Anda di halaman 1dari 18

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN KE-2

OKTAVIANA SRI REJEKI


CGP A7 KOTA SURAKARTA – JAWA TENGAH

Setelah mempelajari modul 1.1 ini, saya semakin dikuatkan untuk terus
menerapkan pembelajaran yang berhamba pada anak, sesuai dengan prinsip
pendidikan KHD. Membuat sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan
adalah misi yang harus dibangun dan terus diperjuangkan. Kebahagiaan anak saat
belajar menjadi tujuannya, bila anak merasa bahagia saat belajar maka dia akan
bertumbuh menjadi pribadi suka belajar. Pada refleksi kali ini saya membagikan
pengalaman belajar yang telah saya terapkan pada anak didik saya di TK
Marsudirini Surakarta.
Sebelumnya, pembelajaran hanya dilakukan dengan buku paket dan LKA,
namun saya mulai mengubah kebiasaan lama tersebut. Anak saya ajak untuk
mengalami dan mengamati secara langsung obyek-obyek yang menjadi topik
pembicaraan kami. Seperti saat kami belajar tentang Keraton Surakarta dan Kebo
Bule. Anak-anak yang tinggal di Surakarta dapat mengamati langsung binatang
Kebo bule di daerah Alun-alun kidul Keraton Surakarta. Mereka akan menceritakan
pengalaman pengamatan langsung tersebut saat di sekolah. Kelas saya menjadi
menyala dengan berbagai cerita.
Untuk mengembangkan kemampuan bercerita anak maka saya membuat
sebuah APE (alat permainan edukatif ) menggunakan media bambu, kain cinde, biji
kluwak dan bekas stik es krim. APE ini saya namakan Bambu Cinde (Bambu
Ceritakan Ide). APE berbentuk karakter binatang kebo bule ini saya jadikan media
untuk bercerita dan mengungkapkan ide/gagasan anak. Anak diajak untuk bermain
membangun kandang kebo bule, bermain peran memandikan kebo bule, memberi
makan kebo bule dan bermain pura-pura berjalan di sekeliling Keraton Kasunanan
Surakarta. Dari pengalaman tersebut anak dapat membangun pengetahuannya
tentang binatang kebo bule ciptaan Tuhan dan membangun rasa cinta pada budaya
Indonesia khususnya budaya Keraton Kasunanan Surakarta. Praktik baik ini bahkan
sudah publikasikan dalam bentuk Buku ber ISBN dengan judul Best Practise
"Bambu Cinde"
Bermain gadget tanpa pendampingan

Anak-cenderung :
main-soliter pasif, melamban, agresif, kurang-peka, kurang-sosialisasi
BelAjar Melalui Bermain

Mengapa
BAMBU CINDE ?
Meningkatnya
kemampuan
Mengamati,
Sensori mengumpul
Motor kan info dan
mengasosiasi
pengetahuan

Bersosialisasi dan
mengungkapkan
gagasan
Hasil
yang dicapai
FAKTOR PENDUKUNG
Pelaksanaan Pembelajaran
Pembukaan

Inti

Penutup
Sharing APE Bambu Cinde dengan Pendidik dalam
Keg. Himpaudi Kecamatan Pasarkliwon

Sharing APE Bambu Cinde dalam media elektronik


www.kbtkmarsudirinisolo.sch.id
Posting Artikel “Pentingnya Belajar yang Menggembirakan”
oleh Penulis ke berbagai media
TEMA:
Solo Kota ku

SUB TEMA
Tradisi 1 Muharam di Kota Solo

SUB TEMA HARI KE-2


Kerbau Bule
Tugas mandiri melihat dan mengamati kerbau bule
Anggit: Kandang kerbau bule, begini cara
membuka dan menutup pintu kandangnya

Anda mungkin juga menyukai