Anda di halaman 1dari 10

PERMANGANOMETRI

Pengertian
▪ Penetapan kadar suatu reduktor dengan jalan
dioksidasi dengan larutan standar KMnO4 dalam
lingkungan asam sulfat
▪ Reaksi
MnO4- + 8 H+ + 5 e- Mn2+ + 4 H2O
1 grek KMnO4 = 1/5 grol KMnO4
▪ Titrasi dilakukan dalam lingkungan asam, sebab untuk
menjaga supaya konsentrasi hidrogen ion (H+) tetap
selama titrasi berlangsung.
▪ Dalam lingkungan netral/basa, sebagian dari KMnO4
diubah menjadi MnO2 sehingga larutan berwarna coklat
yang menyukarkan pengamatan pada titik akhir titrasi
▪ Sebagai asam umumnya digunakan H2SO4 encer, tidak
dapat digunakan HCl, HBr, HI, atau HNO3
✓ HCl, HBr, dan HI akan dioksidasi sendiri oleh KMnO4

2KMnO4 + 10CI- + 16 H+ 2Mn2+ + 5Cl2 + 8H2O

✓ HNO3 sendiri bersifat sebagai oksidator


▪ Termasuk titrasi oksidasi reduksi
Larutan Standar
▪ KMnO4 merupakan standar sekunder, tidak dapat
digunakan sebagai standar primer
✓ Tidak dapat diperoleh dalam keadaan murni yang
bebas dari MnO2 (selalu ada kotoran MnO2)
✓ Air suling yang digunakan untuk melarutkan biasanya
mengandung bahan-bahan reduktor (senyawa
organik) yang akan mereduksi KMnO4 → MnO2
✓ Adanya MnO2 merupakan katalisator pada penguraian
KMnO4 sendiri (autodecomposition) bila disimpan
lama
4MnO4 + 2 H2O 4MnO2 + 3O2 + 4OH-
Pembuatan Larutan Standar KMn04 0,1 N

▪ Timbang 3,2 – 3,25 g KMnO4 dalam gelas arloji lalu


dipindahkan dalam Beaker glass 1500 ml, larutkan
dengan aquadest sampai 1 liter.
▪ Beaker glass ditutup dengan kaca arloji, larutan
dididihkan selama 15 - 30 menit.
▪ Dinginkan sampai suhu kamar.
▪ Saring dengan glass-wool atau filter krus.
▪ Filtrat ditampung dalam botol coklat (berwarna gelap)
yang dindingnya bebas lemak.
▪ Simpan di tempat gelap.
Catatan :
o Untuk menyaring harus digunakan glass-wool atau
filter krus, tidak boleh digunakan kertas saring karena
kertas saring akan dioksidasi oleh KMnO4.
o Larutan KMnO4 harus disimpan dalam botol yang
berwarna gelap untuk menghindari reduksi dari sinar
matahari.
o Titrasi dengan KMnO4 tidak boleh menggunakan
buret dengan sambungan karet karena karet akan
dioksidasi oleh KMnO4
Standarisasi
▪ Untuk standar primer dapat digunakan larutan Na-
oksalat, asam oksalat, maupun As2O3 murni
▪ Jika digunakan H2C2O4 maka harus dipanaskan diatas
penangas air pada suhu 70 oC, karena H2C2O4
merupakan asam organik dimana reaksinya lambat
▪ Suhu pada waktu titrasi 70 oC - 80o C, supaya reaksinya
berjalan cepat. Bila :
✓ Suhu > 80 oC, KMnO4 akan terurai → MnO2 yang
berwarna coklat
✓ Suhu > 100 oC, oksalat akan terurai → CO2 + CO +
H2O
✓ Suhu < 50o C, reaksi akan berjalan lambat
Indikator
▪ Dalam titrasi permanganometri tidak diperlukan
penambahan indikator
▪ larutan standar KMnO4 sudah berfungsi sebagai
indikator sendiri (autoindicator), yaitu MnO4- berwarna
merah violet, setelah direduksi menjadi Mn2+ yang tidak
berwarna dan dalam jumlah yang sedikit, sejumlah
0,01 ml KMnO4 0,01 N sudah dapat menyebabkan
warna jambon pucat (merah muda) pada 100 ml air
▪ Jadi tetap diperlukan indikator, tetapi tidak
menambahkan indikator
Penetapan kadar Nitrit
▪ Larutan nitrit dalam suasana asam pada suhu 40 oC,
akan bereaksi dengan KMnO4

2MnO4- + 5NO2 + 6 H+ 2Mn2+ + 5 NO3- + 3H2O


1 grek NO2- = ½ grol NO2-

▪ Dalam hal ini nitrit tidak dapat dititrasi dengan KMnO4


karena akan terjadi reaksi :
2 KNO2 + H2SO4 K2SO4 + 2 HNO2
2 HNO2 H2O + NO + O2
▪ Cara penanganan :
✓ KMnO4 dimasukkan dalam Erlenmeyer, lalu dititrasi
dengan larutan nitrit yang akan dicari kadarnya.
Atau:
✓ Larutan nitrit + larutan KMnO4 berlebihan
dimasukkan ke dalam Erlenmeyer, lalu kelebihan
KMnO4 dititrasi kembali dengan larutan standar
ferro ammonium sulfat

▪ Jika terlalu cepat titrasinya :


2MnO4- + 3 Mn2+ + 2H2O 5MnO2 + 4 H+

Anda mungkin juga menyukai