METODOLOGI PENELITIAN
PENELITIAN CAMPURAN
OLEH :
IKSAN FEBRIAWAN
ZAIS RAMADHAN
LUSI ANJLI
FIELGA PERMATA
DOSEN PENGAMPU :
ROMY HANDICHAN. M.Pd
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena dengan
rahmat,karunia serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Penelitian Campuran ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan jugakami berterima kasih pada Bapak Romy Handichn selaku dosen
matakuliah Metodologi Penelitian telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai tata cara menyusun penelitian menggunakan
penelitian campuran. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat untuk
masa yang akan datang,mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yangkurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan masadepan.
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER .................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................................ 3
II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Mixed Method .......................................................................... 4
B. Sejarah Penelitian Mixed Method............................................................... 5
C. Konsep Penelitian Mixed Method .............................................................. 5
D. Tujuan Penelitian Mixed Method ............................................................... 6
E. Ciri-Ciri Penelitian Mixed Method ............................................................. 8
F. Perkembangan Penelitian Mixed Method ................................................... 10
G. Prinsip Penelitian Mixed Method ............................................................... 14
H. Perbandingan Penelitian Mixed Method, Kuantitatif, dan Kualitatif ......... 15
I. Model Penelitian Mixed Method ................................................................ 23
J. Kelebihan dan Kelemahan Penelitian Mixed Method ................................ 30
K. Langkah-Langkah Penelitian Mixed Method ............................................. 32
L. Strategi Penelitian Mixed Method .............................................................. 41
M. Strategi Pengambilan Sampel Penelitian Mixed Method ........................... 42
III. PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................ 44
B. Saran........................................................................................................... 46
A. Latar Belakang
Perkembangan problematika social di masyarakat terlebih semakin kompleknya
problematika yang dihadapi oleh dunia pendidikan, tentu jika tidak ingin
problematika tersebut mengkristal dan menjadi ancaman bola salju (snow ball)
maka harus segera ada upaya untuk mengidentifikasi problem agar problematika
tersebut dapat lepas terurai satu persatu, selanjutnya diambilah upaya penentuan
formula startegi pemecahannya. Salah satu cara untuk mengurai problematika yang
berkembang di masyarakat dan dunia pendidikan yaitu penelitian. Penelitian
menjadi sangat penting dalam rangka mencari solusi dalam segala macam
persoalan.
Dalam sebuah riset diperlukan sebuah desain penelitian sehingga terciptalah tujuan
penelitian yaitu kontribusi positif yakni pemecahan permasalahan yang dihadapi
oleh obyek penelitian. Seiring berkembangnya desain penelitian kualitatif dan
kuantitatif dalam ilmu sosial humaniora, penelitian dengan Mixeded method yakni
menerapkan kombinasi dua metode kualitatif dan kuantitatif menjadi kian popular.
Popularitas ini, salah satunya disebabkan oleh kenyataan bahwa metodologi
penelitian terus berevolusi dan berkembang, dan Mixed method adalah salah satu
wujud dari perkembangan ini yang memanfaatkan kekuatan metode penelitian
kualitatif dan kuantitatif sekaligus. Apalagi, masalah-masalah yang diangkat oleh
pakar pendidikan begitu kompleks sehingga menerapkan hanya satu metode saja
tentu tidak memadai untuk menjabarkan kompleksitas ini. Sifat interdisipliner
penelitian juga turut memengaruhi tim penelitian yang terdiri dari individu-individu
yang memiliki minat dan metode metodologis yang beragam. Pada akhirnya, ada
begitu banyak
manfaat yang dapat diperoleh dari kombinasi penelitian kualitatif dan kuantitatif
ini dibanding hanya menerapkan salah satu dari kedua metode tersebut secara
terpisah. Salah satu manfaatnya adalah memberikan pemahaman yang lebih luas
terhadap masalah-masalah penelitian.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka yang menjadi fokus
pembahasan pada makalah ini yaitu:
1. Apa pengertian Mixed Method ?
2. Bagaimana sejarah penelitian Mixed Method ?
3. Bagaimana konsep penelitian Mixed Method ?
4. Apa saja tujuan penelitian Mixed Method ?
5. Apa saja ciri-ciri penelitian Mixed Method ?
6. Apa saja jenis penelitian Mixed Method ?
7. Bagaimana prinsip penelitian Mixed Method ?
8. Apa saja perbedaan penelitian Mixed Method, Kuantitatif, dan Kualitatif
9. Bagaimana model penelitian Mixed Method ?
10. Apa saja kelebihan dan kelemahan penelitian Mixed Method ?
11. Bagaimana langkah-langkah penelitian Mixed Method ?
12. Bagaimana strategi penelitian Mixed Method ?
13. Bagaimana strategi pengambilan sampel penelitian Mixed Method ?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian penelitian Mixed Method
2. Untuk mengetahui sejarah penelitian Mixed Method
3. Untuk mengetahui konsep penelitian Mixed Method
4. Untuk mengetahui tujuan penelitian Mixed Method
5. Untuk mengetahui ciri-ciri penelitian Mixed Method
6. Untuk mengetahui jenis penelitian Mixed Method
7. Untuk mengetahui prinsip penelitian Mixed Method
8. Untuk mengetahui perbedaan penelitian Mixed Method, Kuantitatif, dan
Kualitatif
9. Untuk mengetahui model penelitian Mixed Method
10. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan penelitian Mixed Method
11. Untuk mengetahui langkah-langkah penelitian Mixed Method
12. Untuk mengetahui strategi penelitian Mixed Method
13. Untuk mengetahui strategi pengambilan sampel penelitian Mixed Method
BAB II
PEMBAHASAN
Sehingga dari berbagai definisi para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
penelitian mix method merupakan gabungan dari metode penelitian kuantitatif dan
kualitatif. Pengkombinasian atau penggabungan antara metode penelitian
kuantitatif dan kualitatif ini digunakan secara bersama-sama dalam suatu penelitian
sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif, valid, reliable dan objektif.
B. Sejarah Penelitian Mixed Method
Mengapa Lahir Mixed Method Research Premis dasar yang dijadikan alasan
mengapa lahir Mixed Method Research adalah : “Bahwa kombinasi antara
pendekatan kuantitatif dan kualitatif akan menghasilkan pemahaman yang lebih
baik terhadap masalah penelitian dibandingkan bila hanya menggunakan salah satu
pendekatan saja”. Selain dari premis dasar tersebut Mixed Method Research
bertujuan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada pada pendekatan
kuantitatif maupun pendekatan kualitatif. Alasan mengapa penelitian kuantitatif
memiliki kelemahan adalah lemah dalam pengendaliannya terhadap konteks atau
seting pada saat partisipan berbicara atau menyampaikan pendapat ketika
diwawancarai. Demikian juga suara partisipan tidak didengar langsung. Peneliti
yang menggunakan pendekatan kuantitatif bertahan sesuai latar belakang masalah
yang dirumuskan, dipengaruhi oleh bias pribadinya, dan interpretasi jarang
didiskusikan. Penelitian kualitatif sebenarnya sudah berusaha menutup kelemahan
penelitian kuantitatif. Namun demikian penelitian kualitatif juga masih punya
kelemahan, yaitu interpretasi personal dibuat/dirumuskan oleh peneliti sendiri dan
pada proses inilah bias terjadi. Sulit menggeneralisasikan temuan untuk kelompok
sasaran yang banyak karena jumlah partisipan yang dijadikan subyek penelitian
terbatas.
3. Anda juga melakukan studi metode campuran ketika satu jenis penelitian
(kualitatif atau kuantitatif) tidak cukup untuk menjawab masalah penelitian atau
menjawab pertanyaan penelitian. Lebih banyak data diperlukan untuk
memperluas, menguraikan, atau menjelaskan studi tersebut.
Namun integrasi antara keduanya belum tentu memuat porsi yang sama/seimbang.
Misalkan saja suatu penelitian campuran dapat bersifat dominan kualitatif,
sementara komponen kuantitatif ditambahkan sebagai elemen pendukung untuk
memperkuat kesimpulan penelitian.
Klasifikasi yang populer dari tujuan penelitian metode campuran pertama kali
diperkenalakan tahun 1989 oleh Greene, Caracelli, dan Graham (dalam
Schoonenboom dan Johnson, 2017) membedakan lima tujuan berikut untuk
pencampuran dalam campuran metode penelitian:
1. Triangulasi mencari konvergensi, pembuktian, korespondensi hasil dari
metode yang berbeda : Triangulasi metode yaitu penggunaan lebih dari satu
metode saat mempelajari pertanyaan penelitian yang sama untuk memeriksa
dimensi yang sama dari masalah penelitian. Triangulasi memungkinkan
peneliti untuk mencari konvergensi data yang dikumpulkan untuk
meningkatkan validitas temuan penelitian. Triangulasi akhirnya memperkuat
dan memperkaya kesimpulan penelitian, membuatnya lebih dapat diterima
oleh pendukung metode kualitatif dan kuantitatif.
3. Penentuan prioritas
Penentuan prioritas pada kedua data yang diperoleh dalam penelitian mixed
method tergantung pada tujuan penelitian yang akan dilakukan.Prioritasnya
adalah bahwa dalam desain metode campuran, peneliti lebih menekankan
pada satu jenis data daripada jenis data lain dalam penelitian dan laporan
tertulis.Penekanan ini dapat dihasilkan dari pengalaman pribadi dengan
pengumpulan data, kebutuhan untuk memahami satu bentuk data sebelum
melanjutkan tahap berikutnya.
4. Pengurutan dalam pengumpulan data
Penggunaan data kuantitatif dan kualitatif dalam penelitian kombinasi
memungkinkan adanya data pengurutan dalam penggunaan kedua jenis data.
Ada beberapa kemungkinan pengurutan dalam pengumpulan data pada
metode penelitian kombinasi, yaitu:
(1) data kuantitatif dan data kualitatif diambil secara bersamaan;
(2) data kuantitatif diambil terlebih dahulu sebelum data kualitatif;
(3) data kualitatif dikumpulkan terlebih dahulu sebelum data kuantitatif.
5. Analisis data dengan desain
Metode penelitian kombinasi memiliki tantangan yang cukup sulit terutama
dalam menganalisa data dari metode kuantitatif dan kualitatif. Analisis data
pada penelitian kombinasi harus disesuaikan dengan model penelitian
kombinasi yang dipilih.
6. Diagram prosedur
Metode penelitian kombinasi memiliki diagram khas yang menunjukkan
proses penggunaan kedua jenis data (kuantitatif dan kualitatif), urutan
penggunaan data, serta menunjukkan prioritas data yang digunakan dalam
penelitian.
Inti pemikiran ini tentang model atau desain yang berbeda adalah visualisasi
prosedur dan penggunaan sistem notasi yang dirancang oleh Morse (1991).
Sistem ini, ditunjukkan pada gambar 2.1, adalah cara untuk menggambarkan
prosedur dalam desain metode campuran. Label singkatan untuk kuantitatif
(quan) dan kualitatif (qual). Gambar 2.1 juga menggambarkan dua desain
sampel, seperti ditunjukkan dalam Studi #1, peneliti menempatkan penekanan
pada data kuantitatif dan kualitatif dan mengintegrasikan atau menggabungkan
data dalam penelitian. Dalam Studi # 2, penyidik menekankan data kuantitatif
pada fase pertama penelitian, diikuti oleh penekanan kecil pada data kualitatif
pada fase kedua penelitian. Kemudian di bab ini kita mempertimbangkan nama
untuk desain ini dan mengeksplorasi beberapa variasi dari mereka.
c. Prioritas
Dalam prioritas ini, metode kualitatif maupun kuantitatif memiliki bobot
yang sama. Namun, dapat juga ditentukan salah satu lebih prioritas dan
memiliki bobot yang lebih besar dari yang lain.
d. Urutan
Urutan dalam penelitian mixed method dapat dibedakan menjadi tiga,
yakni:
1) Pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif dapat dilakukan secara
bersamaan.
2) Data kuantitatif dikumpulkan terlebih dahulu, lalu diikuti oleh
pengumpulan data kualitatif.
3) Data kualitatif dikumpulkan terlebih dahulu, lalu diikuti oleh
pengumpulan data kuantitatif.
Dalam Sugiyono (2013) ada beberap catatan yang perlu diperhatikan apabila
ingin menerapkan metode kombinasi yaitu sebagai berikut :
1. Dapat digunakan bersama untuk meneliti pada obyek yang sama tetapi
tujuan yang berbeda. Kualitatif digunakan untuk menemukan hipotesis
sedangkan kuantitatif digunakan untuk menguji hipotesis.
2. Digunakan secara bergantian. Pada tahap pertama menggunakan kualitatif
sehingga ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis tersebut diuji dengan
metode kuantitatif.
3. Metode penelitian tidak dapat digabungkan karena paradigmanya berbeda.
Tetapi dalam penelitian kuantitatif dapat menggabungkan penggunaan
teknik pengumpulan data (bukan metodenya), seperti penggunaan
trianggulasi dalam penelitian kualitatif.
4. Dapat menggunakan metode tesebut secara bersamaan, asal keduanya telah
difahami degan jelas dan seseorang telah berpengalaman luas dalam
melakukan penelitian.
Aspek Karakteristik
2. Penelitian Kualitatif
Karakteristik penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Biklen (1982) dalam
Sugiyono (2013 :21) adalah sebagai berikut :
1. Qualitative Research had the natural setting as the direct source of data
and researcher is the key isntrumen ( Dilakukan pada kondisi yang
alamiah, langsung ke sumber data dan peneliti adalah instrumen kunci)
2. Qualitative research is descriptive. The data collected is in the form of
words of pictures rether than number (Penelitian kualitatif lebih bersifat
deskriptif, data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar sehingga
tidak menekankan pada angka)
3. Qualitative research are concerned with process rather than simply with
outcomes or products (Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses
dari pada produk atau hasil)
4. Qualitative research tend to analyze their data inductively (Penelitian
kualitatif menganlisi data secara induktif)
5. “Meaning” is of essential to qualitative approach (Penelitian kualitatif
lebih menekankan makna.
Selanjutnya dalam Sugiyono (2013:23) dikemukakan karakteristik penelitian
kualitatif berdasarkan beberapa aspek yang dapat dilihat pada tabel berikut ini
:
Aspek Karakteristik Metode Kualitatif
A. Desain a. Umum
b. Fleksibel
c. Berkembang dan muncul dalam proses penelitian
B. Tujuan a. Menentukan pola hubungan yang bersifat
interaktif
b. Menemukan teori
c. Menggambarkan realitas yang kompleks
d. Memperoleh pemahaman data
C. Teknik a. Participant Observation
Pengumpulan b. In Depth Interview
data c. Dokumentasi
d. Triangulasi
D. Instrumen a. Peneliti sebagai Instrumen (human instrument)
Penelitian b. Buku catatan, tape – recorder, camera, handycam,
dan lain-lain
E. Data a. Deskriptif kualitatif
b. Dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapan dan
tindakan responden, dan lain-lain
F. Sampel/Sumber a. Kecil
Data b. Tidak representatif
c. Purposive, snowball
d. Berkembang selama proses penelitian
G. Analisis a. Terus menerus sejak awal sampai akhir penelitian
b. Induktif
c. Mencari pola, model, tema dan teori
H. Hubungan a. Empati, akrab supaya diperoleh pemahaman yang
dengan mendalam
Responden b. Kedudukan sama, bahkan sebagai guru, konsultan
c. Jangka lama, sampai datanya jenuh, dapat
ditemukan hipotesis.
Berikut ini beberapa alasan yang perlu diperhatikan sehingga kita harus
menggunakan metode kualitatif (Sugiyono, 2013 : 35)
1) Bila masalah penelitian belum jelas, masih remang-remang atau mungkin
masih gelap. Melalui penelitian model ini, peneliti akan melakukan
eksplorasi terhadap suatu objek. Ibarat orang akan mencari sumber minyak
atau tambang emas, dan lain – lain.
2) Gejala sosial sering tidak bisa difahami berdasarkan apa yang diucapkan
dan dilakukan orang. Setiap ucapan dan tindakan orang sering mempunyai
makna tertentu. Data untuk mencari makna dari setiap perbuatan tersebut
hanya cocok diteliti dengan metode kualitatif melalui teknik wawancara
mendalam dan observasi serta dokumentasi.
3) Untuk memahami interaksi sosial. Interaksi sosial yang kompleks hanya
dapat diurai kalau peneliti melakukan penelitian dengan metode kualitatif
dengan cara ikut berperan serta, wawancara mendalam terhadap interaksi
sosial tersebut sehingga dapat ditemukan pola-pola hubungan yang jelas.
4) Untuk mengembangkan teori melalui data yang diperoleh di lapangan
5) Untuk memastikan kebenaran data melalui teknik pengumpulan dengan
secara trianggulasi/gabungan maka kepastian data akan lebih terjamin.
6) Meneliti sejarah perkembangan, termasuk sejarah perkembangan
seseorang tokoh atau masyarakat akan dapat dilacak melalui metode
kualitatif.
3. Penelitian Kuantitatif
Sugiyono (2013:23) dikemukakan karakteristik penelitian kuantitatif
berdasarkan beberapa aspek yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Aspek Karakteristik Metode Kuantitatif
a. Desain a. Spesifik, jelas dan terinci
b. Ditentukan secara mantap sejak awal
c. Menjadi pegangan langkah demi langkah
a. Menunjukkan hubungan antar variabel
b. Menguji teori
b. Tujuan
c. Mencari generalisasi yang mempunyai nilai
prediktif
c. Teknik a. Kuesioner
Pengumpulan data b. Observasi dan wawancara terstruktur
d. Instrumen a. Tes, angket, wawancara terstruktur
Penelitian b. Instrumen yang telah terstandar
e. Data a. Kuantitatif
b. Hasil pengukuran variabel yang
dioperasionalkan dengan menggunakan
instrumen
f. Sampel/Sumber a. Besar
Data b. Representatif
c. Sedapat mungkin random
d. Ditentukan sejak awal
e. Analisis a. Setelah selesai pengumpulan data
b. Deduktif
c. Menggunakan statistik untuk menguji
hipotesis
d. Hubungan dengan a. Dibuat berjarak, bahkan sering tanpa kontak
Responden supaya objektif
b. Kedudukan peneliti lebih tinggi dari
responden
c. Jangka pendek sampai hipotesis dapat
dbuktikan
e. Usulan Desain a. Luas dan rinci
b. Literatur yang berhubungan dengan masalah,
dan variabel yang diteliti
c. Prosedur yang spesifik dan rinci langkah
langkahnya
d. Masalah dirumuskan dengan spesifik dan
jelas.
e. Hipotesis dirumuskan dengan jelas
f. Ditulis secara rinci sebelum terjun ke
lapangan. Singkat, umum bersifat sementara
f. Kapan penelitian Setelah semua kegiatan yang direncanakan dapat
dianggap selesai ? diselesaikan
g. Kepercayaan Pengujian validitas dan reliabilitas isntrumen
terhadap hasil
penelitian
Salah satu keuntungan dari model penelitian campuran ini adalah bahwa hal
itu memungkinkan peneliti untuk mengidentifikasi langkah-langkah
sebenarnya didasarkan pada data kualitatif yang diperoleh dari peserta
penelitian. Peneliti dapat membuat gambaran awal mengenai masalah
penelitian melalui pendapat peserta (objek penelitian) tanpa melalui
pendekatan untuk menentukan variabel yang belum diketahui. Kelemahan
dari model ini adalah diperlukan waktu yang sangat lama terutama untuk
mengumpulkan data serta validasi instrumen baik data kualitatif maupun
kuantitatif dan penelitian ini memerlukan waktu, tenaga dan biaya yang lebih
besar. (Sugiyono, 2018)
b. Metode Kualitatif
Jika dalam penelitian kuantitatif, penelitian berakhir setelah hipotesis terbukti
atau tidak terbukti (R. K. Yin, 2017). Pada penelitian campuran model
sequential explanatory, penelitian masih berlanjut dengan metode kualitatif
dengan tujuan untuk membuktikan, memperkuat, memperdalam, memperluas,
memperlemah, dan mengugurkan data kuantitatif yang telah diperoleh pada
tahap awal.
i. Penentuan Sumber Data
Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian kuantitatif pada tahap
awal, selanjutnya peneliti menentukan sumber data yang diharapkan agar
dapat memberi informasi untuk melengkapi data kuantitatif yang telah
diperoleh pada penelitian tahap I. Sesuai dengan metodenya, pengambilan
sampel sumber data dilakukan secara kualitatif, misalnya melaui purposive
(narasumber yang paling tahu tentang informasi yang dibutuhkan) dan
bersifat snowball (jumlahnya berkembang semakin banyak).
ii. Pengumpulan dan Analisis Data Kualitatif
Setelah sumber data ditetapkan, selanjutnya peneliti melakukan
pengumpulan data dengan metode kualitatif seperti wawancara, observasi,
dan dokumentasi. Analisis data dan pengujian kredibilitas data dapat
dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data dan setelah
selesai pengumpulan data. Berdasarkan hasil analisis kualitatif diharapkan
akan diperoleh data kualitatif yang kredibel untuk melengkapi data
kuantitatif.
iii. Analisis Data Kuantitatif dan Kualitatif
Setelah kedua data (kuantitatif dan kualitatif) diperoleh, langkah
selanjutnya adalah menganalisis kembali kedua kelompok data tersebut.
Analisis data dapat dilakukan dengan menggabungkan kedua data yang
sejenis sehingga data kuantitatif diperluas dan diperdalam dengan data
kualitatif. Analisis juga dapat dilakukan dengan membandingkan kedua
kelompok data, sehingga dapat ditemukan perbedaan dan persamaan
diantara dua kelompok data tersebut.
iv. Kesimpulan Hasil Penelitian
Langkah terakhir penelitian adalah membuat laporan penelitian yang
didalamnya terdapat kesimpulan dan memberikan saran. Kesimpulan yang
diberikan, harus menjawab rumusan masalah penelitian secara singkat
berdasarkan fakta yang ditemukan di lapangan. Jumlah butir kesimpulan
harus sama dengan jumlah rumusan masalah. Berdasarkan kesimpulan
tersebut, selanjutnya dibuat saran untuk memperbaiki keadaan. Saran yang
diberikan tentunya berdasarkan pada hasil penelitian (Toha Anggoro dkk,
2017).
2. Langkah Penelitian Campuran Model Sequential Exploratory
Tahap pertama penelitian menggunakan metode kualitatif, langkahnya yaitu
menetukan masalah atau potensi. Selanjutnya peneliti melakukan kajian teori
perspektif yang berfungsi untuk memandu peneliti dalam mengumpulkan dan
menganalisis data. Setelah itu peneliti melakukan pengumpulan yang utuh dari
objek penelitian tersebut, mengkonstruksi makna dari hipotesis.
Pada tahap kedua peneliti menggunakan metode kuantitatif yang berfungsi
untuk menguji hipotesis yang ditemukan pada penelitian tahap pertama.
Langkah-langkah dalam penggunaan metode kuantitatif adalah menetukan
populasi dan sampel sebagai tempat untuk menguji hipotesis,
mengembangkan dan menguji instrumen untuk mengumpulan data,
menganalisis data, selanjutnya peneliti membuat laporan yang diakhiri dengan
kesimpulan dan saran.
a. Metode Kualitatif
Langkah pertama dalam metode penelitian kombinasi model/desain
sequential exploratory adalah melakukan penelitian dengan metode
kualitatif (R. Yin, 2013). Seperti telah dikemukakan langkahnya adalah
menetukan masalah atau potensi. Selanjutnya peneliti melakukan kajian
teori perspektif yang berfungsi untuk memandu peneliti dalam
mengumpulkan data dan analisis data. Setelah itu peneliti masuk ke setting
penelitian dengan melakukan pengumpulan data dan analisis data
kualitatif, sampai akhirnya peneliti dapat menemukan gambaran yang utuh
dari objek penelitian tersebut, mengkonstruksi makna dari hipotesis.
i. Masalah dan judul penelitian
Setiap penelitian dimulai dari masalah tetentu. Masalah dalam
penelitian kualitatif berbeda dengan masalah dalam penelitian
kuantitatif (O. Nyumba, Wilson, Derrick, & Mukherjee, 2018). Masalah
dalam penelitian kualitatif belum jelas, masih remang-remang bahkan
masih gelap, sehingga masalah yang dibawa peneliti kualitatif masih
bersifat sementara. Penelitian kualitatif juga tidak harus berangkat dari
masalah, tetapi bisa dari dugaan adanya potensi, bahkan bisa berangkat
dari rasa keingintahuan di suatu objek.
Setelah masalah, potensi atau keinginan untuk mengetahui sesuatu yang
di situasi sosial/tempat/objek penelitian ditetapkan, maka selanjutnya
dapat dibuat rumusan masalah yang bersifat sementara. Rumusan
masalah dapat bersifat rumusan masalah deskriptif, komparatif,
asosiatif. Pada penelitian kualitatif, akan terjadi tiga kemungkinan
terhadap “masalah” yang dibawa oleh peneliti.
a) Pertama, masalah yang dibawa oleh peneliti tetap, sehingga sejak
awal sampai akhir penelitian masalahnya sama, dengan demikian
judul proposal dengan judul laporan penelitian sama.
b) Kedua, “masalah” yang dibawa peneliti setelah memasuki penelitian
berkembang. Jadi masalah diperluas atau diperdalam, dengan
demikian antara judul dalam proposal dengan judul laporan
penelitian tidak sama sehingga judulnya diganti. Pada institusi
tertentu, judul yang diganti ini sering mengalami kesulitan
administrasi. Oleh karena itu institusi yang menangani penelitian
kualitatif, harus mau dan mampu menyesuaikan dengan karakteristik
masalah kualitatif ini. Contoh judul penelitian: faktor- faktor yang
mempengaruhi produktivitas kerja pegawai di PT. Sinar jaya.
ii. Kajian teori
Teori dalam penelitian kualitatif sering disebut dengan teori lensa atau
teori perspektif. Teori berfungsi membantu peneliti untuk membuat
berbagai pertanyaan penelitian, memandu bagaimana mengumpulkan
data dan analisis data. Apabila dalam penelitian kuantitatif teori diuji
berdasarkan data lapangan, dalam penelitian kualitatif teori berfungsi
untuk memandu peneliti dalam bertanya, mengumpulkn dan
menganalisis data. Berdasarkan contoh judul diatas, maka teori yang
perlu diuji dan diperdalam oleh peneliti adalah tentang produktivitas dan
faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja berdasarkan data
di lapangan.
iii. Pengumpulan data dan analisis data
Setelah peneliti memahami permasalahan yang diteliti serta
memperhatikan rumusan masalah penelitian maka, peneliti selanjutnya
masuk dalam tempat yang diteliti (setting penelitian) untuk melakukan
penelitian (Bryman, 2017). Pada penelitian kualitatif pengumpulan data,
analisis dan pengujian kredibilitas data lebih banyak dilakukan
secara bersamaan. Sesuai contoh diatas pengumpulan data dilakukan
terkait produktivitas dan faktor yang mempengaruhinya. Sebelum
pengumpulan data lebih mendalam maka peneliti melakukan
penjelajahan terlebih dahulu untuk meperoleh gambaran umum tentang
situasi sosial atau setting yang diteliti.
b. Metode Kuantitatif
Penentuan sampel dan populasi untuk menguji hipotesis. Pada suatu
penelitian perlu dijelaskan populasi dan sampel yang dapat digunakan
sebagai sumber data. Selain itu populasi dan sampel juga digunakan untuk
menguji hipotesis yang telah ditemukan (Sugiyono, 2016).
Istilah strategi metode campuran sampai pada saat ini masih sangat beragam,
seperti multi-metode, metode konvergensi, metode terintegrasi, dan metode
kombinasi (Creswell and Plano Cark, 2007). Namun, Branner (2017)
mengemukakan secara khusus strategi yang sering digunakan dalam metode
penelitian campuran hanya tiga, yaitu:
1) Konkuren atau satu waktu (concurent mixed methods)
Dalam strategi ini peneliti mengumpulkan dua jenis data dalam satu waktu,
kemudian menggabungkannya menjadi satu informasi dalam interpretasi hasil
keseluruhan. Atau dalam strategi ini peneliti dapat memasukkan satu jenis data
yang lebih kecil ke dalam sekumpulan data yang lebih besar untuk menganalisis
jenis-jenis pertanyaan yang berbeda, misalnya jika metode kualitatif diterapkan
untuk melaksanakan penelitian, metode kuantitatif dapat diterapkan untuk
mengetahui hasil akhir .
2) Sekuensial atau bertahap (sequential mixed method)
Dalam strategi ini peneliti mengumpulkan dua jenis data secara bertahap,
dengan melakukan interview kualitatif terlebih dahulu untuk mendapatkan
penjelasan-penjelasan yang memadai, lalu diikuti metode survei kuantitatif
dengan sejumlah sampel untuk memperoleh hasil umum dari suatu populasi.
3) Transformatif (transformatif mixed methods)
Dalam strategi ini peneliti menggunakan kacamata teoretis sebagai perspektif
overacting yang di dalamnya terdiri dari data kuantitatif dan kualitatif
(Harreveld, Danaher, Lawson, Knight, & Busch, 2016).
M. Strategi Pengambilan Sampel Penelitian Mixed Method
Dalam prosedur pengumpulan data penelitian metode campuran penting kiranya
mengidentifikasi strategi-strategi sampling. Seperti, mengidentifikasi dan
menentukan jenis data baik kuantitatif maupun kualitatif yang dikumpulkan
selama penelitian, mengetahui data kualitatif, karena sering dipilih dengan random
sampling agar masing-masing individu memiliki kesempatan yang sama untuk
diseleksi sebagai sampel, dan dapat digeneralisasikan pada populasi secara luas.
2) Sampling sekuensial
Sampling tahap pertama melengkapi sampling tahap kedua. Pengambilan
sampel kuantutatif mempengaruhi metodologi yang kemudian digunakan
dalam pengambilan sampel kualitatif. Sampling yang digunakan dalam
penelitian kuantitatif kemudian digunakan sebagai kerangka sampling untuk
penelitian kualitatif berikutnya. Dalam studi ini, penelitian kualitatif
menggunakan subsampel sampel penelitian kuantitatif.
3) Sampling konkuren
Probabilitas kuantitatif dan sampling kualitatif dikombinasikan menjadi
prosedur-prosedur sampling independen atau diterapkan secara bersamaan
seperti instrumen survei dengan respons tertutup dan respons terbuka.
4) Sampling multilevel
Sampling yang diterapkan pada dua atau lebih unit analisis. Strategi
pengambilan sampel Mix Methode multilevel sangat umum dalam penelitian di
mana unit analisis berbeda. Dalam penelitian bertingkat ini, peneliti sering
tertarik untuk menjawab pertanyaan yang terkait dengan dua atau lebih tingkat
atau unit analisis.
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas, berikut merupakan bebererapa kesimpulan yang dapat diambil:
1. Penelitian mixed method merupakan gabungan dari metode penelitian
kuantitatif dan kualitatif
2. Premis dasar yang dijadikan alasan mengapa lahir Mixed Method Research
adalah : “Bahwa kombinasi antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif akan
menghasilkan pemahaman yang lebih baik terhadap masalah penelitian
dibandingkan bila hanya menggunakan salah satu pendekatan saja”. Selain dari
premis dasar tersebut Mixed Method Research bertujuan untuk mengatasi
kelemahan-kelemahan yang ada pada pendekatan kuantitatif maupun
pendekatan kualitatif
3. Konsep penelitian Mixed Method yaitu intergrasi yang memuat komponen
kualitatif dan kuantitatif bergabung dan dapat terjadi pada setiap tahap proses
penelitian.
4. Tujuan keseluruhan dari penelitian mixed method menggabungkan komponen
penelitian kualitatif dan kuantitatif adalah untuk memperluas dan memperkuat
kesimpulan penelitian dan penggunaan metode ini berkontribusi dalam
menjawab pertanyaan penelitian seseorang
5. Ciri-ciri karakteristik penelitian Mixed Method yaitu memberikan dasar
pemikiran untuk desain campuran, mengumpulkan data kuantitatif dan
kualitatif, penentuan prioritas, pengurutan dalam pengumpulan data, analisis
data dengan desain, dan diagram prosedur
6. Perkembangan penelitian mixed method yaitu menggabungkan (mixing)
beberapa data kuantitatif, menyatukan (combining) data kuantitatif dan
kualitatif, pandangan dunia tentang integrasi berbagai pertanyaan dan metode,
pengembangan prosedur penelitian campuran, advokasi untuk desain berbeda,
dan periode reflektif
7. Prinsip-prinsip mixed method yaitu mengenali arah teoretis proyek penelitian
dan dalam rancangan mixed methods kita akan menemui istilah dominan
(dominant) seperti yang digunakan (2010) serta Tashakkori & Teddlie (2010)
atau prioritas (priority) dari Morgan (1998) yang menunjukkan tentang kadar
atau bobot dalam desain penelitian
8. Model penelitian mixed method yaitu convergent paralel design, the
explanatory sequantial design, the exploratory sequantial design, the
embedded design, the transfomative design, dan the multiphase design
9. Kelebihan penelitian mixed method yaitu mixed method research
menghasilkan fakta yang lebih komprehensif dalam meneliti masalah
penelitian, mixed method research dapat menjawab pertanyaan penelitian
yang tidak dapat dijawab oleh penelitian kuantitatif atau kualitatif, mixed
method research mendorong peneliti untuk melakukan kolaborasi, yang tidak
banyak dilakukan oleh penelitian kuantitatif maupun kualitatif, mixed method
research mendorong untuk menggunakan berbagai pandangan atau
paradigma, dan mixed method research itu “praktis” karena peneliti memiliki
keleluasaaan menggunakan metoda untuk meneliti masalah. sedangkan
kelemahan penelitian mixed method yaitu dibutuhkan pengetahuan prasayarat
yang baik dan mendalam terkait dengan metode kuantitatif serta kualitatif
karena keduanya digunakan dalam satu penelitian dan diperlukan
pengambilan banyak data dalam penelitiannya, menghabiskan banyak waktu
dan tenaga dalam proses penelitiannya.
10. Langkah-langkah penelitian mixed method disesuaikan dengan model
penelitian mixed method
11. Strategi penelitian mix method yaitu konkuren atau satu waktu (concurent
mixed methods), sekuensial atau bertahap (sequential mixed method), dan
transformatif (transformatif mixed methods)
12. Strategi pengambilan sampel penelitian mixed method yaitu strategi dasar,
sampling sekuensial, sampling konkuren, sampling multilevel, dan sampling
kombinasi
B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah
tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun
dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Creswell, J. W., Clark, V.L.P., Gutman, M.L., & Hanson, W.E. 2010. Rancangan
Penelitian Metode Campuran yang Modern. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Creswell, J.W. 2010. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed
(Achmad Fawaid, Pengalih Bahasa). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dr. Prabhat Pandey and Dr. Meenu Mishra Pandey. 2015. Research Methodology :
Tools and Techniques. Romania: Bridge Center.
Greene, J. C. 2007. Mixed Methods In Social Inquiry. San Francisco: John Wiley &
Sons.