A. NEGARA
Pengertian Bangsa dan Negara
Bangsa dan negara memiliki kaitan yang sangat erat satu
sama lain. Menurut Ernest Renan, seorang guru besar
Universitas Sorbone, bangsa adalah suatu kesatuan
solidaritas, kesatuan yang terdiri dari orang-orang yang saling
merasa setia kawan dengan satu sama lain. Nation adalah
suatu jiwa, suatu asas spiritual ....
Ia adalah suatu kesatuan solidaritas yang besar, tercipta
oleh perasaan pengorbanan yang telah dibuat di masa
lampau dan oleh orang-orang yang bersangkutan bersedia
dibuat di masa depan.
Oleh sebab itu suatu nasion tidak tergantung pada
kesamaan asal ras, suku bangsa, agama, bahasa, geografi,
atau hal-hal lain yang sejenis. Akan tetapi kehadiran suatu
nasion adalah seolah-olah suatu kesepakatan bersama
yang terjadi setiap hari (Bachtiar, 1987: 23).
Munculnya negara tidak dapat dilepaskan dari keberadaan
manusia sebagai makhluk sosial, di mana sebagai makhluk
sosial manusia memiliki dorongan untuk hidup bersama
dengan manusia lain, berkelompok dan bekerjasama. Karena
itulah dalam masyarakat dijumpai berbagai macam
organisasi, dari organisasi politilik, organisasi sosial,
organisasi profesi, organisasi keagamaan, dan sebagainya.
Salahsatu bentuk organisasi dalam kehidupan masyarakat
adalah organisasi yang dinamakan negara.
Namun perlu dinyatakan bahwa organisasi yang dinamakan
negara ini memiliki karakteristik atau sifat-sifat yang khusus
yang membedakan dengan organisasi-organisasi lainnya.
Menurut Wirjono Prodjodikoro (1983:2), negara adalah suatu
organisasi di antara kelompok atau beberapa kelompok
manusia yang bersama-
sama mendiami suatu wilayah (territoir) tertentu dengan
mengakui adanya suatu pemerintahan yang mengurus tata
tertib dan keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok
manusia tadi.Pendapat lain dikemukakan oleh
O.Notohamidjojo, yang menyatakan bahwa negara adalah
organisasi masyarakat yang bertujuan mengatur dan
memelihara masyarakat tertentu dengan kekuasaannya.
Unsur-unsur Negara
Dengan memperhatikan beberapa pengertian negara di atas,
dapat disebutkan bahwa negara memiliki tiga unsur, yaitu :
a. Rakyat ;
b. Wilayah dengan batas-batas tertentu ;
c. Pemerintah yang berdaulat.
Rakyat suatu negara dapat dibedakan antara penduduk dan
bukan penduduk. Penduduk adalah orang-orang yang
bertempat tinggal menetap atau berdomisili di suatu negara.
Jika seseorang dikatakan bertempat tinggal menetap di suatu
negara berarti sulit ditentukan jangka waktunya. Sedangkan
yang bukan penduduk adalah orang-orang yang bertempat
tinggal di suatu negara hanya untuk sementara waktu, dan
bukan dalam maksud untuk menetap. Penduduk yang
merupakan anggota yang sah dan resmi dari suatu negara dan
dapat diatur sepenuhnya oleh pemerintah negara yang
bersangkutan dinamakan warga negara. Di luar itu dinamakan
orang asing atau warga negara asing.
rakyat
penduduk
warga negara
warga negara asli
orang asing
(WNA)
bukan penduduk
Wilayah suatu negara pada umumnya meliputi wilayah darat,
wilayah laut, dan wilayah udara. Walaupun ada negara
tertentu yang karena letaknya di tengah benua sehingga tidak
memiliki wilayah laut, seperti Afganistan, Mongolia, Austria,
Hungaria, Zambia, Bolivia, dan sebagainya.
Di samping wilayah darat, laut, dan udara dengan batas-batas
tertentu, ada juga wilayah yang disebut ekstra teritorial.
Yang termasuk wilayah ekstra teritorialadalah kapal di bawah
bendera suatu negara dan kantor perwakilan diplomatik suatu
negara di negara lain.
Pemerintah yang berdaulat artinya pemerintah yang
mempunyai kekuasaan tertinggi, kekuasaan yang tidak
berada di bawah kekuasaan lainnya. Kedaulatan negara
dapat diartikan sebagai kedaulatan ke dalam dan kedaulatan
ke luar. Kedaulatan ke dalam adalah kekuasaan tertinggi
untuk mengatur rakyatnya sendiri. Sedangkan kedaulatan ke
luar adalah kekuasaan tertinggi yang harus dihormati oleh
negara-negara lain. Dengan kedaulatannya, pemerintah
berhak mengatur negaranya sendiri tanpa
campur tangan dari negara lain.
B. KONSTITUSI
Pengertian dan Definisi Konstitusi
Istilah konstitusi berasal dari bahasa Perancis (constituer)
yang berarti membentuk. Pemakaian istilah konstitusi ialah
pembentukan suatu negara atau menyusun dan menyatakan
aturan suatu negara. Sedangkan istilah dari undang-undang
dasar merupakan terjemahan dari bahasa Belanda grondwet.
Grond berarti tanah dan wet adalah undang-undang.
Di dalam bahasa Latin, kata konstitusi merupakan gabungan
dari dua kata, yaitu cume dan statuere. Cume adalah sebuah
preposisi yang berarti “bersama-sama dengan...”, sedangkan
statuere mempunyai arti berdiri. Atas dasar itu kata statuere
mempunyai arti “membuat sesuatu agar berdiri atau
mendirikan/menetapkan.” Dengan demikian bentuk tunggal
dari konstitusi adalah menetapkan sesuatu secara bersama-
sama dan bentuk jamak dari konstitusi berarti segala sesuatu
yang ditetapkan.
Para ahli hukum ada yang membedakan arti konstitusi dengan
undang-undang dasar dan ada juga yang menyamakannya.
Persamaan dan perbedaan tersebut sebagai berikut:
a. L.J. Van Apeldoorn membedakan konstitusi dengan
UUD. Menurutnya konstitusi adalah memuat peraturan
tertulis dan peraturan tidak tertulis, sedangkan
undang-undang dasar adalah bagian tertulis dari
konstitusi.
b. Sri Soemantri menyamakan arti keduanya sesuai
dengan praktik ketatanegaraan di sebagian besar
negara-negara dunia termasuk Indonesia.
c. E.C.S. Wade mengartikan undang-undang dasar adalah
naskah yang memberikan rangka dan tugas pokok dari
badan-badan pemerintahan suatu negara dan
menentukan pokok-pokok cara kerja badan-badan
tersebut. (jika negara=> kekuasaan, UUD=> bagaimana
pembagian kekuasaan)