Anda di halaman 1dari 3

Perbandingan Validasi dan Verifikasi

Kriteria Acetosal Kurkumin


Penentuan panjang Hasil pengukuran absorbansi Hasil optimasi
gelombang larutan standar asetosal 6 mg/L. panjang gelombang
maksimum Berdasarkan panjang gelombang maksimum
optimum asetosal sebesar 237 nm. kurkuminoid
Hasil penelitian ini tidak berbeda didapatkan pada
jauh dengan hasil yang diperoleh panjang gelombang
(Gujarathi, 2010) yang 421 nm.
menyatakan bahwa panjang
gelombang maksimum asetosal
232,98 nm.

Linieritas Penentuan linearitas dalam Hasil analisis


penelitian dilakukan dengan kurkumin standar
membuat variasi konsentrasi didapatkan kurva
larutan standar dari 2-10 mg/L. standar dengan
Berdasarkan hasil penelitian harga persamaan regresi
R2 yang diperoleh yaitu sebesar y = 0,1553x dan
0,9967. Hasil tersebut harga koefisien
mengindikasikan bahwa metode korelasi (r) yaitu
memiliki tingkat linearitas yang 0,9995.
baik pada jangkauan kerja atau
range konsentrasi 2-10 mg/L

presisi Untuk uji presisi yang pertama Data penentuan


yaitu dengan melihat faktor-faktor presisi dapat dilihat
yang mempengaruhi hasil analisis pada . Persen RSD
alat, pengenceran dan pengukuran bernilai lebih dari
absorbansi. Hasil yang didapat 2%, hal ini
yaitu nilai ketidakpastian menunjukkan bahwa
penimbangan sampel 0.0003 g, metode uji tersebut
nilai ketidakpastian volume labu memiliki presisi
ukur sebesar 0,012 ml, dan nilai yang tidak baik.
ketidakpastian pengenceran 0,015 Presisi dapat
ml sehingga didapatkan nilai ditentukan
ketidakpastian kandungan berdasarkan CV
kurkumin sebesar 3,73%. Horwitz.
Dari hasil penghitungan Nilai % RSD yaitu
didapatkan nilai CV Hitung <2/3 1,972 dimana nilai
CV Horwitz. ini masuk dalam
kategori
keberterimaan
untuk metode yang
baik (%RSD<2)
Penentuan LoD dan Nilai LoD dan LoQ dicari dengan Hasil Penentuan
LoQ persamaan (3) dan (4). Sehingga LOQ Nilai LOQ dari
diperoleh nilai S(y/x) sebesar kurkuminoid yang
0,013257, nilai LoD sebesar didapatkan yaitu
0,663939 mg/L dan LoQ = 0,04 ppm.
2,213131 mg/L.
Akurasi Pada penelitian ini,
penentuan akurasi dilakukan
dengan melakukan
pengukuran absorbansi larutan
standar dengan konsentrasi 6
mg/L sebanyak lima kali
pengulangan. . Persen trueness
yang diperoleh sebesar
93,88% menunjukkan bahwa
metode analisis yang
digunakan memiliki akurasi
yang baik. Hal tersebut
berdasarkan nilai akurasi pada
rentang kesalahan yang
diijinkan pada setiap
konsentrasi analit dalam
matriks 0,001%< A ≤ 0,1 %
yaitu sebesar 90-107 %
(Harmita, 2004).

Penentuan Penetapan kadar asetotal dengan


menggunakan metode
Ketidakpastian
Pengukuran spektrofotometri UV yang telah
dilakukan memiliki beberapa
sumber ketidakpastian antara lain:
sampling, spesifikasi instrumen,
kemurnian reagen dan zat standar,
kesalahan acak (repeatability,
reproducibility), personel,
preparasi contoh uji, kurva
kalibrasi dan homogenitas

Anda mungkin juga menyukai