Disusun oleh :
1. Risqi Dwi Aqiyah (23050724041)
2. Ras Encari Damanik (23050724051)
3. M. Verrel Yogensha Gibran (23050724053)
4. Achmad Fauzi (23050724056)
5. Dwi Rahayu Ningsih (23050724057)
6. Gilang Rahmad Fauzi (23050724059)
7. Aldino Afriawansyah (23050724062)
UNIVERSITAS NEGERI
SURABAYA
TEKNIK SIPIL
~1~
2023
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM
BAHAN BANGUNAN
Diperiksa oleh :
Teknisi
(......................................)
Dosen
(...............................)
~2~
LEMBAR ASISTENSI
PRAKTIKUM
KATA PENGANTAR
~3~
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
telah memberikan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Praktikum Ilmu Bahan Bangunan ini.
Kelompok 5
~4~
BAB I
PENGUJIAN BATU BATA
1.1 UJI FISIK BATU BATA
1.1.1 TUJUAN
TIU: Memberi petunjuk dan melatih cara pengujian fisik pada batu bata
sehingga mahasiswa mampu melaksanakan pengujian sendiri.
TIK: Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia mampu menguji
serta menganalisa hasil pengujian fisik pada batu bata.
2. Siku
3. Mistar
~5~
Data pengujian fisik batu bata:
Bata 1 : Lebar = 9,5 cm
Panjang = 19,25 cm
Tebal = 4,3 cm
Panjang = 19,25 cm
Tebal = 4,3 cm
Panjang = 19,3 cm
Tebal = 4,45 cm
Berat = 1340 gram
Rata – rata dimensi :
1.1.4 KESIMPULAN
Dengan proses pembuatan bata yang sebagian besar masih tradisional maka
akan sangatlah sulit kontrol kualitas bata ditambah pengetahuan akan teknologi
bahan campuran bata yang belum semua menguasainya sehingga pada pengujian
fisik batu bata antara bata satu dengan bata yang lainya tidak sama baik ukuran
maupun tingkat keretakannya.
~7~
1.1.5 DOKUMENTASI
Gambar 1.1.1 mengukur Panjang bata Gambar 1.1.2 mengukur lebar bata
Gambar 1.1.3 mengukur tebal bata Gambar 1.1.4 menimbang berat bata
1.2.1 TUJUAN
TIU: Memberi petunjuk dan melatih cara pengujian penyerapan air pada
batu bata sehingga mahasiswa mampu melaksanakan pengujian
sendiri.
TIK: Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia mampu menguji
serta menganalisa hasil pengujian penyerapan air pada batu bata.
~8~
1.2.2 ALAT DAN BAHAN
Alat: 1. Timbangan
2. Kain lap
1660−1420
= x 100%
1420
= 16,90 %
~9~
D
Volume Serap Air (F) = xA
100
16 , 90
= x 1420
100
= 0,240 Liter
1660−1520
= x 100 %
1420
= 9,859 %
E
Volume Air jenuh (G) = x A
100
9,859
= x 1420
100
= 0,140 liter
3. Penyerapan air bata rata-rata
F +G
Rata – Rata =
2
0,240+0,140
= = 0,190 Liter
2
1.2.4 KESIMPULAN
Hasil praktikum uji penyerapan air ini kami dapat menyimpulkan bahwa
berat batu bata awal terhadap berat batu bata jenuh air mengalami peningkatan
sebesar 0,225 kilogram karena faktor air yang menyerap didalam batu bata. Dan
pada saat batu bata kering oven bata mengalami penurunan sebesar 0.140
kilogram. Sehingga rata rata penyerapan air batu bata yaitu 0,190 liter.
~ 10
~
1.2.5 DOKUMENTASI
~ 11
~
1.3 UJI KUAT TEKAN
1.3.1 TUJUAN
TIU: Memberi petunjuk dan melatih cara pengujian kuat tekan pada batu
bata sehingga mahasiswa mampu melaksanakan pengujian sendiri.
TIK: Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia mampu menguji
serta menganalisa hasil pengujian penyerapan kuat tekan batu bata.
2. Gerinda/gergaji
2. Portland cement
3.pasir
Tegangan terbaca
Kg/cm2 N/mm2
Bata I 17 1,667
Bata II 18,5 1,814
= π . r2
=3,14 *1,75 *1,75
= 9,61625 mm2
Analisa data
P = Oa * Aa N
= 1,667* 9,61625 N
= 15,273 N
- Bata II
P = Oa * Aa N
= 1,814 * 9,61625 N
= 17,443 N
15,273+17,443 32,716
Rata-Rata besar beban = = = 16,358 N
2 2
1.3.5 KESIMPULAN
Besar beban batu bata dari tiga benda uji rata-ratanya adalah 16,358 N.
Termasuk kedalam mutu bata merah tingkat III (tiga) (berdasarkan SNI 15-2094-
1991)
~ 13
~
1.3.6 DOKUMENTASI
~ 14
~
BAB II
PENGUJIAN ADUKAN (SPESI)
CAMPURAN SEMEN DAN PASIR
2.1.1 TUJUAN
TIU : Memberikan petunjuk dan cara-cara pengujian
lekatan adukan terhadap geser sehingga mahasiswa
mampu melaksanakan pengujian dan mengevaluasi
sendiri.
TIK : Mahasiswa dengan alat yang tersedia mampu
mengevaluasi uji lekatan adukan terhadap geser dan
dapat menganalisa hasil pengujian.
~ 15
~
7.1.4 DATA HASIL PENGUJIAN
* Analisa Data :
- Bila yang terukur tegangan maka menentukan besar beban geser
(V) dapat dihitung :
σ a₁ = 14,061 kg/cm2 = 1,378 N/mm²
σ a₂ = 21,029 kg/cm2= 2,062 N/mm²
σ a3 = 7,031 kg/cm2= 0,689 N/mm²
7.1.5 KESIMPULAN
- Dari hasil percobaan diketahui bahwa pasangan batu bata dengan campuran
spesi 1: 4 dengan F.A.S 25% memiliki kuat geser 0,429 N/mm2
- Dari hasil percobaan diketahui bahwa pasangan batu bata dengan campuran
spesi 1: 4 dengan F.A.S 25% memiliki kuat geser 0,691 N/mm2
- Dari hasil percobaan diketahui bahwa pasangan batu bata dengan campuran
spesi 1: 4 dengan F.A.S 25% memiliki kuat geser 0,222 N/mm2
~ 16
~
2.1.6 DOKUMENTASI
~ 17
~
2.2 KUAT TEKAN
2.2.1 TUJUAN
TIU : Memberi petunjuk kepada mahasiswa mengenai cara menguji
kuat tekan adukan spesi sehingga mahasiswa mampu
melaksanakan pengujian sendiri.
TIK : Mahasiswa dengan alat dan beton yang tersedia mampu
menguji kuat tekan adukan dan dapat membandingkan dengan
standari yang direncanakan.
~ 18
~
Tabel 2.2 Data pengujian kuat tekan spesi
Test No : 1 2 3
Dimensi Lekatan
Panjang (L) mm 50 50 49
Lebar (b) mm 50 48 50
Tebal (τ ) mm 49 50 50
Luas Penampang (A) mm 2 2500 2400 2450
2.2.5 KESIMPULAN
~ 19
~
2.2.6 DOKUMENTASI
Gambar 2.2.2 uji tekan spesi Gambar 2.2.3 uji tekan spesi
~ 20
~
2.2 PENYERAPAN AIR
2.2.1 TUJUAN
TIU : Memberi petunjuk kepada mahasiswa supaya mengetahui cara-
cara pengujian penyerapan air pada spesi dan mampu
melaksanakan pengujian sendiri.
TIK : Diharapkan dengan alat dan bahan yang tersedia mahasiswa
mampu menguji untuk mengetahui penyerapan air pada spesi.
~ 21
~
* Analisa Data :
1. Tinjauan terhadap penyerapan air kubus spesi
B−A
Berat air serap (D) = x 100 %
A
0,213−0,207
= x 100%
0,207
= 0,028
D
Volume serap air (F) = xA
100
0,028
= x 0,207
100
= 0,00005 liter
2.2.5 KESIMPULAN
Hasil praktikum uji penyerapan air ini kami dapat menyimpulkan
bahwa,penyerapan air air kubus spesi rata-rata 0,000175 liter
~ 22
~
2.2.6 DOKUMENTASI
~ 23
~
BAB III
PENGUJIAN GENTING
3.1.1 TUJUAN
TIU : Memberi petunjuk serta melatih cara pengujian fisik pada
genting
sehingga mahasiswa mampu melaksanakan pengujian sendiri
TIK : Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia mampu
menguji serta menganalisa data hasil pengujian fisik pada
genting.
~ 24
~
Tebal genting (cm) 0,44 0,54 0,57 0,51
Perhitungan :
Berat genting
1. Berat genting I = 1696 gram
2. Berat genting II = 1707 gram
3. Berat genting III = 1822 gram
1696+1707+1822 5225
Rata-rata berat genting = = =
3 3
1741,67gram
Tebal genting
1. Tebal genting I = 0,44 cm
2. Tebal genting II = 0,54 cm
3. Tebal genting III = 0,57 cm
0 , 44+ 0 ,54 +0 , 57 1, 55
Rata-rata tebal genting = = = 0,52
3 3
cm
Lebar genting lengkung
1. Lebar genting lengkung I = 4,43 cm
2. Lebar genting lengkung II = 4,29 cm
3. Lebar genting lengkung III = 4,37 cm
19+19+19 57
Rata-rata lebar genting tanpa lengkung = = =19 cm
3 3
Panjang genting
1. Panjang genting I = 29,5 cm
2. Panjang genting II = 29,5 cm
~ 25
~
3. Panjang genting III = 29,5 cm
29 ,5+ 29 ,5+29 , 5 88 ,5
Rata-rata panjang genting = = = 29,5
3 3
cm
Keliling genting
1. Keliling genting I = 103,5 cm
2. Keliling genting II = 102 cm
3. Keliling genting III = 103 cm
3.1.5 KESIMPULAN
Dengan proses pembuatan genting yang sebagian besar masih
tradisional maka akan sangatlah sulit kontrol kualitas genting
ditambah pengetahuan akan teknologi bahan campuran genting
yang belum semua menguasainya sehingga pada pengujian fisik
genting antara genting satu dengan genting yang lainya tidak sama
baik berat, tebal,lebar panjang dan keliling genting.
3.1.6 DOKUMENTASI
~ 26
~
Gambar 3.1.1 menghitung berat Gambar 3.1.2 menghitung berat
genting genting
Gambar 3.1.3
3.2.1 TUJUAN
TIU :Memberi petunjuk kepada mahasiswa supaya mengetahui cara-
cara pengujian peresapan air pada genting dan mampu
melaksanakan pengujian sendiri.
TIK : Diharapkan dengan alat dan bahan yang tersedia mahasiswa
mampu menguji
untuk mengetahui perembesan air pada genting.
8. 105 46
9. 120 45
*Analisa data
Tinggi muka air awal
S =
Tinggi mukaair akhir
54
=
48
= 1,125 mm
- Kecepatan rembesan (v)
S
V =
t
1,125
=
120
= 0,0093 mm/menit
- Waktu rembesan genting (t) jika tebal genting 0,0093 mm
~ 28
~
S
t =
V
1,125
=
0,0093
= 120,96 menit
- Waktu menembus dari hasil pengamatan adalah 120,96 menit
3.3.5 KESIMPULAN
Karena waktu yang diperlukan air untuk merembas kurang dari untuk
merembes lebih dari 2 jam atau 120 menit maka genting yang diuji
mempunyai kualitas baik atau tidak menetes.
3.3.6 DOKUMENTASI
~ 29
~
3.4 UJI KUAT LENTUR
3.4.1 TUJUAN
TIU : Memberi petunjuk dan cara-cara pengujian kelenturan pada
genting sehingga mahasiswa mampu melaksanakan pengujian dan
mengevaluasi sendiri.
TIK : Mahasiswa dengan alat yang tersedia mampu mengevaluasi uji
kelenturan genting dan dapat menganalisa data hasil pengujian.
296
Panjang genting (l) mm 295
192
Lebar (b) mm 190
230
Bentang (t) mm 235
4,8
Tebal (h) mm 5,7
96,1
Luas permukaan alat (Aa) 96,1
mm2
*Analisa data
- Bila yang terukur tegangan maka besar beban (P)
P1 = σa x Aa
= 2,068 x 96,1 = 198,73
P1 = σa x Aa
= 1,958 x 96,1 = 188,16
- Bila yang terukur beban terukur beban P maka tegangan lentur (σ L )
3 PL 3(198 , 73 x 295)
(σ L ) = 2 = = 14,245 N/mm2
2 BH 2(190 x 5 ,7 2)
~ 31
~
3 PL 3(188 , 16 x 296)
(σ L ) = 2 = = 18,885 N/mm2
2 BH 2(192 x 4 , 82 )
14,245+18,885
= 16,565
2
3.4.5 KESIMPULAN
Dari hasil praktikum diketahui bahwa genting yang diuji memiliki kuat
lentur sebesar 16,565 N/mm2
3.4.6 DOKUMENTASI
~ 32
~
3.4 PENGUJIAN PENYERAPAN AIR
3.5.1 TUJUAN
TIU : Memberikan petunjuk dan kepada mahasiswa supaya
mengetahui cara-cara pengujian penyerapan air pada genting dan
mampu melaksanakan pengujian sendiri.
TIK : Diharapkan dengan alat dan bahan yang tersedia mahasiswa
mampu menguji untuk mengetahui penyerapan air pada genting.
*Analisa data :
B−A
1. Tinjauan I(D) = x 100 %
A
1,815−1,707
= x 100%
1,707
0,108
= x 100%
1,707
= 0,632 Liter
B−C
2. Tinjauan II (D) = x 100%
C
1,815−1,735
= x 100%
1,735
0 , 08
= x 100%
1,735
= 0,461 Liter
0,632+0,461
3. Resapan genting rata rata = = 0,546 liter
2
3.5.5 KESIMPULAN
Dari hasil praktikum diketahui bahwa genting yang diuji dapat menyerap
sebesar 0,546 liter
3.5.6 DOKUMENTASI
~ 34
~
Gambar 3.5.1 rendaman genting Gambar 3.5.2 menghitung berat
genting
BAB IV
PENGUJIAN KERAMIK
4.1.1 TUJUAN
TIU : Memberi petunjuk dan melatih cara pengujian fisik pada keramik
sehingga mahasiswa mampu melaksanakan pengujian sendiri
TIK : Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia mampu menguji
serta menganalisa data hasil pengujian fisik pada keramik
~ 35
~
5. Teliti masing-masing permukaan keramik untuk mengetahui kualitas
ubin, yang meliputi : kemulusan, padat, keras, kering, suara, kepala
keramik harus rata dan datar, retak-retak, siku dan lain lain.
4.1.5 DOKUMENTASI
Gambar 7.1.1
~ 36
~
4.2 REMBESAN AIR
4.2.1 TUJUAN
~ 37
~
4.2.3 LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Membuat adukan dengan perbandingan 1 bagian Portland Cement
disbanding 2 pasir.
3. Pasang adukan keliling pada tepi keramik sehingga tampak seperti bejana
dengan tebal ± 3cm dan lebar 5cm.
4. Pada pemasangan spesi ini diharapkan tidak mengotori bagian tengah
keramik.
5. Kemudian setelah kering isi dengan air sampai penuh dan letakkan pada
tempat dimana bisa diamati bagian bawah.
6. Amatilah air sampai menetes di bagian bawah keramik dengan melakukan
pengukuran peresapan air setiap 15 menit.
7. Catat hasil percobaan sebagai data untuk menentukan kerapatan keramik
terhadap air
Analisis data :
Kecepatan rembesan (v)
S
V= = ………..mm/menit
t
Waktu rembesan (t) jika tebal ubin …….mm
S
t= = …………..menit
V
Waktu menembus dari hasil pengamatan adalah…..menit
4.2.5 KESIMPULAN
~ 38
~
Karena waktu yang diperlukan air untuk merembes kurang dari …..jam
atau ….. menit maka keramik yang diuji mempunyai
kualitas………..
4.2.6 DOKUMENTASI
~ 39
~
4.3.3 LANGKAH KERJA
1. Mempersiapkan alat dan bahan.
2. Buat adukan dengan perbandingan 1 bagian Portland Cement
disbanding 4 bagian pasir dan air 60% - 70%.
3. Pasang adukan pada ubin untuk tumpuan di bagian bawah keramik dan
bagian atas di tengah untuk memberi beban, arah adukan sejajar,dan
tebalnya 2cm, sedangkan lebarnya kurang lebih 2cm memanjang sisi
keramik.
4. Setelah adukan mengeras dilakukan pengujian lentur set-up seperti
pada gambar kerja.
5. Sebelum pengujian ukurlah Panjang, lebar, dan tebal dari keramik.
6. Letakkan benda uji pada mesin test tekan untuk percobaan pengujian
kuat lentur.
7. Penekan dilakukan secara perlahan-lahan dan bertahap besarnya
beban.
8. Catat hasil percobaan masing-masing benda uji sebagai data untuk
menentukan tegangan lentur pada keramik.
~ 40
~
- Bila yang terukur beban P maka tegangan lentur (σ L)
3 PL
σL = 2
2B H
= 45,165 N/mm2
4.3.5 KESIMPULAN
Dari hasil praktikum diketahui bahwa keramik yang diuji memiliki kuat
lentur sebesar 45,165 N/mm2
4.3.6 DOKUMENTASI
Gambar 7.3.1 uji lentur keramik Gambar 7.3.2 uji lentur keramik
~ 41
~
3. Ambil keramik dari rendaman
4. Keramik diangin-anginkan dengan bantuan kipas angin lalu ditimbang
beratnya.
5. Setelah dalam keadaan kering permukaan, masukkan dalam oven
dengan temperatur 110°C selama minimal 1 hari (24 jam).
6. Ambil keramik dari dalam oven selama 24 jam lalu timbang beratnya
untuk mendapatkan berat kering keramik.
7. Catat hasil percobaan sebagai data untuk menentukan penyerapan air
pada keramik.
Analisa data :
B−A
1. Tinjauan I = ×100 %
A
Berat air serap = 10,16% dari berat keramik awal
= 0,06 Liter
B−C
2. Tinjauan II = ×100 %
C
Berat air serap = 11,49% dari berat keramik kering oven
= 0,067 Liter
4.4.6 DOKUMENTASI
~ 42
~
Gambar 7.4.1 mengukur berat keramik Gambar 7.4.2 mengukur berat keramik
~ 43
~