Soal!
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan keterampilan reseptif dan produktif dalam
keterampilan berbahasa. Uraikan dengan disertai contoh!
Jawaban :
Keterampilan reprektif dalam keterampilan bahasa adalah kemampuan untuk
memahami dan menafsirkan informasi yang disajikan dalam bentuk tulisan,
lisan, atau visual. Ini melibatkan kemampuan seseorang untuk membaca,
mendengarkan, atau melihat dan kemudian mengerti, menganalisis, dan
merespon konten tersebut. Keterampilan ini penting dalam proses pemahaman
dan komunikasi.
Contoh dari keterampilan reprektif termasuk:
1. Membaca sebuah artikel dan kemudian mampu merangkum ide-ide utamanya.
2. Menonton film atau presentasi visual, lalu dapat menafsirkan pesan yang
ingin disampaikan oleh pembuatnya.
Rujukan: https://journal.unesa.ac.id/index.php/paramasastra/article/download/
12941/5373
3. Dalam penulisan karya tulis ilmiah dan komunikasi akademik secara lisan
diperlukan kalimat efektif agar tujuan komunikasi dapat tercapai. Mengapa
kalimat efektif diperlukan dalam hal tersebut?
Jawaban:
Kalimat efektif sangat penting dalam penulisan karya ilmiah dan komunikasi
akademik lisan karena alasan berikut:
Klaritas dan Pemahaman: Kalimat efektif membantu memastikan pesan atau
informasi yang disampaikan lebih mudah dipahami oleh pembaca atau
pendengar. Ini sangat penting dalam konteks akademik, di mana pemahaman
yang jelas dari materi adalah kunci.
Ketepatan: Kalimat yang dirumuskan dengan baik membantu
mengekspresikan ide atau argumen secara tepat dan akurat. Ini menghindari
kebingungan atau penafsiran yang salah.
Ketepatan dan Kesesuaian: Kalimat efektif memastikan bahwa kata-kata yang
digunakan sesuai dengan tujuan komunikasi dan lingkungan akademik. Ini
meminimalkan risiko kesalahan atau penggunaan kata yang tidak tepat.
Kohesi dan Kohesivitas: Kalimat efektif membantu dalam membangun
hubungan yang kohesif antara kalimat-kalimat yang saling terkait dalam
tulisan atau presentasi, sehingga pembaca atau pendengar dapat mengikuti
alur berpikir dengan baik.
a. Dalam keadaan terdesak, pemangku jabatan (S) memberikan keputusan (P)
yang keliru (O).
S: Pemangku jabatan.
P: Memberikan.
O: Keputusan.
Pel: Dalam keadaan terdesak.
Keterangan: Tidak ada keterangan waktu atau tempat.
b. Setiap akhir semester (Keterangan), mahasiswa (S) perlu (P) mengikuti
ujian akhir semester (O).
S: Mahasiswa.
P: Perlu mengikuti.
O: Ujian akhir semester.
Keterangan: Setiap akhir semester.
c. Keterampilan berbahasa (S) dapat (P) ditingkatkan (O) dengan berbagai
cara (Keterangan).
S: Keterampilan berbahasa.
P: Dapat ditingkatkan.
O: (tidak ada objek yang jelas, yang ditingkatkan adalah keterampilan itu
sendiri).
Keterangan: Dengan berbagai cara.
Rujukan: https://repository.unja.ac.id/6452/1/Intan%20Anisa
%20Ramadani_A1D118035_R-001.pdf
Jawaban:
a. Dalam keadaan terdesak, pemangku jabatan (S) memberikan keputusan (P)
yang keliru (O).
S: Pemangku jabatan.
P: Memberikan.
O: Keputusan.
Pel: Dalam keadaan terdesak.
Keterangan: Tidak ada keterangan waktu atau tempat.
b. Setiap akhir semester (Keterangan), mahasiswa (S) perlu (P) mengikuti ujian
akhir semester (O).
S: Mahasiswa.
P: Perlu mengikuti.
O: Ujian akhir semester.
Keterangan: Setiap akhir semester.
c. Keterampilan berbahasa (S) dapat (P) ditingkatkan (O) dengan berbagai cara
(Keterangan).
S: Keterampilan berbahasa.
P: Dapat ditingkatkan.
O: (tidak ada objek yang jelas, yang ditingkatkan adalah keterampilan itu
sendiri).
Keterangan: Dengan berbagai cara.
Rujukan : https://mediaindonesia.com/humaniora/511638/contoh-kalimat-mengandung-
pola-spok-yang-benar-sesuai-tata-bahasa-indonesia