Anda di halaman 1dari 46

UNIT 1 HAKIKAT ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh: Heri Purwanto PENDAHULUAN Anak-anak berkebutuhan khusus, adalah anak-anak yang

memiliki keunikan tersendiri dalam jenis dan karakteristiknya, yang membedakan mereka dari anak-anak normal pada umumnya. Keadaan inilah yang menuntut pemahaman terhadap hakikat anak berkebutuhan khusus. Keragaman anak berkebutuhan khusus terkadang menyulitkan guru dalam upaya menemu kenali jenis dan pemberian layanan pendidikan yang sesuai. Namun apabila guru telah memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai hakikat anak berkebutuhan khusus, maka akan dapat memenuhi kebutuhan anak yang sesuai. Pada bagian unit ini saudara akan mengkaji beberapa prinsip pemahaman tentang anak berkebutuhan khusus, yang dilengkapi dengan beberapa ilustrasi yang akan memudahkan saudara untuk mengkajinya. Selain itu juga akan disampaikan pengetahuan dasar tentang anak berkebutuhan khusus. Faktor penyebab dan hak anak berkebutuhan khusus akan menjadi salah satu bahan kajian pada unit ini untuk mendukung pengetahuan sauadara dalam memahami anak berkebutuhan khusus. Untuk memperdalam kajian saudara dalam unit ini, saudara juga diminta untuk mengerjakan latihan-latihan yang disediakan. Dengan demikian usai mengikuti kajian ini saudara akan memiliki pengetahuan dalam memahami keberadaan anak berkebutuhan khusus.

SU UN!" #$ P%N&%'"!AN ANAK %'K% U"U(AN K(USUS Subunit ini akan memberikan pengantar kepada saudara untuk mengkaji konsep anak berkebutuhan khusus, yang meliputi terminologi dan hakekat. Untuk itu saudara diharapkan dapat men)ermatinya dengan baik mengenai uraian dan ilustrasi yang ada. Selain itu diharapkan pula untuk memba)a berbagai re*eransi lain yang rele+an dengan konteks bahasan. Dengan demikian, usai mengikuti pembelajaran ini saudara diharapkan mampu menjelaskan pengertian anak berkebutuhan khusus. A. ISTILAH Ada beberapa istilah yang digunakan untuk menunjukkan keadaan anak berkebutuhan khusus. !stilah anak berkebutuhan khusus merupakan istilah terbaru yang digunakan, dan merupakan terjemahan dari child with special needs yang telah digunakan se)ara luas di dunia internasional, ada beberapa istilah lain yang pernah digunakan diantaranya anak )a)at, anak tuna, anak berkelainan, anak menyimpang, dan anak luar biasa, ada satu istilah yang berkembang se)ara luas telah digunakan yaitu di*abel, sebenarnya merupakan kependekan dari di*eren)e ability. Sejalan dengan perkembangan pengakuan terhadap hak a,asi manusia termasuk anak-anak ini, maka digunakanlah istilah anak berkebutuhan khusus. Penggunaan istilah anak berkebutuhan khusus memba-a konsekuensi )ara pandang yang berbeda dengan istilah anak luar biasa yang pernah dipergunakan dan mungkin masih digunakan. .ika pada istilah luar biasa lebih menitik beratkan pada kondisi /*isik, mental, emosi-sosial0 anak, maka pada berkebutuhan khusus lebih pada kebutuhan anak untuk men)apai prestasi sesuai dengan potensinya. 1ontoh, seorang anak tunanetra, jelas dia memiliki keterbatasan pada bidang penglihatannya, tetapi dia juga memiliki potensi kemampuan intelektual yang tidak berbeda dengan anak normal, maka untuk dapat berprestasi sesuai kapasitas intelektualnya diperlukan alat bantu kompensati* indera penglihatan seperti talking )omputer, talking books, buku tulisan raille dsb. Dengan dipenuhinya

kebutuhan itu maka tunanetra akan dapat berprestasi sesuai dengan kapasitas intelektualnya dan mampu berkompetisi dengan anak normal. B. KONSEP DASAR ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Ilustrasi oby adalah seorang anak yang berusia 2 tahun dan duduk di kelas # sekolah dasar, oby memiliki kelainan *isik yaitu jari-jari tangan kirinya hanya 3 buah. Suatu ke)elakaan menyebabkan ibu jarinya harus dipotong /amputasi0, sehingga oby termasuk anak yang memiliki ke)a)atan yaitu jari. oby tidak memerlukan bantuan khusus dalam proses pembelajaran di sekolah dan sosialisasi di lingkungannya. Di lain pihak ada seorang anak bernama De-i usia 2 tahun dia se)ara *isik /kesan lahiriah0 terlihat tidak berbeda dengan anak-anak lain sebayanya, tetapi setelah masuk kelas mengikuti proses pembelajaran De-i terlihat bingung dan selalu ketinggalan dalam prestasi belajar dengan temantemanya bahkan tidak mampu mengikuti proses pembelajaran di kelas. "ernyata De-i memang tidak mampu mengikuti proses pembelajaran seperti temantemannya, De-i memerlukan )ara atau metode tersendiri /khusus0 dalam mengikuti proses pembelajaranya. Setelah mendapatkan layanan pembelajaran tersendiri sesuai dengan keadaanya, De-i dapat men)apai prestasi belajar ratarata kelas. Dari dua ilustrasi tersebut yaitu bila dibandingkan oby dan De-i maka untuk memahami anak berkebutuhan khusus berarti kita mesti melihat adanya berbagai perbedaan dengan keadaan normal, mulai dari keadaan *isik sampai mental, dari anak )a)at sampai anak berbakat intelektual. Perbedaan untuk memahami anak berkebutuhan khusus dikenal ada 4 hal yaitu perbedaan interindi+idual dan intraindi+idual. 1. Perbedaan interindividual erarti membandingkan keadaan indi+idu dengan orang lain dalam berbagai hal diantaranya perbedaan keadaan mental /kapasitas kemampuan intelektual0, kemampuan pan)a indera /sensory0, kemampuan gerak motorik, kemampuan

komunikasi, perilaku sosial, dan keadaan *isik. Perkembangan akhir-akhir ini adanya perbedaan dalam pen)apaian prestasi belajar sis-a dalam berbagai mata pelajaran. (al ini dimungkinkan dengan adanya standar kompetensi yang harus dimiliki sis-a untuk setiap tingkat atau le+el kelas yang telah dirumuskan se)ara nasional. Standardisasi alat ukur untuk setiap mata pelajaran pada setiap tingkat kelas memang harus segera diadakan sesuai dengan kurikulum yang telah disusun /)uri)ulum based assesment0. .ika memang prestasi anak berada jauh di ba-ah standar kelulusan, maka dimungkinkan anak ini masuk kelompok anak berkebutuhan khusus. Selain perbedaan dalam prestasi akademik juga perbedaan kemampuan akademik. Untuk mengetahui kemampuan akademik ini biasanya digunakan tes ke)erdasan yang dapat mengukur potensi kemampuan intelektual yang dinyatakan dengan satuan !5. Se)ara teoretis keadaan populasi !5 anak akan mengikuti kur+e normal /&b. #0, dimana anak yang memiliki !5 pada posisi ekstrim -4 dan 64 standar de+iasi kur+e normal, maka perlu diperhatikan sebagai anak berkebutuhan khusus. Perbedaan ini tidak sekedar berbeda dengan rerata normal, tetapi perbedaan yang signi*ikan, sehingga anak tersebut memang memerlukan praktek pendidikan dan pengajaran khusus untuk mengembangkan potensinya se)ara optimal.

7,#89 -8 ::

4,#39 -4 27

#8,:;9 -#

83,#89

83,#89 #8,:;9 4,#39 64 #87

7,#89 68 #3:

7 6# Standard Deviation

<: #77 ##: IQ (on the WISC-R) /&ambar. #.#0

2. Perbedaan intraindividual Adalah suatu perbandingan antar potensi yang ada dalam diri indi+idu itu sendiri, perbedaan ini dapat mun)ul dari berbagai aspek meliputi intelektual, *isik, psikologis, dan sosial. Sebagai ilustrasi ada seorang sis-a yang memiliki prestasi belajar sangat )emerlang tetapi dia sangat tidak disenangi oleh temantemanya karena dia besi*at tertutup dan indi+idualis, dan sulit diajak kerja sama. Dari gambaran tersebut maka dapat dibandingkan antara kemampuan intelektual dan kemampuan sosial sis-a tersebut )ukup signi*ikan, sehingga sis-a tersebut memerlukan treatmen atau perlakuan khusus agar potensinya dapat berkembang optimal Selain masalah perbedaan, ada beberapa terminologi yang dapat digunakan untuk memahami anak berkebutuhan khusus. !stilah tersebut yaitu$ #. !mpairment =erupakan suatu keadaan atau kondisi dimana indi+idu mengalami kehilangan atau abnormalitas psikologis, *isiologis atau *ungsi struktur anatomis se)ara umum pada tingkat organ tubuh. 1ontoh seseorang yang mengalami amputasi satu kakinya, maka dia mengalami ke)a)atan kaki. 4. Disability

Suatu keadaan dimana indi+idu mengalami kekurang mampuan yang dimungkinkan karena adanya keadaan impairment seperti ke)a)atan pada organ tubuh. 1ontoh pada orang yang )a)at kakinya, maka dia akan merasakan berkurangnya *ungsi kaki untuk melakukan mobilitas. 8. (andi)aped. Keadaan dimana indi+idu mengalami ketidakmampuan dalam bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan. (al ini dimungkinkan karena adanya kelainan dan berkurangnya *ungsi organ indi+idu. 1ontoh, orang yang mengalami amputasi kaki sehingga untuk akti+itas mobilitas berinteraksi dengan lingkungannya dia memerlukan kursi roda. Dari berbagai pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bah-a anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki perbedaan-perbedaan baik perbedaan interindi+idual maupun intraindi+idual yang signi*ikan, dan mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan lingkungan sehingga untuk mengembangkan potensinya dibutuhkan pendidikan dan pengajaran khusus. C. PRE ALENSI Prakiraan jumlah anak berkebutuhan khusus sangat diperlukan dalam pengambilan kebijakan. Dalam mengemukakan jumlah anak berkebutuhan khusus terjadi perbedaan antar lembaga, hal ini dimungkinkan adanya perbedaan de*inisi dan kebutuhan yang disesuaikan dengan bidang lembaga masing-masing. .umlah anak berkebutuhan khusus di negara maju seperti USA ada ##.:79 dari populasi /lihat &b. 40, sedangkan dinegara berkembang termasuk !ndonesia dimungkinkan akan lebih banyak.

/&ambar.#.40 Sedangkan jumlah anak berkebutuhan khusus di !ndonesia belum ada data yang akurat, hal ini terkait dengan adanya sikap masyarakat yang masih menganggap anak berkebutuhan khusus sebagai aib keluarga, sehingga setiap ada sensus penduduk yang dilakukan setiap #7 tahun sekali, selalu tidak mun)ul adanya anak berkebutuhan khusus. =enurut data PS hasil sensus 4778 di !ndonesia terdapat #,3<9 penyandang )a)at, hal ini sangat jauh bila dibandingkan negara maju seperti USA sehingga keakuratan data tersebut masih diragukan. .umlah anak berkebutuhan khusus yang telah bersekolah di !ndonesia ada <#.383 anak /Dir. PS> , 477?$8;0.

D. LATIHAN Untuk lebih memahami ba)aan di atas maka ja-ablah pertanyaan berkut$ #. 1oba anda buat rumusan pengertian anak berkebutuhan khusus. 4. 8. uatlah perbandingan antara anak )a)at dengan anak berkebutuhan khusus. andingkan anatara perbedaan inter-indi+idual dengan perbedaan intra-indi+idual.

Ra!bu"ra!bu #a$aban Lati%an Untuk mengerjakan latihan tersebut di atas maka anda perlu$ #. Studi kepustakaan di perpustakaan, dan melakukan diskusi dengan teman-teman anda. 4. Anda datang ke sekolah dan amati sis-a yang mengalami ke)a)atan tetapi tidak mengalami hambatan dalam sosialisasi dan anak yang memang memerlukan layanan khusus. 8. erkunjunglah ke sekolah dan )oba anda menelaah prestasi belajar seorang sis-a dengan membandingkan inter dan intra-indi+idualnya. E. RAN&KU'AN. erkebutuhan khusus merupakan istilah yang digunakan untuk menyebutkan anak-anak luar biasa atau mengalami kelainan dalam konteks pendidikan. Ada perbedaan yang signi*ikan pada penggunaan istilah berkebutuhan khusus dengan luar biasa atau berkelainan. erkebutuhan khusus lebih memandang pada kebutuhan anak untuk men)apai prestasi dan mengembangkan kemampuannya se)ara optimal, sedang pada luar biasa atau berkelainan adalah kondisi atau keadaan anak yang memerlukan perlakuan khusus. =emahami anak berkebutuhan khusus berarti melihat perbedaan indi+idu, baik perbedaan antar indi+idu /inter indi+idual0 yaitu membandingkan indi+idu dengan indi+idu lain baik perbedaan *isik, emosi maupun intelektual, dan perbedaan antar potensi yang ada pada indi+idu itu sendiri /intra indi+idual0. Ada beberapa istilah yang sering digunakan untuk memahami anak berkebutuhan khusus yaitu impairment yang berarti )a)at, disability dimana seseorang mengalami hambatan karena berkurangnya *ungsi suatu organ yang dimungkinkan karena kondisi )a)at, dan handi)aped, merupakan keadaan seseorang, yang mengalami hambatan dalam komunikasi dan sosialisasi dengan

lingkungan. Kondisi handi)aped inilah yang merupakan berkebutuhan khusus, karena untuk dapat bersosialisasi dengan lingkungan termasuk pendidikan dan pengajaran memerlukan perlakuan khusus. .umlah anak berkebutuhan khusus antar lembaga ada perbedaan, hal ini sebenarnya -ajar, karena setiap lembaga memiliki tujuan yang berbeda sehingga )ara pandang dan rumusan pengertian /de*inisi0 anak berkebutuhan khusus bahkan istilah yang digunakan juga berbeda. .umlah anak berkebutuhan khusus berdasarkan sensus penduduk akan lebih ke)il dari angka prakiraan, hal ini berkait dengan sikap masyarakat yang masih banyak enggan mengakui keberadaan anak berkebutuhan khusus. =enurut menurut Dir. PS> PS jumlah penyandang )a)at ada #,3<9 dari populasi, anak berkebutuhan khusus yang bersekolah ada <#.383 anak, sebagai pembanding di negara maju seperti USA anak berkebutuhan khusus ada ##,:9 dari populasi. (. TES (OR'ATI( 1 Pilihlah salah satu alternati* ja-aban yang anda anggap paling benar #. .ika ada seorang yang kehilangan satu jari tangannya maka dia termasuk$ a. erkebutuhan khusus b. 1a)at ). erkelainan d. >uar biasa 4. Anak berkebutuhan khusus berarti adalah anak yang$ a. 1a)at b. erbeda dengan anak normal ). "idak berprestasi d. =embutuhkan layanan khusus 8. Ada seorang anak yang memiliki prestasi belajar reratanya )ukup tinggi, tetapi ada dua matapelajaran yang nilainya sangat rendah yang menyebabkan dia kemungkinan tidak akan naik kelas. =aka anak ini memiliki perbedaan a. Antar indi+idu b. !nter indi+idual ). !nter personal

d. !ntra indi+idual 3. Ada seorang albino yaitu memiliki penyimpangan se)ara biologi, maka dia dapat dikelompokkan pada$ a. 1a)at b. erkelainan ). >uar biasa d. erkebutuhan khusus. :. erikut ini adalah istilah lain anak berkebutuhan khusus ke)uali$ a. Anak luar biasa b. Anak berkelainan ). Anak )a)at d. Anak sakit ji-a ?. Pre+alensi anak berkebutuhan khusu diperlukan untuk$ a. =engajar anak b. =enyembuhkan anak ). =embuat kebijakan d. =enyediakan dana 2. .ika ada anak telah 4 kali tinggal kelas dan ternyata memiliki !5 ;7, maka anak tersebut termasuk$ a. erkebutuhan khusus b. Anak normal ). Anak luar biasa d. Anak berkelainan <. Setiap lembaga dalam menetapkan jumlah anak berkebutuhan khusus berbeda karena$ a. Kepentingan b. Pengertian ). Kebijakan d. -ilayah ;. Seorang yang diamputasi satu kakinya, dan untuk keperluan mobilitas dia memerlukan bantuan kursi roda maka orang tersebut mengalami$

a. (andi)aped b. !mpairment ). 1a)at d. Disability #7. Seorang tunanetra berbeda dengan anak-anak normal lainnya, perbedaan ini dikenal dengan perbedaan$ a. !nter indi+idual b. Prestasi belajar ). !ntra indi+idual d. Fisik &. U'PAN BALIK DAN TINDAK LAN#UT Setelah mengerjakan "es Formati* #, bandingkanlah ja-aban saudara dengan kun)i ja-aban yang terdapat pada akhir unit ini. Untuk mengetahui tingkat penguasaan saudara terhadap materi ini, hitunglah dengan menggunakan rumus$ .umlah ja-aban yang benar "ingkat penguasaan @ #7 Arti tingkat penguasaan yang Anda )apai$ ;7 B #77 <7 B <; 27 B 2; C 27 @ @ @ @ baik sekali baik )ukup kurang A #77

.ika tingkat penguasaan saudara minimal <79, maka saudara dinyatakan berhasil dengan baik, dan saudara dapat melanjutkan untuk mempelajari Sub Unit 4. Sebaliknya, bila tingkat penguasaan saudara kurang dari <79, silakan pelajari kembali uraian yang terdapat dalam subunit sebelumnya, khususnya pada bagian yang belum saudara kuasai dengan baik, yaitu pada ja-aban saudara yang salah.

SU UN!" 4$ P%N&%'"!AN ANAK %'K% U"U(AN K(USUS Subunit ini akan memaparkan berbagai jenis anak berkebutuhan khusus. Untuk itu saudara diharapkan dapat men)ermatinya uraian ba)aan ini dengan baik. Selain itu diharapkan saudara untuk memba)a berbagai re*eransi lain yang rele+an dengan konteks bahasan dan juga memperhatian tayangan +ideo DAnak erkebutuhan KhususD. Dengan demikian, usai mengikuti pembelajaran ini saudara diharapkan mampu menerangkan jenis-jenis anak berkebutuhan khusus. A. PENDAHULUAN 1atatan statistik kependudukan di suatu -ilayah, akan men)atat jumlah semua anak usia sekolah di -ilayah tersebut, tanpa harus membedakan anak normal atau berkebutuhan khusus. Demikian juga bagi dinas pendidikan suatu -ilayah yang akan memberikan bantuan beaya pendidikan, tidak akan membedakan sis-a normal dan berkebutuhan khusus, mereka hanya membedakan akan jenjang dan jenis pendidikan yang memperoleh bantuan beaya pendidikan. (al ini berarti klasi*ikasi anak berkebutuhan khusus dalam permasalahan umum tidak begitu diperlukan atau kurang berarti, tetapi ada kalanya klasi*ikasi itu diperlukan. Anak berkebutuhan khusus merupakan satu istilah umum yang menyatukan berbagai jenis kekhususan atau kelainan. Seorang guru sekolah khusus /S> 0, merasakan kesulitan dalam menghadapi anak didiknya yaitu anak berkebutuhan khusus yang begitu heterogin, sehingga dia perlu mengelompokkan anak didiknya berdasar jenis kelainannya agar lebih homogin sehingga dapat memberikan pembelajaran yang lebih optimal. Untuk kepentingan penanganan baik pendidikan maupun pengajaran dan therapy terhadap anak berkebutuhan khusus, maka diperlukan klasi*ikasi dengan tujuan agar penanganan anak lebih sesuai dan memperoleh hasil yang optimal. Adapun jenis anak berkebutuhan khusus dapat dikelompokkan sebagai berikut$ B. #ENIS ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS #. Kelainan =ental terdiri dari$

a. =ental "inggi Sering dikenal dengan anak berbakat intelektual, dimana selain memiliki kemampuan intelektual di atas rerata normal yang signi*ikan juga memiliki kreati+itas dan tanggung ja-ab terhadap tugas. b. =ental rendah Kemampuan mental rendah atau kapasitas intelektual /!50 di ba-ah rerata dapat dibagi menjadi 4 kelompok yaitu anak lamban belajar /slo- learners0 yaitu anak yang memiliki !5 antara 27 B ;7. Sedangkan anak yang memiliki !5 di ba-ah 27 dikenal dengan anak berkebutuhan khusus. ). erkesulitan elajar Spesi*ik erkesulitan belajar berkaitan dengan prestasi belajar /a)hi+ement0 yang diperoleh sis-a. Anak berkesulitan belajar spesi*ik adalah anak yang memiliki kapasitas intelektual normal ke atas tetapi memiliki prestasi belajar rendah pada bidang akademik tertentu. 4. Kelainan Fisik meliputi$ a. Kelainan "ubuh /"unadaksa0 Adanya kondisi tubuh yang menghambat proses interaksi dan sosialisasi indi+idu meliputi kelumpuhan yang dikarenakan polio, dan gangguan pada *ungsi syara* otot yang disebabkan kelayuhan otak /)erebral palsy0, serta adanya kehilangan organ tubuh /amputasi0. b. Kelainan indera Penglihatan /"unanetra0 Seseorang telah yang sudah dengan tidak lensa. mampu men*ungsikan penglihatan indera dapat penglihatannya untuk keperluan pendidikan dan pengajaran -alaupun dikoreksi Kelainan dikelompokkan menjadi 4 yaitu buta dan lo- +ision. ). Kelaianan !ndera Pendengaran /"unarungu0 Kelainan pendengaran adalah seseorang yang telah mengalami kesulitan untuk men*ungsikan pendengaranya untuk interaksi dan sosialisasi dengan lingkungan termasuk pendidikan dan pengajaran.

Kelainan pendengaran dapat dikelompokkan menjadi 4 yaitu tuli /the dea*0 dan kurang dengar /hard o* hearing0. d. Kelainan Ei)ara Seseorang yang mengalami kesulitan dalam mengungkapkan pikiran melalui bahasa +erbal, sehingga sulit bahkan tidak dapat dimengerti orang lain. Kelainan -i)ara ini dapat bersi*at *ungsional dimana mungkin disebabkan karena ketunaruguan, dan organik yang memang disebabkan adanya ketidak sempurnaan organ -i)ara maupun adanya gangguan pada organ motoris yang berkaitan dengan -i)ara. 8. Kelainan %mosi &angguan emosi merupakan masalah psikologis, dan hanya dapat dilihat dari indikasi perilaku yang tampak pada indi+idu /akan dibahas lebih dalam pada bab !F0 adapun klasi*ikasi gangguan emosi meliputi$ a. &angguan Perilaku mengganggu di kelas tidak sabaran B terlalu )epat bereaksi tidak menghargai B menentang menyalahkan orang lain ke)emasan terhadap prestasi di sekolah dependen pada orang lain pemahaman yang lemah reaksi yang tidak sesuai melamun, tidak ada perhatian, menarik diri b. &angguan Konsentrasi /ADDGAtention De*i)it Disorder0 %nam atau lebih gejala inattention, berlangsung paling sedikit ? bulan, ketidakmampuan untuk beradaptasi, dan tingkat perkembangannya tidak konsisten. &ejala-gejala inattention tersebut ialah$ Sering gagal untuk memperhatikan se)ara detail, atau sering membuat kesalahan dalam pekerjaan sekolah atau akti+itas yang lain. Sering kesulitan untuk memperhatikan tuga-tugas atau akti+itas permainan.

Sering tidak mendengarkan ketika orang lain bi)ara. Sering tidak mengikuti instruksi untuk menyelesaikan pekerjaan sekolah. Kesulitan untuk mengorganisir tugas-tugas dan akti+itas-akti+itas. "idak menyukai pekerjaan rumah dan pekerjaan sekolah. Sering tidak memba-a peralatan sekolah seperrti pensil buku dan sebagainya. Sering mudah beralih pada stimulus luar. =udah melupakan terhadap akti+itas sehari-hari. ). Anak (iperakti+e /AD(DGAtention De*i)it -ith (ipera)ti+ity Disorder0 Perlaku tidak bisa diam Ketidak mampuan untuk memberi perhatian yang )ukup lama (iperakti+itas Akti+itas motorik yang tinggi =udah buyarnya perhatian 1anggung !n*leksibilitas "oleransi yang rendah terhadap *rustrasi erbuat tanpa dipikir akibatnya Perkembangan layanan pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus tidak akan lepas dari peran dan peranan pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional. Untuk peningkatan layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus Departemen Pendidikan Nasional melalui direktorat pembinaan sekolah luar biasa /PS> 0 memiliki kebijakan tersendiri dalam mengelompokan anak-anak berkebutuhan khusus, -alaupun sebenarnya sama hanya pada klasi*ikasi yang dikemukakan oleh PS> lebih pada aplikasi jenis sekolah luar biasa yang ada di lapangan. Adapun klasi*ikasi yang diberikan oleh direktorat PS> /Dir. PS> $ 477?$47-4#0 adalah sebagai berikut$ A. "unanetra

. "unarungu 1. erkebutuhan khusus $ /a.l. Do-n Syndrome0 - 1 $ erkebutuhan khusus 'ingan /!5 @ :7-270 - 1# $ erkebutuhan khusus Sedang /!5 @ 4:-:70 - 14 $ erkebutuhan khusus erat /!5 C 4: 0 D. "unadaksa $ - D $ "unadaksa 'ingan - D# $ "unadaksa Sedang %. "unalaras /Dysrupti+e0 F. "una-i)ara &. "unaganda (. (!F A!DS !. &i*ted $ Potensi Ke)erdasan !stime-a /!5 H #4: 0 .. "alented $ Potensi >ogi)o K. Kesulitan =otorik0 >. >ambat elajar / !5 @ 27 B ;7 0 =. Autis N. Korban Penyalahgunaan Narkoba I. !ndigo C. LATIHAN Untuk lebih memahami ba)aan di atas maka kerjakan tugas latihan berkut$ #. 4. 8. uatlah ilustrasi pentingnya pengelompokkan anak berkebutuhan khusus. agaimana mengelompokkan anak-anak yang kelainan mental agaimana mengelompokkan jenis kelainan sensory-motor akat !stime-a /=ultiple !ntelligen)es $ >anguage, odily-kinestheti), =usi)al, =athemati), Fisuospatial,

!nterpersonal, !ntrapersonal, Natural, Spiritual0 elajar /a.l. (yperakti*, ADDGAD(D, DysleAiaG a)a, DysgraphiaG"ulis, Dys)al)uliaG(itung, DysphasiaG i)ara, DyspraAiaG

Ra!bu"ra!bu #a$aban Lati%an Untuk mengerjakan latihan tersebut anda dapat$

#. berkunjung ke sekolah khusus yang memiliki sis-a berbagai jenis kelainan, dan lakukan -a-an)ara dengan guru-guru S> pengelompokkan anak. 4. a)alah berbagai sumber yang disarankan dan lakukakan -a-an)ara dengan berbagai pihak yang berkaitan dengan anak-anak kelainan mental. 8. Anda dapat mengamati +ideo anak berkebutuhan khusus dan memba)a sumber bahan serta dapat melakukan obser+asi di sekolah khusus dan -a-an)ara dengan guru. D. RAN&KU'AN Pengelompokkan anak berkebutuhan khusus hanya diperlukan untuk kebutuhan penanganan anak se)ara klasikal, sedangkan untuk kepentingan yang bersi*at sosial anak berkebutuhan khusus tidak perlu dikelompokkan. Anak berkebuthan khusus dapat dikelompokkan sebagai berikut$ #. Kelainan =ental terdiri dari$ =ental "inggi =ental rendah Kesulitan belajar tentang pentingnya

4. Kelainan Fisik meliputi$ Kelainan "ubuh /"unadaksa0 Kelainan indera Penglihatan /"unanetra0 Kelaianan !ndera Pendengaran /"unarungu0 Kelainan Ei)ara

8. Kelainan %mosi meliputi$ &angguan Perilaku &angguan Konsentrasi /ADD0 Anak (iperakti+e /AD(D0

C. TES (OR'ATI( 2 Pilihlah salah satu alternati* ja-aban yang anda anggap paling benar

#. Pengelompokkan atau klasi*ikasi anak berkebutuhan khusus diperlukan hanya untuk$ a. Persamaan hak anak b. Penanganan anak ). =eringankan anak d. =emudahkan bantuan 4. Seorang anak yang tidak naik kelas sampai 4 kali, ternyata dia mengalami gangguan pada telinganya, maka dia masuk kelompok anak$ a. "unanetra b. erkebutuhan khusus ). "una-i)ara d. "unarungu 8. Anak yang memiliki kapasitas intelektual /!50 <7 maka dia masuk kelompok anak$ a. erkebutuhan khusus b. erkesulitan belajar ). Slo- learners d. 'apid learning 3. Anak yang mengalami gangguan -i)ara /tuna-i)ara0 masuk pada kelompok kelainan$ a. =ental b. Sensories ). %mosi d. =otoris :. Seorang anak klas 4 SD tidak naik 4 kali, setelah diadakan tes inteligensi ternyata dia memiliki !5 27, berarti dia masuk kelompok$ a. erkebutuhan khusus b. erkesulitan belajar ). >amban belajar d. Kelainan mental

?. Seseorang yang memiliki gangguan penglihatan dan masih dapat digunakan untuk melihat )ahaya tetapi sudah tidak dapat digunakan untuk memba)a maka orang tersebut masuk kelainan$ a. "unanetra b. uta ). Slo- learners d. >o- +ision. ?. Ada anak yang terserang polio kemudian mengalami kelumpuhan pada kaki kirinya, maka dia masuk kelompok anak$ a. Kelainan mental b. Kelainan *isik ). Kelainan emosi d. Kelainan sensories. 2. Seorang anak yang mempunyai gerak perilaku yang tidak dapat diam yaitu hiperakti+e, maka dia dapat dikelompokkan pada anak berkelainan$ a. motorik b. Sensories ). =ental d. %mosi <. .ika ada anak yang selalu memiliki prestasi rendah /di ba-ah rerata kelas0 tetapi sebenarnya dia memiliki potensi kapasitas intelektual /!50 yang tinggi, maka anak tersebut dikelompokkan pada anak$ a. erkesulitan belajar b. erbakat intelektual ). Slo- learners d. %mosi. ;. Anak yang memiliki kelainan pada syara* sensori-motor atau sering disebut dengan )erebral palsy /1P0 maka dia masuk pada kelompok$ a. Kelainan mental b. Kelainan *isik ). Kelainan emosi

d. Kelainan perilaku. #7. Seorang anak yang memiliki prestasi belajar rendah, dikarenakan kesulitan dalam berkonsentrasi, maka anak tersebut masuk pada kelompok anak$ a. erkebutuhan khusus b. Atention de*i)it disorder /ADD0. ). %mosi. d. =ental. E. U'PAN BALIK DAN TINDAK LAN#UT Setelah mengerjakan "es Formati* 4, bandingkanlah ja-aban saudara dengan kun)i ja-aban yang terdapat pada akhir unit ini. Untuk mengetahui tingkat penguasaan saudara terhadap materi ini, hitunglah dengan menggunakan rumus$ .umlah ja-aban yang benar "ingkat penguasaan @ #7 Arti tingkat penguasaan yang Anda )apai$ ;7 B #77 <7 B <; 27 B 2; C 27 @ @ @ @ baik sekali baik )ukup kurang A #77

.ika tingkat penguasaan saudara minimal <79, maka saudara dinyatakan berhasil dengan baik, dan saudara dapat melanjutkan untuk mempelajari Sub Unit 8. Sebaliknya, bila tingkat penguasaan saudara kurang dari <79, silakan pelajari kembali uraian yang terdapat dalam subunit sebelumnya, khususnya pada bagian yang belum saudara kuasai dengan baik, yaitu pada ja-aban saudara yang salah.

SU UN!" 8$ FAK"I' P%NJ% A K%>A!NAN Subunit ini akan memaparkan berbagai *aktor penyebab terjadinya anak berkebutuhan khusus. Untuk itu saudara diharapkan dapat men)ermati ilustrasi dan uraian ba)aan ini dengan baik. Selain itu diharapkan saudara untuk memba)a berbagai re*eransi lain yang rele+an dengan konteks bahasan. Dengan demikian, usai mengikuti pembelajaran ini saudara diharapkan mampu menjelaskan *aktor penyebab terjadinya kelainan atau anak berkebutuhan khusus. A. (AKTOR PEN)EBAB KELAINAN Ada berbagai *aktor yang menyumbang terjadinya anak berkebutuhan khusus. Adapun *aktor-*aktor tersebut meliputi$ 1. Heriditer ilustrasi Sepasang suami istri yang )ukup bahagia dengan menunggu kelahiran anak pertamanya, kehamilan istrinya telah memasuki minggu ke 37. Setelah anaknya lahir betapa terkejutnya pasangan tersebut mendapatkan anak yang mengalami kelainan, dokter menyebutnya dengan Do-nKs syndrome atau mongolism. Setelah mereka berkonsultasi dengan dokter ahli genetika maka diketahui bah-a pasangan suami istri tersebut memiliki gen yang sama. (al ini dimungkinkan masih adanya jalinan darah atau saudara dari pasangan suami istri tersebut. Adanya kesamaan gen pada pasangan suami istri memiliki resiko tinggi untuk melahirkan anak kelainan kromosome salah satunya adalah Do-nKs syndrome atau mongolism, bagi anak Do-nKs syndrome sering kelainannya adalah kelebihan kromosome pada pasangan kromosome ke 4# yang dikenal dengan trisomi 4#, dimana pada manusia terdapat 48 pasang kromosome. !lustrasi tersebut memaparkan bah-a *aktor penyebab yang berdasarkan keturunan atau sering dikenal dengan genetik, yaitu kelainan kromosome, pada kelompok *aktor penyebab heriditer masih ada kelainan ba-aan non genetik, seperti kelahiran pre-mature dan >' /berat bayi lahir rendah0 yaitu

berat bayi lahir kurang dari 4.:77 gram, merupakan resiko terjadinya anak berkebutuhan khusus. Demikian juga usia ibu se-aktu hamil di atas 8: tahun memiliki resiko yang )ukup tinggi untuk melahirkan anak berkebutuhan khusus seperti terlihat pada tabel berikut.

US!A ! U 47 "A(UN 4: "A(UN 87 "A(UN 8: "A(UN 37 "A(UN 3: "A(UN 3; "A(UN

K%>A(!'AN DIENK S # DA>A= 4777 # DA>A= #477 # DA>A= #777 # DA>A= ??7 # DA>A= <7 # DA>A= #2 # DA>A= #7
AND'!AN AS(=AN /#;;3$3:30

. 2. In*e+,i =erupakan suatu penyebab dikarenakan adanya berbagai serangan penyakit in*eksi yang dapat menyebabkan baik langsung maupun tidak langsung terjadinya kelainan seperti in*eksi "I'1( /toksoplasma, rubella, )ytomegalo +irus, herpes0, polio, meningitis, dsb. Sebagai gambaran dapat dikemukakan sebagai berikut$ ilustrasi Ada seorang ibu yang tengah hamil, dalam pemeriksaan dokter ternyata ibu tersebut mengidap +irus toksoplasma, maka oleh dokter dikatakan ibu tersebut memiliki resiko tinggi melahirkan anak berkebutuhan khusus. Dalam perjalanan kehamilan ibu tersebut sering mangalami resiko keguguran namun masih dapat dipertahankan. Setelah memasuki masa kelahiran yaitu minggu ke 37 ternyata lahirlah bayi dengan resiko / D'0, artinya bayi yang dilahirkan tersebut memiliki resiko menjadi anak berkebutuhan khusus karena terin*eksi

+irus tokso, sedangkan +irus tokso menyerang pada susunan syara* terutama syara* pusat /otak0, sehingga beresiko menjadi anak berkebutuhan khusus. -. Kera.unan ilustrasi Seorang ibu muda sering merasa pusing dan mual-mual, untuk menghilangkan rasa pusing seperti biasa dia mengkonsumsi obat sakit kepala yang dijual bebas di pasaran. Setelah sekian lama kira-kira 4 bulan rasa pusingnya juga tidak pernah mereda, maka dia memeriksakan dirinya ke dokter. Dari pemeriksaan ternyata ibu tadi dinyatakan telah hamil 4 bulan. Setelah mengetahui kehamilannya maka dia lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi obat-obatan, pada usia kehamilan yang ke 37 minggu ibu tadi melahirkan anaknya dengan normal. Setelah mengikuti perkembangan anaknya ternyata anak tersebut usia 4 tahun belum dapat berbi)ara. Padahal berdasarkan perkembangan anak normal seharusnya anak tersebut sudah dapat berbi)ara # sampai 4 patah kata. Anak tersebut mengalami kelambatan -i)ara /delayed spee)h0. !lustrasi tersebut di atas merupakan gambaran salah satu penyebab lahirnya anak berkebutuhan khusus. =asih banyak jenis kera)unan yang merupakan penyebab yang )ukup banyak ditemukan karena seperti pola hidup masyarakat, kera)unan dapat se)ara langsung pada anak, maupun melalui ibu hamil. =un)ulnya FAS /*etal al)hohol syndrome0 adalah kera)unan janin yang disebabkan ibu mengkonsumsi alkohol yang berlebihan, kebiasaan kaum ibu mengkonsumsi obat bebas tanpa penga-asan dokter merupakan potensi kera)unan pada janin. .enis makanan yang dikonsumsi bayi yang banyak mengandung ,at-,at berbahaya merupakan salah satu penyebab. Adanya polusi pada berbagai sarana kehidupan terutama pen)emaran udara dan air, seperti peristi-a hopal dan 1hernobil sebagai gambarannya. /. Trau!a Kejadian yang tak terduga dan menimpa langsung pada anak, seperti proses kelahiran yang sulit sehingga memerlukan pertolongan yang mengandung resiko tinggi, atau kejadian saat kelahiran saluran perna*asan anak tersumbat

sehingga menimbulkan kekurangan oksigen pada otak /as*eksia0, terjadinya ke)elakaan yang menimpa pada organ tubuh anak terutama bagian kepala. en)ana alam seperti gempa bumi sering menyebabkan kejadian trauma. Ada seorang anak usia 3 tahun mengalami peristi-a gempa bumi yang mengun)ang daerah Jogyakarta tahun 477?. Anak tersebut mengalami *raktur pada tulang belakang, yang akhirnya menyebabkan anak tersebut mengalami kelumpuhan pada kedua kakinya se)ara permanen. (al ini dimungkinkan karena adanya syara* motorik anggota gerak ba-ah anak tersebut yang mengalami kerusakan, karena pada sumsum tulang belakang /medula spinalis0 merupakan pusat syara* otonom dan motorik. 0. Ke+uran1an 1i2i =asa tumbuh kembang sangat berpengaruh terhadap tingkat ke)erdasan anak terutama pada 4 tahun pertama kehidupan. Kekurangan gi,i dapat terjadi karena adanya kelainan metabolism maupun penyakit parasit pada anak seperti )a)ingan. (al ini mengingat !ndonesia merupakan daerah tropis yang banyak memun)ulkan atau tempat tumbuh-kembangnya penyakit parasit dan juga karena kurangnya asupan makanan yang sesuai dengan kebutuhan anak pada masa tumbuh kembang. (al ini di dukung oleh kondisi penduduk yang berada di ba-ah garis kemiskinan. .ika dipandang dari sudut -aktu terjadinya kelainan dapat di bagi menjadi$ a. Pre-natal, "erjadinya kelainan anak semasa dalam kandungan atau sebelum proses kelahiran. =isalnya seorang ibu yang tengah hamil muda H 8 bulan kera)unan olkhohol. b. Peri-natal, Sering juga disebut natal -aktu terjadinya kelainan pada saat proses kelahiran dan menjelang serta sesaat setelah proses kelahiran. ). Pas)a-natal, "erjadinya kelainan setelah anak dilahirkan sampai dengan sebelum usia perkembangan selesai /kurang lebih usia #< tahun0.

B. DA'PAK TER#ADIN)A KELAINAN Ilustrasi Seorang anak remaja usia #? tahun, dia duduk di kelas 4 !PA S=A mempunyai kebiasaan berangkat sekolah naik motor dengan ke)epatan tinggi /ngebut0. Pada suatu hari dia kurang konsentrasi dalam pengendarai motornya karena pikirannya terbelah dengan ulangan pelajaran matematika yang akan dihadapi, sehingga dia mengalami ke)elakaan dan harus dira-at di rumah sakit. Akibat dari benturan pada tulang belakangnya mengakibatkan adanya syara* penglihatan yang putus sehingga dia diprediksi akan menjadi tunanetra. Setelah menjalani operasi tulang belakang dan dinyatakan sembuh oleh dokter namun ia mengalami kebutaan. etapa tergon)angnya ji-a anak tersebut, sehingga dia mengalami depresi berat dan harus selalu berada dalam penga-asan psikiater dan psikolog sampai dia dapat menerima keadaannya. Di samping itu keluarga juga memerlukan bimbingan psikologis, agar mampu menghadapi anak berkebutuhan khusus yang baru saja dideritanya. Dari gambaran ilustrasi tersebut akibat terjadinya berkebutuhan khusus sebagai suatu keadaan pada indi+idu dengan kondisi mental yang lemah termani*estasikan pada bentuk keterlambatan dan ketidak seimbangan di dalam segala aspek. "antangan membimbing berkebutuhan khusus tersebut sebagai -ujud dari hambatan yang dimiliki berkebutuhan khusus. (ambatan itu adalah internalisasi rangsangan lingkungan berakibat anak berkebutuhan khusus tidak mampu memenuhi tuntutan lingkungan se)ara *isiologis, psikologis dan sosiologis. erkebutuhan khusus mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan lingkungan tersebut sebagai dampak dari keadaan kebutuhan khusunya yang berakibat juga pada kondisi sosial psikologis anak berkebutuhan khusus, dan se)ara rin)i diuraikan sebagai berikut$ #. Dampak Fisiologis Dampak *isiologis, terutama pada anak-anak yang mengalami kelainan yang berkaitan dengan *isik termasuk sensori-motor terlihat pada keadaan *isik penyandang berkebutuhan khusus kurang mampu mengkoordinasi geraknya,

bahkan pada berkebutuhan khusus tara* berat dan sangat berat baru mampu berjalan di usia lima tahun atau ada yang tidak mampu berjalan sama sekali. "anda keadaan *isik penyandang berkebutuhan khusus yang kurang mampu mengkoordinasi gerak antara lain$ kurang mampu koordinasi sensori motor, melakukan gerak yang tepat dan terarah, serta menjaga kesehatan. 4. Dampak Psikologis Dampak psikologis timbul berkaitan dengan kemampuan ji-a lainnya, karena keadaan mental yang labil akan menghambat proses keji-aan dalam tanggapannya terhadap tuntutan lingkungan. Kekurangan mampuan dalam penyesuaian diri yang diakibatkan adanya ketidak sempurnaan indi+idu, akibat dari rendahnya Dsel* esteemD dan dimungkinkan adanya kesalahan dalam pengarahan diri /sel* dire)tion0. 8. Dampak Sosiologis Dampak sosiologis timbul karena hubungannya dengan kelompok atau indi+idu di sekitarnya, terutama keluarga dan saudara-saudaranya. Kehadiran anak berkebutuhan khusus di keluarga menyebabkan berbagai perubahan dalam keluarga. Keluarga sebagai suatu unit sosial di masyarakat dengan kehadiran anak berkebutuhan khusus merupakan musibah, kesedihan, dan beban yang berat. Kondisi itu termani*estasi dengan reaksi yang berma)amma)am, seperti $ ke)e-a, sho)k, marah, depresi, rasa bersalah dan bingung. 'eaksi yang beraneka ini dapat mempengaruhi hubungan antara anggota keluarga yang selamanya tidak akan kembali seperti semula. Pada umumnya, ibu yang mengalami trauma paling berat dan mendapatkan peran yang terkekang dengan kehadiran anak berkebutuhan khusus. Peran harus memelihara anak berkebutuhan khusus dibutuhkan banyak -aktu, sehingga banyak tugas lain semakin berkurang. Dengan tumbuhnya anak berkebutuhan khusus yang semakin besar, mun)ullah dilemma pada ibu yang *ungsinya sebagai penjaga atau pemelihara dan tugasnya untuk menumbuhkan kemandirian anak. Semua masalah di keluarga tersebut merupakan dampak sosiologis yang harus ditanggung oleh keluarga.

Anak berkebutuhan khusus yang kurang mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan sosialnya, dapat menimbulkan respon yang negati* dari lingkungan sosial anak berkebutuhan khusus. (al ini berdampak anak dijauhi atau ditolak oleh lingkungan sosial, dan dalam berkomunikasi akan terjadi jurang pemisah /)ommuni)ation gap0 antara anak berkebutuhan khusus dengan orang-orang di lingkungannya. .urang pemisah dalam hal berkomunikasi dapat terjadi karena orang di lingkungannya menyampaikan pesan +erbal yang tidak sesuai dengan kemampuan atau daya tangkap anak berkebutuhan khusus. D1ommuni)ation gapD ini merupakan dampak yang menimbulkan salah suai pada anak berkebutuhan khusus. Dampak keberkebutuhan khusus dari tiga dimensi tersebut menyebabkan pengaruh yang )ukup berarti dalam kehidupan mereka. Keterbatasan dan daya kemampuan yang mereka miliki menimbulkan mun)ulnya berbagai masalah. =asalah yang mereka hadapi relati* berbeda-beda, -alaupun ada kesamaan yang dirasakan oleh mereka ini sebagai dampak keberkebutuhan khususan, dan yang ada kesamaan dirasakan mereka /Amin #;;:$3#-:#0 meliputi$ a. =asalah kesulitan dalam kehidupan sehari-hari. =asalah ini berkaitan dengan kesehatan dan pemeliharaan diri sendiri. Kondisi keterbatasan mereka banyak yang mengalami kesulitan dalam kehidupan sehari-hari terutama pada berkebutuhan khusus kategori berat dan sangat berat. Keadaan itu diharapkan dalam program penanganan memprioritaskan bimbingan dan latihan keterampilan akti*itas kehidupan sehari-hari terutama memelihara diri sendiri, seperti$ )ara makan, menggosok gigi, memakai baju, memasang sepatu, serta pekerjaan rumah tangga yang sangat sederhana. b. =asalah penyesuaian diri. Kemampuan penyesuaian diri dengan lingkungan dipengaruhi beberapa *aktor salah satunya ke)erdasan. Ke)erdasan yang rendah berakibat hambatan penyesuaian diri, dan pada anak berkebutuhan khusus. Kondisi itu menimbulkan ke)enderungan diisolir oleh keluarga maupun masyarakat.

Ke)enderungan

terisolasi

pada

mereka

mengakibatkan

pembentukan

pribadinya tidak layak, untuk itu dalam program penanganan pada mereka perlu menyarankan kepada keluarga supaya tidak mengisolir. ). =asalah penyaluran ke tempat kerja. Keterbatasan pada anak berkebutuhan khusus merupakan problem di dalam mendapatkan pekerjaan. =asalah ini perlu diprioritaskan dalam program penanganan untuk menyiapkan anak berkebutuhan khusus dengan berbagai program keterampilan yang dapat digunakan untuk men)ari na*kah atau bekerja. >embaga penanganan anak berkebutuhan khusus perlu juga memprogramkan penyaluran kerjanya atau membentuk bengkel kerja yang terlindung /sheltered -ork shop0. d. =asalah kesulitan belajar. Keterbatasan kemampuan *isiologik dari anak berkebutuhan khusus mengakibatkan kesulitan men)apai prestasi belajar bidang akademik. Kondisi ini perlu diperhatikan bah-a program penanganan diusahakan dapat memenuhi kebutuhan anak untuk men)apai prerstasi belajar. Dalam pembelajaran bidang akademik diusahakan materi dan metode, serta eLuipment yang sesuai dengan kondisi mereka. e. =asalah ganguan kepribadian dan emosi. Keterbatasan pada *isiologis anak berkebutuhan khusus menyebabkan keseimbangan pribadinya kurang stabil. Kondisi yang demikian itu dapat dilihat pada penampilan tingkah lakunya sehari-hari, misalnya$ berdiam diri berjam-jam lamanya, gerakan yang hiperakti*, mudah marah, mudah tersinggung, suka mengganggu orang lain di sekitarnya, bahkan tindakan merusak /destrukti*0. *. =asalah peman*aatan -aktu luang. Anak berkebutuhan khusus dalam tingkah lakunya sering menampilkan tingkah laku nakal dan mengganggu ketenangan lingkungannya, hal ini terjadi karena anak berkebutuhan khusus tidak mampu berinisiati* yang dipandang

layak oleh lingkungan. =ereka tidak mampu menggunakan -aktu untuk inisiati* kegiatan yang terarah jika tidak ada yang mengarahkan. agi yang pasi* )enderung suka berdiam diri atau menjauhkan diri dari keramaian. Kondisi-kondisi yang terjadi pada berkebutuhan khusus itu perlu diperhatikan dalam program penanganan untuk memberi kegiatan saat mereka mempunyai -aktu luang. Kegiatan yang terarah saat -aktu luang untuk menghindari e*ek negati* yang dilakukan olehnya karena kegiatannya tidak membahayakan dan tidak mengganggu lingkungan. Kegiatan yang terarah pada -aktu luang merupakan tenggung ja-ab bersama antara sekolah, pengasuh, dan orang tua. "anggung ja-ab bersama ini mutlak dilakukan karena mereka saat berada di manapun kegiatannya harus diarahkan. Eaktu luang yang tanpa diarahkan dengan kegiatan berakibat digunakan oleh mereka untuk kegiatan yang negati*. C. LATIHAN. Untuk lebih memahami ba)aan di atas maka kerjakan tugas latihan berkut$ #. Kumpulkan berbagai *aktor yang mempunyai kontribusi melahirkan anak berkebutuhan khusus. 4. 8. uatlah ilustrasi penyebab anak berkebutuhan khusus yang terjadi se-aktu peri-natal. uatlah ilustrasi dampak sosial terhadap keluarga yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Ra!bu"ra!bu #a$aban Lati%an Untuk dapat menyelesaikan latihan tersebut anda lakunanM #. 1oba anda ba)a sumber bahan yang disarankan dan sumber bahan lain yang rele+an di perpustakaan. 4. Anda dapat melakukan )ase study sederhana terhadap satu anak yang berkebutuhan khusus, dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber yang terkait. 8. Anda dapat melakukan obser+asi ke sekolah dan ke keluarga yang memiliki anak berkebutuhan khusus.

D. RAN&KU'AN. Ada berbagai *aktor yang berkontribusi terhadap penyebab anak berkebutuhan khusus adapun *aktor tersebut dapat dikelompokkan berikut$ Faktor heriditer Faktor in*eksi Faktor kera)unan Kekurangan gi,i

Sedangkan anak berkebutuhan khusus bila ditinjau dari -aktu terjadinya kelainan dapat dikelompokkan$ Pre-natal Peri-natal Pas)a-natal

Kelainan yang diderita anak dapat menimbulkan berbagai dampak, baik terhadap keluarga maupun anak itu sendiri. Dampak yang ditimbulkan adanya anak berkebutuhan khusus dapat dibagi menjadi$ Dampak *isiologis Dampak psikologis, dan Dampak sosiologis.

C. TES (OR'ATI( Pilihlah salah satu alternati* ja-aban yang anda anggap paling benar #. seorang ibu yang melahirkan anak dengan berat bayi lahir 4.#77 gr, dan bayi tersebut masuk kelompok bayi beresiko. Ditinjau dari -aktu terjadinya adalah$ a. Pre-natal b. Post-natal ). Peri-natal d. Pas)a-natal

4. Seorang ibu hamil gemar mengkonsumsi minuman beralkhohol, setelah bayinya lahir dengan istilah$ a. Do-nKs syndrome b. "oAin syndrome ). FAS d. As*eksia 8. Perka-inan dalam keluarga /in)est0 beresiko melahirkan anak berkebutuhan khusus, karena adanya persamaan$ a. Darah b. &en ). Kromosome d. lood 3. !bu hamil dan melahirkan pada usia diatas 37 tahun beresiko tinggi melahirkan anak$ a. "unagrahita b. "unarungu ). Strauss syndrome d. Do-nKs syndrome :. Seorang tunanetra yang terjadi setelah dia de-asa akan berpengaruh pada $ a. >ingkungan b. Keji-aan anak ). Kemampuan akademik d. Keluarga ?. Anak yang lumpuh layu pada satu kakinya karena terserang +irus pada masa anak-anak maka +irus tersebut adalah$ a. "okso plasma b. 'ubella ). 1ito megalo +irus d. Polio >' maka bayin yang dilahirkan dikenal dengan

2.

Seorang ibu mengidap penyakit 1=F dan untuk menyembuhkanya dia mengkon-sumsi obat berdasarkan petunjuk dokter, setelah melahirkan ternyata dia melahirkan anak beresiko berkebutuhan khusus, maka *aktor penyebabnya adalah$ a. Kera)unan b. !n*eksi ). (eriditer d. Parasit

<. Seorang anak usia 4 tahun berat badanya menurut kartu menuju sehat /K=S0 selalu berada di ba-ah normal, sedangkan anak tersebut dari keluarga mampu sehingga dalam hal makanan selalu terpenuhi, yang menyebabkan pertumbuhan anak di ba-ah normal kemungkinanya adalah$ a. !n*eksi b. Kurang gi,i ). =al-nutrisi d. Parasit ;. Seorang anak yang mengalami kelumpuhan pada kakinya, sehingga dia merasa minder bergaul dengan teman sebayanya dan mengakibatkan prestasi belajarnyapun berada di ba-ah rerata, maka sebenarnya anak ini memiliki masalah$ a. Sosial b. Psikologis ). Fisiologis d. =obilisasi #7. seorang anak mengalami keterbelakangan mental /tunagrahita0 yang dilahirkan dari keluarga terdidik /S%S tinggi0, tetapi ternyata sejak ke)il dia pola makannya kurang diperhatikan oleh orang tuanya, menurut dokter dia kekurangan ,at yodium, maka anak ini kelainannya disebabkan oleh$ a. Kera)unan b. !n*eksi ). Pola asuh

d. Kurang gi,i. E. U'PAN BALIK DAN TINDAK LAN#UT Setelah mengerjakan "es Formati* 8, bandingkanlah ja-aban saudara dengan kun)i ja-aban yang terdapat pada akhir unit ini. Untuk mengetahui tingkat penguasaan saudara terhadap materi ini, hitunglah dengan menggunakan rumus$ .umlah ja-aban yang benar "ingkat penguasaan @ #7 Arti tingkat penguasaan yang Anda )apai$ ;7 B #77 <7 B <; 27 B 2; C 27 @ @ @ @ baik sekali baik )ukup kurang A #77

.ika tingkat penguasaan saudara minimal <79, maka saudara dinyatakan berhasil dengan baik, dan saudara dapat melanjutkan untuk mempelajari Sub Unit 3. Sebaliknya, bila tingkat penguasaan saudara kurang dari <79, silakan pelajari kembali uraian yang terdapat dalam subunit sebelumnya, khususnya pada bagian yang belum saudara kuasai dengan baik, yaitu pada ja-aban saudara yang salah.

SU UN!" 3 (AK-(AK JAN& D!=!>!K! ANAK %'K% U"U(AN K(USUS Subunit ini akan memberikan pengantar kepada saudara untuk mengkaji tentang hak anak berkebutuhan khusus berdasar pada peraturan perundangan. Untuk itu saudara diharapkan dapat men)ermatinya dengan baik mengenai uraian dan ilustrasi yang ada. Selain itu diharapkan pula untuk memba)a berbagai re*eransi lain yang rele+an dengan konteks bahasan. Dengan demikian, usai mengikuti pembelajaran ini saudara diharapkan mampu menjelaskan hak-hak yang dimiliki anak berkebutuhan khusus. A. PENDAHULUAN Ilustrasi Seorang ibu mengantar Narni anaknya ke sebuah sekolah dasar negeri untuk menda*tarkan sebagai sis-a baru di sekolah tersebut. Setelah memenuhi berbagai persyaratan administrasi maka Narni ter)atat sebagai )alon sis-a sekolah, selanjutnya Narni mengikuti tes pemeriksaan *isik dan diketahui jika Narni memiliki kelainan pada pendengarannya, maka dengan tegas sekolah menolak dan membatalkan Narni menjadi sis-a sekolah, dengan alasan bah-a sekolah ini hanya untuk anak-anak yang normal. Dengan perasaan ke)e-a ibu Narni pergi menuju ke sekolah khusus atau S> bagi anak-anak tunarungu untuk menda*tarkan Narni di sekolah khusus ini, tentu saja di sekolah khusus ini Narni dapat diterima sebagai sis-a karena memang sesuai dengan keadaanGkondisi Narni. Namun harapan ibu Narni agar anaknya kelak dapat berprestasi dan mampu bersaing dengan anak-anak normal, serta dapat diterima di sekolah umum tidak eklusi*. Dari ilustrasi kejadian tersebut di atas sebenarnya semua manusia di)iptakan sama hal ini sering didengungkan oleh berbagai pihak, tetapi dalam realita kehidupan terutama untuk anak-anak berkebutuhan khusus masih merupakan suatu perjuangan, -alapun telah memasuki alam demokrasi yang menghargai segala perbedaan dan menjunjung tinggi semua hak -arga negara. =eskipun dalam pembukaan undang-undang dasar ungkapan kalimat persamaan

hak telah ditegaskan, namun diperlukan interprestasi persamaan hak memperoleh kesempatan. (al ini mengandung arti kesempatan memperoleh pendidikan bagi setiap -arga negara, yang tidak membedakan-bedakan termasuk di dalamnya anak berkebutuhan khusus. Untuk itu perlu dikaji adakah hak-hak anak berkebutuhan khusus telah dituangkan dalam perangkat hukum perundanganN =asih banyak permasalah tentang persamaan kesempatan memperoleh pendidikan yang dipandang deskriminati* terhadap anak-anak berkebutuhan khusus. =asih sangat sedikit lembaga pendidikan yang diperuntukan bagi anakanak berkebutuhan khusus berdasarkan data dari direktorat PS> anak berkebutuhan khusus yang telah mendapatkan layanan pendidikan baru <#.838 anak yang dilayani di sekolah khusus /S> 0, sekolah inklusi dan per)epatan belajar atau akselerasi, dari proyeksi jumlah anak berkebutuhan khusus #79 dari jumlah anak usia sekolah. Dengan adanya *akta data tersebut menggambarkan adanya berbagai permasalahan tentang pendidikan anak berkebutuahan khusus, baik permasalahan tersebut datang dari masyarakat, pemerintah maupun penyandang berkebutuahan khusus dan keluarganya. Selama )ara pandang terhadap anak berkebutuhan khusus, masih negati* maka pemenuhan hak anak berkebutuhan khusus juga belum dapat memperoleh hak yang sama dengan masyarakat lainnya. Persamaan hak sebenarnya telah diatur dengan berbagai perangkat perundangan *ormal, tetapi permaslahannya tidak adanya sangsi yang jelas terhadap pelanggaran peraturan yang ada, sehingga masih banyak anak-anak berkebutuhan khusus yang belum memperoleh haknya. 1ontoh sebuah keluarga yang mempunyai anak )a)at, bila ada sensus penduduk akan memberikan data yang tidak benar yaitu menyatakan bah-a keluarganya tidak ada yang )a)at, karena ke)a)atan dianggapnya sebagai sesutu yang memalukan atau aib keluarga. Sebenarnya keluarga tersebut telah melanggar hak akan keberadaan anak )a)at itu sendiri. B. LANDASAN )URIDIS (OR'AL (ak-hak yang dimiliki anak berkebutuhan khusus berdasar pada landasan yuridis *ormal meliputi$

1. UUD 13/0 4A!ande!en5 pasal 8# ayat /#0 $ OSetiap -arga negara berhak mendapat pendidikanD ayat /40 $ OSetiap -arga negara -ajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah -ajib membiayainyaD 2. UU N6. 27 ta%un 277- Si,te! Pendidi+an Na,i6nal $ Pasal 8 Pendidikan Nasional ber*ungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk -atak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam dalam rangka men)erdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaL-a kepada "uhan Jang =aha %sa, erahlak mulia, sehat, berilmu, )akap, kreati*, mandiri, dan menjadi -arga negara yang demokratis serta bertanggung ja-ab.

Pasal : Ayat$ /#0$ Setiap -arga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu ayat /40$ Earga negara yang mempunyai kelainan *isik, emosional, mental, intelektual, danGatau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus ayat /80 $ Earga negara di daerah terpen)il atau terbelakang serta masyarakat adat yang terpen)il berhak memperoleh pendidikan layanan khusus ayat /30 $ Earga negara yang memiliki potensi ke)erdasan dan istime-a berhak memperoleh pendidikan khusus. Pasal 84 ayat /#0$ Pendidikan khusus merupakan merupakan pendidikan bagi peserta peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan *isik, emosional, mental, sosial, danGatau memiliki potensi ke)erdasan dan bakat istime-a.

Ayat /40$ Pendidikan layanan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik di daerah terpen)il atau terbelakang, masyarakat adat yang terpen)il, danGatau mengalami ben)ana alam, ben)ana sosial, dan tidak mampu dari segi ekonomi. 2. UU N6. 2- ta%un ta%un 2772 tentan1 Perlindun1an Perlindun1an Ana+ Pasal 3< Pemerintah -ajib menyelenggarakan pendidikan dasar minimal ; /sembilan0 tahun untuk semua anak. Pasal 3; Negara, pemerintah, keluarga, dan orang tua -ajib memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada anak untuk memperoleh pendidikan. Pasal :7 Pendidikan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3< diarahkan pada $ a. Pengembangan sikap dan kemampuan kepribadian anak, bakat, kemampuan mental dan *isik sampai men)apai potensi mereka yang optimal. b. Pengembangan penghormatan atas hak asasi manusia dan kebebasan asasiM ). Pengembangan rasa hormat terhadap orang tua, identitas budaya, bahasa dan nilai-nilainya sendiri, nilai-nilai nasional dimana anak bertempat tinggal, dari mana anak berasal, dan peradabanperadaban yang berbeda-beda dari peradaban sendiriM d. Persiapan anak untuk kehidupan yang bertanggungja-abM dan e. Pengembangan rasa hormat dan )inta terhadap lingkungan hidup. Pasal :# Anak yang menyandang )a)at *isik danGatau mental diberikan kesempatan yang sama dan aksesibilitas untuk memperoleh pendidikan biasa dan pendidikan luar biasa.

Pasal :4 Anak yang memiliki keunggulan diberikan kesempatan dan aksesibilitas untuk memperoleh pendidikan khusus. Pasal :8 #. Pemerintah bertanggung ja-ab untuk memberikan biaya pendidikan danGatau bantuan )uma-)uma atau pelayanan khusus bagi anak dari keluarga kurang mampu, anak terlantar, dan anak yang bertempat tinggal di daerah terpen)il. 4. Pertanggungja-aban pemerintah sebagaiman dimaksud dalam ayat /#0 termasuk pula mendorong masyarakat untuk berperan akti*. -. UU N6. / 1338 tentan1 Pen9andan1 Ca.at Pasal /: 0 O Setiap penyandang )a)at mempunyai dan kesempatan yang sama dalam segala aspek kehidupan dan penghidupanD. 3. Deklarasi andung /Nasional0 O !ndonesia =enuju Pendidikan !nklusi* D <-#3 Agustus 4773 a. =enjamin setiap anak berkelainan dan anak berkebutuhan khusus lainnya mendapatkan kesempatan akses dalam segala aspek kehidupan, , baik dalam bidang pendidikan, kesehatan sosial, , kesejahteraan, keamanan, maupun bidang lainnya, sehingga menjadi generasi generasi penerus yang handal. b. =enjamin setiap anak berkelainan dan anak anak berkebutuhan berkebutuhan khusus lainnya lainnya sebagai indi+idu yang bermartabat, untuk mendapatkan perlakuan yang manusia-i, pendidikan yang bermutu dan dan sesuai sesuai dengan potensi dan kebutuhan masyarakat, tanpa perlakuan diskriminati* yang merugikan eksistensi kehidupannya baik se)ara *isik, psikologis, ekonomis, sosiologis, hukum, politis maupun kultural

Dari berbagai perangkat perundangan yang telah ada tersebut ternyata masih belum menyadarkan masyarakat dan pelaku pendidikan memberikan hak memperoleh pendidikan yang sama yang dimiliki anak berkebutuhan khusus. Pemerintah melalui departemen pendidikan nasional mngeluarkan himbauan yaitu surat edaran dirjen Dikdasmen yaitu$ Surat %daran Dirjen Dikdasmen Depdiknas No.8<7G1.1?G=NG4778 47 .anuari 4778 perihal Pendidikan inklusi$ menyelenggarakan dan mengembangkan di setiap kabupatenGkota sekurang-kurangnya 3 /empat0 sekolah yang terdiri dari $ SD, S=P, S=A, S=K. C. LATIHAN Setelah anda memba)a teks materi ba)aan diatas, untuk lebih memahaminya maka kerjakan tugas latihan berikut$ #. 1oba buatlah ilustrasi tentang persamaan hak memperoleh pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus. 4. agaimana jika anak berkebutuhan khusus mendapatkan layanan pendidikan seperti anak normal. 8. 1oba anda gambarkan pelanggaran hak anak berkebutuhan khusus dalam memperoleh assesibilitas dalam pendidikan. Ra!bu"ra!bu #a$aban Lati%an Untuk dapat mengerjakan latihan tersebut anda harus melakukan$ #. Anda dapat melakukan kajian pustaka tentang peraturan perundangan yang rele+an. 4. Anda dapat melakukan obser+asi di masyarakat dan sekolah inklusi. 8. 1oba anda lakukan -a-an)ara dan diskusi dengan kelompok penyandang berkebutuhan khusus yang ada di masyarakat. D. RAN&KU'AN. Keberadaan anak berkebutuhan khusus di masyarakat masih belum sepenuhnya dapat diterima, sehingga banyak hal yang menyangkut hak anak-anak berkebutuhan khusus belum dapat diporoleh, atau dengan kata lain masih terjadi deskriminasi terhadap anakanak berkebutuhan khusus baik dalam bidang sosial, hukum maupun pendidikan. anyak

usaha telah dilakukan oleh berbagai pihak termasuk pemerintah dan gerakan masyarakat internasional yang peduli terhadap anak-anak berkebutuhan khusus yang melahirkan berbagai kesepakatan dan perangkat hukum perundangan yang mengikat. Adapun perjanjian dan kesepakatan serta hukum perundangan yang menaungi anak berkebutuhan khusus dapat dikemukakan sebagai berikut$ UUD #;3: /Amandemen0 UU No. 47 "ahun 4774 tentang Sistem Pendidikan Nasional UU No. 48 "ahun 4774 tentang Perlindungan Anak UU No. 3 "ahun #;;2 tentang Penyandang 1a)at Peraturan Pemerintah No. 38 "ahun #;;< tentang Upaya Kesejahteraan Sosial Penyandang 1a)at Deklarasi andung tahun 4773 D!ndonesia menuju Pendidikan !nklusiD. Deklarasi Salaman)a Dsb.

Dari berbagai peraturan perundangan dan kesepakatan yang ada tersebut telah men)akup hampir semua hak anak-anak berkebutuhan khusus, hanya yang menjadi permasalahan adalah pelanggaran terhadap hak-hak anak yang belum ada sanksinya. C. TES (OR'ATI( / Pilihlah salah satu alternati* ja-aban yang anda anggap paling benar #. Sebuah sekolah menolak menerima )alon sis-a yang mengalamiGmenderita tunanetra menurut anda sekolah tersebut melanggar$ a. Ps. 8# UUD 3: b. Ps. 42 UU SPN ). Ps. : UUD 3: d. Ps 3 UU Pen)a 4. .ika dalam sebuah keluarga terdapat anak )a)at, tetapi dalam sensus tidak men)antumkan adanya anak yang )a)at karena malu, maka sikap ini disebut dengan $ a. =enerima

b. =enolak ). A)eptable d. Prote)ted 8. anyak pelanggaran hak-hak anak berkebutuhan khusus yang dilanggar oleh masyarakat dikarenakan$ a. "idak tahu b. elum ada peraturannya ). "idak adanya sanksi pelangaran d. "idak perlu 3. Ungkapan yang menjamin anak berkelainan dan memperoleh akses pendidikan yang sama terdapat pada$ a. Deklarasi andung b. Deklarasi Surabaya ). Dekalarasi >ondon d. Deklarasi jakarta :. Earga negara yang mempunyai kelainan *isik, emosional, mental, intelektual, danGatau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus, bunyi kalimat tersebut terdapat pada$ a. Ps : ayat # UUSPN b. Ps : ayat 4 UUSPN ). Ps : ayat 8 UUSPN a. Ps : ayat 3 UUSPN ?. Pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus yang memiliki kemampuan dan bakat istime-a, memang perlu diakomodasi oleh pemerintah, adapun aturan yang ada ter)antum pada UUSPN$ a. Ps # b. Ps : ). Ps 4< d. Ps 88 kebutuhan khusus

2. Suatu keluarga yang memiliki anak berkebutuhan khusus, tetapi dia tidak mau menyekolahkan anaknya dengan alasan tidak memiliki beaya maka keluarga tersebut melanggar, ke)uali$ a. (ak asasi b. (ak anak ). UU No. 48 "h. 4774 d. UU No. 4# "ahun #;;2 <. Suatu sekolah dasar menerima sis-a anak berkebutuhan khusus yang memiliki kelainan ringan dengan jumlah terbatas dengan alasan terbatasnya *asilitas dan tenaga pengajarnya, menurut anda apakah hal ini dibenarkanN a. Ja, itu proporsional b. "idak, itu melanggar hak asasi ). Ja, sekolah berhak menolak )alon sis-a )a)at d. "idak, seharusnya semua anak diterima tidak dibedakan. D. U'PAN BALIK DAN TINDAK LAN#UT Setelah mengerjakan "es Formati* 3, bandingkanlah ja-aban saudara dengan kun)i ja-aban yang terdapat pada akhir unit ini. Untuk mengetahui tingkat penguasaan saudara terhadap materi ini, hitunglah dengan menggunakan rumus$ .umlah ja-aban yang benar "ingkat penguasaan @ #7 Arti tingkat penguasaan yang Anda )apai$ ;7 B #77 <7 B <; 27 B 2; C 27 @ @ @ @ baik sekali baik )ukup kurang A #77

.ika tingkat penguasaan saudara minimal <79, maka saudara dinyatakan berhasil dengan baik, dan saudara dapat melanjutkan untuk mempelajari Unit 4. Sebaliknya, bila tingkat penguasaan saudara kurang dari <79, silakan pelajari kembali uraian yang

terdapat dalam subunit sebelumnya, khususnya pada bagian yang belum saudara kuasai dengan baik, yaitu pada ja-aban saudara yang salah.

KUNCI #A:ABAN TES (OR'ATI( 1. #. . Karena memiliki anggota tubuh yang tidak sempurna tetapi tidak memerlukan layanan atau bantuan khusus dalam berinteraksi dengan lingkungan. 4. D. Untuk mengengbangkan kemampuanya maka diperlukan layanan khusus sesuai dengan kebutuhannya. 8. D. Perbedaan intra-indi+idual adalah membandingkan antar potensi pada diri indi+idu itu sendiri. 3. . Albino merupakan kelainan biologis sehingga berbeda dengan anak normal lainnya tetapi untuk pendidikan tidak memerlukan perlakuan khusus. :. D. Sakit ji-a merupakan suatu penyakit bukan kondisi, dan sakit ji-a masih mungkin diobati se)ara medik. ?. 1. =embuat kebijakan dalam bidang pendidikan khusus harus berdasarkan adanya jumlah subyek anak berkebutuhan khusus. 2. <. . Karena berdasarkan tingkat kapasitas kemampuan intelektual yaitu !5 ;7 maka anak tersebut normal, kurangnya berprestasi dimungkinkan adanya *aktor eksternal. . Karena dalam merumuskan pengertiannya berbeda sesuai dengan kepentingannya. dia memerlukan alat bantu khusus yaitu kursi roda. #7. A. (al ini dikarenakan membandingkan tunanetra dengan indi+idu lain yaitu anak normal. KUNCI #A:ABAN TES (OR'ATI( 2. #. . Karena untuk e*ekti*itas penanganan diperlukan homogenitas kelainan. pendengnaran. 8. 1. Slo- learners memiliki rentang !5 antara 27 B ;7. 3. D. Ei)ara merupakan akti+itas motorik halus. 4. D. &angguan atau kelainan pada telinga merupakan kelainan sensori ;. A. Karena untuk melakukan akti+itas sosialisasi termasuk mobilitas dengan lingkungan

:. D. Kelainan mental rendah atau tunagrahita adalah seseorang yang memiliki kapasitas kemampuan atau !5 di ba-ah 27. ?. D. >o- +ision merupakan tunanetra yang masih memiliki sisa penglihatan dan dapat untuk membedakan gelap dan terang. 2. <. ;. . Polio menyerang pada syara* motorik yang mengakibatkan kelumpuhan pada anggota gerak *isik. A. Kesulitan belajar merupakan bentuk kesenjangan yang signi*ikan antara potensi dan prestasi yang di)apai. . 1erebral palsy merupakan bentuk kelainan *isik berupa kelayuhan pada anggota gerak. #7. . &angguan keterbatasan konsentrasi sangat mempengaruhi prestasi belajar. KUNCI #A:ABAN TES (OR'ATI( #. 1. Karena terjadinya pada saat kelahiran. 4. 1. Kelainan anak disebabkan oleh kera)unan alkohol yang dialami oleh ibunya. 8. . &en yang sama dimungkinkan karena dalam keluarga. 3. D. Usia ibu hamil yang di atas 37 tahun beresiko melahirkan anak Do-nKs syndrome lihat pada sumber pustaka Adrian Ashman. :. . Kesulitannya ada pada penerimaan keadaan yang berubah terhadap diri indi+idu. ?. D. Karena +irus polio menyerang pada anak-anak sehingga sering dikenal dengan kelumpuhan anak. 2. ;. . 1=F adalah +irus yang mengin*eksi janin. . Perasaan rendah diri merupakan gangguan psikologis <. D. =elihat kasusnya asupan makanan bagus maka dimungkinkan karena parasit. #7. D. Kekurangan ,at yodium merupakan salah satu nutrisi yang penting dalam pertumbuhan. KUNCI #A:ABAN TES (OR'ATI( / #. A. Sesuai dengan bunyi ps 8# UUD 3: 4. . Karena tidak mengakui keberadaan anak berkebutuhan khusus dalam keluarga 8. 1. Semua aturan perundangan tidak jelas adanya sanksi pelanggaran 3. A. Sesuai dengan butir a deklarasi andung

:. ?.

. Sesuai dengan bunyi Ps : ayat 4 UUSPN . Sesuai dengan ps : UUSPN

2. D. UU No. 4# "ahun #;;2 bukan tentang hak a,asi maupun anak <. D. =enurut UUD 3: semua -atga negara berhak memperoleh pendidikan dasar dan pemerintah membiayainya. E. DA(TAR PUSTAKA Adrian Ashman, and .ohn %lkins. /#;;30. Educating Children with Special Needs. Australia$ Prenti)e (all Amin, =oh. /#;;:0. Ortopedagogik tunagrahita. .akarta$ Direktorat Pendidikan"inggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Depdiknas. /477?0. Program Direktorat Pembinaan Sekolah >uar iasa 477?. Direktorat PS> . .akarta$

(allahan P Kau**man. /#;<<0. Exceptional Children. Introduction to special education. Ne- Jersey$ Prenti)e (all !nternational, !n). Kirk, S.A. P &allagher, .... /#;<;0. Educating exceptional children. oston$ (ougton =i**in 1ompany. Peraturan Pemerintah '! No. 38 "ahun #;;< tentang Upaya Kesejahteraan Sosial Penyandang 1a)at Sunardi. /""0. Kecenderungan dalam pendidikan luar biasa. .akarta$ Direktorat .enderal Pendidikan "inggi. Departemen Pendidikan dan Pendidikan. Sunartini. /#;;30. ediatri. /Kumpulan materi kuliah pediatri0 Jogyakarta$ P> !K!P /tidak diterbitkan0. UUD #;3: /Amandemen0 UU '! No. 47 "ahun 4774 tentang Sistem Pendidikan Nasional UU '! No. 48 "ahun 4774 tentang Perlindungan Anak UU '! No. 3 "ahun #;;2 tentang Penyandang 1a)at ......................... /#;;#0. Ilmu Kesehatan !nak. .akarta$ FK U!. &LOSSAR) Di*abel$ !stilah yang dikembangkan beberapa >S= untuk menyebutkan anak berkebutuhan khusus yang merupakan kependekan dari di**eren)es ability, atau orang dengan kemampuan yang berbeda F!P

Tal+in1 .6!;uter< Perangkat lunak )omputer yang diperuntukkan tunanetra, dimana )omputer tersebut dapat berbi)ara dengan menunjukkan posisi krusor pada monitor dan tombol keyboard yang disentuh tunanetra. Tal+in1 b66+,$ =erupakan buku yang direkam dengan menggunakan kaset atau 1D sehingga dapat diman*aatkan tunanetra sebagai buku yang bersuara. Curi.ulu! ba,ed a,,e,!ent$ Pengukuran prestasi belajar berdasarkan pada kurikulum yang berlaku. Sl6$ learner,$ Seseorang yang memiliki kapasitas intelektual di ba-ah normal tetapi belum masuk kelompok tunagrahita yang ditunjukkan dengan angka antara 27 - ;7 A.%ive!ent$ Prestasi belajar yang di)apai seseorang Inattenti6n$ Kurang atau tidaknya ada perhatian D6$n=, ,9ndr6!e$ Salah satu jenis kelainan mental yang memiliki )iri *isik khusus atau spesi*ik yaitu bibir tebal, mata sipit, rambut kaku, lidah pendek, tubuhnya kurang proporsional. A,*e+,ia$ merupakan keadaan seseorang anak yang mengalami kekurangan oksigen di otaknya.

Anda mungkin juga menyukai