Anda di halaman 1dari 6

Nama : Salsabila Luthfiyyah Riyanto

NIM : 042457559

Matkul : Kebijakan dan Strategi Produksi

Soal

Soal 1

Salah satu perusahaan nasional akan merelokasi pabriknya dari pulau jawa ke luar pulau jawa,
dalam rangka mendekatkan bahan bakunya yang banyak terdapat di luar pulau jawa. Ada tiga
pilihan daerah yang menjadi pilihan, yaitu daerah KG, daerah KT, dan daerah KS. Karakteristik
dari masing-masing daerah adalah sebagai berikut.

NO INDIKATOR DAERAH DAERAH DAERAH


KUALITATIF KG KT KS
1 Keamanan A A B

2 Penerimaan Masy C B A

3 Insentif Pemda B B A

4 Kesediaan air B B C

5 Pasokan listrik B A B

6 Sarana transportasi B A B

7 Sarana Kesehatan B B A
INDIKATOR Rp Rp Rp
KUANTITATIF
1 Harga tanah/m² 6.000.000 5.000.000 5.000.000

2 Upah buruh/mg 675.000 750.000 550.000

3 Hg bahan baku/ton 10.500.000 12.000.000 13.000.000

4 Biaya angkut/ton 85.000 70.000 85.000

5 Air bersih/1000 lt 90.000 90.000 80.000

6 Pajak rata-rata 8% 10% 8%


Keterangan:
A = Baik sekali, bobot 5; B = Baik, bobot 4; C = cukup, bobot 3;
D = Kurang, bobot 2

a. Tentukan daerah alternatif pilihan berdasarkan pertimbangan faktor kualitatif dan kuantitatif.
b. Tentukan daerah yang paling layak dipilih sebagai alternatif pertama, dan berikan alasannya.

Soal 2

Dalam kegiatan bisnis modern seperti sekarang ini, peran Gudang menjadi sangat penting dalam
meningkatkan daya saing perusahaan.

a. Berikan argumentasi Anda tentang manfaat dari cross-docking dalam manajemen


pergudangan.
b. Bagaimana agar pemanfaatan cross-docking dapat berjalan dengan baik.

Soal 3

Di masa sekarang ini, banyak perusahaan mengurangi karyawannya, supaya tetap mampu
bertahan, termasuk perusahaan SK yang merupakan perusahaan furniture.
Perusahaan tersebut saat ini mempunyai pekerja sebayak 35 orang. Pemilik perusahaan tersebut
ingin menetapkan standar pekerjaan, dengan mengukur waktu rata-rata yang diperlukan oleh
setiap karyawannya untuk menyelesaikan pekerjaan satu set meja kursi tamu. Dalam pengamatan
sementara, diperoleh data sebagai berikut:

Waktu yang dibutuhkan (hari) Jumlah Karyawan yang dapat


menyelesaikan dalam waktu tsb
4–5 5
6-7 8
8-9 15
10 - 11 7

Asumsinya bahwa hanya 5% diantara mereka yang tidak dapat mencapai standar pekerjaan.
Hitunglah standar waktu pekerjaan, untuk menjadi acuan pengukuran kinerja karyawan
perusahaan tersebut.

Jawab

1. a. Ketika melakukan relokasi pabrik yang sebagai tempat bisnis kita dijalankan, kita perlu
melakukan berbagai pertimbangan baik itu berdasarkan penilaian kualitatif maupun
kuantitatif. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi pengeluaran dan mendapatkan
pemasukan yang lebih besar. Berdasarkan data yang ada, maka diperoleh data alternatif
sebagai berikut:
Daerah KG
Penilaian kualitatif: Skor 28
Penilaian kuantitatif: pengeluaran sebanyak 17.350.000 dengan pajak 8%
Daerah KT
Penilaian kualitatif: Skor 31
Penilaian kuantitatif: pengeluaran sebanyak 17.910.000 dengan pajak 10%
Daerah KS
Penilaian kualitatif: Skor 30
Penilaian kuantitatif: pengeluaran sebanyak 18.715.000 dengan pajak 8%

b. Berdasarkan data pada point A yang telah disajikan berdasarkan penilaian kualitatif dan
kuantitatif, maka daerah yang layak untuk dijadikan tempat relokasi pabrik yang baru ialah
di daerah KG. Dapat dilihat bahwa penilaian kualitatif pada daerah KG, secara keseluruhan
memiliki nilai yang lebih kecil sehingga tabungan yang ada dapat disimpan untuk
operasional lainnya.

2. Saya setuju mengenai manfaat dari cross-docking dalam manajemen pergudangan, karena
dengan adanya cross-docking pekerja warehouse menjadi lebih mudah mengelompokkan
barang sesuai tujuannya, sehingga tidak ada barang yang tercecer atau lambat dikirim,
karena semuanya dikirimkan ke alamat tujuan secara serentak.

Barang-barang yang dikirim pun tidak rusak karena disimpan dalam waktu yang lama.
Hal ini sangat berguna terutama ketika ada barang yang harus cepat sampai seperti
misalnya barang yang rawan rusak atau cepat basi.

Selain itu, alur pasokan barang pun menjadi lebih terorganisir dengan baik dan tidak ada
yang luput dari penanganan.

Dan juga sistem ini akan membuat barang-barang yang dikirimkan lebih minim
kerusakan sebab pendistribusian barang tersebut dilakukan dengan lebih cepat, sehingga
segala kerusakan yang mungkin muncul bisa segera dicegah sebelum terjadi.

Hal ini tentunya juga bisa menguntungkan kedua belah pihak, baik itu pengirim, staff
warehouse maupun si penerima, karena semuanya senang dan barang sampai dengan
selamat.

Kemudian dikarenakan oleh alur pengiriman yang lebih tertata, distribusi barang pun
menjadi lebih cepat, serta meningkatkan kualitas dari ekspedisi pengiriman barang
tersebut.
b. Cara Pemanfaatan Cross docking Agar Dapat Berjalan Dengan Baik

1) Barang diterima sesuai dengan barang yang akan dikirim.

Jika seluruh barang yang diterima gudang merupakan barang yang akan dikirimkan,
dengan maksud barang yang diorder adalah barang yang lagi diterima pada proses goods
receiving, Maka ini adalah kondisi ideal untuk melakukan cross docking.

Untuk mencapai kondisi ini diperlukan kerja sama yang erat antara bagian order barang
(Purchasing), pengadaan ( Procurement ) dan distributor ( Principal ) dalam menentukan
jenis dan kuantiti barang yang dikirim. Bagian yang paling tidak diuntungkan dalam
kondisi ini adalah Distributor ( Principal ) dalam menyiapkan barang.

2) Tersedia Lokasi yang Memadai

Lokasi ini digunakan untuk membongkar barang terlebih dahulu di gudang. Barang yang
akan dinaikan langsung ke truk keberangkatan ditinggalkan dan sisanya disimpan di
lokasi rak.

Dengan cara ini maka gudang setidaknya sudah menghemat sebagian aktivitas dalam
gudang seperti proses picking yang tidak dilakukan nya. Disamping itu juga perlu
disiapkan lahan loading dock yang sesuai agar cross docking dapat berjalan efektif.

3) Kuantitas Jenis Barang yang Terbatas

Cross docking akan semakin efektif jika jenis barang tidak terlalu banyak, tetapi dalam
kuantitas yang banyak.

4) Jadwal Kedatangan Truk Memiliki Selisih Sedikit Dengan Jadwal Pemberangkatan


(Real Time)

Hal ini yang terkadang sulit diatur terutama di Pusat Kota yang mana kemacetan tidak
terhindarkan.Untuk mencapai kondisi ini diperlukan kerja sama yang erat dengan
konsumen dan distributor/principal. Pengaturan jadwal yang sesuai antara kedatangan dan
keberangkatan sangat mungkin jika outlet yang dikirimkan tidak terlalu banyak.

Biasanya barang yang baru datang setidaknya berada satu jam di lokasi gudang, lalu
segera diberangkatkan jika truk tiba sesuai dengan lokasi pengiriman barang Hausarbeit
schreiben lassen. Namun, untuk ekspedisi pengiriman LTL seperti JNE, SiCepat dan lain-
lain biasanya truk pengantar ke setiap daerah sudah standby dan menunggu barang,
sebelum barang datang.

5) Sesuaikan Jenis Truk dengan Kapasitasnya

Bayangkan jika truk kedatangan menggunakan tronton dengan kapasitas 20 ton, tetapi
truk yang tersedia hanya 2 CDE (Colt Diesel Engkel). Akan sulit melakukan cross
docking dengan baik.Penggunaan truk yang sejenis merupakan syarat utama dalam proses
cross docking.

Bisa saja gudang diatur untuk 1 truk penerimaan akan di dipindahkan kepada 2 atau 3
tujuan dengan 2 atau 3 truk yang berbeda diplomarbeit schreiben lassen, Syaratnya adalah
barang disiapkan oleh distributor/principal dalam satuan yang sudah tepat sesuai satuan
ordernya.

6) Digitalisasi Sistem Informasi.

Jika Cross docking tidak di manage dengan baik maka akan banyak hal yang terjadi,
seperti kehilangan barang, barang yang tertukar, serta keterlambatan. Oleh karena itu
lebih baik semuanya dapat dioperasikan secara digital, sehingga dapat mengatur mulai
dari penjadwalan, pensortiran, hingga jadwal pengiriman kembali dengan menggunakan
truk seminararbeit schreiben lassen. Ini penting dikarenakan cross docking yang murni
adalah pemindahan muatan antar truk.

Pastikan bahwa dokumen keberangkatan mempunyai data kuantitas barang yang sama
dengan barang yang datang, tetapi bertujuan berbeda.

3. Standar waktu pekerjaan adalah waktu yang sebenarnya digunakan operator untuk
memproduksi satu unit dari data jenis produk. Waktu standar untuk setiap part harus
dinyatakan termasuk toleransi untuk beristirahat untuk mengatasi kelelahan atau untuk
faktor-faktor yang tidak dapat dihindarkan.
4. Frekuensi Kumulatif Komplementeri 5% (0,05)

Jumlah Waktu penyelesaian pekerjaan (jam)


Pekerja Frekuensi
Frekuensi Frekuensi
yang Dibutuhkan kumulatif
(a)/35 kumulatif
diamati komprementari
(a) (b) (c) (d) (e)
5 4-5 Hari 0.142857 0.05 0.95
8 6-7 Hari 0.228571 0,13 0.55
15 8-9 Hari 0.428571 15,13 0.25
7 10-11 Hari 0.2 22,13 0.11
35 1.00

Waktu yang
dibutuhkan setiap
karyawannya
Standar
untuk
Kerja Tingkat Prestasi (a)/(b) x 100%
menyelesaikan
(Hari)
pekerjaan satu set
meja kursi tamu
(hari)
5 6 5/6 x 100% = 83 %
7 6 7/6 x 100% = 117 %
9 6 9/6 x 100% = 150%
11 6 11/6 x 100% = 183%

Anda mungkin juga menyukai