Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

PELATIHAN TARI TRADISIONAL “DONGKLAK” SEBAGAI WUJUD


UPAYA SELF CONFIDENCE BUILDING BAGI ANAK BERKEBUTUHAN
KHUSUS DI SDLBN KARANGREJO WUNGU KABUPATEN MADIUN

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Diusulkan oleh:

RIRIN SETYOWATI NIM 14.121.215/TA 2014/KETUA


ROHMA LAILATUL IZZAH NIM 14.141.193/TA 2014/ANGGOTA
FEBRI NURCAHYONO NIM 12.141.002/TA 2012/ANGGOTA

IKIP PGRI MADIUN


MADIUN
2015
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ..............................................................................................i


HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................ii
DAFTAR ISI ..............................................................................................................iii
RINGKASAN ............................................................................................................iv
BAB 1. PENDAHULUAN ........................................................................................1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................1
1.2 Potret Kondisi Khalayak Sasaran ................................................................2
1.3 Kondisi dan Potensi Wilayah .......................................................................2
1.4 Luaran yang diharapkan ...............................................................................3
1.5 Manfaat ........................................................................................................3
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN ................................4
BAB 3. METODE PELAKSANAAN .......................................................................5
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .........................................................6
4.1 Anggaran Biaya ..........................................................................................6
4.2 Jadwal Kegiatan ..........................................................................................6
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Lampiran 1 Biodata Ketua dan Anggota ..........................................................7
Lampiran 2 Justifikasi Anggaran Kegiatan ......................................................11
Lampiran 3 Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas ............13
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan.................................................14
Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan dari Mitra (SDLB Karangrejo
Wungu) .......................................................................................15
Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja .................................................16

iii
RINGKASAN

Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) merupakan anak-anak dengan


keterbatasan pada fisik, mental maupun ketidakmampuan dalam menjalin
interaksi sosial dan emosional dengan lingkungan. Keadaan mereka yang sedikit
berbeda dengan anak pada umumnya, menjadikan anak berkebutuhan khusus
disorot sebagai pribadi yang tidak normal dan mendapatkan tindak diskriminasi
dari lingkungan hidupnya. Keterbatasan yang mereka miliki seharusnya lebih
mendapat perhatian, perlakuan dan arahan dari lingkungannya, agar anak dapat
memunculkan jiwa dan rasa percaya diri dalam dirinya untuk dapat menunjukkan
sikap positif di dalam masyarakat.
Perlu adanya dukungan dari keluarga, masyarakat maupun lembaga yang
dapat meminimalisir perilaku buruk pada anak berkebutuhan khusus agar
mempermudah diterimanya mereka di dalam masyarakat. Aktivitas yang
menguras energi mulai dari menari, berolah raga dan olah tubuh lainnya dapat
menstimulasi anak berkebutuhan khusus untul memperbaiki fungsi mental,
motorik dan intelegensi. Secara bertahap kemampuan anak berkebutuhan khusus
dapat diusahakan untuk mencapai keadaan yang memungkinkan anak memiliki
keterampilan tertentu, sehingga diharapkan pula terjadi perubahan cara pandang
masyarakat terhadap keterbatasan mereka.
Pelatihan tari khususnya untuk anak berketuhan khusus diharapakan
memberikan hasil berupa perubahan perilaku yang lebih terkontrol. Di SDLBN
Karangrejo Wungu Kabupaten Madiun memiliki jumlah murid yang terbilang
banyak dan sebagian besar berkepribadian hiperaktif, untuk itu di salurkan dalam
pelatihan tari agar energi yang di keluarkan lebih memiliki manfaat. Pelatihan di
adakan dengan cara mengunjungi langsung objek dan pelatihan di adakan melalui
teknik pelafalan gerak mulut dan ketukan untuk mempermudah mengikuti
pelatihan, khususnya bagi anak tuna rungu, namun pelatihan ini dikecualikan bagi
anak tuna netra.
Pelatihan ini memiliki tujuan berupa terbangunnya rasa kepercayaan diri
dalam setiap diri anak berkebutuhan khusus. Menjadikan mereka pribadi yang
mandiri dan tidak bergantung pada orang lain. Setiap anak memiliki talenta dan
kemampuannya masing-masing, untuk permulaan pengaktualisasian diri terhadap
kehidupan, mereka perlu adanya rasa percaya terhadap diri mereka sendiri bahwa
mereka bisa dan tentu hal tersebut memerlukan dukungan dari pihak lainnya.
Tujuan jangka panjang adanya pelatihan ini adalah membangun sikap positif
dalam diri anak, agar anak mampu berinteraksi bahkan dengan segala keterbatasan
yang mereka miliki. Pelatihan ini menerapkan metode pelatihan yang menuntut
kesabaran, dan ketelatenan dalam mengenalkan gerakan tari Dongklak secara
bertahap hingga anak mampu menghafal semua gerakan dengan mengeksplorasi
kemampuan anak secara optimal.

iv
1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pengertian anak berkebutuhan khusus berkembang sejalan dengan
kesadaran dan kemajuan peradaban kita. Anak berkebutuhan khusus yang
dulunya disebut sebagai anak cacat atau anak tidak normal. Menurut Heri
Purwanto (2007:1) “Anak-anak berkebutuhan khusus adalah anak-anak
yang memiliki keunikan tersendiri dalam jenis dan karakteristiknya, yang
membedakan mereka dari anak-anak normal pada umumnya.”
Ketidaknormalan atau keterbatasan yang disandang anak berkebutuhan
khusus tidak menghalangi mereka untuk mendapatkan pendidikan yang layak,
tentunya dengan berbagai modifikasi serta strategi pembelajaran yang
disesuaikan dengan kemampuan mereka. Pemerintah telah menjamin
terselenggarakannya pendidikan bagi seluruh anak bangsa, tidak terkecuali
bagi anak berkebutuhan khusus yang tertera dalam Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2003 tentang Perlindungan Anak.(Rahayu, 2013 : 356)
Pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus tentu berbeda dengan anak
normal lainnya, dalam pelaksanaan pembelajaran terdapat prinsip-prinsip
yang dapat diduplikasi, dimodifikasi, disubtitusi maupun dilakukan tindakan
omisi untuk menyesuaikan dengan kemampuan anak berkebutuhan
khusus.Anak berkebutuhan khusus dianggap tidak mampu menguapayakan
dirinya dalam masyarakat.Terjadinya penolakan-penolakan terhadap
eksistensi mereka, anak berkebutuhan khusus dapat menanggung beban
emosional yang lebih berat. Sikap masyarakat yang masih berpandangan
miring mengenai anak berkebutuhan khusus, dapat menjatuhkan pridedan
mental anak.
Keterbatasan atau kelainan secara fisik, mental maupun sosial yang
dimiliki anak berkebutuhan khusus akan memberikan konsekuensi kepada
penyandangnya, baik secara objektif maupun subjektif. Keadaan tersebut
akan berdampak kurang menguntungkan pada kondisi psikologi maupun
fisiologinya. Hal tersebut menjadi hambatan bagi anak untuk meniti
perkembangannya, terutama pada reaksi emosionalnya. Untuk menghindari
timbulnya reaksi emosional pada diri anak berkebutuhan khusus akibat
terhambatnya aktivitas eksplorasi, maka perlu adanya pembangunan karakter-
karakter untuk merubah pandangan anak mengenai kekurangannya. Anak
berkebutuhan khusus, harus memiliki rasa percaya diri sebagai modal utama
dalam menjalani aktivitas, sehingga kekurangan yang mereka alami bukan
menjadi suatu hambatan lagi bagi mereka.
Pembangunan kepercayaan diri dalam diri anak berkebutuhan khusus,
berusaha kami upayakan dengan mengusulkan adanya pelatihan tari sebagai
2

dukungan sosial kepada anak berkebutuhan khusus. Pada kesempatan ini,


kami merencanakan tari “Dongklak” yaitu salah satu tari tradisional yang
dapat diintegrasikan dengan keterbatasan anak berkebutuhan khusus.
Pemilihan tari Dongklak sebagai media pelatihan dikarenakan tari ini
tergolong dalam tari yang mudah dipelajari dengan gerakan-gerakannya yang
sederhana, sehingga tidak menekan anak untuk memaksakan diri dalam
pelatihan. Tari Dongklak juga memiliki daya tarik dari segi nama, sehingga
diharapkan anak akan merasa antusias dengan pelatihan yang memunculkan
hal-hal baru dalam kehidupan sehari-harinya.
Pelatihan ini diberikan sebagai wujud perhatian kepada anak-anak spesial
dengan segala keterbatasan yang mereka miliki, yang selama ini kurang
diperhatikan eksistensinya. Dukungan sosial patut diberikan kepada anak-
anak berkebutuhan khusus, terutama berupa bantuan emosional dari keluarga
maupun masyarakat umum. Anak berkebutuhan khusus memerlukan
dukungan yang lebih kuat dari lingkungan hidupnya untuk dapat menjalani
kehidupannya dengan baik bahkan dengan keterbatasan yang mereka miliki.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang tersebut, dapat ditarik rumusan masalah yang
berkaitan denganpelatihan seni tari Dongklak, adalah :
Bagaimana penerapan pelatihan tari Dongklaksebagai wujud upaya self
confidence building bagi anak berkebutuhan khusus di SDLBN Karangrejo
Wungu Kabupaten Madiun?

1.3 Potret, Profil dan Kondisi Khalayak Sasaran


SDLBN Karangrejo Wungu memiliki siswa-siswa berkebutuhan khusus
yang secara umum didominasi oleh siswa dengan keterbatasan ringan hingga
sedang, sehingga pelatihan tari Dongklak dapat diintegrasikan dengan
kemampuan anak yang dapat dikatakan mampu untuk mencapai tujuan
pelatihan. Berdasarkan data siswa SDLBN Karangrejo Wungu, pada tahun
ajaran 2015/2016 terdaftar 55 anak berkebutuhan khusus yang terdiri dari 2
anak tuna netra, 11 anak tuna rungu dan 42 anak tuna grahita. Merujuk pada
data tersebut, SDLBN Karangrejo Wungu didominasi siswa dengan
keterbatasan berupa tuna grahita.
Anak-anak tuna grahita yang memiliki kelainan dalam intelegensi dan
emosional atau sikap menjadi sasaran utama dalam pelatihan, sebab sebagian
besar siswa-siswa SDLBN Karangrejo Wungu khususnya anak tuna grahita
cenderung memiliki sikap yang pasif dan ada pula yang hiperaktif, sehingga
pelatihan tari Dongklak ini dapat membantu anak dalam memperbaiki sikap,
dimana anak yang pasif akan menemukan kegiatan untuk menumbuhkan
keaktifan dalam dirinya dan mampu berinteraksi dengan lingkungan,
sedangkan bagi anak hiperaktif, melalui pelatihan ini anak dapat melakukan
3

kegiatan yang lebih bermanfaat daripada melakukan hal-hal yang dirasa


kurang penting.

1.4 Kondisi dan Potensi Wilayah


SDLBN Karangrejo Wungu yang terletak di Kecamatan Wungu
Kabupaten Madiun yang memiliki lingkungan pedesaan yang asri dengan
dominasi penduduk berekonomi menengah ke bawah. Berdasarkan kondisi
tersebut, pelatihan tari Dongklak pada siswa beerkebutuhan khusus secara
fisik tidak merugikan daerah atau wilayah di Kecamatan Wungu, sebab
pelatihan ini tidak menimbulkan kerusakan secara fisik pada wilayah sasaran.
Berdasarkan pada segi sosial, pelatihan tari Dongklak diharapkan mampu
memberikan pengenalan mengenai tari tradisional khususnya bagi anak
berkebutuhan khusus sebagai sasaran utama. Pelatihan tari dongklak
membantu masyarakat untuk memberikan lebih banyak atensi mengenai
kebudayaan, terlebih masyarakat kecamatan Wungu yang berupa pedesaan
masih akrab dengan adat istiadat, sehingga keberadaan pelatihan ini tidak
mengganggu kehidupan sosial atau bahkan menyimpang dari adat istiadat
masyarakat setempat. Aspek ketiga dari segi ekonomi, telah disebutkan
bahwa masyarakat Kecamatan Wungu didominasi kalangan ekonomi
menengah ke bawah, sehingga pengeluaran berupa materi diminimalisir
semaksimal mungkin. Pelatihan tari Dongklak tidak menuntut adanya
pengeluaran bantuan berupa materi terhadap masyarakat, sehingga dengan
adanya pelatihan ini diprediksi tidak akan ada kerugian yang kemungkinan
dapat membebani masyarakat sekitar. SDLBN Karangrejo Wungu sendiri
juga tidak menarik biaya dari pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus,
sehingga direncanakan bahwa pelatihan ini juga tidak akan membebani secara
materi baik terhadap sekolah, siswa maupun masyarakat.

1.5 Luaran yang diharapkan


1. Siswa sebagai anak berkebutuhan khusus mampu memupuk rasa percaya
diri dalam diri mereka untuk menjalani kehidupan di masa depan.
2. Siswa memiliki karakter yang kuat dan tidak terpengaruh akan
keterbatasan yang dimiliki.
3. Siswa memiliki sikap mandiri dan tidak bergantung pada orang lain.

1.6 Manfaat
1. Memberikan dukungan sosial dan mobilitas sebagai upaya dalam
pembentukan sikap percaya diri anak berkebutuhan khusus.
2. Memberikan kegiatan yang lebih bermanfaat bagi anak berkebutuhan
khusus, terutama bagi mereka yang hiperaktif.
3. Menunjukkan talenta dan kemampuan anak berebutuhan khusus.
4

BAB 2
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

SDLBN (Sekolah Dasar Luar Biasa) Karangrejo Wungu merupakan salah


satu Sekolah Luar Biasa yang berdiri di Kabupaten Madiun tepatnya di Jl. Raya
Dungus, No. 309 Karangrejo, Kecamatan Wungu. SDLBN Karangrejo Wungu
adalah sekolah yang dibiaya sepenuhnya oleh pihak-pihak, baik dari yayasan
maupun donatur, sehingga pelaksanaan pembelajaran dalam sekolah ini tidak
memungut biaya sepeserpun. Terdapat puluhan siswa berkebutuhan khusus yang
terdiri dari berbagai anak-anak dengan keterbatasan yang berbeda diantaranya
adalah tuna nerta, tuna rungu dan tuna grahita yang keseluruhannya berjumlah 55
anak. Pelatihan ini akan diambil sampel sejumlah 30 anak dari keseluruhan siswa,
mengingat ketersediaan sarana dan prasarana.
Sebagian besar siswa SDLBN Karangrejo Wungu cenderung agresif dan
memiliki emosi yang kurang terkontrol bahkan berlebihan jika menghadapi situasi
yang di anggapnya aneh. Kurangnya pengetahuan tentang kebudayaan tradisional
di kalangan siswa SDLB. Melalui pengenalan dan pelatihan yang dilakukan
untuk mengurangi aktifitas yang terkontrol maupun negatif, cara pelatihan tari ini
untuk mengalihkan energi yang berlebihan ke dalan gerak tari yang lebih memiliki
arti dibanding dengan kegiatan bermain atau bercanda gurau dan dapat
memberikan pengetahuan tentang kesenian tradisional khususnya bidang tari.
Karna kurangnya penyaluran kegiatan yang dapat meminimalisir perilaku negatif
maupun perilaku yang tidak bermanfaat, dan meningkatkan kepercayaan siswa
dalam mengekspresikan diri.
Berdasarkan pengamatan mengenai kondisi siswa berkebutuhan khusus di
SDLBN Karangrejo Wungu dipertimbangkan untuk mendapat pelatihan berupa
tari tradisional Dongklak sebagai upaya bagi pendidik untuk menumbuhkan rasa
percaya diri kepada anak-anak berkebutuhan khusus, agar anak memiliki kegiatan
yang lebih bermanfaat sekaligus menunjukkan kepada masyarakat, bahwa anak
berkebutuhan khusus mampu menunjukkan sikap positif untuk dapat berinteraksi
dengan sosialnya.
5

BAB 3
METODE PELAKSANAAN

Pelatihan tari Dongklak merupakan realisasi program pengabdian


masyarakat denganmenggembangkan konsep gabungan pelatihan tari dan
pengenalan kebudayaan tradisional dalam pengembangan karakter anak
berkebutuhan khusus. Upaya awal program ini mengajak siswa untuk memahami
kesenian tari serta menyadari tentang kemampuan mereka untuk menumbuhkan
rasa percaya diri. Siswa akan memperoleh pembinaan secara rutin berkenaan
dengan pengenalan dan pengaplikasian langsung gerak tari.
Melalui kegiatan pelatihan tari ini siswa akan dilatih untuk menirukan
gerakan – gerakan tari yang di contohkan, sampai mereka dapat menyesuaikan
gerakan dengan irama tari dongklak serta dapat memahami dan melafalkan tarian
tersebut.
Tahapan yang digunakan dalam PKM-M ini ialah:
1. Pemberian sosialisasi dan motivasi kepada anak berkebutuhan khusus
mengenai pembinaan tari yang akan dilakukansebagai permulaan untuk
memunculkan rasa percaya diri.
2. Pengenalan gerakan-gerakan tari Dongklak melalui LCD.
3. Pelatihan gerakan-gerakan dasar tari Dongklak dengan ketukan-ketukan tanpa
diiringi musik terlebih dahulu.
4. Pengembangan gerakan tari secara bertahap sesuai dengan acuan penguasaan
tari.
5. Pengaplikasian musik dalam tari setelah keseluruhan gerakan yang terkuasai.
6. Penyempurnaan gerakan tari untuk memberikan rasa percaya diri anak
berkebutuhan khusus dengan kegembiraan akan kebersamaan.
7. Pemberian penghargaan bagi anak-anak berkebutuhan khusus sebagai bentuk
apresiasi sebagai tujuan penggugah semangat dan rasa percaya diri anak.
6

BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1. Anggaran Biaya


Tabel 4.1 Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya
1. Peralatan Penunjang Rp 2.352.000,-
2. Bahan habis pakai Rp3.567.000,-
3. Perjalanan Rp 2.550.000,-
4. Lain-lain Rp 910.000,-
Jumlah Rp 9.379.000,-

4.2. Jadwal Kegiatan


Tabel 4.2 Jadwal pelaksanaan program
Bulan
No Jenis Kegiatan
1 2 3
1. Konsultasi dengan pembimbing
2. Observasi masyaraat sasaran
3. Koordinasi Tim
4. Persiapan Pelatihan
Konsultasi dengan pihak sekolah
5. berkaitan dengan kegiatan yang akan
dilakukan
Pengenalan (sosialisasi), pemberian
6. materi mengenai pembinaan tari yang
akan dilakukan
Pendampingan dan pemantauan
7. proses pengaplikasian tari dongklak
secara berkala setiap 1 minggu 1 kali
8. Evaluasi program, membuat dan
menyusun rencana tindak lanjut.
9. Pembuatan laporan akhir
11

Lampiran 2
JUSTIFIKASI ANGGARAN KEGIATAN
1. Peralatan penunjang
No. Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah
Pemakaian satuan (Rp)
(Rp)
1. Flashdisk (data Menyimpan data 3 buah 80.000,- 240.000,-
pelatihan dan
data reverensi
lagu tarian)
2. Kabel olor Alat 2 buah 50.000,- 100.000,-
penyambung
listrik
3. Peminjaman Pemutaran lagu 2 buah 100.000,- 200.000,-
Tape tarian
4. White Board Memberi 2 buah 70.000,- 140.000,-
penjelasan
5 Penggunaan Pembuatan 80 jam/bulan 3.000,- 240.000,-
computer (3 laporan
bulan)
6. Penggunaan Penyampaian 12 kali 10.000,- 120.000,-
LCD video tari
7. Penggunaan Mendokumentas 12 kali 6.000,- 72.000,-
kamera digital i kegiatan
8. Cetak foto Mencetak foto 50 5.000,- 250.000,-
9. Seragam Pakaian pelatih 3 100.000,- 300.000,-
10. Peminjaman Mic Memperjelas 3 15.000,- 45.000.-
penjelasan
11. Sampur Atribut tari 30 20.000,- 600.000,-
Dongklak
12. Spidol board Menulis 5 buah 7.000,- 35.000,-
maker penjelasan
13. Penghapus White Menghapus 1 buah 10.000,- 10.000,-
Board penjelasan
SUB TOTAL (Rp) 2.352.000,
-
2. Bahan Habis Pakai
No. Material Justifikasi Kuantitas Harga satuan Jumlah
Pemakaian (Rp) (Rp)
1. Kertas HVS 80 Mencetak 5 rim 40.000,- 200.000,-
gr laporan
2. Kertas HVS 70 Mencetak 5 rim 35.000,- 175.000,-
gr laporan
sementara
3. Kertas Glossy Sampul 1 pack 32.000,- 32.000,-
12

laporan
4. Kertas stiker Reward 10 pack 18.000,- 180.000,-
peserta
5. Bloknote Alat tulis 50 buah 7.000,- 350.000,-
peserta
6. Snack Konsumsi 300 snack 8.000,- 2.400.000,
peserta -
7. Bulpen Alat tulis 3 pack 10.000,- 30.000,-
peserta
8. Air mineral Konsumsi 10 kardus 20.000,- 200.000,-
peserta
SUB TOTAL (Rp) 3.567.000,
-
3. Perjalanan
No. Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah
Perjalanan satuan (Rp)
(Rp)
1. Perjalanan ke Observasi awal 3 3 orang 50.000,- 150.000,-
Karangrejo, Wungu x
2. Perjalanan ke Mengurus surat 3 orang 50.000,- 150.000,-
Karangrejo, Wungu perjanjian
3. Perjalanan ke Pelatihan 3 orang 50.000,- 150.000,-
Karangrejo, Wungu
4. Perjalanan ke Pendampingan & 3 orang 100.000,- 1.200.000,
Karangrejo, Wungu pemantauan -
proses
(4 kali)
Perjalanan ke Perjalanan 3 orang 300.000,- 900.000,-
5.
Karangrejo, Wungu Pelatihan
SUB TOTAL (Rp) 2.550.000,
-
4. Lain-Lain
No. Material Justifikasi Kuantitas Harga satuan Total
Perjalanan (Rp) (Rp)
1. Pencarian Pencarian 5 100.000,- 500.000,-
referensi buku panduan
2. Fotocopy Menggandakan 10 eks 30.000,- 300.000,-
dokumen
3. Penjilidan Menjilid 10 eks 6.000,- 60.000,-
dokumen
4. Burning + CD Menyimpan 5 10.000-, 50.000,-
laporan
SUB TOTAL (Rp) 910.000,-
Total (Keseluruhan) 9.379.000,-
13

Lampiran 3
Susunan Organisasi Tim dan Pembagian Tugas

Alokasi
Nama Program Bidang
No Waktu Uraian Tugas
NIM Studi Ilmu
(Jam/Minggu)
1 Ririn Pendidikan Pendidikan 6 jam/Minggu 1. Pembagian
Setyowati Guru tugas kepada
14141215 Sekolah anggota
Dasar pelaksana
2. Menyusun
MOU
3. Menyusun
Latar
Belakang
4. Mencari
referensi/
sumber buku
2 Rohma Pendidikan Pendidikan 5 Jam/Minggu 1. Menyusun
Lailatul Guru Gambaran
Izzah Sekolah Umum
14141193 Dasar Masyarakat
Sasaran
2. Menyusun
Metode
Pelaksanaa
3. Menyusun
daftar
pustaka
3 Febri Pendidikan Pendidikan 5 Jam/Minggu 1. Menyusun
Nurcahyo Guru Ringkasan
no Sekolah 2. Menyusun
12141002 Dasar Rincian
Biaya
3. Membuat
lampiran-
lampiran
15
16

Lampiran 6

DENAH LOKASI MITRA KERJA

Anda mungkin juga menyukai