Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

PRAKTIKUM IPA di SD

SITI RAHMAWATI
NIM. 837865653

UPBJJ KUPANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

FOTO

Nama : _Siti Rahmawati_____________________________________


NIM/ID Lainnya : _837865653_____________________________________
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Nama Sekolah : ______________________________________

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

FOTO

Nama : Laurensiana Elvi Balu, S.Si


Nip/Id Lainnya : 79000512
Instansi Asal :
Nomor Hp :
Alamat Email : elvibalu@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : ……………………………


NIM : ……………………………
Program Studi : ……………………………

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Kota, ……. ……. 2020


Yang membuat pernyataan

(ttd)

Siti Rahmawati
A. PENGELOMPOKAN BAHAN MAKANAN
B. TUJUAN

Dapat mengelompokkan bahan makanan berdasarkan kandungan zat gizinya


C. ALAT DAN BAHAN
1.Tempat plastik
2. 20 macam bahan makanan
D. LANDASAN TEORI
Bahan makanan dikelompokkan menjadi: bahan makanan pokok, bahan makanan lauk pauk,
bahan makanan sayur dan bahan makanan buah.
Jika dihubungkan dengan kandungan gizi masing-masing jenis pangan tersebut, pola menu juga
dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Pangan pokok umumnya sebagai sumber karbohidrat
2. Lauk pauk sebgai sumber protein hewani dan nabati
3.Sayuran dan buah-buahan sebagai sumber vitamin dan mineral.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Kumpulkan bahan makanan sebanyak 20 macam
2. Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam kelompok karbohidrat,
protein, lemak dan vitamin.
3. Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah disediakan pada
lembar kerja.
4. Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?
F. HASIL PENGAMATAN

No. Jenis Bahan Makan Karbohidra Protei Lemak Vitamin


t n
1 Jagung √
2 Kentang √
3 Tomat √
4 Pisang √
5 Wortel √
6 Jeruk √
7 Ubi √
8 Ikan √
9 Kacang hijau √
10 bayam √
11 Margarine √
12 Kacang tanah √
13 beras √
14 Terung √
15 Tepung √
16 Kangkung √
17 Tahu √
18 Tempe √
19 Telur √
20 Susu √

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Zat makanan (zat gizi) apakah yang sangat diperlukan oleh balita?
Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan balita adalah
a. Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air
b Zat pengatur : protein, air
2. Zat makanan apakah yang terutama diperlukan untuk orang yang bekerja?
a. Zat tenaga : hidrat arang/karbohidrat, lemak, protein
b. Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air
c. Zat pengatur : protein, air
3. Pada usia lanjut zat makan apakah yang sangat diperlukan?
a. Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air
b. Zat pengatur : protein, air

H. PEMBAHASAN
Karbohidrat disebut juga hidrat arang atau zat tepung merupakan makanan pokok yang
berguna sebagai sumber zat tenaga. Karbohidrat terdapat pada padi-padian atau umbi-umbian,
misal kentang, jagung, ubi jalar, gandum, tepung beras, beras merah. Protein sebagai zat
pembangun terdiri 2 jenis :
1. Protein nabati bersumber dari tumbuhan. Contoh : kacang hijau, kedelai, dan kacang tanah,
kacang merah
2. Protein hewani bersumber dari hewan.
Contoh : susu, telur Lemak berfungsi sebagai sumber energi dan cadangan energi. Terdapat pada
kelapa, kemiri. Vitamin berguna sebagai zat pembangun
Contoh : a.Tomat, wortel sebagai sumber prekusor vitamin A (Betakarotin)
b.Bayam, daun pepaya sebagai mereduksi pembentukan kolesterol.
I. KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan pengelompokkan bahan makanan berdasarkan zat gizi ada 4 jenis:
1. Karbohidrat sebagai sumber zat tenaga. Contoh : kentang, tepung beras, jagung
2. Protein sebagai zat pembangun. Contoh : telur, ikan, daging, kedelai
3. Lemak sebagai sumber energi dan cadangan energy. Contoh : margarine
4. Vitamin sebagai zat pembangun. Contoh : wortel, tomat, bayam.
J. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Rahmawati, Siti.2020. Praktikum IPA di SD. Maumere: Pengelompokan bahan makanan
K. KESULITAN YANG DIALAMI
Kesulitan yang saya alami pada saat melakukan praktikum adalah menyiapkan bahan-bahan untuk
praktek. Karena harus mengumpulkan dua puluh bahan makanan.
L. FOTO / VIDEO PRAKTIKUM
A. PENGELOMPOKAN SAYURAN
B. TUJUAN

Dapat mengelompokkan sayuran berdasarkan macamnya


C. ALAT DAN BAHAN
1. Tempat plastik
2. 20 macam sayuran
D. LANDASAN TEORI
Sayuran merupakan kelompok komoditas pangan yang pada umumnya sangat banyak
dikonsumsi oleh masyarakat, baik sebagai sayuran mentah (lalapan) ataupun dengan cara dimasak
terlebih dahulu. Mengonsumsi sayuran memberi sumbangan terutama vitamin A dan C, serta
serat yang sangat penting bagi tubuh. Sayuran diklasifikasikan sebagai tanaman hortikultura.
Umur panen sayuran pada umumnya relatif pendek (kurang dari satu tahun) dan secara umum
bukan merupakan tanaman musiman, artinya hampir semua jenis tahun, tidak mengenal musim.
Karakteristik ini sedikit berbeda dengan beberapa jenis buahbuahan seperti mangga, durian dan
sebagainya yang hanya dijumpai pada musim-musim tertentu satu kali dalam satu tahun.

Jenis-jenis sayuran yang sering dengan mudah dijumpai, baik di pasar-pasar tradisional
maupun di pasar swalayan meliputi: wortel, tomat, sawi hijau dan putih, kangkung, buncis,
bayam, seledri, daun bawang, labu siam, selada, terong, kentang dan sebagainya.

Pengelompokan Sayuran
Sayuran dapat dikelompokkan kedalam dua hal yaitu berdasarkan bagian dari tanaman dan
berdasarkan iklim tempat tumbuh. Berbagai-bagian dari tanaman misalnya akar, umbi, batang,
daun, buah, bunga, biji dan sebagainya dapat dimanfaatkan sebagai sayuran konsumsi, antara lain
wortel, kentang, yang diambil dari bagian umbinya, kangkung, bayam, selada, sawi yang diambil
dari bagian daun, asparagus, rebung dari bagian batang yang masih muda, tomat, cabe, labu siam,
terong dari bagian buahnya, kacang merah, kacang hijau dari bagian buah bijinya.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Kumpulkan bahan sayuran sebanyak 20 macam
2. Kelompokkan masing-masing sayuran tersebut ke dalam kelompok sayuran daun,
sayuran buah, sayuran akar/umbi, sayuran kacang-kacangan dan sayuran tunas.
3. Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah disediakan pada
lembar kerja.
4. Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?
F. HASIL PENGAMATAN

No. Jenis Bahan makanan Sayuran Sayuran Sayuran Sayuran Sayuran


daun bauh akar/ kacang- tunas
umbi kacangan
1 Kangkung √
2 Sawi √
3 Bayam √
4 Wortel √
5 Kentang √
6 Terung √
7 Buncis √
8 Kacang panjang √
9 Tomat √
10 Daun singkong √
11 Kacang merah √
12 Daun pepaya √
13 Cabe √
14 Timun √
15 Rebung √
16 Tauge √
17 Waluh √
18 Jantung pisang √
19 Nangka √
20 Kacang hijau √

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. bila dilihat dari “ Triguna makanan “ sayuran termasuk kedalam kelompok zat makanan apa saja?
 Dilihat dari Triguna makanan sayuran termasuk zat pembangun
2. termasuk kedalam kelompok sayuran manakah melinjo, brokoli, cabe, bawang merah, dan terong?
 Termasuk ke dalam kelompok makanan :
a. Melinjo termasuk sayuran kacang-kacangan
b. Brokoli termasuk sayuran
c. Cabe termasuk sayuran buah
d. Bawang merah termasuk sayuran umbi/akar
e. Terong termasuk sayuran buah

H. PEMBAHASAN
Bahan makanan sayuran adalah bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan yang setelah diolah
menjadi makanan penyerta dan makanan utama.
1) Sayuran daun: tumbuhan dengan bagian utama yang diubah menjadi hidangan makanan
adalah bagian daunnya.
Contoh: bayam, kangkung, sawi, daun, singkong dan daun pepaya.
2) Sayuran buah : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan makanan adalah
buahnya.
Contoh: tomat, terong, cabe, melinjo, nangka dan waluh.
3) Sayuran umbi/akar : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan makanan
adalah bagian umbi/akarnya.
Contoh: wortel dan kentang.

4) Sayuran kacang-kacangan : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan
makanan adalah biji yang berupa kacang-kacangan.
Contoh: kacang panjang, kacang tanah, buncis dan kapri.

5) Sayuran tunas : tumbuhan dengan bagian utama sebagai makanan adalah tunas tanaman.
Contoh: tauge dan rebung.

I. KESIMPULAN

Bahan makanan berupa sayuran dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok yaitu :
1) Sayuran daun
2) Sayuran buah
3) Sayuran umbi/akar
4) Sayuran kacang-kacangan
5) Sayuran tunas

J. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Rahmawati, Siti.2020. Praktikum IPA di SD. Maumere: Pengelompokan sayuran
K. KESULITAN YANG DIALAMI
Kesulitan yang saya alami pada saat melakukan praktikum adalah menyiapkan bahan-bahan untuk
praktek. Karena harus mengumpulkan dan mengelompokkan dua puluh bahan makanan yang terdiri dari
sayuran daun, sayuran buah, sayuran akar/umbi, sayuran kacang-kacangan, dan sayuran tunas. Jadi agak
sedikit susah. Jadi saran saya sebelum melakukan penelitian alat dan bahannya di siapkan terlebih dahulu.

L. FOTO / VIDEO PRAKTIKUM


A. MEMBUAT MENU MAKANAN BERDASARKAN 4 SEHAT 5 SEMPURNA

B. TUJUAN

Membuat menu makanan dari bahan makanan sederhana sesuai dengan slogan 4 sehat 5
sempurna.

C. ALAT DAN BAHAN

1) Tempat plastik
2) Berbagai bahan makanan

D. LANDASAN TEORI

Makanan 4 sehat 5 sempurna merupakan pedoman makanan sehat dalam waktu yang lalu, saat ini
pedoman itu sudah berganti menjadi pedoman gizi seimbang, hal ini dikarenakan pada pedoman 4
sehat 5 sempurna ditemukan berbagai kekurangan yang justru akan memberikan beban baru pada
Masalah gizi diindonesia.

Kita sudah tidak menggunakan pedoman 4 sehat 5 sempurna karena makanan 4 sehat yang terdiri
dari 4 kelompok makanan itu belum tentu sehat sebab tidak ditentukan porsi dan jenis yang
disesuaikan dengan kebutuhan tubuh.

Sedangkan pada pedoman gizi seimbang memberikan gambaran besaran porsi, juga termasuk
keamanan makanan yang akan dikonsumsi, juga tentang aktifitas fisik, dan beberapa poin lainnya
yang berkaitan dengan pola hidup sehat.

Selain itu, makanan 5 sempurna berupa susu ditempatkan khusus padahal susu adalah sumber
protein. yang dalam pedoman gizi seimbang disatukan dalam kelompok sumber protein hewani
bersama dengan ikan, telur, dan daging.

E. PROSEDUR PERCOBAAN

1) Siapkan bahan makanan yang diperlukan untuk membuat menu makanan


2) Dari bahan makanan tersebut buatlah menu sederhana yang memenuhi syarat 4 sehat 5
sempurna
3) Sebutkan masakan yang dihasilkan dari bahan makanan tersebut serta masukkan ke dalam
kolom
yang sudah disediakan pada lembar kerja
4) Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam kolom yang sudah disediakan
dalam lembar kerja
5) Catat semua data masing-masing kelompok itu ke dalam kolom yang sudah disediakan dalam
lembar kerja
6) Simpulan apa yang diambil dari percobaan ini?
F. HASIL PENGAMATAN

Jenis Kelompok Jenis Zat makanan


No. masakan makanan bahan Karbohidrat Protein Lemak Vitamin
makanan
Makanan Nasi √
pokok
1. Nasi putih Lauk pauk Ikan √
telur √
Sayuran Kangkung √
Lombok √
Buah Tomat √
2. Susu segar Minuman Susu √

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN

1. Apa yang dimaksud dengan empat sehat lima sempurna? Jelaskan!


 Empat sehat lima sempurna adalah cara sederhana dan mudah untuk menyusun menu
seimbang yang berstandar pada nilai gizi dan kebutuhan zat makana yang dibutuhkan
tubuh yaitu : nasi, lauk pauk, sayuran, buah, dan susu.

2. Apa yang dimaksud dengan Triguna pangan? Jelaskan!


 Triguna pangan : pengelompokkan makanan berdasarkan fungsi fisiologisnya yaiut:
a. Untuk begerak : merupakan zat tenaga
Misal : karbohidrat, lemak, protein
b. Untuk membangun : merupakan zat pembangun
Misal : protein, mineral, vitamin, air
c. Untuk mengatur : merupakan zat pengatur
Misal : protein dan air

H. PEMBAHASAN

Bahan makanan sayuran adalah segala sesuatu yang dapat dimasak dan diolah untuk dihidangkan.
Bahan makanan dikelompokkan menjadi:
a. Bahan makanan pokok
Bahan makanan yang sudah dimasak merupakan makanan utama
Contoh: Nasi, jagung, sagu, ubi, talas
b. Bahan makanan lauk-pauk : bahan makanan yang setelah diolah merupakan penerta dari
makanan utama.
Contoh: daging, telur dadar, perkedel
c. Bahan makanan sayuran : bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan yang setelah diolah
merupakan penyerta makanan utama.
Contoh: sayur, sambal goreng, sayur lodeh, dll.
d. Buah-buahan : bahan makanan dari buah tumbuhan
Contoh: mentimun, pisang, jeruk, dll.
e. Minuman : merupakan pelepas dahaga
Contoh: susu segar, es campur
I. KESIMPULAN

Zat makanan atau zat gizi adalah komponen-komponen yang terkandung pada bahan makanan.
Zat makanan yang diperlukan oleh tubuh adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan
mineral.

J. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Rahmawati, Siti.2020. Praktikum IPA di SD. Maumere: membuat menu makanan 4 sehat
sempurna.
K. KESULITAN YANG DIALAMI

Kesulitan yang saya alami pada saat melakukan praktikum adalah menyiapkan bahan-bahan untuk
praktek.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
A. UJI KARBOHIDRAT
B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat.
C. ALAT DAN BAHAN
1. piring plastik 1 buah
2. Pipet 1 buah
3. Pisang 1 diiris kecil
4. Apel 1 diiris kecil
5. Nasi 2-3 butir
6. Telur rebus (bagian putihnya) 1 iris kecil
7. Tahu putih 1 iris kecil
8. Margarin seujujng sendok
9. Biskuit 1 potong kecil
10. Tepung terigu 1 sendok kecil
11. Gula pasir 1 sendok kecil
12. Kentang 1 iris kecil
13. Kalium Iodida 0,1 M 10 mL

D. LANDASAN TEORI

Untuk memiliki tubuh sehat dan tumbuh normal, setiap orang memerlukan zat makanan
seperti: karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Kandungan zat dalam makanan
dapat diidentifikasi dalam suatu pengujian sederhana namun jumlah kandungan setiap zat
makanan dalam bahan makanan hanya dapat diidentifikasi dengan cara yang kompleks.
Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen
(O) yang umumnya dikenal sebagai senyawa gula.

Ada 3 (tiga) golongan karbohidrat yaitu :


a) Golongan Monosakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari satu satuan gula, rumus kimia:
C6H12O6. Contoh: glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Contoh pada makanan adalah: madu
dan rasa manis pada air buah.
b) Golongan Disakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari dua satuan gula, rumus kimia:
(C6H12O6)2.
c) Golongan Polisakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari banyak satuan gula, rumus kimia:
(C6H12O6)n. Contoh: amilium (pati/zat tepung). Contoh pada bahan makanan adalah:
semua makanan yang mengandung zat tepung (amilium), misalnya nasi (beras), roti
(terigu), ubu, keladi, sagu. Pada buah-buahan misalnya : alpukat, durian, nangka,
mangga manalagi (harum manis).

Untuk mengetahui amilum dalam bahan makanan dapat diuji dengan pemberian larutan lugol.
Amilium yang ditetesi larutan lugol akan memperlihatkan perubahan warna larutan lugol dalam
bahan makanan menjadi berwarna biru tua (biru ke hitam-hitaman). Jadi bahan makanan yang
mengandung amilium jika ditetesi dengan larutan lugol, maka bagian yang ditetesi akan berwarna
biru-ungu atau biru ke hitam-hitaman.

Untuk membantu agar warna dapat diidentifikasi secara jelas, maka usahakan memilih bahan
makanan yang berwarna putih. Selain itu demi keamanan dalam penggunaan larutan lugol, maka
yang perlu diperhatikan adalah jangan terlalu pekat dalam mencampur larutan karena larutan
lugol beracun dan dapat membuat iritasi kulit.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Semua pengamatan harus dicatat dan atau digambar langsung dalam lembar kerja yang
diperuntukkan bagi percobaan ini
2. Susun semua makanan dan beri nama bahan-bahan makanan yang akan diuji diatas piring
plastik
3. Tetesi satu-persatu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes larutan yodium dalam
KI/lugol.
Perhatikan dan catat perubahan warna pada bagian makanan yang ditetesi larutan yodium.
Catatlah bahan yang diuji manakah yang menunjukkan warna ungu-biru setelah ditetesi larutan
yodium
4. Catat semua hasil pengamatan ke dalam lembar kerja dan buatlah kesimpulan tentang zat-zat
manakah yang mengandung amilum.

F. HASIL PENGAMATAN
Warna
No Bahan makanan Sebelum diberi Sesudah diberi Ket
. yodium yodium
1 Pisang Kekuningan Ungu kebiruan Mengandung
karbohidrat
2 Apel Putih Kuning Tidak mengandung
karbohidrat
3 Nasi Putih Biru tua Mengandung
karbohidrat
4 Telur rebus (bagian putih) Putih Kuning Tidak mengandung
karbohidrat
5 Tahu putih Putih Kuning Tidak mengandung
karbohidrat
6 Margarine Kuning Kuning Tidak mengandung
karbohidrat
7 Biskuit Kuning Biru tua Mengandung
karbohidrat
8 Tepung terigu Putih Biru tua Mengandung
karbohidrat
9 Gula pasir Putih Kuning kecoklatan Tidak mengandung
karbohidrat
10 Kentang Kuning Biru tua Mengandung
karbohidrat
G. PERTANYAAN DAN JAWABAN
1. Perhatikan bahan makanan nasi, tepung terigu, kentang dan gula pasir, setelah diberi
larutan yodium, apakah semuanya menunjukan warna biru ungu? Jika tidak, mengapa.
Bukankah semua bahan makanan tersebut termasuk golongan karbohidrat? Jika ya,
jelaskan mengapa?
 Tidak, karena dari bahan-bahan makanan tersebut di atas setelah ditetesi dengan
larutan yodium tidak semuanya berubah warna menjadi biru, ungu, atau hitam.
Ada beberapa yang coklat, putih kekuningan, dan ada pula yang tetap seperti
warna semula.
2. Mengapa ada bahan makanan yang berwarna ungu biru dan ada pula yang tidak setelah
ditetesi larutan yodium?
 Karena dari bahan makanan tersebut ada yang mengandung karbohidrat dan ada
pula yang tidak mengandung karbohidrat.
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan bahan makanan manakah yang termasuk sumber
karbohidrat ?
 Pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
4. Apa simpulan dari kegiatan praktikum di atas?
 Kita dapat mengetahui bahan-bahan yang mengandung amilum dan yang tidak,
dan kita tahu bahan yang mengandung amilum itu tidak semua sama kandungan
amilumnya dari bahan yang satu dengan yang lainnya. Ketika bahan yang
mengandung Amilum warnya berubah menjadi Biru keunguan.

H. PEMBAHASAN
Pada kegiatan praktikum kali ini menggunakan larutan yodium / reagen lugol yang digunakan
untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain :
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat (amilum) atau
tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung
karbohidrat.

Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya. Sesuai pernyataan di
atas di peroleh hasil pengujian sebagai berikut :
1. Uji Pisang
Pada uji karbohidrat (amilum), pisang yang diiris kecil di tetesi dengan larutan yodium /
reagen
lugol dan tidak menghasilkan warna ungu kebiruan. Hal itu berarti pisang mengandung
karbohidrat (amilum).
2. Apel
Pada uji karbohidrat (amilum), Apel yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium / lugol
berubah warna menjadi kuning. Hal itu menunjukkan bahwa apel tidak mengandung
karbohidrat
(amilum).
3. Nasi
Uji karbohidrat (amilum), 2-3 butir nasi yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah
warna ungu pekat / menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa nasi mengandung
karbohidrat (amilum).
4. Telur Rebus (bagian putihnya)
Uji karbohidrat (amilum), putih telur yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium / reagen
lugol menghasilkan warna putih kekuning-kuniangan. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa
putih telur tidak mengandung karbohidrat (amilum), karena bila memiliki karbohidrat
(amilum),
setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman / hitam / ungu.
5. Tahu Putih
Uji karbohidrat (amilum), tahu yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah
warna menjadi putih kekuningan. Hal itu menunjukkan bahwa tahu tidak mengandung
karbohidrat (amilum).
6. Margarin
Uji karbohidrat (amilum), margarin yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol tidak berubah
warna. Hal itu menunjukkan bahwa margarin tidak mengandung karbohidrat (amilum).
7. Biskuit
Uji karbohidrat (amilum), biskuit yang dipotong kecil ditetesi dengan larutan yodium/lugol
berubah warna menjadi biru tua. Hal itu menunjukkan bahwa biskuit mengandung karbohidrat
(amilum).
8. Tepung terigu
Uji karbohidrat (amilum), tepung yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah warna
menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung karbohidrat
(amilum).
9. Gula pasir
Uji karbohidrat (amilum), gula pasir yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah
warna
menjadi kuning. Hal itu menunjukkan bahwa gula pasir tidak mengandung karbohidrat
(amilum).
10. Kentang
Uji karbohidrat (amilum), kentang yang diiris kecil ditetesi dengan lugol berubah warna
menjadi
Biru tua . Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung karbohidrat (amilum).

I. KESIMPULAN

Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh bahan-bahan makanan ( pisang,
apen, nasi, telur rebus-putihnya, tahu, margarine, biskuit, tepung terigu, gula pasir, dan kentang)
yang ditetesi dengan larutan yodium/reagen lugol maka ada beberapa bahan yang teridentifikasi
mengandung karbohidrat dan ada pula yang tidak mengandung karbohidrat seperti sebagai
berikut:
1. Yang mengandung karbohidrat : pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
2. Yang tidak mengandung karbohidrat : apel, telur rebus (putihnya), tahu, margarin, dan
gula pasir.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Rahmawati, Siti.2020. Praktikum IPA di SD. Maumere: uji karbohidrat
K. KESULITAN YANG DIALAMI
Kesulitan yang saya alami pada saat melakukan praktikum adalah menyiapkan alat dan bahan. Terlebih
lagi dalam menyiapkan larutan lugol.
L. FOTO/ VIDEO PRAKTIKUM

A. UJI LEMAK
B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Lumpang porselin / piring plastik 1 buah
2. Pipet 1 buah
3. Kemiri 2 butir
4. Wertel 1 buah
5. Seledri 1 tanggai
6. Biji jagung kering 1 genggam
7. Singkong kering 1 iris
8. Kacang tanah yang dikupas kering 3-5 butir
9. Pepaya 1 potong kecil
10. Santan 1-3 sendok teh
11. Minyak goreng 5 mL
12. Susu 1-3 sendok teh
13. Air 5 mL

D. LANDASAN TEORI
Seperti juga karbohidrat, lemak merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hidrogen dan
oksigen dengan struktur yang berbeda dari karbohidrat. Lemak dapat dijumpai pada berbagai
bahan makanan yang berasal dari tumbuhan.

Bahan makanan yang berasal dari hewan yang mengandung lemak adalah daging, jerohan, krim,
susu, mentega dan sebagainya. Sedangkan bahan makanan yang berasal dari tumbuhan yang
mengandung lemak adalah minyak goreng, margarine, kacang tanah, kemiri dan lain-lain. Bahan
makanan sumber lemak jika dipegang terasa licin dan jika ditempelkan pada kertas akan terlihat
meninggalkan bekas minyak pada kertas tersebut.
Apabila bekas air pada kertas akan hilang setelah beberapa saat karena air akan menguap
sehingga kertas akan kering kembali maka bekas minyak tidak akan hilang dari kertas karena
minyak tidak menguap.
1. Struktur Kimia Lemak
Lemak atau lipida tersusun oleh C, H, dan O, dan kadang-kadang fosforus (P) serta
nitrogen (N). Lemak merupakan ester dari asam lemak dengan gliserin yang membentuk
trigliserida, yaitu zat yang tersusun oleh satu senyawa gliserol dan tiga senyawa asam
lemak. Berdasar komposisi kimianya, lemak dibedakan menjadi tiga macam yaitu lemak
sederhana, lemak campuran, dan derivat lemak. Berdasarkan ikatan kimianya, asam
lemak dibedakan menjadi dua, yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh.

2. Sumber Lemak
Lemak nabati adalah lemak tumbuhan yang dapat diperoleh dari kelapa, zaitun, kemiri,
berbagai jenis tanaman kacang, dan buah avokado. Lemak hewani adalah lemak hewan
yang dapat diperoleh dari keju, lemak daging, mentega, susu, ikan basah, minyak ikan,
dan telur.
3. Fungsi Lemak
Di dalam tubuh kita lemak berfungsi penting antara lain:
a. Sebagai pelindung tubuh dari pengaruh suhu rendah
b. Sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K
c. Sebagai pelindung alat-alat tubuh yang vital ( antara lain jantung dan lambung), yaitu
sebagai bantalan lemak
d. Sebagai penghasil energi tertinggi
e. Sebagai salah satu bahan penyusun membran sel
f. Sebagai salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin (khusus untuk sterol)
g. Sebagi salah satu bahan penyusun garam empedu, asam kholat dan hormon seks
4. Metabolisme Lemak
Asam lemak bersenyawa kembali dengan gliserol membentuk lemak, dan selanjutnya
diangkut oleh pembuluh getah bening usus atau pembuluh kil menuju ke pembuluh getah
bening kiri pembuluh dada terus ke pembuluh balik bawah selangka. Selanjutnya lemak
disimpan dijaringan adiposa ( jaringan lemak). Hal ini terjadi apabila masih ada glukosa
yang dipergunakan sebagi sumber energi. Jika dibutuhkan, lemak akan diangkut ke hati
dalam bentuk senyawa lesitin.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Buatlah 2 buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotong-potong dengan ukuran 5 x 5 cm.
2. Ambil pipet, isap minyak dengan pipet dan teteskan di atas salah satu kertas coklat. (boleh
dioleskan menggunakan jari tangan)
3. Biarkan tersebut selama sekitar 10 menit. Sesudah itu periksa dengan menghadap cahaya.
Amatilah dan catat keadaan permukaan kertas tersebut. Apakah meninggalkan bekas? Catatan:
gunakan hasil ini sebagai pembanding untuk bahan yang mengandung minyak atau tidak.
4. Ambilah sepuluh kertas coklat yang sama seperti, berilah nomor dan mana, jenis bahan
makanan
yang diuji.
5. Haluskanlah kemiri, usap-usap di atas kertas coklat kira-kira sepuluh kali dan bersihkan sisa

Meninggalkan bekas noda


No. Bahan yang diuji minyak Ket
Ya Tidak
1 Minyak goreng √ Mengandung lemak
2 Air √ Tidak mengandung lemak
3 Kemiri √ Mengandung lemak
4 Santan √ Mengandung lemak
5 Susu √ Tidak mengandung lemak
6 Jagung kering √ Tidak mengandung lemak
7 Singkong kering √ Tidak mengandung lemak
8 Kacang tanah √ Megandung lemak
9 Seledri √ Tidak mengandung lemak
10 Wortel √ Tidak mengandung lemak
11 Margarine √ Mengandung lemak
12 Pepaya √ Tidak mengandung lemak
kemiri. Biarkanlah sekitar 5-10 menit.
6. Sambil menunggu waktu, kerjakan hal serupa untuk kesembilan bahan makanan lain
(margarine,
seledri, wortel, biji jagung kering, singkong kering, kacang tanah kering, papaya, santan, dan
susu). Termasuk margarine oleskan kekertas coklat dan biarkan 10 menit.
7. Setelah 10 menit, amati kertas cokelat satu persatu. Pergunakanlah lampu atau senter ka arah
bekas usapan dari bahan-bahan makanan yang diuji. Kertas manakah yang meninggalkan bekas
noda minyak? Catatlah hasil pengamatan pada tabel di lembar kerja.

F. HASIL PENGAMATAN

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Rabalah/usaplah tetesan bahan makanan kemiri, seledri, dan papaya. Bagaimanakah
terasanya bekas usapan/tetesan tersebut di tangan anda?
 bekas usapan kemiri di kertas coklat terasa licin dan bekas usapan seledri dan
papaya tidak dak terdapat noda seperti minyak kembali kering seperti kertas
coklat biasa.
2. Ketika bekas usapan/tetesan tersebut diterangi atau disorot dengan lampu/senter,
bagaimana terlihatnya?

 setelah 10 menit didiamkan bekas kemiri terlihat transparan, sedangkan bekas


seledri dan papaya tidak terlihat transparan.
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makan sumber lemak?

 Bahan yang mengandung lemak: kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan,
dan minyak goreng. Bahan yang tidak mengandung lemak: wortel, seledri, biji
jagung kering, singkong kering, papaya, dan susu.

H. PEMBAHASAN
Setelah kami melakukan pengamatan maka pada kegiatan praktikum uji lemak kali ini dapat di
ketahui bahwa :
1. Kemiri
Pada uji lemak, kemiri yang di haluskan dan di usap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa kemiri
mengandung lemak.
2. Margarin
Pada uji lemak, margarin yang di oleskan/diusapkan pada kertas coklat dan didiamkan
sampai 10 menit kemudian setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter
ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa margarin
mengandung lemak.
3. Wortel
Pada uji lemak, wortel yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa wortel tidak mengandung lemak. Wortel mengandung vitamin A
yang bermanfaat buat kesehatan mata.
4. Seledri
Pada uji lemak, seledri yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa seledri tidak mengandung lemak.
5. Biji Jagung kering
Pada uji lemak, biji jagung kering yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal
itu menunjukkan bahwa biji jagung kering tidak mengandung lemak.
6. Singkong
Pada uji lemak, singkong kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal
itu menunjukkan bahwa singkong kering tidak mengandung lemak.
7. Kacang tanah kering
Pada uji lemak, kacang tanah kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa kacang tanah kering mengandung lemak.
8. Papaya
Pada uji lemak, papaya yang diiris kecil kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa papaya tidak mengandung lemak.
9. Santan
Pada uji lemak, santan yang diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan
sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter
ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa santan
mengandung lemak.
10. Susu
Pada uji lemak, susu yang diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan
sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter
ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa
susu tidak mengandung lemak.
11. Minyak goreng
Pada uji lemak, minyak goreng diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan
bahwa minyak goreng mengandung lemak.
12. Air
Pada uji lemak, air diteteskan/ diusap-usap pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10
menit kemudian , setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/ senter ternyata
tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa air tidak
mengandung lemak.

I. KESIMPULAN
Setelah melakukan pengamatan pada praktikum uji lemak dengan menggunakan contoh bahan-
bahan makanan (kemiri, margarin, wortel, seledri, biji jagung kering, singkong kering, kacang
tanah kering, papaya, santan, susu, dan minyak goreng), maka ada beberapa bahan yang
teridentifikasi mengandung lemak dan ada pula yang teridentifikasi tidak mengandung lemak
seperti sebagai berikut:
1. Bahan yang mengandung lemak : kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan, dan
minyak goreng.
2. Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung kering, singkong
kering, papaya, susu, dan air.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Rahmawati, Siti.2020. Praktikum IPA di SD. Maumere: uji lemak.

K. KESULITAN YANG DIALAMI

Kesulitan yang saya alami pada saat melakukan kegiatan paraktikum adalah menyiapkan alat dan
bahannya. Karena pada saat saya mau mengamati, alat dan bahannya belum lengkap. Jadi saya agak
kesulitan. Jadi saran saya sebelum melakukan pengamatan alat dan bahannya harus disiapkan terlebih
dahulu sebelum pengamatan.

L. FOTO/ VIDEO PRAKTIKUM

A. GERAK LURUS BERATURAN (GLB)


B. TUJUAN
Mengetahui gerak lurus beraturan

C. ALAT DAN BAHAN


1. Katrol gantung tunggal
2. Stop watch
3. Penggaris
4. Beban gantung 100gr (2 buah)
5. Statif dan klem
6. Benang kasur
7. Plastisin
8. Beban tambahan
D. LANDASAN TEORI

Gerak lurus beraturan adalah gerak benda titik yang membuat lintasan berbentuk garis lurus
dengan sifat bahwa jarak yang ditempuh tiap satu satuan waktu tetap baik besar maupun arah.
Pada gerak lurus beraturan, rata-rata sama dengan sesaat yang tetap baik besar maupun arah.
Dengan perkataan lain: Kecepatan rata-rata pada gerak lurus beraturan tak tergantung ada interval
(jangka) waktu yang dipilih. Percepatan pada gerak lurus beraturan adalah , sebab tetap, berarti
pada gerak lurus berarturan tidak ada percepatan (Sarojo, 2002 : 37-39).

E. PROSEDUR PERCOBAAN
Isilah lembar kerja sesuai dengan pentunjuk !
1) Rakitlah alat dan bahan.
2) Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M1 turun dan M2 naik
3) Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik A
4) Ukur panjang BC
5) Biarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Catat waktu yang diperlukan M1 untuk
bergerak dari B ke C
6) Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda (tinggi A tetap, B tetap, C
berubah)
7) Catat datanya pada tabel di bawah ini

No. Jarak BC s (m) Waktu t (Sek)


1 0,22 0,70
2 0,20 0,60
3 0,18 0,50
4 0,16 0,40
5 0,14 0,30
F. HASIL PENGAMATAN

G . PEMBAHASAN
Dengan beban yang sama beratnya, semakin dekat jaraknya, semakin cepat pula waktu yang
diperlukan

H. KESIMPULAN

Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus
dengan kecepatan tetap. Dengan beban yang sama beratnya, makin dekat jaraknya makin cepat
pula waktu yang diperlukan.

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Rahmawati, Siti.2020. Praktikum IPA di SD. Maumere: gerak lurus beraturan

J. KESULITAN YANG DIALAMI

Kesulitan yang saya alami pada saat melakukan praktikum adalah menyiapkan alat dan bahannya.
Dan juga merakit alat dan bahannya. Kemudian melakukan pengukuran tinggi dan panjang. Jadi
saran saya, ketika ingin melakukan pengamatan, sebelumnya pelajari dulu cara merakit alat dan
bahannya. Kemudian melakukan pengamatan.

L. FOTO/ VIDEO PRAKTIKUM

A. GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)


B. TUJUAN
Untuk mengetahui gerak lurus berubah beraturan (GLBB)

C. ALAT DAN BAHAN

1) Katrol gantung tunggal


2) Stop watch
3) Penggaris
4) Beban gantung 100 gr (2 buah)
5) Statif dan klem
6) Benang kasur
7) Plastisin
8) Beban tambahan

D. LANDASAN TEORI
GLBB adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan percepatan linear tetap dengan
kecepatan (percepatan positif), maka kecepatannya semakin lama semakin cepat yang disebut
dengan GLBB dipercepat. Sebaliknya apabila percepatan berlawanan arah maka kecepatannya
semakin lama semakin lambat dan akhirnya berhenti. Hal tersebut dinamakan GLBB
diperlamabat

E. PROSEDUR PERCOBAAN
Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk!
1. Menyusun alat.
2. Tentukan dan ukur jarak Ab dan BC (usahakan AB > BC)
3. Biarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik, usahakan agar beban tambahan
m tertinggal di ring pembatas B
4. Ukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dari A ke B (tAB) dan M1 untuk bergerak dari B
ke C (tBC)
5. Lakukan percobaan sampai 5 x dengan jarak AB (titik A tetap, C tetap, B berubah) dan
catat datanya pada tabel.

F. HASIL PENGAMATAN

No. Bebas (gr) SAB (cm) TAB(sek) SBC (cm) TAB(sek)


1 100 25 1,60 60 2,54
2 100 30 1,67 55 2,12
3 100 35 1,97 50 1,98
4 100 40 1,84 45 1,79
5 100 45 1,95 40 1,12

G . PERTANYAAN DAN JAWABAN

1. Buatlah grafik hubungan antara jarak (s) sabagai fungsi waktu (t) berdasarkan data
percobaan GLB (S sumbuh vertikal dan t sumbuh horisontal)
Jawab:
2. Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik diatas!
Jawab:

3. Buatlah kesimpulanya!
Jawab : gerak lurus beraturan adalah gerak suatu benda yang lintasanya berupa
garis lurus dengan kecepatan tetap atau konstan dengan beban yang sama
beratnya , semakin dekat jaraknya semakin cepat pula waktu yang diperlukan.

4. Buatlah grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu (tAB) pada percobaan
GLBB

S ab (cm)
0,22
0,20
0,18
0,16
0,14

0,30 0,40 0,50 0,60 0,70


5. Hitunglah percepatan benda berdasakan garfik diatas!
Percobaan 1

Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3 Percobaan 4 Percobaan 5


V= s/t V=s/t V=s/t V=s/t v=s/t
=0,15 / 1,60 = 0,30/1,78 = 0,35/1,78 = 0,46/1,98 = 0,45/2,05
= 0,16 m/s = 0,18 m/s =0,19 m/s = 0,20 m/s = 0,12 m/s
Vt=vo+at Vt=vo+vt Vt=vo+at Vt=vo+at Vt= v0+at
0,16=0+1,60 0,18=0+1,67 0,19=0+1,78 0,20=0+1,98 0,12=0+2,05
a= 0,16/1,16 a=0,18/1,67 a=o,19/1,78 a=0,20/1,98 a=0,12/2,05
a=0,098 m/s a=0,108 m/s a=0,110 m/s a=0,102 m/s a=0,107 m/s

6. Buatlah kesimpulan!
Jawab : gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah
mendatar dengan kecepatan yang berubah setiap saat , inidikarenakan adanya
percepatan yang tetap.
7. Jelaskan perbedaan grafik itu dengan grafik pada percobaan GLB ( S fungsi t)
Jawab : grafik GLB berupa garis lurus karena kecepatan suatu benda yang
bergerak lurus adalah tetap bila dalam selang waktu jarak tempuh dan arahnya
sama. Sedangkan grafik GLBB berupa garis lurus tetapi berubah-ubah,
dikarenakan mengalami percepatan yang tetap/konstan.

H. PEMBAHASAN

Benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan berubah
kecepatannya karena ada percepatan.

I. KESIMPULAN

Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya berupa garis lurus dan
kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan) serta mempunyai percepatan tetap.

J. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

Rahmawati, Siti.2020. Praktikum IPA di SD. Maumere: gerak lurus berubah beraturan
K. KESULITAN YANG DIALAMI

Kesulitan yang saya alami pada saat melakukan praktikum adalah menyiapkan alat dan bahannya.
Dan juga merakit alat dan bahannya. Kemudian melakukan pengukuran tinggi dan panjang. Jadi
saran saya, ketika ingin melakukan pengamatan, sebelumnya pelajari dulu cara merakit alat dan
bahannya. Kemudian melakukan pengamatan.

L. FOTO/ VIDEO PRAKTIKUM

A. PERCOBAAN JENIS-JENIS GELOMBANG


B. TUJUAN
Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang longitudinal.
C. ALAT DAN BAHAN

1. Slinki
2. Benang kasur panjang 3 m
3. Karet gelang

D. LANDASAN TEORI

Gelombang dapat didefenisikan sebagai getaran yang merambat melalui medium yang dapat
berupa zat padat, cair, dan gas. Gelombang terjadi karena adanya sumber getaran yang bergerak
terus-menerus. Medium pada proses perambatan gelombang tidak selalu ikut berpindah tempat
bersama dengan rambatan gelombang. Misalnya bunyi yang merambat melalui medium udara,
maka partikel-partikel udara akan bergerak osilasi (lokal) saja.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin. Ikat salah satu ujung slinki pada tiang yang
cukup kokoh untuk menahannya atau di[egang oleh teman anda. Ujung yang lain dipegang
sendiri.
b. Usiklah ujung slinki yang anda pegang itu dengan cara menggerakan ujung slinki dengan cepat
ke kiri lain ke kanan seperti pada gambar berikut. Amatilah gelombang yang terjadi pada slinki.
Apa yang terjadi pada ujung slinki? Apa yang merambat pada slinki?
c. Usik lagi ujung slinki berulang-ulang seperti langkah 2. Amati arah getar (arah usikan) dan
arah rambat gelombang. Gelombang yang terjadi ini disebut gelombang transversal. Bagaimana
arah getar dan arah gelombang tersebut?
d. Ikatkan karet gelang tersebut di tengah-tengah slinki. Lalu usik lagi ujung slinki yang anda
pegang berulang-ulang. Amatilah karet gelang tersebut, ketika gelombang berjalan, ikut
pindahkah karet gelang tersebut? Adakah energi yang merambat melalui pegas? Jika ada,
darimanakah asalnya?
e. Lakukan percobaan dari langkah a sampai dengan d sekali lagi. Kali ini slinki diganti kabel
listrik. Samakan hasilnya dengan menggunakan slinki. Jika ada perbedaannya, sebutkan!
f. Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin ikat salah satu ujung pada tiang ynag cukup
kokoh atau dipegang dengan anda. Ujung yang lain dipegang sendiri. Usiklah ujung slinki yang
anda pegang berulang-ulang dengan cara menggerakan ujung slinki dengan cepat ke belakang
lain kedepan seperti gambar di berikut.
Amati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang-gelombang yang terjadi di sebut
gelombang longitudinal. Bagaimanakah arah getar dan arah rambat gelombang longitudinal
tersebut?

F. HASIL PENGAMATAN

1. Apabila diusik ke kanan dan kekiri maka rambatan gelombang sama ke kanan dan kekiri/
gelombang transversal.
2. Apabila di slinki di ikat karet maka karet akan berpindah saat bergetar lalu ke tempat
semula.
3. Apabila slinki di gerakan maju mundur maka rambatan gelombang lurus / longitudinal.

G . PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Apakah perbedaan antara gelombang transversal dan longitudinal?
Jawab :
Gelombang transversal Adalah gelombang yang memiliki arah rambat tegak lurus dengan
arah getarnya. Contoh gelombang transversal adalah gelombang pada tali. Arah getar
gelombang adalah vertikal, sedangkan arah rambatnva horizontal sehingga arah getar dan
arah rambatnva satins.
Gelombang longitudinal Adalah gelombang yang memiliki arah getar sejajar dengan arah
rambatnya contohnya adalah gelombang pada slinki yang digerakkan maju mundur.
H. PEMBAHASAN

1. Slinki direntangkan diatas lantai yang licin,salah satu ujungnya dipegang sendiri dan ujung
yang
lain dipegang teman.Lalu slinki diusik ujungnya dengan cara menggerakkan ujung slinki
dengan
cepat kekiri lalu kekanan sehingga terjadi rambatan pada slinki yang membentuk gelombang.
Gelombang adalah gerakan merambat pada suatu benda yang diberi energi.
2. Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat arah usikan dan rambat
gelombangnya.Ternyata arah usikan tegak lurus dengan arah rambatannya.Hal demikian
disebut
gelombang transversal,yakni gelombang yang arah getarannya tegak lurus pada arah rambatan
gelombangnya.
3. Percobaan kedua diberi karet gelang ditengah-tengah slinki lalu ujung slinki yang dipegang
diusik secara berulang-ulang,ternyata karet gelang tersebut ikut berpindah bersama
gelombang,dan juga karet gelang berpindah karena adanya energi yang merambat melalui
slinki.Energi ini berasal dari usikan slinki (pada saat ujung slinki digerakkan ).
4. Percobaan ketiga,slinki diganti dengan kabel listrik.Langkahnya sama yaitu diberi usikan
diujung kabel,sedang ujung yang lain diikatkan pada tiang atau dipegang salah seorang
teman.Ternyata hasilnya berbeda dengan slinki.Bedanya adalah pada kabel listrik tidak muncul
gelombang.Pada saat diberi gelang dibagian tengah kabel,ternyata karet gelang tidak berubah
atau berpindah,berarti tidak ada energi pada kabel listrik tersebut.
5. Percobaan kali ini slinki direntangkan diatas lantai,salah satu ujungnya diikat pada tiang atau
dipegang sendiri.Lalu ujung slinki diusik atau digerakkan berulang-ulang dengan cepat
kebelakang dan kedepan,seperti pada gambar berikut: Pada percobaan ini diamati arah usikan
dan rambatannya (gelombang).Ternyata arah usikan searah dengan arah rambatannya. Maka
gelombang ini dinamakan Gelombang Longitudinal.

I. KESIMPULAN
1. Gelombang transfersal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan arah
rambatannya.
2. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah dengan arah
rambatannya.
3. Perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal terletak pada arah
Rambatannya, yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan longitudinal searah rambatannya.
Jenis gelombang yang ditimbulkan oleh slinki tergantung pada besaran gaya yang diberikan
dan
arah usikan

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Rahmawati, Siti.2020. Praktikum IPA di SD. Maumere: percobaan jenis-jenis gelombang
K. KESULITAN YANG DIALAMI

Pada saat melakukan praktikum adalah menyiapkan alat dan bahan untuk praktikum, tapi karena
ini adalah tugas kelompok jadi sedikit memudahkan saya untuk melakukan kegiatan praktikum.
dan pada saat melakukan percobaan saya sedikit kesulitan dalam mengamati. Tapi kerena kerja
sama kelompok yang baik, akhirnya kegiatan praktikum berjalan dengan baik.

L. FOTO/ VIDEO PRAKTIKUM


A. PERCOBAAN SIFAT PEMANTULAN GELOMBANG
B. TUJUAN
Mengamati sifat pemantulan gelombang
C. ALAT DAN BAHAN

1. Slinki
2. Benang kasur
3. Kerikil

D. LANDASAN TEORI

Jika gelombang melalui suatu hambatan/rintangan misalnya benda padat, maka gelombang
tersebut akan dipantulkan. Pemantulan gelombang pada ujung tetap akan mengalami perubahan
bentuk/fase. Akan tetapi pemantulan gelombang pada ujung bebas tidak mengubah bentuk/fase.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menjatuhkan kerikil diatas permukaan air yang ada didalam bak cucian. Kemudian mengamati
gelombang yang terjadi dipermukaan air. Bagaimana bentuk gelombangnya, kemudian
memperhatikan sisi bak yang dikenai gelombang. Dan adakah gelombang yang dipantulkan?
2. Rentangkanlah slinki sejauh 1,5 m. Ikatkan salah satu ujungnya pada tiang yang kokoh atau
dipegang teman anda, ujung yang sati ini harus tetap pada tempat yang tidak bergeser (disebut
ujung terikat)
3. Ujung slinki lainnya anda pegang, getarkan satu kali sehingga membentuk setengah panjang
gelombang. Amati perambatan setengah gelombang (denyut) sampai gelombang tersebut hilang.
Jika pola perambatan tersebut belum teramati dengan jelas, getarkan lagi ujung slinki tersebut,
dapatkah gelombang dipantulakan? Bagaimanakah fase gelombang pantul dibandingkan dengan
fase gelombang asalnya?
4. Ujung slinki yang terikat atau yang dipegang oleh teman anda sekarang anda ikat dengan
benang yang panjangnya ± 1,5 m. Ikatkan ujung benang yang jauhnya 1,5 m dari ujung slinki
ketiang yang kokoh atau dipegang saja oleh teman anda. Ujung slinki ini sekarang dapat bergerak
bebas oleh karena itu kita sebut slinki ujung bebas.
5. Getarkan ujung slinki yang anda pegang satu kali sehingga membentuk setengah panjang
gelombang. Amati perambatan setengah panjang gelombang ini. Dengan ujung bebas ini,
bagaimanakah fase gelombang pantul dibandingkan dengan gelombang asalnya.
F. HASIL PENGAMATAN

Pada saat kerikil dijatuhkan ke atas air yang berada didalam ember gelombang yang dihasilkan
mirip gelombang transversal dimana arah gelombang tegak lurus dengan arah rambatannya. Dan
dibagian pinggir/sisi ember yang dikenai gelombang, gelombng dipantulkan kembali.
Pada slinki yang salah satu ujungnya diikat kuat pada tiang dan digetarkan ujung lainnya dengan
tangan sampai membentuk ½ gelombang, ternyata gelombang dpat dipantulkan dan fase
gelombang berlawanan arah dengan gelombang aslnya. Sementara pada slinki yang salah satu
ujungnya diikat dengan longgar/tali panjangnya 150cm, sehingga slinki dapat bergerak bebas
ternyata fase gelombang pantul dan gelombang asalnya adalah sama.

G. PEMBAHASAN

1. Slinki direntangkan sejauh 1.5 m salah satu ujungnya diikatkan pada tiang (dijaga tetap
dan tidak bergeser) ujung yang lain dipegang. Lalu digetarkan satu kali sehingga
membentuk gelombang. Diamati perambatan setengah gelombang sampai gelombang
tersebut menghilang. Jika belum dapat diamati, getarkan lagi ujung slinki. Ternyata yang
terjadi adalah gelombang tersebut dipantulkan kembali. Dan fase gelombang pantul sama
dengan gelombang asalnya.
2. Percobaan dengan slinki yang terikat-ikat dengan benang yang panjangnya +1,5 m.
Ikatkan ujung benang yang jauhnya 1,5 m dari ujung slinki ke tiang, ternyata ujung slinki
dapat bergerak bebas. Oleh karena itu disebut slinki ujung besar

H. KESIMPULAN

1. Gelombang yang terjadi di air dapat dipantulkan kembali


2. Ujung slinki yang terikat kuat, gelombang datang dan gelombang pantulnya fase gombang
berlawanan arah.
3. Ujung slinki yng terikat bebas, gelombang datang sama dengan gelombang pantulnya.

I. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

Rahmawati, Siti.2020. Praktikum IPA di SD. Maumere: percobaan jenis-jenis gelombang

J. KESULITAN YANG DIALAMI

Pada saat melakukan praktikum adalah menyiapkan alat dan bahan untuk praktikum, tapi karena
ini adalah tugas kelompok jadi sedikit memudahkan saya untuk melakukan kegiatan praktikum.
dan pada saat melakukan percobaan saya sedikit kesulitan dalam mengamati. Tapi kerena kerja
sama kelompok yang baik, akhirnya kegiatan praktikum berjalan dengan baik.

K. FOTO/ VIDEO PRAKTIKUM


A. STRUKTUR SISTEM PENCERNAAN
B. TUJUAN
Dapat mengurutkan bagian bagian dari system pencernaan.
C. ALAT DAN BAHAN

1. Gambar system pencernaan


2. Alat tulis

D. LANDASAN TEORI

Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan organ-organ pencernaan dan
kelenjar-kelenjar pencernaan. Antara proses dan organ-organ serta kelenjarnya merupakan
kesatuan sistem pencernaan. Sistem pencernaan berfungsi memecahkan bahan-bahan makanan
menjadi sari-sari makanan yang siap diserap dalam tubuh.

Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua macam seperti
berikut.
1. Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan yang
terjadi di lambung.
2. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan
dengan mengubah makanan yang ber-molekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil.

Makanan mengalami proses pencernaan sejak makanan berada di dalam mulut hingga proses
pengeluaran sisa-sisa makanan hasil pencernaan. Adapun proses pencernaan makanan meliputi
hal-hal berikut:
1. Ingesti: pemasukan makanan ke dalam tubuh melalui mulut.
2. Mastikasi: proses mengunyah makanan oleh gigi.
3. Deglutisi: proses menelan makanan di kerongkongan.
4. Digesti: pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dengan bantuan enzim,
terdapat di lambung.
5. Absorpsi: proses penyerapan, terjadi di usus halus.
6. Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna untuk tubuh melalui anus.
Saat melakukan proses-proses pencernaan tersebut diperlukan serangkaian alat-alat pencernaan
sebagai berikut.

1. Mulut
Makanan pertama kali masuk ke dalam tubuh melalui mulut. Makanan ini mulai dicerna secara
mekanis dan kimiawi. Di dalam mulut terdapat beberapa alat yang berperan dalam proses
pencernaan yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah (glandula salivales).

a. Gigi
Pada manusia, gigi berfungsi sebagai alat pencernaan mekanis. Di sini, gigi membantu
memecah makanan menjadi potongan-potongan yang lebih kecil. Hal ini akan membantu
enzim-enzim pencernaan agar dapat mencerna makanan lebih efisien dan cepat. Selama
pertumbuhan dan perkembangan, gigi manusia mengalami perubahan, mulai dari gigi
susu dan gigi tetap (permanen). Gigi pertama pada bayi dimulai saat usia 6 bulan. Gigi
pertama ini disebut gigi susu (dens lakteus). Pada anak berusia 6 tahun, gigi berjumlah
20, dengan susunan sebagai berikut :
1) Gigi seri (dens insisivus), berjumlah 8 buah, berfungsi memotong makanan.
2) Gigi taring (dens caninus), berjumlah 4 buah, berfungsi merobek makanan.
3) Gigi geraham kecil (dens premolare), berjumlah 8 buah, berfungsi mengunyah
makanan.

Struktur luar gigi terdiri atas bagian-bagian berikut.


1) Mahkota gigi (corona) merupakan bagian yang tampak dari luar.
2) Akar gigi (radix) merupakan bagian gigi yang tertanam di dalam rahang.
3) Leher gigi (colum) merupakan bagian yang terlindung oleh gusi.

Adapun penampang gigi dapat diperlihatkan bagian-bagiannya sebagai berikut.


1) Email (glazur atau enamel) merupakan bagian terluar gigi. Email merupakan struktur
terkeras dari tubuh, mengandung 97% kalsium dan 3% bahan organik.
2) Tulang gigi (dentin), berada di sebelah dalam email, tersusun atas zat dentin.
3) Sumsum gigi (pulpa), merupakan bagian yang paling dalam. Di pulpa terdapat kapiler,
arteri, vena, dan saraf.
4) Semen merupakan pelapis bagian dentin yang masuk ke rahang.

b. Lidah
Lidah dalam sistem pencernaan berfungsi untuk mem-bantu mencampur dan menelan
makanan, mempertahankan makanan agar berada di antara gigi-gigi atas dan bawah saat
makanan dikunyah serta sebagai alat perasa makanan. Lidah dapat berfungsi sebagai alat
perasa makanan karena mengandung banyak reseptor pengecap atau perasa. Lidah
tersusun atas otot lurik dan permukaannya dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak
mengandung kelenjar lendir (mukosa).

c. Kelenjar ludah
Terdapat tiga pasang kelenjar ludah di dalam rongga mulut, yaitu glandula parotis,
glandula submaksilaris, dan glandula sublingualis atau glandula submandibularis. Air
ludah berperan penting dalam proses perubahan zat makanan secara kimiawi yang terjadi
di dalam mulut. Setelah makanan dilumatkan secara mekanis oleh gigi, air ludah berperan
secara kimiawi dalam proses membasahi dan membuat makanan menjadi lembek agar
mudah ditelan. Ludah terdiri atas air (99%) dan enzim amilase. Enzim ini menguraikan
pati dalam makanan menjadi gula sederhana (glukosa dan maltosa). Makanan yang telah
dilumatkan dengan dikunyah dan dilunakkan di dalam mulut oleh air liur disebut bolus.
Bolus ini diteruskan ke sistem pencernaan selanjutnya.

2. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan merupakan saluran panjang (± 25 cm) yang tipis sebagai jalan bolus dari mulut
menuju ke lambung. Fungsi kerongkongan ini sebagai jalan bolus dari mulut menuju lambung.
Bagian dalam kerongkongan senantiasa basah oleh cairan yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar
yang terdapat pada dinding kerongkongan untuk menjaga agar bolus menjadi basah dan licin.
Keadaan ini akan mempermudah bolus bergerak melalui kerongkongan menuju ke lambung.
Bergeraknya bolus dari mulut ke lambung melalui kerongkongan disebabkan adanya gerak
peristaltik pada otot dinding kerongkongan.

Gerak peristaltik dapat terjadi karena adanya kontraksi otot secara bergantian pada lapisan otot
yang tersusun secara memanjang dan melingkar. Proses gerak bolus di dalam kerongkongan
menuju lambung Sebelum seseorang mulai makan, bagian belakang mulut (atas) terbuka sebagai
jalannya udara dari hidung. Di kerongkongan, epiglotis yang seperti gelambir mengendur
sehingga udara masuk ke paru-paru. Ketika makan, makanan dikunyah dan ditelan masuk ke
dalam kerongkongan. Sewaktu makanan bergerak menuju kerongkongan, langit-langit lunak
beserta jaringan mirip gelambir di bagian belakang mulut (uvula) terangkat ke atas dan menutup
saluran hidung. Sementara itu, sewaktu makanan bergerak ke arah tutup trakea, epiglotis akan
menutup sehingga makanan tidak masuk trakea dan paru-paru tetapi makanan tetap masuk ke
kerongkongan.

3. Lambung
Lambung merupakan saluran pencernaan yang berbentuk seperti kantung, terletak di bawah sekat
rongga badan:
a. Bagian atas disebut kardiak, merupakan bagian yang berbatasan dengan esofagus.
b. Bagian tengah disebut fundus, merupakan bagian badan atau tengah lambung.
c. Bagian bawah disebut pilorus, yang berbatasan dengan usus halus.

Daerah perbatasan antara lambung dan kerongkongan terdapat otot sfinkter kardiak yang secara
refleks akan terbuka bila ada bolus masuk. Sementara itu, di bagian pilorus terdapat otot yang
disebut sfinkter pilorus. Otot-otot lambung ini dapat berkontraksi seperti halnya otot-otot
kerongkongan. Apabila otot-otot ini berkontraksi, otot-otot tersebut menekan, meremas, dan
mencampur bolus-bolus tersebut menjadi kimus (chyme). Sementara itu, pencernaan secara
kimiawi dibantu oleh getah lambung. Getah ini dihasilkan oleh kelenjar yang terletak pada
dinding lambung di bawah fundus, sedangkan bagian dalam dinding lambung menghasilkan
lendir yang berfungsi melindungi dinding lambung dari abrasi asam lambung, dan dapat
beregenerasi bila cidera. Getah lambung ini dapat dihasilkan akibat rangsangan bolus saat masuk
ke lambung. Getah lambung mengandung bermacam-macam zat kimia, yang sebagian besar
terdiri atas air. Getah lambung juga mengandung HCl/asam lambung dan enzim-enzim
pencernaan seperti renin, pepsinogen, dan lipase.

Asam lambung memiliki beberapa fungsi berikut:


a. Mengaktifkan beberapa enzim yang terdapat dalam getah lambung, misalnya
pepsinogen diubah menjadi pepsin. Enzim ini aktif memecah protein dalam bolus
menjadi proteosa dan pepton yang mempunyai ukuran molekul lebih kecil.
b. Menetralkan sifat alkali bolus yang datang dari rongga mulut.
c. Mengubah kelarutan garam mineral.
d. Mengasamkan lambung (pH turun 1–3), sehingga dapat membunuh kuman yang ikut
masuk ke lambung bersama bolus.
e. Mengatur membuka dan menutupnya katup antara lambung dan usus dua belas jari.
f. Merangsang sekresi getah usus.

Enzim renin dalam getah lambung berfungsi mengendapkan kasein atau protein susu dari air
susu. Lambung dalam suasana asam dapat merangsang pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin ini
berfungsi memecah molekul-molekul protein menjadi molekul-molekul peptida. Sementara itu,
lipase berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Selanjutnya, kimus akan
masuk ke usus halus melalui suatu sfinkter pilorus yang berukuran kecil. Apabila otot-otot ini
berkontraksi, maka kimus didorong masuk ke usus halus sedikit demi sedikit.

4. Usus halus
Usus halus merupakan saluran berkelok-kelok yang panjangnya sekitar 6–8 meter, lebar 25 mm
dengan banyak lipatan yang disebut vili atau jonjot-jonjot usus. Vili ini berfungsi memperluas
permukaan usus halus yang berpengaruh terhadap proses penyerapan makanan. Lakukan
eksperimen berikut untuk mengetahui pengaruh lipatan terhadap proses penyerapan.
Usus halus terbagi menjadi tiga bagian seperti berikut:
a. duodenum (usus 12 jari), panjangnya ± 25 cm,
b. jejunum (usus kosong), panjangnya ± 7 m,
c. ileum (usus penyerapan), panjangnya ± 1 m.

Kimus yang berasal dari lambung mengandung molekul-molekul pati yang telah dicernakan di
mulut dan lambung, molekul-molekul protein yang telah dicernakan di lambung, molekul-
molekul lemak yang belum dicernakan serta zat-zat lain. Selama di usus halus, semua molekul
pati dicernakan lebih sempurna menjadi molekul-molekul glukosa. Sementara itu molekul-
molekul protein dicerna menjadi molekul-molekul asam amino, dan semua molekul lemak
dicerna menjadi molekul gliserol dan asam lemak.

Pencernaan makanan yang terjadi di usus halus lebih banyak bersifat kimiawi. Berbagai macam
enzim diperlukan untuk membantu proses pencernaan kimiawi ini. Hati, pankreas, dan kelenjar-
kelenjar yang terdapat di dalam dinding usus halus mampu menghasilkan getah pencernaan.
Getah ini bercampur dengan kimus di dalam usus halus. Getah pencernaan yang berperan di usus
halus ini berupa cairan empedu, getah pankreas, dan getah usus.

a. Cairan Empedu
Cairan empedu berwarna kuning kehijauan, 86% berupa air, dan tidak mengandung
enzim. Akan tetapi, mengandung mucin dan garam empedu yang berperan dalam
pencernaan makanan.
Cairan empedu tersusun atas bahan-bahan berikut.
1) Air, berguna sebagai pelarut utama.
2) Mucin, berguna untuk membasahi dan melicinkan duodenum agar tidak terjadi iritasi
pada dinding usus.
3) Garam empedu, mengandung natrium karbonat yang mengakibatkan empedu bersifat
alkali. Garam Empedu juga berfungsi menurunkan tegangan permukaan lemak dan air
(mengemulsikan lemak).

Cairan ini dihasilkan oleh hati. Hati merupakan kelenjar pencernaan terbesar dalam tubuh yang
beratnya ± 2 kg. Dalam sistem pencernaan, hati berfungsi sebagai pembentuk empedu, tempat
penimbunan zat-zat makanan dari darah dan penyerapan unsur besi dari darah yang telah rusak.
Selain itu, hati juga berfungsi membentuk darah pada janin atau pada keadaan darurat,
pembentukan fibrinogen dan heparin untuk disalurkan ke peredaran darah serta pengaturan suhu
tubuh.

Empedu mengalir dari hati melalui saluran empedu dan masuk ke usus halus. Dalam proses
pencernaan ini, empedu berperan dalam proses pencernaan lemak, yaitu sebelum lemak
dicernakan, lemak harus bereaksi dengan empedu terlebih dahulu. Selain itu, cairan empedu
berfungsi menetralkan asam klorida dalam kimus, menghentikan aktivitas pepsin pada protein,
dan merangsang gerak peristaltik usus.

b. Getah Pankreas
Getah pankreas dihasilkan di dalam organ pankreas. Pankreas ini berperan sebagai
kelenjar eksokrin yang menghasilkan getah pankreas ke dalam saluran pencernaan dan
sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin. Hormon ini dikeluarkan
oleh sel-sel berbentuk pulau-pulau yang disebut pulau-pulau langerhans. Insulin ini
berfungsi menjaga gula darah agar tetap normal dan mencegah diabetes melitus.
Getah pankreas ini dari pankreas mengalir melalui saluran pankreas masuk ke usus halus.
Dalam pankreas terdapat tiga macam enzim, yaitu lipase yang membantu dalam
pemecahan lemak, tripsin membantu dalam pemecahan protein, dan amilase membantu
dalam pemecahan pati.

c. Getah Usus
Pada dinding usus halus banyak terdapat kelenjar yang mampu menghasilkan getah usus.
Getah usus mengandung enzim-enzim seperti berikut.
1) Sukrase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan sukrosa menjadi
glukosa dan fruktosa.
2) Maltase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan maltosa menjadi dua
molekul glukosa.
3) Laktase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan laktosa menjadi
glukosa dan galaktosa.
4) Enzim peptidase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan peptida
menjadi asam amino.

Monosakarida, asam amino, asam lemak, dan gliserol hasil pencernaan terakhir di usus halus
mulai diabsorpsi atau diserap melalui dinding usus halus terutama di bagian jejunum dan ileum.
Selain itu vitamin dan mineral juga diserap. Vitamin-vitamin yang larut dalam lemak,
penyerapannya bersama dengan pelarutnya, sedangkan vitamin yang larut dalam air
penyerapannya dilakukan oleh jonjot usus.

Penyerapan mineral sangat beragam berkaitan dengan sifat kimia tiap-tiap mineral dan perbedaan
struktur bagian-bagian usus. Sepanjang usus halus sangat efisien dalam penyerapan Na+, tetapi
tidak untuk Cl–, HCO3–, dan ion-ion bivalen. Ion K+ penyerapannya terbatas di jejunum.
Penyerapan Fe++ terjadi di duodenum dan jejunum. Proses penyerapan di usus halus ini
dilakukan oleh villi (jonjot-jonjot usus). Di dalam villi ini terdapat pembuluh darah, pembuluh kil
(limfa), dan sel goblet. Di sini asam amino dan glukosa diserap dan diangkut oleh darah menuju
hati melalui sistem vena porta hepatikus, sedangkan asam lemak bereaksi terlebih dahulu dengan
garam empedu membentuk emulsi lemak. Emulsi lemak bersama gliserol diserap ke dalam villi.
Selanjutnya di dalam villi, asam lemak dilepaskan, kemudian asam lemak mengikat gliserin dan
membentuk lemak kembali. Lemak yang terbentuk masuk ke tengah villi, yaitu ke dalam
pembuluh kil (limfa).

Melalui pembuluh kil, emulsi lemak menuju vena sedangkan garam empedu masuk ke dalam
darah menuju hati dan dibentuk lagi menjadi empedu. Bahan-bahan yang tidak dapat diserap di
usus halus akan didorong menuju usus besar (kolon).

5. Usus besar
Usus besar atau kolon memiliki panjang ± 1 meter dan terdiri atas kolon ascendens, kolon
transversum, dan kolon descendens. Di antara intestinum tenue (usus halus) dan intestinum
crassum (usus besar) terdapat sekum (usus buntu). Pada ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang
disebut appendiks (umbai cacing) yang berisi massa sel darah putih yang berperan dalam
imunitas.

Zat-zat sisa di dalam usus besar ini didorong ke bagian belakang dengan gerakan peristaltik. Zat-
zat sisa ini masih mengandung banyak air dan garam mineral yang diperlukan oleh tubuh. Air dan
garam mineral kemudian diabsorpsi kembali oleh dinding kolon, yaitu kolon ascendens. Zat-zat
sisa berada dalam usus besar selama 1 sampai 4 hari. Pada saat itu terjadi proses pembusukan
terhadap zat-zat sisa dengan dibantu bakteri Escherichia coli, yang mampu membentuk vitamin K
dan B12. Selanjutnya dengan gerakan peristaltik, zat-zat sisa ini terdorong sedikit demi sedikit ke
saluran akhir dari pencernaan yaitu rektum dan akhirnya keluar dengan proses defekasi melewati
anus.

Defekasi diawali dengan terjadinya penggelembungan bagian rektum akibat suatu rangsang yang
disebut refleks gastrokolik. Kemudian akibat adanya aktivitas kontraksi rektum dan otot sfinkter
yang berhubungan mengakibatkan terjadinya defekasi. Di dalam usus besar ini semua proses
pencernaan telah selesai dengan sempurna.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Perhatikan gambara system pencernaan
2. Urutkan system pencernaan mulai dari mulut
3. Tulis bagian bagiannya pada lembar kerja
4. Simpukan apa yang dapat diambil dari percobaan ini

F. HASIL PENGAMATAN

Bagian-Bagian utama saluran pencernaan pada manusia adalah:


a. Rongga mulut
b. Kerongkongan
c. Lambung
d. Usus besar
e. Usus halus
f. Anus

G . PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Sebutkan Bagian dari system pencernaan yang mengeluarkan enzim
Jawab:
Mulut, lambung, usus halus
2. Enzim apasaja yangdihasilkan oleh organ tersebut
Jawab:
a. Mulut : lipase lingual, amylase saliva, lisozim, haptocorrin
b. Lambung : pepsin, Asam Klorida (HCL), factor intrinsic (IF), mucin, gastrin, lipase lambung
c. Usus halus : secretin, cholecystokinin (CCK), gastrin inhibitory peptide (GIP), motilin,
somastin
H. PEMBAHASAN

1. Bagian Mulut
Mulut adalah bagian terdepan dari sistem pencernaan manusia. Mulut dianggap sebagai pintu
bagi makanan dan minuman yang telah konsumsi untuk masuk dan diteruskan kepada sistem
pencernaan selanjutnya. Bagian mulut terdapat beberapa bagian penting, diantaranya adalah
lidah.

Lidah berfungsi untuk merasakan makanan, serta memposisikan makanan agar mudah dikunyah
dan membantu makanan agar mudah ditelan. Kemudian gigi, bagian ini berfungsi untuk
mengunyah makanan yang dikonsumsi agar menjadi lebih halus dan lebih mudah dicerna. Yang
terakhir adalah ludah yang akan membantu Anda menelan makanan dengan lebih mudah lagi dan
juga berfungsi sebagai pelindung rongga mulut.

2. Bagian Kerongkongan (Esofagus)


Kerongkongan atau Esofagus berasal dari bahasa ilmiah. Kerongkongan merupakan lorong yang
akan dimasuki makanan yang selesai di kunyah dan telah diproses di dalam mulut. Kegiatan ini
terjadi diantara rongga mulut menuju lambung dan melalui proses pencernaan yang selanjutnya.

Gerakan peristaltic adalah gerakan yang membantu mendorong makanan yang sudah dikunyah
agar masuk ke dalam lambung secara perlahan-lahan. Berdasarkan penelitian makanan akan
melewati kerongkongan biasanya hanya terjadi dalam waktu 6 detik.

3. Bagian Lambung
Lambung atau dalam bahasa ilmiah disebut Ventrikulus. Lambung berbentuk seperti kantong
yang menggelembung dan letaknya pada bagian kiri dalam rongga di perut. Lambung secara garis
besar terdiri dari 3 bagian. Ia memiliki fungsi penting dalam sistem pencernaan salah satunya
adalah menghasilkan asam klorida yang akan membasmi semua mikroorganisme yang ada pada
makanan yang kita makan.

4. Bagian Usus Halus


Usus Halus memiliki beberapa bagian, diantaranya adalah usus dua belas jari, usus kosong dan
usus penyerapan. Ada banyak proses kimia yang terjadi pada usus halus, karena di dalam usus
halus juga memproduksi berbagai macam enzim yang dapat mengubah beberapa zat makanan
menjadi kandungan yang dibutuhkan tubuh agar lebih mudah diserap.

5. Bagian Usus Besar


Usus besar adalah tempat sisa makanan kemudian berada dan nantinya akan dibusukkan
menggunakan bakteri Escherichia coli sehingga bisa menjadi kotoran (feses) yang kemudian akan
dibuang melalui anus.

6. Rektum dan Anus


Rektum adalah bagian paling ujung dari usus besar. Rektum inilah yang disebut sebagai jalur
yang akan dilalui kotoran menuju ke tempat pembuangan terakhirnya yaitu anus. Pada saat
kotoran memasuki rektum maka itu berarti tempat penyimpanan kotoran yang berada di atasnya
sudah penuh dan pada saat itulah seseorang akan merasakan sakit perut serta keinginan untuk
buang air besar. Sedangkan anus seperti yang kita semua ketahui merupakan lubang dimana
kotoran akan dikeluarkan dari dalam tubuh untuk dibuang.
I. KESIMPULAN

Sistem pencernaan manusia adalah sebuah sistem penting yang membantu manusia dalam
mencerna makanan dan minuman yang dikonsumsinya menjadi zat yang lebih mudah dicerna
oleh tubuh dan diambil berbagai kandungan penting di dalamnya yang bermanfaat untuk organ
dalam dan bagian tubuh secara keseluruhan.

Hal ini terjadi karena adanya proses perubahan makanan dan penyerapan sari makanan yang
berupa nutrisi- nutrisi yang dibutuhkan tubuh dengan bantuan enzim yang memcah molekul
makanan kompleks menjadi sederhana sehingga mudah dicerna tubuh.

Sistem Pencernaan Manusia dimulai dari Proses memasukan makanan ke dalam mulut (Injesti),
Proses mengubah makanan menjadi kecil dan lembut (dikunyah) oleh gigi (Pencernaan mekanik),
Proses mengubah molekul makanan kompleks menjadi sederehana oleh enzim, asam, ‘bile’ dan
air (Pencernaan Kimiawi). Penyerapan Nutrisi dan Pembuangan Kotoran (Proses Penyingkiran).

J. DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Rahmawati, Siti.2020. Praktikum IPA di SD. Maumere: struktur sistem pencernaan
K. KESULITAN YANG DIALAMI

Untuk kegiatan praktikum struktur sistem pencernaan ini saya tidak mengalami kesulitan. Karna
untuk alat dan bahannya sangat mudah didapat.

L. FOTO/ VIDEO PRAKTIKUM

Anda mungkin juga menyukai