Anda di halaman 1dari 9

10 HAK TRADISIONAL

BUAT PENGERTIAN DAN SUMBER


1. Hak atas tanah dan sumberdaya alam yang digunakan oleh komunitas adat.
Sebutkan jenis haknya:
2. Hak atas pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan yang diterapkan berdasarkan
adat.
Sebutkan jenis haknya:
3. Hak atas pemeliharaan dan pengembangan kebudayaan adat.
Sebutkan jenis haknya:
4. Hak atas partisipasi dalam pengambilan keputusan yang berkenaan dengan tanah dan
sumberdaya alam yang digunakan oleh komunitas adat.
5. Hak atas perlindungan dari diskriminasi dan perlakuan yang tidak adil.
6. Hak atas pendidikan yang sesuai dengan kebudayaan adat.
7. Hak atas pengakuan dan perlindungan hukum yang sama seperti warga negara lain.
8. Hak atas perlindungan terhadap pemindahan paksa tanpa persetujuan komunitas adat.
9. Hak atas perlindungan terhadap penggusuran tanpa persetujuan komunitas adat.
10. Hak atas perlindungan terhadap perusakan atau pengrusakan terhadap tempat-tempat
penting bagi kebudayaan adat.

Jawaban:
1. Pengertian hak atas tanah dan sumberdaya alam yang digunakan oleh komunitas adat
adalah hak yang dimiliki oleh suatu komunitas yang berdasarkan tradisi dan budaya
mereka telah menggunakan tanah dan sumberdaya alam sebagai bagian dari
kehidupan mereka. Ini meliputi hak untuk mengakses, mengelola, mengolah dan
mengambil manfaat dari tanah dan sumberdaya alam yang digunakan oleh komunitas
tersebut.
Jenis hak yang terkait dengan hak atas tanah dan sumberdaya alam yang digunakan oleh
komunitas adat meliputi :
1) Hak atas pemilikan tanah dan sumberdaya alam.
2) Hak atas pengelolaan dan pemanfaatan tanah dan sumberdaya alam sesuai dengan
adat.
3) Hak atas perlindungan dan pemeliharaan tanah dan sumberdaya alam yang
digunakan oleh komunitas adat.
4) Hak atas partisipasi dalam pengambilan keputusan yang berkenaan dengan tanah
dan sumberdaya alam yang digunakan oleh komunitas adat.
5) Hak atas perlindungan dari pemindahan paksa tanpa persetujuan komunitas adat.
6) Hak atas perlindungan terhadap penggusuran tanpa persetujuan komunitas adat.
7) Hak atas perlindungan terhadap perusakan atau pengrusakan terhadap tempat-
tempat penting bagi kebudayaan adat.
8) Sumber dari hak-hak ini dapat berasal dari berbagai sumber seperti hukum
nasional, hukum internasional, peraturan perundang-undangan, dan perjanjian
antara pemerintah dan komunitas adat.

2. Pengertian hak atas pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan yang diterapkan
berdasarkan adat adalah hak yang dimiliki oleh suatu komunitas adat untuk mengelola
dan mengolah sumberdaya alam dan lingkungan sesuai dengan tradisi, budaya dan
cara hidup yang telah mereka terapkan selama bertahun-tahun. Ini termasuk hak untuk
mengambil manfaat dari sumberdaya alam dan lingkungan, serta untuk memelihara
dan melestarikan sumberdaya alam dan lingkungan tersebut.

Jenis hak yang terkait dengan hak atas pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan
yang diterapkan berdasarkan adat meliputi:
1) Hak atas pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan sesuai dengan adat
dan tradisi komunitas adat
2) Hak atas partisipasi dalam pengambilan keputusan yang berkenaan dengan
pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan yang digunakan oleh komunitas
adat.
3) Hak atas perlindungan terhadap pengrusakan atau perusakan terhadap
sumberdaya alam dan lingkungan yang digunakan oleh komunitas adat.
4) Hak atas perlindungan terhadap pemindahan paksa tanpa persetujuan
komunitas adat.
5) Hak atas pemeliharaan dan perlindungan sumberdaya alam dan lingkungan
yang digunakan oleh komunitas adat. 6. Hak atas pengembangan sumberdaya
alam dan lingkungan yang sesuai dengan adat dan tradisi komunitas adat.
6) Hak atas perlindungan terhadap eksploitasi sumberdaya alam dan lingkungan
yang merugikan komunitas adat.
7) Hak atas perlindungan terhadap penggusuran tanpa persetujuan komunitas
adat.
Sumber dari hak-hak ini dapat berasal dari berbagai sumber seperti hukum nasional,
hukum internasional, peraturan perundang-undangan, dan perjanjian antara
pemerintah dan komunitas adat. Beberapa negara memiliki peraturan khusus yang
mengatur hak-hak adat tersebut, seperti UU Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan
dan UU Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup.
3. Pengertian hak atas pemeliharaan dan pengembangan kebudayaan adat adalah hak
yang dimiliki oleh suatu komunitas adat untuk memelihara dan mengembangkan
budaya yang mereka miliki, termasuk hak untuk mengajarkan dan menyebarluaskan
budaya tersebut kepada generasi berikutnya. Ini meliputi hak untuk mengakses,
mengelola, dan mengambil manfaat dari kebudayaan yang digunakan oleh komunitas
tersebut.
Jenis hak yang terkait dengan hak atas pemeliharaan dan pengembangan kebudayaan
adat meliputi:
1) Hak atas pemeliharaan dan pengembangan kebudayaan adat sesuai dengan tradisi
dan budaya komunitas adat.
2) Hak atas partisipasi dalam pengambilan keputusan yang berkenaan dengan
kebudayaan adat yang digunakan oleh komunitas adat.
3) Hak atas perlindungan terhadap pengrusakan atau perusakan terhadap tempat-
tempat penting bagi kebudayaan adat.
4) Hak atas perlindungan terhadap pemindahan paksa tanpa persetujuan komunitas
adat.
5) Hak atas pemeliharaan dan perlindungan kebudayaan adat yang digunakan oleh
komunitas adat.
6) Hak atas pengembangan kebudayaan adat yang sesuai dengan tradisi dan budaya
komunitas adat.
7) Hak atas perlindungan terhadap eksploitasi kebudayaan adat yang merugikan
komunitas adat.
8) Hak atas perlindungan terhadap penghapusan kebudayaan adat tanpa persetujuan
komunitas adat.
Sumber dari hak-hak ini dapat berasal dari berbagai sumber seperti hukum nasional,
hukum internasional, peraturan perundang-undangan, dan perjanjian antara
pemerintah dan komunitas adat. Beberapa negara memiliki peraturan khusus yang
mengatur hak-hak adat tersebut, seperti UU Nomor 5 tahun 1960 tentang Peraturan
Dasar Pokok-Pokok Kebudayaan dan UU Nomor 11 Tahun 2010 tentang
Kebudayaan. Serta peraturan lainnya seperti peraturan menteri atau gubernur yang
mengatur tentang pemeliharaan dan pengembangan kebudayaan adat di wilayah
tertentu. Selain itu, beberapa negara juga mengadopsi konvensi internasional seperti
Konvensi UNESCO tentang Pelestarian Warisan Kultural dan Budaya Lisan dan Non-
Budaya yang mengatur tentang perlindungan dan pengembangan kebudayaan adat.

4. Pengertian hak atas partisipasi dalam pengambilan keputusan yang berkenaan dengan
tanah dan sumberdaya alam yang digunakan oleh komunitas adat adalah hak yang
dimiliki oleh suatu komunitas adat untuk ikut serta dan berperan dalam proses
pengambilan keputusan yang berkenaan dengan tanah dan sumberdaya alam yang
digunakan oleh komunitas tersebut. Ini termasuk hak untuk memberikan pendapat,
mengajukan usulan, dan memberikan persetujuan atau penolakan terhadap keputusan
yang akan diambil.
Jenis hak yang terkait dengan hak atas partisipasi dalam pengambilan keputusan yang
berkenaan dengan tanah dan sumberdaya alam yang digunakan oleh komunitas adat
meliputi:
1) Hak atas informasi yang cukup dan transparan tentang pengelolaan tanah dan
sumberdaya alam yang digunakan oleh komunitas adat.
2) Hak atas partisipasi dalam pengambilan keputusan yang berkenaan dengan
pembagian tanah dan sumberdaya alam yang digunakan oleh komunitas adat.
3) Hak atas partisipasi dalam pengambilan keputusan yang berkenaan dengan
pengelolaan dan pengembangan tanah dan sumberdaya alam yang digunakan oleh
komunitas adat.
4) Hak atas partisipasi dalam pengambilan keputusan yang berkenaan dengan
pemanfaatan tanah dan sumberdaya alam yang digunakan oleh komunitas adat.
5) Hak atas partisipasi dalam pengambilan keputusan yang berkenaan dengan
pengaturan dan pengawasan pemanfaatan tanah dan sumberdaya alam yang
digunakan oleh komunitas adat.
Sumber dari hak-hak ini dapat berasal dari berbagai sumber seperti hukum nasional,
hukum internasional, peraturan perundang-undangan, dan perjanjian antara
pemerintah dan komunitas adat. Beberapa negara memiliki peraturan khusus yang
mengatur hak-hak adat tersebut, seperti UU Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan
dan UU Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup. Selain itu, beberapa negara juga mengadopsi konvensi internasional yang
mengatur tentang hak-hak adat seperti Konvensi Internasional tentang Hak-Hak
Masyarakat Adat (ILO Convention 169) yang mengatur tentang hak-hak adat dalam
pengelolaan tanah dan sumberdaya alam. Selain itu, beberapa negara juga mengadopsi
prinsip-prinsip dari Declarasi PBB tentang Hak-Hak Masyarakat Adat yang mengakui
hak-hak adat dalam pengelolaan tanah dan sumberdaya alam.

5. Pengertian hak atas perlindungan dari diskriminasi dan perlakuan yang tidak adil
adalah hak yang dimiliki oleh setiap individu atau kelompok untuk diberikan
perlindungan dari perlakuan yang tidak adil atau diskriminatif dalam berbagai aspek
kehidupan, seperti pendidikan, pekerjaan, akses terhadap layanan publik, atau
perlakuan di depan hukum. Diskriminasi dapat dilihat dalam berbagai bentuk, seperti
diskriminasi ras, jenis kelamin, orientasi seksual, agama, usia, atau status sosial
ekonomi.
Jenis hak yang terkait dengan hak atas perlindungan dari diskriminasi dan perlakuan
yang tidak adil meliputi:
1) Hak atas perlakuan yang sama di depan hukum.
2) Hak atas perlindungan dari diskriminasi dalam pendidikan.
3) Hak atas perlindungan dari diskriminasi dalam pekerjaan dan profesi.
4) Hak atas perlindungan dari diskriminasi dalam akses terhadap layanan publik dan
fasilitas umum.
5) Hak atas perlindungan dari diskriminasi dalam partisipasi dalam kegiatan politik
dan pengambilan keputusan.
Sumber dari hak-hak ini dapat berasal dari berbagai sumber seperti hukum nasional,
hukum internasional, peraturan perundang-undangan, dan perjanjian antara
pemerintah dan organisasi masyarakat sipil. Beberapa negara memiliki peraturan
khusus yang mengatur hak-hak perlindungan dari diskriminasi seperti UU Nomor 39
Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia dan Konvensi Internasional tentang Eliminasi
Semua Bentuk Diskriminasi. Selain itu, beberapa negara juga mengadopsi prinsip-
prinsip dari Declarasi PBB tentang Hak-Hak Masyarakat Adat yang mengakui hak-
hak perlindungan dari diskriminasi.

6. Pengertian hak atas pendidikan yang sesuai dengan kebudayaan adat adalah hak yang
dimiliki oleh setiap individu atau kelompok untuk mendapatkan pendidikan yang
sesuai dengan kebudayaan dan nilai-nilai yang dianut oleh komunitas adat mereka. Ini
termasuk pendidikan yang menyediakan konten yang relevan dengan budaya dan
kearifan lokal yang dimiliki oleh komunitas adat, serta menghormati hak-hak adat
dalam proses pembelajaran.
Jenis hak yang terkait dengan hak atas pendidikan yang sesuai dengan kebudayaan
adat meliputi:
1) Hak atas pendidikan yang menghormati dan menghargai budaya adat.
2) Hak atas pendidikan yang menyediakan konten yang relevan dengan budaya dan
kearifan lokal.
3) Hak atas pendidikan yang menghormati hak-hak adat dalam proses pembelajaran.
Sumber dari hak-hak ini dapat berasal dari berbagai sumber seperti hukum nasional,
hukum internasional, peraturan perundang-undangan, dan perjanjian antara
pemerintah dan organisasi masyarakat sipil. Beberapa negara memiliki peraturan
khusus yang mengatur hak-hak pendidikan yang sesuai dengan kebudayaan adat
seperti UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Konvensi
Internasional tentang Pendidikan. Selain itu, beberapa negara juga mengadopsi
prinsip-prinsip dari Declarasi PBB tentang Pendidikan yang mengakui hak-hak
pendidikan yang sesuai dengan kebudayaan adat.
7. Pengertian hak atas pengakuan dan perlindungan hukum yang sama seperti warga
negara lain adalah hak yang dimiliki oleh setiap individu atau kelompok untuk
mendapatkan perlakuan yang sama dalam perlindungan hukum dan pengakuan yang
sama dalam hak-hak dan kewajiban sebagai warga negara. Ini termasuk perlindungan
yang sama dalam akses terhadap layanan hukum dan perlindungan dari diskriminasi
dalam proses hukum.
Jenis hak yang terkait dengan hak atas pengakuan dan perlindungan hukum yang
sama seperti warga negara lain meliputi:
1) Hak atas perlindungan yang sama dalam akses terhadap layanan hukum.
2) Hak atas perlindungan yang sama dalam proses hukum.
3) Hak atas pengakuan yang sama dalam hak-hak dan kewajiban sebagai warga
negara.
Sumber dari hak-hak ini dapat berasal dari berbagai sumber seperti hukum nasional,
hukum internasional, peraturan perundang-undangan, dan perjanjian antara
pemerintah dan organisasi masyarakat sipil. Beberapa negara memiliki peraturan
khusus yang mengatur hak-hak pengakuan dan perlindungan hukum yang sama
seperti UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia dan Konvensi
Internasional tentang Perlindungan semua bentuk diskriminasi. Selain itu, beberapa
negara juga mengadopsi prinsip-prinsip dari Deklarasi PBB tentang Hak Asasi
Manusia yang mengakui hak-hak setiap individu atas perlindungan dan pengakuan
hukum yang sama.
Sumber-sumber lainnya yang mengatur hak ini diantaranya undang-undang konstitusi,
peraturan perundang-undangan, perjanjian internasional, serta kebijakan pemerintah
yang mengatur hak-hak warga negara yang sama dalam perlindungan hukum dan
pengakuan yang sama dalam hak-hak dan kewajiban sebagai warga negara.

8. Pengertian hak atas perlindungan terhadap pemindahan paksa tanpa persetujuan


komunitas adat adalah hak yang dimiliki oleh setiap individu atau komunitas adat
untuk tidak dipindahkan dari tanah atau wilayah yang ditempati tanpa persetujuan
yang diberikan secara sukarela oleh komunitas adat tersebut. Ini termasuk
perlindungan dari pemindahan paksa yang dilakukan oleh pihak pemerintah atau
perusahaan swasta untuk kepentingan proyek pembangunan atau eksploitasi
sumberdaya alam.
Jenis hak yang terkait dengan hak atas perlindungan terhadap pemindahan paksa
tanpa persetujuan komunitas adat meliputi:
1) Hak atas persetujuan yang sukarela dari komunitas adat dalam proses
pemindahan.
2) Hak atas perlindungan dari pemindahan paksa yang dilakukan oleh pihak
pemerintah atau perusahaan swasta.
3) Hak atas perlindungan dari pemindahan yang merugikan komunitas adat.
Sumber dari hak ini dapat berasal dari berbagai sumber seperti hukum nasional,
hukum internasional, peraturan perundang-undangan, dan perjanjian antara
pemerintah dan organisasi masyarakat sipil. Beberapa negara memiliki peraturan
khusus yang mengatur hak atas perlindungan terhadap pemindahan paksa tanpa
persetujuan komunitas adat, seperti UU Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar
Pokok-Pokok Agraria dan UU Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan. Selain itu,
beberapa negara juga mengadopsi prinsip-prinsip dari Konvensi PBB tentang
Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Suku Bangsa atau Penduduk Asli
yang mengakui hak-hak komunitas adat untuk tidak dipindahkan tanpa persetujuan
yang diberikan secara sukarela.

9. Pengertian hak atas perlindungan terhadap penggusuran tanpa persetujuan komunitas


adat adalah hak yang dimiliki oleh setiap individu atau komunitas adat untuk tidak
diusir atau dihilangkan dari tanah atau wilayah yang ditempati tanpa persetujuan yang
diberikan secara sukarela oleh komunitas adat tersebut. Ini termasuk perlindungan
dari penggusuran yang dilakukan oleh pihak pemerintah atau perusahaan swasta untuk
kepentingan proyek pembangunan atau eksploitasi sumberdaya alam.
Jenis hak yang terkait dengan hak atas perlindungan terhadap penggusuran tanpa
persetujuan komunitas adat meliputi:
1) Hak atas persetujuan yang sukarela dari komunitas adat dalam proses
penggusuran.
2) Hak atas perlindungan dari penggusuran yang dilakukan oleh pihak pemerintah
atau perusahaan swasta.
3) Hak atas perlindungan dari penggusuran yang merugikan komunitas adat.
Sumber dari hak ini dapat berasal dari berbagai sumber seperti hukum nasional,
hukum internasional, peraturan perundang-undangan, dan perjanjian antara
pemerintah dan organisasi masyarakat sipil. Beberapa negara memiliki peraturan
khusus yang mengatur hak atas perlindungan terhadap penggusuran tanpa persetujuan
komunitas adat, seperti UU Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-
Pokok Agraria dan UU Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan. Selain itu,
beberapa negara juga mengadopsi prinsip-prinsip dari Konvensi PBB tentang
Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Suku Bangsa atau Penduduk Asli
yang mengakui hak-hak komunitas adat untuk tidak dipindahkan tanpa persetujuan
yang diberikan secara sukarela. Selain itu, ada juga perjanjian internasional seperti
ILO (International Labour Organization) Convention No. 169 tentang Pekerjaan dan
Kehidupan Suku-Suku Asli dan Pribumi yang mengakui hak komunitas adat atas
perlindungan terhadap penggusuran tanpa persetujuan yang diberikan secara sukarela.

10. Pengertian hak atas perlindungan terhadap perusakan atau pengrusakan terhadap
tempat-tempat penting bagi kebudayaan adat adalah hak yang dimiliki oleh setiap
individu atau komunitas adat untuk melindungi dan menjaga tempat-tempat yang
penting bagi kebudayaan adat mereka dari perusakan atau pengrusakan yang
dilakukan oleh pihak lain. Tempat-tempat yang penting ini meliputi situs-situs
budaya, tempat-tempat keagamaan, tempat-tempat pemakaman, dan tempat-tempat
yang memiliki nilai sejarah dan sosial yang penting bagi komunitas adat.
Jenis hak yang terkait dengan hak atas perlindungan terhadap perusakan atau
pengrusakan terhadap tempat-tempat penting bagi kebudayaan adat meliputi:
1) Hak atas perlindungan dari perusakan atau pengrusakan terhadap situs-situs
budaya, tempat-tempat keagamaan, tempat-tempat pemakaman, dan tempat-
tempat yang memiliki nilai sejarah dan sosial yang penting bagi komunitas adat.
2) Hak atas partisipasi dalam proses pengelolaan dan pemeliharaan tempat-tempat
penting bagi kebudayaan adat.
3) Hak atas pengakuan dan perlindungan hukum atas hak-hak komunitas adat atas
tempat-tempat penting bagi kebudayaan adat.
Sumber dari hak ini dapat berasal dari berbagai sumber seperti hukum nasional,
hukum internasional, peraturan perundang-undangan, dan perjanjian antara
pemerintah dan organisasi masyarakat sipil. Beberapa negara memiliki peraturan
khusus yang mengatur hak atas perlindungan terhadap perusakan atau pengrusakan
terhadap tempat-tempat penting bagi kebudayaan adat. Misalnya, ada Undang-
Undang Perlindungan dan Pemanfaatan Situs Cagar Budaya yang memperhatikan hak
komunitas adat dalam pengelolaan situs-situs cagar budaya. Selain itu, ada juga
perjanjian internasional seperti UNESCO Convention on the Protection of the
Underwater Cultural Heritage yang mengakui hak komunitas adat atas perlindungan
terhadap perusakan atau pengrusakan terhadap tempat-tempat penting bagi
kebudayaan adat di bawah laut.
References
Ismi, H., 2012. Pengakuan Dan Perlindungan Hukum Hak Masyarakat Adat Atas Tanah Ulayat Dalam
Upaya Pembaharuan Hukum Nasional, 3(1).

Krisnalita, L. . Y., 2018. Perempuan, HAM dan Permasalahannya di Indonesia, 7(1).

Martinesya, S., 2020. Tanggung Jawab Pemerintah Terhadap Pemenuhan Hak Masyarakat Adat, 3(1).

Rahayu, M. I. . F., 2003. ASPEK HUKUM PERAN SERTA MASYARAKAT ADAT DALAM PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP, 1(1).

Rahayu, M. I. . F., Susanto, A. F. & Muliya, . L. . S., 2018. HAK MAYARAKAT ADAT DALAM
PENGELOLAAN, 2(3).

Wahyudin, Y., 2003. SISTEM SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA MASYARAKAT PESISIR.

Yusuf, M. . A., 2016. KEPASTIAN HUKUM HAK MASYARAKAT HUKUM ADAT ATAS, 2(1).

Atsar , A., 2017. PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGETAHUAN DAN EKSPRESI BUDAYA
TRADISIONAL UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DITINJAU DARI UNDANG-
UNDANG NO. 5 TAHUN 2017 TENTANG PEMAJUAN KEBUDAYAAN DAN UNDANG-UNDANG NO. 28
TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA, 13(2).

Ruyadi, Y., 2010. MODEL PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS.

Anda mungkin juga menyukai