Anda di halaman 1dari 2

A. FATWA MUI No.

83 TAHUN 2023

Yang perlu pemahaman dan pentunjuk lebih lanjut dalam implementasi fatwa MUI 83 Tahun 2023 adalah

A. Ketentuan Hukum poin 4 berikut ini :


Mendukung agresi Israel terhadap Palestina atau pihak yang mendukung Israel baik langsung maupun
tidak langsung hukumnya haram.

Catatan saya :

1. Menetapkan perbuatan atau kegiatan yang bersifat mendukung agresi Israel terhadap Palestina
atau pihak yang mendukung Israel baik langsung maupun tidak langsung harus didasarkan pada
bukti yang dapat diyakini atau tidak diragukan.
2. Perbuatan atau kegiatan tersebut termasuk haram di antaranya adalah menyatakan, atau
mengungkapkan niat secara lisan, tulisan maupun cara lain untuk mendukung agresi Israel
terhadap Palestina atau pihak yang mendukung Israel baik langsung maupun tidak langsung.
3. Seorang muslim tidak dapat diharamkan, tetapi harus menghindarkan diri untuk berniat (dalam
hati) untuk mendukung agresi Israel terhadap Palestina atau pihak yang mendukung Israel baik
langsung maupun tidak langsung.
4. Terhadap pihak entitas atau kegiatan yang hanya dicurigai mendukung agresi Israel terhadap
Palestina atau pihak yang mendukung Israel baik langsung maupun tidak langsung, tidak dapat
dihukumi haram.

B. Rekomendasi poin 3 berikut ini :

Umat Islam diimbau untuk semaksimal mungkin menghindari transaksi dan penggunaan produk yang
terafiliasi dengan Israel serta yang mendukung penjajahan dan zionisme

Catatan saya :

1. Setiap muslim (setiap orang) berhak sepenuhnya untuk bertransaksi atau tidak bertransaksi
dengan suatu pihak.
2. Rekomendasi ini bersifat himbauan, bukan kewajiban, dan memiliki intensitas yang berbeda-beda
tergantung kondisi yang dihadapi oleh masyarakat atau seseorang.
3. Transaksi dan menggunakan produk dari pihak yang dengan jelas terbukti terafiliasi dengan Israel,
pendukung penjajahan dan zionisme tidak dihukumi haram, bila diniatkan semata-mata untuk
memenuhi kebutuhan atas barang atau jasa tersebut, apalagi jika barang atau jasa tersebut tidak
ada subtitusi dari pihak lainnya.

B. MENGHINDARI POLITIK UANG

Pertimbangan

1. Politik uang dalam UU 7/2017 melibatkan pemberi maupun penerima.


2. Money politik adalah pemberian atau janji pemberian dari calon legislatif, calon DPD, calon
bupati/wali kota, gubernur atau presiden/wakil presiden, baik berupa uang, barang atau bentuk lain
yang dapat diserupakan dengan itu.
3. Pelanggaran terhadap UU adalah keharaman (?)
4. Politik uang membawa banyak madhorot yang harus dihindari, baik dari sisi sosial keagamaan maupun
dari sisi demokrasi dan kualitas kepemimpinan

Usulan Taujih

1. Masyarakat (ummat Islam) dilarang / diharamkan menerima pemberian money politik dengan niat
untuk ditransaksikan dengan suara / pencoblosan dalam pemilihan umum pada level apapun, atau;
2. Masyarakat (ummat Islam) dilarang mencoblos / memberikan suara dengan alasan pertimbangan
pemberian uang atau nilai uang / barang, atau;
3. Apabila dengan alasan lain masyarakat terpaksa menerima money politik, maka penerimaan tersebut
tidak diniatkan untuk menjual suara atau ditukar dengan suara pemilihan.
4. Calon legislatif, calon DPD, calon bupati/wali kota, calon gubernur atau calon presiden/wakil presiden
dilarang / diharamkan memberikan money politik dengan niat untuk ditransaksikan dengan suara /
pencoblosan dalam pemilihan.
5. Calon legislatif, calon DPD, calon bupati/wali kota, calon gubernur atau calon presiden/wakil presiden
dianjurkan melakukan amal-amal baik untuk kepentingan umum dengan niat sebagai amal ibadah
jariyah, wakaf atau bentuk lainnya, sehingga Allah berkenan menjadikan amal tersebut sebagai
wasilah untuk tercapainya maksud.

Anda mungkin juga menyukai