Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN

JALAN DAN BETON

Mata Kuliah : Teknologi Bahan


Jalan Dan Beton

Dosen : Arie Wardhono, ST,


MMT, MT, Ph.D.

Disusun oleh :
1. Risqi Dwi Aqiyah (23050724041)
2. Ras Encari Damanik (23050724051)
3. M. Verrel Yogensha Gibran (23050724053)
4. Achmad Fauzi (23050724056)
5. Dwi Rahayu Ningsih (23050724057)
6. Gilang Rahmad Fauzi (23050724059)
7. Aldino Afriawansyah (23050724062)

UNIVERSITAS NEGERI
SURABAYA

TEKNIK SIPIL
~1~
2023
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM
BAHAN BANGUNAN

Diperiksa oleh :

Teknisi

(......................................)

Dosen

(...............................)

~2~
LEMBAR ASISTENSI
PRAKTIKUM

PRODI : S1 TEKNIK SIPIL


KELOMPOK :1

NAMA ANGGOTA : 1. Risqi Dwi Aqiyah (23050724041)


2. Ras Encari Damanik (23050724051)
3. M. Verrel Yogensha Gibran (23050724053)
4. Achmad Fauzi (23050724056)
5. Dwi Rahayu Ningsih (23050724057)
6. Gilang Rahmad Fauzi (23050724059)
1. Aldino Afriawansyah (23050724062)

KATA PENGANTAR
~3~
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
telah memberikan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Praktikum Ilmu Bahan Bangunan ini.

Tujuan penulisan laporan ini agar mahasiswa dapat


memahami dan menerapkan semua ilmu dan teori tentang bahan
bangunan dalam praktek kerja di lapangan dan juga dalam kehidupan
sehari-hari.

Dalam hal ini penyusun menyadari tanpa adanya bimbingan,


pengarahan dan bantuan dari semua pihak tentunya laporan ini tidak
akan terselesaikan. Penyusun menyampaikan banyak terima kasih

Laporan ini disusun untuk memberikan laporan atas kegiatan


percobaan yang telah kami lakukan pada mata kuliah Praktikum
Teknologi Bahan Jalan dan Beton. Laporan ini berisi tentang
berbagai macam percobaan dan pengujian yang berhubungan dengan
ilmu-ilmu dalam bidang Teknik Sipil.

Semoga laporan ini dapat memberi manfaat dan menambah


wawasan bagi kita semua. Tidak ada yang sempurna di dunia ini,
karena kesempurnaan hanya milik-Nya, maka apabila ada kesalahan
dalam penulisan laporan ini, penyusun memohon maaf sebesar-
besarnya kepada semua pembaca. Untuk itu penyusun memohon
saran dan kritik yang membangun guna memperbaiki dan melengkapi
penyusunan laporan ini.

Surabaya, 30 November 2023

Kelompok 5

~4~
BAB I
PENGUJIAN BATU BATA
1.1 UJI FISIK BATU BATA

1.1.1 TUJUAN
TIU: Memberi petunjuk dan melatih cara pengujian fisik pada batu bata
sehingga mahasiswa mampu melaksanakan pengujian sendiri.

TIK: Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia mampu menguji
serta menganalisa hasil pengujian fisik pada batu bata.

1.1.2 ALAT DAN BAHAN


Alat: 1. Sketmat

2. Siku

3. Mistar

Bahan: Batu bata

1.1.3 LANGKAH KERJA


1. Siapkan alat dan bahan yang deperlukan.
2. Menyediakan batu bata minimal sebanyak 3 buah.
3. Ukur masing-masing dimensi batu bata tersebut dan catat data yang
diperoleh. Dimensi yang diukur adalah Panjang (L), lebar (B), dan
tinggi (T)
4. Hitunglah rata-rata masing masing pengukuran.
5. Telitilah permukaan masing-masing batu bata untuk mengetahui
kualitas batu bata, retak, rata, dan sikunya masing-masing sisi.
6. Interpretasikan dari data tersebut untuk menganalisis kualitas batu bata
ditinjau dari sifat fisiknya.

1.1.1 DATA HASIL PENGUJIAN

~5~
Data pengujian fisik batu bata:
 Bata 1 : Lebar = 9,5 cm

Panjang = 19,25 cm

Tebal = 4,3 cm

Berat = 1340 gram


 Bata 2 : Lebar = 9,5 cm

Panjang = 19,25 cm

Tebal = 4,3 cm

Berat = 1300 gram


 Bata 3 : Lebar = 9,7 cm

Panjang = 19,3 cm

Tebal = 4,45 cm
Berat = 1340 gram
 Rata – rata dimensi :

l. bata 1+l . bata 2+l .bata 3 9 ,5+ 9 ,5+ 9 , 7 28 ,7


Lebar : = = =
3 3 3
9,567 cm

p . bata 1+ p . bata 2+ p . bata 3 19 ,25+19 , 25+19 , 3


Panjang: = =
3 3
57 , 8
= 19,267 cm
3

tebal bata1+tebal bata 2+tebal bata 3 4 ,3+ 4 , 3+ 4 , 45


Tebal : = =
3 3
13 ,05
= 4,35cm
3

berat bata 1+berat bata 2+berat bata 3 1340+1300+1340


Berat : = =
3 3
3980
=1.326,67 gram
3
 Retak : Setiap batu bata mempunyai retakan yang berbeda – beda. Ada
yang sedikit retak
~6~
Ada juga yang tidak retak
 Rata : Setiap batu bata tidak ada yang rata
 Siku : Semua batu bata siku

1.1.4 KESIMPULAN

Dengan proses pembuatan bata yang sebagian besar masih tradisional maka
akan sangatlah sulit kontrol kualitas bata ditambah pengetahuan akan teknologi
bahan campuran bata yang belum semua menguasainya sehingga pada pengujian
fisik batu bata antara bata satu dengan bata yang lainya tidak sama baik ukuran
maupun tingkat keretakannya.

~7~
1.1.5 DOKUMENTASI

Gambar 1.1.1 mengukur Panjang bata Gambar 1.1.2 mengukur lebar bata

Gambar 1.1.3 mengukur tebal bata Gambar 1.1.4 menimbang berat bata

1.2 PENYERAPAN AIR

1.2.1 TUJUAN
TIU: Memberi petunjuk dan melatih cara pengujian penyerapan air pada
batu bata sehingga mahasiswa mampu melaksanakan pengujian
sendiri.

TIK: Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia mampu menguji
serta menganalisa hasil pengujian penyerapan air pada batu bata.
~8~
1.2.2 ALAT DAN BAHAN
Alat: 1. Timbangan

2. Kain lap

3. Oven dengan pengatur suhu

Bahan: Batu bata

1.2.3 LANGKAH KERJA


1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Ambil dan timbang satu buah batu bata untuk mengetahui berat awal (A),
kemudian rendam sampai jenuh air selama ± 3 jam.
3. Ambil batu bata yang telah direndam lalu bersihkan permukaan dengan
kain lap untuk mencapai kering permukaan lalu ditimbang untuk
mengetahui berat jenuh (B).
4. Kemudian oven dengan suhu 110º selama 24 jam.
5. Ambil batu bata yang sudah di oven dan dinginkan lalu ditimbang untuk
mendapatkan berat kering (C)

1.2.3 DATA HASIL PENGUJIAN

Berat batu bata awal (A) = 1,42 kg atau 1420 gram


Berat batu bata air jenuh (B) = 1,66 kg atau 1660 gram
Berat batu bata kering oven (C) = 1,52 kg atau 1520 gram

1. Tinjauan terhadap penyerapan air bata dari pasaran


B−A
 Berat Air serap (D) = x 100
A

1660−1420
= x 100%
1420
= 16,90 %

~9~
D
 Volume Serap Air (F) = xA
100

16 , 90
= x 1420
100

= 0,240 Liter

2. Tinjauan terhadap penyerapan air bata kering oven


B−C
 Berat Air Jenuh (E) = x 100 %
A

1660−1520
= x 100 %
1420
= 9,859 %
E
 Volume Air jenuh (G) = x A
100

9,859
= x 1420
100

= 0,140 liter
3. Penyerapan air bata rata-rata
F +G
 Rata – Rata =
2

0,240+0,140
= = 0,190 Liter
2

1.2.4 KESIMPULAN

Hasil praktikum uji penyerapan air ini kami dapat menyimpulkan bahwa
berat batu bata awal terhadap berat batu bata jenuh air mengalami peningkatan
sebesar 0,225 kilogram karena faktor air yang menyerap didalam batu bata. Dan
pada saat batu bata kering oven bata mengalami penurunan sebesar 0.140
kilogram. Sehingga rata rata penyerapan air batu bata yaitu 0,190 liter.

~ 10
~
1.2.5 DOKUMENTASI

Gambar 1.2.1 rendaman bata Gambar 1.2.2 berat bata setelah


direndam

Gambar 1.2.3 bata di oven Gambar 1.2.2 berat bata setelah


dioven

~ 11
~
1.3 UJI KUAT TEKAN

1.3.1 TUJUAN
TIU: Memberi petunjuk dan melatih cara pengujian kuat tekan pada batu
bata sehingga mahasiswa mampu melaksanakan pengujian sendiri.

TIK: Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia mampu menguji
serta menganalisa hasil pengujian penyerapan kuat tekan batu bata.

1.3.2 ALAT DAN BAHAN


Alat: 1. Mistar

2. Gerinda/gergaji

3. Mesin uji tekan

Bahan: 1.Batu bata

2. Portland cement

3.pasir

1.3.3 LANGKAH KERJA


1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Ambil tiga buah bata lalu potong menjadi 2 bagian yang sama.
3. Buat adukan spesi dengan perbandingan 1 semen : 3 pasir dan air
sebanyak 60-70%.
4. Sususn batu bata dengan lapisan spesi setebal 1,5 cm, permukaan atas
diberi spesi setebal 1cm. Biarkan selama 7 hari
5. Letakkan benda uji pada mesin test dengan posisi tegak untuk diuji
kuat tekan
6. Catat hasil pengujian masing-masing bata

1.3.4 DATA HASIL PENGUJIAN


 Data percobaan
o Pasangan : 20 mm
o Tinggi : 113 mm
~ 12
~
o Lebar : 95 mm

 Tegangan terbaca

Kg/cm2 N/mm2
Bata I 17 1,667
Bata II 18,5 1,814

 Luas penampang alat

= π . r2
=3,14 *1,75 *1,75
= 9,61625 mm2
 Analisa data

Besar beban (P)


- Bata I

P = Oa * Aa N

= 1,667* 9,61625 N

= 15,273 N
- Bata II

P = Oa * Aa N

= 1,814 * 9,61625 N

= 17,443 N

15,273+17,443 32,716
Rata-Rata besar beban = = = 16,358 N
2 2

1.3.5 KESIMPULAN

Besar beban batu bata dari tiga benda uji rata-ratanya adalah 16,358 N.
Termasuk kedalam mutu bata merah tingkat III (tiga) (berdasarkan SNI 15-2094-
1991)

~ 13
~
1.3.6 DOKUMENTASI

Gambar 1.3.1 pemotongan bata Gambar 1.3.2 uji tekan bata

~ 14
~
BAB II
PENGUJIAN ADUKAN (SPESI)
CAMPURAN SEMEN DAN PASIR

2.1 PENGUJIAN GESER (LETAKAN)

2.1.1 TUJUAN
TIU : Memberikan petunjuk dan cara-cara pengujian
lekatan adukan terhadap geser sehingga mahasiswa
mampu melaksanakan pengujian dan mengevaluasi
sendiri.
TIK : Mahasiswa dengan alat yang tersedia mampu
mengevaluasi uji lekatan adukan terhadap geser dan
dapat menganalisa hasil pengujian.

2.1.2 ALAT DAN BAHAN


Alat : 1. Mistar 4. Talum
2. Gergaji 5. Mesin Test Tekan
3. Cetakan
Bahan : 1. Pasir 3. Batu Bata
2. Portland Cement 4. Air

2.1.3 LANGKAH KERJA


1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Potong 3 (tiga) buah batu bata menjadi 2 bagian yang sama.
3. Buat 1 satu adukan spesi dengan campuran tertentu misalnya :
1 semen: 5 pasir, dengan F.A.S.....
4. Ambil 3 buah potongan batu bata tadi, dan susun sedemikian
hingga membentuk huruf Y. Sehingga dengan 3 buah batu bata
tadi dapat dibuat menjadi 2 buah benda uji.
5. Biarkan benda uji selama kurang lebih 24 jam. Kemudian
rawatlah selama 7 hari.
6. Setelah benda uji mengeras lakukan pengujian dengan memberi
beban perlahan-lahan. Kecepatan pembebanan 2 kg/cm²/detik,
dengan posisi benda uji seperti huruf "Y" tegak.
7. Catatan hasil pengujian dan lakukan pengolahan data.

~ 15
~
7.1.4 DATA HASIL PENGUJIAN

Data pengujian gaya lekat terhadap geser adukan :


* Data Percobaan :
Tabel 2.1 Data pengujian gaya lekat terhadap geser adukan
Test No : 1 2 3
Campuran 1:6 1:6 1:6
F.A.S 25% 25% 25%
Dimensi Lekatan
Panjang (L) mm 74 66 69
Lebar (b) mm 94 93 94,5
Tebal (τ ) mm 14,5 15,2 13,6
Luas Penampang (A) mm 2 154,16 143,22 148,52

Tegangan Terbaca (σ a₁) kg/cm2 14,061 21,092 7,031


Luas penampang alat (Aa) = 96,16 mm²

* Analisa Data :
- Bila yang terukur tegangan maka menentukan besar beban geser
(V) dapat dihitung :
σ a₁ = 14,061 kg/cm2 = 1,378 N/mm²
σ a₂ = 21,029 kg/cm2= 2,062 N/mm²
σ a3 = 7,031 kg/cm2= 0,689 N/mm²

P1 = σ a₁ x Aa = 1,378 x 96,16 = 132,5


P2 = σ a₂ x Aa = 2,062 x 96,16 = 198,2
P3 = σ a3 x Aa = 0,689 x 96,16 = 66,2

- Bila yang terukur beban geser, maka kuat geser (σ t) :


P1
σ geser I = = 0,429 N/mm²
2. A
P2
σ geser II = = 0,691 N/mm²
2. A
P3
σ geser III = = 0,222 N/mm²
2. A

7.1.5 KESIMPULAN

- Dari hasil percobaan diketahui bahwa pasangan batu bata dengan campuran
spesi 1: 4 dengan F.A.S 25% memiliki kuat geser 0,429 N/mm2
- Dari hasil percobaan diketahui bahwa pasangan batu bata dengan campuran
spesi 1: 4 dengan F.A.S 25% memiliki kuat geser 0,691 N/mm2
- Dari hasil percobaan diketahui bahwa pasangan batu bata dengan campuran
spesi 1: 4 dengan F.A.S 25% memiliki kuat geser 0,222 N/mm2

~ 16
~
2.1.6 DOKUMENTASI

Gambar 2.1.1 uji geser

~ 17
~
2.2 KUAT TEKAN

2.2.1 TUJUAN
TIU : Memberi petunjuk kepada mahasiswa mengenai cara menguji
kuat tekan adukan spesi sehingga mahasiswa mampu
melaksanakan pengujian sendiri.
TIK : Mahasiswa dengan alat dan beton yang tersedia mampu
menguji kuat tekan adukan dan dapat membandingkan dengan
standari yang direncanakan.

2.2.2 ALAT DAN BAHAN


Alat : 1. Cetakan 4. Tolom
2. Ayakan Pasir 5. Mesin Test Tekan
3. Cetakan Spesi
Bahan : 1. Pasir 3. Air
2. Semen 4. Minyak Pelumas

2.2.3 LANGKAH KERJA


1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Buat kubus spesi dengan ukuran (5x5x5) cm dengan perbandingan campuran
tertentu, dan faktor air semen (F.A.S) tertentu pula.
3. Olesi cetakan dengan minyak pelumas sebelum adukan dimasukkan dalam
cetakan.
4. Kemudian masukkan adukan dalam cetakan.
5. Setelah adukan berumur 24 jam keluarkan benda uji dari cetakannya.
6. Rendam selama 7 (tujuh) hari, lalu 1 hari sebelum pengujian ambil dan
keringkan.
7. Letakkan benda uji pada mesin test tekan spesi untuk pengujian kuat tekan,
lakukan penekanan dengan kecepatan beban 2 kg/cm²/detik.
8. Catat hasil pengujian sebagai data untuk menentukan tegangan tekanannya.

2.2.4 DATA HASIL PENGUJIAN


Data pengujian kuat tekan spesi dimasukkan dalam tabel
* Data Percobaan :

~ 18
~
Tabel 2.2 Data pengujian kuat tekan spesi

Test No : 1 2 3
Dimensi Lekatan
Panjang (L) mm 50 50 49
Lebar (b) mm 50 48 50
Tebal (τ ) mm 49 50 50
Luas Penampang (A) mm 2 2500 2400 2450

Tegangan Terbaca (σ a) kg/cm2 112,491 73,822 98,429


Luas penampung alat (Aa) = 96,16 mm²
*
Analisa Data :
- Bila yang terukur tegangan maka menentukan besar beban geser
(V) dapat dihitung :
σ a₁ = 112,491 kg/cm2 = 11,031 N/mm²
σ a₂ = 73,822 kg/cm2= 7,239 N/mm²
σ a3 = 98,429 kg/cm2= 9,652 N/mm²

P1 = σ a₁ x Aa = 11,031 x 96,16 = 1060,740


P2 = σ a₂ x Aa = 7,239 x 96,16 = 696,102
P3 = σ a3 x Aa = 9,652 x 96,16 = 928,136

- Bila yang terukur beban geser, maka kuat geser (σ t) :


P1
σ t1 = = 0,424 N/mm²
A
P2
σ t2 = = 0,290 N/mm²
A
P3
σ t3 = = 0,378 N/mm²
A
σ t rata−rata=¿ 0,364 N/mm²

2.2.5 KESIMPULAN

Dari hasil praktikum diketahui bahwa kubus spesi dengan campuran 1 : 4


dan F.A.S 25% memiliki kuat tekan sebesar 0,364 N/mm²

~ 19
~
2.2.6 DOKUMENTASI

Gambar 2.2.1 uji tekan spesi

Gambar 2.2.2 uji tekan spesi Gambar 2.2.3 uji tekan spesi

~ 20
~
2.2 PENYERAPAN AIR

2.2.1 TUJUAN
TIU : Memberi petunjuk kepada mahasiswa supaya mengetahui cara-
cara pengujian penyerapan air pada spesi dan mampu
melaksanakan pengujian sendiri.
TIK : Diharapkan dengan alat dan bahan yang tersedia mahasiswa
mampu menguji untuk mengetahui penyerapan air pada spesi.

2.2.2 ALAT DAN BAHAN


Alat : 1. Timbangan
2. Dryer / Kipas angin
3. Oven dengan pengatur suhu
Bahan : 1. Pasir 3. Air
2. Semen 4. Minyak Pelumas

2.2.3 LANGKAH KERJA


1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Timbang tiga buah kubus spesi untuk mengetahui berat awal (A),
kemudian rendam sampai jenuh air kurang lebih selama ±3 jam.
3. Ambil kubus spesi yang telah direndam kemudian dilap
permukaannya untuk mencapai kering permukaan dan timbang
untuk mengetahui berat jenuh (B).
4. Setelah kubus spesi dalam keadaan kering permukaan, masukkan
dalam oven dengan temperatur 110°C selama 24 jam.
5. Ambil kubus spesi dari dalam oven dan dinginkan lalu timbang
beratnya untuk mendapatkan berat batu bata kering (C).
6. Catat hasil percobaan sebagai data untuk menentukan penyerapan
air pada kubus spesi.

2.2.4 DATA HASIL PENGUJIAN


Data pengujian penyerapan air kubus spesi :
* Data Percobaan :
- Berat kubus spesi awal (A) = 0,207 kg
- Berat kubus spesi jenuh air (B) = 0,213 kg
- Berat kubus spesi kering oven (C) = 0,175 kg

~ 21
~
* Analisa Data :
1. Tinjauan terhadap penyerapan air kubus spesi
B−A
Berat air serap (D) = x 100 %
A
0,213−0,207
= x 100%
0,207
= 0,028
D
Volume serap air (F) = xA
100
0,028
= x 0,207
100
= 0,00005 liter

2. Tinjauan terhadap penyerapan air kubus spesi kering oven


B−C
Berat air jenuh (E) = x 100 %
A
0,213−0,175
= x 100%
0,207
= 0,183
E
Volume air jenuh (G) = xA
100
0,183
= x 0,207
100
= 0,0003 liter

3. Penyerapan air kubus spesi rata-rata


( F +G)
Rata-rata =
2
(0,00005+ 0,0003)
=
2
= 0,000175 liter

2.2.5 KESIMPULAN
Hasil praktikum uji penyerapan air ini kami dapat menyimpulkan
bahwa,penyerapan air air kubus spesi rata-rata 0,000175 liter

~ 22
~
2.2.6 DOKUMENTASI

Gambar 2.2.1 kubus spesi

~ 23
~
BAB III
PENGUJIAN GENTING

3.1 UJI FISIK GENTING

3.1.1 TUJUAN
TIU : Memberi petunjuk serta melatih cara pengujian fisik pada
genting
sehingga mahasiswa mampu melaksanakan pengujian sendiri
TIK : Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia mampu
menguji serta menganalisa data hasil pengujian fisik pada
genting.

3.1.2 ALAT DAN BAHAN


Alat : 1. Sketmat
2. Siku
3. Mistar
Bahan : Genting

3.1.3 LANGKAH KERJA


1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Menyediakan genting sebanyak 3 buah.
3. Ukur dimensi masing-masing genting tersebut dengan catat data yang
diperoleh .
4. Hitunglah rata ratanya masing masing pengukuran.
5. Telitilah masing-masing permukaan genting untuk mengetahui kualitas
genting interprestasikan dari data tersebut untuk menganalisis kualitas
genting ditinjau dari sifat fisik nya.

3.1.4 DATA HASIL PENGUJIAN

Data hasil pengujian fisik genting :


*Data percobaan :
Tabel 3.1 data pengujian fisik genting.

Benda uji nomor : I II III Rata – rata

Berat genting (gram) 1696 1707 1822 1741

~ 24
~
Tebal genting (cm) 0,44 0,54 0,57 0,51

Lebar genting lengkung (cm) 4,43 4,29 4,37 4,36

Lebar genting tanpa lengkung (cm) 19 19 19 19

Panjang genting (cm) 29,5 29,5 29,5 29,5

Keliling genting (cm) 103,5 102 103 102,8

Perhitungan :
 Berat genting
1. Berat genting I = 1696 gram
2. Berat genting II = 1707 gram
3. Berat genting III = 1822 gram

1696+1707+1822 5225
Rata-rata berat genting = = =
3 3
1741,67gram
 Tebal genting
1. Tebal genting I = 0,44 cm
2. Tebal genting II = 0,54 cm
3. Tebal genting III = 0,57 cm

0 , 44+ 0 ,54 +0 , 57 1, 55
Rata-rata tebal genting = = = 0,52
3 3
cm
 Lebar genting lengkung
1. Lebar genting lengkung I = 4,43 cm
2. Lebar genting lengkung II = 4,29 cm
3. Lebar genting lengkung III = 4,37 cm

4 , 43+4 ,29+ 4 , 37 13 ,09


Rata-rata lebar genting lengkung = = =
3 3
4,36 cm

 Lebar genting tanpa lengkung


1. Lebar genting tanpa lengkung I = 19 cm
2. Lebar genting tanpa lengkung II = 19 cm
3. Lebar genting tanpa lengkung III = 19 cm

19+19+19 57
Rata-rata lebar genting tanpa lengkung = = =19 cm
3 3
 Panjang genting
1. Panjang genting I = 29,5 cm
2. Panjang genting II = 29,5 cm
~ 25
~
3. Panjang genting III = 29,5 cm

29 ,5+ 29 ,5+29 , 5 88 ,5
Rata-rata panjang genting = = = 29,5
3 3
cm

 Keliling genting
1. Keliling genting I = 103,5 cm
2. Keliling genting II = 102 cm
3. Keliling genting III = 103 cm

103 ,5+102+103 308 ,5


Rata-rata keliling genting = = =
3 3
102,83 cm

3.1.5 KESIMPULAN
Dengan proses pembuatan genting yang sebagian besar masih
tradisional maka akan sangatlah sulit kontrol kualitas genting
ditambah pengetahuan akan teknologi bahan campuran genting
yang belum semua menguasainya sehingga pada pengujian fisik
genting antara genting satu dengan genting yang lainya tidak sama
baik berat, tebal,lebar panjang dan keliling genting.

3.1.6 DOKUMENTASI

~ 26
~
Gambar 3.1.1 menghitung berat Gambar 3.1.2 menghitung berat
genting genting

Gambar 3.1.3

3.2 UJI PEREMBESAN AIR

3.2.1 TUJUAN
TIU :Memberi petunjuk kepada mahasiswa supaya mengetahui cara-
cara pengujian peresapan air pada genting dan mampu
melaksanakan pengujian sendiri.
TIK : Diharapkan dengan alat dan bahan yang tersedia mahasiswa
mampu menguji
untuk mengetahui perembesan air pada genting.

3.2.2 ALAT DAN BAHAN


Alat : 1. Mistar 3. Tolom
2. Cetak 4. Cetakan
Bahan : 1. Genting 3. Portland cement
2. Pasir 4. Air

3.3.3 LANGKAH KERJA


1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Membuat adukan dengan perbandingan 1 bagian portland cement
dibanding 2 Pasir.
3. Pasang adukan pada keliling genting sehingga tampak seperti bejana
dengan tebal cm dan tinggi nya 3 cm.
4. Pada pemasangan spesi ini diharapkan tidak mengotori bagian tengah
dari genting genting dan kedap air
5. Kemudian setelah kering isi dengan air sampai penuh.
~ 27
~
6. Amatilah sampai bagian bawah genting sampai menetes, kurang lebih
selama 3 jam dengan melakukan pengukuran perubahan tinggi air
setiap 15 menit.
7. Catat hasil percobaan sebagai data untuk menentukan kerapatan
genting terhadap air.

3.3.4 DATA HASIL PENGUJIAN


Data pengujian rembasan genting :
*Data percobaan

No. Jangka waktu Tinggi muka air


(menit) (mm)
1. 0 54
2. 15 52
3. 30 51
4. 45 50
5. 60 49
6. 75 48
7. 90 47

8. 105 46
9. 120 45

*Analisa data
Tinggi muka air awal
S =
Tinggi mukaair akhir
54
=
48
= 1,125 mm
- Kecepatan rembesan (v)
S
V =
t
1,125
=
120
= 0,0093 mm/menit
- Waktu rembesan genting (t) jika tebal genting 0,0093 mm

~ 28
~
S
t =
V
1,125
=
0,0093
= 120,96 menit
- Waktu menembus dari hasil pengamatan adalah 120,96 menit

3.3.5 KESIMPULAN
Karena waktu yang diperlukan air untuk merembas kurang dari untuk
merembes lebih dari 2 jam atau 120 menit maka genting yang diuji
mempunyai kualitas baik atau tidak menetes.

3.3.6 DOKUMENTASI

Gambar 3.3.1 Gambar 3.3.2 Gambar 3.3.3

~ 29
~
3.4 UJI KUAT LENTUR

3.4.1 TUJUAN
TIU : Memberi petunjuk dan cara-cara pengujian kelenturan pada
genting sehingga mahasiswa mampu melaksanakan pengujian dan
mengevaluasi sendiri.
TIK : Mahasiswa dengan alat yang tersedia mampu mengevaluasi uji
kelenturan genting dan dapat menganalisa data hasil pengujian.

3.4.2 ALAT DAN BAHAN


Alat : 1. Mistar 3. talam
2. Cetak 4. Mesin test tekan
Bahan : 1. Genting 3. Porland cement
2. pasir

3.4.3 LANGKAH KERJA


1. Mempersiapkan alat dan bahan
2. Buat adukan dengan perbandingan 1 bagian portland cement dibanding
4 bagian pasir dan air 60-70 %.
3. Pasang adukan melintang pada tepi genting bagian bawah untuk
tumpuan pada genting dimana jarak antar tumpuan sama dengan
panjang efektif genting (± 14 cm ¿ dan melintang ditengah pada bagian
atas genting untuk meratakan beban yang bekerja pada genteng,
dengan tebalnya 1,5 cm sedangkan tingginya kurang lebih 2 cm.
4. Keesokan harinya (setelah 24 jam) rendam benda uji genting,
kemudian sebelum pengujian diambil sehari sebelumnya dan
dikeringkan.
~ 30
~
5. Sebelum pengujian ukurlah panjang lebar, lebar dan tebal dari genting,
untuk mengetahui dimensi aktual.
6. Letakan benda uji pada mesin test tekan dengan posisi merebah dan
jangan sampai ada goyangan, kemudian lakukan pembebanan dengan
kecepatan 2 kg/ cm2/ detik untuk mengetahui kuat lenturnya.
7. Catat hasil percobaan masing masing benda uji sebagai data untuk
menentukan tegangan lentur pada genting.

3.4.4 DATA HASIL PENGUJIAN


Data pengujian kuat lentur genting :
*Data percobaan :
Tabel 3.4 Data pengujian kuat lentur genting.
Dimensi kuat lentur Ukuran benda 1 Ukuran benda 2

296
Panjang genting (l) mm 295
192
Lebar (b) mm 190
230
Bentang (t) mm 235
4,8
Tebal (h) mm 5,7
96,1
Luas permukaan alat (Aa) 96,1
mm2

Tegangan terbaca (σa ¿ =


 Genting 1 = 300 psi = 21,092 kg/cm2 = 2,068 N/mm2
 Genting 2 = 284 psi =1,958 N/mm2

*Analisa data
- Bila yang terukur tegangan maka besar beban (P)
P1 = σa x Aa
= 2,068 x 96,1 = 198,73
P1 = σa x Aa
= 1,958 x 96,1 = 188,16
- Bila yang terukur beban terukur beban P maka tegangan lentur (σ L )

3 PL 3(198 , 73 x 295)
(σ L ) = 2 = = 14,245 N/mm2
2 BH 2(190 x 5 ,7 2)
~ 31
~
3 PL 3(188 , 16 x 296)
(σ L ) = 2 = = 18,885 N/mm2
2 BH 2(192 x 4 , 82 )

14,245+18,885
= 16,565
2

3.4.5 KESIMPULAN
Dari hasil praktikum diketahui bahwa genting yang diuji memiliki kuat
lentur sebesar 16,565 N/mm2
3.4.6 DOKUMENTASI

Gambar 3.4.1 Gambar 3.4.2 uji kuat lentur genting

Gambar 3.4.2 uji kuat lentur genting

~ 32
~
3.4 PENGUJIAN PENYERAPAN AIR

3.5.1 TUJUAN
TIU : Memberikan petunjuk dan kepada mahasiswa supaya
mengetahui cara-cara pengujian penyerapan air pada genting dan
mampu melaksanakan pengujian sendiri.
TIK : Diharapkan dengan alat dan bahan yang tersedia mahasiswa
mampu menguji untuk mengetahui penyerapan air pada genting.

3.5.2 ALAT DAN BAHAN


Alat : 1. Timbangan
2. Dryer / kipas angin
3. Oven dengan pengatur suhu.
Bahan : Genting.

3.5.3 LANGKAH KERJA


1. Mempersiapkan alat dan bahan
2. Ambil dan timbang satu buah genting untuk mengetahui berat awal
(A), kemudian rendam sampai jenuh air kurang lebih selama 3 jam.
3. Ambil genting yang telah direndam tadi.
4. Genting diagin-anginkan dengan bantuan kipas angin (dryer) kemudian
ditimbang beratnya untuk mengetahui berat jenuh (B)
5. Setelah genting dalam keadaan kering permukaan masukan dalam oven
dengan temperatur 1100 C selama 1 hari (24 jam)
6. Ambil genting dari dalam oven selama 24 jam lalu timbang beratnya
untuk mendapatkan berat genting kering (C).
7. Catat hasil percobaan sebagai data untuk menetukan penyerapan air
pada genting.

3.5.4 DATA HASIL PENGUJIAN PENYERAPAN AIR


Data pengujian penyerapan air genting :
*Data percobaan :
~ 33
~
Berat genting awal (A) = 1707 gram = 1,707 kg
Berat genting air jenuh (B) = 1815 gram = 1,815 kg
Berat genting kering oven(C) = 1735 gram = 1,735 kg

*Analisa data :
B−A
1. Tinjauan I(D) = x 100 %
A
1,815−1,707
= x 100%
1,707
0,108
= x 100%
1,707
= 0,632 Liter

B−C
2. Tinjauan II (D) = x 100%
C
1,815−1,735
= x 100%
1,735
0 , 08
= x 100%
1,735
= 0,461 Liter

0,632+0,461
3. Resapan genting rata rata = = 0,546 liter
2

3.5.5 KESIMPULAN
Dari hasil praktikum diketahui bahwa genting yang diuji dapat menyerap
sebesar 0,546 liter

3.5.6 DOKUMENTASI

~ 34
~
Gambar 3.5.1 rendaman genting Gambar 3.5.2 menghitung berat
genting

BAB IV
PENGUJIAN KERAMIK

4.1 UJI FISIK UBIN

4.1.1 TUJUAN
TIU : Memberi petunjuk dan melatih cara pengujian fisik pada keramik
sehingga mahasiswa mampu melaksanakan pengujian sendiri
TIK : Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia mampu menguji
serta menganalisa data hasil pengujian fisik pada keramik

4.1.2 ALAT DAN BAHAN


Alat : 1. Sketmat
2. Siku
3. Mistar
Bahan : 1. Keramik

4.1.3 LANGKAH KERJA


1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Menyediakan keramik minimal 3 buah
3. Ukur dimensi masing-masing keramik tersebut dan catat data yang
diperoleh
4. Hitunglah rata-rata masing-masing pengukuran

~ 35
~
5. Teliti masing-masing permukaan keramik untuk mengetahui kualitas
ubin, yang meliputi : kemulusan, padat, keras, kering, suara, kepala
keramik harus rata dan datar, retak-retak, siku dan lain lain.

4.1.4 DATA HASIL PENGUJIAN


Data pengujian fisik keramik :
 Data percobaan :
Tabel 10.1 Data pengujian dimensi fisik keramik
Benda uji nomor Keramik 1 Keramik 2 Keramik 3 Rata-rata
583
Berat Keramik (gram) 583 583 583
Tebal Keramik (cm) 0,5 0,5 0,5 0,5
Lebar Keramik (cm) 19,5 19,5 19,5 19,5
Panjang Keramik (cm) 24,7 24,7 24,7 24,7
Keliling Keramik (cm) 88,4 88,4 88,4 88,4

 Data pengamatan fisik :


Keramik bersifar kasar pada bagian bawah dan mulus bagian atas, padat dan
keras, derta pada bagian kepala ubin rata dan datar

4.1.5 DOKUMENTASI

Gambar 7.1.1

~ 36
~
4.2 REMBESAN AIR
4.2.1 TUJUAN

TIU : Memberi petunjuk kepada mahasiswa supaya mengetahui cara-cara


pengujian peresapan air pada keramik dan mampu melaksanakan
pengujian sendiri.
TIK : Diharapkan dengan alat dan bahan yang tersedia mahasiswa
mampu menguji untuk mengetahui perembesan air dan kualitas
dari keramik.

4.2.2 ALAT DAN BAHAN


Alat : 1. Mistar
2. Cetakan
3. Tolom
4. Cetak
Bahan : 1. Keramik
2. Pasir
3. Portland cement
4. Air

~ 37
~
4.2.3 LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Membuat adukan dengan perbandingan 1 bagian Portland Cement
disbanding 2 pasir.
3. Pasang adukan keliling pada tepi keramik sehingga tampak seperti bejana
dengan tebal ± 3cm dan lebar 5cm.
4. Pada pemasangan spesi ini diharapkan tidak mengotori bagian tengah
keramik.
5. Kemudian setelah kering isi dengan air sampai penuh dan letakkan pada
tempat dimana bisa diamati bagian bawah.
6. Amatilah air sampai menetes di bagian bawah keramik dengan melakukan
pengukuran peresapan air setiap 15 menit.
7. Catat hasil percobaan sebagai data untuk menentukan kerapatan keramik
terhadap air

4.2.4 DATA HASIL PENGUJIAN


Data pengujian rembesan keramik
 Data percobaan :

Tabel 10.2 Data pengujian rembesan keramik


Nomor Jangka Waktu (menit) Tinggi Muka Air (mm)
1

 Analisis data :
 Kecepatan rembesan (v)
S
V= = ………..mm/menit
t
 Waktu rembesan (t) jika tebal ubin …….mm
S
t= = …………..menit
V
 Waktu menembus dari hasil pengamatan adalah…..menit

4.2.5 KESIMPULAN
~ 38
~
Karena waktu yang diperlukan air untuk merembes kurang dari …..jam
atau ….. menit maka keramik yang diuji mempunyai
kualitas………..

4.2.6 DOKUMENTASI

4.3 KUAT LENTUR


4.3.1 TUJUAN
TIU : Memberi petunjuk dan car-cara pengujian kelenturan pada keramik
sehingga mahasiswa mampu melaksanakan pengujian dan
mengevaluasi sendiri.
TIK : Mahasiswa dengan alat yang tersedia mampu mengevaluasi uji
kelenturan keramik dan dapat menganalisa data hasil pengujian.

4.3.2 ALAT DAN BAHAN


Alat : 1. Mistar
2. Cetak
3. Talam
4. Mesin test tekan
Bahan : 1. Keramik
2. Pasir
3. Portland semen
4. Air

~ 39
~
4.3.3 LANGKAH KERJA
1. Mempersiapkan alat dan bahan.
2. Buat adukan dengan perbandingan 1 bagian Portland Cement
disbanding 4 bagian pasir dan air 60% - 70%.
3. Pasang adukan pada ubin untuk tumpuan di bagian bawah keramik dan
bagian atas di tengah untuk memberi beban, arah adukan sejajar,dan
tebalnya 2cm, sedangkan lebarnya kurang lebih 2cm memanjang sisi
keramik.
4. Setelah adukan mengeras dilakukan pengujian lentur set-up seperti
pada gambar kerja.
5. Sebelum pengujian ukurlah Panjang, lebar, dan tebal dari keramik.
6. Letakkan benda uji pada mesin test tekan untuk percobaan pengujian
kuat lentur.
7. Penekan dilakukan secara perlahan-lahan dan bertahap besarnya
beban.
8. Catat hasil percobaan masing-masing benda uji sebagai data untuk
menentukan tegangan lentur pada keramik.

4.3.4 DATA HASIL PENGUJIAN

Data pengujian kuat lentur keramik :


 Data percobaan :
Tabel 10.4 Data pengujian kuat lentur leramik
Dimensi kuat lentur Ukuran
Panjang keramik (l) mm 247
Lebar (b) mm 97,5
Bentang (l) mm 205
Tebal (t) mm 5
Tegangan terbaca (σ a1) = 50psi=3,515 kg/cm2 = 0,344 N/mm2
(σ a1) = 40psi= 2,812 kg/cm2 = 0,275 N/mm2
0,344+ 0,275
Rata rata tegangan = =0,309 N/mm2
2
 Analisa data
- Bila yang terukur tegangan maka besar beban (P)
P = σ a x Aa
= 297,14 N

~ 40
~
- Bila yang terukur beban P maka tegangan lentur (σ L)
3 PL
σL = 2
2B H
= 45,165 N/mm2
4.3.5 KESIMPULAN
Dari hasil praktikum diketahui bahwa keramik yang diuji memiliki kuat
lentur sebesar 45,165 N/mm2
4.3.6 DOKUMENTASI

Gambar 7.3.1 uji lentur keramik Gambar 7.3.2 uji lentur keramik

4.4 PENGUJIAN PENYERAPAN AIR


4.4.1 TUJUAN
TIU : Memberikan petunjuk kepada mahasiswa supaya mengetahui cara-
cara pengujian penyerapan air pada keramik dan mampu
melaksanakan pengujian sendiri.
TIK : Diharapkan dengan alat dan bahan yang tersedia mahasiswa
mampu menguji untuk mengetahui pnyerapan air pada keramik.

4.4.2 ALAT DAN BAHAN


Alat : 1. Timbangan
2. Dryer / kipas angin
3. Oven dengan pengatur suhu
Bahan : Keramik

4.4.3 LANGKAH KERJA


1. Mempersiapkan alat dan bahan.
2. Timbang satu buah keramik, kemudian rendam sampai jenuh air
kurang lebih selama 3 jam.

~ 41
~
3. Ambil keramik dari rendaman
4. Keramik diangin-anginkan dengan bantuan kipas angin lalu ditimbang
beratnya.
5. Setelah dalam keadaan kering permukaan, masukkan dalam oven
dengan temperatur 110°C selama minimal 1 hari (24 jam).
6. Ambil keramik dari dalam oven selama 24 jam lalu timbang beratnya
untuk mendapatkan berat kering keramik.
7. Catat hasil percobaan sebagai data untuk menentukan penyerapan air
pada keramik.

4.4.4 DATA PENGUJIAN REMBESAN


Data pengujian rembesan keramik
 Data percobaan :
Berat keramik awal (A) = 0,590 kg
Berat keramik kering permukaan (B) = 0,650 kg
Berat keramik kering oven (C) = 0,583 kg

 Analisa data :
B−A
1. Tinjauan I = ×100 %
A
Berat air serap = 10,16% dari berat keramik awal
= 0,06 Liter

B−C
2. Tinjauan II = ×100 %
C
Berat air serap = 11,49% dari berat keramik kering oven
= 0,067 Liter

3. Resapan keramik rata-rata ( x )


= 0,0635 Liter
4.4.5 KESIMPULAN
Dari hasil praktikum diketahui bahwa keramik yang diuji dapat
menyerap sebesar 0,0635 Liter

4.4.6 DOKUMENTASI

~ 42
~
Gambar 7.4.1 mengukur berat keramik Gambar 7.4.2 mengukur berat keramik

~ 43
~

Anda mungkin juga menyukai