DOSEN PENGAMPU:
Dr. H. Muhammad Saleh, M.Pd
Disusun Oleh :
Kelas: 5A PGSD
Kelompok 1
Anggota Kelompok:
Cut Seruni Nur Azizah 1910125120011
Herlia Prisma Irawanti 1910125320001
Muhammad Hendra 1910125110009
Tri Rohmah Putri Pratiwi 1910125310077
Risna Heriyanti 1910125220076
Puteri Rahayu 1910125220066
Syarifah 1910125120041
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PERMASALAHAN
A. Rumusan Masalah
1. Apa itu metode dan desain penelitian ?
2. Apa saja macam jenis metode & desain penelitian?
3. Apa tujuan dan manfaat dari metode & desain penelitian?
4. Bagaimana ruang lingkup metode & desain penelitian ?
5. Bagaimana cara untuk memilih metode & desain penelitian yang tepat?
B. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian metode dan desain Penelitian
2. Mengetahui apa saja macam jenis metode dan desain penelitian
3. Mengetahui tujuan dan manfaat dari metode dan desain penelitian
4. Mengetahui bagaimana ruang lingkup metode dan desain penelitian
5. Mengetahui cara untuk memilih metode dan desain penelitian yang
tepat
BAB III
PEMBAHASAN
Metode penelitian adalah tata cara, langkah, atau prosedur yang ilmiah
dalam mendapatkan data untuk tujuan penelitian yang memiliki tujuan dan
kegunaan tertentu. Seperti yang diungkapkan Sugiyono (2018, hlm. 2) yang
menjelaskan bahwa metode penelitian adalah suatu cara ilmiah dalam
mendapatkan data untuk tujuan dan kegunaan tertentu. Ilmiah berarti kegiatan
penelitian yang didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yakni rasional, empiris,
dan sistematis seperti yang telah ditelusuri dalam filsafat ilmu.
Sementara itu, jika kita menelusuri pengertian penelitian atau riset itu
sendiri, maka Nazir (2014) penelitian merupakan suatu kegiatan yang
ditujukan untuk menyelidiki sebuah keadaan dari, sebuah alasan dari, beserta
konsekuensi-konsekuensi terhadap suatu set keadaan khusus, bisa sebuah
fenomena atau variabel.
a. Nazir
b. Hamid Darmadi
Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan kegunaan tertentu (Darmadi,
2014, hlm. 153).
c. Arikunto
d. Sukandarrumidi
Metode penelitian merupakan cara utama yang
digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan
jawaban atas masalah yang diajukan (Sukandarrumidi, 2012,
hlm. 111).
3. Study Cohort
Study cohort adalah penelitian observasional analitik yang
didasarkan pada pengamatan sekelompok penduduk tertentu dalam
jangka waktu tertentu. Dalam hal ini kelompok penduduk yang
diamati merupakan kelompok penduduk dengan 2 kategori tertentu
yakni yang terpapar dan atau yang tidak terpapar terhadap faktor
yang dicurigai sebagai faktor penyebab. Penelitian cohort adalah
kebalikan dari case control. Faktor resiko (penyebab) telah
diketahui terus diamati secara terus-menerus akibat yang akan
ditimbulkannya.
a. Kelebihan penelitian cohort
Dapat mengatur komparabilitas antara dua kelompok
kelompok subjek dan kelompok kontrol sejak awal
penelitian.
Dapat secara langsung menetapkan besarnya angka resiko
dari suatu waktu ke waktu yang lain.
Ada keseragaman observasi, baik terhadap faktor resiko
maupun efek dari waktu ke waktu.
b. Kekurangan penelitian cohort
Memerlukan waktu yang cukup lama
Memerlukan sarana dan pengelolaan yang rumit
Kemungkinan adanya subjek penelitian yang drop out dan
akan menganggu analisis hasil
Ada factor resiko yang ada pada subjek akan diamati
sampai terjadinya efek (mungkin penyakit) maka hal ini
berarti kurang atau tidak etis.
4. Riset Eksperimental
Riset eksperimental riset eksperimental merupakan research
that allows for the causes of behavior to be determined. Untuk
menggambarkan riset eksperimental bisa dilakukan pada dua
kelompok dimana kelompok 1 disebut kontrol tanpa diberi
perlakuan apapun sedangkan pada kelompok kedua diberikan
perlakuan treatment. Diasumsikan kedua kelompok ini sama.
Ada beberapa faktor yang terkait dengan penelitian
eksperimental, antara lain:
Independent variable (IV) merupakan faktor yang bisa
dimanipulasi
Dependent variable (DV) adalah faktor yang tidak bisa
dimanipulasi atau faktor tetap.
Experimental condition (group) adalah grup atau kelompok
yang merupakan manipulatif dari eksperimen.
Control condition (group) yang merupakan kumpulan grup
yang tidak termanipulasi.
Confounding variable misalnya cuaca, hama, kesuburan lahan
tapi tidak diukur namun harus disebutkan Inilah yang disebut
dengan batasan penelitian.
An uncontrolled variable yang merupakan variabel diikuti
dengan independen variable.
5. Quasi Eksperimental
Quasi eksperimental pada penelitian eksperimen murni
kelompok subjek penelitian ditentukan secara acak, sehingga akan
diperoleh kesetaraan kelompok yang berada dalam batas-batas
fluktuasi acak. Namun, dalam dunia pendidikan khususnya dalam
pembelajaran, pelaksanaan penelitian tidak selalu memungkinkan
untuk melakukan seleksi objek secara acak karena subjek secara
alami telah terbentuk dalam satu kelompok utuh (naturally formed
intact group), seperti kelompok siswa dalam satu kelas. Kelompok-
kelompok ini juga sering kali jumlahnya sangat terbatas. Dalam
keadaan seperti ini kaidah-kaidah dalam penelitian eksperimen
murni tidak dapat dipenuhi secara utuh,, karena pengendalian
variabel yang terkait subjek penelitian tidak dapat dilakukan
sepenuhnya, sehingga penelitian harus dilakukan dengan
menggunakan intact group. Penelitian seperti ini disebut sebagai
penelitian kuasi eksperimen (eksperimen semu). Jadi penelitian
kuasi eksperimen menggunakan seluruh subjek dalam kelompok
belajar intek group untuk diberi perlakuan (treatment), bukan
menggunakan subjek yang diambil secara acak.
Kegiatan penelitian memerlukan metode yang jelas. Dalam hal ini ada
dua metode penelitian yakni metode kualitatif dan metode kuantitatif. Pada
mulanya metode kuantitatif dianggap memenuhi syarat sebagai metode
penelitian yang baik, karena menggunakan alat-alat atau intsrumen untuk
mengakur gejala-gejala tertentu dan diolah secara statistik. Tetapi dalam
perkembangannya, data yang berupa angka dan pengolahan matematis
tidak dapat menerangkan kebenaran secara meyakinkan. Oleh sebab itu
digunakan metode kualitatif yang dianggap mampu menerangkan gejala
atau fenomena secara lengkap dan menyeluruh.
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Tanpa desain yang benar seorang peneliti tidak akan dapat
melakukan penelitian dengan baik karena yang bersangkutan tidak
mempunyai pedoman arah yang jelas. Sehingga peneliti harus mampu
membuat rancangan dengan baik dan benar. Dari makalah kami ini, kami
berharap para pembaca mampu memanfaatkannya sebagai sumber belajar
untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Dan tak lupa kritik,
masukan, saran, dalam bentuk apapun
Daftar Pustaka
Silaen, S. (2018). Metode Penilitian Sosial untuk Penilisan Skripsi dan Tesis.
Bogor: Penerbit In Media
Darna, N., & Herlina, E. (2018). Memilih Metode Penelitian Yang Tepat. Jurnal
Ekonologi dan Ilmu Manajemen, 5(1), 287-291.