(KIS. 21:27-26:32)
Dr. Paskalis Edwin
SUSUNAN KIS. 20:1-21:26
Empat Ringkasan Perjalanan (RP) dan Empat Episode yang kongkrit:
• RP I: Paulus menyemangati gerejanya (20:1-6)
➢ Episode di Troas (20:7-12)
• RP II: Paulus bergegas ke Yerusalem (20:13-16)
➢ Episode di Miletus. Paulus berangkat ke Yerusalem di tengah ramalan
penderitaan yang akan ia alami di sana (20:17-38)
• RP III: Paulus diberitahu Roh untuk tidak pergi ke Yerusalem (21:1-8a)
➢ Episode di Kaisarea: Nubuat Agabus tentang Paulus akan diikat di
Yerusalem dan keinginan Paulus untuk mati bagi Yesus di sana (21:8b-14)
• RP IV: Paulus diterima murid-murid di Yerusalem dengan ramah (21:15-16)
➢ Episode di Yerusalem: Paulus bertindak dengan semangat penyesuaian
diri (21:18-26).
Kis. 21:1-8a Ringkasan Perjalanan III
• Berlayar dari Miletus → Kos (pulau dan kota utama di pulau itu).
Keesokan harinya → Rodos, → Patara (sebuah kota pesisir).
→ berlayar ke Tirus (kota pesisir di Fenisia); tinggal selama 7 hr
menjumpai murid-murid di situ.
➢Para murid di Tirus (bnd. Kis. 11:19; 15:3) menasihati Paulus
oleh kuasa Roh Kudus agar jangan pergi ke Yerusalem (21:4).
→ Ptolemais (kota pesisir di selatan Tirus).
Tinggal sehari, mengunjungi saudara-saudara seiman.
→ Kaisarea (21:8a).
Kis. 21:8a-14 Episode di Kaisarea
• Kota Kaisarea: ingat
➢ Filipus (Kis. 6:1-6) membaptis sida-sida → Kaisarea (Kis. 8:40).
➢ Paulus dibawa ke Kaisarea → Tarsus (Kis. 9:30): Kornelius (Kis. 10).
• Filipus + empat anak gadis dg karunia bernubuat (21:9)
• Setelah beberapa hari tinggal di Kaisarea, datang Nabi Agabus (bnd. Kis.
11:27-28) dari Yudea (21:10; Yerusalem).
➢ perbuatan simbolis: mengambil ikat pinggang Paulus, dan sambil
mengikat kaki dan tangannya sendiri ia berkata,
"Inilah kata Roh Kudus: Beginilah pemilik ikat pinggang ini akan diikat
oleh orang-orang Yahudi di Yerusalem dan diserahkan ke dalam tangan
bangsa-bangsa lain." (21:11).
Ingat Luk. 9:44 “akan diserahkan ke dalam tangan manusia”; 18:32: “Ia
akan diserahkan kepada bangsa-bangsa lain”), meskipun dalam Kis.
penguasa Roma menyelamatkan Paulus dari tangan orang Yahudi (Kis.
21:33).
Kis. 21:8a-14 Episode di Kaisarea
• Rekan-2 + Jemaat di Kaisarea meminta Paulus tidak pergi ke Yerusalem (Kis. 12).
➢yakin akan kebenaran nubuat Agabus (sebelumnya telah terpenuhi; Kis. 11:27-28).
• Paulus bersikukuh: "Mengapa kamu menangis, sehingga membuat hatiku hancur? Sebab, aku
ini rela bukan saja untuk diikat, tetapi juga untuk mati di Yerusalem demi nama Tuhan Yesus."
(21:13).
→ mereka menyerah dan berkata, "Jadilah kehendak Tuhan!" (21:14)
Luk. 22:42 “Ya Bapa, jikalau Engkau berkenan, ambillah cawan ini dari hadapan-Ku. Akan
tetapi, jangan kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang jadi.”
➢ Apa yang akan menimpa Paulus di Yerusalem = bagian dari rencana Tuhan.
Inilah Getsemani bagi Paulus: penderitaan = bagian dari kehendak Allah bagi hamba-
hamba-Nya, meskipun mereka dipenuhi oleh kuasa Roh Kudus (Luk. 3:21-22; 4:16-19; Kis.
9:17).
➢orang yang penuh Roh tunduk kepada kehendak ilahi, apa pun yang terjadi.
Kis. 21:15-17 Ringkasan Perjalanan
Keempat
15 Sesudah tinggal beberapa hari di Kaisarea, berkemaslah
kami, lalu berangkat ke Yerusalem. 16 Bersama kami turut juga
beberapa murid dari Kaisarea. Mereka membawa kami ke
rumah seorang yang bernama Manason. Ia dari Siprus dan
sudah lama menjadi murid. Kami akan menumpang di
rumahnya. 17 Ketika kami tiba di Yerusalem, semua saudara
menyambut kami dengan senang hati.
KAISAREA - YERUSALEM
• Jarak Kaisarea ke Yerusalem sekitar 96 km.
• berjalan kaki: sekitar tiga hari (sehari berjalan sekitar 27 – 30
km)
• naik kuda: satu hari.
• Paulus, rekan-rekannya, diajak oleh beberapa murid dari
Kaisarea pergi ke rumah Manason, orang Siprus yang sudah
lama menjadi murid.
➢Manason memberi tumpangan kepada mereka di Yerusalem (21:16).
➢ Ketika mereka tiba di Yerusalem, semua saudara menyambut
mereka dengan senang hati (21:17).
PERTEMUAN MIRIP KONSILI YERUSALEM
• Paulus: semangat akomodatif demi menjaga kesatuan gereja.
• Bentuk pertemuan di Kis. 21 cermin konsili di Kis. 15:1-16:3:
Paulus
➢ pergi ke Yerusalem menjumpai para penatua dan Yakobus
(15:4.6.13 // 21:17.18)
➢ menyampaikan apa yang Allah lakukan di antara orang bukan
Yahudi melalui dia (15:12 / 21:19)
❖Kis. 15:1-31: apakah orang kristen bukan Yahudi harus disunat dan menaati
hukum Musa?
❖Kis. 21:18-26: apakah orang kristen kelahiran Yahudi meninggalkan cara
hidup etnis mereka? Khususnya, apakah Paulus menganjurkan mereka
berbuat demikian (bnd. 16:3; 18:18; 20:5.17)?
PERTEMUAN GEREJA DI YERUSALEM
• Para pemimpin kristen di Yerusalem memandang positif kegiatan misioner
Paulus di antara orang-orang bukan Yahudi.
➢ Mereka memuliakan Allah: "Saudara, engkau lihat, beribu-ribu orang
Yahudi telah percaya dan mereka semua rajin memelihara hukum
Taurat.” (21:20).
➢Khawatir akan reaksi orang Yerusalem yang sangat fanatik dalam
menaati hukum Musa, karena adanya rumor bahwa Paulus mengajar
semua orang Yahudi “yang tinggal di antara bangsa-bangsa lain untuk
melepaskan hukum Musa, sebab engkau mengatakan, supaya mereka
jangan menyunatkan anak-anaknya dan jangan hidup menurut adat
istiadat kita” (21:21).
➢Desas-desus ini mungkin juga merupakan tuduhan terhadap orang
kristen di generasi Lukas.
RUMOR YANG BERBAHAYA
• Paulus dituduh mengajak orang kristen Yahudi murtad, tidak menaati
hukum Musa dan meninggalkan kewajiban-kewajiban mereka sebagai
orang Yahudi.
• Apa yang harus dilakukan untuk menangkal tuduhan ini (21:22)?
➢ melakukan upacara ritual: menyucikan dirinya sendiri (Bil. 6:9) +
membayar nazar untuk empat orang (ay. 24ab: Bawalah mereka
bersama engkau, lakukanlah upacara penyucian diri bersama mereka
dan tanggunglah biaya mereka, sehingga mereka dapat mencukurkan
rambutnya”).
→ “Dengan demikian semua orang akan tahu bahwa segala kabar yang
mereka dengar tentang engkau sama sekali tidak benar, melainkan
bahwa engkau tetap memelihara hukum Taurat.” (21:24cd).
PAULUS MELAKUKAN RITUAL PENGUDUSAN
• Sesuai dengan saran Yakobus, pada hari berikutnya Paulus
menyucikan dirinya sendiri dan empat orang yang bernazar itu
dan masuk ke Bait Allah untuk memberitahukan kapan upacara
penyucian itu akan selesai dan persembahan akan
dipersembahkan untuk mereka masing-masing” (21:26).
➢Bil. 6:13: Inilah hukum tentang seorang nazir. Apabila
waktu kenazirannya genap, ia harus dibawa ke pintu Kemah
Pertemuan.
➢ Dengan tindakannya ini Paulus mengakomodir adat dan hukum
Yahudi untuk meningkatkan kesatuan gereja
Kesaksian Paulus di Yerusalem (Kis. 21:26-
23:10)
• Kis. 21-28 menyajikan Paulus sebagai misonaris tahanan, memenuhi
nubuat Yesus yang bangkit pada Kis. 9:16: Aku sendiri akan
menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia
tanggung oleh karena nama-Ku.
• Paulus seperti terjebak dalam pusaran peristiwa di luar kendalinya, dia
tidak bisa menentukan nasibnya sendiri.
➢ Namun, kisahnya disajikan sedemikian rupa sehingga semuanya
terjadi sesuai dengan kehendak ilahi.
➢ Hal ini ditunjukkan dengan adanya seri tiga nubuat dan visiun: 1)
Nubuat-nubuat (20:23; 21:4; 21;11); 2) Nubuat (23:11); 3) nubuat
27:23-26.
Kis. 21:26-23:10
• Kis. 21:26-23:10 dapat dibagi dalam tiga bagian:
1. Kis. 21:26-40
2. Kis. 21:40-22:29
3. Kis. 22:30-23:10.
Masing-masing terdiri dari tiga unsur yang sama:
1) Tindakan Paulus (21:26-27a; 21:40-22:21; 22:30-23:6)
2) Bahaya bagi Paulus (21:27-31a.36; 22:22-23; 23:7-10a)
3) Intervensi kepala batalion / pengadilan (21:31b-40;
22:24-29; 23:1-b).
RITUAL PENTAHIRAN / PENYUCIAN
• Berlangsung beberapa hari (7 hari? Ay. 27)
• Diawali dan diakhiri di Bait Allah dg membawa kurban untuk
dibakar
• Sebelum masuk Bait Allah: harus menyucikan diri sbg awal upacara
- Ada banyak yang membuat najis: tinggal di lingkungan kafir,
bersentuhan dg benda najis, dll.
setelah serangkaian upacaya – dinyatakan tahir oleh imam
→ boleh masuk Bait Allah untuk menyelesaikan upacara
penyucian
- Memberitahukan kapan ritus penyucian selesai, spy ketika ia
mempersembahkan kurban sudah ada imam yg siap
membakarnya.
Bahaya bagi Paulus (21:27b-31a)
Perbuatan Paulus ini, meskipun memiliki maksud baik, menempatkan Paulus dalam
bahaya (Kis. 21:27-31).
Orang-orang Yahudi yang datang dari provinsi Asia (20:18-19) menghasut orang
banyak untuk menangkap Paulus (21:27) dengan tuduhan:
➢ Anti Yahudi: mengajar semua orang di mana-mana untuk menentang bangsa
kita dan menentang hukum Taurat dan tempat ini! (21:24). Hal ini akan ditolak
secara eksplisit dalam 23:6; 24:11-12.17-18: 25:8; 26:4-5; 28:17). 6:13-14).
➢ Menajiskan Bait Suci: membawa orang-orang Yunani ke dalam Bait Allah dan
menajiskan tempat suci ini!" (21:28).
= salah paham: mereka mengira Trofimus dari Efesus (20:4), ang dibawa
Paulus ke dalam Bait Allah adalah orangYunani, padahal mereka orang Yahudi dari
Yunani.” (21:29).
• Ruang maha kudus – ruang kudus –
halaman luar
• Halaman untuk imam – untuk Laki-laki
Israel
• Halaman untuk wanita
• Gerbang Indah
• Halaman untuk orang non Yahudi
• Serambi Salomo
HURU-HARA
• Tuduhan menajiskan Bait Allah memicu huru-hara di antara orang
Yahudi di Yerusalem”(21:30).
➢ Mereka menyeret Paulus ke keluar dari empat suci agar tidak
mencemari tempat suci dengan darah Paulus yang hendak mereka
bunuh.
➢ Kekerasan, main hakim sendiri untuk mempertahankan status quo
❖Paulus dilihat sebagai orang murtad yang pantas menjadi
sasaran kekerasan yang sudah mapan.
➢huru-hara pada waktu perayaan cukup sering terjadi – orang
Kristen muncul sbg pencinta damai
21:31b-40 Intervensi kepala batalion
• Paulus selamat dari hukuman mati karena intervensi kepala batalion Romawi (bdk. Kis
21:27-36; Serdadu Romawi ditempatkan secara tetap dekat Bait Allah)
➢menyuruh prajuritnya menangkap Paulus, mengikatnya dia dengan dua rantai lalu ia menanyakan
orang banyak tentang siapa Paulus dan apa yang diperbuatnya (21:33). Namun, ia tidak berhasil
memperoleh jawabannya karena teriakan orang banyak tidak jelas.
➢ menyuruh membawa Paulus ke markas (21:34-35)
➢“Seluruh rakyat berbondong-bondong mengikuti dia, sambil berteriak, "Enyahkan dia!"(21:36; bnd.
Luk. 23:18).
➢Sampai pada tahap ini kepala batalion melakukan intervensi bukan untuk menyelamatkan Paulus
melainkan mempertahankan ketertiban umum.
Tanya jawab Paulus dengan kepala battalion (21:37-39)
• Persis ketika Paulus hendak dibawa masuk ke markas, ia berkata kepada
kepala battalion itu, "Bolehkah aku mengatakan sesuatu kepadamu?"
Jawabnya, "Engkau tahu bahasa Yunani? (21:37).
= “ternyata engkau bisa bahasa Yunani ya?”
Dari Kis. 21:37 dan 21:40-22:2: Paulus lancar berbahasa Yunani maupun
Ibrani (Aram di Palestina).
= Paulus bukan orang Mesir, “yang baru-baru ini menimbulkan
pemberontakan dan membawa lari empat ribu orang pengacau bersenjata ke
padang gurun?" (21:38).
➢Pada zaman Feliks (54 M) seorang Mesir memimpin ribuan orang
untuk percaya bahwa dalam peintahnya tembok kota akan runtuh.
Orang Romawi membunuh atau menangkapi banyak pengkutnya, tetapi
ia sendiri melarikan diri. Semula kepala batalion ini tampaknya
menduga Palus ini adalah orang Mesir itu, yang masih berkeliaran dan
memicu masalah.
Tanya jawab Paulus dengan kepala
battalion (21:37-39)
• Paulus mengklarifikasi dugaan yang salah itu dengan mengatakan
bahwa ia “orang Yahudi, dari Tarsus, warga dari kota yang terkenal di
Kilikia”. Ia juga minta supaya “diperbolehkan berbicara kepada orang
banyak itu”, yakni orang Yahudi (dipakai kata laos bukan okhlos;
21:39).
• Kepala batallion mengabulkan permintaan Paulus (21:40a) mungkin
dengan harapan kata-kata Paulus akan mengakhiri huru-hara ini, dan
membuka apa sebetulnya penyebab kekacauan ini.
• Ketika suasana tenang Paulus pun mulai berbicara kepada mereka
dalam bahasa Ibrani (21:40).
Kis. 21:40-22:29 Paulus berbicara kepada
orang Yahudi
• Setelah diizinkan berbicara, Paulus berdiri di tangga dan bak
seorang orator ia memberi isyarat dengan tangannya kepada
orang banyak, orang-orang Yahudi (21:40).
➢mungkin memberi bahasa isyarat agar orang banyak diam dan
memberi dia kesempatan untuk mulai berbicara.
➢ Ketika suasana sudah tenang, mulailah ia berbicara kepada
mereka dalam bahasa Ibrani (yakni bahasa Aram),
menyampaikan pembelaannya, pidato apologetik (22:1).
Kata-kata pembelaannya ini disusun dalam pola khiastik:
A – Paulus datang dari dunia bukan Yahudi ke Yerusalem (22:3)
B – Paulus menganiaya pengkut-pengikut Jalan (22:4-5a)
C – Perjalanan Paulus dari Yerusalem ke Damsyik (22:5b)
D – Visiun Paulus pada perjalanan ke Damsyik (22:6-11)
E – Ananias memulihkan penglihatan Paulus (22:12-13)
F – Ananias memberitahu Paulus tentang misinya (22:14-15)
E’- Ananias mendesak Paulus untuk menerima pembaptisan (22:16)
D’- Visiun Paulus di Yerusalem (22:17-18a)
C’- Paulus diperintahkan untuk meninggalkan Yerusalem (22:18b)
B’- Paulus berbicara tentang hari-harinya sebagai penganiaya (22:19-20)
A’- Paulus dikirim dari Yerusalem ke bangsa-bangsa bukan Yahudi (22:21)
Pesan pokoknya: pada F, misi Paulus untuk menjadi saksi Yesus kepada segala
bangsa tentang apa yang telah Paulus lihat dan dengar (22:15).
22:6-16 Kisah Pertobatan Paulus dalam
perjalanan ke Damsyik
▪ 22:6-16 Kisah Pertobatan Paulus dalam perjalanan ke Damsyik(bnd. Kis.
9).
▪ 22:17-21: data baru tentang pengalaman awal Paulus sebagai orang kristen
setelah pertobatannya. “Sesudah aku kembali ke Yerusalem dan ketika aku
sedang berdoa di dalam Bait Allah, aku diliputi oleh kuasa ilahi” (22:17).
- Paulus diminta segera meninggalkan Yerusalem, “sebab mereka tidak akan
➢berbeda karena latar belakang hidup dan cara pikir yang berbeda.
❑Perkius Festus adalah prokurator Yudea sekitar tahun 60-62
❑ orang Roma, lebih baik daripada Feliks, yang mengharapkan suap.
❑ tidak memahami alam pikir Yahudi.
✓ mengadili perkara Paulus dengan kacamata hukum Roma dan ia melakukan itu dengan
sangat jujur.
Reaksi Festus dan Raja Agripa ttg Perkara
Paulus
• Perkius Festus merasa orang-orang di Yerusalem lebih tahu
tentang perkara Paulus → berusaha memindahkan pengadilan
dari Kaisarea ke Yerusalem
➢ Paulus tak setuju dan minta naik banding
➢ ia setuju untuk mengirim permintaannya itu kepada kaisar di Roma.
✓Kesimpulannya sesuai hukum Roma: “Ternyata kepadaku, bahwa
ia tidak berbuat sesuatupun yang setimpal dengan hukuman mati,”
✓Karena kesulitan dalam mengadili perkara Paulus, apalagi ia baru
diangkat menjadi procurator → berkonsultasi dengan Herodes
Agripa II dan saudari raja, Bernike.(Kis 25:25).
Reaksi Festus dan Raja Agripa
• Festus: Tak bisa mengerti: Apa yang disampaikan Paulusmalampau alam
pikirannya.
➢ tidak dapat tahan mendengarkan khotbah Paulus: "Engkau gila, Paulus!
Ilmumu yang banyak itu membuat engkau gila." (ay. 24).
➢Khotbah Paulus memiliki unsur kenabian dan Bahasa Roh.
❖ Bagi orang yang tidak percaya hal seperti itu merupakan kegilaan atau
kembaukan (lih. Kis. 2:13).Namun, Paulus menolak anggapan Festus itu.
• Raja Agripa II, seorang Yahudi: memahami pandangan-2 Yahudi:
➢ khotbah Paulus bukan omong kosong dan tidak karuan.
➢ "Hampir-hampir saja kauyakinkan aku menjadi orang Kristen!" (ay. 28)
✓ menunjukkan ia tidak mau terlibat terlalu dalam dalam perkara Paulus.
✓Ia juga tidak ingin Paulus menjadikan dia seorang Kristen.
Reaksi Paulus atas Raja Agripa
• Paulus tidak menyerah atau tutup mulut mendengar jawaban
Agripa.
• Sebaliknya ia menjawabnya dalam bentuk doa: : "Aku mau
berdoa kepada Allah, supaya segera atau lama-kelamaan bukan
hanya engkau saja, tetapi semua orang lain yang hadir di sini
dan yang mendengarkan perkataanku menjadi sama seperti aku,
kecuali belenggu-belenggu ini." (ay. 29).
• Paulus tampaknya dirantai, namun ia secara rohani bebas dan
memiliki rasa damai.
26:31-32: PENUTUP
30 Lalu bangkitlah raja dan wali negeri serta Bernike dan semua orang yang
duduk bersama-sama mereka.31 Sementara mereka keluar, mereka berkata
seorang kepada yang lain:
"Orang itu tidak melakukan sesuatu yang setimpal dengan hukuman mati atau
hukuman penjara."
32 Kata Agripa kepada Festus: "Orang itu sebenarnya sudah dapat dibebaskan
sekiranya ia tidak naik banding kepada Kaisar.“
➢ Raja Agripa, Festus, dan Bernike bangkit sebagi tanda bahwa sidang segera
berakhir.
➢ Mereka mengakui bahwa Paulus tidak bersalah dan tidak layak dihukum
mati ataupun dipenjaarakan menurut hukum pidana Romawi.
➢ Dia sebenarnya sudah dapat dibebaskan jika ia tidak naik banding kepada
kaisar.