Anda di halaman 1dari 2

Schizophrenia

merupakan
gangguan mental yang
berdampak
pada psikis
seseorang
melalui gangguan
proses berpikir dan
lemahnya tanggapan
emosi. Pada individu
yang mengalami schizophrenia akan menimbulkan halusinasi, delusi, dan loose
association. Banyak dari peneliti yang menyebutkan pengaruh terbesar individu
memiliki schizophrenia melalui faktor genetika dibandingkan faktor lingkungan,
dan psikologis dari individu sendiri. Berdasarkan tabel di atas ‘risiko
meningkatnya schizophrenia’ dapat diasumsikan bahwa risiko schizophrenia
akan meningkat pada individu yang memiliki keterkaitan gen, semakin tinggi
tingkat kecocokan gen maka akan memiliki risiko lebih tinggi mengalami
schizophrenia.

Pada chart pertama disebutkan bahwa kemungkinan masyarakat umum


memiliki risiko paling rendah mengalami schizophrenia dibandingkan yang lainya,
karena tidak memiliki keterkaitan gen secara langsung sedangkan pada chart
selanjutnya konsisten meningkat. Chart berikutnya dapat menjelaskan
meningkatnya individu mengalami schizophrenia disebabkan oleh kedekatan gen
yang dimiliki dan pengalaman dari individu yang pernah mengalami
schizophrenia. Pada saudara kandung presentasenya menjadi lebih rendah
dibandingkan individu yang memiliki orang tua atau saudara kembar yang
mengalami schizophrenia, karena bagi saudara kandung hubungan gen-nya
tidak langsung berkaitan, melalui perantara orang tua berbeda dengan hubungan
gen dari orang tua – anak ataupun saudara kembar (non-identik dan identik)
yang memiliki tingkat kecocokan gen yang lebih tinggi.

Berdasarkan analisis saya dapat disimpulkan bahwa kedekatan gen dari


individu dan pengalaman keluarga mengalami schizophrenia akan menyebabkan
peningkatan risiko seseorang mengalami schizophrenia dengan syarat
kedekatan atau kecocokan gen.

Anda mungkin juga menyukai