Makalah
MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN
Dosen: Dr. Ida Dwijayanti, M.Pd
Oleh : Kelompok 6
1. Umsiyah 20510267
2. Syaiful Qomari 20510268
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena dengan
rahmat,karunia serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang Desain Penelitian Mixed Method ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya. Dan jugakami berterima kasih pada
Bapak Dr. Sunyono selaku dosen matakuliah Metodologi Penelitian telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai tata cara menyusun
penelitian menggunakan Mixed Method. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah kami buat untuk masa yang akan
datang,mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER..................................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................iii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................2
C. Tujuan........................................................................................3
II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Mixed Method................................................................4
B. Sejarah Penelitian Mixed Method....................................................5
C. Konsep Penelitian Mixed Method.....................................................5
D. Tujuan Penelitian Mixed Method.....................................................6
E. Ciri-Ciri Penelitian Mixed Method...................................................8
F. Perkembangan Penelitian Mixed Method........................................10
G. Prinsip Penelitian Mixed Method.....................................................14
H. Perbandingan Penelitian Mixed Method, Kuantitatif, dan Kualitatif15
I. Model Penelitian Mixed Method.......................................................23
J. Kelebihan dan Kelemahan Penelitian Mixed Method......................30
K. Langkah-Langkah Penelitian Mixed Method...................................32
L. Strategi Penelitian Mixed Method....................................................41
M. Strategi Pengambilan Sampel Penelitian Mixed Method................42
III. PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................44
B. Saran..........................................................................................46
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................47
iii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan problematika social di masyarakat terlebih semakin
kompleknya problematika yang dihadapi oleh dunia pendidikan, tentu
jika tidak ingin problematika tersebut mengkristal dan menjadi ancaman
bola salju (snow ball) maka harus segera ada upaya untuk
mengidentifikasi problem agar problematika tersebut dapat lepas terurai
satu persatu, selanjutnya diambilah upaya penentuan formula startegi
pemecahannya. Salah satu cara untuk mengurai problematika yang
berkembang di masyarakat dan dunia pendidikan yaitu penelitian.
Penelitian menjadi sangat penting dalam rangka mencari solusi dalam
segala macam persoalan.
1
manfaat yang dapat diperoleh dari kombinasi penelitian kualitatif dan
kuantitatif ini dibanding hanya menerapkan salah satu dari kedua
metode tersebut secara terpisah. Salah satu manfaatnya adalah
memberikan pemahaman yang lebih luas terhadap masalah-masalah
penelitian.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkanlatar belakang masalah di atas maka yang
menjadi fokus pembahasan pada makalah ini yaitu:
1. Apa pengertian Mixed Method ?
2. Bagaimana sejarah penelitian Mixed Method ?
3. Bagaimana konsep penelitian Mixed Method ?
4. Apa saja tujuan penelitian Mixed Method ?
5. Apa saja ciri-ciri penelitian Mixed Method ?
6. Apa saja jenis penelitian Mixed Method ?
7. Bagaimana prinsip penelitian Mixed Method ?
8. Apa saja perbedaan penelitian Mixed Method, Kuantitatif, dan Kualitatif
9. Bagaimana model penelitian Mixed Method ?
10. Apa saja kelebihan dan kelemahan penelitian Mixed Method ?
11. Bagaimana langkah-langkah penelitian Mixed Method ?
12. Bagaimana strategi penelitian Mixed Method ?
13. Bagaimana strategi pengambilan sampel penelitian Mixed Method ?
2
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian penelitian Mixed Method
2. Untuk mengetahui sejarah penelitian Mixed Method
3. Untuk mengetahui konsep penelitian Mixed Method
4. Untuk mengetahui tujuan penelitian Mixed Method
5. Untuk mengetahui ciri-ciri penelitian Mixed Method
6. Untuk mengetahui jenis penelitian Mixed Method
7. Untuk mengetahui prinsip penelitian Mixed Method
8. Untuk mengetahui perbedaan penelitian Mixed Method,
Kuantitatif, dan Kualitatif
9. Untuk mengetahui model penelitian Mixed Method
10. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan penelitian Mixed Method
11. Untuk mengetahui langkah-langkah penelitian Mixed Method
12. Untuk mengetahui strategi penelitian Mixed Method
13. Untuk mengetahui strategi pengambilan sampel penelitian Mixed Method
3
II. PEMBAHASAN
4
B. Sejarah Penelitian Mixed Method
Mengapa Lahir Mixed Method Research Premis dasar yang dijadikan
alasan mengapa lahir Mixed Method Research adalah : “Bahwa
kombinasi antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif akan
menghasilkan pemahaman yang lebih baik terhadap masalah penelitian
dibandingkan bila hanya menggunakan salah satu pendekatan saja”.
Selain dari premis dasar tersebut Mixed Method Research bertujuan
untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada pada pendekatan
kuantitatif maupun pendekatan kualitatif. Alasan mengapa penelitian
kuantitatif memiliki kelemahan adalah lemah dalam pengendaliannya
terhadap konteks atau seting pada saat partisipan berbicara atau
menyampaikan pendapat ketika diwawancarai. Demikian juga suara
partisipan tidak didengar langsung. Peneliti yang menggunakan
pendekatan kuantitatif bertahan sesuai latar belakang masalah yang
dirumuskan, dipengaruhi oleh bias pribadinya, dan interpretasi jarang
didiskusikan. Penelitian kualitatif sebenarnya sudah berusaha menutup
kelemahan penelitian kuantitatif. Namun demikian penelitian kualitatif
juga masih punya kelemahan, yaitu interpretasi personal
dibuat/dirumuskan oleh peneliti sendiri dan pada proses inilah bias
terjadi. Sulit menggeneralisasikan temuan untuk kelompok sasaran
yang banyak karena jumlah partisipan yang dijadikan subyek penelitian
terbatas.
6
Mengingat tujuan menjawab pertanyaan penelitian dengan validasi ,
seorang peneliti dapat memakai berbagai alasan atau tujuan untuk
memperkuat studi penelitian dan kesimpulannya. Berikut ini ini adalah
dimensi desain pertama yang perlu di pertimbangkan ketika merancang
penelitian ; mengingat pertanyaan penelitian yaitu apa tujuan dari studi
metode campuran ?
7
3. Pengembangan berusaha menggunakan hasil dari satu metode
untuk membantu mengembangkan atau menginformasikan metode
lain, di mana pembangunan secara luas ditafsirkan untuk
memasukkan pengambilan sampel dan implementasi, serta
keputusan pengukuran.
4. Untuk menggunakan metode campuran adalah inisiasi. Terkadang,
hasil penelitian bertentangan dengan temuan penelitian
sebelumnya sehingga perlu dilakukan penelitian baru untuk
mengklarifikasi kontradiksi tersebut.
5. Ekspansi berusaha untuk memperluas luas dan jangkauan
penyelidikan dengan menggunakan metode yang berbeda untuk
komponen penyelidikan yang berbeda. Penelitian ini diproyeksikan
untuk memperluas luas dan jangkauan penyelidikan. Integrasi data
kuantitatif dan kualitatif memberikan temuan yang lebih kaya dan
lebih rinci, dan temuan semacam itu memfasilitasi kegiatan
penelitian di masa depan dan memungkinkan para peneliti untuk
terus menggunakan metode yang berbeda dan beragam dalam
mencari pertanyaan penelitian baru atau yang dimodifikasi.
8
kualitatif memungkinkan eksplorasi mendalam terhadap beberapa
individu.
3. Penentuan prioritas
Penentuan prioritas pada kedua data yang diperoleh dalam
penelitian mixed method tergantung pada tujuan penelitian yang
akan dilakukan.Prioritasnya adalah bahwa dalam desain metode
campuran, peneliti lebih menekankan pada satu jenis data daripada
jenis data lain dalam penelitian dan laporan tertulis.Penekanan ini
dapat dihasilkan dari pengalaman pribadi dengan pengumpulan
data, kebutuhan untuk memahami satu bentuk data sebelum
melanjutkan tahap berikutnya.
9
4. Pengurutan dalam pengumpulan data
Penggunaan data kuantitatif dan kualitatif dalam penelitian
kombinasi memungkinkan adanya data pengurutan dalam
penggunaan kedua jenis data. Ada beberapa kemungkinan
pengurutan dalam pengumpulan data pada metode penelitian
kombinasi, yaitu:
(1) data kuantitatif dan data kualitatif diambil secara bersamaan;
(2) data kuantitatif diambil terlebih dahulu sebelum data kualitatif;
(3) data kualitatif dikumpulkan terlebih dahulu sebelum data kuantitatif.
5. Analisis data dengan desain
Metode penelitian kombinasi memiliki tantangan yang cukup sulit
terutama dalam menganalisa data dari metode kuantitatif dan
kualitatif. Analisis data pada penelitian kombinasi harus
disesuaikan dengan model penelitian kombinasi yang dipilih.
6. Diagram prosedur
Metode penelitian kombinasi memiliki diagram khas yang
menunjukkan proses penggunaan kedua jenis data (kuantitatif dan
kualitatif), urutan penggunaan data, serta menunjukkan prioritas
data yang digunakan dalam penelitian.
10
Untuk mengembangkan data seperti ini, mereka menyarankan
peneliti untuk mengumpulkan beberapa langkah dari beberapa ciri-
ciri dan menilai setiap langkah dengan dua metode. Ketika mereka
mengkorelasikan skor yang diperoleh dan meletakkan dalam suatu
matriks, sebuah multimethod akan meghasilkan multimatriks.
Seorang penulis dapat menentukan apakah data yang diperoleh
dengan multimethod menghasilkan data yang saling berkorelasi lebih
tinggi satu sama lain dari pada data yang diperoleh menggunakan
metode terpisah. Hasil dari korelasi ini dapat memberikan informasi
tentang validitas data. Pada tingkat yang lebih luas, penggunaan
multimethod mendorong peneliti untuk mengumpulkan data lebih
dari satu jenis data, bahkan jika data hanya data kuantitatif untuk
menilai skor tes dan tes asosiasi kata. Sisi lain perkembangan
pengumpulan data sampai sekarang terdiri dari data kuantitatif dan
data kualitatif.
11
3. Pandangan Dunia tentang Integrasi berbagai Pertanyaan dan
Metode Masalah muncul apakah penelitian kuantitatif dan
kualitatif dapat dikoombinasikan karena masing-masing pendekatan
memiliki asumsi filosofis yang berbeda. Persoalannya, apakah
seorang peneliti yang menggunakan metode tertentu juga
memerlukan kompatibilitas antara pandangan dunia dan metode.
Pandangan dunia adalah asumsi filosofis yang luas yang digunakan
para peneliti dalam melakukan penelitian. Pandangan dunia memiliki
filosofi yang luas dimana peneliti menggunakan asumsi ketika
mereka melakukan studi, meski beberapa peneliti tidak
mengenalinya mereka membuat asumsi tentang pengetahuan dan
bagaimana pengetahuan tersebut diperoleh.
Inti pemikiran ini tentang model atau desain yang berbeda adalah
12
visualisasi prosedur dan penggunaan sistem notasi yang dirancang
oleh Morse (1991). Sistem ini, ditunjukkan pada gambar 2.1, adalah
cara untuk menggambarkan prosedur dalam desain metode
campuran. Label singkatan untuk kuantitatif (quan) dan kualitatif
(qual). Gambar 2.1 juga menggambarkan dua desain sampel, seperti
ditunjukkan dalam Studi #1, peneliti menempatkan penekanan pada
data kuantitatif dan kualitatif dan mengintegrasikan atau
menggabungkan data dalam penelitian. Dalam Studi # 2, penyidik
menekankan data kuantitatif pada fase pertama penelitian, diikuti
oleh penekanan kecil pada data kualitatif pada fase kedua penelitian.
Kemudian di bab ini kita mempertimbangkan nama untuk desain ini
dan mengeksplorasi beberapa variasi dari mereka.
13
berbagai metode penelitian campuran yang dilaporkan dalam
literatur ilmiah (Creswell, 2012).
6. Periode Reflektif
Dalam 5 sampai 7 tahun terakhir, metode campuran telah memasuki
periode sejarah baru dalam evolusi. Periode ini ditandai dengan dua
tema besar yaitu penilaian saat ini atau pemetaan lapangan dan
munculnya kritik konstruktif yang menantang. Pemetaan lapangan
terdiri dari membangun prioritas untuk penelitian dalam metode
campuran (Tashakkori & Teddlie, 2003) mengidentifikasi domain
penyelidikan (Greene, 2007) dan topik meringkas sedang ditangani
sehingga dapat menambah diskusi yang sedang berlangsung
(Creswell, 2012).
14
Kedua, dalam rancangan mixed methods kita akan menemui istilah
dominan (dominant) seperti yang digunakan (2010) serta Tashakkori &
Teddlie (2010) atau prioritas (priority) dari Morgan (1998) yang
menunjukkan tentang kadar atau bobot dalam desain penelitian.
Kesadaran akan bobot tersebut menjadi penting agar proyek penelitian
dapat berjalan dengan lancar dan tidak menimbulkan kerancuan dalam
praktiknya. Morse (2010), Creswell (2010; 2012), dan Creswell at al
(2010) memberikan notasi huruf besar dan kecil untuk menunjukkan
metode mana yang lebih dominan atau yang memiliki bobot (weighting)
lebih tinggi. Ketika peneliti menggunakan metode kualitatif lebih
dominan sedangkan kuantitatif sebagai suplementer maka peneliti dapat
memberikan notasi kual + kuan atau sebaliknya, ketika metode
kuantitatif lebih dominan dibanding dengan kualitatif maka kita dapat
memberikan notasi kuan + kual.
c. Prioritas
Dalam prioritas ini, metode kualitatif maupun kuantitatif
memiliki bobot yang sama. Namun, dapat juga ditentukan salah
satu lebih prioritas dan memiliki bobot yang lebih besar dari yang
lain.
d. Urutan
Urutan dalam penelitian mixed method dapat dibedakan menjadi
tiga, yakni:
1) Pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif dapat dilakukan
secara bersamaan.
2) Data kuantitatif dikumpulkan terlebih dahulu, lalu diikuti
oleh pengumpulan data kualitatif.
3) Data kualitatif dikumpulkan terlebih dahulu, lalu diikuti oleh
pengumpulan data kuantitatif.
16
pengkombinasian hanya dapat terjadi di tahap interpretasi akhir.
Aspek Karakteristik
2. Penelitian Kualitatif
Karakteristik penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Biklen (1982)
dalam Sugiyono (2013 :21) adalah sebagai berikut :
1. Qualitative Research had the natural setting as the direct source of
data and researcher is the key isntrumen ( Dilakukan pada
kondisi yang alamiah, langsung ke sumber data dan peneliti
adalah instrumen kunci)
2. Qualitative research is descriptive. The data collected is in the form
of words of pictures rether than number (Penelitian kualitatif lebih
bersifat deskriptif, data yang terkumpul berbentuk kata-kata
atau gambar sehingga tidak menekankan pada angka)
3. Qualitative research are concerned with process rather than simply
with outcomes or products (Penelitian kualitatif lebih menekankan
pada proses dari pada produk atau hasil)
4. Qualitative research tend to analyze their data inductively
(Penelitian kualitatif menganlisi data secara induktif)
5. “Meaning” is of essential to qualitative approach (Penelitian
kualitatif lebih menekankan makna.
18
Selanjutnya dalam Sugiyono (2013:23) dikemukakan karakteristik
penelitian kualitatif berdasarkan beberapa aspek yang dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
Aspek Karakteristik Metode Kualitatif
A. Desain a. Umum
b. Fleksibel
c. Berkembang dan muncul dalam proses
penelitian
B. Tujuan a. Menentukan pola hubungan yang
bersifat interaktif
b. Menemukan teori
c. Menggambarkan realitas yang kompleks
d. Memperoleh pemahaman data
n
E. Data a. Deskriptif kualitatif
b. Dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapan
dan tindakan responden, dan lain-lain
F. Sampel/Sumber a. Kecil
Data b. Tidak representatif
c. Purposive, snowball
d. Berkembang selama proses penelitian
G. Analisis a. Terus menerus sejak awal sampai akhir
penelitian
b. Induktif
19
c. Mencari pola, model, tema dan teori
H. Hubungan a. Empati, akrab supaya diperoleh pemahaman
dengan yang mendalam
Responde b. Kedudukan sama, bahkan sebagai guru,
n konsultan
c. Jangka lama, sampai datanya jenuh,
dapat ditemukan hipotesis.
selesai
?
K. Kepercayaan Pengujian kredibilitas, depenabilitas, proses dan
terhadap hasil penelitian
hasil
penelitian
20
mencari sumber minyak atau tambang emas, dan lain – lain.
21
c. Teknik a. Kuesioner
Pengumpulan b. Observasi dan wawancara terstruktur
data
22
e. Usulan Desain a. Luas dan rinci
b. Literatur yang berhubungan dengan
masalah, dan variabel yang diteliti
c. Prosedur yang spesifik dan rinci langkah
langkahnya
d. Masalah dirumuskan dengan spesifik
dan jelas.
e. Hipotesis dirumuskan dengan jelas
hasil
penelitian
23
validitas pengetahuan, teori atau produk tertentu.
24
melalui gambar berikut.
25
gambaran umum tersebut (Creswell, 2011). Desain penelitian
campuran model explanatory sequential design dapat digambarkan
melalui gambar berikut.
26
kualitatif) dan tahap berikutnya (hasil kuantitatif). Peneliti
menggunakan desain ini ketika ada instrumen, variabel, dan
langkah-langkah mungkin tidak diketahui atau tersedia untuk
populasi yang diteliti.
27
sekunder. Metode primer digunakan untuk memperoleh data yang
utama, dan metode sekunder digunakan untuk memperoleh data
guna mendukung data yang diperoleh dari metode primer.
(Sugiyono,2018). Data pendukung biasanya memiliki proporsi yang
kecil dalam penelitian campuran dengan tujuan untuk menambah
atau mendukung bentuk utama dari data.
28
5) The Transfomative Design.
Model penelitian campuran transformative design merupakan model
penelitian campuran yang menggunakan salah satu dari keempat
model sebelumnya (convergent, explanatory, exploratory, embedded)
yang didesain menggunakan suatu kerangka transformatif atau
lensa (Creswell, 2011).
29
6) The Multiphase Design.
Model penelitian campuran multiphase design merupakan model
penelitian campuran yang berdasar pada model convergent,
explanatory, exploratory, Dan embedded. Penelitian campuran
dapat dikatakan sebagai multiphase design jika peneliti melakukan
penelitian melalui serangkaian tahapan atau penelitian secar
terpisah yang memiliki satu program tujuan penelitian (Creswell,
2011). Desain penelitian campuran model multiphase design dapat
digambarkan melalui gambar berikut.
30
diajukan juga dapat dieksplor lebih luas dan tajam lagi. Creswell (2010)
ikut berpendapat bahwa penelitian campuran dapat berguna ketika
metode kuantitatif atau kualitatif secara sendiri-sendiri kurang
mumpuni untuk memahami permasalahan penelitian. Menurut Teddlie
& Tashakkori (2010) penelitian campuran kuantitatif dan kualitatif
memiliki kelebihan antara lain:
1. sanggup menjawab pertanyaan yang tidak mampu dijawab oleh
metodologi yang lain,
2. memberikan proses pengambilan simpulan yang lebih baik atau akurat,
3. memberikan peluang untuk menyajikan beragam pandangan yang
komprehensif.
b. Metode Kualitatif
Jika dalam penelitian kuantitatif, penelitian berakhir setelah
hipotesis terbukti atau tidak terbukti (R. K. Yin, 2017). Pada
penelitian campuran model sequential explanatory, penelitian masih
berlanjut dengan metode kualitatif dengan tujuan untuk
membuktikan, memperkuat, memperdalam, memperluas,
memperlemah, dan mengugurkan data kuantitatif yang telah
diperoleh pada tahap awal.
i. Penentuan Sumber Data
Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian kuantitatif pada
tahap awal, selanjutnya peneliti menentukan sumber data yang
diharapkan agar dapat memberi informasi untuk melengkapi
data kuantitatif yang telah diperoleh pada penelitian tahap I.
Sesuai dengan metodenya, pengambilan sampel sumber data
dilakukan secara kualitatif, misalnya melaui purposive
34
(narasumber yang paling tahu tentang informasi yang
dibutuhkan) dan bersifat snowball (jumlahnya berkembang
semakin banyak).
ii. Pengumpulan dan Analisis Data Kualitatif
Setelah sumber data ditetapkan, selanjutnya peneliti melakukan
pengumpulan data dengan metode kualitatif seperti wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Analisis data dan pengujian
kredibilitas data dapat dilakukan bersamaan dengan proses
pengumpulan data dan setelah selesai pengumpulan data.
Berdasarkan hasil analisis kualitatif diharapkan akan diperoleh
data kualitatif yang kredibel untuk melengkapi data kuantitatif.
iii. Analisis Data Kuantitatif dan Kualitatif
Setelah kedua data (kuantitatif dan kualitatif) diperoleh, langkah
selanjutnya adalah menganalisis kembali kedua kelompok data
tersebut. Analisis data dapat dilakukan dengan menggabungkan
kedua data yang sejenis sehingga data kuantitatif diperluas dan
diperdalam dengan data kualitatif. Analisis juga dapat dilakukan
dengan membandingkan kedua kelompok data, sehingga dapat
ditemukan perbedaan dan persamaan diantara dua kelompok
data tersebut.
iv. Kesimpulan Hasil Penelitian
Langkah terakhir penelitian adalah membuat laporan penelitian
yang didalamnya terdapat kesimpulan dan memberikan saran.
Kesimpulan yang diberikan, harus menjawab rumusan masalah
penelitian secara singkat berdasarkan fakta yang ditemukan di
lapangan. Jumlah butir kesimpulan harus sama dengan jumlah
rumusan masalah. Berdasarkan kesimpulan tersebut,
selanjutnya dibuat saran untuk memperbaiki keadaan. Saran
yang diberikan tentunya berdasarkan pada hasil penelitian (Toha
Anggoro dkk, 2017).
2. Langkah Penelitian Campuran Model Sequential Exploratory
Tahap pertama penelitian menggunakan metode kualitatif,
langkahnya yaitu menetukan masalah atau potensi. Selanjutnya
peneliti melakukan kajian teori perspektif yang berfungsi untuk
35
memandu peneliti dalam mengumpulkan dan menganalisis data.
Setelah itu peneliti melakukan pengumpulan yang utuh dari objek
penelitian tersebut, mengkonstruksi makna dari hipotesis.
Pada tahap kedua peneliti menggunakan metode kuantitatif yang
berfungsi untuk menguji hipotesis yang ditemukan pada penelitian
tahap pertama. Langkah-langkah dalam penggunaan metode
kuantitatif adalah menetukan populasi dan sampel sebagai tempat
untuk menguji hipotesis, mengembangkan dan menguji instrumen
untuk mengumpulan data, menganalisis data, selanjutnya peneliti
membuat laporan yang diakhiri dengan kesimpulan dan saran.
a. Metode Kualitatif
Langkah pertama dalam metode penelitian kombinasi
model/desain sequential exploratory adalah melakukan
penelitian dengan metode kualitatif (R. Yin, 2013). Seperti telah
dikemukakan langkahnya adalah menetukan masalah atau
potensi. Selanjutnya peneliti melakukan kajian teori perspektif
yang berfungsi untuk memandu peneliti dalam mengumpulkan
data dan analisis data. Setelah itu peneliti masuk ke setting
penelitian dengan melakukan pengumpulan data dan analisis
data kualitatif, sampai akhirnya peneliti dapat menemukan
gambaran yang utuh dari objek penelitian tersebut,
mengkonstruksi makna dari hipotesis.
i. Masalah dan judul penelitian
Setiap penelitian dimulai dari masalah tetentu. Masalah dalam
penelitian kualitatif berbeda dengan masalah dalam penelitian
kuantitatif (O. Nyumba, Wilson, Derrick, & Mukherjee, 2018).
Masalah dalam penelitian kualitatif belum jelas, masih
remang-remang bahkan masih gelap, sehingga masalah yang
dibawa peneliti kualitatif masih bersifat sementara. Penelitian
kualitatif juga tidak harus berangkat dari masalah, tetapi bisa
dari dugaan adanya potensi, bahkan bisa berangkat dari rasa
keingintahuan di suatu objek.
Setelah masalah, potensi atau keinginan untuk mengetahui
sesuatu yang di situasi sosial/tempat/objek penelitian
36
ditetapkan, maka selanjutnya dapat dibuat rumusan masalah
yang bersifat sementara. Rumusan masalah dapat bersifat
rumusan masalah deskriptif, komparatif, asosiatif. Pada
penelitian kualitatif, akan terjadi tiga kemungkinan terhadap
“masalah” yang dibawa oleh peneliti.
37
Setelah peneliti memahami permasalahan yang diteliti serta
memperhatikan rumusan masalah penelitian maka, peneliti
selanjutnya masuk dalam tempat yang diteliti (setting
penelitian) untuk melakukan penelitian (Bryman, 2017). Pada
penelitian kualitatif pengumpulan data, analisis dan pengujian
kredibilitas data lebih banyak dilakukan secara bersamaan.
Sesuai contoh diatas pengumpulan data dilakukan terkait
produktivitas dan faktor yang mempengaruhinya. Sebelum
pengumpulan data lebih mendalam maka peneliti melakukan
penjelajahan terlebih dahulu untuk meperoleh gambaran
umum tentang situasi sosial atau setting yang diteliti.
b. Metode Kuantitatif
Penentuan sampel dan populasi untuk menguji hipotesis. Pada
suatu penelitian perlu dijelaskan populasi dan sampel yang dapat
digunakan sebagai sumber data. Selain itu populasi dan sampel
juga digunakan untuk menguji hipotesis yang telah ditemukan
(Sugiyono, 2016).
Istilah strategi metode campuran sampai pada saat ini masih sangat
beragam, seperti multi-metode, metode konvergensi, metode
terintegrasi, dan metode kombinasi (Creswell and Plano Cark, 2007).
Namun, Branner (2017) mengemukakan secara khusus strategi yang
sering digunakan dalam metode penelitian campuran hanya tiga, yaitu:
1) Konkuren atau satu waktu (concurent mixed methods)
Dalam strategi ini peneliti mengumpulkan dua jenis data dalam satu
waktu, kemudian menggabungkannya menjadi satu informasi dalam
interpretasi hasil keseluruhan. Atau dalam strategi ini peneliti dapat
memasukkan satu jenis data yang lebih kecil ke dalam sekumpulan
data yang lebih besar untuk menganalisis jenis-jenis pertanyaan
yang berbeda, misalnya jika metode kualitatif diterapkan untuk
melaksanakan penelitian, metode kuantitatif dapat diterapkan untuk
mengetahui hasil akhir .
2) Sekuensial atau bertahap (sequential mixed method)
Dalam strategi ini peneliti mengumpulkan dua jenis data secara
bertahap, dengan melakukan interview kualitatif terlebih dahulu
untuk mendapatkan penjelasan-penjelasan yang memadai, lalu
diikuti metode survei kuantitatif dengan sejumlah sampel untuk
41
memperoleh hasil umum dari suatu populasi.
3) Transformatif (transformatif mixed methods)
Dalam strategi ini peneliti menggunakan kacamata teoretis sebagai
perspektif overacting yang di dalamnya terdiri dari data kuantitatif
dan kualitatif (Harreveld, Danaher, Lawson, Knight, & Busch, 2016).
2) Sampling sekuensial
Sampling tahap pertama melengkapi sampling tahap kedua.
Pengambilan sampel kuantutatif mempengaruhi metodologi yang
kemudian digunakan dalam pengambilan sampel kualitatif. Sampling
yang digunakan dalam penelitian kuantitatif kemudian digunakan
sebagai kerangka sampling untuk penelitian kualitatif berikutnya.
Dalam studi ini, penelitian kualitatif menggunakan subsampel
sampel penelitian kuantitatif.
3) Sampling konkuren
Probabilitas kuantitatif dan sampling kualitatif dikombinasikan
menjadi prosedur-prosedur sampling independen atau diterapkan
secara bersamaan seperti instrumen survei dengan respons tertutup
dan respons terbuka.
4) Sampling multilevel
Sampling yang diterapkan pada dua atau lebih unit analisis. Strategi
pengambilan sampel Mix Methode multilevel sangat umum dalam
penelitian di mana unit analisis berbeda. Dalam penelitian bertingkat
ini, peneliti sering tertarik untuk menjawab pertanyaan yang terkait
dengan dua atau lebih tingkat atau unit analisis.
43
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas, berikut merupakan bebererapa kesimpulan yang
dapat diambil:
1. Penelitian mixed method merupakan gabungan dari metode
penelitian kuantitatif dan kualitatif
2. Premis dasar yang dijadikan alasan mengapa lahir Mixed Method
Research adalah : “Bahwa kombinasi antara pendekatan kuantitatif
dan kualitatif akan menghasilkan pemahaman yang lebih baik
terhadap masalah penelitian dibandingkan bila hanya menggunakan
salah satu pendekatan saja”. Selain dari premis dasar tersebut
Mixed Method Research bertujuan untuk mengatasi kelemahan-
kelemahan yang ada pada pendekatan kuantitatif maupun
pendekatan kualitatif
3. Konsep penelitian Mixed Method yaitu intergrasi yang memuat
komponen kualitatif dan kuantitatif bergabung dan dapat terjadi
pada setiap tahap proses penelitian.
4. Tujuan keseluruhan dari penelitian mixed method menggabungkan
komponen penelitian kualitatif dan kuantitatif adalah untuk
memperluas dan memperkuat kesimpulan penelitian dan
penggunaan metode ini berkontribusi dalam menjawab pertanyaan
penelitian seseorang
5. Ciri-ciri karakteristik penelitian Mixed Method yaitu memberikan
dasar pemikiran untuk desain campuran, mengumpulkan data
kuantitatif dan kualitatif, penentuan prioritas, pengurutan dalam
pengumpulan data, analisis data dengan desain, dan diagram
prosedur
6. Perkembangan penelitian mixed method yaitu menggabungkan
(mixing) beberapa data kuantitatif, menyatukan (combining) data
kuantitatif dan
44
kualitatif, pandangan dunia tentang integrasi berbagai pertanyaan
dan metode, pengembangan prosedur penelitian campuran,
advokasi untuk desain berbeda, dan periode reflektif
7. Prinsip-prinsip mixed method yaitu mengenali arah teoretis proyek
penelitian dan dalam rancangan mixed methods kita akan menemui
istilah dominan (dominant) seperti yang digunakan (2010) serta
Tashakkori & Teddlie (2010) atau prioritas (priority) dari Morgan
(1998) yang menunjukkan tentang kadar atau bobot dalam desain
penelitian
8. Model penelitian mixed method yaitu convergent paralel design, the
explanatory sequantial design, the exploratory sequantial design,
the embedded design, the transfomative design, dan the multiphase
design
9. Kelebihan penelitian mixed method yaitu mixed method research
menghasilkan fakta yang lebih komprehensif dalam meneliti
masalah penelitian, mixed method research dapat menjawab
pertanyaan penelitian yang tidak dapat dijawab oleh penelitian
kuantitatif atau kualitatif, mixed method research mendorong
peneliti untuk melakukan kolaborasi, yang tidak banyak dilakukan
oleh penelitian kuantitatif maupun kualitatif, mixed method
research mendorong untuk menggunakan berbagai pandangan atau
paradigma, dan mixed method research itu “praktis” karena peneliti
memiliki keleluasaaan menggunakan metoda untuk meneliti
masalah. sedangkan kelemahan penelitian mixed method yaitu
dibutuhkan pengetahuan prasayarat yang baik dan mendalam
terkait dengan metode kuantitatif serta kualitatif karena keduanya
digunakan dalam satu penelitian dan diperlukan pengambilan
banyak data dalam penelitiannya, menghabiskan banyak waktu dan
tenaga dalam proses penelitiannya.
10. Langkah-langkah penelitian mixed method disesuaikan dengan
model penelitian mixed method
11. Strategi penelitian mix method yaitu konkuren atau satu waktu
45
(concurent mixed methods), sekuensial atau bertahap (sequential
mixed method), dan transformatif (transformatif mixed methods)
B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat
banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan
memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak
sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.
46
DAFTAR PUSTAKA
48
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung :
CV. Alfabeta
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. Alfabeta.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: CV. Alfabeta.
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Evaluasi. Bandung : CV. Alfabeta
Tashakkori, A., & Teddlie, C. 2003. Mixed Methods in Social and Behavioral
Research. London, UK: Sage Publications, Inc.
Taylor, S. J., Bogdan, R., & DeVault, M. 2015. Introduction to Qualitative
Research Methods: A Guidebook and Resource. United States of
America: Sage Publication.
Teddlie, Charles dan Fen Yu . 2007. Mixed Methods Sampling: A Typology
With Examples. Journal of Mixed Methods Research , Volume 1 Number
1.
Teddlie, C., & Tashakkori, A. 2010. Problematika Dan Kontroversi Utama
Seputar Penggunaan Metode Campuran Dalam Ilmu-Ilmu Sosial Dan
Perilaku. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Toha Anggoro dkk. (2017). Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka.
Yin, R. (2013). Qualitative Research Methodology. Journal of American,
Vol.3(No.1).
Yin, R. K. (2017). Case Study Research and Applications: Design and Methods. In
SAGE: Journal of Psychoeducational Assessment. US America.
49