NIM : 2010611216
Mata Kuliah : Perbandingan Hukum Pidana A
Dosen Pengampu : Hilda Novyana S.H., M.H.
Tanggal : Rabu, 5 Oktober 2023
Jawab: compartive law berarti mempelajari suatu hukum asing (negara lain) kemudian
membandingkannya dengan hukum lain. foreign law berarti mempelajari suatu hukum negara
asing tanpa maksud secara langsung untuk membandingkannya dengan sistem hukum lain.
2. Hukum qisas hingga kini diterapkan di Republik Islam Iran. Pada tahun 2008,
pengadilan memutuskan bahwa kemudian Movahedi 27-tahun harus dibutakan
dengan asam sesuai dengan 'mata ganti mata'. Dia juga dijatuhi hukuman
penjara dan diperintahkan untuk membayar kompensasi kepada Bahrami.
Bagaimana menurut saudara tentang keberadaan hukum Qisas, dimana
ditengah-tengah masyarakat modern Hak Asasi Manusia menjadi dasar
terciptanya masyarakat yang adil dan sejahtera. (Bobot 15).
Jawab: Jika kita melihat dalam bagian HAM dan Hukum Islam terdapat beberapa
pertentangan yang ada. Banyak pendapat bahwa hukum islam merampas ham itu sendiri,
akan tetapi menurut saya Hukum Islam merupakan hukum agama sehingga yang terjadi
akibat titah atau perintah tuhan sehingga hal tersebut tidak dapat ditentang oleh penganutnya
karena HAM sendiri memiliki batasan-batasan sendiri. Dalam Islam sendiri hukuman akan
dilaksanakan menunggu persetujuan dari keluarga terdakwa dan jika tidak setuju dapat
membayar sesuai yang diperintahkan.
Jawab:
1) Sistem hukum Inggris bersumber dari: Custom; Legislation (statutes); Case law;
2) Tidak sepenuhnya menggunakan asas legalitas; Jika perkara terdapat yang sama ada
pertentangan case law dan statute law, yang pertama digunakan adalah case law.
3) Kekuasaan hakim sangat luas. Dapat membentuk hukum baru.
4) Ajaran kesalahan. Mens Rea dilandaskan pada maxim “Actus non est reus”.
5) Pertanggung jawaban pidana bergantung pada ada atau tidaknya “berbuat atau tidak
berbuat dan sikap batin yang jahat”.
6) Tidak mengenal perbedaan kejahatan dan pelanggaran.
7) Menganut system accusatoir = adversary system
b. Seperti Malaysia dan negara dengan sistem hukum Common Law,
menganut system Accusatoir atau Adversary Sistem, jelaskan apa
maksudnya
Jawab: Sistem adversary adalah sistem yang bertitik tolak pada doktrin yang mana seorang
terdakwa memiliki kedudukan yang sama dengan penuntut umum di dalam persidangan dan
saling berhadap-hadapan guna mencapai suatu keadilan.
4. Indonesia sampai saat ini masih menganut Civil Law system, menurut pendapat
kaliam apakah Indonesia masih relevan menggunakan sistem tersebut? Atau
perlu ada pembaruan atau perubahan? Jelaskan alasannya (bobot 15)
Jawab: Menurut saya penggunaan civil law di Indonesia masih sangat relevan dimana, hukum
nyata adanya atau terkodifikasi. Hal ini dikarenakan tingginya indeks korupsi, kolusi, dan
nepotisme di Indonesia sehingga penggunaan common law akan melemahkannya posisi
hukum sendiri. Selain itu masih kurangnya SDM di Indonesia dengan perekonomian yang
masuk dalam negara berkembang menjadi salah satu faktor bahwa sistem hukum common
law tepat untuk digunakan di Indonesia.