk orang baik atau buruk) adalah wewenang Allah SWT
.” (HR.Bukhori dan Muslim)
1. Shahih Bukhari, Kitabul Iman, Bab Fa in Tabuu Wa Aqama Ash-Shalata. Hadits nomor 25.
2. Shahih Muslim, Kitabul Iman, Bab Al-Amru Bi Qitalin Naas Hatta Yaqulu Laa Ilaaha
IllaLlahu..... Hadits nomor 22.
Hadits ini sangat penting, karena memuat perkara-perkara yang fundamental dari
berbagai dasar Islam. Perkara-perkara tersebut adalah syahadat, dengan meyakini sepenuhnya
bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah,
mendirikan shalat dan mengeluarkan zakat.
1. Mengucapkan Syahadatain.
Sebenarnya, dengan hanya mengucapkan dua kalimat syahadat, seseorang telah
terpelihara jiwa dan hartanya. Hal ini di dasari apa yang terjadi di masa Rasulullah saw.
Pada saat itu Rasulullah menerima orang yang datang kepadanya untuk masuk Islam
dengan hanya mengucapkan dua kalimat syahadat. Setelah itu mereka sudah dianggap
muslim yang terpelihara jiwa dan hartanya.
Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Malik Al-Asyja’i dari ayahnya, bahwa Rasulullah
saw bersabda: “Barangsiapa yang mengucapkan, “Tiada Tuhan selain Allah” dan
mengingkari sesembahan selain Allah, maka Allah mengharamkan jiwa dan hartanya.
Sedangkan kejujurannya adalah urusan Allah.”
Bukti lainnya adalah pengingkaran Nabi terhadap Usamah bin Zaid karena membunuh
orang yang mengucapkan “Laa ilahaa illallah.”
2. Hukum bagi orang yang meninggalkan rukun islam.
Jika mereka satu kelompok yang kuat berpengaruh, maka mereka harus diperangi,
sebagaimana orang yang membayar zakat dan tidak mau mendirikan shalat.
Ibnu Syihab Az-Zuhry meriwayatkan dari Handlalah Ibnu Ali Ibnu Asqo’ bahwa Abu Bakar
memerintahkan Kholid bin Walid untuk memerangi manusia karena lima hal. Barangsiapa
yang meninggalkan salah satu dari lima hal tersebut, maka tetap juga diperangi,
sebagaimana mereka meninggalkan kelimanya (rukun Islam).
Sa’id bin Jubair ra meriwayatkan bahwa Umar ra berkata: “Seandainya sekelompok
orang meninggalkan haji niscaya kami akan memerangi mereka, sebagaimana kami
memerangi mereka manakala mereka meninggalkan shalat dan zakat.”
Jika seorang muslim meninggalkan dan tidak mau melaksanakan salah satu dari rukun
islam. Menurut madzhab Maliki dan Syafi’i, ia harus dibunuh, sebagai hukuman jika yang
ditinggalkan adalah shalat. Sedangkan menurut Ahmad, Ishaq dan Ibnu Mubarak, ia harus
dibunuh karena telah kafir.
Adapun orang yang menolak membayar zakat, tidak mau puasa dan menunaikan
ibadah haji. Menurut madzhab Syafi’i, ia tidak dibunuh. Sedangkan menurut madzhab
Ahmad –dalam pendapatnya yang paling masyhur- ia harus dibunuh.
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Nilai
Selamat bekerja,,,,,^_^
STORY
Qabil dan Habil (Arab: قابيلُوىابيلQābīl wa Hābīl) adalah dua orang putra Adam. Dalam Al-
Qur'an surah Al-Ma'idah, Qabil merupakan tokoh yang melakukan pembunuhan pertama dengan
membunuh saudara laki-lakinya Habil lantaran kurban persembahannya tidak diterima
oleh Allah karena ketidaktulusannya dengan mempersembahkan hasil pertaniannya yang sudah
agak busuk. Dikisahkan pula bahwa Qabil merupakan orang pertama yang melakukan
pemakaman untuk menguburkan Habil setelah melihat seekor gagak menguburkan gagak lainnya
yang mati.[1]
Dalam suatu hadist, disebutkan bahwa Qabil menerima bagian dari setiap dosa pembunuhan
karena ia adalah orang yang pertama kali melakukan pembunuhan di muka bumi.
Kisahnya diceritakan dalam hadits Nabi Muhammad SAW, sebagaimana riwayat Imam Muslim.
Rasulullah SAW menuturkan, "Dia (sang pembunuh 100 jiwa) pun berangkat. Saat tiba di
persimpangan jalan, ajal datang menjemputnya. Lalu (datanglah) Malaikat Rahmat dan Malaikat
Azab; (keduanya) memperebutkannya.
Malaikat Rahmat berkata, 'Dia datang dalam keadaan bertaubat dan menghadapkan hatinya kepada
Allah.' Sementara, Malaikat Azab berkata, 'Dia belum melakukan satu kebaikan pun.'
Akhirnya, turun sesosok malaikat yang berwujud manusia. Kemudian, keduanya (Malaikat Rahmat
dan Malaikat Azab) sepakat untuk menjadikannya penengah. Dia berkata, 'Ukurlah jarak di antara
tanah (tempat kematian sang pembunuh). Lalu perhatikan, ke arah mana dia lebih dekat. Maka
berarti dia termasuk penghuni tempat itu.'
Masing-masing pun mengukurnya. Ternyata, pria tersebut lebih dekat ke arah (negeri) yang
hendak dia tuju. Maka Malaikat Rahmat kemudian menemani jiwanya."
Menurut Umar Sulaiman al-Asyqar dalam bukunya, Shahihul Qashash an-Nabawy, kisah tersebut
membuka pintu harapan bagi siapapun orang beriman yang hendak meraih ampunan Allah SWT.
Ingat kembali surah az-Zumar ayat ke-53. Artinya, "Katakanlah, 'Hai hamba-hamba-Ku yang
malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.'"
Allah melarang kita untuk berputus asa dan meyakinkan kita betapa ampunan-Nya amat luas.
Lihatlah, pria yang telah membunuh seratus nyawa. Atas izin Allah SWT, langkah kakinya
digerakkan dalam hijrah menuju kehidupan yang lebih islami. Walaupun dia sudah meninggal
sebelum mencapai negeri tujuan, ternyata taubatnya sudah diterima Allah SWT.
Demikian pula. Menurut Syekh Umar Sulaiman, dari kisah ini dapatlah dipetik suatu hikmah.
Betapa rahib yang menjadi korban ke-100 merupakan orang yang pandai beribadah, tetapi belum
tentu berilmu. Kata-katanya yang menghakimi--bahwa taubat sang pembunuh tidak mungkin
diterima--terbukti keliru.
Rahib tersebut kurang bijak bila dibandingkan dengan ulama yang menasihati sang pembunuh agar
hijrah dari negeri asalnya. Ulama tersebut menilai, siapapun hamba Allah berkesempatan
mendapatkan naungan dan ampunan-Nya. Dengan begitu, terbukalah jalan menuju pintu taubat;
tertutuplah celah kembali kepada kemaksiatan.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi surat Al-‘AShr, santri dapat:
1. Membaca dengan baik dan benar surat Al-‘AShr.
2. Menterjemahkan dengan benar.
3. Menghafal surat beserta terjemahnya dengan lancar.
4. Menjelaskan tafsir surat Al-‘AShr.
5. Menyalin surat Al-‘AShr dengan baik dan benar.
Kisah Inspiratif
Ketika seorang pria berjalan melewati sekumpulan gajah, ia tiba-tiba berhenti. Ia bingung
dengan fakta bahwa makhluk-makhluk besar itu sedang diikat hanya dengan sebuah tali
kecil yang terikat pada kaki depan mereka. Tidak ada rantai, tidak ada kandang. Jelas
sekali bahwa gajah bisa melepaskan diri dari ikatan mereka kapan saja. Tetapi entah untuk
beberapa alasan, mereka tidak melakukannya.
Dia melihat seorang pelatih di dekatnya dan bertanya kepada pelatih tersebut. “Mengapa
hewan-hewan itu hanya berdiri di sana dan tidak berusaha untuk melarikan diri?”
“Yah, ketika mereka masih sangat muda dan jauh lebih kecil, kami menggunakan ukuran
tali yang sama untuk mengikat mereka. Dan, pada usia tersebut, tali itu sudah cukup untuk
menahan mereka. Saat mereka tumbuh dewasa, mereka dikondisikan untuk percaya
bahwa mereka tidak dapat melepaskan diri. Mereka percaya bahwa tali tersebut masih bisa
menahan mereka, sehingga mereka tidak pernah mencoba untuk membebaskan diri. ”
Begitu penjelasan dari pelatih gajah tersebut.
Pria itu kagum. Hewan-hewan ini bisa saja setiap saat membebaskan diri dari ikatan tali
mereka. Tetapi karena mereka percaya bahwa mereka tidak bisa, mereka terjebak tepat
dimana mereka berada.
Seperti gajah, berapa banyak dari kita yang menjalani hidup tergantung pada suatu
keyakinan bahwa kita tidak bisa melakukan sesuatu, hanya karena kita gagal sekali
sebelumnya?
Kegagalan adalah bagian dari pembelajaran. Kita tidak boleh menyerah untuk
berjuang di dalam hidup anda.
Surat Al-‘Ashr
Iftitah
1. Ajaklah siswa untuk membaca dan mengamati gambar yang di sajikan.
2. Selama pelajaran berlangsung, ajaklah siswa untuk terlibat secara aktif, motivasilah mereka dengan
berbagai pertanyaan seputar tema dan berilah kesempatan kepada siswa untuk mengutarakan
pengalamannya berkaitan dengan tema yang akan disampaikan.
3. Guru menjelaskan dengan metode interaktif untuk memotivasi keaktifan siswa.
Materi Pembelajaran
3 Surat Al-'Ashr
Al-'Ashr artinya waktu. Surat ini terdiri dari tiga ayat, termasuk golongan surat Makiyyah
karena di turunkan sebelum Rasulullah saw hijrah ke Madinah. Dinamai Al-'Ashr karena dalam
surat ini ada penjelasan tentang kerugian bagi orang-orang yang tidak mengisi waktu dengan
iman dan amal saleh.
صورة العصر
ِّبٔاِيخَلِٛ ََاصَٛتَٚ ٔا ايضٖا ٔيخَاتًََُُٛٔعٚ ِاَُٛٓ َِٔ آٜٔ ) إِالَّ ايَّر2( ٍِ خُطِسٞٔ) إِٕٖ ا ِإلِْطَإَ يَف1( َِاِيعَضِسٚ
)3( ِبٔايضٖبِسِٛ ََاصَٛتَٚ
: معاني الكلمات
Allah bersumpah dengan masa karena ada banyak pelajaran di dalamnya. Padanya ada
hal-hal yang saling berlawanan dan ini menunjukkan bahwa dunia dan masa tersebut
mempunyai tuhan yang mengendalikan dan menguasainya. Tidakkah kamu melihat malam dan
siang yang saling susul menyusul. Kamu juga melihat tanda-tanda malam dan tanda-tanda
siang. Tidakkah kamu melihat disana ada kesenangan dan ada kesusahan, ada kebahagiaan dan
ada kesedihan, ada sehat dan ada sakit, ada rasa takut dan rasa aman. Ada orang meninggal
karena lapar dan ada yang binasa karena kekenyangan. Ada yang meninggal karena tenggelam
dan ada yang mati karena terbakar. Ini semua terjadi bukan karena campur tangan masa. Ini
menunjukkan bahwa alam semesta mempunyai Tuhan yang menciptakannya dan mengaturnya.
Dialah yang paling berhak untuk dituju dan disembah, tiada yang lain.
Manusia dalam kerugian dan kesesatan, kekufuran dan kebinasaan, karena ia terjerumus
kedalam kemaksiatan dan kekufuran serta dosa-dosa yang dipilihnya sendiri. Subhanallah,
manusia bagai tenggelam dalam kerugian yang mengelilinginya dari berbagai penjuru. Sebab itu
telah melakukan dosaterhadap hak-hak Allah yang memelihara dan memberinya berbagai
nikmat dan kebaikan.
Manusia, semuanya, berada dalam dosa yang membinasakan kecuali yang dipelihara
Allah dan ditunjukkan kepada kebaikan. Mereka itulah orang-orang yang beriman kepada Allah,
malaikat-Nya, dan rasul-rasul-Nya dengan keimanan yang tulus. Selain itu mereka juga
mengerjakan amal shalih yang berguna dan diridhai Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang
beriman. Lalu apakah cukup itu saja?!. Tidak, perlu sifat ketiga, yaitu agar masing-masing
menasihati yang lain tentang kebenaran dan keteguhan yang didukung oleh dalil yang kuat dan
syari’ah yang tepat. Masing-masing menasehati yang lain untuk bersabar menghadapi hal-hal
yang tidak disukai dan berbagai kesulitan.
Sebab, tidak cukup bagi anda hanya melakukan kebaikan saja. Setelah memperbaiki diri,
anda mesti mengajak orang lain menuju kebenaran dan menempuh jalan yang lurus. Untuk itu
anda pasti akan menemui kesulitan, maka bersabarlah dan ajak orang lain untuk bersabar.
Sabar adalah setengah keimanan dan Allah yang membimbing menuju kebaikan.
Ringkasan:
Allah SWT bersumpah dengan waktu ('Ashar), sesungguhnya manusia ada dalam
kerugian; kecuali orang-orang yang beriman yang mengerjakan amal kebaikan, saling
menasehati dalam kebenaran, dan saling menasehati dalam kesabaran terhadap sesuatu hal
yang dibenci, pada jalan kebenaran.
Salinlah surat Al-‘Ashr di atas beserta artinya ke dalam kolom di bawah ini dengan rapi,
jelas dan benar !
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Nilai
b. Tugas
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut secara jujur dengan memberi tanda (√) pada
kolom yang sesuai!
Kadang- Tidak
No Pertanyaan Selalu
kadang pernah
1 Apakah kamu pernah menyepelekan waktu?
2 Apakah kamu datang ke sekolah (kelas) tepat waktu?
3 Apakah kamu menepati janji?
4 Apakah kamu shalat tepat waktu?
5 Apakah kamu menaati peraturan sekolah?
a. Tujuan:
Memahami bahwa sifat menyia-nyiakan/membuang-buang waktu adalah termasuk orang
yang merugi.
b. Langkah-langkah
Bagilah kelasmu menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok terdiri atas 4- 6
orang.
Masing-masing kelompok menyebutkan lima contoh kerugian terhadap menyepelekan
waktu.
Bandingkanlah contoh-contoh yang telah kamu buat dengan contoh-contoh yang dibuat
oleh kelompok lain. Diskusikanlah hal tersebut!
---oo0oo---
II Essai !
1. Apa yang kamu ketahui tentang waktu? jelaskan!
2. Apa dampak positif dan negatif bagi orang yang memanfaatkan waktu dengan orang yang
tidak memanfaatkan waktu?
3. Sebutkan sumpah-sumpah Allah swt yang lain di dalam al-Qur'an!
4. Tulis ayat kedua dari surat Al-‘Ashr dan terjemahkan!
“Waktu ibarat pedang, jika kamu tidak memotong – dengannya – ( memanfaatkan dg baik),
maka dia akan memotongmu (kamu akan merugi)”
REPUBLIKA.CO.ID, Jam atau alat penunjuk waktu adalah salah satu penemuan penting pada masa peradaban
Muslim pada Abad Pertengahan. Para ilmuwan, penemu, dan pengrajin membuat alat tersebut dengan sistem
otomatis dan inovatif serta dengan melakukan analisis matematis terperinci.
Pada masa itu mereka telah mampu membuat jam yang rumit dan berusaha mengendalikannya secara otomatis
untuk menunjuk waktu. Terdapat lima penemuan alat penunjuk waktu atau jam yang ditemukan pada Abad
Pertengahan.
Karya Taqi al-Din Ibnu Ma’ruf, pada abad ke-16 misalnya. Dia menggunakan ilmu matematika dnegan merancang
tiga tombol yang menunjukkan jam, detik menit. Pada jamnya dia menggabungkan penggunaan gerak, alarm,
lonceng kereta api yang berbunyi setiap jam, hubungan visual matahari dan bulan, fase bulan yang berbeda dan
perangkat yang menunjukkan waktu untuk azan.
Karya Taqi merupakan sebuah temuan dan kemajuan ilmu pengetahuain di Timur Tengah pada abad ke-16.
Perangkatnya saat ini ditemukan pada jam yang kita gunakan saat ini di seluruh dunia. Berikut tiga embrio jam yang
ditemukan ilmuwan Muslim:
1. Jam Air Mekanik. Ibnu al-Haytham yang hidup pada abad ke-10 M dikenal dengan terobosan penemuannya
di bidang optik. Karya dia yang terkenal adalah Maqala fi 'Amal al-Binkan atau dikenal dengan jam air
mekanik. Dalam tulisannya dia menyebutkan secara rinci mengenai jam air. Penemuan barunya ini telah
mencantumkan jam dan menit yang tidak pernah ada pada jam lain sebelumnya. Ibnu al Haytham
menggunakan teknologi inflow untuk mengendalikan jamnya. Teknologi ini dikenal di Kairo, Mesir
sebelumnya. Penemuannya diadaptasi oleh insinyur Muslim al-Muradi, Ibnu Ridhwan al-Sa'ati, dan al-
Jazari.
2. Automata al-Muradi. Deskripsi awal mengenai jam air ditemukan dalam buku rahasia al-Muradi berbahasa
arab yang merupakan hasil karya abad ke-11 M. Buku ini membahas jam air dan perangkat lain yang
menggunakan automata. Risalah ini terdiri dari 31 model dimana lima model mirip dengan jam. Ada
sembilan belas jam yang semuanya tercatat dalam perjalanan waktu dengan gerakan automata.
Sayangnya satu-satunya manuskrip dari karya ini telah rusak dan tidak mungkin memahami dengan tepat
cara kerja jam ini. Jam ini terkenal menggunakan merkuri sebagai pemberat dan untuk keseimbangan.
3. Jam Air Kastil al-Jazari. Pada abad ke-12, mesin jam pertama yang ditemukan ini pernah disebutkan dalam
sebuah risalah mekanik al-Jami bayn al 'Ilm wa I 'amal al Nafi fi Sinaát al-Hiyal (Sebuah kompendium
tentang teori dan praktik seni mekanik). Karya ini merupakan sebuah jam air monumental yang dikenal
dengan castle clock (jam air kastil). Jam air kastil adalah salah satu jam termegah yang disebutkan dalam
buku al-Jazari. Rincian konstruksi dan operasinya dijelaskan dalam 10 bagian dari bab pertama kategori I
dari risalah tersebut.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi Hadits ke-9, santri dapat:
1. Membaca dengan baik dan benar Hadits ke-9.
2. Menterjemahkan dengan benar.
3. Menghafal Hadits ke-9 beserta terjemahnya dengan lancar.
4. Menjelaskan Hadits ke-9.
5. Menyalin Hadits ke-9 dengan baik dan benar.
Kisah Inspiratif
Hadits ke-9
Iftitah
1. Ajaklah siswa untuk membaca dan menyimak materi yang di sajikan.
2. Selama pelajaran berlangsung, ajaklah siswa untuk terlibat secara aktif, motivasilah mereka dengan
berbagai pertanyaan seputar tema dan berilah kesempatan kepada siswa untuk mengutarakan
pengalamannya berkaitan dengan tema yang akan disampaikan.
3. Guru menjelaskan dengan metode interaktif untuk memotivasi keaktifan siswa.
Materi Pembelajaran
4 Hadits Ke-9
A. Membaca Hadits
َُِِ٘ٓتُهُِِ عََْٝٗ ََا:ٍَُُِٛكٜ ٍَِ اهللٔ صُٛ ضَ ُٔ ِعتُ زَض:ٍََ اهللُ عَُِٓ٘ قَاٞٔصدِسٍ زَض
َ َِِٔ عَبِدٔ ايسٖحَُِِٔ ب٠َِسَِٜ ُٖسٞعَِٔ َأ ٔب
٢ًََالفُُِِٗ ع
َ َاخِٔتٚ ًِِِٗٔٔ٥ُ َطَا٠ََِٔ َِٔٔ قَبًِٔهُِِ نَجِسٜٔ فَِإَُْٖا أَِٖ ًَوَ ايَّر،َََُِِاأَ َ ِستُهُِِ بٔ٘ٔ ََاضِتَ َطعِتٚ ،ُُِٙٛفَادِتَٓٔب
.)ِِِٔٗ (رواه البخاري ومسلم٥َاَٝٔأِْب
Dari Abi Hurairah Abdurrahman bin Shakhr ra. berkata, aku mendengar Rasulullah saw.
bersabda: “Apa yang aku larang maka jauhilah, dan apa yang aku perintahkan maka
laksanakan semampu kalian. Sesunguhnya yang membinasakan umat-umat sebelum kalian
adalah banyak bertanya dan berselisih dengan nabi mereka.” (HR. Bukhori dan Muslim).
- Shahih Al-Bukhari: Al-I’tisham Bil Kitab Was Sunnah, Bab Al-Iqtida’ Bi Sunani Rasulillah.
Hadits nomor 6777.
- Shahih Muslim: Al-Fadhail, Bab Tauqiru Rasulillah…Hadits nomor 1337.
Para ulama mengatakan bahwa hadits ini sangat penting, karenanya layak untuk dihafal
dan dikaji. Imam Nawawi berkata, “Hadits ini merupakan dasar-dasar Islam yang sangat
penting dan merupakan Jawami’ul Kalim (ucapan singkat dan padat), yang hanya dimiliki
Rasulullah saw. Di dalamnya mencakup berbagai hukum yang jumlahnya tidak terbatas.”
Ibnu Hajar Al-Haitami berkata, “Ini adalah hadits yang sangat penting. Merupakan dasar
agama dan rukun Islam, maka patut dihafal dan diperhatikan”.
Muslim Meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwasanya Rasulullah saw. berpidato di
hadapan kami seraya berkata, “Wahai sekalian manusia, telah diwajibkan kepada kalian ibadah
haji, maka berhajilah.” Seorang laki-laki bertanya , “Ya Rasulullah, apakah dilakukan setiap
tahun?” Rasulullah diam. Hingga orang tadi mengulangnya sampai tiga kali. Maka Rasulullah
pun menjawab, “Andai saya jawab ya, tentulah akan diwajibkan setiap tahun. Dan kalian tidak
akan mampu.” Setelah itu Rasulullah bersabda, “Biarkanlah apa yang saya diamkan.
Sesunguhnya kehancuran umat sebelum kalian adalah karena banyak bertanya dan berselisih
dengan nabi-nabi mereka. Jika saya perintahkan kepada kalian untuk mengerjakan sesuatu
maka tunaikanlah semampu kalian. Dan jika aku melarang sesuatu maka tinggalkanlah.” (Shahih
Muslim, Al-Hajj, Fardhul Hajji Marrotan Fil Umri. Hadits nomor 1337).
Riwayat lain menyebutkan bahwa orang yang bertanya tersebut adalah Aqra’ bin Habits
ra. Ibnu Abbas ra.meriwayatkan bahwa Aqra’ bin Habits bertanya kepada Nabi saw., “Ya
Rasulullah, haji dilakukan setiap tahun atau sekali?” Rasulullah menjawab, “Sekali, dan
barangsiapa yang mampu maka kerjakanlah dengan segala kerelaan.” (Sunan ibnu Majah,
Fardhul Hajji. Hadits nomor 2886).
Ada yang menyebutkan bahwa pidato Rasulullah saw. di atas dilakukan ketika haji wada’.
Saat itu Nabi saw. berdiri di hadapan kaum muslimin dan berkhutbah menerangkan rambu-
rambu agama dan berbagai kewajiban dalam Islam.
5. "Bagian kewajiban yang mudah tidak boleh ditinggalkan karena adanya bagian yang
sulit." )ِِزُٛبٔاملِعُط َُطِكُطٜ َِزُ الُِٛطَٝ(اَمل
Sebagaimana sabda Nabi saw, "jika aku perintahkan kepada kalian maka lakukanlah
semampu kalian."
Contoh: ketika hendak shalat, ia tidak bisa berdiri, maka ia tetap melakukannya dengan
kondisi yang bisa ia lakukan. Dan ketika berwudu dengan air yang sedikit.
9. Macam-macam pertanyaan.
a. Pertanyaan yang diperintahkan
- Bersifat fadhu 'ain
Pertanyaan berkaitan dengan urusan agama yang harus ia lakukan, seperti,
sholat, puasa, zakat, haji, jual beli, nikah. Dll.
- Bersifat fardhu kifayah
Pertanyaan yang bertujuan untuk mendalami permasalahan.
- Mandub (dianjurkan), Seperti menanyakan berbagai amal sunah.
b. Pertanyaan yang dilarang
- Haram
Pertanyaan tentang sesuatu yang sengaja dirahasiakan Allah.
Pertanyaan yang bertujuan mengejek.
Bertanya tentang mukjizat dengan sikap menentang.
Menanyakan sesuatu yang rumit, dan hampir tidak bisa dijawab.
10. Memahami dan mengamalkan lebih diutamakan dari pada bertanya.
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Nilai
ُُى ِذهُِالدُّنْيَاُلَ ْعنَ ًة َُويَ ْوَمُالْ ِقيَ َام ِةُأَََلُإِ َّن ٍ ِاتُرهِّبِمُوعصواُرسلَوُواتَّب عواُأَمرُ ُكلُجبَّا ٍرُعن
ِ ُ َوأُتْبِعُو.يد
َ اُِف َ َ ُج َح ُدواُبِآيَ َ ْ َ َ َ ْ ُ ُ ُ َ َ ُ ْ َ ه
ِ
َ اد
ٌ ُع َ َْوتِل
َ ك
ٍُ ُى
ود ِ ٍ ِ
ُ اُربَّ ُه ْمُأَََلُبُ ْع ًداُل َعادُقَ ْوم
َ ع ًاداُ َك َف ُرو.
َ
“Dan demikianlah (kisah) kaum ‘Ad yang mengingkari tanda-tanda kekuasaan Rabb mereka, mendurhakai
rasul-rasul Allah, dan menuruti perintah semua penguasa yang sewenang-wenang lagi menentang
(kebenaran). Dan mereka selalu diikuti dengan kutukan di dunia ini begitu pula pada hari kiamat. Ingatlah,
sesungguhnya kaum ‘Ad itu kafir kepada Rabb mereka. Ingatlah, binasalah kaum ‘Ad, (yaitu) kaum Hud
itu.” [Hud: 59-60]
Kepada umat ini, Allah „Azza wa Jalla mengingatkan,
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari matesri surat At-Takatsur, santri dapat:
1. Membaca dengan baik dan benar surat At-Takatsur.
2. Menterjemahkan dengan benar.
3. Menghafal surat beserta terjemahnya dengan lancar.
4. Menjelaskan tafsir surat At-Takatsur.
5. Menyalin surat At-Takatsur dengan baik dan benar.
Kisah Inspiratif
Pak Handoyo adalah seorang pengusaha paling kaya nomor 2 di kotanya. Pak Handoyo selalu
mengajarkan pada keluarganya untuk menabung dan tidak boros. Meski mereka keluarga kaya, namun
harus tetap bisa bijaksana dalam menggunakan uang dan harta yang mereka miliki.
Kendati begitu, Pak Handoyo tahu bahwa anak-anaknya terlalu sering bergaul dengan teman-teman dari
latar belakang yang sama. Oleh karena itu, Pak Handoyo ingin memberi pandangan lain pada anaknya
yang mulai remaja itu.
Suatu ketika, saat liburan sekolah tiba, ia mengajak anaknya untuk bepergian ke desa. Ia ingin
menunjukkan padanya suasana pedesaan yang jauh berbeda dengan kota yang riuh dan modern. Sang
anak pun melihat rumah-rumah penduduk yang sepertinya seukuran dengan garasi mobil ayahnya.
Pak Handoyo mengatakan, "Lihat, Nak. Rumah-rumah ini lebih kecil dari rumah kita. Apakah kamu bisa
melihat seberapa kaya mereka?"
Sang anak melihat ke arah pemukiman yang terhampar di hadapannya. "Iya. Kita punya 1 anjing, mereka
punya banyak sapi. Kita punya kolam renang, mereka punya sungai yang besar. Kita punya lampu antik
di rumah, mereka setiap malam bisa melihat bulan dan bintang," jawabnya.
Sang anak kembali menjawab, "Saat kita sering beli bahan makanan, mereka menanam dan memanen
sendiri. Aku punya mainan, mereka punya teman. Kita dilindungi pagar yang tinggi dan kokoh, mereka
punya tetangga yang saling menyapa. Kita punya tetangga yang punya anak seumuran denganku, tapi aku
hampir tak pernah bertemu dengan mereka."
Mendengar jawaban ini, sang ayah tersenyum. Sang anak kemudian menyimpulkan, "Terima kasih, Ayah.
Kau telah mengajarkan aku bahwa mungkin kita kaya dan punya segalanya, tapi mungkin.. hidup bukan
sekedar tentang semua itu."
Sang ayah mengangguk sambil tersenyum, "Bukan uang yang membuat kita bahagia. Tapi kesederhanaan
kecil yang mereka miliki yang sebenarnya membuat seseorang bisa bahagia. Teman, keluarga, sosialisasi,
keterbatasan, kerja keras, solidaritas, hal-hal seperti ini sebaiknya kau pelajari sejak muda."
Ladies, kemapanan memang bisa mencukupi kita. Seringkali kita berusaha keras untuk mencapai
kemapanan dan kemakmuran. Namun, hidup tidak selalu mengenai kemapanan.
Sembari mencukupi materi, jangan lupa untuk selalu berbagi dan mengasihi. Hidup akan kosong bila
kita hanya memikirkan target kerja dan materi, sementara tak diimbangi dengan tawa bahagia bersama
mereka yang kita sayangi.
PETA KONSEP
Surat At-Takatsur
Iftitah
Materi Pembelajaran
5 Surat At-Takatsur
At-Takatsur artinya bermegah-megahan, Surat ini terdiri dari delapan ayat, termasuk
golongan surat Makiyyah karena di turunkan sebelum Rasulullah saw hijrah ke Madinah.
Dinamai At-Takatsur karena dalam surat ini ada penjelasan tentang kebinasaan bagi orang
orang yang di perbudak dengan kemegahan hingga lupa akan kehidupan akhirat yang penuh
keabadian.
صورة التكاثر
) نًََّا4( ًََُُِِِٕٛفَ َتعٛٓ)ثُِٖ نًََّا ض3( ًََُُِِِٕٛفَ َتعَٛ) نًََّا ض2( َ شُ ِزتُُِ ايَُِكَابٔس٢ٖ) حَت1( ايَِٗانُُِ ايتٖهَاثُس
َِٔٔرٕ ع٦َ َِٜٛ ًَُٖٔ٦ِ) ثُِٖ يَتُط7( َِِٔٝٔكَِِٝٔ ايََْٖٝٗا عُٚ ) ثُِٖ يَتَ َس6( َِِٝٔذخ
َ ُٕٖ اِيٚ) يَتَ َس5( ََِٔٝٔكَِِٕٝ عًَِِٔ ايًَُُٛ َِتعِٛ َي
)8( ِِِٝٔايٖٓع
B. Arti surat At-Takatsur
: معاني الكلمات
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ayat ini (S. 102: 1-2) turun berkenaan dengan
dua kabilah Anshar. Bani Haritsah dan Bani Harts yang saling menyombongkan diri dengan
kekayaan dan keturunannya dengan saling bertanya: “Apakah kalian mempunyai pahlawan
segagah dan secekatan si fulan?” mereka menyombongkan diri pula dengan kedudukan dan
kekayaan orang-orang yang masih hidup. Mereka mengajak pula ke kubur untuk
menyombongkan kepahlawanan dari golongannya yang sudah gugur, dengan menunjukan
kuburannya. Ayat ini (S. 102: 1-2) turun sebagai teguran kepada orang-orang yang masih hidup
bermegah-megahan sehingga terlalaikan ibadahnya kepada Allah SWT.
( diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Ibnu Buraidah )
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa Ali pernah berkata: “Pada mulanya kami sangsi
terhadap siksa kubur, setelah turun ayat ini (S. 102: 1-4) hilanglah kesangsian itu.”
D. Penjelasan :
Ringkasan:
Kebanyakan manusia melalaikan ibadah kepada Allah SWT dengan banyaknya harta dan
anak, dan mereka melupakan bahwasanya Allah SWT akan menghisab mereka tentang hal itu
pada hari kiamat, dan mereka akan melihat dengan mata kepala mereka sendiri dan akan
mengetahui bahwasanya itu benar (pasti) tidak diragukan lagi, oleh karenanya bagi seorang
muslim harus menjauhi hal tersebut, jangan sampai banyaknya harta dan anak melalaikan
untuk beribadah kepada Allah SWT. Dah harus ingat, bahwasanya Allah SWT akan
menanyakannya tentang kenikmatan selama dia (manusia) hidup di dunia, apakah
dipergunakannya untuk mencari keridhoan Allah semata?!
FAEDAH-FAEDAH AYAT - Kecintaan terhadap dunia, kenikmatannya, dan keindahannya, telah melalaikan banyak
manusia dari mencari akhirat. Manusia itu memiliki watak bermegah-megah dengan banyaknya kenikmatan dan harta di
dunia sampai kematian menjemputnya. Anjuran banyak mengingat kematian, karena barapapun harta yang berhasil
dikumpulkan di dunia ini pasti akan dia tinggalkan dengan datangnya kematian. Larangan bermegah-megah urusan dunia.
Urgensi ilmu agama. Karena dengan ilmu yang yakin manusia mengetahui bahwa hikmah penciptaan adalah untuk beribadah
kepada Allâh semata, sehingga dia tidak lalai dan bermain-main saja di dunia ini. Manusia benar-benar akan melihat neraka
pada hari kiamat. Manuisa akan ditanya tentang seluruh kenikmatan dari Allâh pada hari kiamat, tentang syukurnya dan
keyakinannya kepada hari kiamat.
Salinlah surat At-Takatsur di atas beserta artinya ke dalam kolom di bawah ini dengan
rapi, jelas dan benar !
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Nilai
b. Tugas
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut secara jujur dengan memberi tanda (√) pada
kolom yang sesuai!
Kadang- Tidak
No Pertanyaan Selalu
kadang pernah
1 Apakah kamu pernah melalaikan tugas?
2 Apakah kamu senang mengerjakan tugas?
3 Apakah kamu bersyukur ats semua nikmat dari-Nya?
4 Apakah kamu suka ziarah kubur?
5 Apakah kamu suka berinfaq?
a. Tujuan:
Memahami bahwa sifat bermegah-megahan adalah perbuatan tidak terpuji.
b. Langkah-langkah
Bagilah kelasmu menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok terdiri atas 4- 6
orang.
Masing-masing kelompok menyebutkan lima contoh kerugian terhadap bermegah-
megahan.
Bandingkanlah contoh-contoh yang telah kamu buat dengan contoh-contoh yang dibuat
oleh kelompok lain. Diskusikanlah hal tersebut!
a. ُاخ ُر
ُ التَّ َف b.م
ُْ َشغَلَ ُك c. ن ِْ
ُ اْلنْسا
َ ُ النَّعِْي
d. م
ُ
7. Ayat keenam surat At-Takatsur menjelaskan tentang apa ?
a. Manusia akan mengetahui segalanya c. Manusia akan melihatnya dengan
`ainulyaqin
b. Manusia akan melihat neraka Jahiim d. Manusia mengetahui dengan yakin
pengetahuan yang
II Essai !
1. Kenapa dinamai surat At-Takatsur ? jelaskan!
2. Jelaskan asbabun nuzulnya surat At-Takatsur!
3. Kapan manusia akan mengetahui bahwasanya neraka Jahiim itu ada (tanpa ada keraguan)?
4. Tulis ayat terakhir dari surat At-Takatsur kemudia terjemahkan !
Pengaruh Islam memang tidak sebesar zaman Rasulullah masih hidup dan zaman sahabat-sahabat
beliau. Sekarang Islam berkembang dengan banyak sekali tekanan dari berbagai pihak. Terlebih dengan
adanya segelintir orang yang menyebabkan nama Islam tercoreng. Bahkan dianggap sebagai sarang
teroris.
Namun sesungguhnya Islam adalah sumber para orang pintar. Muslim tidak juga merupakan seorang
pemikir dan pebisnis yang handal. Bahkan tujuh orang Ulama Muslim ini terdaftar sebagai orang yang
kaya harta. Namun demikian mereka juga kaya ilmu yang bermanfaat bagi seluruh umat. Berikut daftar
selengkapnya dilansir dari The Richest.
Sheikh Khalifa Bin Zayed Al Nahyan . Saat ini Khalifa merupakan memimpin dari Abu Dhabi dan Presiden
dari Uni Emirat Arab. Khalifa secara resmi jadi presiden sejak tahun 2004, namun telah bertindak
sebagai pemimpin setelah diberi mahkota pangeran ketika ayahnya sakit keras. Hal itu terjadi sekitar
tahun 1990-an. Khalifa memiliki investasi yang paling besar di Abu Dhabi, bahkan mencapai $733 Miliar.
Hal inilah yang membuat Khalifa sangat kaya raya.
Sheikh Mohammed Hussein Ali Al Amoudi (Baju Ungu). Gelar Sheikh yang disandang oleh Hussein bukan
karena dia anggota kerajaan Arab Saudi. Melainkan karena besarnya peran dia dalam berbisnis. Hussein
sangat dihormati oleh anggota kerajaan. Terlebih karena bisnisnya terus berkembang hingga
membuatnya terus kaya. Hussein melakukan bisnis di bidang minyak bumi, tambang, dan aset
perkebunan.
Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan. Seperti kakaknya, Monsour juga merupakan orang Muslim
dengan kekayaan yang fantastis di dunia ini. Dia memiliki salah satu klub sepak bola di Inggris yang
bernama Manchester City F.C. Selain itu juga perusahaan pendukung klub sepak bola City Football
Group. Terakhir dan tidak kalah bergengsi, Mansour juga merupakan pemimpin perusahaan pengolahan
minyak terbesar di Abu Dhabi.
Shiekh Mohammed bin Rashid Al Maktoum. Mohammed mneginvestasikan sebagian besar uangnya di
Dubai Holding Bank. Selain itu, pria ini memiliki kapal pesiar ke-3 terbesar di dunia dan dinamai Dubai.
Mohammed yang juga merupakan pangeran Dubai sangat menggilai kuda. Dia bahkan memiliki
peternakan dan juga kuda peranakan sendiri yang terkenal sangat hebat.
Sheikh Hamad bin Khalifa Al Thani. Tahun 2014 dia mengundurkan diri dari kursi pimpinan Qatar.
Hamad menyerahkan kursi jabatan kepada putranya. Bisnis yang digeluti oleh keluarga kerajaan ini
adalah bidang gas alam dan juga perminyakan. Suatu hal yang membuat mereka tetap kaya raya.
Faisal bin Qassim Al Thani. Saat ini Faisal memiliki perusahaan bernama Al Faisal Holding Company.
Perusahaan ini bergerak dalam bidang industri real estate. Perusahaan ini memiliki banyak sekali hotel
yang sangat mewah dan juga perusahaan yang mengembangkan real estate dengan tipe rendah hingga
tinggi. Bisnis inilah yang membuat pundi-pundi uang Faisal meningkat.
Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani. Saat ini Tamim memerintah Qatar. Dia merupakan pewaris tahta
kerajaan termuda di dunia setelah sang ayah turun jabatan pada tahun 2013. Bisnis-bisnis yang
dilaksanakan oleh Tamim membuat dia layak menyandang gelar Muslim pebisnis paling kaya di dunia.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi Hadits ke-10, santri dapat:
1. Membaca dengan baik dan benar Hadits ke-10.
2. Menterjemahkan dengan benar.
3. Menghafal hadits beserta terjemahnya dengan lancar.
4. Menjelaskan Hadits ke-10.
5. Menyalin Hadits ke-10 dengan baik dan benar.
Kisah Inspiratif
Ada seseorang yang rajin berdoa, minta sesuatu sama Allah. Orangnya sholeh. Ibadahnya
baik.Tapi doa tak kunjung terkabul. Sebulan menunggu masih belum terkabul juga. Tetap dia
berdoa. Tiga bulan juga belum. Tetap dia berdoa. Hingga hampir satu tahun doa yang ia
panjatkan, belum terkabul juga. Dia melihat teman kantornya. Orangnya biasa saja. Tak istimewa.
Sholat masih bolong-bolong.
Kelakuannya juga sering nggak beres, sering tipu-tipu, bohong sana-sini. Tapi anehnya, apa yang
dia doain, semuanya dipenuhi. Orang sholeh ini pun heran. Akhirnya, dia pun datang ke seorang
ustadz. Ceritalah dia permasalahan yang sedang dihadapi. Tentang doanya yang sulit terkabul
padahal dia taat, sedangkan temannya yang bandel, malah dapat apa yang dia inginkan.
Tersenyumlah ustadz ini. Bertanyalah si ustadz ke orang ini. Kalau Anda lagi duduk di warung,
kemudian datang pengamen, tampilannya urakan, maen musiknya gak bener, suaranya fals,
bagaimana? Orang sholeh tadi menjawab, segera saya kasih pak ustadz, gak nahan ngeliat dan
ndengerin dia lama-lama di situ, sambil nyanyi pula.
Kalau pengamennya yang dating rapi, main musiknya enak, suaranya empuk, bawain lagu yang
kamu suka, bagaimana? Wah, kalo gitu, saya dengerin ustadz. Saya biarin dia nyanyi sampai
habis. Lama pun nggak masalah. Kalau perlu saya suruh nyanyi lagi. Nyanyi sampai sealbum pun
saya rela. Kalau pengamen tadi saya kasih 500, yang ini 10.000 juga berani, ustadz.
Pak ustadz pun tersenyum. begitulah nak. Allah ketika melihat engkau, yang sholeh, datang
menghadap-Nya, Allah betah dengerin doamu. Melihat kamu. Dan Allah pengen sering ketemu
kamu dalam waktu yang lama. Buat Allah, ngasih apa yang kamu mau itu gampang betul. Tapi Dia
pengen nahan kamu biar khusyuk, biar deket sama Dia. Coba bayangin, kalo doamu cepet
dikabulin, apa kamu bakal sedeket ini? Dan di penghujung nanti, apa yang kamu dapatkan
kemungkinan besar jauh lebih besar dari apa yang kamu minta.
Beda sama temenmu itu. Allah gak mau kayaknya, dia deket-deket sama Allah. Udah dibiarin biar
bergelimang dosa aja dia ini. Makanya Allah buru-buru kasih aja. Udah. Jatahnya ya segitu doang.
Gak nambah lagi.
Dan yakinlah, kata pak ustadz, kalaupun apa yang kamu minta ternyata gak Allah kasih sampai
akhir hidupmu, masih ada akhirat,nak. Sebaik-baik pembalasan adalah jatah surga buat kita.
Nggak bakal ngerasa kurang kita di situ.
Tersadarlah orang tadi. Ia pun beristighfar, sudah berprasangka buruk kepada Allah. Padahal Allah
betul-betul amat menyayanginya.
Note: Artikel ini berasal dari berbagai sumber luar milik orang lain, dan maaf saya tak
mencantumkan sumbernya dikarenakan telah lupa & tak tahu akan sumber tersebut.
Semoga pahala amal jariah selalu tercurah kepada pemilik asli yang sudah bersusah payah lagi
ikhlas membuat artikel ini. Aamiin.
Hadits ke-10
Iftitah
1. Ajaklah siswa untuk membaca dan menyimak materi yang di sajikan.
2. Selama pelajaran berlangsung, ajaklah siswa untuk terlibat secara aktif, motivasilah mereka dengan
berbagai pertanyaan seputar tema dan berilah kesempatan kepada siswa untuk mengutarakan
pengalamannya berkaitan dengan tema yang akan disampaikan.
3. Guru menjelaskan dengan metode interaktif untuk memotivasi keaktifan siswa.
Materi Pembelajaran
6 Hadits Ke-10
A. Membaca Hadits
ََإِٕٖ اهللَ أَ َسٚ ،ٔٓبّاََٝكِبٌَُ إِالَّ طٜ َٔبْ الَٝٓ إِٕٖ اهللَ ط:ٍُِ اهللٔ صُٛ قَاٍَ زَض:ٍََ اهللُ عَُِٓ٘ قَاَٞٔ زَض٠َِسَِٜ ُٖسٞعَِٔ َأ ٔب
ِ اتُواعملُواُص
ِ ِ
ُ)55ُ:اِلًاُ(املؤمنون َ ْ َ ْ َ َاالر ُس ُلُ ُكلُ ْواُم َنُالطَُّيهب
ُّ يَاأَيُّ َه:٢َ فَكَاٍَ َتعَاي.ًَََِِٔٝٔٔ بَُٔا أَ َسَ بٔ٘ٔ ايُُِسِضَِٝٔٓٔايُُِؤ
ِ ِ ِ
ِ ٌَُِ ايطٖفَسَ أُٝٔطٜ ٌَُ)ثُِٖ َذنَسَ ايسٖد571ُ:(البقرة.ُم َارَزقْ نَا ُك ْم
َغ َعح َ ُيَاأَيُّ َهاالَّذيْ َن:الُتَ َع َاَل
َ ُآمنُ ْواُ ُكلُ ْواُم ْنُطَيهبَات َ ََوق
،َِّ بٔاِيخَسَأَٟغُرٚ ،َّْ ًَِبَطُُ٘ حَسَاٚ ،َّْ َػِ َسبُُ٘ حَسَاٚ ،َّْ َ ِطعَُُُ٘ حَسَاٚ ،َٗازَبٜ َٗازَبٜ ٔ٤ ايطَُٖا٢َِ٘ٔ إِيََٜدٜ َُُٗدٜ َأَغِبَس
Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya Allah Maha Baik
dan tidak menerima kecuali yang baik. Dia memerintahkan orang-orang mukmin sama seperti
yang diperintahkan kepada para Rasul. Dia berfirman: ‘Hai para Rasul, makanlah makanan
yang baik, dan kerjakanlah amal shalih.’(Al-Mukminun: 51). Dia juga berfirman: ‘Hai orang-
orang yang beriman, makanlah makanan yang baik yang kami berikan kepada kalian.’(Al-
Baqarah: 172). Lalu Rasulullah bercerita tentang seorang laki-laki yang menempuh perjalanan
jauh, hingga rambutnya kusut dan kotor. Ia menadahkan kedua tangannya ke langit (seraya
berdoa): ‘Ya Rabb, ya Rabb,’ sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya
haram dan ia kenyang dengan barang yang haram. Bagaimana mungkin do’anya dikabulkan?!
.” (HR. Muslim).
1. Shahih Muslim: Kitabuz Zakat, Bab Qabulis Shadaqah...... Hadits nomor 1015.
2. Sunan At-Tirmidzi:Kitabut Tafsir,Bab Wa Min Surati Al-Baqarah. Hadits nomor 2992.
ْٔبَٝٓ إِٕٖ اهللَ ط: sesungguhnya Allah itu Maha Baik, jauh dari segala kekurangan. Kata Thayyib,
termasuk satu dari Asmaul Husna.
ٔٓبّاََٝكِبٌَُ إِالَّ طَٜ ال: tidak menerima amalan maupun harta, kecuali yang baik (halal), bersih dari
cacat.
ًَََِِٔٝٔٔ بَُٔا أَ َسَ بٔ٘ٔ ايُُِسِضَِٝٔٓٔأَ َسَ ايُُِؤ :memerintahkan orang mukmin sama dengan
َأَغِبَس :berdebu.
َُُ٘طِتَذَابُ يٜ ٢ْٖفََأ :bagaimana bisa dikabulkan, jika kondisinya seperti itu?
Hadits ini merupakan dasar dari berbagai hukum Islam. Juga merupakan inti dalam hal
yang berkaitan dengan memakan yang halal dan menjauhi yang haram. Dengan hadits ini akan
didapatkan manfaat yang sangat luas di masyarakat. Karena jika masyarakat senantiasa
membiasakan mengkonsumsi yang halal, maka akan tercipta kasih sayang, tidak ada dendam,
iri hati, saling tipu, atau bahkan mencuri. Sehingga masyarakat hidup dalam situasi yang aman
dan sentosa.
Allah juga membagi ucapan ke dalam dua bagian, baik dan buruk,
“Allah mencontohkan ucapan yang baik, seperti pohon yang baik.” (QS. Ibrahim: 24) “Dan
ucapan yang buruk seperti pohon yang buruk.” (QS. Ibrahim: 26).
Siapa pun tidak akan selamat di sisi Allah, kecuali mereka yang berlaku baik. Allah swt
berfirman, “(Yaitu) orang-orang yang diwafatkan oleh malaikat dalam keadaan baik.”(QS.
An-Naml: 32). Malaikat mendatangi mereka seraya berkata, “Kesejahteraan bagi kalian.
Kalian telah berlaku baik, maka masuklah ke dalam surga untuk selama-lamanya.” (QS. Az-
Zumar: 73).
Dalam mengomentari kalimat laa yaqbalu illa thayyiban ‘tidak diterima kecuali baik’,
Ibnu Rajab r.a berkata, “Seorang mukmin adalah orang yang baik secara keseluruhan, hati,
lisan dan seluruh anggota tubuhnya. Karena dalam hatinya terdapat keimanan, keimanan
tersebut akan terurai melalui bibirnya dengan zikir, melalui anggota badannya dalam
bentuk amal-amal shalih dan inilah buah dari iman.”
6. Penghalang do’a.
Dalam hadits di atas disebutkan bahwa yang menyebabkan do’a tidak dikabulkan adalah
selalu menggunakan barang haram, baik makanan, minuman, maupun pakaiannya.
8. Hadits ini mendorong kita untuk berinfak dengan harta yang halal, dan melarang untuk
berinfak dengan harta yang tidak halal.
10. Allah akan menerima dan memberkahi infak dari harta yang baik.
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Nilai
Sebuah makanan tergolong dalam makanan halal bila ia memenuhi beberapa kriteria. Tentunya
kriteria tersebut dilandaskan pada Qur’an dan Sunnah. Lalu, apa saja kriteria makanan yang
tergolong halal?
Pertama, Halal Li Zatihi atau Halal dari sisi zat, yaitu sebuah makanan dan minuman tergolong
halal apabila ia merupakan makanan yang bahan dasarnya berasal dari hewan atau tumbuhan
yang tidak diharamkan dalam Islam. Maka dalam hal ini seperti Babi, Alkohol, dan segala
makanan lainnya yang diharamkan tidak akan masuk pada kriteria ini.
Kedua, Cara memperolehnya halal, yaitu proses untuk mendapatkan makanan tersebut tidak
boleh melalui proses yang diharamkan dalam Islam seperti mencuri, menipu dan sebagainya.
Meskipun makanan tersebut secara zat tergolong halal namun apabila ia berasal dari hasil
mencuri atau menipu maka makanan tersebut tidak masuk kategori ini.
Ketiga, Cara memprosesnya halal, yaitu cara menuju makanan itu menjadi siap makan haruslah
melalui proses yang halal. Seperti ketika melakukan penyembelihan harus mengucapkan
bismilah atau tidak menambahkan apapun yang berbahaya seperti bahan pewarna tekstil dan
sebagainya.
Keempat, Cara menyajikan, mengantarkan, serta menyimpan harus halal. Maksudnya adalah
bahwa makanan tersebut meskipun dari segi zat, cara memperoleh dan memprosesnya sudah
dilakukan secara benar sesuai syariat Islam tapi ketika ia disajikan dengan cara yang salah maka
tetap tidak tergolong makanan halal. Seperti disajikan ke piring yang terbuat dari emas atau
disimpan di tempat yang berbahaya bila kemudian akan dikonsumsi.
Kelima, Cara menyajikan, mengantarkan, serta menyimpan harus hala. Maksudnya adalah
bahwa makanan tersebut meskipun dari segi zat, cara memperoleh dan memprosesnya sudah
dilakukan secara benar sesuai syariat Islam tapi ketika ia disajikan dengan cara yang salah maka
tetap tidak tergolong makanan halal. Seperti disajikan ke piring yang terbuat dari emas atau
disimpan di tempat yang berbahaya bila kemudian akan dikonsumsi.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi surat Al-Qori’ah, santri dapat:
1. Membaca dengan baik dan benar surat Al-Qori’ah.
2. Menterjemahkan dengan benar.
3. Menghafal surat beserta terjemahnya dengan lancar.
4. Menjelaskan tafsir surat Al-Qori’ah
5. Menyalin surat Al-Qori’ah dengan baik dan benar.
Kisah Inspiratif
There are seven persons whom Allah will shade on a day when there is no
shade but his. They are: (1) a just ruler; (2) a young person who grew up in
the worship of Allah; (3) a person whose heart is attached to the mosques; (4)
two persons who love each other and who meet and depart from each other for
the sake of Allah; (5) a man whom a beautiful woman of high status seduces,
but he rejects her by saying ‘I fear Allah’; (6) a person who spends in charity
and conceals it such that his right hand does not know what his left hand has
given; and (7) a person who remembered Allah in private and he wept. – Hadits
Tujuh golongan yang akan mendapat naungan Allah pada hari di mana tidak
ada naungan kecuali naungan-Nya: (1) Pemimpin yang adil; (2) Pemuda
yang tumbuh dewasa dalam ketaatan kepada Allah; (3) Seorang yang
hatinya terpaut dengan masjid; (4) Dua orang yang saling mencintai di jalan
Allah, keduanya berkumpul dan berpisah karena-Nya; (5) Seorang lelaki
yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi
cantik, lalu ia berkata, ‘Aku benar-benar takut kepada Allah’; (6) Seseorang
yang bersedekah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak
tahu apa yang disedekahkan tangan kanannya, serta (7) Seseorang yang
berdzikir kepada Allah dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.
--- Al Hadits ---
Surat Al-Qari’ah
Iftitah
1. Ajaklah siswa untuk membaca dan mengamati gambar yang di sajikan.
2. Selama pelajaran berlangsung, ajaklah siswa untuk terlibat secara aktif, motivasilah mereka dengan
berbagai pertanyaan seputar tema dan berilah kesempatan kepada siswa untuk mengutarakan
pengalamannya berkaitan dengan tema yang akan disampaikan.
3. Guru menjelaskan dengan metode interaktif untuk memotivasi keaktifan siswa.
Materi Pembelajaran
7 Surat Al-Qori'ah
Al-Qori'ah artinya hari kiamat. Surat ini terdiri atas sebelas ayat, termasuk golongan surat
Makiyyah karena di turunkan sebelum Rasulullah saw hijrah ke Madinah. Dinamai Al-Qori'ah
karena dalam surat ini ada penjelasan tentang kedahsyatan hari kiamat dan imbalan (pahala)
bagi orang-orang yang berbekal diri untuk kehidupan akhirat.
صورة القارعة
ُُِٕٛتَهَٚ )4( ِٔخُُِٕٛ ايٖٓاعُ نَايِفَسَاشِ ايَُِبِجَُٛهٜ ََِّٜٛ )3( ُ١ََََا َأدِزَاىَ ََايِكَازِعٚ )2( ُ١َ) ََايِكَازِع1( ُ١َاَيِكَازِع
ََِأّٖ َِٔ خَفَّتٚ )7( ٔ١َٝٔٔ ايسٖاض١َِػٝٔ عَٞٔ فَُٛٗ) ف6( َُُِِٜ٘ٓاشَٛ ِ) فَأََٖا َِٔ ثَكُ ًَت5( ِِشُٛاِيذٔبَاٍُ نَاِيعِِٔٗٔ ايَُِِٓف
)11( ْ١ََٝٔ) َْازْ حَا10( ََََِٖ٘ٝٔا َأدِزَاىَ ََاٚ )9( ْ١َِٜٚ) فَأَُُٗ٘ َٖا8( َُُِِٜ٘ٓاشَٛ
1. Hari Kiamat,
2. apakah hari Kiamat itu?
3. Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu?
4. Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran,
5. dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan.
6. Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan) nya,
7. maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan.
8. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan) nya,
9. maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.
10. Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu?
11. (Yaitu) api yang sangat panas.
: معاني الكلمات
Penjelasan :
Sesungguhnya Hari Kiamat adalah Hari yang Sangat Besar. Pada hari itu manusia di
bangkitkan dari alam kubur. Manusia bagaikan anai-anai yang bertebaran dan rasa takut yang
sangat menyelimuti hati mareka. Dan gunung-gunung bagaikan bulu-bulu yang di hamburkan,
dan manusia akan di hisab atas amal-amal mereka. Adapun yang sedikit kebaikannya dan lebih
banyak kejahatannya, maka tempatnya neraka Jahannam, yaitu neraka Hamiyah. Maka bagi
setiap muslim untuk selalu mengerjakan amal kebaikan, menjauhi keburukan, sehingga
semakin bertambah kebaikannya dari pada keburukannya.
MAKNA SURAT
Surat ini mengandung akidah ( keyakinan) tentang kebangkitan dan balasan yang di
dustakan dan sangat di ingkari oleh kaum musyrikin. Maka Allah mengabarkan kepada kita
tentang hari kiamat yang mengagetkan manusia dengan kejadiannya yang mengerikan dan
dahsyat yang berlangsung ketika itu. Dimana manusia bagai anai – anai yang bertebaran
dalam satu gabungan yang saling menginjak dan tidak mengetahui jalan. Dan gunung –
gunung walau begitu kokoh, tinggi dan besarnya namun ia berbagaikan kapas yang dibusar
dengan pembusar terbang kesana kesini secara berhamburan. Setelah semua selesai,
mereka dibawa mereka hingga berada di hadapan Rabbnya untuk perhitungan dan
pembalasan amal mereka. Maka barang siapa yang lebih berat kebaikannya atas
keburukanya, maka dia selamat dari api neraka dan berada dalam kehidupan yang
memuaskan. Namun begitu juga sebaliknya, akan lemparkan ke neraka Hawiyah dengan
posisi kepala berada di bawah. Hawiyah adalah api yang sangat panas yang tidak lebih
panas darinya. Dia (Hawiyah) adalah tempat kebinasaan dan kerugian. Semoga Allah Ta’ala
memelihara kita.
Faedah 1. Penetapan akidah tentang kebangkitan dan balasan dengan menyebutkan
sebagian gambarannya. 2. Peringatan dari kejadian mengerikan pada hari kiamat dan adzab
Allah yang ada padannya. 3. Penetapan akidah tentang penimbangan amal shaleh dan
keburukan serta balasannya. 4. Penetapan bahwa manusia pada hari kiamat terbagi
menjadi dua kelompok di neraka sesuai dengan perbuatan mereka. satu kelompok di Surga
dan satu kelompok di neraka. (dikutip dari bukuAd Durusil Muhimmah Li Ammati Ummah,
Cahaya Tauhid press)
Sumber Artikel: https://salafy.or.id/blog/2012/10/02/pelajaran-dari-surat-al-qaariah-hari-
kiamat/ | Salafy.or.id
Salinlah surat Al-Qori’ah di atas beserta artinya ke dalam kolom di bawah ini dengan
rapi, jelas dan benar !
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Nilai
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut secara jujur dengan memberi tanda (√) pada
kolom yang sesuai!
Kadang- Tidak
No Pertanyaan Selalu
kadang pernah
1 Apakah kamu percaya kiamat pasti terjadi?
2 Apakah kamu memuji semua ciptaan Allah SWT?
3 Apakah kamu bersyukur atas semua nikmat dari-Nya?
4 Apakah kamu takut menghadapi hari kiamat?
5 Apakah kamu mempersiapkan untuk menghadapi hari
kiamat?
a. Tujuan:
Memahami bahwa hari kiamat pasti terjadi disertai tanda-tandanya.
b. Langkah-langkah
Bagilah kelasmu menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok terdiri
atas 4- 6 orang.
Masing-masing kelompok menyebutkan tiga contoh tanda-tanda kiamat.
Bandingkanlah contoh-contoh yang telah kamu buat dengan contoh-contoh yang
dibuat oleh kelompok lain. Diskusikanlah hal tersebut!
---oo0oo---
II Essai !
Masyarakat pada umumnya hanya bisa mengantisipasi langkah-langkah preventif yang mesti
diambil ketika dan setelah musibah tersebut berlangsung.
Dalam perspektif Islam, gempa bumi berkaitan dengan tanda-tanda kekuasaan Sang Pencipta,
khususnya menjelang Hari Akhir. Rasulullah SAW bersabda, “Tidak akan terjadi hari kiamat
kecuali setelah hilangnya ilmu, banyak terjadi gempa, waktu seakan berjalan dengan cepat,
timbul berbagai macam fitnah, al-Haraj—yaitu pembunuhan-pembunuhan—dan harta melimpah
ruah kepada kalian” (HR Bukhari No 978).
Dalam surah al-Hajj ayat 1 Allah SWT berfirman yang artinya, “Wahai sekalian manusia,
takutlah kepada Tuhanmu; sesungguhnya gempa kiamat merupakan sesuatu yang sangat
dahsyat.”
Gempa masif pertama yang tercatat dalam sejarah, seperti dirangkum Encyclopedia of
Earthquakes and Volcanoes (2007), mengguncang wilayah Sparta di Yunani Kuno pada tahun
464 sebelum Masehi (SM).
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi Hadits ke-11, santri dapat:
1. Membaca dengan baik dan benar surat Hadits ke-11.
2. Menterjemahkan dengan benar.
3. Menghafal surat beserta terjemahnya dengan lancar.
4. Menjelaskan Hadits ke-11.
5. Menyalin Hadits ke-11 dengan baik dan benar.
Kisah Inspiratif
Singkirkan Keraguan
Cerita Inspirasi : Singkirkan Keraguan - Dua biji bunga terbaring di atas tanah yang subur. Biji
pertama berkata, “Aku ingin tumbuh besar! Akan kutancapkan akarku dalam-dalam. Aku bermimpi
dapat mekar dengan indah dan merasakan hangatnya sinar mentari. Aku juga ingin merasakan embun
pagi menetes dari bungaku!”
Sementara biji pertama mulai tumbuh, biji kedua tetap terpaku pada angan-angan yang penuh
keraguan, “Jika aku tancapkan akarku ke dalam tanah, aku tidak tahu apa yang akan kutemukan di
sana. Dan jika aku tumbuh tinggi, aku khawatir batangku akan rusak karena angin. Apalagi jika kelak
aku berbunga, pasti akan ada anak-anak nakal yang memetikku. Lebih baik aku menunggu
sebentar…”
Biji pertama segera melakukan apa yang dicita-citakan. Tak lama kemudian dia pun tumbuh menjadi
bunga yang indah. Sementara biji kedua tetap menjadi biji… hingga seekor ayam datang dan
mematuknya.
Pelajaran : Jangan ragu-ragu mengikuti kata hati dan berhentilah mengkhawatirkan sesuatu yang
belum tentu terjadi. Satu-satunya kegagalan adalah ketika kita tidak berani melangkah.
Hadits ke-11
Iftitah
1. Ajaklah siswa untuk membaca dan menyimak materi yang di sajikan.
2. Selama pelajaran berlangsung, ajaklah siswa untuk terlibat secara aktif, motivasilah mereka dengan
berbagai pertanyaan seputar tema dan berilah kesempatan kepada siswa untuk mengutarakan
pengalamannya berkaitan dengan tema yang akan disampaikan.
3. Guru menjelaskan dengan metode interaktif untuk memotivasi keaktifan siswa.
Materi Pembelajaran
8 Hadits ke-11
A. Membaca Hadits
َ اهللُ عََُُِٓٗاٞٔخَأَْت٘ٔ زَضََِٜزٚ ٍِِ اهللٔ صُٛ ضٔبِطٔ زَض،ِٕ طَائبِٞٔٓ بِِٔ أَبًَِٞٔ َُخَُٖدٕ احلَطَِٔ بِِٔ عٞٔعَِٔ َأب
ُ حَدِيِث:وَقَالَ الرتمذي،(رواه الرتمذي والنسائى .َُِبوَِٜسٜ َ ََاال٢َُِبوَ إِيَِٜسٜ دَعِ ََا:ٍِِ اهللٔ صُٛ حَفٔ ِظتُ َِٔٔ زَض:ٍَقَا
Dari Abu Muhammad Al-Hasan bin Ali bin Abu Thalib ra., cucu kesayangan Rasulullah saw.
berkata, aku hafal sabda Rasulullah saw: “Tinggalkan perkara yang meragukanmu dan kerjakan
perkara yang tidak meragukanmu.” (HR. Tirmidzi dan Nasa’i. Tirmidzi berkata: “Hadits ini hasan
shahih”).
C. Referensi Hadits
1. Sunan At-Tirmidzi: Shifatul Qiyamat....., Bab I’qilha Wa Tawakkal. Hadits nomor 2520.
Dengan tambahan “Kejujuran adalah ketenangan dan kebohongan adalah kegundahan.”
2. Sunan An-nasa’i: Al-Asyribah, Bab Al-Hats ‘Ala Tarkis Syubuhat. (8/327-328).
3. Musnad Imam Ahmad. Hadits nomor 1732. Syaikh Ahmad Syakir berkata, “Sanad hadits
ini shahih”.
D. Arti Kata
َِبُوَِٜسَٜدعِ ََا :tinggalkanlah apa yang meragukanmu (syubhat). Perintah ini bersifat anjuran.
َِبُوَِٜسٜ َ ََاال٢َ إِي:menuju perkara yang tidak meragukan, yaitu sesuatu yang halal dan jelas.
E. Urgensi Hadits
Hadits ini merupakan jawami’ul kalim (ucapan yang singkat dan padat). Sebuah ungkapan
yang pendek namun mengandung kaidah penting dalam Islam. Dasar tersebut adalah
meninggalkan syubhat (keraguan) dan memilih yang halal dan diyakini. Ibnu Hajar Al-Haitamy
berkata, “Hadits ini merupakan kaidah yang sangat penting dan dasar dari sikap wara’ yang
merupakan poros dari ketakwaan, juga penyelamat dari keraguan dan ketidakjelasan yang
menghalangi cahaya keyakinan.”
F. Kandungan Hadits
1. Meninggalkan syubhat
Meninggalkan syubhat dan komitmen terhadap yang halal dalam masalah apapun,
Ibadah, mu’amalah, munakahah (pernikahan) dan berbagai permasalahan lainnya, dapat
mengarahkan seorang muslim kepada sikap wara’, yang sangat potensial menangkal
bisikan setan. Hal ini akan mendatangkan manfaat besar baik di dunia maupun di akhirat.
2. Berbagai ucapan dan sikap salafus shalih berkenaan dengan sesuatu yang meragukan.
Abu Dzar Al-Ghifari ra berkata, “Kesempurnaan ketakwaan adalah meninggalkan
beberapa hal yang halal, karena takut kalau hal itu haram.”
Abu Abdurrahman Al-‘Umry berkata, “Jika seseorang memilih kewara’-an, niscaya ia
akan meninggalkan sesuatu yang diragukan dan mengerjakan sesuatu yang tidak
meragukan.”
Fudhail berkata, “Banyak orang mengira bahwa wara’ itu sangat tegas. Jika aku
dihadapkan pada dua perkara, tentu aku akan memilih yang terberat. Karenanya,
tinggalkan perkara yang meragukan, dan pilihlah perkara yang tidak meregukan.”
Hasan bin Abi Sinan, “Tidak ada yang lebih ringan dari wara’. Jika ada sesuatu yang
meragukanmu maka tinggalkanlah.”
Adapun sikap dan perbuatan mereka berkaitan dengan perkara syubhat, tidak jauh
berbeda dengan apa yang mereka ucapkan. Sebagai contoh Yazid bin Zurai’. Ia tidak
mengambil sedikit pun warisan ayahnya. Karena bapaknya adalah pegawai kerajaan dan ia
khawatir jika warisan tersebut tidak halal.Banyak lagi contoh lainnya.
Ibrahim bin Adham ditanya oleh orang-orang, kenapa tidak minum air zam-zam, maka
dia menjawab: seandainya aku memiliki ember, maka aku akan minum. (isyarat bahwa
ember yang digunakan untuk minum adalah milik kerajaan)
4. Orang yang meniggalkan syubhat adalah orang yang telah istiqamah dalam melaksanakan
yang halal dan meninggalkan semua hal yang haram.
Logikanya, bagaimana seseorang mampu meninggalkan berbagai hal yang syubhat,
sementara ia masih bergelimang dengan perkara-perkara yang haram. Orang seperti ini
seharusnya membenahi dirinya dengan terlebih dahulu meninggalkan berbagai hal yang
haram. Karena itulah ketika Umar ra ditanya oleh penduduk irak perihal darah nyamuk, ia
berkata: “Kalian bertanya kepadaku perihal darah nyamuk?..... sementara kalian telah
membunuh Husain.”
7. Sesuatu yang halal, kebenaran, dan kejujuran akan mendapatkan kedmaian dan keridhaan.
Sedangkan sesuatu yang haram, kebatilan dan dusta akaan melahirkan rasa gundah dan
kebencian.
Beliau mempunyai nama lengkap Abu Isa Muhammad bin Isa bin Saurah at Tirmidzi bin Musa bin
Dahhak As Sulami Al Buqi. Ia lahir di Termez, Tadzikistan pada bulan Dzulhijah 209 H/824 M. Ia
merupakan ilmuwan Islam, pengumpul hadits kanonik (standar buku). Abu Ya‟la Al Khalili, seorang ahli
hadits menyatakan bahwa At Tirmidzi adalah seorang Siqah (terpercaya) dan hal ini disepakati oleh para
ulama. Ibnu Hibban Al Busti (ahli hadits) mengakui kemampuan At Tirmdzi dalam hal menghafal,
menghimpun dan menyusun hadits.
At Tirmidzi adalah seorang murid dari Imam Bukhari dan beberapa guru lainnya seperti: Qutaibah bin
Sa‟id, Ishaq bin Musa. Kitab beliau yang terkenal, Jami‟ at-Tirmidzi menyebutkan seputar permasalahan
fiqh dengan penjelasan yang terperinci.
Beliau juga memiliki kitab Ilalul Hadits. Pada usia 70 tahun, ia meninggal di tempat kelahirannya Termez
pada akhir Rajab tahun 279 H/892 M.
Salinlah hadits ke-11 di atas beserta artinya ke dalam kolom di bawah ini dengan rapi,
jelas dan benar !
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Nilai
Dari kitab-kitab tersebut, As-Sunan Al Kubra merupakan karya terbesarnya. Beliau memiliki guru-guru
dalam bidang hadits antara lain: Qutaibah bin Sya‟id, Ishaq bin Ibrahim, Ahmad bin Abdul Amru bin Ali,
Hamid bin Mas‟adah, Imran bin Musa, Muhammad bin Maslamah, Ali bin Hajar, Muhammad bin Mansyur,
Ya‟kub bin Ibrahim, dan Haris bin Miskin.
An-Nasa‟i meninggal dunia di kota Ramlah, Palestina dan dikuburkan di antara Shafa dan Marwah di
Mekah pada hari Senin, 13 Safar tahun 303 H/915 M dalam usia 88 tahun
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi surat Al-‘Adiyat, santri dapat:
1. Membaca dengan baik dan benar surat Al-‘Adiyat.
2. Menterjemahkan dengan benar.
3. Menghafal surat beserta terjemahnya dengan lancar.
4. Menjelaskan tafsir surat Al-‘Adiyat.
5. Menyalin surat Al-‘Adiyat dengan baik dan benar.
Kisah Inspiratif
Surat Al-‘Adiyat
Iftitah
1. Ajaklah siswa untuk membaca dan mengamati gambar yang di sajikan.
2. Selama pelajaran berlangsung, ajaklah siswa untuk terlibat secara aktif, motivasilah mereka dengan
berbagai pertanyaan seputar tema dan berilah kesempatan kepada siswa untuk mengutarakan
pengalamannya berkaitan dengan tema yang akan disampaikan.
3. Guru menjelaskan dengan metode interaktif untuk memotivasi keaktifan siswa.
Materi Pembelajaran
9 Surat Al-'Adiyat
Al-'Adiyat artinya kuda perang yang berlari kencang. Surat ini terdiri atas sebelas ayat,
termasuk golongan surat Makiyyah karena di turunkan sebelum Rasulullah saw hijrah ke
Madinah. Dinamai Al-'Adiyat karena dalam surat ini ada penjelasan tentang kuda perang yang
berlari kencang menerobos pertahanan musuh. Ini pelajaran agar kita selalu bersemangat
dalam mengarungi kehidupan seperti halnya kuda perang yang terus berlari.
صورة العاديات
َضَطَِٔ بٔ٘ٔ دَ ُِعّاَٛ) ف4( ) فََأثَسَِٕ بٔ٘ٔ َْ ِكعّا3( ِسَاتٔ صُِبخّاٝٔ) فَايُُِػ2( َاتٔ قَدِحّاِِٜزُُِٛ) فَاي1( َاتٔ ضَِبخّاَٜاِيعَا ٔدٚ
ًََُِِعٜ ) َأفًََا8( ِْدِٜٔسِ يَػَدََِٝإُْٖ٘ ٔيخُبِّ اِيدٚ )7( ِْدَِٝٗ ذَٔيوَ يَػ٢ًَََِإُْٖ٘ عٚ )6( ْدِٛ َُٓ) إِٕٖ ا ِإلِْطَإَ ئسَبِّ٘ٔ يَه5(
)11( ِْسٝٔٔرٕ َّيدَب٦َ َِٜٛ ِِِٗٔ) إِٕٖ َزبُِِٖٗ ب10( ِِزٚ ايضٗ ُدَٞٔحُضٌَِّ ََا فٚ )9( ِِزُٛ ايِكُبٞٔإِذَا ُبعِجٔسَ ََا ف
Allah bersumpah dengan kuda yang berlari kencang ٔا ِيُُطِسِعَات ٌَِِٝايًُ٘ بٔا ِيد
َّ ََِ أَقِط: ٔاتَٜٔايِ َعادَٚ
Suara (hentkkan kaki) kuda ٕ١َ بٔطُسِعَِٟ َتذِسٖٞٔ َٚ ٌَِِٝتُ ا ِيدِٛ َ ص: ضَبخّا
Mengeluarkan (memercikan) api َ أَخِسَجَ ايٖٓاز: قَدِحّا
Menyerang/menyerbu ََِ َٖذ: )َ(أَغَاز ٔ َساتِٝاملُ ٔػ
Debu غُبَازّا: َْ ِكعّا
Banyak kufur ni'mat kepada Tuhannya ٔ٘ٓٔٔ زَب١َُ ِسُ ا ِيهُفِسِ بٔٔٓ ِعٝٔ نَج: ِْدََُٛٓيه
Di bangkitkan ُ ُ َ أُخِسِج: َُبعِجٔس
Asbabun nuzul
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Rasulullah saw mengutus pasukan berkuda
akan tetapi setelah sebulan lamanya pasukan itu tak ada kabar beritanya. Maka turunlah ayat ini
(S. 100: 1-5) sebagai pemberitahuan tentang pasukan tersebut yang sedang bertempur melawan
musuh dan melukiskan kepahlawanan mereka.
( diriwayatkan oleh Al-Bazzar Ibnu Abi Hatim dan Al-Hakim yang bersumber dari Ibnu Abbas)
Penjelasan :
Allah Al-Haq Tabaraka wa Ta'ala bersumpah dengan kuda saat berlari dengan kencang,
yang menyerang musuh di waktu pagi buta. Kuda yang menghamburkan debu bahkan
menerbangkannya sampai ke atas kepala laluia membelah kerumunan musuh. Dan kuda-kuda
itu pun bercampur debu-debu. Allah bersumpah dengan kuda yang berlari kencang hingga dari
mulutnya keluar suara terengah-engah. Yang memercikkan api saat berlari dan menyerang
musuh di waktu pagi. Menerbangkan debu dan membelah gerombolan musuh. Itulah
gambaran kuda yang digunakan untuk berjuang di jalan Allah. Ini merupakan pernghargaan
tinggi karena Allah bersumpah dengan binatang tersebut. Sebab kuda adalah binatang yang
mempunyai kedudukan mulia.
Allah SWT bersumpah dengan kuda yang lari dengan sangat cepat, sehingga memercikan
api dengan hentakannya, dan menyerbu ke tengah-tengah musuh pada waktu pagi.
Bahwasanya manusia kufur terhadap ni'mat Allah yang begitu banyak. Dia (manusia) sangat
mencintai harta kekayaan, sehingga Allah mengingatkan manusia dengan hari kiamat, dan
meeka pasti akan di bangkitkan semuanya dari alam kubur. Kemudian memperlihatkan apa
yang ada di dalam hati-hati mereka yakni dengan di perlihatkan amal-amal kejahatan dan
memberi petunjuk kpd mereka untuk mensyukuri atas semua nikmat-Nya, mena’atinya, dan
ketahuilah bahwasanya Allah Maha Mengetahui atas segala sesuatu.
Salinlah surat Al-‘Adiyat di atas beserta artinya ke dalam kolom di bawah ini dengan
rapi, jelas dan benar !
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
Nilai
b. Tugas
1. Teman sekelas kamu mendapatkan uang saku dari orang tuanya sebesar Rp. 20.000,00
setiap hari. Uang sebesar itu habis digunakan untuk membeli makanan dan mainan. Tak
sedikitpun disisakan untuk menabung, apalagi untuk mengisi kotak amal. Dengan uang
sebesar itupun ia merasa kurang dan berusaha untuk meminta yang lebih nbanyak lagi.
Bagaimana pendapat kamu? Apa yang akan kamu lakukan terhadap temanmu itu?
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut secara jujur dengan memberi tanda (√) pada
kolom yang sesuai!
Kadang- Tidak
No Pertanyaan Selalu
kadang pernah
1 Apakah kamu suka membantu teman belajar?
2 Apakah kamu suka berinfaq/bershadaqah?
3 Apakah kamu bersyukur atas semua nikmat dari-Nya?
4 Apakah kamu percaya bahwa manusia akan
dibangkitkan kembali?
5 Apakah kamu rela berkorban untuk kepentingan
orang lain?
---oo0oo---
9. ُإِ َّنُا ِْلنْ َسا َنُلَِربهِو, kelanjutan dari ayat tersebut adalah ......
a. كنُوٌُد
ْ َ َل ٌُ لَ َش ِهْي
b. د ٌُ ْلَ َش ِدي
c. د d.حا
ً قَ ْد
10. Seseorang yang yang bersifat bakhil karena .......
a. Tidak mempunyai harta c. tidak menyukai orang lain
b. Banyak kebutuhannya d. cinta kepada harta
II. Essai !
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi Hadits ke-12, santri dapat:
1. Membaca dengan baik dan benar Hadits ke-12.
2. Menterjemahkan dengan benar.
3. Menghafal Hadits ke-12 beserta terjemahnya dengan lancar.
4. Menjelaskan Hadits ke-12.
5. Menyalin Hadits ke-12 dengan baik dan benar.
Inspirasi
“Bagaimanapun keadaan kita, mau sedih, bahagia, waktu tidak pernah berhenti menunggu.
Waktu tetap berjalan.”
- Tere Liye -
“Waktu itu adalah lingkaran nasib tanpa henti. Siang-malam, pagi-petang, sepanjang tahun tak
pernah rehat. Dalam setiap kesempatan putaran nasibnya selalu terjadi tiga kemungkinan.
Paralel, bergerak serentak.”
- Tere Liye -
“Menggunakan waktu adalah memanfaatkannya sesuai dengan apa yang telah ditentukan
sebelumnya. Menghamburkan waktu adalah menyia-nyiakannya tanpa rencana dan
sembarangan.”
- Bruce Lee -
- William Shakespeare -
- Aeschylus -
“Kuncinya terletak bukan pada bagaimana Anda menghabiskan waktu, namun dalam
menginvestasikan waktu Anda.”
- Stephen R. Covey -
“Ambil keputusan untuk tidak pernah tinggal diam. Orang tidak akan pernah mengeluh
membutuhkan waktu lebih jika ia tidak pernah kehilangan waktu. Banyak hal yang bisa kita raih
jika kita selalu bekerja melakukan sesuatu.”
- Thomas Jefferson -
Hadits ke-12
Iftitah
1. Ajaklah siswa untuk membaca dan menyimak materi yang di sajikan.
2. Selama pelajaran berlangsung, ajaklah siswa untuk terlibat secara aktif, motivasilah mereka dengan
berbagai pertanyaan seputar tema dan berilah kesempatan kepada siswa untuk mengutarakan
pengalamannya berkaitan dengan tema yang akan disampaikan.
3. Guru menjelaskan dengan metode interaktif untuk memotivasi keaktifan siswa.
Materi Pembelajaran
10 Hadits ke-12
A. Membaca Hadits
B. Arti Hadits
Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw bersabda: “Diantara tanda sempurnanya
islam seseorang adalah meningggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat.” (Hadits ini hasan.
Diriwayatkan oleh Tirmidzi dan yang lainnya).
D. Arti Kata
E. Urgensi Hadits
Abu Hurairah ra, sahabat yang selalu menyertai beliau dan banyak mengadopsi perilaku
beliau berkata, “Rasulullah menjelaskan hadits tersebut kepada kami dengan kalimat yang
singkat dan penuh manfaat, di dalamnya terkumpul kebaikan dunia dan kebahagiaan akhirat.”
Para ulama sepakat bahwa hadits ini merupakan jawami’ul kalim yang menjadi
keistimewaan Rasulullah saw. yang tidak dimiliki nabi-nabi sebelumnya. Bahkan di antara
mereka ada yang mengatakan bahwa hadits ini merupakan separuh dari agama, karena agama
pada dasarnya adalah melakukan sesuatu (al-fi’lu) dan menghindari sesuatu (at-tarku), dan
hadits ini merupakan dasar untuk menghindari satu perbuatan, dengan demikian separuh
agama.
Sebagian ulama berpendapat bahwa hadits ini menghimpun semua ajaran agama. Karena
secara tekstual menyebutkan tentang at-tarku dan secara kontekstual mengisyaratkan al-fi’lu.
Ibnu Rajab berkata, “Hadits ini dasar yang sangat penting berkaitan masalah akhlak.”
Abu Dawud berkata, “Siklus hadits-hadits ada pada empat hadits.....Salah satunya adalah
hadits ini.”
2. Menyibukan diri dengan masalah yang tidak mendatangkan manfaat, adalah kesia-siaan
dan tanda lemahnya iman.
Dalam kehidupannya manusia selalu di kelilingi oleh manusia lain. Berbagai kesibukan
dan hubungan satu sama lain sangat banyak dan beragam. Maka seorang muslim
bertanggung jawab penuh dalam setiap langkah dan perbuatannya, setiap waktu yang
dipergunakannya, dan setiap kata yang diucapkannya. Jika seseorang kemudian disibukkan
dengan berbagai hal yang tidak mendatangkan manfaat, hingga ia meninggalkan kewajiban
yang seharusnya ia lakukan, melakukan amanat yang sepatutnya ia emban, maka di dunia
ia akan dapat cela dan di akhirat ia akan disiksa. Hal ini adalah tanda lemahnya iman yang
ada dalam dirinya, bahkan islamnya hampir mendekati orang-orang yang mengakui islam,
namun hanya sebatas di bibir dan lidah.
Anas bin Malik ra, meriwayatkan bahwa salah seorang sahabat meninggal dunia, lalu
seorang berkata: “Berilah kabar gembira dengan surga.” Maka Rasulullah saw, bersabda:
“Apakah kalian tidak tahu……….. mungkin ia pernah mengucapkan perkataan yang tidak
mendatangkan manfaat atau bakhil terhadap sesuatu (harta) yang sebenarnya tidak akan
berkurang.” (H.R. Tirmidzi)
4. Sibukkanlah diri anda dengan mengingat Allah SWT, niscaya anda akan menjauhi perkara
yang tidak bermanfaat.
Seorang muslim yang beribadah kepada Alllah SWT, seolah-olah melihat-Nya,
merasakan kedekatan Allah SWT, niscaya ia akan menyibukan diri dengan hal-hal yang
mendatangkan manfaat. Dengan demikian, ia akan menghindari perkara yang tidak
mendatangkan manfaat. jika ia tetap melakukan berbagai hal yang tidak bermanfaat, maka
hal itu pertanda bahwa ia tidak mampu menghadirkan rasa dekat dengan Allah SWT, dan
bukti bahwa keimanannya belum benar.
Hasan Al-Bashri berkata: “Tanda, bahwa Allah berpaling dari hamba-Nya, adalah jika
seorang hamba menyibukkan dirinya dengan perkara-perkara yang tidak mendatangkan
manfaat.”
6. Seorang muslim seharusnya menyibukkan diri dengan berbagai masalah yang bernilai dan
bukan disibukkan dengan masalah-masalah yang tidak berarti.
7. Seorang muslim hendaknya senantiasa mensucikan jiwanya dengan cara menjauhi semua
masalah yang tidak bermanfaat.
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Nilai
n Good Luck,,,
IQRA
Lima pertanyaan
The two feet of the son of Adam will not move from near his Lord on the day of Judgement until he is asked
about five (matters): (1) about his life, how he spent it; (2) about his youth, how he took care of it; (3) about
his wealth, how he earned it and (4) where he spent it and (5) about that which he acted upon from the
knowledge he acquired.
- Al Hadits –
Kedua kaki anak Adam tidak akan beranjak pada hari kiamat dari sisi Tuhan-nya hingga ia ditanya
tentang lima perkara; (1) tentang umur untuk apa ia habiskan, (2) tentang masa muda untuk apa ia
gunakan, (3) tentang hartanya dari mana ia peroleh dan (4) kemana ia belanjakan dan (5) tentang
ilmunya bagaimana ia mengamalkannya.
- Al Hadits –
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi surat Al-Zalzalah, santri dapat:
1. Membaca dengan baik dan benar surat Al-Zalzalah.
2. Menterjemahkan dengan benar.
3. Menghafal surat beserta terjemahnya dengan lancar.
4. Menjelaskan tafsir surat Al-Zalzalah.
5. .Menyalin surat Al-Zalzalah dengan baik dan benar.
Kisah Inspiratif
Putriku, sebuah surat kabar memuat kisah tentang perjuangan seorang ibu yang anaknya
menderita penyakit Autis. Autis adalah gangguan perkembangan khususnya yang ter jadi pada
masa anak-anak. Anak autis membuatnya tidak mampu mengadakan interaksi sosial dan seolah-
olah hidup dalam dunianya sendiri.
Mengetahui anaknya menderita autis, sang ibu merasa sedih, frustasi, dan kecewa. Namun, dia
segera sadar bahwa apa yang dilakukannya itu tidak akan menyelesaikan masalah. Kemudian dia
mulai mempelajari masalah-masalah yang terkait dengan penyakit Autis. Dengan penuh
kegigihan, dia membawa anaknya itu ke Australia.
Sang ibu terus menimba ilmu. Salah satunya melalui Internet. Ia berkonsultasi dengan pakar
Autis di luar negeri. Berbagai terapi telah di jalani untuk anaknya. Karena keseriusannya ini, dia
juga berhasil meraih gelar Master Health Counseling dari Curtin University dan berhasil menulis
tiga buah buku tentang Autis. Kejadian itu juga membuatnya untuk lebih dekat dengan anaknya
dan juga mensyukuri nikmat yang telah diberikan-Nya.
Ilmu yang didapatnya menyebutkan bahwa anak Autis memiliki kelemahan dalam pendengaran,
tetapi memiliki kelebihan dalam penglihatan. Sang ibu kemudian membangkitkan kelebihan tadi.
Bersama suami, ia memperkenalkan berbagai profesi berdasarkan kelebihan dalam penglihatan.
Di kelas enam, anaknya yang menderita Autis mulai menekuni dunia fotografi. Kelak, ia ingin
menjadi seorang fotografer. Anaknya kini juga sudah mahir berbahasa Inggris.
Putriku tersayang, jika kamu mau bersabar, belajar, dan berjuang sekuat tenaga untuk
mewujudkan cita-citamu, Insya Allah kamu akan berhasil mendapatkannya. Semangat kamu
dalam menuntut ilmu hari ini akan menentukan masa depan kamu kelak.
Surat Al-Zalzalah
Iftitah
1. Ajaklah siswa untuk membaca dan mengamati gambar yang di sajikan.
2. Selama pelajaran berlangsung, ajaklah siswa untuk terlibat secara aktif, motivasilah mereka dengan
berbagai pertanyaan seputar tema dan berilah kesempatan kepada siswa untuk mengutarakan
pengalamannya berkaitan dengan tema yang akan disampaikan.
3. Guru menjelaskan dengan metode interaktif untuk memotivasi keaktifan siswa.
Materi Pembelajaran
11 Surat Al-Zalzalah
Al-Zalzalah artinya goncangan yang hebat. Surat ini terdiri atas delapan ayat, termasuk
golongan surat Madaniyyah karena di turunkan setelah Rasulullah saw hijrah ke Madinah.
Dinamai Al-Zalzalah karena dalam surat ini menjelaskan tentang goncangan yang sangat
dahsyat pada terjadinya hari kiamat. Saat itu hanya pertolongan Allah SWT yang bisa
menyelamatkan manusia.
صورة الزلزلة
ُٔرٕ ُتخَدِّخ٦َ َِٜٛ )3( قَاٍَ ايِِإِْطَإُ ََايََٗاَٚ )2( ٔ ايِأَزِضُ َأثِكَايََٗا١ََأَخِسَدٚ )1( ٔ ايِأَزِضُ شِيِصَايََٗا١َِإذَا شُيِصِي
ٍَعٌَُِِ َٔجِكَاَٜ ََُِٔ) ف6( َُِِِٗا أَعَُِايُٚ َسَِّٝضِدُزُ ايٖٓاعُ أَغِتَاتّا يٜ ٕٔر٦َ َِٜٛ )5( يََٗا٢َِحٚ) بٔإَٖٔ َزٖبوَ َأ4( أَخِبَازََٖا
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ketika turun ayat “Wa yuth’imunath tha’ama
‘ala hubbihi miskinan wa yatimaw waasira” (QS. 76: 8) kaum muslimin menganggap bahwa
orang yang bershadaqah sedikit tidak akan memperoleh pahala dan menganggap pula bahwa
orang yang berbuat dosa kecil seperti bohong, mengumpat, mencuri penglihatan (pandang) dan
sebangsanya tidak tercela serta menganggap bahwa ancaman api neraka dari Allah disediakan
bagi orang-orang yang berbuat dosa besar. Maka turunlah ayat ini (QS. 99: 7-8) sebagai
bantahan anggapan mereka itu. (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Sa’id
bin Jubair).
Penjelasan
Apabila Allah hendak menyudahi dunia ini dan memulai Kiamat, Allah memerintahkan
bumi dan ia pun terguncang dengan sangat keras, tidak seperti biasanya. Semua yang
tersimpan di dalamnya keluar; api, air, tambang, dan sisa-sisa bangkai. Saat itu, orang yang
menyaksikannya berkata, "Apa ini?" Maksudnya, apa yang terjadi dengan bumi ini. Ini tidak
seperti biasanya dan tidak diketahui sebabnya. Pada saat itu bumi menceritakan, berbicara
dengan kejadian itu dan bukan dengan kata-kata. Sebagaimana yang dikatakan Al-‘Allamah At-
Thabari dalam tafsirnya, "Ia melaksanakan perintah. Apa yang terjadi di muka bumi dan tidak
biasa terjadi disebabkan karena Tuhanmu menitahkan kepadanya. Perintah-Nya yang sampai
kepada bumi. Perintah semacam itu merupakan perintah kejadian. Semua yang terjadi di alam
semesta ini akibat dari perintah kejadian yang datang dari Allah. Hanya saja ada peristiwa yang
Ringkasan
Ketika bumi digoncangkan dengan goncangan yang dahsyat, dan bumi mengeluarkan
beban-beban berat yang dikandungnya berupa mayat-mayat, pada hari itu (kiamat) manusia
terkaget-kaget tentang perihal bumi yang bisa berbicara atas perintah Allah dengan
mengabarkan beritanya.
Pada hari itu manusia akan dikembalikan secara berpisah-pisah, sebagian ke surga dan
sebagian lagi ke neraka, untuk mendapat balasan (pahala) atas amal perbuatan mereka. Maka
setiap amal perbuatan baik dan buruk meskipun sedikit pasti akan ada balasannya.
Salinlah surat Al Zalzalah di atas beserta artinya ke dalam kolom di bawah ini dengan
rapi, jelas dan benar !
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Nilai
a. Tujuan:
Memahami bahwa Allah SWT Maha Berkuasa untuk berbuat apa pun.
b. Langkah-langkah
Bagilah kelasmu menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok terdiri
atas 4- 6 orang.
Masing-masing kelompok menyebutkan lima contoh bahwa Allah Maha
Berkehendak.
Bandingkanlah contoh-contoh yang telah kamu buat dengan contoh-contoh yang
dibuat oleh kelompok lain. Diskusikanlah hal tersebut!
---oo0oo---
4. ُض ُْ ِ َُوُأَ ُْخَُر َُجُت, kelanjutan dari ayat tersebut adalah .......
ُ الَُْر
a.ِزلَْزا َلَا b. أَثْ َقا َلَا c.َما َلَا d. ارَىا
َ ََخب
ْأ
5. Apa yang di maksud dengan kalimatحىُ َلَا
َ ?أ َْو
a. memerintahkannya c. berpisah
b. keluar/kembali d. melarangnya
ُِ َخر َج
6. Apa arti dari kalimatت ْ ?أ َ
a. memberitakan b. mengeluarkan c. menceritakan d.meninggalkan
7. Ayat keempat surat Al-Zalzalah menjelaskan tentang apa ?
a. manusia bertanya-tanya c. bumi menceritakan beritanya
b. bumi mengeluarkan beban yang berat d. manusia bangkit dari kuburnya
IQRA
Bukti sains menunjukkan bahwa lapisan bumi mengandung 20 padatan, yaitu lapisan Litosfir
(kedalaman sekira 100 km), lapisan kerak dan selubung (ketebalan 500 hingga 1.000 km), dan 80
persen sisanya adalah air dan magma yang panas.
Lapisan padat atau lapisan teratas Bumi bagaikan lempengan tipis yang terapung di atas lapisan
magma. Sehingga, lempeng ini akan selalu bergerak dan mengalami berbagai tekanan
menghasilkan tabrakan, patahan, getaran maupun guncangan.
Meskipun patahan hanya beberapa sentimeter saja, akan dapat menghasilkan getaran hebat di
permukaan Bumi.
Al-Battani
u.or.id
Al-Battani merupakan ahli astronom terbesar Islam. Lahir pada tahun 929 Masehi, ia merupakan
pencipta alat ukur gata gravitasi dan alat ukur garis lintang dan busur bumi pada globe dengan
ketelitian hingga 3 desimal.
Ia juga astronom pertama yang dapat mengukur jarak bumi dengan matahari, mengukur keliling bumi
dan menerangkan bahwa bumi berputar pada porosnya, jauh sebelum Galileo Galilei.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi Hadits Ke-13, santri dapat:
1. Membaca dengan baik dan benar Hadits Ke-13.
2. Menterjemahkan dengan benar.
3. Menghafal Hadits Ke-13 beserta terjemahnya dengan lancar.
4. Menjelaskan tafsir Hadits Ke-13.
5. Menyalin Hadits Ke-13 dengan baik dan benar.
Kisah Inspiratif
Pada hari ketiga, Umar, para sahabat, serta dua lelaki itu menunggu pemuda tersebut. Hingga
tengah hari, pemuda itu belum juga datang. Kedua lelaki tersebut mulai gelisah. "Hari sudah
siang, tetapi pemuda itu belum datang. Jika tidak datang, Salman akan menjadi penggantinya
menerima hukuman mati," kata salah seorang lelaki itu.
Waktu sudah siang dan pemuda itu tidak kunjung datang. Salman dengan tenang dan tawakal
melangkah ke tempat qisas sebagai penerima jaminannya. Ketika Salman sudah berada di
tempat akhir hukuman, tiba-tiba sesosok bayang-bayang berlari terengah dalam temaram,
terseok terjerembab lalu bangkit dan nyaris merangkak. Pemuda itu dengan tubuh berpeluh dan
napas putus-putus ambruk ke pangkuan Umar.
"Maafkan aku hampir terlambat!" ujar pemuda itu. Pemuda itu langsung menggantikan posisi
Salman. Pemuda itu berterima kasih kepada Salman telah bersedia menjadi penjaminnya
meski ia belum dikenalnya sama sekali.
Umar protes atas keterlambatan pemuda itu. Namun, sang pemuda berkata, "Urusan kaumku
memakan waktu. Kupacu tungganganku tanpa henti hingga ia sekarat di gurun dan terpaksa
kutinggalkan, lalu aku berlari (ke tempat pemutusan hukuman qisas)."
Sebelum melakukan hukuman, Khalifah Umar berkata. "Demi Allah, bukankah engkau bisa lari
dari hukuman ini? Mengapa susah payah kembali?" kata Umar sambil menenangkan dan
memberinya minum.
Umar mendekati Salman yang tidak jauh dari pemuda yang akan dieksekusi mati itu. "Mengapa
kau mau menjadi penjamin seseorang yang tak kau kenal sama sekali?"
Dengan tegas tetapi lembut menjawab pertanyaan Khalifah Umar, Salman berkata, "Agar
jangan sampai dikatakan di kalangan Muslimin tak ada lagi saling percaya dan menanggung
beban saudara," tuturnya.
Kedua lelaki yang ayahnya telah terbunuh lalu merasa terharu dengan sikap sang pemuda dan
keberanian Salman. Mereka berkata, "Wahai Amirul Mukminin, kami mohon agar tuntutan kami
dibatalkan. Kami telah memaafkan pemuda penepat janji ini."
Mendengar perkataan tersebut, Khalifah Umar bertanya, "Mengapa kalian berbuat seperti itu?"
tanya Umar. "Agar jangan ada yang merasa di kalangan kaum Muslimin tak ada lagi saling
memaafkan dan kasih sayang," katanya.
"Wahai Salman, kamu sungguh berani, dan wahai pemuda, kamu adalah al-Wafi. Kamu
berdua sangat mulia, lalu bersalamanlah dan kuatkan ukhuwah di antara kalian," kata Umar.
Hadits ke-13
Iftitah
1. Ajaklah siswa untuk membaca dan menyimak materi yang di sajikan.
2. Selama pelajaran berlangsung, ajaklah siswa untuk terlibat secara aktif, motivasilah mereka dengan
berbagai pertanyaan seputar tema dan berilah kesempatan kepada siswa untuk mengutarakan
pengalamannya berkaitan dengan tema yang akan disampaikan.
3. Guru menjelaskan dengan metode interaktif untuk memotivasi keaktifan siswa.
Materi Pembelajaran
12 Hadits
ke-13
Ukhuwah Islamiyah
A. Membaca Hadits
B. Arti Hadits
Dari Abu Hamzah Anas bin Malik ra., pelayan Rasulullah, berkata, Rasulullah saw bersabda:
“Tidak dikatakan orang yang beriman seorang diantara kalian, jika belum bisa mencintai
saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhori dan Muslim)
1. Shahih Bukhori; Kitabul Iman, Bab An Yuhibba Li Akhihi... Hadits nomor 13.
2. Shahih Muslim; Kitabul Iman, Bab Min Khishalil Iman... Hadits nomor 45.
3. Sunan An-Nasa’i; Al-Iman, Bab ‘Alamatul Iman. (8/115).
4. Sunan At-Tirmidzi; Shifatul Qiyamati, Bab Walakin Ya Handhalah... Hadits nomor 2517.
5. Sunan Ibnu Majah, Hadits nomor 167.
D. Arti Kata
E. Urgensi Hadits
Imam Nawawi menyebutkan bahwa Abu Muhammad Abdullah Ibnu Abi Zaid (seorang
ulama besar madzhab Maliki di Maroko) berkata:
Satu : “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka katakanlah kebaikan
atau diam.”
Dua : “Diantara tanda sempurnanya iman seseorang adalah meninggalkan perkara yang tidak
mendatangkan manfaat”.
Tiga : “Jangan marah”.
Empat : “Tidaklah beriman seorang diantara kalian, hingga ia mencintai saudaranya seperti
mencintai dirinya sendiri”.
Inilah barangkali yang mendorong Imam Nawawi memuat keempat hadits tersebut dalam
kitab Al-Arba’in ‘empat puluh hadits’.
Al-Jurdani dalam syarahnya terhadap Al-Arba’in, mengatakan bahwa hadits ini satu dari
dasar Islam.
6. Masyarakat yang jauh dari keimanan, adalah masyarakat yang egois dan penuh kebencian.
Jika keimanan tidak ada, kasih sayang pun hilang. Sebagai gantinya, kedengkian, penipuan dan
egoisme mendominasi dalam masyarakat. Dalam kondisi ini, manusia menjelma menjadi
serigala-serigala yang haus darah, kehidupan kacau, dan kezaliman merajalela. Allah SWT.
memberikan gambaran, “Mereka itu mati dan tidak hidup. Mereka tidak tahu kapan mereka
akan di bangkitkan.”
8. Hendaklah kita menjauhi hasad, karena hasad dapat mengurangi kesempurnaan iman. Orang
yang memiliki sifat hasad, tidak akan mau orang lain melebihinya, atau bahkan berangan-angan
agar nikmat yang ada pada orang lain lain itu sirna.
9. Iman senantiasa bertambah dan berkurang. Bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan
dengan kemaksiatan.
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Nilai
IQRA
Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Muhammad bin Ismail Al Bukhari bin Ibrahim bin Al Mughirah
bin Bardizbah. Beliau dilahirkan di Bukhara, Uzbekistan setelah Shalat Jumat, pada tanggal 13 Syawal
194 H/810 M. Muhadditsin ini sangat wara’, banyak membaca Al Qur’an siang malam serta, gemar
berbuat kebajikan. Sejak umur 10 tahun, dia sudah mempunyai hafalan hadits yang tidak sedikit
jumlahnya. Beliau telah menulis Kitab Hadits yang memuat 600.000 hadits kemudian beliau pilih lagi
menjadi 100.000 hadits shahih dan 1000 hadits TIDAK shahih.
Shahih al-Bukhari adalah karya utama Imam Bukhari. Judul lengkap buku beliau ini adalah Al-Jami’ ash-
Shahih al- Musnad al-Mukhtashar min Umūri Rasūlillah Shallallahu ’alayhi wa Sallam wa Ayyamihi
(Jami’us Shahih), yakni kumpulan hadits-hadits shahih. Beliau menghabiskan waktu selama 16 tahun
untuk menyusun bukunya ini. Beliau memperoleh hadits dari beberapa hafizh, antara lain Maky bin
Ibrahim, Abdullah bin Usman Al Marwazy, Abdullah bin Musa Al Abbasy, Abu Ashim As Syaibany dan
Muhammad bin Abdullah Al Anshari. Karya-karya lainnya antara lain:
Dalam kitab jami’nya, beliau menuliskan 6.397 buah hadits, dengan yang terulang. Yang muallaq
sejumlah 1.341 buah, dan yang mutabi’ 384 buah, jadi seluruhnya berjumlah 8.122 buah. Beliau wafat
pada malam Sabtu selesai shalat Isya’, tepat pada malam Idul Fitri tahun 252 H/870 M dan dikebumikan
di Khirtank, kampung yang tidak jauh dari Samarkand.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi surat Al-Bayyinah, santri dapat:
1. Membaca dengan baik dan benar surat Al-Bayyinah.
2. Menterjemahkan dengan benar.
3. Menghafal surat beserta terjemahnya dengan lancar.
4. Menjelaskan tafsir surat Al-Bayyinah.
5. Menyalin surat Al-Bayyinah dengan baik dan benar.
Muhasabah
The book that you will be surprised to read although You authored it is your
own book of deeds on the day of Judgement. So author it well.
Surat Al-Bayyinah
Iftitah
1. Ajaklah siswa untuk membaca dan mengamati gambar yang di sajikan.
2. Selama pelajaran berlangsung, ajaklah siswa untuk terlibat secara aktif, motivasilah mereka
dengan berbagai pertanyaan seputar tema dan berilah kesempatan kepada siswa untuk
mengutarakan pengalamannya berkaitan dengan tema yang akan disampaikan.
3. Guru menjelaskan dengan metode interaktif untuk memotivasi keaktifan siswa.
Materi Pembelajaran
13 Surat Al-Bayyinah
Al-Bayyinah artinya bukti yang nyata. Surat ini terdiri atas delapan ayat, termasuk golongan
surat Madaniyyah karena di turunkan setelah Rasulullah saw hijrah ke Madinah. Dinamai Al-
Bayyinah karena dalam surat ini ada penjelasan bahwa ajaran yang dibawa Nabi saw
merupakan ajaran yang paling benar, ajaran yang meluruskan penyimpangan ajaran Nabi-Nabi
sebelumnya
.
صورة البيّنة
ٍِْٔ ََِّٔ اهللُٛ) زَض1( ُ١َََُُِِّٓٝٗ ايِبٝٔ تَأِت٢َِٖٔ حَتَِِّٝٔ َُِٓفَهَٝٔايُُِػِ ِسنٚ ب
ٔ ِ َِٔٔ أٌَِِٖ ايِهٔتَاٚٔ نَفَ ُس
َ َِٜٔهُِٔ ايَّرٜ َِِي
َُُِِٗ ت٤ا ايِهٔتَابَ إِيَّا َِٔٔ َبعِدٔ ََا دَاُٛتِٚ َِٔ ُأَََٜٔا تَفَسٖمَ ايَّرٚ )3( ْ١َََُِِّٝٗا نُُتبْ قٝٔ) ف2( ّ٠َصخُفّا َٗطَٖٗس
ُ ِاًَُِٛتٜ
َذَأيوَٚ ٠ََٛا اي ٖصنُُٛ ِؤتَٜٚ َ٠َا ايضٖالُُُِٛٝٔكَٜٚ َ٤َِٔ حَُٓفَأَِِّٜ يَُ٘ ايدٝٔا اهللَ َُدًِٔضُٚعِبُدَِٝٔا إِيَّا يَََٚا أَُٔ ُسٚ )4(ُ١ََِّٓٝايِب
ُِِٖ َو٦َٔيَُِٚٗا أَِٝٔٔ فٜٔ َْازِ دَََِٖٗٓ خًَٔدَِٞٔٔ فَٝٔايُُِػِ ِسنٚ ِٔا َِٔٔ أٌَِِٖ ايِهٔتَابٚٔ نَفَ ُس
َ ِٜٔ) إِٕٖ ايَّر5( ٔ١ََُُِِّٝٔ ايِكٜٔد
ُُِِِِِِّٗٗ عِٔٓدَ زَب٥) دَصَا7( ٔ١ِِٖٜسُ ايِبَسَٝوَ ُِِٖ خ٦َٔيُٚا ايضٖائخَاتٔ أًََُُٛٔعٚ ِاَُٛٓ َِٔ آٜٔ) إِٕٖ ايَّر6( ٔ١ِٖٜغَسٗ ايِبَس
َِٞٔا عَُِٓ٘ ذَأيوَ ئَُِٔ خَػَُٛزَضٚ ََُِِٗٓ اهللُ عِِٞٔٗا َأبَدّا زَضَِٝٔٔ فٜٔ َِٔٔ َتخِتَٔٗا ايَِأَِْٗازُ خَائدُِٟ عَدٍِٕ َتذِس١َٖٓد
)8( َُٖ٘زب
1. Orang-orang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka)
tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata,
2. (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang
disucikan (Al Qur'an),
: معاني الكلمات
Nabi saw. diutus kepada semua manusia membawa petunjuk dan kebenaran untuk
mengeluarkan mereka dari kegelapan Jahiliyah, kerusakan akidah, hinanya taqlid buta. Orang-
orang kafir itu terdiri dari ahli kitab dan kaum musyrik, mereka sama-sama jauh dari al-haq dan
agama benar. Ahli kitab, setelah ditinggalkan Musa as dan Isa as., mereka tersesat dan merubah
firman Allah SWT. dari tempatnya dan lupa tugas yang telah dibebankan kepada mereka.
Mereka menjadikan orang-orang alim dan pendeta-pendeta sebagai tuhan selain Allah.
Jadinya agama mereka bercampur aduk antara sedikit kebenaran dengan kesesatan yang
banyak. Adapun orang-orang musyrik yang tidak mengakui tauhid dan tidak beriman kepada
kepada hari Kebangkitan, mereka menggeluti kebatilan sampai ke ujung-ujungnya. Agama
mereka adalah potret akidah jahiliyah dan taqlid usang yang mereka kira sebagai agama
Ibrahim Al-Khalil. Allah Maha Tahu bahwa Dia terbebas dari agama tersebut.
Tidaklah orang-orang ahli kitab, yang untuk menghadapi orang-orang kafir dan musyrik
mereka berharap akan diutusnya Nabi orang Arab dan mereka dapati telah tertulis di kitab
mereka, taurat dan Injil. Namun ketika apa yang mereka ketahui itu datang, yakni diutusnya
Nabi, mereka kufur kepadanya. Oleh karena itu mereka disebutkan pertama kali di surat ini.
Karena mereka lebih jahat ketimbang orang-orang musyrik yang tidak mengetahui kebenaran
sama sekali. Sedangkan mereka tahu kebenaran itu namun mereka mengingkarinya dengan
penuh kebencian dan kedengkian. Mereka tidaklah berpisah meninggalkan kebatilan itu sampai
datang penjelasan dan hujjah yang terang dan telah menelanjangi kebatilan. Apakah hujjah itu?
Dialah Rasulullah itu sendiri. Sebagai penjelasan dan hujjah yang terang bahwa agamanya
adalah al-haq. Dialah yang jujur dan terpercaya. Memiliki akhlak luhur dan mukjizat yang
membuktikan kebenarannya. Yang turun kepadanya Al-Qur'an dan ia membacanya padahal ia
ummi. Rasulullah saw. membaca Al-Qur'an secara hapalan di luar kepala.
Membaca lembaran-lembaran suci dan tanpa cacat, tanpa kepalsuan, dan tanpa
kebohongan. Lembaran-lembaran yang di dalamnya terdapat kitab-kitab yang lurus, tiada
kebengkokan dan tiada kekurangan. Kitab-kitab apakah gerangan? Ada yang mengatakan, apa
yang ada di dalam Al-Qur'an yang merupakan sisa yang shahih dari kitab Musa as dan Ibrahim
as. Ada pula yang mengatakan semua surat yang ada di Al-Qur'an. Seolah-olah masing-masing
surat seperti kitab tersendiri. Atau yang dimaksudkan adalahhukum-hukum dan syariat Islam.
Apapun maksudnya, ia adalah kitab-kitab yang lurus, tiada bengkok, tiada kebatilan, tiada
kebohongan maupun kedustaan di dalamnya.
Apakah kekafiran akan sirna dengan diutusnya Nabi sampai Allah mengatakan, "Sampai
datang kepada mereka penjelasan." Jawabannya adalah, bahwa diutusnya Nabi saw.
Orang-orang ahli kitab berselisih dengan para nabi mereka justru setelah datang
kebenaran dan hujjah kepada mereka. Yakni setelah para rasul diutus kepada mereka. Aneh
sekali orang-orang Yahudi dan Nashrani itu. Bagaimana mungkin mereka bersikap demikian
kepadamu? Padahal kamu sama sekali tidak membawa hal baru. Sama sekali tidak. Apakah
kamu memerintahkan kemungkaran kepada mereka dan mencegah kebaikan? Sebenarnya
kamu hanyalah memerintahkan mereka agar beribadah kepada Allah secara ikhlas dan
menjauhi kesyirikan. Menghindari dosa dan kebohongan. Memerintahkan agar mereka
mendirikan shalat untuk Allah dan menunaikan zakat. Lalu apa yang membuat mereka tidak
mau beriman? Kalau benar mereka konsisten terhadap agama mereka dan benar-benar
beriman, sedangkan agama mereka yang lurus juga mengajak kepada hal itu; beriman kepada
nabi Muhammad. Itulah yang disebutkan sebagai perintah beribadah dan ikhlas. Agamanya
adalah agama kitab-kitab yang lurus dan tidak disimpangkan. Agama ummat yang tegak serta
konsisten terhadap kebenaran. Apakah mereka punya alasan untuk tidak menerima Islam?
Apakah alasan mereka dalam menentang Rasulullah saw. dapat diterima?
Apakah balasan bagi orang yang ingkar kepada syariah yang bersih, mudah, dan penuh
toleran tersebut? Apa balasan bagi orang yang beriman kepadanya dan membenarkan
Rasulnya? Balasan bagi orang-orang yang ingkar, baik dari golongan orang-orang ahli kitab –
padahal mereka mestinya menjadi manusia pertama yang beriman kepada Islam- maupun
orang-orang musyrik yang menyembah berhala dan batu adalah neraka Jahannam, mereka
kekal di dalamnya. Hal itu tidaklah aneh sebab mereka merupakan makhluk paling jelek karena
telah mendustakan Allah, menghalang-halangi jalan-Nya, mendustakan kitab-Nya, tidak
membenarkan Rasul-Nya, malah mendustakannya, menyakitinya, mengusirnya, dan
memeranginya.
Ringkasan:
Orang-orang kafir dari golongan Yahudi dan Nashrani, mereka tidak akan berhenti dari
kesesatan sehingga dating kepada mereka bukti yang nyata, yakni agama Islam dan seorang
utusan Allah SWT yang bernama Muhammad saw yang membacakan Al-Quran yang bersih dari
kemusyrikan. Di dalam lembaran-lembaran Al-Quran terdapat aturan-aturan yang lurus. Orang-
orang Yahudi dan Nasrani berselisih pendapat tentang kenabian Muhammad saw yang Allah
utus untuk seluruh manusia. Maka sedikit sekali dari golongan Yahudi dan Nashrani yang
beriman, dan kebanyak kufur diantara mereka.
Allah SWT memerintahkan mereka dalam kitab Taurat dan Injil untuk beribadah dan
menyembah Allah saja, menunaikan shalat, mengeluarkan zakat untuk orang fakir, yang inilah
agama yang lurus yang Allah perintahkan. Sesungguhnya orang-orang kafir dari golongan
Yahudi, Nasrani dan orang-orang Musyrik akan disiksa di dalam neraka pada hari kiamat,
mereka tidak akan keluar selama-lamanya, dan mereka itulah sejelek-jelek (seburuk-buruk)
makhluk (ciptaan).
Sesungguhnya orang-orang beriman yang mengerjakan amal sholeh mereka itulah sebaik-
baik makhluk. Mereka akan dimasukan kedalam surga. Mereka kekal di dalamnya selama-
lamanya. Di bawahnya mengalir sungai-sungai yang Allah ridhai untuk mereka, dan mereka pun
ridha, dan inilah balasan bagi orang-orang yang takut kepada Allah SWT.
Salinlah surat Al-Bayyinah di atas beserta artinya ke dalam kolom di bawah ini dengan
rapi, jelas dan benar!
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Nilai
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut secara jujur dengan memberi tanda (√) pada
kolom yang sesuai!
Sebagian
No Pertanyaan Ya Tidak
saja
1 Apakah kamu hafal nama-nama 25 Nabi dan Rasul?
2 Apakah kamu sabar dalam menghadapi suatu masalah?
3 Apakah kamu selalu meneladani sifat-sifat Rasul?
4 Apakah kamu ikhlas dalam beribadah?
5 Apakah kamu membantu teman-temanmu dalam
beribadah?
a. Tujuan:
Meneladani kesabaran rasul-rasul Allah.
b. Langkah-langkah
Bagilah kelasmu menjadi lima kelompok, masing-masing kelompok terdiri atas 4- 6 orang.
Masing-masing kelompok memilih tema tentang kisah salah satu rasul, diantaranya Nabi
Nuh as,
Ibrahim as, Isa as, dan Muhammad saw.
Buatlah suatu cerita singkat mengenai perjalanan hidup salah satu rasul tersebut, yang
meliputi
tantangan yang dihadapi, ujian yang dihadapi, kesabaran yang dimiliki, dan mu’jizat yang
dimilikinya.
---oo0oo---
II Essai !
1. Kenapa dinamai surat Al-Bayyinah? jelaskan!
2. Tulis ayat ketiga surat Al-Bayyinah dan terjemahkan!
Penyebutan ahlul kitab yang bermakna kaum Yahudi dan Nasrani juga berlaku secara umum, tanpa ada
pengkhususuan kelompok tertentu dari mereka. Berangkat dari sini, dapatlah dipahami bahwa siapa pun
yang mengaku sebagai Yahudi ataupun Nasrani, maka dia adalah ahlul kitab apa pun paham teologinya.
Jadi, di sana ada mereka yang berkeyakinan mempersekutukan Allah, ada pula yang tidak, namun
mereka tetaplah bukan umat Islam.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi Hadits ke-14, santri dapat:
1. Membaca dengan baik dan benar Hadits ke-14.
2. Menterjemahkan dengan benar.
3. Menghafal Hadits ke-14 beserta terjemahnya dengan lancar.
4. Menjelaskan Hadits ke-14.
5. Menyalin Hadits ke-14 dengan baik dan benar.
Kisah Inspiratif
Masyithah pelayan putri Fir‟aun. Dia adalah wanita yang berani mempersembahkan jiwa raga untuk
agama. Dia seorang ibu yang memiliki sifat kasih sayang dan kelembutan. Mencintai anak-anaknya
dengan cinta yang tulus. Masyithah berjuang, bekerja, dan rela letih untuk membahagiakan mereka di
dunia dan di akhirat.
Anak-anak Masyithah mati syahid disiksa oleh Fir‟aun. Itulah peristiwa dahsyat yang dihadapi
Masyithah, sosok yang menakjubkan dalam cinta kepada Allah Swt. Dia seorang ibu yang sangat sabar
dan memiliki anak-anak yang saleh dan balk hati,
Masyithah telah merasakan beragam kezhaliman dan penyiksaan. Semua ketidaknyamanan itu
dihadapinya dengan tegar sampai akhirnya ia bertemu dengan Tuhannya dengan ridha dan diridhai.
Masyithah mengajarkan kepada kita tentang sempurna dalam berkorban. Ia telah sukses mendidik anak-
anaknya untuk mempersembahkan nyawa mereka untuk berjuang di jalan Allah Swt.
Rasulullah Saw. bercerita kepada kita, “Ketika menjalani Isra dan Mi‟raj, aku mencium bau yang sangat
harum.” “Wahai Jibril, bau harum apa ini?” tanya Rasulullah. Jibril menjawab, “Ini bau harum Masyithah
pelayan putri Fir‟aun – dan anak-anaknya.” Soya bertanya, “Apa kelebihan Masyithah?”
Jibril menjawab, “Suatu hari Masyithah menyisir rambut putri Fir‟aun. Sisirnya jatuh dari tangannya. Ia
berkata, „Bismillah.‟ Putri Fir‟aun kaget dan berkata kepadanya, „Dengan menyebut nama ayahku. Ia
menolak. „Tidak. Akan tetapi Tuhan saya dan Tuhan ayah kamu adalah Allah. Ia menyuruh putri itu
untuk menceritakan peristiwa tersebut kepada ayahnya.
Putri itu pun menceritakan kepada Fir‟aun. Make Fir‟aun memanggil Masyithah. Fir‟aun bertanya,
„Wahai Masyithah, apakah engkau punya Tuhan selain aku?‟
Ia menjawab, „Ya, Tuhan soya dan Tuhan kamu adalah Allah‟. Fir‟aun marsh besar. Ia memerintahkan
dibuatkan tungku besar yang diisi timah panas ; agar Masyithah dan anak-anaknya dilemparkan ke
dalamnya. Masyithah tidak menyerah. Begitu juga anak-anaknya. Masyithah meminta satu hal kepada
Fir‟aun, „Saya minta tulangku dan tulang anak-anakku dibungkus menyatu dengan kain kafan‟. Fir‟aun
menuruti permintaannya.
Putriku, Masyithah telah lama wafat. Tapi, kisahnya ini dapat kita ambil pelajaran tentang
pengorbanan seorang muslimah di jalan Allah. Masyithah adalah teladan bagi kaum muslimah
yang ingin berbuat kebaikan dan beriman kepada Allah.
Hadits ke-14
Iftitah
1. Ajaklah siswa untuk membaca dan menyimak materi yang di sajikan.
2. Selama pelajaran berlangsung, ajaklah siswa untuk terlibat secara aktif, motivasilah mereka dengan
berbagai pertanyaan seputar tema dan berilah kesempatan kepada siswa untuk mengutarakan
pengalamannya berkaitan dengan tema yang akan disampaikan.
3. Guru menjelaskan dengan metode interaktif untuk memotivasi keaktifan siswa.
Materi Pembelajaran
14 Hadits Ke-14
A. Membaca Hadits
ًٍِٔ ِخٌٔٗ دَُّ اَِسِئٍ َُطَٜ يَا:ًِضٚ ً٘ٝ اهلل ع٢ًٍُِ اهللٔ صُٛ قَاٍَ زَض:ٍََ اهللُ عَُِٓ٘ قَاِٞٔدٕ زَضُٛطع
ِ َ ِِٔعَِٔ اب
،َِايٖٓ ِفظُ بٔايٖٓ ِفظٚ ،ِِّْٞٔبُ ايصٖاٖٝ ايج:ٕ ثَالَخ٣ٍَُِ اهللٔ إالَّ بٔإِحِدُِٛ زَضََِّْٞأٚ َُػَِٗدُ إَِٔ يَاإِ َيَ٘ إِالَّ اهللٜ
.)ُُٔ(رواه البخاري ومسلم١ِٔٓ ٔ٘ ايُُِفَازِ ُم ئ ًِذَ َُ َعَٜٔايتٖازِ ُى ئدٚ
Dari ibnu Mas‟ud r.a. berkata, Rasulullah saw bersabda: “Tidak halal darah seorang muslim
yang bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah dan aku adalah Rasul-Nya, kecuali satu dari tiga hal
berikut: Tsayyib (orang yang sudah menikah/janda/duda) yang berzina, membunuh orang, dan
meninggalkan agamanya, memisahkan diri dari jama’ah.”(HR. Bukhori dan Muslim)
C. Referensi Hadits
1. Shahih Bukhori: Ad-Diyaat, Bab “Qaulullah, Annan nafsa binnafsi”. Hadits nomor 1676.
2. Shahih Muslim: Al-Qasmah, Bab Ma Yubahu Bihi Damul Muslim. Hadits nomor 1676.
3. Sunan Abu Dawud: Al-Hudud, Bab Al-Hukmu Fi Man Irtadda. Hadits nomor 4352.
D. Arti Kata
َُّخٌٔٗ دَٜ يَا: Darah itu tidak halal. Maksudnya, tidak boleh membunuhnya.
ٕ ثَالَخ٣َ بٔإِحِد: Dengan salah satu dari tiga perkara.
ِْٞٔبُ ايصٖاِّٖٝايج: Kata Tsayib, bermakna “orang yang telah menikah, baik baik wanita
maupun laki-laki.” Sedangkan kata zani berasal dari kata zina. Secara
bahasa, bermakna “perbuatan keji”. Secara istilah syari‟at, bermakna
“Hubungan badan di luar nikah.”
ِايٖٓفِظُ بٔايٖٓفِظ : Nyawa dengan nyawa.
ٔ١َايُُِفَازِمُ ئ ًِذَ َُع : Keluar dari komunitas muslim karena telah murtad.
E. Urgensi Hadits
Hadits ini merupakan penjelasan tentang Islam yang sangat berharga. Juga merupakan
dasar ketetapan hukum dalam menjaga kehidupan seorang Muslim. Selama ia berlaku baik dan
tidak membahayakan keutuhan dan kenyamanan masyarakat. Namun, jika seseorang sudah
menjadi ancaman bagi keutuhan dan kenyamanan masyarakatnya, maka ia harus disingkirkan,
agar masyarakat muslim hidup damai dan sejahtera.
F. Kandungan Hadits
2. Rajam.
Para ulama sepakat bahwa hukuman orang yang berbuat zina dan sudah pernah menikah
adalah dirajam sampai mati. Karena ia telah merusak kehormatan orang lain, padahal Allah
SWT., telah memberinya nikmat “kesenangan” biologis secara halal, tap ia lebih memilih
yang keji dan meninggalkan yang baik. Dengan melakukan zina, ia telah malakukan
kejahatan terhadap sisi kemanusiaan, karena perbuatan tersebut bisa merusak silsialah
keturunan. Puncaknya ia telah melanggar larangan Allah SWT., dalam firmannya, “Dan
janganlah kalian mendekati zina, karena zina adalah perbuatan keji dan munkar”. (QS. Al-
Isra: 32).
3. Qishash
Ijma‟ ulama menyepakati siapa pun yang membunuh seorang muslim dengan sengaja maka
ia harus dijatuhi hukum qishash, hukum bunuh. Allah berfirman, “Dan Kami telah tetapkan
bagi mereka di dalmnya (At-Taurat) bahwasanya nyawa di balas dengan nyawa.” (Al-
Maidah: 45).
Dengan hukum Qishash, di harapkan manusia akan merasakan hidup yang aman. Allah
SWT., berfirman, “Dan dalam qishash itu ada (jaminan keberlangsungan) hidup bagimu, hai
orang-orang yang berakal”. (QS. Al-Baqarah: 179)
5. Meninggalkan shalat.
Para ulama sepakat, bahwa orang yang meninggalkan shalat, karena ingkar, maka ia telah
murtad dan di jatuhi hukuman mati. Adapun jika ia meninggalkan karena malas dan masih
mengakui bahwa shalat hukumnya wajib, maka para ulama berbeda pendapat.
Jumhur ulama berpendapat, bahwa orang seperti ini harus diminta untuk taubat. Jika ia
tidak mau bertaubat, maka ia dijatuhi hukuman mati sebagai “hukuman pelanggaran” dan
buan karena “hukuman murtad”.
7. Masalah agama, yang dapat dibuat patokan adalah apa yang disepakati oleh jama‟ah kaum
muslimin (masyarakay mayoritas muslim).
9. Menghindari tiga kejahatan di atas dan peringatan agar jangan terperosok ke dalamnya.
10. Pedidikan terhadap masyarakat muslim, agar senantiasa takut kepada Allah swt., baik
dalam kesendirian maupun ketka dalam keramaian.
Salinlah hadits ke-14 di atas beserta artinya ke dalam buku tulismu (tugas) dengan rapi, jelas
dan benar !
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
Nilai
Beliau mempunyai nama lengkap Abul Husain Muslim bin Al Hajaj Al Qusyairy. Beliau dilahirkan
di Nisabur, Iran tahun 204 H/820 M. Dia adalah muhadditsin dan hafidz yang terpercaya. Dia
pergi ke berbagai kota untuk berguru hadits kepada Yahya bin Yahya, Ishaq bin Rahawaih,
Muhammad bin Mahran, Abu Hasan, Ibnu Hanbal, Abdullah bin Maslamah, Yazid bin Mansur
dan Abu Mas‟ad, Amir bin Sawad, Harmalah bin Yahya, Qatadah bin Sa‟id, Al Qa‟naby, Ismail
bin Abi Uwais, Muhammad bin Al Mutsanna, Muhammad bin Rumhi dan lain-lain. Dalam bidang
hadits, beliau memiliki karya Jami‟ush Shahih. Jumhur ulama mengakui kitab Shahih Muslim
adalah secermat-cermat isnadnya dan sekurang-kurang perulangannya. Kitab ini berisikan
7.273 buah hadits, termasuk dengan yang terulang. Karya lainnya ialah:
Beliau wafat pada hari Minggu, Rajab tahun 261 H/875 M dan dikebumikan pada hari Senin di
Nisabur.
menulis Kitab Shahih Muslim yang terdiri dari 7180 Hadits . Guru-guru beliau: Imam Ahmad bin
Hanbal dan Imam Bukhari. Adapun murid murid beliau: Imam at-Tirmidzi, Abū Hatim ar-Razi
dan Abū Bakr bin Khuzaimah termasuk. Buku beliau memiliki derajat tertinggi di dalam
pengkategorisasian (tabwib).
Kedua Ulama Ahli hadits ini biasa disebut dengan As Syaikhani (ٕداٝ ) ايػdan kedua kitab
Shahih beliau berdua disebut Shahihain ( خنيٝ )ايضخsedangkan hadits yang diriwayatkan oleh
mereka berdua dari sumber sahabat yang sama disebut muttafaq „alaih ( ً٘ٝع ) َتفل
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi surat Al-Qadr, santri dapat:
1. Membaca dengan baik dan benar surat Al-Qadr.
2. Menterjemahkan dengan benar.
3. Menghafal surat beserta terjemahnya dengan lancar.
4. Menjelaskan tafsir surat Al-Qadr.
5. Menyalin surat Al-Qadr dengan baik dan benar.
Inspiratif
1. Bahwa Allah Swt telah menurunkan al Qur'an kepada Nabi Muhammad Saw melalui malaikat
Jibril As, yang mana al Qur'an merupakan petunjuk bagi manusia dan sebuah kitab suci yang
menunjukkan kepada kebaikan dunia dan akhirat.
2. Dalam firman Allah Swt yang berupa pertanyaan "wa ma adraaka". Menunjukkan kebesaran
dan keagungan malam tersebut.
3. Malam itu lebih baik dari seribu bulan dalam hal kemuliaan dan keagungannya.
4. Turunnya para malaikat pada malam itu dengan membawa kebaikan, keberkahan dan rahmat
dari Allah Swt.
5. Malam itu malam pengampunan dari segala dosa dan siksa bagi hamba Allah Swt yang taat
dalam menjalankan ibadah kepadaNya.
6. Bahwa Allah telah menurunkan surah yang lengkap dengan keutamaan dibaca sampai hari
kiamat.
Surat Al-Qadr
Iftitah
1. Ajaklah siswa untuk membaca dan mengamati gambar yang di sajikan.
2. Selama pelajaran berlangsung, ajaklah siswa untuk terlibat secara aktif, motivasilah mereka
dengan berbagai pertanyaan seputar tema dan berilah kesempatan kepada siswa untuk
mengutarakan pengalamannya berkaitan dengan tema yang akan disampaikan.
3. Guru menjelaskan dengan metode interaktif untuk memotivasi keaktifan siswa.
Materi Pembelajaran
15 Surat Al-Qadr
Al-Qadr artinya kemuliaan. Surat ini terdiri atas lima ayat, termasuk golongan surat
Makiyyah karena di turunkan sebelum Rasulullah saw hijrah ke Madinah. Dinamai Al-Qadr
karena dalam surat ini ada penjelasan tentang Lailatul Qadr (malam kemuliaan), yaitu malam
diturunkannya Al-Quran. Siapa yang mendapatkannya akan memperoleh pahala kebaikan
senilai seribu bulan.
صورة القدر
: معاني الكلمات
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Nabi saw bermimpi Bani Umayyah menduduki
dan menguasai mimbarnya setelah beliau wafat. Beliau merasa tidak senang karenanya. Maka
turunlah ayat: “Inna a’thainaakal kautsar.” (QS. 108: 1) dan “Inna anzalnaahu fii lailatil qadr.”
(QS. 97: 1-5) untuk membesarkan hati beliau.
(diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan al-Hakim dan Ibnu Jarir yang bersumber dari al-Hasan bin Ali)
Catatan: menurut Imam Tirmidzi riwayat ini gharib sedang al-Muzani dan Ibnu Katsir
menyebutnya sangat mungkar.
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Rasulullah saw pernah menyebut-nyebut
seorang bani israil yang berjuang fi sabilillah menggunakan senjatanya selama seribu bulan
terus-menerus. Kaum muslimin mengagumi perjuangan orang tersebut. Maka Allah
menurunkan ayat ini (QS. 97: 1-3) bahwa satu malam lailatul qadr lebih baik dari pada
perjuangan bani israil selama 1000 bulan.
(diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan Al-Wahidi yang bersumber dari Mujahid)
Penjelasan :
Bahwa Tuhanmu menurunkan Al-Qur'an, yakni memulai menurunkannya di malam penuh
berkah dan kebaikan yang banyak. Karena pada malam itu ayat-ayat yang jelas telah turun.
Malam itu juga bertepatan dengan bulan Ramadhan seperti halnya firman Allah,
"(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya
diturunkan (permulaan) Al-Qur'an."
Pada malam itu Allah menentukan agama yang lurus dan menentukan dakwah Rasul-Nya
yang mulia. Lailatul Qadar malam yang mulia dan penuh ‘izzah, karena pada malam itu Allah
mengangkat derajat Nabi-Nya dan memuliakan manusia dengan risalah langit nan agung,
pemungkas semua risalah. Kemuliaan dan kedudukan malam ini dijelaskan Allah melalui
pertanyaan, "Tahukah kamu apa Lailatul Qadar itu?" Tidak ada yang tahu jati diri malam
tersebut. Tidak ada yang tahu kemuliaannya kecuali setelah Aku sebutkan. Lailatul Qadar lebih
baik daripada seribu bulan. Hal ini tidaklah aneh. Sebab malam di mana Allah memulai
turunnya Al-Qur'an sebagai malam yang penuh berkah. Pada malam itu masing-masing urusan
dipisah dan ditentukan, sebagai urusan yang datang dari yang Maha Bijaksana lagi Maha
Allah memulai penjelasan kemuliaan malam ini dengan firman-Nya, bahwa pada malam
itu para malaikat turun, terutama Jibril yang ditugaskan menyampaikan wahyu. Mereka turun
dengan izin Tuhan mereka sambil membawa urusan bijak kepada Nabi saw. Wahyu pertama
yang diterima Nabi dan disaksikan para malaikat termasuk Jibril adalah pada malam itu, di
mana para malaikat turun dari alamnya ke alam dunia dengan membawa wahyu untuk
Rasulullah saw. sebagai bentuk keselamatan dan kemanan. Ini juga tidaklah aneh karena ia
sebagai awal turunnya wahyu yang merupakan sumber pertama Islam dan prinsip keselamatan.
Diriwayatkan bahwa Nabi pernah keluar untuk menceritakan tentang Lailatul Qadar.
Kemudian beliau menemui dua orang yang bertengkar sampai melupakan berita itu. "Lailatul
Qadar sebagai sumber rasa aman sampai terbit matahari.
Ringkasan:
Allah SWT menurunkan Al-Quran pada malam lailatul qodr (malam kemuliaan), dinamakan
demikian karena Al-Quran turun pada malam tersebut. Dan tahukan kamu apa malam
kemuliaan itu? Yaitu Allah SWT menjadikan malam tersebut lebih utama dari beribadah selama
seribu bulan, dan malam tersebut berakhir sampai terbit fajar, yaitu malam kesejahteraan
(keselamatan). Pada malam itu Malaikat Jibril turun untuk memberikan keselamatan kepada
seluruh orang mukmin yang selalu beribadah kepada-Nya.
Salinlah surat Al-Qadr di atas beserta artinya ke dalam kolom di bawah ini dengan rapi, jelas
dan benar!
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Nilai
a. Tujuan:
Memahami dan mengklasifikasi kegiatan-kegiatan ibadah di bulan Ramadhan.
b. Langkah-langkah
Bagilah kelasmu menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok terdiri
atas 4- 6 orang.
Masing-masing kelompok menyebutkan kegiatan-kegiatan ibadah yang dilakukan
selama bulan
Ramadhan beserta tujuannya.
Bandingkan daftar kegiatanmu selama bulan Ramadhan dengan daftar yang dibuat
oleh kelompok lain. Apakah ada persamaan dan perbedaan? Diskusikanlah!
---oo0oo---
6. ُُش ْه ٍر
َ فِ ْأَل, artinya .....
Lailatul Qadar adalah malam yang paling dicari oleh umat muslim. Banyak yang berharap bisa berjumpa
dengan malam yang datang pada saat-saat tertentu saja pada bulan Ramadan.
Tidak ada seorang yang tahu pasti kapan kedatangan Lailatul Qadar. Namun Nabi Muhammad saw.
memberikan sejumlah petunjuk tanda-tanda datangnya malam mulia itu.
Dalam Al Quran disebut bahwa malam ini lebih baik dari seribu bulan. Doa yang dipanjatkan pada
malam itu akan dikabulkan. Sehingga tak heran banyak muslim yang berlomba mencari Lailatul Qadr.
Malam ini memang istimewa.
Namun, Nabi Muhammad SAW dalam sejumlah riwayat memberikan tanda-tanda datangnya Lailatul
Qadar. Berikut tanda-tanda datangnya Lailatul Qadar.
1. Udara dan Suasana Pagi Tenang
Salah satu tanda datangnya Lailatul Qadar adalah suasana pagi yang tenang pada keesokan harinya.
Dalam hadits yang riwayatkan Ibnu Abbas, Nabi bersabda: " Lailatul Qadar adalah malam tenteram dan
tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar
lemah berwarna merah."
2. Matahari Cerah tapi Tidak Panas
Tanda lain datangnya Lailatul Qadar adalah sinar matahari yang bersinar cerah tapi lemah, tidak panas,
pada keesokan harinya. Ubay bin Ka'ab mengisahkan Nabi pernah bersabda: " Keesokan hari malam
Lailatul Qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan."
3. Udara Terasa Tenang
Dalam Alquran digambarkan bahwa Lailatul Qadar penuh ketenangan. Suasana Lailatul Qadar sangat
berbeda dari malam-malam lain. Suasana lebih tenang, langit tidak berawan, udara sangat sejuk, tidak
panas dan tidak dingin.
"Lailatul Qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak
ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi
setan)." (HR. at-Thobroni)
4. Bulan Terlihat Separuh
Dalam sebuah riwayat Abu Hurairah pernah berdiskusi dengan Nabi Muhammad SAW tentang Lailatul
Qadar. Dan, Rasulullah bersabda: " Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang
berukuran separuh nampan."
5. Hari Ganjil
Tanda lain dari Lailatul Qadar adalah datang pada hari ganjil pada sepertiga terakhir bulan Ramadhan.
Sebuah hadis dari Aisyah menyebutkan: " Rasulullah ShallAllahu 'alaihi wa sallam beritikaf di sepuluh
hari terakhir bulan Ramadan dan beliau bersabda: " Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada
10 hari terakhir bulan Ramadan" (HR: Bukhari dan Muslim).
Dr. H. Aam Amiruddin .,Lc, M.Si. Tafsir Al-Qur’an Kontemporer Juz ‘Amma Jilid I. Penerbit
Atabik Ali dan A. Zuhdi Muhdlor. Kamus Kontemporer Arab-Indonesia. Penerbit Multi
KH. Qomaruddin Shaleh, KH. Ahmad Dahlan, dan Prof. DR. H.M.D. Dahlan. Asbabun
Nuzul, Latar Belakang Historis Turunnya Ayat-Ayat Al-Qur’an. Penerbit CV. Diponegoro,
Bandung.
Dr. Musthafa Dieb Al-Bugha dan Muhyidin Mistu. Terjemah AL-WAFI, Syarah Hadits