Anda di halaman 1dari 8

HTN , IN , ILMU POLITIK DAN HAN

A.Latar Belakang

Sejak ditetapkannya suatu wilayah menjadi suatu negara bangsa (nation state), maka kebutuhan akan
adanya hukum yang mengatur organisasi negara menjadi sebuah keharusan, pada setiap negara
membutuhkan aturan khusus yang mengatur mengenai organisasi negara dan lembaga-lembaga negara
dari negara tersebut, terlepas negara tersebut baru terbentuk ataukah sudah lama berdiri tapi belum
ada aturan yang mengatur terkait dengan hal tersebut. Pengaturan mengenai organisasi negara
merupakan pedoman tidak hanya bagi para penyelenggara negara tetapi juga warga negara, terkait
dengan kedudukan serta hak dan kewajiban sebagai warga negara yang kemudian dituangkan dalam
suatu aturan hukum yang dikenal dengan Hukum Tata Negara. Pentingnya penataan organisasi negara
dan pengaturan hukum yang mengatur organisasi negara menyebabkan perlunya pemahaman
mengenai pengertian yang dimaksud dengan Hukum Tata Negara (HTN) dan ilmu hukum lain nya serta
hubungan HTN dengan Ilmu-ilmu lainnya.

Hukum Tata Negara memiliki muatan aspirasi politik dan cita hukum yang tumbuh dalam masyarakat,
kemudian dikemas dan dibentuk hukum sehingga menjadi Hukum Tata Negara. Memunculkan unsur-
unsur muatan tersebut tidaklah mudah. Oleh karena itu, pemunculan dan pengembangannya
memerlukan bantuan dari ilmu-ilmu sosial lainnya. Dengan bantuan dari ilmu-ilmu sosial lainnya itu
memudahkan menemukan unsur muatan untuk membangun kaidah hukum positif.

A.PENGERTIAN HTN , IN , ILMU POLITIK DAN HAN

1.Pengertian Hukum Tata Negara (HTN)

Ada beberapa pengertian Hukum Tata Negara Menurut Para Ahli Hukum Tata Negara :

a) Paul Scholten:Hukum Tata Negara (HTN) adalah hukum yang mengatur mengenai organisasi negara
(staatsorganisatie)
b) JHA Logemann:HTN adalah hukum yang mengatur organisasi negara;
c) Van der Pot:HTN adalah peraturan-peraturan yang menentukan badanbadan yang dibutuhkan beserta
kewenangannya masing-masing, hubungannya satu sama lain, serta hubungannya dengan individu
warga negara
d) Mac Iver:HTN adalah hukum yang mengatur negara
e) Muh. Kusnardi dan Harmaily Ibrahim: HTN adalah sekumpulan peraturan hukum yang mengatur
organisasi negara, hubungan antaralat perlengkapan negara dalam garis vertikal dan horizontal, serta
kedudukan warga negara dan hak asasinya
f) Jimly Asshiddiqie:HTN adalah hukum dan kenyataan praktik yang mengatur tentang: (1) Nilai-nilai
luhur dan cita-cita kolektif rakyat suatu negara,(2) Format kelembagaan suatu organisasi negara,(3)
Mekanisme hubungan antarlembaga negara dan (4) Mekanisme hubungan antara lembaga negara
dengan warga negara.

g) Pengertian Umum Hukum Tata Negara HTN (Droit Constitutionnelle/Bahasa Prancis, Constitutional
Law/Bahasa Inggris, Staatsrecht/Bahasa Belanda, Verfassungsrecht/Bahasa Jerman) adalah seperangkat
aturan atau kaidah yang mengatur organisasi negara, alat perlengkapan negara, wewenang alat
perlengkapan negara, hubungan antaralat perlengkapan negara, serta tugas dan fungsi alat
perlengkapan negara.

Hukum adalah seperangkat aturan atau kaidah untuk bersikap atau bertingkah laku, dan apabila
dilanggar dikenai sanksi. Tata negara adalah sistem penataan negara, yang berisi ketentuan mengenai
struktur kenegaraan dan substansi norma kenegaraan.

Jadi, dapat disimpulkan Ilmu Hukum Tata Negara adalah “cabang ilmu hukum yang membahas mengenai
tatanan struktur kenegaraan, mekanisme hubungan antar struktur-struktur organ atau struktur
kenegaraan, serta mekanisme hubungan antara struktur negara dengan warga negara” atau “cabang
ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip dan norma-norma hukum yang tertuang secara tertulis ataupun
yang hidup dalam kenyataan praktik kenegaraan berkenaan dengan: (i) konstitusi yang berisi
kesepakatan kolektif suatu komunitas rakyat mengenai cita-cita untuk hidup bersama dalam suatu
negara, (ii) institusi-institusi kekuasaan negara beserta fungsinya. (iii) mekanisme hubungan
antarinstitusi itu, dan (iv) prinsip-prinsip hubungan antara institusi kekuasaan negara dengan warga
negara”.

2.Pengertian Ilmu Negara (IN)

Dalam bahasa asing, istilah "ilmu negara" disebut dengan beberapa istilah, yaitu "staatsleer" (Belanda),
"staatslehre" (Jerman), "theory of state" atau "the general theory of state" atau "political-theory"
(Inggris), dan "theorie d'etar" (Perancis)."

Ilmu negara merupakan istilah dari gabungan dua suku kata,yaitu "ilmu" dan "negara". Dalam kamus
bahasa Indonesia, kata "ilmu" mempunyai arti sebagai pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun
secara sistematis menurut metode-metode tertentu yang dapat dipergunakan untuk menerangkan
gejala- gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu. Jadi, pengertian ilmu secara sederhana adalah
pengetahuan tentang suatu bidang tertentu yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan
metode (cara) tertentu. Metode itu digunakan untuk menjelaskan atau menerangkan gejala-gejala
mengenai bidang pengetahuan tersebut.

Menurut Maufur, ilmu adalah sebagian dari pengetahuan yang memiliki dan memenuhi persyaratan
tertentu, atinya ilmu tentu saja merupakan pengetahuan, tetapi pengetahuan belum tentu ilmu.
Pengetahuan untuk dapat dikategorikan sebagai ilmu harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu
sistematis, generalis, rasionalis, objektif, menggunakan metode tertentu dan dapat
dipertanggungjawabkan."

The Liang Gie mengemukakan bahwa ilmu sebagai pengetahuan, aktivitas, atau metode merupakan satu
kesatuan yang saling berkaitan. Ilmu adalah rangkaian aktivitas manusia yang dilaksanakan dengan
metode tertentu, yang akhirnya aktivitas metodis itu menghasilkan pengetahuan ilmiah. Kemudian W.
Atmojo mengemukakan bahwa ilmu ialah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara
bersistem menurut metode-metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala
tertentu di bidang (pengetahuan) itu.

Apabila beberapa pengertian ilmu di atas digabungkan dengan kata "negara", maka sederhananya ilmu
negara dapat diartikan sebagai pengetahuan tentang negara yang memenuhi syarat-syarat tertentu,
yaitu sistematis, generalis, rasionalis. objektif, menggunakan metode tertentu, dan dapat
dipertanggung-jawabkan. Pengetahuan tentang negara yang tidak memenuhi syarat-syarat tersebut,
tidak dapat disebut sebagai "ilmu negara".

Menurut Sochino,Ilmu negara ialah ilmu yang menyelidiki atau membicarakan negara. Ilmu bukanlah
pengetahuan biasa, tetapi pengetahuan yang mempunyai sifat-sifat teratur dan sistematik, maka
penentuan objek pembicaraan itu merupakan suatu keharusan.

Kemudian Amzulian Rifa'i mengemukakan bahwa: " Ilmu negara adalah ilmu yang mempelajari tentang
negara secara umum. Umum di sini dimaksudkan bahwa ilmu negara mempelajari negara secara
universal, bukan membatasi diri dalam membicarakan negara tertentu saja. Aspek-aspek yang
dibicarakan dalam ilmu negara berlaku bagi setiap negara. Sebagai contoh, ada sifat universal dari
hakikat keberadaan negara sena tujuannya.

Jadi,dapat disimpulkan bahwa ilmu negara adalah ilmu (pengetahuan) yang menyelidiki, membicarakan,
membahas segala hal mengenai negara. Penyelidikan,pembicaraan, dan pembahasan itu harus
dilakukan secara sistematis, generalis, rasionalis, objektif, menggunakan metode tertentu, dan dapat
dipertanggung-jawabkan agar memenuhi syarat untuk disebut sebagai ilmu negara.

3.Pengertian Ilmu Politik

Ilmu politik merupakan ilmu yang mempelajari politik atau politics atau kepolitikan.Politik adalah usaha
menggapai kehidupan yang baik. Di Indonesia kita mengenal sebuah pepatah "gemah ripah loh jinai"
Orang Yunani Kuno terutama Plato dan Aristoteles menamakannya sebagai en dam onia atau the good
life.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa politik dalam suatu negara (state) berkaitan dengan
masalah kekuasaan (power). pengambilan keputusan (decision making), kebijakan publik (public policy)
dan alokasi atau distribusi (allocation or distribution).Pemikiran politik di dunia barat banyak
dipengaruhi oleh filsuf Yunani Kuno abad ke-5 SM, seperti Plato dan Aristoteles menganggap politik
sebagai suatu usaha untuk mencapai masyarakat politik yang terbaik.
Pada umumnya politik dapat diartikan usaha untuk mentukan peraturan-peraturan yang dapat diterima
baik oleh sebagian besar warga, untuk membawa masyarakat ke arah kehidupan bersama yang
harmonis, Usaha untuk menggapai the good life ini menyangkut bermacam-macam kegiatan yang antara
lain menyangkut proses penentuan tujuan dari sistem, serta cara-cara melaksanakan tujuan tersebut.
Cara-cara yang dapat dipakainya dapt bersifat persuasi (meyakinkan) dan jika perlu bersifat paksaan
(coercion). Tanpa unsur paksaan, kebijakan ini hanya merupakan perumusan keinginan (statement of
intent) belaka.

Definisi Ilmu Politik secara sederhana adalah ilmu yang mempelajari politik /politics atau kepolitikan.
Politik adalah usaha untuk menggapai kehidupan yang lebih baik. Istilah Ilmu Politik (Science politique)
pertama kali digunakan oleh Jean Bodin di Eropa pada 1576, kemudian Thomas Fitzherbert dan Jeremi
Bentham pada 1606.Soerjono Soekanto menjelaskan bahwa, ilmu politik mempelajari suatu segi khusus
pula dari kehidupan masyarakat yang menyangkut soal kekuasaan. Hal-hal yag dipelajari oleh ilmu
politik adalah, misalnya, daya upaya untuk memperoleh kekuasaan, penggunaan kekuasaan dan juga
bagaimana menghambat penggunaan kekuasaan dan lain sebagainya.

4.Pengertian Hukum Administrasi Negara (HAN)

Menurut Prajudi administrasi negara diartikan sebagai aparatur negara, aparatur pemerintah atau
sebagai institusi politik (kenegaraan), atau semua organ yang menjalankan administrasi negara, meliputi
organ yang berada di bawah pemerintah, mulai dari Presiden sampai dengan pejabat di daerah.

Sedangkan Hukum Administrasi Negara menurut Prajudi adalah :


1. hukum yang mengatur wewenang, tugas, fungsi dan tingkah laku para pejabat administrasi negara.
2. hukum yang mengatur administrasi negara yang wajib ditaati oleh semua pejabat administrasi negara
di dalam menjalankan tugas, fungsi dan kewajiban menjalankan dan mengurusi segala apa yang menjadi
kehendak pemerintah serta memberikan pelayanan yang sebaiknya kepada masyarakat.

Istilah hukum administrasi negara adalah terjemahan dari istilah Administrasi recht (bahasa
Belanda).Arti lain dari Hukum Administrasi Negara yaitu peraturan hukum mengenai administrasi dalam
suatu negara, dimana hubungan antar warga negara dan pemerintahannya dapat berjalan dengan baik
dan aman. Hukum Administrasi Negara menjelasakan peraturan-peraturan mengenai segala hal ihwal
penyelenggaran negara yang dilakukan oleh aparatur negara guna mencapai tujuan negara. Dalam
Hukum administrasi Negara juga menjelasakan seperangkat peraturan yang memungkinkan administrasi
Negara menjalankan fungsinya, yang sekaligus juga melindungi warga terhadap sikap tindak administrasi
Negara, dan melindungi administrasi Negara itu sendiri.

B.HUBUNGAN HTN , IN ,ILMU POLITIK DAN HAN


1.Hubungan HTN dengan IN

Kedua bidang ilmu tersebut, hukum tata negara dengan ilmu negara mempunyai hubungan yang sangat
dekat, di mana ilmu negara memberikan dasar-dasar teoretis kepada hukum tata negara, sedangkan
hukum tata negara merupakan konkretisasi dari teori-teori ilmu negara. Ilmu negara mempelajari
tentang konsep-konsep dan teori-teori mengenai negara serta hakikat negara sedangkan hukum tata
negara mempelajari tantang negara dari segi struktur hukum positif yang berlaku di suatu negara.

Pada dasarnya baik Ilmu Negara, Hukum Tata Negara, dan Hukum Administrasi Negara sama- sama
mengkaji Negara. Akan tetapi Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara menggunakan
Negara sebagai objeknya yang menitik-beratkan pada pengertian yang konkrit yakni obyek Negara yang
terikat pada waktu, tempat, dan keadaan tertentu.

Hal senada mengenai hubungan Ilmu Negara dengan Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi
Negara oleh Jimly Asshiddiqie dipandang bahwa letak Ilmu Negara adalah sebagai pengantar. Di samping
itu Ilmu Negara tidak memiliki aspek praktis seperti halnya Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi
Negara. Ilmu Negara cenderung memfokuskan kajian terhadap aspek-aspek teoritis ilmiah sehingga
seringkali disebut sebagai seinwissenschaft sedangkan untuk Hukum Tata Negara dan Hukum
Administrasi Negara disebut sebagai normwissenschaft.

Bila diperhatikan ruang lingkup Ilmu Negara memang banyak membahas masalah-masalah teoritis
tentang Negara sebagai organisasi dalam pengertian umum. Misalnya saja Georg Jellinek, sebagaimana
dikutip oleh Padmo Wahyono, melihat Negara dari dua sisi tinjauan antara lain yaitu tinjauan sosiologis
dan yuridis.

Menurut Moh. Kusnardi & Harmaily Ibrahim,perbedaan Ilmu Negara dan Hukum Tata Negara dapat juga
dilihat dari obyek yang diselidikinya.Bila Ilmu Negara melakukan penyelidikan tentang asas-asas pokok
dan pengertian-pengertian pokok tentang Negara dan Hukum Tata Negara pada umumnya, maka obyek
Hukum Tata Negara adalah hukum positif yang berlaku pada suatu waktu dan tempat tertentu.

2.Hubugan HTN dengan Ilmu Politik

Hukum Tata Negara mempelajari peraturan-peraturan hukum yang mengaturorganisasi kekuasaan


Negara, sedangkan Ilmu Politik mempelajari kekuasaan dilihat dari aspek perilaku kekuasaan tersebut.
Setiap produk Undang-Undang merupakan hasil dari proses politik ataukeputusan politik karena setiap
Undang-Undang pada hakekatnya disusun dandibentuk oleh Lembaga-Lembaga politik, sedangkan
Hukum Tata Negara melihat Undang-Undang adalah produk hukum yang dibentuk oleh alat-alat
perlengkapan Negara yang diberi wewenang melalui prosedur dan tata cara yang sudah ditetapkan oleh
Hukum Tata Negara.
Dengan kata lain Ilmu Politik melahirkan manusia-manusia Hukum Tata Negarasebaliknya Hukum Tata
Negara merumuskan dasar dari perilaku politik/kekuasaan.
Menurut Barrents, Hukum Tata Negara ibarat sebagai kerangka manusia,sedangkan Ilmu Politik
diibaratkan sebagai daging yang membalut kerangka tersebut.

3.Hubungan Hukum Tata Negara dengan Hukum Administrasi Negara (HAN)

Istilah Hukum Tata Negara merupakan hasil terjemahan dari perkataan Bahasa belanda
Staatrecht .Sarjana Hukum Belanda membedakan Hukum Tata Negara dalam arti luas (Staatsrecht in
Ruimezin) dan Hukum Tata Negara dalam arti sempit (staatsrecht in engezin) dan untuk membagi
Hukum Tata Negara dalam arti luas menjadi 2 golongan Hukum yaitu :

a. Hukum Tata Negara dalam arti sempit (staatsrecht in engle zin) atau untuk singkatnya dinamakan
Hukum Tata Negara (staat srecht)
b. Hukum Tata Usulan Negara (Administraties Recht)

Menurut penulis yang menjadi perdebatan diantara para sarjana Hukum adalah teori residu, artinya
Hukum Administrasi Negara merupakan bagian dari Hukum Tata Negara dalam arti Negara dalam arti
luas. Dengan adanya teori residu terdapat 2 golongan sarjana Hukum,Golongan pertama menganggap
bahwa Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara terdapat perbedaan prinsip adalah Van
Vollen Hoven Logeman dan Stelinga, sedangkan golongan yang menganggap tidak ada perbedaan
prinsipil adalah Kranenburg Van Der Pot dan Hegting.

Bagi golongan yang mengangggap ada perbedaan yang prinsipil antara Hukum Tata Negara dengan
Administrasi Negara melandaskan pada argumentasi-argumentasi sebagai berikut :

1) Hukum Administrasi Negara merupakan peraturan Hukum yang tidak termasuk di dalam lingkup
bidang Hukum materiil, kalau Hukum Tata Negara, Hukum Perdata dan huum pidana masuk Hukum
materiil. Ini berarti Hukum Administrasi Negara masuk dalam kategori Hukum formil.

2) Hukum Tata Negara mempelajari struktur Organisasi dari suatu Negara beserta aspek-aspek yang
terkandung di dalamnya seperti fungsi dan wewenang Organ-Organ yang terdapat di dalam Organisasi
yang disebut Negara, hubungan antara Organ-Organ Negara, hubungan antara Organ-Organ Negara dan
penduduknya.sedangkan Hukum Adinistrasi Negara mempelajari jenis Hukum dan akibat-akibat hukum
yang dilakukan oleh organisasi yang disebut Negara.

3) Hukum Tata Negara mempelajari Negara dalam keadaan diam,artinya hanya mempelajari susunan
Organisasi dari suatu Negara yang menyangkut tugas, wewenang dan kewajiban, sedangkan Hukum
Administrasi Negara mempelajari Negara dalam keadaan bergerak, artinya mempelajari bagaimana
prinsip hukum mengenai pelaksanaan dan tugas, wewenang dan kewajiban Negara tersebut.

Sementara itu bagi gologan yang berpendapat bahwa Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi
Negara tidak ada perbedaan yang bersifat prinsipil melandaskan pada argumentasinya-argumentasi
sebagai berikut :
1) Antara Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara tidak ada perbedaan yang bersifat
prinsipil. Kalau ada perbedaan hal itu sematamata sebatas berfungsi sebagai pembagian kerja dalam
rangka memenuhi kepentingan Ilmu pengetahuan.

2) Bidang kajian Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara adalah sama. Sedangkan langkah-
langkah pembedaan yang dilakukan hanyalah bermaksud untuk lebih memperjelas mengenai sistem-
sistem Hukum yang berlaku diantara keduanya.

3) Obyek Kajian Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara yaitu Negara, sedangkan yang
membedakan adalah penyelidikan, yaitu bahwa Hukum Tata Negara melakukan penyelidikan mengenai
hal-hal yang asasi tentang Negara. Sedangkan Hukum Administrasi Negara melakukan penyelidikan
mengenai hal-hal yang bersifat teknis mengenai Negara.

Menurut pendapat penulis terdapat perbedaan yang prinsipil antara Hukum Tata Negara dengan Hukum
Administrasi Negara karena memang obyek kajiannya berbeda. Kedua Ilmu Hukum tersebut menurut
penulis, hubungan antara Hukum Tata Negara dengan Hukum Administrasi Negarabagaikan 2 sisi
keeping mata uang, 1 sisi keping mata uang diibaratkan Hukum Tata Negara dan 1 sisi keeping mata
uang lainnya diibaratkan Hukum Administras Negara. Dengan perumpamaan tersebut berarti terdapat
hubungan yang erat antara Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara.

Sedangkan Penulis tidak sependapat tentang perbedaan prisipil antara Hukum Tata Negara dengan
Hukum Administrasi Negara yang berpendapat bahwa Hukum Administrasi Negara tidak masuk lingkup
bidang materiil, tetapi masuk lingkup bidang Hukum formil. Menurut penulis Hukum Administrasi
Negara masuk lingkup Hukum materiil yang sejajar dengan Hukum Tata Negara, Hukum perdata dan
Hukum pidana. Adapun Hukum formilnya adalah Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara.

Kesimpulan

1.Hukum Tata Negara adalah cabang ilmu hukum yang membahas mengenai tatanan struktur
kenegaraan, mekanisme hubungan antar struktur-struktur organ atau struktur kenegaraan, serta
mekanisme hubungan antara struktur negara dengan warga negara.

2.Ilmu negara adalah ilmu (pengetahuan) yang menyelidiki, membicarakan, membahas segala hal
mengenai negara. Penyelidikan,pembicaraan, dan pembahasan itu harus dilakukan secara sistematis,
generalis, rasionalis, objektif, menggunakan metode tertentu, dan dapat dipertanggung-jawabkan agar
memenuhi syarat untuk disebut sebagai ilmu negara.

3.Ilmu Politik secara sederhana adalah ilmu yang mempelajari politik /politics atau kepolitikan.

4.Hukum Administrasi Negara yaitu peraturan hukum mengenai administrasi dalam suatu negara,
dimana hubungan antar warga negara dan pemerintahannya dapat berjalan dengan baik dan aman.
Hukum Administrasi Negara menjelasakan peraturan-peraturan mengenai segala hal ihwal
penyelenggaran negara yang dilakukan oleh aparatur negara guna mencapai tujuan negara.

5.Hubungan HTN dengan Ilmu Negara yaitu ilmu negara memberikan dasar-dasar teoretis kepada
hukum tata negara, sedangkan hukum tata negara merupakan konkretisasi dari teori-teori ilmu negara.
Ilmu negara mempelajari tentang konsep-konsep dan teori-teori mengenai negara serta hakikat negara
sedangkan hukum tata negara mempelajari tantang negara dari segi struktur hukum positif yang berlaku
di suatu negara.

6.Hubungan HTN dengan Ilmu Politik yaitu Hukum Tata Negara mempelajari peraturan-peraturan
hukum yang mengaturorganisasi kekuasaan Negara, sedangkan Ilmu Politik mempelajari kekuasaan
dilihat dari aspek perilaku kekuasaan tersebut.

7.Dalam teori residu terdapat 2 golongan sarjana Hukum yang berpendapat tentang HTN dan
HAN,Golongan pertama menganggap bahwa Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara
terdapat perbedaan prinsip adalah Van Vollen Hoven Logeman dan Stelinga, sedangkan golongan yang
menganggap tidak ada perbedaan prinsipil adalah Kranenburg Van Der Pot dan Hegting.

Anda mungkin juga menyukai