PERENCANAAN PEMBELAJARAN
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
MUSABBIB (2220203886208129)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulis dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
pada mata kuliah “PERENCANAAN PEMBELAJARAN” . Selain itu, makalah ini
juga bertujuan menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak dosen “Dr. Usman, S.Ag,
M.Ag” selaku dosen yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehinggah kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu , kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 5
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................4
Latar belakang.......................................................................................................................4
Rumusan masalah..................................................................................................................5
Tujuan masalah......................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................5
PENGERTIAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN.........................................................................5
PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARAN...............................................................................7
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP METDE PEMBELAJARAN...............................................9
BAB III PENUTUP......................................................................................................................13
Kesimpulan............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................15
3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan interaktif yang
bernilai edukatif. Interaksi edukatif ini terjadi antara guru dan peserta didik
serta antara peserta didik dan lingkungannya. Interaksi edukatif terjadi secara
dua arah (rifma,2016). Interaksi ini perlu dirancang sedemikian rupa sehinggah
dapat mencapai hasil yang optimal sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
ditetapkan. Untuk terjadinya interaksi edukatif yang baik dalam pembelajaran
perlu diketahui berbagai persyaratan yang diperlukan seperti :
pendekatan,metode,kondisi,sarana dan prasarana dan mengenali perkembangan
intelektual ,psikologis, dan biologis, peserta didik.
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 mengisyaratkan kepada seorang
pendidik agar mampu menciptakan pembelajaran secara interaktif,
menyenangkan, menantang, inspiratif, memotifasi, memberikan ruang yang
cukup bagi pengembangan kreatifitas siswa sesuai dengan bakat, minat,
kemampuan dan perkembangan fisik serta psikologisnya.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari pendekatan pembelajaran?
2. Apa pengertian strategi pembelajaran?
3. Apa itu pengertian dan ruang lingkup metode pembelajaran?
C. Tujuan masalah
1. Untuk mengetahui jenis-jenis pendekatan pembelajaran
2. Untuk mengetahui pengertian strategi pembelajaran
3. Untuk mengetahui pengertian dan ruang metode pembelajaran
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan
tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya
mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran
dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran
terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang
berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2)
pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher
centered approach).
Pendekatan berbeda dengan metode dalam proses pembelajaran.
Pendekatan (approach) lebih menekankan pada strategi dalam perencanaan,
sedangkan metode (method) lebih menekankan pada teknik pelaksanaannya
(Rustaman, dkk. 2003). Pendekatan bersifat aksiomatis yang menyatakan
pendirian, filosofis, dan keyakinan yang berkaitan dengan serangkaian asumsi.
Sementara, metode lebih bersifat prosedural atau proses yang teratur. Dapat
juga dikatakan bahwa metode merupakan jabaran dari pendekatan
(Nurgiyantoro, 1985; Susilo, 1997). Suatu pendekatan yang direncanakan
untuk suatu pembelajaran mungkin dapat digunakan beberapa metode.
Misalnya kita membahas topik pencemaran lingkungan, salah satu pendekatan
yang mungkin dapat digunakan adalah Science Technology and Society (STS)
atau Sains Teknologi dan Masyarakat (STM). Dalam melaksanakan pendekatan
ini dapat saja digunakan berbagai metode seperti ceramah, eksperimen, tanya
jawab. diskusi dan sebagainya.
5
1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil
(out put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan
mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang
memerlukannya.
2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic
way) yang paling efektif untuk mencapai sasaran.
3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang
akan dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran.
4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan
patokan ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf
keberhasilan (achievement) usaha.
Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah:
1. Pendekatan Expository
Pendekatan Expository menekankan pada penyampaian informasi yang
disampaikan sumber belajar kepada warga belajar. Melalui pendekatan ini
sumber belajar dapat menyampaikan materi sampai tuntas.
6
apabila jumlah warga belajar dalam kegiatan belajar itu relatif banyak.
Pendekatan expository dalam pembelajaran cenderung berpusat pada sumber
belajar, dengan memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1) adanya dominasi sumber
belajar dalam pembelajaran, 2) bahan belajar terdiri dari konsep-konsep dasar
atau materi yang baru bagi warga belajar, 3) materi lebih cenderung bersifat
informasi, 4) terbatasnya sarana pembelajaran.
7
2. Pendekatan Inquiry
Istilah Inquiry mempunyai kesamaan konsep dengan istilah lain seperti
Discovery, Problem solving dan Reflektif Thinking. Semua istilah ini sama dalam
penerapannya yaitu berusaha untuk memberikan kesempatan kepada warga belajar
untuk dapat belajar melalui kegiatan pengajuan berbagai permasalahan secara
sistimatis, sehingga dalam pembelajaran lebih berpusat pada keaktifan warga
belajar. Dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Inquiry,
sumber belajar menyajikan bahan tidak sampai tuntas, tetapi memberi peluang
kepada warga belajar untuk mencari dan menemukannya sendiri dengan
menggunakan berbagai cara pendekatan masalah. Sebagaimana dikemukakan oleh
Bruner bahwa landasan yang mendasari pendekatan inquiry ini adalah hasil belajar
dengan cara ini lebih mudah diingat, mudah ditransfer oleh warga belajar.
Pengetahuan dan kecakapan warga belajar yang bersangkutan dapat menumbuhkan
motif intrinsik karena warga belajar merasa puas atas penemuannya sendiri.
8
informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati objeknya, mewawancarai nara
sumber, uji coba sendiri dan sebagainya.
e. Verification : Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran atau informasi yang ada
tersebut, pertanyaan atau hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu kemudian
dicek terbukti atau tidak.
1) Pengajuan permasalahan
3) Pengumpulan data
4) Penarikan kesimpulan
5) Penarikan generalisasi
9
d. Umpan balik. Kegiatan ini ditujukan untuk melihat respon warga belajar
terhadap keseluruhan bahan belajar yang telah dipelajari
e. Penilaian. Kegiatan penilaian dilakukan oleh sumber belajar baik secara lisan
maupun tertulis dan atau penampilan.
b. Warga belajar memiliki sikap dan nilai tentang keraguan terhadap informasi
yang diterima, keingintahuan, respek terhadap penggunaan fikiran, respek terhadap
data, objektif, keingintahuan dalam pengambilan keputusan, dan toleran dalam
ketidaksamaan
e. Dapat menambah wawasan bagi warga belajar dan sumber belajar karena terjadi
saling tukar pengalaman
Disamping kelebihan dari pendekatan ini juga tidak lepas dari kelemahan yang
mungkin timbul dalam proses pembelajaran yaitu apabila tidak ada kesiapan dan
10
kemampuan dari warga belajar untuk memecahkan permasalahan maka tujuan
pembelajaran tidak akan tercapai, juga kemungkinan akan terjadi pendominasian oleh
beberapa orang warga belajar yang sudah biasa dalam hal mengemukakan pendapat.
Untuk mengurangi permasalahan yang mungkin muncul, sumber belajar dituntut
memiliki kemampuan dalam hal membimbing dan mengarahkan warga belajar supaya
mereka dapat mengembangkan kemampuannya sesuai dengan potensi yang sudah
dimilikinya.
3. Pendekatan induktif
Pendekatan induktif merupakan pendekatan pembelajaran yang dimulai dari
yang khusus sampai atau menuju pada yang umum, atau mulai dari contoh-contoh
sampai pada suatu kesimpulan. Misalnya: hewan akan mati, manusia akan mati,
tumbuhan akan mati. Maka kesimpulannya adalah: setiap makhluk hidup akan mati
(karena semua yang disebutkan di atas adalah makhluk hidup).
4. Pendekatan deduktif
5. Pendekatan lingkungan
11
lingkungan ke dalam kelas atau ke dalam laboratorium. Misalnya untuk mempeserta
didiki hewan atau tumbuhan tertentu dapat ditugaskan peserta didik mencari dan
membawanya ke kelas atau ke laboratorium. Kecuali kita ingin mengamati tingkah
laku hewan atau karakteristik tumbuhan tertentu yang hidup secara alami atau pada
kondisi tertentu, bila dibawa akan dapat mengubah perilaku alaminya, hal semacam ini
tidak memungkinkan objek dibawa ke kelas atau laboratorium. Begitu juga jika hewan
atau tumbuhan itu besar dan membahayakan juga tidak mungkin objek dibawa ke
kelas atau ke laboratorium.
(1) konsep.
(2) proses.
(3) kreativitas,
(4) sikap dan nilai,
(5) penerapan, dan
(6) hubungan atau keterkaitan (Yager, 1992).
12
7. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)
Ungkapan yang tepat untuk CTL ini adalah: Bawa mereka dari dunia
mereka ke dunia kita, lalu kirim mereka dari dunia kita ke dunia mereka lagi.
Pembelajaran kontekstual memiliki ciri- ciri sebagai berikut:
13
8. Pendekatan pemecahan masalah (problem solving)
Banyak ragam pola yang dirumuskan oleh para ahli untuk menerapkan
pendekatan pemecahan masalah ini, berikut ini dikemukakan dua pola model
saja:
14
● Penyajian masalah (presentation of the problem), dapat dinyatakan
dalam pernyataan verbal atau beberapa sarana (means) yang lain.
● Mendefinisikan masalah, atau membedakan sifat-sifat esensial
(essential features) dari situasi.
● Memformulasikan hipotesis, yang dapat diaplikasikan terhadap
solusi.
● Pengujian hipotesis (verification of the hypotesis), atau dilakukan
secara berturut-turut (successive) sampai menemukan jawaban yang
mencapai solusi.
● Tidak terdapat asam amino penyusun protein hemoglobin di dalam
sel saraf dan sel otot.
● Gen yang mengkode protein hemoglobin tidak aktif (switch off)
pada sel saraf dan sel otot.
Gen yang mengkode protein hemoglobin tidak aktif (switch off ) pada sel saraf
dan sel otot
Penjelasan
15
observasi. Sementara, problem solving pola kedua (Lufri, 2003) cenderung digunakan
untuk membahas materi biologi di kelas yang umumnya bersifat teoritis.
B. PENGERTIAN STRATEGI
1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan
sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera
masyarakat yang memerlukannya.
Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah:
16
2. Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang
dipandang paling efektif.
17
C. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP METODE PEMBELAJARAN
Metode merupakan langkah operasional dari strategi pembelajaran yang dipilih
dalam mencapai tujuan belajar, sehingga bagi sumber belajar dalam menggunakan
suatu metode pembelajaran harus disesuaikan dengan jenis strategi yang digunakan.
Ketepatan penggunaan suatu metode akan menunjukkan fungsionalnya strategi dalam
kegiatan pembelajaran.
Istilah metode dapat digunakan dalam berbagai bidang kehidupan, sebab secara
umum menurut kamus Purwadarminta (1976), metode adalah cara yang telah teratur
dan terfikir baik-baik untuk mencapai sesuatu maksud. Sedangkan menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan
pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Metode berasal
dari kata method (Inggris), artinya melalui, melewati, jalan atau cara untuk memeroleh
sesuatu.
18
Berdasarkan hal tersebut maka kedudukan metode dalam pembelajaran
mempunyai ruang lingkup sebagai cara dalam:
1. Pemberian dorongan, yaitu cara yang digunakan sumber belajar dalam rangka
memberikan dorongan kepada warga belajar untuk terus mau belajar
3. Penyampaian bahan belajar, yaitu cara yang digunakan sumber belajar dalam
menyampaikan bahan dalam kegiatan pembelajaran
4. Pencipta iklim belajar yang kondusif, yaitu cara untuk menciptakan suasana
belajar yang menyenangkan bagi warga abelajar untuk belajar
6. Pendorong untuk penilaian diri dalam proses dan hasil belajar, yaitu cara untuk
mengetahui keberhasilan pembelajaran
7. Pendorong dalam melengkapi kelemahan hasil belajar, cara untuk untuk mencari
pemecahan masalah yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran
19
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
20