Anda di halaman 1dari 3

Apa itu Field Trip dan Study Tour ?

Field trip adalah kegiatan studi lapang yang dilakukan oleh para siswa untuk belajar
kemudian trip berada di luar lapangan sekolah. Lalu apa yang dimaksud dengan study tour?
Study tour merupakan aktivitas yang dilakukan di luar sekolah untuk belajar dan mengetahui
suatu proses secara langsung.

Keduanya memiliki arti yang hampir sama, hanya saja kegiatan study tour direncanakan lebih
matang, dilakukan serentak, dan perjalanannya bisa lebih jauh. Kalau field trip biasanya
sudah sering dilakukan, sedangkan study tour diadakan oleh sekolah setidaknya selama 1
tahun sekali.

Belajar dengan memberikan teori kepada para siswa saja terkadang tidak cukup. Setidaknya
siswa perlu proses belajar secara langsung dan melihat suatu proses sambil
mempraktekannya. Melalui metode belajar tersebut, maka akan semakin mudah bagi para
siswa dalam memahami suatu hal.

Kegiatan field trip dan study tour yang sering dilakukan instansi sekolah misalnya
mengunjungi museum, melihat proses produksi batik, pengamatan Candi Borobudur, dan
berbagai kegiatan lainnya. Mau tahu apa saja manfaat mengadakan acara ini? Berikut ini
penjelasan selengkapnya.

Manfaat Melakukan Field Trip dan Study Tour

Field trip day dan study tour dianggap aktivitas yang paling menyenangkan bagi para siswa.
Mereka nantinya akan mendapatkan pengalaman belajar baru yang sangat menyenangkan.
Pihak sekolah juga bisa mengajak para siswa untuk lebih peka terhadap lingkungan yang ada
disekitarnya.

1. Mendapatkan Pengalaman Baru di Luar Kelas

Pernahkah Anda merasa sangat jenuh ketika belajar di dalam kelas? Bahkan sering kali
ditemui siswa mengantuk ketika diberi materi oleh guru pada jam-jam tertentu. Hal ini wajar
terjadi, apalagi kalau metode pembelajarannya sangat monoton dan membuat siswa sulit
memahaminya.

Untuk memaksimalkan pembelajaran bagi siswa, maka pihak sekolah bisa inisiatif untuk
melakukan aktivitas field trip dan study tour. Aktivitas tersebut bisa membantu semua siswa
untuk mendapatkan banyak wawasan dan pengalaman belajar baru yang lebih menyenangkan.

2. Bisa Membantu Meningkatkan Belajar Siswa

Apa itu field trip dan study tour? Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa keduanya merupakan
konsep belajar di luar kelas. Kegiatan tersebut bisa membantu untuk meningkatkan minat
belajar para siswa sehingga mereka bisa mendapatkan informasi dan wawasan baru yang
lebih mudah.
Mengapa demikian? Belajar di luar sekolah memberikan kesan yang berbeda dan membuat
siswa tidak mudah merasa jenuh. Lagi pula mereka bisa sambil santai, sharing dengan teman
lainnya, dan melihat berbagai fenomena baru secara langsung di sekitar lokasi field trip
tersebut.

3. Mendapatkan Informasi Baru dari Sumber Terpercaya

Mendengarkan penjelasan guru dan membaca buku materi saja tampaknya tidak cukup untuk
menambah wawasan para siswa. Dengan adanya kegiatan field trip dan study tour, maka para
siswa tidak akan merasa kebosanan dan mampu meresap penjelasan dengan sangat baik.

Berada dalam lokasi field trip dan study tour, nantinya siswa bisa menyiapkan segala
pertanyaan penting bagi narasumber yang terpercaya. Sambil melihat obyek lapangan secara
langsung dan mendengar jawaban dari narasumber, maka Anda akan mendapatkan informasi
baru yang akurat.

4. Meningkatkan Rasa Peduli Siswa Terhadap Lingkungan Sekitar

Apa itu field trip dan study tour? Sebagai kegiatan di luar sekolah yang mendatangkan
banyak manfaat, maka instansi sekolah penting untuk mempertimbangkannya dengan baik.
Kegiatan belajar di luar sekolah bisa meningkatkan kepekaan siswa terhadap lingkungan
sekitar.

Para siswa bisa melakukan pengamatan terhadap obyek yang diperlukan, kenali karakteristik,
dan menanyakan hal-hal yang kurang dimengerti. Setelah kegiatan field trip dan study tour
selesai, maka siswa akan mempresentasikan hasil diskusinya sekreatif mungkin.

MIND MAP KULINER NUSANTARA

Apa Itu Mind Mapping?


Langkah-langkah Mind Mapping
1. Memulai dari tengah kertas kosong
2. Menggunakan gambar atau foto untuk ide utama
3. Menggunakan warna
4. Menghubungkan cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan ke cabang-cabang
selanjutnya
5. Membuat garis yang melengkung
6. Menggunakan satu kata kunci untuk setiap garis
7. Menggunakan gambar
Manfaat Mind Mapping

peta konsep atau mind mapping merupakan salah satu metode yang digunakan dalam proses
belajar mengajar. Metode ini mengutamakan bentuk visual yang digunakan para siswa untuk
memahami sebuah materi.

Mind mapping dianggap lebih efektif karena otak lebih mudah menangkap informasi melalui
bentuk visual yang menarik. Setiap mind mapping pasti memiliki kesamaan instrumen
penyusunnya, karena dalam mind map pasti terdapat warna, gambar, garis, dll.

Mind mapping adalah sebuah metode pembelajaran yang digunakan untuk mengorganisir ide
dan informasi secara visual. Metode ini dibuat dengan cara menghubungkan konsep dan ide
dengan gambar dan kata-kata, pada sekitar topik utama yang diangkat.

langkah-langkah pembuatan mind map berikut ini yang disampaikan Tony Buzan.
1. Memulai dari tengah kertas kosong

Memulai mind mapping dari tengah kertas yang kosong dianggap akan memberikan
kebebasan bagi otak, untuk menyebarkan pembahasan ke segala arah.

2. Menggunakan gambar atau foto untuk ide utama

menggunakan gambar atau foto untuk ide utama. Sebab, gambar atau foto dapat membantu
untuk lebih fokus dan dapat mengaktifkan otak.

3. Menggunakan warna

Saat membuat mind map pastikan menggunakan beberapa warna. Sebab, warna sama
menariknya dengan gambar yang digunakan dalam mind mapping.

4. Menghubungkan cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan ke cabang-cabang


selanjutnya

Proses penghubungan cabang ini dapat memudahkan detikers karena otak bekerja menurut
asosiasi. Otak senang mengaitkan dua atau tiga hal sekaligus.

5. Membuat garis yang melengkung

lebih disarankan membuat garis yang melengkung. Sebab garis yang lurus akan membuat
otak bosan sehingga lebih sulit untuk menyerap materi.

6. Menggunakan satu kata kunci untuk setiap garis

Penggunaan kata kunci tunggal dapat memberikan lebih banyak daya dan fleksibilitas pada
mind map yang dibuat.

7. Menggunakan gambar

Selain menggunakan gambar pada pusat, detikers juga harus menambahkan gambar pada
setiap cabangnya untuk membantu kita menyerap materi yang disampaikan dalam mind map.

Anda mungkin juga menyukai