No. Dokumen :
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : Januari 2022
SOP
Halaman : 1/2
Disahkan Oleh,
Direktur Operasional
Klinik Hamzanwadi
KLINIK HAMZANWADI
LOMBOK UTARA
Cara pemberian identifikasi kepada pasien yang berkunjung / berobat dengan memberikan
nomor rekam medis, dimana nomor tersebut hnya satu kali diberikan dan akan digunakan
1. Pengertian
selamanya pada saat berobat kembali ke Klinik Hamzanwadi.
Sebagai acuan kepada pelaksana registrasi mengenai langkah-langkah pemberian nomor
2. Tujuan pasien masuk atau nomor rekam medis kepada pasien yang berkunjung ke Klinik
Hamzanwadi.
Pemberian nomor rekam medis secara unit numbering system diberikan hanya satu kali
kepada pasien pada saat pertama kali berkunjung / berobat di Klinik Hamzanwadi
3. Kebijakan
Permenkes RI No. 269/MENKES/PER/111/2008 tentang Rekam Medis
4. Referensi Permenkes RI No. 55 tahun 2013 Penyelenggaraan Pekerjaan rekam Medis
a. Register Pasien
9. Dokumen Terkait
b. Kartu Berobat
Kegiatan pengisian data pasien pada dokumen rekam medis rawat jalan baik oleh petugas loket registrasi, petugas
medis di instalasi rawat jalan maupun instalasi gawat darurat
1. Pengertian
Sebagai acuan yang baku kepada petugas kesehatan mengenai pengisian data pada dokumen rekam medis
2. Tujuan rawat jalan
Setiap sarana pelayanan kesehatan yang melakukan pelayanan rawat jalan maupun rawat jalan wajib
membuat rekam medis dan pengisiannya dibuat oleh dokter dan atau tenaga kesehatan lain yang
3. Kebijakan
memberi pelayanan langsung kepada pasien.
Permenkes RI No. 269/MENKES/PER/111/2008 tentang Rekam Medis
4. Referensi Permenkes RI No. 55 tahun 2013 Penyelenggaraan Pekerjaan rekam Medis
5. Prosedur (Persiapan) 1. Pengisian data pasien pada dokumen rekam medis rawat jalan hanya dilakukan oleh pelaksana
& Langka-langkah registrasi pasien dan dilakukan di loket registrasi pasien.
2. Data identitas yang dicatat diperoleh dari wawancara dengan pasien / pengantar pasien di loket
registrasi atau per telephone.
3. Data yang dicatat oleh pelaksana registrasi pada dokumen rekam medis rawat jalan meliputi :
a. Nomor register
Diisi pada kolom vertical yang tersedia disamping kanan berkas RM 6
b. Nama pasien
Penulisannya mengacu pada protap tata cara system penamaan pasien.
c. Alamat pasien
d. Umur
e. Jenis kelamin
f. Pekerjaan
4. Pengisian data medis pasien pada dokumen rekam medis rawat jalan hanya dilakukan oleh petugas
medis dan perawat Klinik Hamzanwadi
5. Data yang dicatat oleh perawat pada dokumen rekam medis rawat jalan meliputi :
a. Tanggal
b. Anamnesa / pemeriksaan fisik
Dicatat bmengenai keluhan dan kondisi fisik pasien pada saat diperiksa.
6. Data yang dicatat oleh dokter yang memeriksa pada dokumen rekam medis rawat jalan
meliputi:
a. Diagnosa penyakit
( Diisi oleh dokter )
b. Terapi
( Diisi oleh dokter )
7. Kelengkapan pengisian data pada dokumen rekam medis rawat jalan menjadi tanggung jawab
petugas kesehatan terkait.
6. Bagan Alur
c. Register Pasien
9. Dokumen Terkait
d. Kartu Berobat
e. Berkas rekam medis
Melakukan pencatatan, penulisan data pasien gawat darurat mengenai segala pemeriksaan, tindakan medis
maupun pengobatan yang dilakukan
1. Pengertian
Merekam semua data pasien yang dirawat darurat secara lengkap dan utuh agar mendapatkan data
2. Tujuan informasi medis dan data social pasien sesuai yang dibutuhkan
1. Mencatat data pasien dan segala pemeriksaan, tindakan medis maupun pengobatan yang dilakukan di
3. Kebijakan IGD dalam dokumen rekam medik
2. Memberi informasi kepada pasien / keluarga dan meminta persetujuan atas tindakan medis,
pembedahan dan tindakan lain yang akan dilakukan terhadap pasien.
5. Prosedur (Persiapan) 1. Penulisan data dasar seperti nama, umur alamat dan data lainnya dilakukan oleh petugas
& Langka-langkah pendaftaran IGD
2. Perawat jaga akan menulis/mencatat pada kolom-kolom : sebab penyakit, anamnesa pemeriksaan dasar
perawat IGD, tensi dan tanda-tanda vital lainnya.
3. Pencatatan pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang medis, diagnosa dilakukan oleh dokter yang
memeriksa
4. Memberi informasi kepada pasien/keluarga pasien dan meminta persetujuan atas tindakan medis,
pembedahan dan tindakan lain yang akan dilakukan terhadap pasien mengingat kepentingan medis
dengan meminta tanda tangan persetujuan tindakan medis (Informed Consent)
5. Dokter IGD membuat laporan atas tindakan medis yang dilakukan terhadap pasien di rekam medis
gawat darurat
6. Dokter menulis tanda bahaya pada lembar depan untuk penderita alergi obat dari kode tertentu bagi
pasien yang menderita penyakit menular tertentu
7. Dokter IGD menulis instruksi tentang tindak lanjut pasien, apakah diteruskan rawat jalan, dirujuk
atau kontrol
8. Untuk pasien yang akan kontrol ke poliklinik dibuatkan surat kontrol sebagai pengantar pasien dan
membuat surat rujukan bila pasien dirujuk
9. Dokter membuat laporan tentang sebab kematian bila pasien meninggal diruang IGD dan mencatat
pasien meninggal sebelum masuk IGD
6. Bagan Alur
Halaman : 1/2
Disahkan Oleh,
Direktur Operasional
Klinik Hamzanwadi
KLINIK HAMZANWADI
LOMBOK UTARA
Sistem penamaan pasien adalah penulisan nama pasien pada kartu dan berkas rekam medis pasien yang
dimaksudkan untuk memberikan identitas kepada seorang pasien serta untuk membedakan antara pasien
1. Pengertian
yang satu dengan pasien yang lainnya, sehingga mempermudah atau memperlancar didalam memberikan
pelayanan rekam medis kepada pasien yang datang berobat ke Klinik Hamzanwadi.
Memberikan acuan yang baku bagi petugas KLINIK, petugas rekam medis yang dalam penulisan
2. Tujuan penamaan pasien pada kartu maupun berkas rekam medis pasien.
Petugas KLINIK dalam menuliskan nama pasien harus lengkap dan jelas, minimal dua suku kata.
3. Kebijakan
Permenkes RI No. 269/MENKES/PER/111/2008 tentang Rekam Medis
4. Referensi Permenkes RI No. 55 tahun 2013 Penyelenggaraan Pekerjaan rekam Medis
5. Prosedur (Persiapan) 1. Penulisan penamaan psien diberlakukan untuk semua unit pemberi pelayanan kepada pasien di
& Langka-langkah PUSKESMAS baik instalasi rawat jalan, instalasi rawat jalan, IGD, instalasi penunjang medis,
serta berlaku untuk pasien dewasa, anak-anak, maupun bayi.
2. Penulisan penamaan pasien dicantumkan pada semua berkas rekam medis ( KIB, KIUP, Berkas
Rekam Medis, Buku register, dan lain-lain ).
3. Petugas PUSKESMAS dalam menuliskan nama pasien menggunakan huruf balok atau huruf
besar, dan sesuai dengan ejaan baru yang telah disempurnakan.
Sebutan bapak dan saudari tidak dipergunakan, sebutan yang masih dipergunakan yaitu Tn / Ny / Sdr
/ Nn / An / dan By.
5. Semua penulisan nama pasien orang Indonesia penulisannya secara penulisan nama langsung,
kecuali untuk nama bayi baru lahir.
6. Nama wanita
Nama wanita yang telah bersuami, di indeks sesuai namanya sendiri diikuti dengan koma
kemudian nama suaminya. Dan untuk membedakan status nama wanita yang belum menikah
dengan wanita yang telah menikah, maka dibelakang penulisan nama diikuti tanda kurung Nn
maupun Ny. Nn jika pasien wanita berumur lebih dari 13 tahun dan belum menikah serta Ny jika
sudah menikah Nama : Ny. Sri Lestari
Nama Suami : Ir. Budi Raharjo
Di indeks : Sri lestari, Budi Raharjo ( Ny )
7. Nama bayi
Nama bayi baru lahir biasanya belum memiliki nama sendiri, maka penulisan namanya diikuti
dengan kata ( By bin ) untuk bayi baru lahir laki-laki dan ( By binti ) untuk bayi baru lahir wanita.
Adapun penuliasannya yaitu Nama Ayah : Soetarjo
Nama Ibu : Indah Werdhani
Di indeks : Soetarjo by bin Indah Werdhani
Nama Ayah : Soetarjo
Nama Ibu : Indah Werdhani
Di indeks : Soetarjo by binti Indah Werdhani
8. Gelar-gelar
a. Gelar kesarjanaan seperti DR, Dr, SH, B.Sc, B.A, dan sebagainya maupun gelar pangkat
/ jabatan seperti Mayjen, Letjen, dan sebagainya, bukan merupakan bagian dari
pengindekan, penulisan gelar tersebut ditulis dibelakang setelah penulisan nama dan diberi
tanda kurung. Bila gelar tersebut lebih dari satu maka penulisan gelar diurutkan sesuai abjad.
Nama : Dr. Sri Lestari Budi Raharjo
Di indeks : Sri Lestari, Budi Raharjo, ( Dr )
6. Bagan Alur
1. Pelaksana Registrasi
8. Unit Terkait 2. Instalasi Rekam Medis
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Instalasi Rawat jalan
5. Instalasi Gawat Darurat
6. Instalasi Penunjang Medis
7.
Dokumen Rekam Medis
9. Dokumen Terkait
Membuat tabulasi dengan kode yang sudah ditetapkan ke dalam lembaran indek.
1. Pengertian
Memberikan pedoman yang baku bagi petugas indeksing tentang langkah- langkah pengindeksian terhadap
2. Tujuan data penyakit, operasi, kematian, bayi baru lahir hidup, dan indek dokter yang mengirim pasien ke RS.
1. Tabulasi data pasien harus dilakukan dengan sebaik mungkin sebab akan memindahkan
3. Kebijakan pelayanan pada penyajian informasi untuk menunjang fungsi perencanaan, manajemen dan riset
dibidang kesehatan.
2. Tata cara pelaksanaan indexing dilakukan oleh petugas indexing.
Permenkes RI No. 269/MENKES/PER/111/2008 tentang Rekam Medis
4. Referensi Permenkes RI No. 55 tahun 2013 Penyelenggaraan Pekerjaan rekam Medis
6. Bagan Alur
Halaman : 1/2
Disahkan Oleh,
Direktur Operasional
Klinik Hamzanwadi
KLINIK HAMZANWADI
LOMBOK UTARA
Dokumen rekam medis yang telah non aktif selama 5 tahun atau 5 tahun setelah meninggal dunia perlu
dimusnahkan dengan cara dibakar, dengan terlebih dahulu direktur KLINIK membentuk tim pemusnahan
1. Pengertian
rekam medis dengan melihat nilai guna sesuai dengan peraturan yang berlaku dan dibuatkan berita acara
khusus tentang pemusnahan dokumen rekam medis
Agar dapat melakukan pemusnahan dokumen rekam medis sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan nilai guna untuk kepentingan administrasi, hukum keuangan, iptek, pembuktian
2. Tujuan
sejarah.
Pemusnahan berkas rekam medis yang tidak terpakai lagi dengan cara di bakar, dengan berita acara khusus
tentang pemusnahan arsip dokumen rekam medis
3. Kebijakan
Permenkes RI No. 269/MENKES/PER/111/2008 tentang Rekam Medis
4. Referensi Permenkes RI No. 55 tahun 2013 Penyelenggaraan Pekerjaan rekam Medis
6. Bagan Alur
1. Komite Medis
8. Unit Terkait 2. Komite Rekam Medis
3. Tim Pemusnahan Dokumen
Dokumen Rekam Medis
9. Dokumen Terkait
Pemisahan antara dokumen rekam medis aktif dan non aktif di tempat yang terpisah.
1. Pengertian
Memisahkan dokumen in aktif di ruang khusus yang lebih dari 5 tahun dari kunjungan terahir.
3. Kebijakan
Permenkes RI No. 269/MENKES/PER/111/2008 tentang Rekam Medis
4. Referensi Permenkes RI No. 55 tahun 2013 Penyelenggaraan Pekerjaan rekam Medis
5. Prosedur (Persiapan)
1. Dokumen rekam medis yang telah berusia 5 tahun dilihat dari kunjungan terahir dipisahkan
& Langka-langkah
dari dokumen rekam medis yang masih aktif.
2. Dokumen rekam medis yang telah dipisahkan di pilah-pilah berdasarkan tanggal terakhir berobat.
3. Dokumen rekam medis non aktif dijajar kembali kedalam rak yang telah dipersiapkan di ruang terpisah
berdasakan system straight numerical filling.
6. Bagan Alur
Halaman : 1/1
Disahkan Oleh,
Direktur Operasional
Klinik Hamzanwadi
KLINIK HAMZANWADI
LOMBOK UTARA
Cara penyimpanan DRM yang telah selesai proses pelayanan, pengolahan data selanjutnya disimpan dan
1. Pengertian dijajar di dalam rak filling dengan menggunakan sistem Straight Numerical Filing. Agar
memudahkan dalam pengambilan dan pengembalian DRM, dan untuk menjaga kerahasiaan isi dokumen
tersebut
Untuk memudahkan pencarian dan pengembalian kembali DRM apabila dibutuhkan.
2. Tujuan
Penyimpanan dalam rak-rak berkas RM yang telah selesai proses pelayanan, pengolahan data disimpan
3. Kebijakan berdasarkan sistem Straight Numerical Filing.
Halaman : 1/1
Disahkan Oleh,
Direktur Operasional
Klinik Hamzanwadi
KLINIK HAMZANWADI
LOMBOK UTARA
Permintaan data rekam medik oleh unit KLINIK maupun luar KLINIK
1. Pengertian
5. Prosedur (Persiapan)
1. Unit / bagian pihak KLINIK yang memerlukan data rekam medik setelah
& Langka-langkah menyerahkan surat dari instalasi yang bersangkutan dapat langsung meminta ke
Instalasi Rekam Medik.
2. Pihak luar yang memerlukan data rekam medik Klinik Hamzanwadi dapat dilayani
dengan persetujuan Direktur Klinik Hamzanwadi
6. Bagan Alur
Pengambilan dokumen rekam medis dari rak penyimpanan untuk pemenuhan berbagai kebutuhan baik
1. Pengertian pasien berobat ulang, riset medis, pendidikan / keilmuan, kepentingan hukum, klaim asuransi dan
keperluan lain yang membutuhkan pengambilan doumen rekam medis lama yang telah disimpan dan
dijajarkan
Memberikan acuan yang baku bagi penanggung jawab failing mengenai tahapan pengambilan
kembali dokumen rekam medis dari tempat penjajaran untuk pemenuhan berbagai
2. Tujuan
kepentingan dan pencegahan terjadinya kehilangan dokumen rekam medis.
1. Rekam medis hanya dapat dikeluarkan dari tempat penyimpanan atas ijin dan persetujuan dari
3. Kebijakan pihak terkait dan hanya untuk kebutuhan yang sifatnya sebagai penunjang tercapainya tertib
administrasi pelayanan kesehatan KLINIK.
2. Penanggungjawab failing bertanggungjawab terhadap pengambilan kembali dokumen rekam
medis dari rak penyimpanan.
Permenkes RI No. 269/MENKES/PER/111/2008 tentang Rekam Medis
4. Referensi Permenkes RI No. 55 tahun 2013 Penyelenggaraan Pekerjaan rekam Medis
5. Prosedur (Persiapan) 1. Dokumen rekam medis tidak boleh keluar dari ruang rekam medis khususnya penyimpanan tanpa tanda
& Langka-langkah keluar / permintaan, kecuali untuk keperluan pengobatan dan kepentingan lain dengan ijin tertulis
dari pihak terkait dan atau atas ijin / sepengetahuan direktur Klinik Hamzanwadi.
2. Pengambilan Dokumen rekam medis dilakukan oleh penanggungjawab failing secara langsung
untuk pasien yang diperiksa di IGD dan IRJ untuk memperlancar proses pelayanan.
3. Pengambilan dokumen rekam medis rawat jalan dilakukan apabila ada permintaan dari ruang / bangsal
untuk pasien yang beropname (rawat ulang), riset medis, pendidikan, klaim asuransi, kepentingan
hukum dan kepentingan lain yang membutuhkan dokumen rekam medis.
4. Untuk pasien rawat ulang pelayanan peminjaman dokumen rekam medis, petugas bangsal /
ruangan menghubungi instalasi rekam medis lebih dulu melalui telephone dengan menyebutkan
identitas pasien secara lengkap.
5. Pengambilan kembali dokumen rekam medis dari rak penjajaran / penyimpanan dilakukan oleh
penanggungjawab failing, dengan menyisipkan formulir trecer yang sebelumnya sudah diisi identitas
DRM yang akan dipinjam.
6. Trecer disimpan agak maju ke depan sebagai tanda bahwa rekam medis tersebut dipinjam oleh pihak
luar.
7. Peminjam harus menulis terlebih dahulu pada buku ekspedisi peminjaman dokumen rekam medis
untuk menghindari kehilangan dan untuk mempermudah pemantauan keberadaan dokumen rekam
medis.
8. Dokumen rekam medis yang akan dipinjam ditulis terlebih dahulu pada buku ekspedisi
peminjaman dokumen rekam medis, hal ini untuk mempermudah dalam pemantauan keberadaaan
dokumen rekam medis.
9. Penanggungjawab failing bertanggungjawab terhadap pengecekan terhadap ketentuan berapa lama
peminjaman dokumen rekam medis oleh peminjam dan bertanggungjawab terhadap kehilangan
dokumen rekam medis.
10. Penanggungjawab failing bertanggungjawab terhadap pengembalian dokumen rekam
medis ke dalam rak penyimpanan
6. Bagan Alur
1. Pelaksana registrasi
8. Unit Terkait 2. Penanggungjawab failing
3. Instalasi rawat jalan
4. Instalasi Rawat Jalan
5. Instalasi Gawat Darurat
Dokumen Rekam Medis
Tracer
9. Dokumen Terkait
Buku distribusi rekam medis
Kegiatan pengoreksian pengisian data pasien rawat jalan yang telah pulang atau telah selesai perawatan
1. Pengertian medisnya.
Agar rekam medis pasien pulang diisi secara lengkap dan jelas baik oleh dokter, perawat
maupun tenaga kesehatan lain yang berwenang untuk mengisi dokumen rekan medis,
2. Tujuan
sehingga mutu pelayanan dapat ditingkatkan dan kepuasan pasien dapat dipertahankan.
Dokumen rekam medis diupayakan terisi selengkap mungkin agar mendapatkan informasi kesehatan
3. Kebijakan yang akurat
5. Prosedur (Persiapan) 1. Dokumen rekam medis yang dikembalikan ke Instalasi rekam medis selanjutnya disusun dan
& Langka-langkah dilakukan analisis kuantitatif maupun kualitatif
2. Setiap dokumen pasien rawat jalan yang sudah lengkap diserahkan ke
Penanggungjawab pengkodean dan pengindekan. Sedangkan dokumen rekam medis yang belum
lengkap pengisiannya, maka dicatat macam ketidak lengkapannya dan dikembalikan ke
ruangan yang merawat pasien tersebut untuk dilengkapi paling lambat 2X24 jam setelah
pasien tersebut pulang.
3. Setiap dokumen rekam medis yang dikembalikan ke ruangan akan dicatat
pada buku analisis rekam medis kurang lengkap
4. Dokumen terkait antara lain:
a. Berkas pasien rawat jalan
b. Buku catatan ketidak lengkapan isi
6. Bagan Alur
Halaman : 1/1
Disahkan Oleh,
Direktur Operasional
Klinik Hamzanwadi
KLINIK HAMZANWADI
LOMBOK UTARA
5. Prosedur (Persiapan) 1. Selain petugas rekam medik tidak diperkenankan masuk keruang penyimpanan.
& Langka-langkah 2. Selain petugas rekam medik dilarang membawa atau mengambil rekam medik baik milik
pribadi maupun milik pasien dari ruang penyimpanan.
3. Tidak diperkenankan mengutip / memfotocopi sebagian / keseluruhan isi rekam medik baik
milik pribadi maupun milik pasien
4. Pemaparan isi rekam medik hanya boleh dilakukan atas ijin tertulis pasien / direktur pada
hal-hal tertentu.
5. Untuk kepentingan berobat agar mengikuti prosedur yang berlaku.
6. Bagan Alur
Halaman : 1/1
Disahkan Oleh,
Direktur Operasional
Klinik Hamzanwadi
KLINIK HAMZANWADI
LOMBOK UTARA
Isi rekam medik adalah milik pasien sedangkandokumen rekam medik adalah milik KLINIK, oleh
1. Pengertian karena itu dokumen rekam medik tidak menjadi hak pasien.
Untuk melindungi kepentingan pasien dari KLINIK akan informasi medis, dan agar informasi
medis pasien dapat berkesinambungan darinwaktu ke waktu dan dari satu tempat pelayanan
2. Tujuan
ke tempat pelayanan lain.
Untuk memenuhi kebutuhan pasien akan informai medisnya maka KLINIK menyiapkan resume medis yang
3. Kebijakan akan diberikan kepada pasien.
5. Prosedur (Persiapan)
1. Setiap pasien yang datang berobat ke KLINIK, baik rawat jalan maupun rawat jalan akan
& Langka-langkah disiapkan dokumen rekam medik yang akan didistribusikan oleh petugas KLINIK (Rekam
Medis) ke tempat pelayanan.
2. Apabila pasien membutuhkan dokumen rekam medik maka akan diberikan resume medis.
3. Dokumen rekam medik tidak diserahkan kepada pasien tetapi dipegang oleh petugas KLINIK
( Rekam Medis, Perawat, dokter ).
4. Peminjaman dokumen rekam medik untuk kepentingan penelitian harus dengan ijin Direktur.
6. Bagan Alur
PENDAFTARAN
No. Dokumen :
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : Januari 2022
SOP
Halaman : 1/2
Disahkan Oleh,
Direktur Operasional
Klinik Hamzanwadi
KLINIK HAMZANWADI
LOMBOK UTARA
Pendaftaran pasien adalah suatu kegiatan yang dimulai pada saat diterimanya pasien di klinik
diteruskan ke data rekam medik, kemudian dilanjutkan dengan kartu status yang meliputi pengeluaran
1. Pengertian
status pasien dari tempat penyimpan kartu status pasien untuk dilanjutkan ke unit yang dituju.
Sebagai acuan penerapan langkah- langkah agar pelayanan di Loket Pendaftaran berjalan dengan
2. Tujuan tepat, cepat, lancar dan prosedural.
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
3. Kebijakan
4. Referensi
Halaman : 1/1
Disahkan Oleh,
Direktur Operasional
Klinik Hamzanwadi
KLINIK HAMZANWADI
LOMBOK UTARA
Simbol dan tanda bahaya atau lambang yang diberikan di dokumen rekam medik pasien
1. Pengertian yang mempunyai ketidak tahanan / alergi terhadap obat.
5. Prosedur (Persiapan) 1. Ditemukan pasien yang tidak tahan / alergi salah satu jenis obat.
2. Dituliskan pada rekam medik, bagian tengah depan
& Langka-langkah
menggunakan warna hitam. Contoh : Alergi Ampicillin.
3. Tulisan jelas dan mudah dibaca oleh orang lain.
6. Bagan Alur
Halaman : 1/1
Disahkan Oleh,
Direktur Operasional
Klinik Hamzanwadi
KLINIK HAMZANWADI
LOMBOK UTARA
Meneliti dan mengurutkan berkas rekam medik yang dikembalikan ke seksi rekam medik baik jumlah
1. Pengertian maupun kelengkapan pengisiannya.
Untuk mengetahui kelengkapan isi rekam medik yang telah dilakukan perawatan, tindakan
medik baik secara kualitas dan kuantitas.
2. Tujuan
5. Prosedur (Persiapan) 1. Rekam medik pasien yang telah selesai dirawat dan dikembalikan oleh petugas ruang rawat jalan
& Langka-langkah dengan menggunakan buku ekspedisi pengembalian dokumen rekam medik.
2. Dokumen diserahkan ke bagian assembeling untuk diteliti kelengkapan isi dan diurutkan sesuai
dengan nomor lembar rekam medik
3. Bila ditemukan ada kekurangan mengenai jumlah dan isi rekam medik maka berkas
dikembalikan keruang rawat / dokter yang merawat untuk dilengkapi dan dicatat pada buku
analisis medis.
4. Hasil analisis dilaporkan kepada ketua Komite rekam medik dan selanjutnya diteruskan kepada
Direktur untuk ditindaklanjuti..
6. Bagan Alur
Pengambilan dokumen rekam medis baik rawat jalan maupun rawat jalan yang telah selesai sebagai
1. Pengertian bukti tertulis segera dikembalikan ke Instalasi Rekam Medis sesuai standar waktu yang telah
ditentukan.
Untuk tertib administrasi dan menunjang kelancaran proses pengolahan data, pelaporan
dan pengarsipan
2. Tujuan
Dokumen rekam medis kembali ke Instalasi Rekam Medis tidak lebih 2 x 24 jam setelah pemeriksaan / pasien
3. Kebijakan pulang.
5. Prosedur (Persiapan) 1. Dokumen rekam medis pasien yang pulang dan telah selesai pelayanan harus segera dilengkapi dan
& Langka-langkah dikembalikan ke Seksi RM.
2. Dokumen RM harus dikembalikan dalam waktu 2 x 24 jam.
3. Pengambilan dokumen rekam medis pasien baik rawat jalan maupun rawat jalan disertai dengan buku
ekspedisi.
6. Bagan Alur
Halaman : 1/1
Disahkan Oleh,
Direktur Operasional
Klinik Hamzanwadi
KLINIK HAMZANWADI
LOMBOK UTARA
Menentukan dan membubuhkan kode penyakit pada lembar rekam medis kolom diagnosa akhir dengan
1. Pengertian menggunakan buku ICD X
Untuk memberi kode penyakit secara tepat sehingga mudah untuk dianalisa dan untuk
memudahkan dalam membuat sepuluh besar penyakit dan laporan yang dibutuhkan oleh
2. Tujuan
manajemen KLINIK
Menentukan dan memberikan kode penyakit pada lembar rekam medis kolom diagnosa dengan ICD X
dan tindakan operasi sesuai dengan buku ICOPIN (International Classification of Procedures ) Dan
3. Kebijakan
buku ICD-9 CM.
Permenkes RI No. 269/MENKES/PER/111/2008 tentang Rekam Medis
4. Referensi Permenkes RI No. 55 tahun 2013 Penyelenggaraan Pekerjaan rekam Medis
5. Prosedur (Persiapan) 1. Dokumen rekam medis telah diterima di seksi rekam medis diberi kode
& Langka-langkah dengan melihat buku pedoman ICD X volume 3 dengan melihat alfabetikal
2. Bila volume 3 sudah ditemukan kodenya dilihat pada volume 1
3. Apabila belum yakin akan ketepatan kode penyakit, maka dilihat di buku Bantu.
4. Kode ditulis pada lembar rekam medis , kolom kode diagnosa
5. Berkas rekam medis yang telah dikode dilimpahkan ke Penanggungjawab Analising
Reporting.
6. Bagan Alur