Anda di halaman 1dari 5

BAB 3

IDENTIFIKASI ANAK KEBUTUHAN KHUSUS

A. Siapakah Anak dengan Kebutuhan Khusus?


Anal‹ dengan Kebutuhan Khusus (ABK) adalah anak dengan I‹araJeristiI‹ I‹husus yang berbedd dengan andk
pada umumnya tanpa selalu menunjuI‹kan pada I‹etidaI‹sesuaian pek kembangan mental, emosi atau fisi!‹ dengan usia
kronoIogisnyaAnak dengan kebutuhan khusus memiliki harnbatan daam perkeıbangan, peıbelaaran dan berpartipasi
sehingga memerlukan duI‹ungan secara khusus dari berbagai pihak di luar diri anaI‹ untuI‹ mengurangi hambatan-hambatan
yang ada, agar anak-anak dapat berpartisipasi dan beradaptasi dalam pembelajaran bersama teman sebayanya.

Mereka yang digolongkan pada anak dengan kebutuhan I‹husus dapat dikeIompoI‹kan berdaSdKI‹an hambdtün üda
umumnya, yaitu:
I . Hambatan penglihatan (Tunanetra)
2. Hambatan pendengaran dan bicara (Tunarungu/Tunawicara)
3. Hambatan daya pikir (Tunagrahita/oown Syndrome)
4. Hambatan fisik/motoriI‹ (Cereöa/ Paley, PoIio,Tuna Daha, Kidal)
5. Hambatan perilaku (tunalaras, HIV AIDS & Markoba)
6. SpeCtrum outism, Sindroma Asperger
7. Hambatan kemampuan belajar (Dislel‹sia, Diskalkulia, Disgrapia, ADD/ADHD)
8. Hambatan karena I‹eIebihan potensi (kecerdasan, bakat, dan intuisi)
9. Tuna ganda

ingat anak-anak tersebut belajar dengan kecepatan dan cora yang berbeda
karena
mereka memiliki potensi dan kemampuan yong berbeda dengan anak-anok
pada umumnya, maka mereka memerlukan fasi/itos dan metode khusus dalam
pembelajarannya. Berdasarkan kondisi tersebot, mereka disebut anak den
kebutuhan Khusus.

6 Moduf
Undang-Undang Sisdil‹nas pasal 32 ayat I dan 2, mengkategoriI‹an jenis-jenis ABK yang berhak mendapat layman pendidikan
sebagai berikut:

PENDIDIKAN KHUSUS DAN PENDIDIKAN LAYANAN KHUSUS

ngasong Anak, Anak Pelacuı, Pelacur Anal‹, Anal‹ Korban Asusıla, Anak Korban Trafficking, Anal‹ jalanan, Anak Korban Narkoba dan HIV/AIDS, Anak Korban P

n Peperangan, Anak Pen•ungsı).

lau terdepan, dı terpencil / pedalaman).

Setlapkategoriharnbatan memIIIkIcIrrcIrIyangberbedaadakaanyaABKmenun]ukkancrcIrIyangtIdakhanyaterkatagorI
pada satu hambatan saja. Contoh kasus:Anak yang mengalami síndrome out/sm terI‹adang juga memiIiI‹i ciri intelel4ual yang
luar biasa.

Studi Kasus :

ia nnannpu rnenirukan gerakan dan mengingat dengan baik apa yang dilihatnya. la aktif bergerak dan antusias meniruI‹an gerakan pang diaj

10 Modul ABK Digital


B. I”1engapa Pendidik Perlu I”1emiliki Kemampuan Untuk Nengidentifikasi dan I”lemahami
Anak berkebutuhan Khusus?

Fakta :

miliki oleh pendidik PAUD tentang karakteristik ABK juga adanya keyakinan - keyakinan budaya yang berkembang di masyarakat. Misalnya anak yang me

Review :

Apakah ada contoh fakta lainnya yang terdapat di sekitar kita? Coba kita cari dan catat fakta-fakta lain
terkait kekeliruan pandangan atau konsep orang terhadap ABK

]ika kita memahami hambatan perkembangan Bagaimana dengan anak yang memiliki
anak sejak usia ini, maka kita dapat memfasilitasi dan perkembangan potensi yang pesat? Misalnya anak
menstimulasinya dalam kegiatan proses pembelajaran yang yang cerdas atau dengan bakat istimewa! Ketil‹a I‹ita
sesuai. Dampak dari kondisi tersebut adalah hambatan mengenali dan memahami potensi mereka, maka I‹ita
yang dimiliki anak dengan kebutuhan khusus tidak menjadi dapat memberikan fasilitas dan kegiatan belajar yang lebih
beban bagi anak yang bersangkutan dan bagi pendidik bervariasi dan menantang daripada anak lain, sehingga
untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya. kebutuhan mereka terpenuhi dan tidak terhambat
perkembangan kemampuan istimewa mereka.
Anak usia dini masih berada pada tahap
perkembangan. hadi, berbagai kebutuhan khusus karena
hambatan perkembangan sosial dan emosional, pemusatan
orang punya karakteristik,
perhatian, perilaku, bicara dan bahasa, serta kemampuan
ap individu adalah unik.
belajar mereka masih dapat dioptimalkan jika dikenali,
difasilitasi dan distimulasi sedini mungkin. Begitu juga
dengan anak-anak yang memiliki hambatan fisiîc Jika kita Setiap manusia punya kelebihan dan
memahami kebutuhan khusus mereka, maka kita dapat kekurangan, tetapi setiap orang pasti punya
memfasilitasi kebutuhan belajar yang sesuai dengan KI-NAM PUAN.
I‹emampuan mereka. Dengan demikian, potensi mereka
dapat berkembang optimal untuk membantu mereka Setiap Anak Punya Pote
menolong diri sendiri karena hambatan perkembangan
fisiknya.
Refleksi Individual :

Cobalah mengingat keunikan diri sendiri, IaIu catat bagaimana keunikan tersebut menja
di sebuah ik.
potensi, kemudian bagaimana memfasilitasinya sehingga berkembang dengan ba

Sebagai pendidik PAUD, kita tidak perlu terlalu kuatir dan menjadikan anak dengan kebutuhan khusus sebagai
beban yang mengganggu proses kegiatan belajar mengajar Hal yang perlu kita lakukan adalah memfasilitasi kebutuhan belajar
anak-anak tersebut sesuai potensinya. Kita dapat memulai dengan menemukan potensi setiap anak, dengan melakukan
pengamatan secara rinci tentang perkembangannya. Setelah menemukan potensinya, kita perlu memikirkan bagaimana
mendukung potensi tersebut, memfasilitasinya dan menyertakan mereka dalam proses pembelajaran.

Kita dapat mencatat hasil pengamatan terhadap potensi anak dan merencanakan dukungan yang diperlulmn untuI‹
menyertakan mereka dalam pembelajaran dengan format seperti contoh berikut ini.

Nama: Radiyyan Arsya Pranoto


(Arsya) Tanggal Lahir: 6 Juni 20I I
Jenis Kelamin: Laki-taki
Kemampuanku Kebutuhanku Dukungan yang dilakukan pendidik untuk
(yang d0;oat dilOkUkOn OrıOkl (benda-benda yang membangun keterlibatan anak dalam
kemampuan anak} harus di[osilitosi oleh pembelajaran
pokoion, benda-benda, pendidik yang diper/ukon
orang terdekaL kegiatan, untuk perkembangan
periloku) sesuoi kemompuon don
mina{ anak}

• Menggunakan sendok saat • Makan kripik. • kripik/biskuit. • Memberi kesempatan untulc Arsya bermain
makan. Makan pisang. Pisang. air yang bervariasi, misalnya: mencampur
• Melom.pat dengan dua kaki. • Makan kuah sup. • Kuah sup. air berwarna, memasukkan air ke dalam
• Menendang bola karet. • Main bola: • Bola. botol berbagai ukuran, menyiram tanaman,
• Menggelinding bola dengan melempar atau • Sepeda roda empat. mencuci berbagai macam perabot plastic
duatangan. menggelindingkan • Aktivitas bermain air mencuci pakaian kecil-kecil saat di sentra
• Memindahkan benda kecil bola dari atas ke • Mobil mainan. eksplorasi atau sentra bahan alam atau area
dari satu tempat ke tempat bawah. • Kegiatan yang sains.
lain dengan menggunakan • Main sepeda roda menggunakan cat. • Memberi kesempatan kepada Arsya untuk
penjepit makanan. empat. Puzzles, koin-koinan, melakukan kegiatan melukis dan menempel
• Menggunakan suaraku • Main air: manik-monik. di sentra seni kreativitas.
dalam menyebutkan nama- • Main mobil-mobilan. • Mainan dengan • Menyediakan berbagai macam puzz/e dan
nama pendidikku. • Main cat. berbagai bahan main manik-manik.
• Mengenal 3 warna: merah, • Main puzz/e dan yang bertekstur • Mengajak menyanyi bersama anak Iain
kuning dan hijau. roncean. • Kegiatan “Kalau Kau Suka Hati” agar Arsya dapat
• Mencocokkan bentuk- • Bermain dengan lem. sensori untuk mengekspresikan rasa senang dengan
bentuk yang sama. • Berteriak apabila mengeksplorasi berbagai cara, bukan hanya berterialc.
• Membereskan mainan merasa senang. panca indera. • Memberi kesempatan pada Arsya untuk
sendiri. Membereskan membereskan mainan bersama teman,
Mengucapkan salam mainan sendiri. bekerjasama dengan teman-temannya.
“da-dah..”.

10 Modul ABK Digital


kutilah langkah-langkah berikut ini: I . Buatlah tabel POTENSI anak berkebutuhan khusus.
an khusus. ğika tidak ada, boleh anak lainnya).

ianya.
ak, hal-hal yang dapat dilakukan anak. Hal kecil sekalipun yang dapat dilakukan anak, tuliskan. Misalnya menyuap makanan, membuka dan memakai sepatu
u kebiasaan-kebiasaannya.
uan dan kesukaannya. Misalnya anak mampu menyuap makan sendiri, kesukaannya makan biskuit, maka dapat diisi dengan tulisan memberikan kesempa
n anak dalam pembelajaran sesuai potensi dan kesukaaannya. Misalnya karena anak mampu menyuap makanan sendiri dan ia suka makan biskuit, maka k

tips I. . jika pendidk dapat membuat tabel seperti itu dan ditempel pada dinding, sehingga semua
orang dewasa dapat membacanya, akan memudahkan siapapun untuk memahami dan tidak akan
salah memfasilitasi anak berkebutuhan khusus yang ada di lembaga.
2. Tabel ini dapat dibuat juga oleh orang tua ABK sehingga dapat memfasilitasi sesuai kebutuhan
anak di rumah.
3. Dapat juga dipakai untuk anak lainnya yang tidak termasuk kategori ABK.

Pendidik seharusnya dapat menyesuaikan diri dengan keberagaman potensi anak didiknya. Berikut adalah contoh bagaimana
pendidik berinteraksi dengan anak-anak didik yang beragam kemampuannya.

Misalnya pendidik meminta anak yang memiliki kecerdasan istimewa dengan kalimat seperti ini “Angel,
coba ke luar dan lihat di sebelah kanan pintu ada sepatu warna merah, minta tolong dibawa ke sini ya”.
Lalu pada anak yang cerdas rata-rata dikatakan seperti ini “Nia, tolong ibu ambil sepatu warna merah
di luar itu ya..”.
ngatakankepada
Sedangkan “Edi, coba
anakpendidik melanjutkan
yang memiliki hambatanatu waran merah),
kognitif, dapat
pendidik melanjutkan
sebaiknya me
u”.ke teras), setelah Edi sampai teras,
Edi pergi ke teras” (lalu tunggu Edi berjalan
“nah, ada sepatu warna merah ya?” (tunggu sampai Edi menemukan warna sep
lalu katakan lagi “sudah ketemu?” Jika dijawab oleh Edi “sudah”, maka pendidik
kalimatnya lagi “nah sekarang tolong bawa ke sini ya sepatu it

Anda mungkin juga menyukai