Anda di halaman 1dari 18

HUKUM TATA NEGARA

ISTILAH DAN PENGERTIAN HTN, RUANG LINGKUP HTN DAN


HUBUNGAN HTN DENGAN ILMU KENEGARAAN LAINNYA
(Mahmud Hi. Umar)

ISTILAH DAN PENGERTIAN HUKUM TATA NEGARA


Istilah HTN merupakan padanan dari Istilah :
❖ “Staatsrecht” (Bhs Belanda),
❖ “Constitutionsl law” (bhs Inggris),
❖ “Verfassungrecht (bhs Jerman), atau
❖ “Droit Constitutionel” (bhs Perancis).
(Baca: I Gede Yuasa, HTN Pasca Perubahan
UUD NRI 1945, 2016, hlm. 1).

Dgn perkataan lain keempat Istilah tersebut diterjemahkan ke Dalam bahasa


Indonesia menjadi Hukum Tata Negara (sering disebut Hukum Negara).
Moh. Kusnardi & Harmaily Ibrahim:
Istilah “Staatsrecht” dlm kepustakaan Belanda mempunyai dua arti, yaitu:
➢ Staatsrecht in ruimere zin (HTN dalam arti luas) = HTN ditambah HAN
➢ Staatsrecht in engere zin (HTN dalam arti sempit) = HTN positif dari suatu
negara tertentu, yang berlaku pada waktu tertentu (sering dikatakan
bahwa HTN Dalam arti sempit = HTN positif dkurangi HAN).
Skema HTN
HTN

HTN Arti Luas HTN Arti Sempit


(staatsrecht in ruimere zin) (staatsrecht in engere zin)
Meliputi: =
1. HTN HTN saja
2. HAN/HTP/HTUN
DEFINISI HTN:

Van Vallenhoven:
HTN adlh hukum yg mengatur semua masyarakat hukum tingkat atas
sampai bawah, yg selanjutnya menentukan wilayah lingkungan
rakyatnya, menentukan badan-badan yg berkuasa, berwenang dan
fungsinya dlm lingkungan masyarakat hukum tersebut.

Paul Scholten:
HTN adlh hkm yg mengatur organisasi negara atau organisasi dari
suatu negara.
Van der Pot:
HTN adlh sebagai peraturan yg menentukan badan-badan yg diperlukan serta
wewenangnya masing-masing, hubungannya dgn individu-individu
(kegiatannya).

A.V. Dicey:
HTN pada dasarnya menitik beratkan pada pembagian kekuasaan dlm negara
dan pelaksanaan yg tertinggi dlm suatu negara

James J. Robin:
HTN pada dasarnya membahas organisasi negara dan organ-organ atau alat-
alat perlengkapan negara, susunan, fungsi dan wewenang serta hubungannya
satu sama lain.
Maurice Duverger:
Hukum konstitusi adalh salah satu cabang dari ilmu hukum publik yg mengatur
organisasi dan fungsi-fungsi politik suatu lembaga negara.

Wade dan Philip:


HTN adlh hukum yg mengatur organisasi-organisasi negara, struktur
organisasi, kedudukan, tugas dan fungsi serta Hubungan antar organ-organ
tersebut.

M. Solly Lubis:
HTN sebagai seperangkat peraturan mengenai bentuk susunan negara, alat
perlengkapannya, tugas-tugas dan Hubungan di antara alat-alat perlengkapan.
Moh. Kusnardi & Harmaily Ibrahim:
HTN adlh sebagai sekumpulan peraturan hukum yang mengatur organisasi
negara, Hubungan antar alat perlengkapan negara Dalam garis vertical dan
horizontal serta kedudukan warga negara dan hak-hak asasinya.
(Beberapa Pendapat di atas, dikutip Dalam Titik Triwulan Tutik,
2008, Pokok-Pokok Hukum Tata Negara Indonesia
Pascaamandemen UUD 1945, Cerdas Pustaka Publisher,
Jakarta, hlm. 27-30)

R.G. Kartasapoetra:
HTN adlh sebagai sekumpulan hukum yg mengatur tentang keorganisasian
suatu negara atau tentang Hubungan antar alat perlengkapan negara Dalam
garis koordinasi vertikal dan horizontal, tentang kedudukan warga negara
pada negara itu beserta hak-hak asasinya.
(Baca : I Gede Yusa, 2016, Hukum Tata Negara
Pasca Perubahan UUD NRI 1945,
Setara Press, Malang, hlm. 2).
OBYEK KAJIAN DAN RUANG LINGKUP HUKUM TATA NEGARA

OBYEK KAJIAN HTN


Dari Pengertian-Pengertian HTN yg telah dikemukakan sebelumnya dapat
diketahui bahwa obyek kajian atau penyelidikan HTN adalah negara, yaitu
negara dalam arti konkret, negara tertentu atau negara yang terikat oleh kurun
waktu dan tempat tertentu.
(Baca: I Gede Yusa dkk,
HTN Pasca Perubahan UUD NKR 1945, hlm.3).

Negara dlm arti konkret, negara tertentu atau negara yg terikat oleh kurun
waktu dan tempat tertentu ini misalnya negara Indonesia, Negara Brunai,
Negara Darussalam dll.
RUANG LINGKUP HTN
Logemann:
Ruang lingkup kajian HTN, yakni mengenai:
a. Jabatan-jabatan apa yg terdpt dlm susunan negara
b. Siapa yg mengadakan jabatan
c. Cara pengisian jabatan dng pejabat
d. Tugas jabatan
e. Wewenang jabatan
f. Hubungan antar jabatan
g. Batas-batas dari tugas-tugas organisasi negara.
(Baca: I Gede Yusa, …hlm. 4)
B. Hestu Cipto handoyo:
HTN adlh sekumpulan peraturan baik tertulis (berwujud perundang-
undangan) maupun tidak tertulis (kebiasaan/Konvensi) yang mengatur
organisasi kekuasaan yang disebut negara. Pengaturan tersebut meliputi:
a. Bentuk negara yang dikehendaki;
b. Tata cara pembentukan alat-alat pemegang kekuasaan (alat-alat
perlengkapan negara);
c. Wewenang, tugas, fungsi, kewajiban dan tanggung jawab masing-masing
alat perlengkapan negara;
d. Hubungan antar alat perlengkapan negara (baik horinzontal maupun
vertikal); serta
e. Hubungan antara organisasi kekuasaan (negara) dengan warga negara dan
hak asasi manusia.
(B.Hestu Cipto Handoyo, Hukum Tata Negara,
Kewarganegaraan & Hak Asasi Manusia, 2003,
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, hlm. 18-19).
Wirjono Prodjodikoro:
Sebagian besar kaidah-kaidah HTN terdapat di dlm UUD, karena kedudukan
UUD dlm suatu negara yaitu sbg the supreme law of the land, bahkan sbg the
highest authority.
Jika diidentifikasi masalah ketatanegaraan yg terdpt dlm UUD NRI 1945, maka
ruang lingkup HTN Indonesia sbb:
❖ Struktur organisasi negara;
❖ Lembaga-lembaga negara;
❖ Hal keuangan negara;
❖ Pertahanan & keamanan negara;
❖ Pendidikan & kebudayaan;
❖ Perekonomian nasional & kesejahteraan sosial.
(I.Ketut Wirawan, 2017 Buku Ajar PHI, hlm. 36).
RUANG LINGKUP HTN INDONESIA
Ruang Lingkup HTN Indonesia terdapat di Dalam UUD tahun 1945, antara lain
sebagai Berikut:
1. Struktur umum organisasi negara, meliputi:
➢ Bentuk negara (Psl. 1 ayat (1);
➢ Sistem ketatanegaraan-negara hukum yang demokratis (Psl. 1 ayat (2) &
ayat (3);
➢ Wilayah negara dan otonomi daerah (Psl. 18, 18A, 18B & Psl. 25A);
➢ Warga negara & HAM (bab X & XA);
➢ Faktor-faktor pemersatu bangsa: Pemilihan Umum (bab VIIB);
➢ bendera, bahasa, lambang negara & lagu kebangsaan (Bab XV).
2. Lembaga-Lembaga Negara:
➢ MPR (bab II)
➢ Presiden, Wakil Presiden dan Menteri-Menteri (bab II & bab V);
➢ DPR (bab VII)
➢ DPD (bab VIIA)
➢ Komisi Pemilihan Umum (bab VIIB, Psl. 22E)
➢ Bank Sentral (bab VIII), Psl. 23D);
➢ BPK (bab VIIIA)
➢ MA (bab IX, Psl. 24 ayat (2) & psl 24A)
➢ Komisi Yudisial (bab IX,Psl. 24B)
➢ MK (bab IX, Psl. 24C)
➢ TNI (bab XI, Psl. 30 ayat (3)
➢ Polri (bab XI, Psl. 30 ayat (4).
3. Keuangan Negara (bab VIII)
4. Pertahanan dan Keamanan Negara (bab XII)
5. Pendidikan dan Kebudayaan (bab XIII)
6. Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial (bab XIV).
Dengan demikian ruang lingkup kajian HTN Indonesia bermuara pada UUD 1945,
karena di dlm UUD 1945 terdapat:
➢ Tipe negara
➢ struktur organisasi negara
➢ lembaga-lembaga negara
➢ kekuasaan negara
➢ Hubungan antar lembaga-lembaga negara
➢ warga negara beserta hak-hak dan kewajibannya
➢ wilayah negara dan asas-asas kenegaraan
➢ perekonomian dan kesejahteraan social, serta
➢ pertahanan dan keamanan.
HUBUNGAN HTN DENGAN HUKUM KENEGARAAN LAINNYA
HTN memiliki Hubungan dgn ilmu-ilmu kenegaraan lainnya seperti Ilmu
Negara, Ilmu Politik, HAN, HTN Perbandingan, dan Hukum Internasional.

HUBUNGAN HTN DENGAN ILMU NEGARA


I Gede Yuasa:
Ilmu Negara memberikan dasar-dasar teoritis kepada HTN positif, sedangkan
HTN merupakan konkretisasi dari teori-teori Ilmu Negara.
B Hestu Cipto Handoyo:
Antara Ilmu Negara dan HTN merupakan dua bidang kajian ilmu yg
memiliki Hubungan yg sangat dekat.
Ilmu Negara mempelajari negara dlm Pengertian abstrak (tdk terikat
waktu & tempat), mempelajari negara yg masih dlm tataran ide ataupun
gagasan mengenai prinsip2/konsep2, serta teori2 mengenai negara &
seluk beluk yg ada di dalamnya, atau mempelajari hakekat negara,
sedangkan HTN mempelajari negara Dalam keadaan konkret (sudah
terikat waktu & tempat).
Azhary:
Hubungan Ilmu Negara dan HTN adalah bahwa Ilmu Negara
memberikan dasar-dasar teoritis kepada HTN positif, sedangkan HTN
merupakan konkretisasi dari teori-teori ilmu negara.

I Gede Yuasa:
Hubungan Ilmu Negara dan HTN adalah ilmu negara sebagai ilmu
yang bersifat teoritis memberikan pengetahuan dasar mengenai
Pengertian-Pengertian pokok dan asas-asas pokok tentang negara
pada umumnya.
HUBUNGAN HTN DENGAN ILMU POLITIK
J. Barent:
Hubungan HTN & Ilmu Politik pertama kali dikemukakan J. Barent.
Barent menjelaskan Hubungan HTN & Ilmu Politik dgn suatu perumpaan, yaitu
HTN diumpakan sebagai kerangka manusia, sedangkan Ilmu Politik diumpakan
sebagai daging yg melekat disekitarnya.
(I Gede Yuasa, 2016, hlm. 9)

B.Hestu Cipto Handoyo:


Antara HTN dan Ilmu Politik mempunyai kedekatan Hubungan yg erat ibarat
dua sisi dlm satu keeping mata uang, karena keduanya pada hakekatnya
membahas aspek kekuasaan negara & seluk beluk yg ada di dalamnya.
HTN mempelajari peraturan2 baik tertulis maupun tdk tertulis yg mengatur
organisasi kekuasaan, sedangkan Ilmu Politik juga mengkaji persoalan
kekuasaan ditinjau dari aspek perilaku kekuasaan tersebut.
HUBUNGAN HTN DENGAN HAN
Van Vallenhoven:
Badan-badan negara tanpa HTN itu lumpuh bagaikan tanpa saya, karena
badan-badan negara itu tidak memiliki wewenang. Sebaliknya badan-
badan negara tanpa adanya HAN menjadi bebas tanpa batas, sebab
dapat berbuat menurut kehendaknya.
Dengan demikian HTN & HAN mempunyai Hubungan yg bersifat
komplementer & interdepend. Oleh karena itu, keduanya sukar untuk
dipisahkan.
(Baca: I Gede Yuasa, 2016….hlm. 10).

Anda mungkin juga menyukai