Anda di halaman 1dari 3

PRAKTIKUM 6

SENYAWA GOLONGAN HORMON

TUJUAN
1. Dapat menentukan golongan sampel
2. Dapat menentukan nama senyawa pada sampel

DASAR TOERI
Hormon merupakan senyawa biologis yang disintesa di kelenjar endokrin dan kemudian
didistribusikan ke tempat yang kerjanya spesifik. Hormon memiliki fungsi mengatur
kecedpatan proses metabolisme di dalam tubuh.
Secara kimiawi hormon dibagi kedalam dua golongan yaitu hormon polipeptida dan hormon
steroid.

ALAT DAN BAHAN


A. Alat
Tabung reaksi, batang penjepit, spatel logam, cawan penguap, plat tetes, Beaker glass,
Erlenmeyer.
B. Bahan
- Reagen-reagen
- Sampel yang mengandung hormon

CARA KERJA
A. Organoleptis
1. Bentuk
2. Rasa
3. Warna
4. Bau

B. Reaksi Umum
1. Reaksi Fluoresensi
Larutan zat dalam 0,2 ml CH3COOH ditambahkan 2 ml H3PO4 80% lalu biarkan
selama 1 jam. Amati reaksi fluoresensinya kemudian tambahkan 3 ml asam asetat
glassial, lalu amati warnanya.
2. Reaksi Salkowski
Zat ditambahkan 2-3 ml CHCl3 kemudian ditambahkan 3-5 ml H2SO4 pekat akan
terbentuk warna merah pada lapisan kloroform.
3. Reaksi Liebermann – Burchard
Larutan zat dalam CHCl3 ditambahkan 10 tetes asam asetat anhidrat dan 2-3 tetes
H2SO4 pekat lalu kocok dan didinginkan akan terbentuk warna biru-hijau.
4. Reaksi Rosenhein
Larutan steroid dalam kloroform memberikan endapan merah briliant setelah
penambahan trikloroasetat
5. Reaksi Tartelli – Japfe
Larutan steroid dalam asam asetat dengan penambahan bromin 2% dalam
kloroform terjadi warna hijau pada campuran
6. Reaksi Zimmerman
Larutan zat ditambahkan alkohol dan dinitrobenzena dan KOH akan terbentuk
warna violet
7. Zat ditambahkan asam sulfat pekat dalam larutan etanol 2-50%
8. Campuran larutan yang dipanaskan dari NaNO2 0,1 mg dan 1 tetes H2SO4
ditambahkan ke dalam sampel dalam keadaan panas akan memberikan warna
9. Sebanyak 0,1 mg zat ditambahlan 0,1 mg vanilin dan 1 tetes H2SO4 pekat lalu
dipanaskan dalam penangas air, kemudian ditambahkan larutan etanol.
10. Sebanyak 0,1 mg zat ditambahlan 0,1 mg vanilin dan 1 tetes H3PO4 80% lalu
dipanaskan dalam penangas air.
11. Dan reaksi gugusan fungsi lainnya.

C. Reaksi Gugus Fungsi


Lakukan reaksi gugus fungsi seperti prosedur yang telah ditetapkan.

D. Reaksi Kristal
Ambil kaca preparat dan kaca penutupnya, masukkan zat kedalamnya kurang lebih
sekitar 50-100 mg, tutup dengan kaca penutupnya, masukkan pereaksi melalui celah
antara kaca, panaskan dengan api spiritus dengan cara melaluinya (jangan sampai
gosong), lihat pada mikroskop. Ulangi prosedur dengan reagen yang berbeda.

E. Reaksi Sublimasi
Ambil kaca preparat dan kaca sublimasi, masukkan zat kurang lebih sekitar 100-200
mg kedalam kaca sublimasi yang sebelumnya sudah diletakkan diatas kaca preparat,
tutup dengan kaca preparat yang lainnya, letakkan diatasnya tissue basah, panaskan
diatas api spiritus yang diberi kawat kassa, lihat sublimat yang terbentuk.
HASIL DAN PEMBAHASAN
PERCOBAAN HASIL PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai