Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

“METODE DAN DESAIN PENELITIAN”


DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
METODOLOGI PENELITIAN

DOSEN PENGAMPU:
Dr. H. Muhammad Saleh, M.Pd

Disusun Oleh :
Kelas: 5A PGSD
Kelompok 1

Anggota Kelompok:
Cut Seruni Nur Azizah 1910125120011
Herlia Prisma Irawanti 1910125320001
Muhammad Hendra 1910125110009
Tri Rohmah Putri Pratiwi 1910125310077
Risna Heriyanti 1910125220076
Puteri Rahayu 1910125220066
Syarifah 1910125120041

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
BANJARMASIN
2021/2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam dunia pendidikan, berkat adanya pemanfaatan metode


penelitian oleh para pakar pendidikan, ilmu pendidikan mengalami
kemajuan yang cukup menggembirakan. Namun keadaan seperti itu
tampaknya belum diikuti oleh para pelaksana pendidikan seperti guru.
Walaupun dalam kegiatan sehari-harinya guru sering dihadapkan pada
banyak masalah, lalu merumuskan masalah tersebut dengan caranya
sendiri dan mengatasinya dengan cara sendiri pula, namun mereka belum
terbiasa menuangkan buah pikirannya itu ke dalam bentuk tulisan,
sehingga orang lain akan sulit mempelajari atau meniru cara-cara yang
telah ditemukannya itu.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan belum terbiasanya guru


menulis karya tulis atau melakukan penelitian pada bidang pekerjaan yang
ditekuninya. Faktor tersebut diantaranya adalah bahwa kemampuan guru
dalam meneliti dan menulis masih rendah. Padahal, informasi yang
diperoleh dari hasil penelitian berguna sebagai dasar yang logis dalam
pengambilan keputusan. Akan tetapi tentu tidak semua keputusan yang
diambil harus berdasarkan pada hasil penelitian

Pada era globalisasi yang modern ini dan perkembangan ilmu


pengetahuan yang semakin meningkat ini Setelah seseorang banyak
menemukan berbagai permasalahan yang hendak diteliti, merumuskan
masalah dan menyusun pernyataan dugaan, asumsi perkiraan yang
merupakan jawaban sementara, hal yang selanjutnya dilakukan oleh
peneliti tersebut adalah menentukan desain penelitiannya.

Desain penelitian erat hubungannya dengan proses penelitian


karena merupakan tuntunan bagi seorang peneliti agar bisa mendapatkan
jawaban-jawaban yang telah dimunculkan. Tidak hanya menjadi tuntunan
bagi para peneliti, desain penelitian juga mempermudah peneliti untuk
menggunakan suatu metode dalam mencari jawaban.

Pada bagian desain penelitian terdapat tuntunan bagi peneliti


mengenai apa yang harus dicari untuk menyempurnakan komponen
penelitian, maupun apa yang seharusnya dikerjakan dan apa pula yang
seharusnya tidak dikerjakan. Pada makalah ini akan dijelaskan lebih
lanjut mengenai desain penelitian. Seperti apa definisi dari desain
penelitian, manfaat serta tujuan dari desain penelitian, macam-macam
desain penelitian yang dikemukakan oleh beberapa ahli, serta bagaimana
membuat desain penelitian yang baik
BAB II

PERMASALAHAN

A. Rumusan Masalah
1. Apa itu metode dan desain penelitian ?
2. Apa saja macam jenis metode & desain penelitian?
3. Apa tujuan dan manfaat dari metode & desain penelitian?
4. Bagaimana ruang lingkup metode & desain penelitian ?
5. Bagaimana cara untuk memilih metode & desain penelitian yang tepat?
B. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian metode dan desain Penelitian
2. Mengetahui apa saja macam jenis metode dan desain penelitian
3. Mengetahui tujuan dan manfaat dari metode dan desain penelitian
4. Mengetahui bagaimana ruang lingkup metode dan desain penelitian
5. Mengetahui cara untuk memilih metode dan desain penelitian yang
tepat
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian Desain Dan Metode Penelitian

Desain penelitian adalah suatu strategi untuk mencapai tujuan


penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun
peneliti pada seluruh proses penelitian (Nursalam, 2003). Hal senada juga
dinyatakan oleh Sarwono. Menurut Sarwono (2006) desain penelitian
bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang menuntun serta menentukan
arah berlangsungnya proses penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan, tanpa desain yang benar seorang peneliti tidak
akan dapat melakukan penelitian dengan baik karena yang bersangkutan tidak
mempunyai pedoman arah yang jelas.

Desain penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan untuk


melaksanakan riset pemasaran (Malhotra, 2007). Desain penelitian
memberikan prosedur untuk mendapatkan informasi yang diperlukan untuk
menyusun atau menyelesaikan masalah dalam penelitian. Desain penelitian
merupakan dasar dalam melakukan penelitian. Oleh sebab itu, desain
penelitian yang baik akan menghasilkan penelitian yang efektif dan efisien.

Metode penelitian adalah tata cara, langkah, atau prosedur yang ilmiah
dalam mendapatkan data untuk tujuan penelitian yang memiliki tujuan dan
kegunaan tertentu. Seperti yang diungkapkan Sugiyono (2018, hlm. 2) yang
menjelaskan bahwa metode penelitian adalah suatu cara ilmiah dalam
mendapatkan data untuk tujuan dan kegunaan tertentu. Ilmiah berarti kegiatan
penelitian yang didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yakni rasional, empiris,
dan sistematis seperti yang telah ditelusuri dalam filsafat ilmu.

Rasional berarti bahwa kegiatan penelitian yang dilakukan dengan cara


masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Sementara empiris
berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indra manusia,
sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara yang digunakan.
Selanjutnya, sistematis maksudnya adalah proses yang digunakan dalam
penelitian yang menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.

Sementara itu, jika kita menelusuri pengertian penelitian atau riset itu
sendiri, maka Nazir (2014) penelitian merupakan suatu kegiatan yang
ditujukan untuk menyelidiki sebuah keadaan dari, sebuah alasan dari, beserta
konsekuensi-konsekuensi terhadap suatu set keadaan khusus, bisa sebuah
fenomena atau variabel.

Artinya kegunaan tertentu yang dicari dalam metode penelitian


merupakan kegiatan penyelidikan sistematis terhadap sesuatu dengan cara
yang ilmiah. Nazir (2014, hlm. 26) juga menyatakan bahwa metode penelitian
ilmiah boleh dikatakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh
pertimbangan-pertimbangan logis.

Metode penelitian menurut para ahli tentunya, untuk menjelaskan lebih


jauh pengertian di atas, diperlukan studi banding terhadap berbagai definisi
lain dari para pakar yang telah mempelajari hal ini lebih dalam. Berikut adalah
kumpulan pengertian metode penelitian menurut para ahli.

a. Nazir

Nazir (2014, hlm. 26) menyatakan bahwa metode


ilmiah boleh dikatakan suatu pengejaran terhadap kebenaran
yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis.

b. Hamid Darmadi
Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan kegunaan tertentu (Darmadi,
2014, hlm. 153).
c. Arikunto

Menurut Arikunto (2019, hlm. 136) metode penelitian


adalah cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai
tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan.

d. Sukandarrumidi
Metode penelitian merupakan cara utama yang
digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan
jawaban atas masalah yang diajukan (Sukandarrumidi, 2012,
hlm. 111).

B. Macam-macam Jenis Metode dan Desain penelitian


a. Metode Penelitian
Secara umum ada tiga metode penelitian yang umum
digunakan terutama dalam penulisan skripsi, tesis, dan disertasi.
Ketiga metode penelitian itu terdiri dari, metode penelitian
kuantitatif, metode penelitian kualitatif, dan metode penelitian
kombinasi (mixed methods).
1. Metode Penelitian Kuantitatif
Metode penelitian kuantitatif berlandaskan pada filsafat
positivisme, dipakai untuk meneliti pada populasi ataupun sampel
tertentu, pengumpulan data menggunakan alat ukur (instrumen)
penelitian, analisa data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan
untuk menguji dan membuktikan hipotesis yang telah
dibuat/ditetapkan. Secara umum metode kuantitatif terdiri atas
metode survey dan metode eksperimen.
a. Metode Survei
Metode penelitian survei adalah metode penelitian
kuantitatif yang digunakan untuk mendapatkan data yang terjadi
pada masa lampau atau saat ini, tentang keyakinan, pendapat,
karakteristik perilaku, hubungan variabel dan untuk menguji
beberapa hipotesis tentang variabel sosiologis dan psikologis dari
sampel yang diambil dari populasi tertentu. Teknik pengumpulan
data dengan pengamatan (wawancara atau kuisioner) dan hasil
penelitian cenderung untuk digeneralisasikan.
b. Metode Eksperimen
Metode eksperimen merupakan metode penelitian
kuantitatif yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel
independen (treatment/perlakuan) terhadap variabel dependen
(hasil) dalam kondisi yang terkendalikan. Kondisi dikendalikan
agar tidak ada variabel lain (selain variabel treatment) yang
mempengaruhi variabel dependen. Agar kondisi dapat
dikendalikan, maka dalam penelitian eksperimen menggunakan
kelompok kontrol. Penelitian eksperimen sering dilakukan di
laboratorium.

2. Metode Penelitian Kualitatif


Landasan Metode penelitian adalah filsafat postpositivisme.
Digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah (lawan
eksperimen), dimana peneliti sebagai instrument kunci. Teknik
pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan). Analisis
data bersifat induktif/kualitatif. Hasil penelitian kualitatif
menekankan makna dari pada generalisasi.
Menurut Creswell dalam Sugiyono (2012), metode penelitian
kualitatif dibagi menjadi lima macam yaitu phenomenological
research, grounded theory, ethnography, case study dan narrative
research.
Phenomenological research, merupakan salah satu jenis penelitian
kualitatif, dimana peneliti melakukan pengumpulan data dengan
observasi partisipan untuk mengetahui fenomena esensial partisipan
dalam pengalaman hidupnya.
Grounded theory, adalah salah satu jenis penelitian kualitatif, yang
mana peneliti bisa menarik generalisasi apa yang diamati/dianalisa
secara induktif, teori abstrak tentang proses, tindakan atau interaksi
berdasarkan pandangan partisipan yang diteliti.
Ethnography, merupakan jenis penelitian kualitatif dimana peneliti
melakukan studi terhadap budaya kelompokk dalam kondisi yang
alamiah melalui observasi dan wawancara.
Case studies, merupakan penelitian kualitatif dimana peneliti
melakukan eksplorasi secara mendalam terhadap program, kejadian,
proses, aktivitas, terhadap satu atau lebih orang. Suatu kasus terikat
oleh waktu dan aktivitas dan peneliti melakukan pengumpulan data
secara mendetail dengan menggunakan berbagai prosedur
pengumpulan data dan dalam waktu yang berkesinambungan.
Narrative research, merupakan penelitian kualitatif dimana
peneliti melakukan studi terhadap satu orang individu atau lebih
untuk mendapatkan data tentang sejarah perjalanan dalam
kehidupannya. Data tersebut selanjutnya oleh peneliti disusun
menjadi laporan naratif kronologis.

3. Metode Penelitian Kombinasi


Metode penelitian kombinasi merupakan metode penelitian yang
berlandaskan pada fisafat pragmatisme (kombinasai positivisme dan
postpositivisme). Digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang
alamiah maupun buatan (labratorium), dimana peneliti bisa sebagai
instrumen dan menggunakan instrumen untuk pengukuran, teknik
pengumpulan data dapat menggunakan tes, kuisioner dan gabungan
(triangulasi), analisis data bersifat deduktif (kuantitatif) dan induktif
(kualitatif). Hasil penelitian kombinasi dapat berguna untuk
membuat generalisasi dan memahami makna.

4. Metode Penelitian Deskriptif


Pengertian Metode penelitian deskriptif adalah prosedur penelitian
atau pemecahan masalah yang diselidiki dengan gambaran subjek
atau objek yang digunakan berupa orang, lembaga, masyarakat dan
yang lainnya.

5. Metode Penelitian Pengembangan


Pengertian Metode Penelitian pengembangan (Litbang) atau sering
juga disebut dengan istilah Research & Development
(R&D), merupakan jenis penelitian yang umumnya banyak
digunakan dalam dunia pendidikan. Secara umum pengertian
penelitian pengembangan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk
memperoleh data sehingga dapat dipergunakan untuk menghasilkan,
mengembangkan dan memvalidasi produk.
Penelitian pengembangan difungsikan sebagai dasar untuk
bangunan/konstruksi model dan teori. Kata penelitian merujuk pada
proses pemecahan masalah dan menemukan fakta secara terorganisir
sedangkan pengembangan merujuk kepada usaha peningkatan
kemampuan teoritis, konseptual dan moral sesuai kebutuhan melalui
latihan dan pendidikan.
Jika digabungkan, pengertian penelitian pengembangan (Research
& Development) didefinisikan sebagai jenis penelitian yang
memfokuskan diri pada tujuan mengembangkan, memperluas, dan
menggali lebih jauh atas sebuah teori dalam disiplin ilmu tertentu.
b. Desain Penelitian

1. Study Cross Sectional


Study cross control adalah suatu penelitian untuk
mempelajari dinamika korelasi antara factor-faktor resiko dengan
efek, dengan cara pendekatan observasi atau pengumpulan data
sekaligus pada suatu saat (poin time approach). Artinya, tiap subjek
penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan
terhadap stastus karakter atau variabel subjek penelitian diamati
pada waktu yang sama. Tujuan penelitian ini untuk mengamati
hubungan antara factor resiko dengan akibat yang terjadi berupa
penyakit atau keadaan kesehatan tertentu dalam waktu yang
bersamaan, ditanya masalahnya (akibat) sekaligus penyebabnya
(faktor resikonya).
a. Kelebihan penelitian cross sectional
Mudah dilaksanakan, sederhana, ekonomis dalam hal
waktu, dan hasil dapat diperoleh dengan cepat dan dalam waktu
bersamaan dapat dikumpulkan variabel yang banyak, baik
variabel resiko maupun variabel efek.
b. Kekurangan penelitian cross sectional
 Diperlukan subjek penelitian yang besar
 Tidak dapat menggambarkan perkembangan penyakit
secara akurat
 Tidak valid untuk meramalkan sesuatu kecenderungan
 Kesimpulan kolerasi faktor resiko dengan faktor efek paling
lemah bila dibandingkan dengan 2 rancangan epidemiologi
yang lain.

2. Study Case Control


Study Case Control adalah suatu penelitian analitik yang
menyangkut bagaimana faktor risiko dipelajari dengan
menggunakan pendekatan retrospektif. Dengan kata lain, efek
(penyakit atau status kesehatan) diidentifikasi pada saat ini,
kemudian faktor risiko diidentifikasi adanya atau terjadinya pada
waktu yang lalu .
Studi kasus kontrol ini didasarkan pada kejadian penyakit
yang sudah ada sehingga memungkinkan untuk menganalisa dua
kelompok tertentu yakni kelompok kasus yang menderita penyakit
atau terkena akibat yang diteliti, dibandingkan dengan kelompok
yang tidak menderita atau tidak terkena akibat. Intinya penelitian
kasus kontrol ini adalah diketahui penyakitnya kemudian ditelusuri
penyebabnya.
a. Kelebihan penelitian case control
 Adanya kesamaan ukuran waktu antara kelompok kasus
dengan kelompok kontrol
 Adanya pembatasan atau pengendalian faktor resiko
sehingga hasil penelitian lebih tajam dibanding hasil
rancangan Cross sectional
 Tidak menghadapi kendala etik seperti pada penelitian
eksperimen (kohort)
 Tidak memerlukan waktu lama (lebih ekonomis)
b. Kekurangan rancangan penelitian case control
 Pengukuran variabel yang retrospektif, objektivitas, dan
realibilitasnya kurang karena subjek penelitian harus
mengingatkan kembali faktor-faktor resikonya.
 Tidak dapat diketahui efek variabel luar karena secara
teknis tidak dapat dikendalikan.
 Kadang-kadang sulit memilih kontrol yang benar-benar
sesuai dengan kelompok kasus karena banyak faktor risiko
yang harus dikendalikan.

3. Study Cohort
Study cohort adalah penelitian observasional analitik yang
didasarkan pada pengamatan sekelompok penduduk tertentu dalam
jangka waktu tertentu. Dalam hal ini kelompok penduduk yang
diamati merupakan kelompok penduduk dengan 2 kategori tertentu
yakni yang terpapar dan atau yang tidak terpapar terhadap faktor
yang dicurigai sebagai faktor penyebab. Penelitian cohort adalah
kebalikan dari case control. Faktor resiko (penyebab) telah
diketahui terus diamati secara terus-menerus akibat yang akan
ditimbulkannya.
a. Kelebihan penelitian cohort
 Dapat mengatur komparabilitas antara dua kelompok
kelompok subjek dan kelompok kontrol sejak awal
penelitian.
 Dapat secara langsung menetapkan besarnya angka resiko
dari suatu waktu ke waktu yang lain.
 Ada keseragaman observasi, baik terhadap faktor resiko
maupun efek dari waktu ke waktu.
b. Kekurangan penelitian cohort
 Memerlukan waktu yang cukup lama
 Memerlukan sarana dan pengelolaan yang rumit
 Kemungkinan adanya subjek penelitian yang drop out dan
akan menganggu analisis hasil
 Ada factor resiko yang ada pada subjek akan diamati
sampai terjadinya efek (mungkin penyakit) maka hal ini
berarti kurang atau tidak etis.

4. Riset Eksperimental
Riset eksperimental riset eksperimental merupakan research
that allows for the causes of behavior to be determined. Untuk
menggambarkan riset eksperimental bisa dilakukan pada dua
kelompok dimana kelompok 1 disebut kontrol tanpa diberi
perlakuan apapun sedangkan pada kelompok kedua diberikan
perlakuan treatment. Diasumsikan kedua kelompok ini sama.
Ada beberapa faktor yang terkait dengan penelitian
eksperimental, antara lain:
 Independent variable (IV) merupakan faktor yang bisa
dimanipulasi
 Dependent variable (DV) adalah faktor yang tidak bisa
dimanipulasi atau faktor tetap.
 Experimental condition (group) adalah grup atau kelompok
yang merupakan manipulatif dari eksperimen.
 Control condition (group) yang merupakan kumpulan grup
yang tidak termanipulasi.
 Confounding variable misalnya cuaca, hama, kesuburan lahan
tapi tidak diukur namun harus disebutkan Inilah yang disebut
dengan batasan penelitian.
 An uncontrolled variable yang merupakan variabel diikuti
dengan independen variable.

5. Quasi Eksperimental
Quasi eksperimental pada penelitian eksperimen murni
kelompok subjek penelitian ditentukan secara acak, sehingga akan
diperoleh kesetaraan kelompok yang berada dalam batas-batas
fluktuasi acak. Namun, dalam dunia pendidikan khususnya dalam
pembelajaran, pelaksanaan penelitian tidak selalu memungkinkan
untuk melakukan seleksi objek secara acak karena subjek secara
alami telah terbentuk dalam satu kelompok utuh (naturally formed
intact group), seperti kelompok siswa dalam satu kelas. Kelompok-
kelompok ini juga sering kali jumlahnya sangat terbatas. Dalam
keadaan seperti ini kaidah-kaidah dalam penelitian eksperimen
murni tidak dapat dipenuhi secara utuh,, karena pengendalian
variabel yang terkait subjek penelitian tidak dapat dilakukan
sepenuhnya, sehingga penelitian harus dilakukan dengan
menggunakan intact group. Penelitian seperti ini disebut sebagai
penelitian kuasi eksperimen (eksperimen semu). Jadi penelitian
kuasi eksperimen menggunakan seluruh subjek dalam kelompok
belajar intek group untuk diberi perlakuan (treatment), bukan
menggunakan subjek yang diambil secara acak.

C. Tujuan dan Manfaat dari Metode dan Desain Penelitian

1. Tujuan dan Manfaat Metode Penelitian


Secara umum tujuan metode penelitian adalah sebagai berikut :

a) Untuk memperoleh pengetahuan ataupun penemuan yang belum


pernah ditemukan sebelumnya.
b) Untuk membuktikan data yang sudah didapatkan.
c) Untuk menguji kebenaran mengenai data yang telah didapatkan.
d) Untuk mengembangkan pengetahuan yang sudah ada.
e) Untuk mencari serta menemukan pengetahuan yang dapat
dimanfaatkan langsungdi dalam kehidupan.
Secara umum manfaat metode penelitian adalah untuk
mempermudah seseorang terutama dalam kalangan akademis dalam proses
mengerjakan karya ilmiah, mulai dari skripsi,thesis, hingga
disesrtasi.Selain itu, metode penelitian akan menambah pengetahuan,
karena sudah sering menganalisis suatu permasalahan dengan
mengumpulkan data - data kemudian dianalisis menggunakan teori.
Sehingga,terbiasa menyampaikan semua gagasan berdasarkan fakta yang
sebelumnya sudah dianalisis saat penelitian. Dengan adanya penelitian,
akan lebih mudah memberikan saran, ide, dan gagasan terhadap suatu
permasalahan, yang sebelumnya sudah di teliti berdasarkan data dan teori
yang berkembang. Dapat disimpulkan bahwa metode penelitian dapat
melatih untuk bertanggung jawab terhadap segala sesuatu.

2. Tujuan dan Manfaat Desain Penelitian


Desain penelitian memiliki dua manfaat utama, yaitu yang pertama
terkait dengan identifikasi atau pengembangan prosedur dan pengaturan
logistik yang diperlukan dalam kerja penelitian, dan manfaat yang kedua
menekankan pada pentingnya kualitas prosedur - prosedur tersebut dalam
kaitannya dengan validitas, obyektivitas dan keakuratan kerja peneliti. Oleh
karena itu, melalui sebuah desain penelitian seseorang dapat :

a) Mengkonsepkan rencana oprasional untuk menjalakan berbagai prosedur


dan tugas yang diperlukan untuk menyempurnakan studi.
b) Memastikan bahwa prosedur - prosedur tersebut sesuai dan layak untuk
memperoleh jawaban dari pertanyaan atau permasalahan penelitian
secara valid, obyektif, dan akurat.
Desain penelitian menjabarkan secara lengkap tentang bagaimana
seorang peneliti hendak melakukan penyelidikan untuk menjawab pertanyaan
- pertanyaan penelitian. Selain itu, adanya desain penelitian juga
memungkinkan orang lain memahami dan mengikuti langkah - langkah yang
hendak dijalankan oleh peneliti dalam menemukan jawaban.

Desaian penelitian adalah istilah yang mengacu pada suatu rencana


untuk memilih subyek, situasi penelitian, dan prosedur penghimpunan data
untuk menjawab pertanyaan penelitian. Desain menunjukkan individu -
individu mana yang akan dikaji, kapan, dimana, dan dalam lingkungan apa
mereka akan di kaji.

Tujuan desain penelitian yang baik adalah memberikan hasil yang


dinilai dapat dipercaya. Kredibilitas mengacu pada seberapa luas hasilnya
mendekati realitas dan dipertimbangkan sebagai sesuatu yang dapat
dipercaya dan masuk akal. Kredibilitas akan menjadi kuat jika desain
penelitian mempertimbangkan sumber - sumber bias yang dapat mengubah
temuan. Bias yang di maksud adalah suatu bentuk salah sistematik, dan
suatu faktor yang mempengaruhi hasil dan merusak mutu penelitian.

D. Ruang Lingkup Metode Dan Desain Penelitian

Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman


yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena
sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan ini, prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang yang diamati dan perilaku yang diamati. Penelitian kualitatif
dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan. Dalam penelitian
kualitatif, peneliti sebagai instrumen pokok. Oleh karena hal itu, peneliti
harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas agar dapat melakukan
wawancara secara langsung terhadap responden, menganalisis, dan
mengkontruksikan obyek yang diteliti agar lebih jelas. Penelitian ini lebih
menekankan pada makna dan terikat nilai. Dalam metode penelitian
kuantitatif, masalah yang diteliti lebih umum memiliki wilayah yang luas,
tingkat variasi yang kompleks. Penelitian kuantitatif lebih sistematis,
terencana, terstruktur, jelas dari awal hingga akhir penelitian. Akan tetapi
masalah-masalah pada metode penelitian kualitatif berwilayah pada ruang
yang sempit dengan tingkat variasi yang rendah, namun dari penelitian
tersebut nantinya dapat berkembangkan secara luas sesuai dengan
keadaan di lapangan.
.
Setiap kegiatan penelitian kualitatif pastinya harus selalu
mengikuti suatu proses secara bertahap. Creswel (2008) telah
menyajikan tahapan khusus penelitian kualitatif diantaranya yaitu
1) Identifikasi masalah; peneliti harus memulai apa yang
menjadi sasaran penelitian, artinya menyangkut spesifikasi
isu/fenomena yang hendak dipelajari/diteliti
2) Literature riview (penelusuran pustaka); bagian ini peneliti
harus mencari bahan atau sumber bacaan yang terkait
fenomena yang akan diteliti, sehingga peneliti harus dapat
menemukan kebaruan (novelty) atau kelebihan dari
penelitiannya dengan penelitian sebelumnya.
3) Menentukan tujuan penelitian; peneliti harus
mengidentifikasi maksud/tujuan utama dari penelitiannya.
4) Pengumpulan data; peneliti harus memperhatikan dalam
memilih dan menentukan objek/partisipan yang potensial,
guna menjangkau kemampuan partisipan untuk terlibat
secara aktif dalam penelitian.
5) Analisis dan interpretasi data (interpretation); data yang
telah diperoleh oleh peneliti kemudian dianalisis atau
ditafsirkan sehingga menghasilkan gagasan atau teori baru.
6) Pelaporan; peneliti membuat laporan hasil penelitiannya
dengan corak deskripsi, karena menggunakan metode
kualitatif sehingga membutuhkan penggambaran secara
luas dalam laporannya dan harus memposisikan pembaca
seolah-olah sebagai orang yang terlibat dalam penelitian
(Sugiarto, 2015: 45).

E. Memilih Metode Yang Tepat Untuk Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan akan menentukan keabsahan


hasil penelitian. Metode penelitian bukan hanya statistik apa yang akan
digunakan, namun lebih kepada pemikiran di balik penelitian yaitu
bagaimana peneliti benar-benar ingin mencari tahu, bagaimana
membangun argumen tentang ide-ide dan konsep, dan apa bukti bahwa
peneliti dapat menemukan argument atau mendukung argumen yang telah
ada. Masalah dalam penelitian adalah banyaknya peneliti pemula yang
bingung memilih metode penelitian yang akan digunakan dalam
menyelesaikan tugas akhir, karena beragamnya pandangan mengenai
metode penelitian.

Kegiatan penelitian memerlukan metode yang jelas. Dalam hal ini ada
dua metode penelitian yakni metode kualitatif dan metode kuantitatif. Pada
mulanya metode kuantitatif dianggap memenuhi syarat sebagai metode
penelitian yang baik, karena menggunakan alat-alat atau intsrumen untuk
mengakur gejala-gejala tertentu dan diolah secara statistik. Tetapi dalam
perkembangannya, data yang berupa angka dan pengolahan matematis
tidak dapat menerangkan kebenaran secara meyakinkan. Oleh sebab itu
digunakan metode kualitatif yang dianggap mampu menerangkan gejala
atau fenomena secara lengkap dan menyeluruh.

Metode penelitian kuantittif, metode ini dapat diartikan sebagai


metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan
sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data
menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistic dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan.

Kebingungan peneliti dalam memilih metode yang tepat untuk


digunakan dalam penelitian maka peneliti harus mempertimbangkan hal-
hal sebagai berikut:

1) Masalah yang diperoleh peneliti


2) Tujuan dari penelitian
3) Jenis instrumen pengumpulan dan hasil data
4) Hasil yang diharapkan dari penelitian
5) Sumber data dan ketentuan cara memperoleh data
6) Jumlah populasi dan sampel penelitian
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Metode penelitian adalah cara atau prosedur sistematis yang dilakukan


untuk mendapatkan kebenaran, keadaan dari, sebuah alasan dari, konsekuensi-
konsekuensi suatu fenomena yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan
logis yang disokong oleh data-data yang cukup sebagai bukti konkret yang
dapat dilihat, diamati dan bahkan teralami oleh semua orang (objektif; bukan
asumsi pribadi), sedangkan Desain penelitian merupakan dasar dalam
melakukan penelitian. Oleh sebab itu, desain penelitian yang baik akan
menghasilkan penelitian yang efektif dan efisien.

Secara umum ada tiga metode penelitian yang umum digunakan


terutama dalam penulisan skripsi, tesis, dan disertasi. Ketiga metode penelitian
itu terdiri dari, metode penelitian kuantitatif, metode penelitian kualitatif, dan
metode penelitian kombinasi (mixed methods). . Pada mulanya metode
kuantitatif dianggap memenuhi syarat sebagai metode penelitian yang baik,
karena menggunakan alat-alat atau intsrumen untuk mengakur gejala-gejala
tertentu dan diolah secara statistik. Tetapi dalam perkembangannya, data yang
berupa angka dan pengolahan matematis tidak dapat menerangkan kebenaran
secara meyakinkan. Oleh sebab itu digunakan metode kualitatif yang dianggap
mampu menerangkan gejala atau fenomena secara lengkap dan menyeluruh.

B. Saran
Tanpa desain yang benar seorang peneliti tidak akan dapat
melakukan penelitian dengan baik karena yang bersangkutan tidak
mempunyai pedoman arah yang jelas. Sehingga peneliti harus mampu
membuat rancangan dengan baik dan benar. Dari makalah kami ini, kami
berharap para pembaca mampu memanfaatkannya sebagai sumber belajar
untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Dan tak lupa kritik,
masukan, saran, dalam bentuk apapun
Daftar Pustaka

Sanjaya, Wina. (2015). Penelitian Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.

Silaen, S. (2018). Metode Penilitian Sosial untuk Penilisan Skripsi dan Tesis.
Bogor: Penerbit In Media

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Sukandarrumidi. (2012). Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis untuk Peneliti


Pemula. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Arikunto, Suharsimi. (2019). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta: Rineka Cipta.

Darmadi, Hamid. (2014). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Nazir, Moh. (2014). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Widi,Restu Kartiko.2010.Asas Metodologi Penelitian: Sebuah Pengenalan dan


Penuntun Langkah Demi Langkah Pelaksanaan Penelitian.Yogyakarta : Graha
Ilmu.

Yusuf,Muri.2016.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian


Gabungan. Jakarta:PT. Fajar Interpratama Mandiri.

Darna, N., & Herlina, E. (2018). Memilih Metode Penelitian Yang Tepat. Jurnal
Ekonologi dan Ilmu Manajemen, 5(1), 287-291.

Maesaroh, S. (2013). Peranan Metode Pembelajaran Terhadap Minat dan


Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam. Jurnal Kependidikan, Vol 1 (1).
(Online). Diakses pada tanggal 29 Agustus 2021.
Mulyadi, M. (2012). Riset Desain Dalam Metodologi Penelitian. Jurnal Studi
Komunikasi dan Media, Vol.16 (1). (Online). Diakses pada tanggal 29 Agustus
2021.
Priyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif. Surabaya: Zifatama Publishing.
Siyoto, S & Sodik, M.A. (2015). Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta:
Literasi Media Publishing.

Anda mungkin juga menyukai