Anda di halaman 1dari 3

Genetika Pada Warna Bunga Periwinkle Catharanthus roseus ( L) G.

Don

Awad Hamza Abdelmageed1, *, Mohamed Elkheir Abdelrahman2


1. Biology Department / Education Faculty, University of Kassala, Kassala, Sudan
2. Agronomy Department / Agriculture Faculty, University of Khartoum,
Khartoum, Sudan
Awad Hamza Abdelmageed, Mohamed Elkheir Abdelrahman. Genetics of
Flower Color in Periwinkle Catharanthus roseus (L) G. Don. International
Journal of Genetics and Genomics. Vol. 5, No. 4, 2017, pp. 36-41. doi:
10.11648/j.ijgg.20170504.11

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menentukan jumlah gen yang terlibat
antara warna bunga yang berbeda yaitu Violet (V) dan White (W) sebagai
induknya (P) pada tanaman Catharanthus roseus ( L) G. Don.
Catharanthus roseus (yang biasa disebut dengan Vinca rosea Linn.), di
Inggris tanaman ini disebut dengan Periwinkle. Tanaman ini merupakan semak
belukar yang menahun, tanaman ini termasuk ke dalam divisi Magnoliophyta,
kelas Magnoliopsida, ordo dari Gentianales, famili Apocyanaceae. Famili
Apocyanaceae merupakan famili yang mencakup sekitar 1500 spesies, banyak
dari tanaman ini ditemukan di hutan hujan tropis.
Pada tahun 1960, Simmond menemukan bahwa bunga dari Periwinkle (Inggris),
Lochnera (Vinca rosea (L.) mengandung pigmen aglycon yang saling
berhubungan dan tidak ditemukan pada tanaman lain. Menurut Flory pada tahun
1944 dalam warna bunga periwinkle yang paling sering diamati yaitu pink, corolla
(mahkota) putih dan mata merah, dan putih kemudian dikaitkan ketiga warna
corolla ini untuk interaksi epistatik dua gen yaitu R dan W dengan genotip R-W-
menjadi merah muda (pink), R-ww menjadi mata merah, dan rrW dan rrww
menjadi putih.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Chi-square untuk
menguji kecocokan antara yang diamati dan diharapkan dari kelas fenotipe yang
berbeda di F2 dan generasi persilangan kembali. (Kulkarni, Sreevalli et al (2001)
Semua benih pada kedua induk periwinkle (Catharanthus roseus)
tanaman dengan dua warna yang berbeda digunakan dalam penelitian ini yaitu
bunga warna violet (V) dan putih (W) yang tumbuh secara alami di halaman
Universitas Kassala, Sudan, Departemen Kimia dan Biologi, Fakultas Pendidikan.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa persilangan antara warna
bunga violet (V) dan putih (W) menghasilkan F1 dengan warna violet terang. F2
menghasilkan tiga warna bunga ; mahkota warna violet, mahkota warna violet
terang dan mahkota warna putih, dengan rasio 1:2:1.
Penelitian ini menunjukkan bahwa mahkota dengan warna violet memiliki
dominasi yang tidak sempurna atau ada beberapa pengubah gen bunga warna
putih dengan rasio 1:2:1.
Persilangan kembali dari F1 untuk induk bunga warna violet (V) hanya
menghasilkan warna violet dan violet terang dengan rasio 1:1 dominasi yang
sempurna.
Uji silang untuk warna putih resesif menghasilkan dua warna yaitu violet
terang dan putih dengan rasio 1:1 yang sejalan dengan kontrol monogenik dan
dominasi yang tidak sempurna.
GENETIKA PADA WARNA BUNGA PERIWINKLE Catharanthus roseus (
L) G. Don

ANALISIS
JURNAL INTERNASIONAL

Dosen Pengampu : Ilah Nurlaelah, M.Si.

IMA ‘ALIMATUSYSYAHADAH
2015021016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KUNINGAN
2018

Anda mungkin juga menyukai