Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Riset Akuntansi Tridinanti (Jurnal Ratri), Vol. 4, No. 1, hal.

34 – 44, Juli-Desember 2022


p-ISSN 2715 -0208, e-ISSN 2827-9328

PENGARUH HUTANG LANCAR DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP


PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN SUB. SEKTOR FARMASI DI BURSA
EFEK INDONESIA

Yancik Syafitri1, Firdaus Sianipar2


1, Dosen jurusan Akuntansi, Universitas Tridinanti , Palembang, Sumatera Selatan
,2 Dosen jurusan Manajemen, Universitas Tridinanti , Palembang, Sumatera Selatan
1) 2)
Email : , yancik_syafitri@univ-tridinanti.ac.id firdaus_sianipar@univ-tridinanti.ac.id

INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK


Submitted: Penelitian ini pada dasarnya meneliti tentang pengaruh hutang lancar
27/10/2022
dan perputaran piutang terhadap profitabilitas pada Perusahaan Sub
Revised: Sektor Farmasi yang terdaftar di bursa efek indonesia. Tujuan
18/12/2022
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh hutang lancar dan
Accepted: perputaran piutang baik secara simultan maupun parsial terhadap
20/12/2022
profitabilitas (Return On Asset) pada Perusahaan Sub Sektor Farmasi
Online-Published: yang terdaftar dibursa efek Indonesia. Sampel dalam penelitian ini
31/12/2022
adalah data laporan keuangan Perusahaan Sub Sektor Farmasi selama 5
periode. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda.
Hasil pengolahan data dalam memperoleh koefisien determinasi (R
square) R adalah 0.115 berarti bahwa hutang lancar dan perputaran
piutang memberikan konstribusi untuk mempengaruhi profit atau laba
11,5% sedangkan sisanya 88,5% adalah pengaruh variabel lain yang
tidak ada dalam penelitian ini. Hutang lancar dan perputaran piutang
secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-
sama terhadap profitabilitas. Hal ini dapat dilihat dari hasil f hitung
7.924 dan nilai f tabel 3.19 dengan nilai sig. 0.001 atau f hitung > f
tabel (7.924 > 3.19). Hutang lancar secara parsial memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap profitabilitas (ROA) dengan nilai sig. 0.019
yang artinya lebih kecil dari 0.05 atau 0.019<0.05 dan nilai t hitung
2.424 lebih besar dari t tabel 2.01063, t hitung > t tabel
(2.424>2.01063). Perputaran piutang secara parsial tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas (ROA) dengan nilai
sig. 0.512 yang artinya lebih besar dari 0.05 atau 0.512>0.05 dan nilai t
hitung 0.661 lebih besar dari t tabel , t hitung > t tabel
(0.661>2.01063).

Kata Kunci : Hutang Lancar, Perputaran Piutang, Profitabilitas

ABSTRACK

This research basically examines the effect of current liabilities and


accounts receivable turnover on the profitability of pharmaceutical
sub-sector companies listed on the Indonesian stock exchange. The
purpose of this study was to determine the effect of current liabilities
and accounts receivable turnover both simultaneously and partially on
profitability (Return On Assets) in Pharmaceutical Sub Sector
Companies listed on the Indonesian stock exchange. The sample in this
study is the financial report data of pharmaceutical sub-sector
companies for 5 periods. This study uses multiple linear regression
analysis. The results of data processing in obtaining the coefficient of
determination (R square) R is 0.115, meaning that current liabilities
and accounts receivable turnover contribute to influencing profit or
profits of 11.5% while the remaining 88.5% is the influence of other
variables that are not present in this study. Current liabilities and
accounts receivable turnover simultaneously have a significant effect

`34
http://www.univ-tridinanti.ac.id/ejournal/index.php/ratri
Jurnal Riset Akuntansi Tridinanti (Jurnal Ratri), Vol. 4, No. 1, hal. 34 – 44, Juli-Desember 2022
p-ISSN 2715 -0208, e-ISSN 2827-9328

on profitability together. This can be seen from the results of the f


count of 7,924 and the f table value of 3.19 with a sig. 0.001 or f count
> f table (7.924 > 3.19). Current liabilities partially have a significant
effect on profitability (ROA) with a sig. 0.019 which means it is smaller
than 0.05 or 0.019 <0.05 and the value of t count is 2.424 which is
greater than t table 2.01063, t count > t table (2.424> 2.01063).
Receivables turnover partially does not have a significant effect on
profitability (ROA) with a sig. 0.512 which means greater than 0.05 or
0.512> 0.05 and the value of t count 0.661 is greater than t table , t
count > t table (0.661> 2.01063).

Keywords: Current Debt, Accounts Receivable Turnover, Profitability

A. PENDAHULUAN dari transaksi yang telah terjadi dimasa


Profitabilitas merupakan yang lalu. Peningkatan hutang akan
kemampuan perusahaan dalam mempengaruhi besar kecilnya laba bagi
menghasilkan laba. Secara umum perusahaan, karena semakin besar
keberhasilan suatu perusahaan dalam penggunaan hutang maka akan semakin
menjalankan aktivitasnya sering kali besar kewajibannya
dilihat dari tingkat laba yang diperoleh.
Perputaran piutang yaitu perbandingan
Ada beberapa alat ukur yang dapat
antara penjualan dan rata-rata piutang,
dipakai dalam mengukur tingkat
perputaran piutang menunjukkan usaha
profitabilitas, diantaranya: Net Profit
untuk mengukur seberapa sering piutang
Margin (NPM), Return On Invesment
menjadi kas dalam satu periode. Semakin
(ROI), Return On Asset (ROA), dan
besar jumlah piutang maka semakin besar
Return On Equity (ROE). Dalam
profitabilitas perusahaan namun
penelitian ini profitabilitas diukur dengan
bersamaan dengan itu akan memperbesar
menggunakan Return On Asset (ROA).
risiko yang mungkin terjadi. Perputaran
Semakin besar ROA berarti semakin
piutang merupakan bentuk investasi
efisien penggunaan aset perusahaan atau
perusahaan yang apabila dikelola secara
dengan kata lain jumlah aset yang sama
baik tentu akan menghasilkan laba yang
dapat menghasilkan laba yang besar atau
maksimal atau tingkat profitabilitas
sebaliknya.
perusahaan akan tinggi.
Hutang adalah kewajiban untuk
Sepanjang tahun 2017 sampai
menyerahkan uang, barang, atau
dengan tahun 2021 terdapat sebanyak 11
memberikan jasa kepada pihak lain
perusaahaan sub sektor farmasi yang
dimasa yang akan datang sebagai akibat
terdaftar pada bursa efek Indonesia.

`35
http://www.univ-tridinanti.ac.id/ejournal/index.php/ratri
Jurnal Riset Akuntansi Tridinanti (Jurnal Ratri), Vol. 4, No. 1, hal. 34 – 44, Juli-Desember 2022
p-ISSN 2715 -0208, e-ISSN 2827-9328

Tabel 1. Perusahaan Sub Sektor Farmasi perusahaan sub sektor Farmasi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
2. Berapa besar pengaruh hutang
lancar secara parsial terhadap
profitabilitas pada perusahaan sub sektor
Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia?
3. Berapa besar pengaruh perputaran
Dimana dari 11 perusahaan
piutang secara parsial terhadap
tersebut beberapa perusahaan mengalami
profitabilitas pada perusahaan sub sektor
tren hutang dan perputaran piutang yang
Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek
tidak kondusif sehingga profitabilitasnya
Indonesia?
mengalami tren fluktuatif yang sangat
Tujuan penelitian
tajam . Dalam keadaan situasi seperti saat
ini dimana sejak tahun 2020 sampai Berdasarkan rumusan masalah di
sekarang dunia masih dilanda pandemic atas maka tujuan penelitian ini adalah
covid 19 yang berdampak nyata bahwa sebagai berikut :
hampir sebagian perusahaan mengalami
1. Untuk mengetahui dan
penurunan kemampuan pencapaian
menganalisa pengaruh hutang
tingkat laba yang diinginkan bahkan
lancar dan perputaran piutang
banyak perusahaan mengalami rugi yang
secara simultan terhadap
cukup signifikan.
profitabilitas pada perusahaan sub
Dari uraian diatas penulis tertarik
sektor farmasi yang terdaftar di
untuk mencoba melakukan penelitian
Bursa Efek Indonesia
dengan judul Pengaruh hutang dan
2. Untuk mengetahui dan
perputaran piutang terhadap profitabilitas
menganalisa pengaruh hutang
pada perusahaan sub sector farmasi di
lancar secara parsial terhadap
bursa efek Indonesia.
profitabilitas pada perusahaan sub
Rumusan Masalah
sektor farmasi yang terdaftar di
1. Berapa besar pengaruh hutang
Bursa Efek Indonesia.
lancar dan perputaran piutang secara
3. Untuk mengetahui dan
simultan terhadap profitabilitas pada
menganalisa pengaruh perputaran
piutang secara parsial terhadap

`36
http://www.univ-tridinanti.ac.id/ejournal/index.php/ratri
Jurnal Riset Akuntansi Tridinanti (Jurnal Ratri), Vol. 4, No. 1, hal. 34 – 44, Juli-Desember 2022
p-ISSN 2715 -0208, e-ISSN 2827-9328

profitabilitas pada perusahaan sub yaitu situs Bursa Efek Indonesia dengan
sektor farmasi yang terdaftar di melihat laporan keuangan berupa laporan
Bursa Efek Indonesia. laba rugi dan laporan posisi keuangan
Perusahaan Sub Sektor Farmasi periode
B. METODE PENELITIAN
2017-2021 yang terdaftar di Bursa Efek
Tempat penelitian
Indonesia.
Perusahaan Sub Sektor Farmasi yang
Populasi , sampel dan sampling
terdaftar pada bursa efek Indonesia tahun
Populasi : yang menjadi populasi
2017 – 2021, guna memperoleh data-data
dalam penelitian ini semua Perusahaan
dan informasi yang dibutuhkan melalui
Sub Sektor Farmasi yang terdaftar pada
website www.idx.co.id.
bursa efek Indonesia tahun 2017 – 2021
Jenis penelitian
Sampel : yang menjadi sampel dalam
Penelitian ini termasuk kedalam
penelitian adalah semua Perusahaan Sub
penelitian kuantitatif deskriptif yaitu
Sektor Farmasi yang terdaftar pada bursa
penelitian sebuah fenomena atau
efek Indonesia tahun 2017 – 2021
mengembangkan hipotesis untuk
Sampling : karena semua populasi
mengkaji hubungan antara variable
menjadi sampel dalam penelitian ini ,
variable yang ada didalam penelitian.
maka penelitian ini dikatakan penelitian
Sumber data dan Teknik
sampel jenuh.
pengumpulan data
Rancangan penelitian
Sumber data : data yang digunakan dalam
Rancangan penelitian yang
penelitian ini adalah data sekunder yaitu
digunakan adalah penelitian asosiatif
data olahan atau informasi yang
merupakan penelitian yang bertujuan
dikumpulkan dari laporan keuangan
untuk mengetahui hubungan antara dua
tahunan dari Perusahaan Sub Sektor
variabel atau lebih yang mempunyai
Farmasi
hubungan sebab akibat terhadap variabel
Teknik pengumpulan data
lainnya. Sehingga, penelitian ini
Adapun teknik pengumpulan data
bertujuan untuk mencari pengaruh hutang
dalam penelitian ini penulis
lancar dan perputaran piutang terhadap
menggunakan cara dokumentasi yaitu
profitabilitas Perusahaan Sub Sektor
peneliti melakukan pengumpulan data
Farmasi.
sekunder atau data yang diperoleh secara
Variabel penelitian
tidak langsung melalui media perantara

`37
http://www.univ-tridinanti.ac.id/ejournal/index.php/ratri
Jurnal Riset Akuntansi Tridinanti (Jurnal Ratri), Vol. 4, No. 1, hal. 34 – 44, Juli-Desember 2022
p-ISSN 2715 -0208, e-ISSN 2827-9328

Untuk memudahkan proses stantar devisiasi yang terdapat dalam


analisa, maka penulis akan penelitian.
mengklasifikasikan variable penelitian
kedalam dua kelompok, yaitu: Statistik Inferensial
1. Variabel Independen (Variabel Statistik inferensial menggunakan
Bebas) adalah tipe variabel yang model statistik untuk membantu kita
menjelaskan atau mempengaruhi variabel membandingkan data sampel dengan
lain atau variabel dependen. Dalam sampel lain atau dengan penelitian
penelitian ini yang menjadi variabel sebelumnya.
bebas adalah hutang lancar (X1) dan
perputaran piutang (X2). Uji Normalitas
2. Variabel Dependen (Variabel Uji Normalitas bertujuan untuk
Terikat) yaitu variabel yang dijelaskan menguji apakah dalam model regresi,
atau yang dipengaruhi oleh variabel variabel pengganggu atau residual
independen atau variabel yang diduga memiliki distribusi normal”. Uji
sebagai akibat. Dalam penelitian ini yang normalitas menguji data sampel normal
menjadi variabel terikat adalah atau tidak dengan cara menditeksi dengan
profitabilitas (Y). uji statistic dengan “table Kolmogorov-
Smirnov”. Uji statistic dengan
C. HASIL PENELITIAN DAN Kolmogorov Smirnov Z (1-Sampel K-S),
PEMBAHASAN dasar pengambilan keputusan dengan
Analisis Statistik Deskriptif kriteria pengujian α = 0,05 dimana :
Statistik deskriptif adalah statistik 1. Data residual berdistribusi
yang digunakan untuk menganalisis data normal, apabila angka signifikasi > 0,05.
dengan cara mendeskripsikan atau 2. Data residual berdistribusi tidak
menggambarkan data yang telah normal, apabila angka signifikasi < 0,05
terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang Uji Linearitas
berlaku untuk umum atau Uji linearitas adalah suatu
generalisasi,atau deskriptif pada suatu prosedur yang digunakan untuk
data yang dapat diukur dengan nilai rata- mengetahui status liniear tidak nya suatu
rata (mean),minimum,maksimum serta distribusi nilai data hasil yang diperoleh
digunakan untuk mendeteksi apakah ada

`38
http://www.univ-tridinanti.ac.id/ejournal/index.php/ratri
Jurnal Riset Akuntansi Tridinanti (Jurnal Ratri), Vol. 4, No. 1, hal. 34 – 44, Juli-Desember 2022
p-ISSN 2715 -0208, e-ISSN 2827-9328

model linear atau tidak dapat dilakukan adanya gejala multikolinearitas.


dengan membandingkan niali F-Tabel Sebaliknya jika nilai VIF kurang dari 10
dengtan taraf signifikan 5% yaitu: dapat dinyatakan tidak terjadi
1) Jika nilai F-Statistika > F-Tabel, multikolinearitas.
maka hipotesis yang menyatakan bahawa Uji Heteroskedastisitas
model linear adalah di tolak. Salah satu syarat model regresi
2) Jika nilai F-Statistika < F-Tabel, yang baik yaitu tidak ada
maka hipotesis yang menyatakan bahwa heteroskedastisitas. Adanya
model linear adalah diterima. heteroskedastisitas menunjukkan
ketidakakuratan dari suatu hasil analisis
Uji Asumsi Klasik regresi. Penelitian ini menggunakan
Uji asumsi klasik merupakan menggunakan Uji Glejser dengan
tahap awal untuk model regresi. Uji meregresikan masing-masing variabel
asumsi klasik yang digunakan dalam independen dengan nilai absolut
penelitian ini adalah Uji residualnya. Berikut adalah kriteria
Multikolinearitas, Uji Autokorelasi dan pengambilan keputusan:
Uji Heteroskedastisitas. Jika data yang 1. Jika signifikansi dari variabel
telah dikumpulkan dan sudah memenuhi bebas > 0,05 berarti tidak terjadi
seluruh kriteria asumsi klasik, maka data heteroskedastisitas.
yang ada termasuk dalam kategori data 2. Jika signifikansi dari variabel
yang baik bebas < 0,05 berarti terjadi gejala
heteroskedastisitas.
Uji Multikolineritas Selain itu, untuk melihat ada atau
Uji multikolinieritas menguji tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat
apakah model regresi ditemukan adanya dari grafik scatterplot. Jika grafik
korelasi antar variabel bebas scatterplot terlihat titik-titik menyebar
(independen)”.yang dapat dilihat dari secara acak serta tersebar baik diatas
Variance Inflation Factor (VIF) dan maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y
tolerance value dari masing-masing menunjukkann tidak terjadi
variabel bebas terhadap variabel terikat heteroskedastisitas pada model regresi.
yang di uji. Batas nilai VIF adalah 10
dengan tolerance value 0,1. Apabila nilai Uji Autokolerasi
VIF lebih dari 10 maka menunjukkan

`39
http://www.univ-tridinanti.ac.id/ejournal/index.php/ratri
Jurnal Riset Akuntansi Tridinanti (Jurnal Ratri), Vol. 4, No. 1, hal. 34 – 44, Juli-Desember 2022
p-ISSN 2715 -0208, e-ISSN 2827-9328

Uji autokorelasi bertujuan untuk variabel bebas. Adapun model persamaan


menguji apakah dalam model regresi ada regresi linear berganda yang digunakan
korelasi antara kesalahan pengganggu dalam penelitian ini dirumuskan sebagai
pada periode t dengan kesalahan berikut:
pengganggu pada periode t-1 Y = a+ b1 X1 + b2 X2+ε
(sebelumnya). Autokorelasi terjadi karena Keterangan:
observasi yang berurutan sepanjang Y = Variabel terikat
waktu berkaitan satu sama lainnya. Uji a = Konstanta
autokorelasi dilakukan dengan metode b1 = Koefisien regresi variabel bebas 1
Durbin Watson (DW). dasar penentuan b2 = Koefisien regresi variabel bebas 2
ada atau tidaknya kasus autokorelasi X1 = Hutang lancar
didasari oleh kaidah berikut: X2 = Perputaran Piutang
1. 0 < d < dl = ada autokorelasi ε = Standar error ( variable lain
positif yang tidak diteliti dalam penelitian ini )
2. dl ≤ d ≤ du = tidak ada
autokorelasi positif Uji Hipotesis
3. 4 – dl < d < 4 = ada autokorelasi Pengujian hipotesis dimaksudkan
negatif untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
4. 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl = tidak ada yang signifikan antara variabel
autokorelasi negatif independen terhadap variabel dependen.
5. du < d < 4 – du = tidak ada
autokorelasi positif atau negatif. Uji Simultan (uji F)
Uji F merupakan pengujian
Analisis Regresi Linear Berganda signifikan seluruh variabel independen
Model analisa yang digunakan dalam mempengaruhi variabel dependen
adalah regresi linier berganda (multiple secara simultan / bersama sama. Uji F
regresion analysis). Analisis regresi dilakukan dengan menggunakan tabel
berganda adalah alat untuk meramalkan ANNOVA dengan level of signifikan α =
nilai pengaruh dua variabel bebas atau 5%. Langkah-langkah yang dilakukan
lebih terhadap suatu variabel terikat, yang dalam uji F adalah sebagai berikut:
bertujuan untuk membuktikan ada atau a. jika nilai signifikansi uji-F > 0,05
tidaknya hubungan fungsional atau maka H₀ diterima dan Ha ditolak. Artinya
hubungan kausal antara dua atau lebih tidak ada pengaruh secara simultan.

`40
http://www.univ-tridinanti.ac.id/ejournal/index.php/ratri
Jurnal Riset Akuntansi Tridinanti (Jurnal Ratri), Vol. 4, No. 1, hal. 34 – 44, Juli-Desember 2022
p-ISSN 2715 -0208, e-ISSN 2827-9328

b. Jika nilai signifikansi uji F dan < Hipotesis yang digunakan dalam
0,05 maka H₀ ditolak dan Ha diterima. pengujian meliputi :
Artinya ada pengaruh secara Ho : Tidak terdapat pengaruh hutang
simultan.Hipotesis yang digunakan dalam lancar terhadap profitabilitas.
pengujian meliputi: Ha : Tidak terdapat pengaruh antara
Ho : Tidak terdapat pengaruh antara perputaran piutang terhadap profitabilitas.
hutang lancar dan perputaran piutang
secara simultan terhadap profitabilitas. Koefisien Determasi (R²)
Ha : Terdapat pengaruh antara hutang Koefisien determinasi merupakan
lancar dan perputaran piutang secara ikhtisar yang menyatakan seberapa baik
simultan terhadap profitabilitas. garis regresi mencocokan data nilai (R²)
berkisar 0-1. Nilai yang kecil menentukan
Uji Secara Parsial (t) variabel independen dalam menjalani
Uji statistik t pada dasarnya variabel-variabel sangat terbatas.
menunjukkan seberapa jauh pengaruh Sebaliknya nilai yang mendekati satu
satu variabel penjelas/independen secara menentukan variabel-variabel independen
individual dalam menerangkan variasi memberikan hampir semua informasi
variabel dependen. Pengambilan yang di butuhkan untuk memprediksi
keputusan dilakukan dengan melihat nilai variasi variabel dependen. Untuk
signifikansi pada tabel Koefisien. menegtahui nilai koefisien Determinasi,
Biasanya dasar pengujian hasil regresi maka dapat dihitung dengan rumus :
dilakukan dengan tingkat kepercayaan Dimana:
95% atau pada taraf signifikansi 5% (α = 𝐾𝐷 = 𝑟2 × 100%
0,05). Kriteria uji statistik t, sebagai
Keterangan
berikut :
KD = Koefisien Determinasi
a. jika nilai signifikansi uji-t > 0,05
r² = Kuadrat Koefiensi Korelasi
maka H₀ diterima dan Ha ditolak. Artinya
tidak ada pengaruh antara variabel bebas
Hasil pembahasan
terhadap variabel terikat.
Pengaruh Hutang Lancar dan
b. Jika nilai signifikansi uji t dan <
Perputaran Piutang Secara Simultan
0,05 maka H₀ ditolak dan Ha diterima.
Terhadap Profitabilitas (ROA)
Artinya ada pengaruh antara variabel
bebas dan variabel terikat.

`41
http://www.univ-tridinanti.ac.id/ejournal/index.php/ratri
Jurnal Riset Akuntansi Tridinanti (Jurnal Ratri), Vol. 4, No. 1, hal. 34 – 44, Juli-Desember 2022
p-ISSN 2715 -0208, e-ISSN 2827-9328

Berdasarkan hasil pengujian Berdasarkan hasil penelitian


simultan (uji F), diketahui hasil dari F menunjukkan bahwa hutang lancar
hitung sebesar 7.924 dan F tabel sebesar berpengaruh signifikan dengan arah
3.19, dimana hasil F hitung lebih besar positif terhadap profitabilias (ROA).
daripada F tabel (7.924 > 3.19) dan hutang lancar diperoleh nila sig. 0.019
memiliki nilai signifikan sebesar 0.001 nilai sig. lebih kecil dari nilai
dengan nilai tingkat signifikan lebih kecil profitabilitas 0.05 atau 0.019 < 0.05 maka
dari 0.05 dapat diartikan bahwa adanya hasil hipotesisnya adalah H₀ diterima.
pengaruh secara simultan (bersama-sama) Variabel hutang lancar memiliki t hitung
antara hutang lancar dan perputaran 2,424 lebih besar dari t tabel 2.01063 jika
piutang terhadap profitabilitas secara dimasukkan kedalam pengambilan
signifikan. Hal ini berarti apabila terjadi keputusan maka t hitung > t tabel maka
peningkatan atau penurunan variabel dapat disimpulkan bahwa hutang lancar
hutang lancar dan perputaran piutang memiliki pengaruh yang signifikan
secara bersama-sama akan dapat terhadap profitabilitas (ROA) artinya
mempengaruhi besarnya nilai hutang lancar mengalami peningkatan
profitabilitas perusahaan. maka profitabilitas (ROA) mengalami
Hal ini menjelaskan bahwa peningkatan.
kebijakan hutang dapat berpengaruh Hal ini menjelaskan bahwa
positif karena porsi hutang menunjukkan kebijakan hutang bisa berpengaruh positif
kinerja perusahaan yang baik dan karena porsi hutang menunjukkan kinerja
perusahaan yakin atas kemampuan perusahaan dikeloladengan baik dan
menghasilkan laba di masa mendatang perusahaan yakin atas kemampuan
dan tingginya perputaran piutang dalam menghasilkan laba di masa depan, karena
satu tahun menandakan keefektifan hutang tersebut dimanfaatkan sebagai
manejemen piutang. Dengan demikian, modal kerja untuk mendanai kegiatan
hutang lancar dan perputaran piutang operasional perusahaan.
memiliki hubungan yang erat dalam Pengaruh Perputaran Piutang Secara
menghasilkan laba bagi perusahaan. Parsial Terhadap Profitabilitas (ROA)
Berdasarkan hasil penelitian
Pengaruh Hutang Lancar Secara menunjukkan bahwa piutang berpengaruh
Parsial Terhadap Profitabilitas (ROA) signifikan terhadap profitabilias (ROA).
Perputaran piutang diperoleh nila sig.

`42
http://www.univ-tridinanti.ac.id/ejournal/index.php/ratri
Jurnal Riset Akuntansi Tridinanti (Jurnal Ratri), Vol. 4, No. 1, hal. 34 – 44, Juli-Desember 2022
p-ISSN 2715 -0208, e-ISSN 2827-9328

0.512 nilai sig. lebih besar dari nilai 2. Berdasarkan uji penelitian secara
profitabilitas 0.05 atau 0.512 > 0.05 maka parsial (uji t), hutang lancar mempunyai
hasil hipotesisnya adalah H₀ ditolak. pengaruh yang signifikan terhadap
Variabel perputaran piutang memiliki t profitabilitas (ROA). Semakin besar nilai
hitung -0.661 dengan t tabel 2.01063 jika hutang lancar maka profitabilitas (ROA)
dimasukkan kedalam pengambilan semakin besar.
keputusan maka t hitung < t tabel maka 3. Berdasarkan uji penelitian secara
dapat disimpulkan bahwa perputaran parsial (uji t), perputaran piutang tidak
piutang tidak memiliki pengaruh mempunyai pengaruh signifikan terhadap
signifikan terhadap profitabilitas (ROA), profitabilitas (ROA). Kondisi yang
yang ditunjukan dengan nilai perputaran menyebabkan perputaran piutang tidak
piutang lebih rendah dari profitabilitas. berpengaruh signifikan yaitu tingkat
Hasil penelitian ini berbanding perputaran piutang yang terlalu rendah
terbalik dengan kondisi yang menyatakan dan membutuhkan waktu lama untuk
perputaran piutang berpengaruh terhadap dapat ditagih dalam bentuk kas.
profitabilitas. Perputaran piutang yang
semakin besar akan membuat piutang E. DAFTAR RUJUKAN

semakin cepat diubah ke dalam kas dan Alfani Mauliyah . (2021). Pengaruh
pada akhirnya akan menghasilkan laba Perputaran Kas, Piutang, Dan
Persediaan Terhadap Profitabilitas.
bagi perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Ekonomi.
Evadien, R. (2019, April). Pengaruh
Hutang Jangka Panjang, Hutang
D. SIMPULAN DAN SARAN Jangka Pendek dan Modal Kerja
Simpulan Terhadap Profitabilitas Pada Pt
Delta Atlantic Indah Medan
Berdasarkan hasil pembahasan (Periode 2013-2017). STIE ITMI
dapat disimpulkan sebagai berikut : MEDAN.
Gozali. (2018). Aplikasi Analisis
1. Berdasarkan uji penelitian secara Multivariate dengan Program IBM
simultan (uji f), hutang lancar dan SPSS. Semarang: Universitas
Diponegoro.
perputaran piutang memiliki pengaruh Hanafi, M. M. (2018). Analisis Laporan
secara bersama-sama terhadap Keuangan.Edisi Kelima. Cetakan 2.
Yogyakarta: UPPSTIMYPKN.
profitabilitas. Artinya hal ini Hery. (2018). Analisis Laporan
menunjukkan hutang lancar dan Keuangan. Integrated and
Comprehensive Edition.Cetakan
perputaran piutang memiliki hubungan Ketiga. Jakarta: PT. Gramedia.
yang erat terhadap profitabilitas.

`43
http://www.univ-tridinanti.ac.id/ejournal/index.php/ratri
Jurnal Riset Akuntansi Tridinanti (Jurnal Ratri), Vol. 4, No. 1, hal. 34 – 44, Juli-Desember 2022
p-ISSN 2715 -0208, e-ISSN 2827-9328

Hidayat, R & Parlindungan, R. (2018).


Pengaruh Perputaran Kas dan
Perputaran Piutang terhadap Return
on Assets. Jurnal Riset Finansial
Bisnis, 123-134.
Jumingan. (2017). Analisis Laporan
Keuangan. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Kartikahadi, H. (2016). Akuntansi
Keuangan Berdasarkan SAK Berbasis
IFRS. Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia.
Sugiyono. (2018). Metode penelitian
kuantitatif, kualitatif dan r&d.
Bandung: alfabeta, cv.

`44
http://www.univ-tridinanti.ac.id/ejournal/index.php/ratri

Anda mungkin juga menyukai