Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS PENDAPATAN AKIBAT INFLASI BARANG DAGANG

PADA TOKO BUAH CAHAYA AKBAR DI MAKASSAR

KELOMPOK 3

KELAS 1C

1. A. ISMALA BATARI DEWI (36122059)


2. ANDI NUURIL RABBAYANI (36122061)
3. IRA MUHAJIR (36122063)
4. NOVITA DUMA (36122065)
5. NUR AISYAH (36122071)

JURUSAN AKUNTANSI

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

TA.2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan penulisan karya tulis ilmiah yang
berjudul “Analisis Pendapatan Akibat Inflasi Barang Dagang Pada Toko Buah
Cahaya Akbar Di Makassar” dengan baik. Laporan karya tulis ilmiah ini diajukan
sebagai salah satu syarat memenuhi nilai tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
Program Studi D3 Akuntansi Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Ujung
Pandang.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini banyak
rintangan maupun hambatan yang dihadapi. Namun hal itu tidak menyusutkan
usaha penulis, kesabaran dan ketekunan penulis, sehingga dapat menyelesaikan
karya tulis ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan karya ilmiah ini belum sempurna, hal ini
tidak lain disebabkan oleh keterbatasan ilmu dan kemampuan yang dimiliki oleh
penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan tugas ilmiah ini dan demi perbaikan pada masa
mendatang.

Akhirnya, penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan
manfaat bagi para pembaca dan kepada kita semua.

Makassar, Desember 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1. Latar Belakang.......................................................................................................4
2. Rumusan Masalah..................................................................................................5
3. Tujuan Kegiatan.....................................................................................................5
4. Manfaat Kegiatan...................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................6
1. PENDAPATAN.....................................................................................................6
1.1 Pengertian Pendapatan.........................................................................................6
1.2 Pengukuran Pendapatan.......................................................................................6
2. INFLASI................................................................................................................6
2.1 Pengertian Inflasi..................................................................................................6
2.2 Macam-macam Inflasi..........................................................................................7
2.3 Dampak Inflasi.....................................................................................................7
2.4 Sebab-sebab Inflasi..............................................................................................7
BAB III..............................................................................................................................9
METODE KEGIATAN.....................................................................................................9
1. Tempat dan Waktu Kegiatan..................................................................................9
2. Tipe Kegiatan.........................................................................................................9
3. Teknik Pengumpulan Data.....................................................................................9
4. Teknik Analisis Data..............................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diterima dalam bentuk uang atau
barang yang diperoleh dari penjualan produk atau jasa. Usaha yang dimiliki oleh
sebagian orang akan memperoleh pendapatan dari hasil penjualan barang dagang
yang telah dilakukannya terkait dengan bidangnya masing-masing. Pendapatan
yang dihasilkan, akan menentukan laba atau rugi suatu usaha.

Namun, perhitungan laba atau rugi dilihat dari besarnya pengeluaran biaya/beban
dan besarnya pendapatan yang diperoleh. Apabila jumlah pendapatan lebih besar
daripada jumlah pengeluaran biaya/beban maka usaha tersebut memperoleh laba,
dan apabila jumlah pendapatan lebih kecil daripada jumlah pengeluaran
biaya/beban maka usaha tersebut rugi. Pendapatan suatu usaha tidak selamanya
mengalami peningkatan, akan tetapi suatu waktu akan mengalami penurunan.

Usaha yang membeli suatu barang lalu menjualnya kembali, akan mudah
dipengaruhi oleh inflasi. Inflasi adalah kenaikan barang dagang secara terus
menerus dalam suatu periode tertentu. Harga jual barang dagang yang dipengaruhi
oleh inflasi akan mengalami ketidakstabilan. Hal tersebut juga berdampak pada
pendapatan yang dapat menguntungkan atau merugikan suatu usaha.

Salah satu usaha yang pendapatannya dipengaruhi oleh inflasi barang dagang
adalah Toko Buah Cahaya Akbar yang terletak di Jalan Abdullah Daeng Sirua
Raya, Makassar, Sulawesi Selatan. Pemilik dari Toko Buah Cahaya Akbar adalah
Bapak Husain. Usaha ini bergerak dalam bidang akomodasi pertanian, yakni
menyediakan barang berupa buah-buahan. Bapak Husain memperoleh barang
dagang dari pembelian barang berupa buah-buahan dari petani lalu menjualnya
kembali.

Harga barang yang diperoleh tidak selamanya stabil dan akan meningkat dari
biasanya. Hal ini berdampak pada pendapatan Bapak Husain yang juga tidak
stabil sehingga bisa saja merugikan usaha Toko Buah Cahaya Akbar. Oleh karena
itu, perlu dilakukan analisis pendapatan akibat inflasi barang dagang pada Toko
Buah Cahaya Akbar.

2. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari uraian latar belakang tersebut adalah: Bagaimana
pendapatan yang diakibatkan inflasi barang dagang pada Toko Buah Cahaya
Akbar?

3. TUJUAN KEGIATAN
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan dari kegiatan ini adalah:

Untuk mengetahui pendapatan yang diakibatkan inflasi barang dagang pada Toko
Buah Cahaya Akbar.

4. MANFAAT KEGIATAN
Manfaat yang diperoleh dari kegiatan ini adalah Toko Buah Cahaya Akbar
mampu memperhitungkan pendapatan yang dihasilksan pada saat belum
terjadinya inflasi dan saat terjadinya inflasi pada barang dagang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. PENDAPATAN
1.1 Pengertian Pendapatan
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga
yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur
antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Pendapatan adalah arus masuk
bruto dari manfaat ekonomik yansg timbul dari aktivitas normal entitas selama
suatu periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak
berasal dari kontribusi penanam modal. Pendapatan hanya meliputi arus masuk
bruto dari manfaat ekonomik yang diterima dan dapt diterima oleh entitas untuk
entitas itu sendiri.

Jumlah yang ditagih untuk kepentingan pihak ketiga, seperti pajak pertambahan
nilai dan pajak penjualan, bukan merupakan manfaat ekonomik yang mengalir ke
entitas dan tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas. Oleh karena itu, hal tersebut
dikeluarkan dari pendapatan. Hal yang sama berlaku dalam hubungan keagenan,
arus masuk bruto manfaat ekonomik mencakup jumlah yang ditagih untuk
kepentingan prinsipal dan tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas entitas. Jumlah
yang ditagih atas nama prinsipal bukan merupakan pendapatan. Sebaliknya,
pemndapatan adalah jumlah komisi yang diterima.1

1.2 Pengukuran Pendapatan


Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima.
Jumlah pendapatan yang timbul dari transaksi biasanya ditentukan oleh
persetujuan antara entitas dengan pembeli atau pengguna aset tersebut. Jumlah
tersebut diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima
dikurangi jumlah diskon usaha dan rabat volume yang diperbolehkan oleh entitas.2

2. INFLASI
2.1 Pengertian Inflasi
Inflasi adalah harga barang yang terus-menerus mengalami peningkatan. Yang
dimaksud inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum barang-barang secara
terus-menerus. Ini tidak berarti bahwa harga-harga berbagai macam barang itu
naik dengan persentase yang sama. Mungkin dapat terjadi kenaikan tersebut
tidaklah bersamaan. Yang penting terdapat kenaikan harga umum barang secara
terus menerus selama satu periode tertentu. Kenaikan yang terjadi hanya sekali
saja (meskipun dengan persentase yang cukup besar) bukanlah merupakan inflasi.
1
Prawiro dkk., Standar Akuntansi Keuangan Efektif per 1 Januari 2018, Jakarta, 2018, hal. 23.2.

2
Ibid
Kenaikan harga ini diukur dengan menggunakan indeks harga. Beberapa indeks
harga yang sering digunakan untuk mengukur inflasi antara lain:

a. Indeks biaya hidup (consumer price index).


b. Indeks harga perdagangan besar (wholesale price index).
c. GNP deflator.3

2.2 Macam-macam Inflasi


Dalam melihat macam inflasi, dapat dibedakan berdasarkan atas laju
perkembangan inflasi tersebut. Menurut Boediyono berdasarkan atas parah atau
tidaknya inflasi tersebut; yaitu ada inflasi yang ringan (kurang dari 10% per
tahun), inflasi sedang (antara 10-30% per tahun), inflasi berat (antara 30-100%
per tahun), dan hiperinflasi (diatas 100% per tahun).4

2.3 Dampak Inflasi


Pembedaan macam inflasi atas parah atau tidaknya ini berguna untuk melihat
dampak dari inflasi yang bersangkutan. Apabila inflasi itu ringan, biasanya justru
mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian
untuk berkembang lebih baik yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan
membuat orang menjadi bergairah bekerja atau ada insentif untuk bekerja,
menabung, maupun melakukan investasi.

Sebaliknya dalam masa inflasi yang parah yaitu pada saat terjadi hiperinflasi,
keadaan perekonomian menjadi kacau balau, dan perekonomian menjadi lesu,
orang menjadi tidak bersemangat bekerja, menabung, maupun mengadakan
investasi dan produksi. Karena harga meningkat sangat cepat, para penerima
pendapatan tetap, seperti pegawai negeri ataupun karyawan dan karyawati swasta
serta kaum buruh akan menjadi kewalahan dalam mengimbangi kenaikan harga
barang dan jasa, sehingga taraf hidup mereka menjadi semakin merosot dari
waktu ke waktu.5

2.4 Sebab-sebab Inflasi


Inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang
berlaku dalam sesuatu perekonomian. Tingkat inflasi (persentasi pertambahan
kenaikan barang) berbeda dari satu periode ke periode lainnya, dan berbeda pula
dari satu negara ke negara lain. Adakalanya tingat inflasi adalah rendah yaitu

3
Nopirin, Ph.D., Pengantar Ilmu Ekonomi Makro & Mikro, BPFE-YOGYAKARTA, Yogyakarta,
1994, hal. 174.
4
Prof. M. Suparmoko, Drs. MA. Ph.D. dan Dr. Eleonora Sofilda, M.Si, IN MEDIA dan CV.
WACANA MULIA, Tangerang, 2017, hal. 189
5
Ibid.
mencapai dibawah 4-6 persen. Tingkat inflasi yang moderat mencapai diantara 5-
10 persen. Inflasi yang sangat serius dapat mencapai tingkat beberapa ratus atau
beberapa ribu persen dalam setahun.

Masalah kenaikan harga-harga yang berlaku diakibatkan oleh banyak faktor. Di


negara-negara industri pada umumnya inflasi bersumber dari salah satu atau
gabungan dari dua masalah berikut:

a. Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan-


perusahaan untuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa. Keinginan untuk
mendapatkan barang yang mereka butuhkan akan mendorong para konsumen
meminta barang itu pada hargah yang lebih tinggi. Sebaiknya, para pengusaha
akan mencoba menahan barangnya dan hanya menjual kepada pembeli-
pembeli yang bersedia membayar pada harga yang lebih tinggi. Kedua-dua
kecenderungan ini akan menyebabkan kenaikan harga-harga.
b. Pekerja-pekerja di berbagai kegiatan ekonomi menuntut kenaikan upah.
Apabila para pengusaha mulai menghadapi kesukaran dalam mencari tambahan
pekerja untuk menambah produksinya, pekerjaan-pekerjaan yang ada akan
mendorong kenaikan untuk menuntut kenaikan upah. Apabila tuntutan
kenaikan upah berlaku secara luas, akan terjadi kenaikan biaya produksi dari
berbagai barang dan jasa yang dihasilkan dalam perekonomian. Kenaikan biaya
produksi tersebut akan mendorong perusahaan-perusahaan menaikkan harga-
harga barang mereka.6

6
Sadono Sukimo, Pengantar Teori Makroekonomi, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2002, hal.
15-16
BAB III
METODE KEGIATAN

1. TEMPAT DAN WAKTU KEGIATAN


Kegiatan ini dilaksanakan di Toko Buah Cahaya Akbar yang berada di Jalan
Abdullah Daeng Sirua Raya, Makassar, Sulawesi Selatan. Adapun waktu kegiatan
ini dilakukan pada bulan November sampai Desember 2022.

2. TIPE KEGIATAN
Tipe kegiatan ini dilakukan dengan penelitian lapangan, yaitu mengunjungi Toko
Buah Cahaya Akbar secara langsung untuk memperoleh sejumlah informasi
mengenai pendapatan yang dipengaruhi inflasi barang dagang pada Toko Buah
Cahaya Akbar.

3. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data yang digunakan mencakup dua teknik, yakni:

Analisis dokumen, dengan menganalisis nota atau catatan pembelian barang


dagang pada Toko Buah Cahaya Akbar. Sehingga jumlah pendapatan yang
dipengaruhi inflasi dapat diketahui melalui analisis tersebut.

4. TEKNIK ANALISIS DATA


Teknik analisis data yang digunakan adalah metode analisis kualitatif, yaitu
metode mengolah data yang diperoleh dari hasil analisis dokumen.

Anda mungkin juga menyukai