Anda di halaman 1dari 16

PORTOFOLIO

KEPERAWATAN KRITIS

DISUSUN OLEH
PUTRI RAMA DANITA ( 20301060 )
4B

FAKULTAS KEPERAWATAN
IKES PAYUNG NEGERI PEKANBARU
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan portofolio Keperawatan Kritis dengan baik,
meskipun terdapat kekurangan didalamnya. Dan juga penulis berterima kasih pada Bapak Ns.
Zul’irfan, M.Kep selaku Koordinator mata kuliah Keperawatan Kritis yang telah menberikan tugas
ini kepada penulis.

Penulis sangat berharap portofolio ini dapat berguna dalam rangka mereview,
menganalisis, dan menikmati karya yang telah penulis hasilkan dalam mata kuliah dan memberi
kesempatan kepada penulis untuk mengklarifikasi tujuan selama mengikuti perkuliahan. Penulis juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam portofolio ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan
portofolio yang telah penulis buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga portofolio sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun dari anda demi perbaikan makalah
ini di waktu yang akan datang.

Pekanbaru, 12 Oktober 2023

Putri Rama Danita


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................

DAFTAR CV .....................................................................................................

BAGIAN ISI ......................................................................................................

Bagian 1. Merencanakan Target Capaian Belajar ...............................................

Bagian 2. Perkembangan atau Kemajuan Belajar ...............................................

Bagian 3. Rangkuman Materi Terkait ................................................................

Bagian 4. Laporan Karya Terkait ........................................................................

Bagian 5. Refleksi Diri........................................................................................

Bagian 6. Tokoh yang Menginspirasi .................................................................

DAFTAR RUJUKAN .......................................................................................


NAMA MAHASISWA : PUTRI RAMA DANITA
NIM : 20301060
JENIS KELAMIN : PEREMPUAN
TEMPAT/TGL LAHIR : KOTO KAMPAR, 26 NOV 2001
ALAMAT : JL PERWIRA 3 LABUH BARU TIMUR
NO. HP : 0822 – 2746 - 6524
E-MAIL : putriramadanita26@gmail.com
SEMESTER : VII ( Tujuh )
KELAS/ANGKATAN : 4B/2020
MOTTO : “Jangan pernah sesekali mengadu nasip anda dengan
orang lain dan jengan pernah untuk mencoba menjatuhkan
satu sama lain harnya karna ke egoisan anda”

RIWAYAT PENDIDIKAN

JENIS/TINGKAT
TAHUN LULUS INSTITUSI
PENDIDIKAN
SD 2013 -
SMP 2017 -
SMA 2020 -

PENGALAMAN BERORGANISASI

P
JENIS ORGANISASI POSISI
PERIODE
OSIS BENDAHARA 2
2017 - 2018
ILMIKI WILAYAH 1 SEKERTARIS DIRJEN 2
PSDM 2021-2023
HIMA S1 KEPERAWATAN ANGGOTA DEVISI SENI 2
BUDAYA 2020 - 2021
HIMA S1 KEPERAWATAN KOORDINATOR DEVISI 2
SENI BUDAYA 2021 - 2022
STAF PSDM ILMIKI WIL 1 SEKERTARIS HUBLU 2
2021 - 2023
BEM IKES PAYUNG KOORDINATOR MENTRI 2
NEGERI LUAR NEGERI 2022 - 2023
BAGIAN ISI

BAGIAN 1. MERENCANAKAN TARGET CAPAIAN BELAJAR


Setelah mengikuti perkuliahan Keperawatan Kritis ini saya sebagai mahasiswa mampu :
1. Menerapkan filosofi, konsep holistik dan proses keperawatan kritis
2. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan dengan kasus kritis terkait gangguan
berbagai sistem pada individu dengan memperhatikan aspek legal dan etis.
3. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus kritis terkait gangguan berbagai sistem
pada indivudu dengan memperhatikan aspek legal dan etis
4. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada individu dengan memperhatikan aspek
legal dan etis
5. Melaksanakan fungsi advokasi pada kasus kritis terkait berbagai sistem

BAGIAN 2. PERKEMBANGAN ATAU KEMAJUAN BELAJAR


Dalam proses pembelajaran keperawatal kritis selama dua belas pertemuan ini banyak hal
yang saya dapatkan terkait pembelajaran ini, seperti kemajuan pengetahuan, skill dan kemempuan
pembelajaran saya dalam memahami dan menelaah kasus-kasus yang terjadi di dunia kesehatan
semakin baik saya dapat menyusun asuhan keperawatan dari kasus-kasus yang suduh di tentukan,
saya mengetahui penyebab dan penanganan yang dilakukan beberapa penyakit yang saya pelajari di
keperawatan kritis ini.
BAGIAN 3. RANGKUMAN MATERI TERKAIT

PERTEMUAN 1 : 22/ 09/ 2023


TOPIK : KONSEP KEPERAWATAN KRITIS
A. DEFINISI KEPERAWATAN KRITIS
Keperawatan perawatan kritis adalah pemberian perawatan khusus kepada pasien yang sakit
kritis, yaitu pasien yang sakit kritis menderita penyakit atau cedera yang mengancam
jiwaPasien tersebut mungkin tidak stabil, memiliki kebutuhan yang kompleks, dan
memerlukan perawatan intensif dan waspada. American Association of Critical Care Nurses
(AACN) mendefinisikan keperawatan kritis adalah spesialisasi dalam layanan keperawatan
yang secara khusus menangani respons pasien terhadap masalah yang mengancam jiwa
(Perrin and MacLeod2018).
B. PRINSIP KEPERAWATAN KRITIS
Keperawatan kritis memiliki beberapa prinsip yaitu:
1. Pengenalan cepat karakteristik pasien yang rentan atau sakit kritis da manajemen dini yang
tepat dapat mencegah kerusakan lebih lanjut dan memaksimalkan peluang.
2. Kebutuhan pasien sakit kritis harus dipenuhi di mana pun pasien secara fisik.
3. Pasien yang sakit kritis memerlukan rekam medis yang berkelanjutan dan pemantauan
evaluasi dari semua tindakan yang diambil Oleh karena itu, pasien yang sakit kritis terkait
erat dengan perawatan kritis karena mereka dapat dengan cepat dipantau perubahan
fisiologis atau disfungsi organ tubuh lainnya
C. Tujuan keperawatan
tujuan Keperawatan Perawatan Kritis mencakup hal-hal berikut:
1. Mendorong pemberian asuhan keperawatan yang aman dan berkualitas secara optimal
kepada pasien yang sakit kritis dan keluarganya dengan memberikan perawatan yang
individual sehingga disfungsi fisiologis serta tekanan psikologis di ruang intensif dapat
dikendalikan.
2. Merawat pasien yang sakit kritis dengan pendekatan holistik, dengan mempertimbangkan
dimensi biologis, psikologis, budaya, dan spiritual pasien tanpa memandang diagnosis atau
keadaan klinis.
3. Menggunakan pengetahuan yang relevan dan terkinisikap peduli dan keterampilan klinis,
didukung dengan teknologi yang tepat untuk pencegahan, deteksi dinidan pengobatan
komplikasi untuk membantu proses penyembuhan
4. Memberikan perawatan paliatif kepada pasien yang sakit kritis dalam situasi di mana
prognosis pasien buruk, dan untuk membantu pasien dan keluarga melewati masa-masa
kritis.
D. PERAN PERAWAT KRITIS
Peran utama perawat kritis adalah pengenalan dini terhadap perubahan, intervensi dini,
evaluasidan komunikasi dengan anggota tim perawatan kesehatanSelain itu, Perawat kritis
diharapkan mampu berperan sebagai mediator, fasilitator yang baik antara pasien keluarga
maupun tim kesehatan lain Wewenang perawat kritis sebagai advokasi pasien adalah
mendukung hak pasien untuk pengambilan keputusan berdasarkan informasiikut campur
tangan bila kepentingan pasien di pertanyakanbantu pasien mendapatkan perawatan yang
diperlukan, hormati nilai keyakinan dan hak pasien, memberikan pendidikan dan dukungan,
menjadi perantara bagi pasien yang tidak berbicaradan pantau dan jaga kualitas perawatan.

PERTEMUAN 8 : 29/ 09/ 2023


TOPIK : ASKEP PASIEN DENGAN TINDAKAN KHUSUS: PERCUTANEOUS
CORONARY INTERVENTION/PCI
A. DEFINISI
Penyakit kardiovaskuler adalah penyakit yang disebabkan gangguan fungsi jantung dan
pembuluh darah. Salah satu penyakit jantung yang sering terjadi adalah ACS (Acute Coronary
Syndrome) yang merupakan bagian dari penyakit jantung koroner/PJK. Bagian dari ACS
meliputi angina pektoris tidak stabil Unstable Angina Pectoris/UAP, infark miokard dengan
ST Elevasi (ST Elevation Myocarial Infarction) STEMI, dan infark miokard tanpa ST
Elevasi/NSTEMI (Smit, Coetzee, & Lochner, 2019).
Percutaneous Coronary Intervention (PCI) adalah suatu bentuk penanganan invasive
yang diberikan pada pasien yang mengalami penyakit jantung. Percutaneous Coronary
Intervention (PCI) adalah prosedur intervensi non bedah dengan menggunakan kateter untuk
melebarkan atau membuka pembuluh darah koroner yang menyempit dengan balon atau stent
(Kowalak, Welsh, & Mayer, 2017). PCI adalah bentuk dari angioplasti koroner atau
pemasangan stent jantung yang biasanya dilakukan setelah kateterisasi jantung untuk
mengurangi plak yang menempel di dinding arteri (angioplasti) dan melapisi arteri yang
sudah terbuka dengan mesin berbentuk pipa (stenting).
B. ALASAN
Saat pasien mengalami angina dan sudah diberikan pemecah bekuan (trombolitik),
pemecah bekuan membuka arteri dengan melarutkan bekuan, namun plak masih terdapat pada
arteri koroner. Untuk mengembalikan aliran darah yang tersumbat, lumen dari arteri harus
dilebarkan dan plak ditekan. Jika hal ini tidak memungkinkan, cangkok pintas arteri koroner
(CABG) diperlukan.
Secara umum, prosedur pertama adalah angioplasti koroner, namun hal ini tidak dapat
memastikan bahwa arteri akan selalu terbuka. Karena jika area dengan angioplasti mengalami
inflamasi, platelet dan substansi lengket lainnya akan melewati area ini dan dapat
menyebabkan pembekuan lagi. Oleh karena itu, banyak dokter saat melakukan
tindakan angioplasti juga melakukan pemasangan stent. Stent akan melindungi area
yang mengalami inflamasi sehingga menurunkan kemungkinan tersumbatnya kembali
pembuluh darah (reoklusi). Kadang obat tambahan akan diberikan setelah PCI untuk
mencegah re- oklusi, Obat yang diberikan, seperti inhibitor glikoprotein II-III (misalnya
ReoPro dan Integrilin), menghentikan aktivasi bekuan. Membran platelet mengandung
reseptor glikoprotein yang berikatan dengan fibrinogen, sehing- ga menghubungkan platelet
satu sama lain (agregasi). Inhibitor glikoprotein akan menghambat proses agregasi platelet ini
dan mengurangi risiko reoklusi setelah PCI. DES/drug-emitting stent (stent yang secara
perlahan-lahan melepaskan obat yang menghambat proliferasi sel) juga dapat ditempatkan.
Untuk mencegah reoklusi setelah PCI, pasien biasanya diresepkan aspirin dan clopidogrel
(Plavix) untuk antikoagulan jangka panjang.
C. TANDA DAN GEJALA KHUSUS
Monitor pasien dengan konsisten dan terstruktur dalam pengkajian nyeri karena
angina atau MI dapat menyerupai kejadian nonkardiovaskuler seperti aneurisma aorta
abdominal (AAA), penyakit refluks gastroesofageal (GERD), emboli paru (PE), kolestisitis,
dan pneumonia. OPQRT adalah salah satu yang termudah untuk diingat. Hal ini dapat
mengetahui:
1. Onset: Kapan mulainya? Biasanya tiba-tiba
2. Precipitating factor (faktor penyebab): Apa yang menyebabkannya Biasanya stres atau
kelelahan fisik.
3. Quality (kualitas): Apakah pasien memberitahu Anda apa yang dirasakannya? "Seperti
ditindih, dijepit, berat." Mungkin atipikal pada lansia, wanita, dan atau pasien dengan
diabetes. Mereka mungkin mengatakan, "sakit perut, sesak napas, dan merasa capek."
4. Radiation (radiasi/penjalaran): Ke mana arahnya? Angina dapat menjalar ke rahang,
punggung, atau lengan.
5. Timing (waktu): Berapa lama hal ini berlangsung? Lebih lama dari angina dan tidak
hilang dengan nitrogliserin (NTG) dan istirahat. Kapan itu terjadinya?
Gejala lain yang mungkin berhubungan dengan MI termasuk:
1) Sesak napas
2) Keringat dingin
3) Sakit di epigastrium
4) Mual dan muntah
5) Disritmia
6) Sinkop (serasa mau pingsan)
7) Perasaan seperti sesuatu yang buruk akan terjadi; "impending doom"
8) Hipotensi dan syok
D. KOMPLIKASI
Tindakan Percutaneous Coronary Intervention dapat menimbulkan beberapa
komplikasi post tindakan karena menggunakan akses arteri, komplikasi yang mungkin
muncul seperti pendarahan, hematoma rupture arteri coroner, aneurisma dan fistula
arterivena. Untuk menghindari komplikasi pasien diharuskan untuk imobilasasi dengan posisi
supine atau bed rest selama 8-12 jam. Serta pemantauan hemodinamik secara berkala harus
dilakukan agar pasien post tindakan tetap terpantau keadaannya. Sehingga tindakan tersebut
aman untuk dilakukan dan dapat mengurangi ketidaknyamanan pasien selama perawatan
(Ulinnuha, 2017).
E. INTERPRETASI HASIL TES
1. Studi koagulasi seperti Hct dan Hb, PT, PTT, platelet.
2. Studi ginjal seperti BUN dan kreatinin yang dapat menunjukkan kemampuan ginjal untuk
mengekskresi pewarna/kontras yang diinjeksikan.
3. Monitor EKG dan setrip irama untuk komplikasi pascaoperasi.

F. Intervensi (Sebelum Prosedur)


1. Kaji persetujuan tindakan medis dan waktu pelaksanaan untuk memastikan bahwa secara
legal pasien mengetahui apa yang akan terjadi dan untuk mengidentifikasi pasien/prosedur
yang benar.
2. Kaji TTV untuk menentukan hasil yang normal atau abnormal setelah prosedur.
3. Kaji semua nilai laboratorium dan studi diagnostik sehingga perawat mengetahui kondisi
normal pasien.
4. Kaji nadi perifer pasien karena bekuan dapat mengemboli organ/ ekstremitas apa pun.
5. Siapkan pasien untuk angioplasti dan pemasangan stent; katakan pada pasien bahwa dia
harus berbaring lurus dengan tenang dan mungkin ada sedikit rasa panas yang terjadi ketika
pewarna/kontras diinjeksikan, sehingga pasien mengetahui apa yang akan dirasakan dan
sedang dilakukan.
6. Pastikan kateter IV yang paten, sehingga memungkinkan obat-obatan diberikan selama
prosedur.
7. Berikan sedasi sebelum prosedur untuk mengurangi stimulasi simpatis dan membuat
pasien relaks.
8. Ajarkan pasien untuk melaporkan sensasi yang abnormal seperti nyeri dada, mati rasa,
atau rasa gatal di ekstremitas sehingga pasien dapat memonitor sendiri dan perawat
mengetahui apa yang harus dilakukan.
9. Ajarkan pasien bahwa dia akan mendapat aspirin atau Plavix (clopi- dogrel) setelah
prosedur untuk mencegah reoklusi pada arteri.
7. INTERVENSI (SESUDAH PROSEDUR)
1) Kaji TTV dan irama berdasarkan protokol untuk mengetahui tanda awal dari komplikasi.
2) Kaji nadi perifer untuk memastikan tidak ada pembentukan bekuan
3) Kaji tempat insersi berdasarkan protokol untuk memonitor hematoma dan perdarahan.
4) Monitor IV dan obat-obatan apa pun yang mungkin ditambahkan seperti inhibitor glikoprotein
II-III.
5) Berikan cairan sesuai protokol untuk mengencerkan pewarna/kontras yang diinjeksikan dan
mencegah gagal ginjal (kontras bersifat nefrotoksik).
6) Ajarkan pasien untuk berbaring lurus dan berguling (log roll) jika dia butuh berputar, untuk
mencegah terbukanya kembali atau perdarahan pada tempat PCI.
7) Ajarkan pasien tentang pentingnya minum obat seperti ASA dan Ticlid yang diresepkan untuk
mencegah reoklusi.

BAGIAN 4. LAPORAN KARYA TERKAIT


BAGIAN 5. REFLEKSI DIRI

KEGIATAN REFLEKSI MAHASISWA


Pertemuan : I- XII
Hari : Senin - Sabtu
Jam : 08.00 - 17.10

1. Apa hal paling bermafaat yang telah Saudara pelajari? Mengapa hal tersebut bermanfaat?
= Hal bermanfaat yang telah saya pelajari adalah dengan mempelajari mengenai Askep-
askep yang di berikan sesuai rps dan dengan metode 7 jumps seperti Askep Gagal ginjal
kronis, askep Reumatoid artritis, Askep Apendisitis dan lainnya Hal ini bermanfaat
karena saya dapat lebih faham dan mengerti bagaimana melakukan asuhan keperawatan
dari kasus dan askep tersebut seperti bagaimana etiologi, manifestasi klinis dan
penatalaksanaan medis/keperawatan, dan patofisilogi dari kasus tersebut dengan benar
dan tepat sesuai prosedur yang ada.
2. Apakah Saudara ingin mempelajarinya lebih lanjut? Berikan alasan Saudara!
= Yaa, saya ingin mempelajarinya lebih lanjut lagi agar saya dapat semakin faham dan
mengerti untuk ke depannya bagaimana melakukan asuhan keperawatan pada pasien
dengan prosedur tindakan yang baik dan benar.
3. Tugas-tugas atau hal apa yang Saudara nikmati dan senangi? Mengapa demikian? Berikan alasan
Saudara!
= Tugas yang saya nikmati dan senangi adalah dengan mempelajari materi yang telah di
jelaskan oleh dosen pembimbing dan kembali membaca-baca beberapa artikel dan jurnal
terkait materi pembelajaran tersebut yaitu asuhan keprawatan pada kasus-kasus yang di
berikan oleh dosen pembimbing sesuai dengan RPS.
4. Ceritakan tugas-tugas atau kegiatan apa yang terlalu sulit atau menantang bagi Saudara! Jelaskan
mengapa tugas itu tersulit dan apa yang Saudara rencanakan untuk mengatasi hal tersebut!
= Untuk saat ini saya merasa belum begitu merasakan kesulitan dan menantang dalam
membuat tugas-tugas yang di berikan dosen pembimbing , karena mungkin akibat
adanya pandemik ini proses pembuatan tugas tidak begitu sulit dan dapat di kerjakan
secara daring dengan berdiskusi bersama teman-teman kelompok. Kemudian mencari
secara bersama-sama bagian tugas yang sedikit sulit di buat, baik dari rferensi atau
bebrapa artikel/jurnal mengenai tugas-tugas yang ada
5. Strategi apa yang Saudara gunakan untuk belajar? Ceritakan kapan dan apa sumber yang paling
membantu Saudara dalam belajar!
= Strategi yang saya gunakan dalam belajar di masa pandemik ini adalah dengan
mempelajari ulang materi-materi yang telah di jelaskan oleh dosen pembimbing dan
berusaha memahami nya dengan baik lagi, lalu membaca beberapa artikel dan jurnal
terkait materi yang sudah di pelajari tersebut atau menanyakan kepada beberapa teman-
teman saya yang lebih mengerti dan memahami.
6. Jelaskan sejauhmana keterlibatan Saudara dalam proses pembelajaran?
= Keterlibatan saya dalam belajar sejauh ini cukup faham dan dapat saya mengerti, tetapi
saya tetap ingin terus mempelajarinya dan mengulanginya setelah kelas selesai agar tidak
lupa dengan materi-materi yang sudah di berikan oleh dosen pembimbing.
7. Apakah ada peningkatan kemampuan dan pengetahuan Saudara setelah mempelajari bahan kajian
ini? Berikan penjelasan dibagian atau hal apa yang meningkat (jika ada)
= Yaa, saya merasa ada peningkatan kemampuan dan pengetahuan pada pembelajaran ini
yaitu bagaimana melakukan penatalaksaan asuhan keperawatan dari beberapa kasus
yang ada. setelah saya mendengarkan penjelasan dari dosen saya sudah cukup faham dan
mengerti mengenai materi tersebut.

BAGIAN 6. TOKOH YANG MENGINSPIRASI


Prilly Mahatei Latuconsina

Prilly Mahatei Latuconsina, S.I.Kom. (lahir 15 Oktober 1996) adalah pemeran, presenter,
penyanyi, model, pengusaha, aktivis, penulis, dan produser Indonesia keturunan Ambon dan Sunda.
Prilly merupakan anak sulung dari dua bersaudara, dari pasangan Rizal Latuconsina, yang berasal dari
Ambon dan Ully Djulita yang berketurunan Sunda. Ia memiliki seorang adik laki-laki bernama Raja
Latuconsina. Prilly mengenyam pendidikan di SDIT Asy-Syukriyyah, karena keinginan sang ayah
supaya dirinya sudah ditanamkan nilai-nilai agama sejak dini.Setelah lulus, Prilly melanjutkan
pendidikannya di SMP Negeri 4 Tangerang dan SMA Negeri 7 Tangerang. Namun, karena memiliki
kesibukan di dunia hiburan ketika memasuki masa SMA, Prilly memutuskan untuk bersekolah rumah di
Homeschooling Kak Seto. Prilly sempat menunda untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Pada tahun 2017, ia mulai menempuh pendidikan di London School of Public Relations dengan jurusan
Ilmu Komunikasi.
Disela padatnya kesibukan didunia Entertainment dan bisnis, Prilly berhasil menyelesaikan kuliahnya
tepat waktu pada 2021, lulus dengan nilai A dan mendapatkan predikat Summa CumLaude serta
mendapatkan Beasiswa Full Pascasarjana (S2) dari LSPR hingga menyandang predikat "Best Of The
Best Graduate 2021”.
Prilly memulai kariernya di dunia hiburan Indonesia pada tahun 2009 . Sebelum benar-benar terjun,
Prilly mengasah kemampuan aktingnya di Sanggar Ananda. Belum seminggu Prilly bergabung dengan
Sanggar Ananda, Prilly langsung terpilih untuk menjadi talent di program Bocah Petualang untuk
berangkat ke Lombok. Ia pertama kali muncul di layar kaca dengan membawakan acara Si Bolang yang
melakukan proses syuting di Lombok, Nusa Tenggara Barat untuk dua episode semenjak kemunculan
perdananya di TV, Prilly kembali mendapat tawaran sebagai presenter membawakan program anak Koki
Cilik berlatarkan keliling kota di Indonesia selama lebih dari satu tahun. Sebelum terjun di dunia
Entertainment, sejak kecil Prilly sudah pernah mengikuti kontes modeling yang ada di koran-koran. saat
masih duduk dibangku Sekolah Dasar kelas 6, Prilly pernah memenangkan Juara Umum sebagai Top
Modeling Indonesia tahun 2008. Menginjak usia remaja, Prilly mulai mendapat berbagai tawaran untuk
melakukan photoshoot sebagai modeling remaja.Ditengah kesibukannya, Prilly juga aktif dalam hal
kepenulisan. Prilly gemar menulis puisi sejak duduk di bangku SMP hingga SMA.
Sebelum menerbitkan buku puisi pertamanya yang berjudul "5 Detik dan Rasa Rindu", Prilly sering
menulis puisinya melalui Twitter, keterangan Instagram hingga situs web pribadi miliknya. Buku
pertamanya merupakan kumpulan puisi yang memiliki lebih dari 100 judul. Puisi itu merupakan
serangkaian tulisan yang ia kumpulkan sejak di bangku SMP. Sejak buku pertamanya laku di pasaran
dan menjadi salah satu buku penjualan terbaik. Prilly semakin serius untuk menggeluti dunia sastra dan
telah menerbitkan beberapa buku puisi dan novel. Berikut buku hasil karya Prilly Latuconsina
a) 5 Detik dan Rasa Rindu
b) Fatamorgana
c) Ruang Tengah Ingatan
d) Hari Ini Kenapa, Naira? (Kolaborasi bersama Santy Dilliana)
DAFTAR RUJUKAN

Cole, L. & Kramer, P. (2015). Human Physiology, Biochemistry and Basic Medicine, 1 Edition,
Massachusetts Drake R. Vogl AW, Mitchell A.WM. (2014). Gray Dasar-Dasar Anatomi. Edisi
Bahasa Indonesia 1. Churchill.
Livingstone Elsevier (Singapore) Pte Ltd Gabriel L.F. (1996). Fislica Kedokteran, Jakarta EGC.
Reviansyah, Rosyid, dan Sugimin. 2022. Hemodinamik Pada Pasien Post PCI (Percutaneous
Coronary Intervention) Di Ruang ICCU. Prosiding Seminar Nasional Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Surakarta (SEMNASKEP), No. 1, Hlm. 63-70.
Cavanga,G. (2019). Fundamentals of Human Physilogoy. Berlin :Springer
D.D. (2019). Human Biology, 9th qdition. . Edisi 1. Yogyakarta: Rapha Publishing.
https://id.wikipedia.org/wiki/Prilly_Latuconsina

Anda mungkin juga menyukai